PENGANTAR
PSIKOLOGI
KONSELING
Sejarah Perkembangan Psikologi Konseling
• Dimulai dari Abad 19/Akhir abad 20.
• Berkembang seiring dengan kompleksitas kehidupan manusia.
• Konseling sebagai profesi muncul sebagai tanggapan atas masalah-masalah sosial yang melanda Amerika Serikat pada pergantian abad ke-19, seperti revolusi industri dan urbanisasi. Munculnya Perang Dunia I dan Perang Dunia II semakin merangsang perkembangan psikologi sebagai ilmu dan pekerjaan. Selain itu, pemerintah AS melanjutkan kemajuan dalam konseling profesional dengan secara resmi mensponsori layanan konseling (Ruth Chu-Lien Chao, 2015)
• Istilah bimbingan konseling diperkenalkan abad ke-19 hingga abad ke-20 di Boston. Istilah tersebut awalnya dikenal dengan proses berdiri biro profesi dan ketenagakerjaan
• Di waktu yang hampir sama, Layanan Konseling mulai berjalan pada tahun 1898 di sebuah SMA, berkat adanya upaya dari Jasse B Davis. Tahun 1907
• Konseling di Indonesia; Pada awalnya orang mencari tetua atau tokoh pemuka agama/dukun untuk menyelesaikan masalahnya.
• Tahun 1950, UI Pengembangan Psikologi yang dirintis oleh Prof.Dr. Slamet Imam Santoso.
• 1960, konseling pertama kali diperkenalkan di Indonesia melalui lembaga pendidikan Sekolah Menengah.
• Tujuannya untuk upaya pengembangan proses bimbingan siswa, lalu selanjutnya perkembangan konseling mengarah pada proses rehabilitasi.
Definisi Psikologi Konseling
• Kata Konseling mencakup bekerja dengan banyak orang dan hubungan yang mungkin saja bersifat pengembangan diri, dukungan terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah. Tugas konseling adalah memberikan kesempatan kepada klien untuk mengeksplorasi, menemukan, dan menjelaskan cara hidup lebih memuaskan dan cerdas dalam menghadapi sesuatu (BAC, 1984)
• Konseling adalah sebuah profesi yang dicari oleh orang yang berbeda dalam tekanan atau kebingungan, yang berkeinginan berdiskusi dan memecahkan dalam hubungan yang terkontrol, lebih pribadi, lebih simpatik…
(Feltham dan Dryden, 1993:6, dalam J. MecLeod, 2006).
Definisi Konseling Berorentasi Pengguna/Klien
• Konseling adalah sebuah aktifitas yang muncul ketika seseorang yang bermasalah mengundang dan mengizinkan orang lain untuk memasuki hubungan tertentu di antara mereka.
• Seseorang mencari hubungan ketikan menemukan problem dalam kehidupan yang tidak dapat mereka pecahkan dengan sumber daya keseharian mereka, dan hal tersebu membuat mereka terasing dari beberapa aspek kehidupan sosial
• Seseorang yang membutuhkan konseling mengundang orang lain untuk menyediakan ruang dan waktu untuknya, ditandai dengan sejumlah fitur yang tidak selalu tersedia dalam kehidupan sehari- hari seperti izin untuk berbicara, menghargai perbedaan, kerahasiaan dan afirmasi.
• Izin untuk bicara. Di sini adalah tempat seseorang dapat menceritakan kisah mereka, tempat di mana mereka disemangati untuk menyuarakan pengalaman mereka yang dipendam, dalam jangka waktu dan cara yang mereka tentukan, termasuk pengekspresian perasaan dan emosi.
• Penghargaan terhadap perbedaan. Para konselor akan berusaha menempatkan diri mereka sejauh mungkin dari isu yang dibawa oleh klien dan juga keinginan mereka pada saat itu, untuk memfokuskan diri semaksimal mungkin untukmenolong klien untuk mengartikulasikan dan bertindak berdasarkan hasrat dan nilai pribadinya
• Kerahasiaan. Apa pun yang didiskusikan dalam konseling bersifat rahasia,konselor bertanggung jawab untuk tidak menyampaikan apa yang mereka pelajari dari klien kepada orang lain yang ada dalam dunia si klien
• Afirmasi. Konselor melaksanalan hubungan yang merupakan ekspresi dari serangkaian nilai inti, seperti kejujuran,integritas, perhatian keyakinan akan nilai individu, komitmen untuk berdialog dan kolaborasi, refleksivitas, pribadi yang interdependen, dan perasaan sehat.
Hubungan Konseling dengan Psikoterapi
• Versi yang lebih eksklusif dan mahal disebut psikoterapi.
• Masih terdapat banyak perdebatan antara konseling dan psikoterapi.
• Psikoterapi mempresentasikan versi lebih dalam, lebih mendasar, atau melibatkan proses perubahan terhadap klien.
• Ada juga yang menyatakan bahwa pada dasarnya konseling dan psikoterapi melakukan tugas yang sama, menggunakan judul yang berbeda sebagai tuntutan pada penggunanya.
Konseling dan Profesi yang Berkaitan Dengannya
• Konselor kesehatan
• Konselor perkawinan
• Konselor siswa
• Konselor duka
Keragaman Praktik Dalam Konseling
• Terdapat keragaman dalam praktik konseling. Ada yang melakukannya dengan bertatap muka, dalam group, dengan pasangan dan keluarga, lewat telepon, dan bahkan melalui materi tertulis seperti buku dan panduan mandiri.
• Praktik konseling dalam berbagai setting seperti halnya di lingkungan kesehatan, lingkungan kerja, sekolah, konseling yang lebih klinis dan medis.
Tujuan Konseling
• Meningkatkan pemahaman diri.
• Membentuk dan mempertahankan hubungan (keluarga, pertemanan)
• Meningkatkan kesadaran diri
• Meningkatkan penerimaan diri
• Menggerakkan kepada aktualisasi diri
• Membantu mencapai kesadaran
spiritual/pencerahan
• Membantu pemecahan masalah
• Membantu klien untuk mampu memahami dan mengontrol tingkah laku/pemahaman psikologis
• Mempelajari dan menguasai keterampilan sosial dan interpersonal/
• Perubahan kognitif /kepercayaan dan pemikiran
• Perubahan tingkah laku/modifikasi perilaku
• Perubahan sistem/sistem sosial
• Penguatan yang berkaitan dengan keterampilan, kesadaran,pengetahuan yang dapat membantu klien mengontrol kehidupannya
• Membantu klien membuat perubahan kecil terhadap perilaku yang merusak/restitusi
• Reproduksi dan aksi sosial/peduli dan berbagi pengetahuan
Konseling Sebagai Bidang Studi Interdisiplin
• Bersumber dari disiplin ilmu psikiatrii
• Dianggap sebagai cabang dari disiplin ilmu psikologi
• Area studi lain yang berpengaruh kuat dalam teori konseling adalah Agama
• Bidang aktivitas intelektual yang terus-menerus memengaruhi konseling adalah seni
Hasil Konseling Dikategorikan Dalam Tiga Kategori
• Resolusi terhadap masalah sumber dalam kehidupan.
Resolusi dapat mencakup pencapaian pemahaman atau perspektif terhadap masalah tersebut, mencapai penerimaan pribadi terhadap permasalahan atau dilema tersebut dan mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang merupakan sumber permasalahan tersebut.
• Belajar. Mengikuti konseling memungkinkan seseorang untuk mendapatkan pemahaman,keterampilan dan strategi baru yang membuat diri mereka dapat menangani masalah serupa dengan lebih baik di masa yang akan datang
• Inklusi sosial. Konseling menstimulasi energi dan kapasitas personal sebagai seseorang yang dapat memberikan kontribusi terhadap makhluk lain dan kepentingan sosial.
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI
KONSELING
(Ulfiah, 2020)
Ruang Lingkup dari Segi Pelayanan
• Pelayanan bimbingan konseling di sekolah : Pertama, bidang kurikulum dan pengajaran, Kedua, Bidang administrasi dan kepemimpinan, Ketiga, Bidang kesiswaan
• Pelayanan bimbingan dan konseling di luar sekolah. : Bimbingan dan konseling di luar sekolah/madrasah seperti dengan keluarga di mana hubungan dan sinergitas pihak sekolah dengan keluarga harus dibangun
• Bimbingan dan konseling dalam lingkungan yang lebih luas.: Lingkungan yang lebih luas dalam konteks ini adalah layanan bimbingan dan konseling pada lingkup yang lebih luas di luar lingkungan keluarga
Ruang Lingkup dari Segi Fungsi
• Fungsi pemahaman : Fungsi pemahaman memiliki aspek yang perlu diketahui berupa pemahaman terkait dengan masalah klien, pemahaman tentang lingkungan dan aspek terkait lainnya.
• Fungsi pencegahan : Fungsi pencegahan ini diharapkan agar klien yang mengalami ketegangan atau ganggguan tingkat lanjut terhadap hidupnya dapat diantisipasi dan diatasi sehingga keluar dari persoalan yang dihadapinya.
• Fungsi pengentasan: Dalam bimbingan dan konseling, konselor bukan hanya ditugaskan untuk mengenal unsur- unsur fisik di luar klien, namun juga konselor harus dapat mengentas persoalan dimaksud dengan menggunakan kekuatan dan potensi dalam diri klien.
• Fungsi pemeliharaan dan pengembangan : Fungsi pemeliharaan dan pengembangan mengandung arti bahwa, memperlihatkan segala yang baik pada diri indivi - psikologi konseling 12 du, baik aspek pembawaan maupun pengembangan potensi diri klien harus dilakukan pengembangan dan pengerahan potensinya
Ruang Lingkup dari Segi Sasaran
• Perorangan atau individu atau pengembangan kehidupan pribadi.: Pengembangan individu ini memiliki sasaran bidang pelayanan dalam rangka membantu klien dalam memahami, menilai dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik
• Kelompok/bimbingan dan konseling kelompok : Bimbingan konseling kelompok ini memiliki sasaran untuk mengarahkan layanan kepada kelompok individu. Dengan satu kali keinginan, maka layanan ini akan memberikan manfaat atau jasa kepada sejumlah orang.
Ruang Lingkup dari Aspek Pendidikan
• Pengembangan kemampuan belajar :Pengembangan kemampuan belajar sangat berkaitan dengan bidang layanan yang membantu peserta didik/klien untuk mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah dan belajar secara mandiri.
• Bimbingan konseling karier: Bimbingan konseling karier sangat berkaitan dengan upaya pelayanan yang memberikan stimulus dalam memahami dan menilai informasi serta memiliki dan mengambil keputusan karier
Ruang Lingkup dari Segi Sosial Budaya
• Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu klien termasuk peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif, baik dengan teman sebaya, anggota keluarga maupun warga lingkungan sosial yang lebih luas.