• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Pendidikan Pancasila

N/A
N/A
Firda Fatikha Krisna

Academic year: 2024

Membagikan "Pengantar Pendidikan Pancasila "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pengantar Pendidikan Pancasila

Bagaskara Sagita Wijaya, M.A

Program Studi Hubungan Internasional

(2)

Page 2

Minggu Materi Bobot

1 RPKS  

2 Pengantar Pendidikan Pancasila  2.5 % 3 Pancasila dalam Konteks Sejarah;

Era Pra-Kemerdekaan & Era Kemerdekaan  2.5 % 4 Pancaasila sebagai Dasar Negara dan

hubungannya dengan UUD 1945 2.5 % 5 Pancasila dalam Ketatanegaraan Indonesia 2.5 %

6

Pancasila sebagai Ideologi;

Perbandingan Pancasila dengan Ideologi Liberal-Kapitalisme, Sosialisme-Komunis, dan Fasisme

2.5 %

7 Dinamika Pancasila sebagai Ideologi

Indonesia Era OrLa-Reformasi 2.5 %

UTS Tertulis, Minggu 1 -7  30 %

(3)

Mengapa mempelajari Pancasila?

Pasal 35 ayat (5) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 yang menyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah agama, Pancasila,

kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia

Pancasila diharapkan dapat menjadi ruh dalam

membentuk jati diri mahasiswa guna mengembangkan jiwa profesionalitasnya sesuai dengan bidang studinya masing-masing

Memudarnya nilai; (1) percaya kepada Tuhan dan toleran, (2) gotong royong, (3) musyawarah, (4)

solidaritas atau kesetiakawanan social– pada masyarakat yg sudah mulai memudar dan mengancam kelangsungan negara

(4)

Urgensi pendidikan Pancasila

Menurunnya kesadaran perpajakan sebagai implementasi konsep gotong royong, “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”

Tingginya angka korupsi di Indonesia, yg tidak sesuai

dengan nilai/moral pancasila  elit intelektual dan calon pemimpin bangsa yg berbudi

Ancaman disintegrasi bangsa (primordialisme) yg tinggi, karena kurangnya pemahaman dan pengamalan nilai Pancasila

Masalah dekadensi moral melalui berbagai tayangan media massa

Masalah narkoba yg mengancam masa depan generasi muda

Masalah penegakan hukum yg berkeadilan  meningkatkan kesadaran hukum mahasiswa

Masalah terorisme karena rendahnya tingkat Pendidikan dan pemahaman mengenai agama

4

Untuk membentuk karakter mahasiswa yg professional dan bermoral, tidak tercerabut dari akar budayanya sendiri, memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari- hari dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila, tidak terpengaruh oleh paham-paham asing yang negative, serta membentuk civic disposition (watak kewarganegaraan) mahasiswa.

(5)

Output yg diharapkan

Tertanamnya nilai-nilai moral Pancasila sehingga menjadi insan yg tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual saja, tapi juga

mencakup kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, serta terbentuknya kecerdasan ideologis, melalui:

Kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk dalam negeri

Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang

Kesadaran pentingnya semangat kesatuan persatuan (solidaritas) nasional

Kesadaran pentingnya norma-norma dalam pergaulan

Kesadaran pentingnya kesahatan mental bangsa

Kesadaran tentang pentingnya penegakan hukum

Menanamkan pentingnya kesadaran terhadap ideologi Pancasila

(6)

Sumber Historis Pendidikan Pancasila

Historia Vitae Magistra”, atau “Sejarah merupakan guru kehidupan”  mempelajari masa lalu untuk meraih kejayaan masa depan

Diharapkan mahasiswa dapat berperan serta secara aktif dan arif dalam berbagai kehidupan berbangsa dan bernegara, serta dapat berusaha menghindari perilaku yang bernuansa mengulangi kembali kesalahan sejarah

Contoh: mengapa bangsa Indonesia sebelum masa pergerakan nasional selalu mengalami kekalahan dari penjajah? Karena perjuangan pada masa itu masih bersifat kedaerahan, kurang adanya persatuan, mudah dipecah belah, dan kalah dalam penguasaan IPTEKS termasuk dalam bidang persenjataan.

6

(7)

Sumber Sosiologis Pendidikan Pancasila

suatu masyarakat pada suatu waktu dan tempat memiliki nilai-nilai yang tertentu (Soekanto, 1982)

Dapat mengkaji struktur sosial, proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial, dan masalah-masalah sosial yang patut disikapi secara arif dengan

menggunakan standar nilai-nilai yang mengacu kepada nilai-nilai Pancasila

nilai-nilai Pancasila berasal dari kehidupan sosiologis masyarakat Indonesia, yang diangkat dari nilai-nilai kultural yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, sehingga pembangunan bangsa harus dilandaskan nilai-nilai pancasila

(8)

Sumber Yuridis Pendidikan Pancasila

Indonesia adalah negara hukum (rechtsstaat), dan pemerintahan berdasarkan hukum (rule of law).

Pancasila sebagai dasar negara merupakan landasan dan sumber dalam membentuk dan menyelenggarakan

negara hukum tersebut.

Penegakan hukum ini hanya akan efektif, apabila

didukung oleh kesadaran hukum warga negara terutama dari kalangan intelektualnya

mahasiswa dapat berperan serta dalam mewujudkan negara hukum formal dan sekaligus negara hukum

material sehingga dapat diwujudkan keteraturan sosial (social order) dan sekaligus terbangun suatu kondisi bagi terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat

8

(9)

Sumber Politik Pendidikan Pancasila

Pancasila dalam tataran tertentu merupakan ideologi politik, yaitu mengandung nilai-nilai yang menjadi kaidah penuntun dalam mewujudkan tata tertib sosial politik yang ideal

Mampu mendiagnosa dan mampu memformulasikan saran-saran tentang upaya atau usaha mewujudkan kehidupan politik yang ideal sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

Outputnya, mahasiswa mampu menafsirkan fenomena politik dalam rangka menemukan pedoman yang

bersifat moral yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila untuk mewujudkan kehidupan politik yang sehat, serta berkontribusi konstruktif dalam menciptakan struktur politik yang stabil dan dinamis

(10)

Esensi dan Urgensi Pendidikan Pancasila untuk Masa Depan

Pendidikan adalah alternatif yang bersifat preventif untuk membangun generasi baru bangsa yang lebih baik

dibandingkan dengan generasi sebelumnya, dengan

memberikan kontribusi dalam pendalaman penghayatan dan penerapan nilai-nilai Pancasila kepada generasi baru bangsa.

Setiap warga negara sesuai dengan kemampuan dan tingkat pendidikannya harus memiliki pengetahuan, pemahaman, penghayatan, penghargaan, komitmen, dan pola

pengamalan Pancasila

Mahasiswa sebagai agen perubahan dan intelektual muda yang di masa yang akan datang akan menjadi inti

pembangunan dan pemegang estafet kepemimpinan bangsa dalam setiap tingkatan lembaga-lembaga negara, badan- badan negara, lembaga daerah, lembaga infrastruktur politik, lembaga-lembaga bisnis, dan sebagainya

10

(11)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Gotong royong adalah ciri khas bangsa. Dengan gotong royong masyarakat mendapatkan nilai-nilai yang positif. Contohnya : toleransi, tenggang rasa, tolong menolong

Jika kita mampu melestarikan kegiatan gotong royong yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila, maka dapat dipastikan bangsa ini akan kokoh dan sejahtera sesuai tujuan

Salah satu permasalahan nilai-nilai pancasila yang saat ini sudah mulai hilang adalah kebudayaan gotong royong di dalam masyarakat perkotaan, dan pada realita

Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan bahan renungan yang menggugah kesadaran para pendiri negara, termasuk Soekarno ketika menggagas ide Philosophische

Pancasila merupakan produk otentik pendiri negara Indonesia (The Founding fathers). Nilai-nilai Pancasila bersumber dan digali dari nilai agama, kebudayaan, dan adat istiadat.

Penjelasan aksi pengamalan nilai Pancasila oleh kader Partai Politik Propinsi Riau di bagi menjadi 2 bagian yaitu gotong royong di kader partai politik Propinsi Riau pada bencana asap

Penelusuran Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika.Menanya Alasan Diperlukannya Pancasila sebagai Sistem Etika, didasari Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang

Soekarno bahkan merangkum Pancasila dalam satu nilai: “gotong royong” atau yang disebutnya sebagai Ekasila” Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan