• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN BERBELANJA DI MATAHARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN BERBELANJA DI MATAHARI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2013

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN BERBELANJA DI MATAHARI

DEPARTEMEN STORE LEMBUSWANA SAMARINDA

Rizki Amalia1

Abstrak .

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh bauran pemasaran 7P terdiri dari produk, harga, promosi, tempat, orang, bukti fisik dan proses secara bersama – sama maupun parsial terhadap keputusan konsumen, serta mencari variabel mana yang paling berpengaruh terhadap keputusan konsumen berbelanja di Matahari Departemen Store Lembuswana Samarinda.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling yang digunakan ialah accidental sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuisoner. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda, yang di bantu program SPSS.

Dari hasil koefesien regresi diperoleh Y = 1.262 + 0,067X1– 0,046X2+ 0,222X3+ 0,156X4 + 0,263X5 + 0,140X6 – 0,134X7. Nilai R (koefesien korelasi) diperoleh 0,518 dan nilai R Square (koefesien determinasi) diperoleh 0,268 atau 26,8%.

Pengujian hipotesis secara serentak (Uji F) menunjukan nilai signifikan pada tabel Anovab 0,000 < dari signifikan penelitian yaitu 0,05 yang berarti variabel X1,X2,X3,X4,X5,X6X7 secara serentak ( simultan ) berpengaruh signifikan terhadap variabel Y keputusan konsumen. dapat dinyatakan Hoditolak dan Haditerima.

Hasil pengujian dengan Uji T diketahui bahwa variabel orang merupakan variabel yang paling signifikan terhadap keputusan konsumen berbelanja di Matahari Departemen Store Lembuswana Samarinda

Dari penjelasan diatas penulis menyarankan agar Matahari Departemen Store Lembuswana Samarinda terus selalu intens memprioritaskan pelayanan, terus mempertahankan kualitas, fasilitas dan fasilitas. Serta selalu aktif dalam harga spesial.

Kata Kunci : Produk, Harga, Promosi, Tempat, Orang, Bukti Fisik, Proses dan Keputusan Membeli.

Pendahuluan

Samarinda merupakan sebuah kota dengan penduduk yang cukup besar, sehingga potensi keberadaan suatu pusat perbelanjaan sangat besar potensinya.

Salah satu tempat yang sering diminati banyak kalangan ialah Mal, karena di Mal dapat ditemui berbagai fasilitas seperti pusat perbelanjaan, tempat rekreasi, tempat makan, dan hampir menyediakan sarana yang dibutuhkan oleh masyarakat.

(2)

Keadaan pasar yang ada saat ini adalah pasar konsumen ( buyer market ) yang dimana kekuatan pasar ada di tangan konsumen. Sehingga konsumen selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya sesuai selera serta kemampuan keuangan masing- masing tiap konsumen. Dimana konsumen memutuskan membeli dipengaruhi oleh faktor bauran pemasaran ( 7P ). Selain itu pula dipengaruhi terdapat masukan – masukan lain seperti kebiasaan dalam membeli, sesuai kebutuhan dan keinginan, keyakinan serta rekomendasi.

Sehingga bersangkut paut dalam aspek pemasaran, karena pemasaran mempunyai peranan yang penting dalam masyarakat karena pemasaran menyangkut berbagai aspek kehidupan, termasuk bidang ekonomi dan sosial.

Pemasaran juga merupakan suatu fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali kebutuhan dan keinginan konsumen, merancang produk, jasa dan program yang tepat untuk melayani pasar yang didukung promosi yang tepat. Sasaran utama pemasaran adalah menciptakan kepuasan serta perhatian konsumen, bagaimana cara mendapatkan laba sesuai target dan keseimbangan hubungan yang searah dengan para konsumen.

MDS Lembuswana merupakan sebuah jaringan toserba dan juga merupakan sebuah perusahaan retail terkemuka di Indonesia. Yang produk dan harga yang dijual bervariasi dan bersaing serta banyak menawarkan berbagai kebutuhan konsumen mulai dari pakaian, aksesoris, produk kecantikan, elektronik, mainan anak dan bayi, peralatan mandi, perlengkapan rumah tangga, dan kebutuhan lainnya.

Salah satu cabang MDS yang ada di Samarinda ialah MDS Lembuswana, yang dimana memiliki teknik pemasaran melalui brosur, radio, iklan, sms, website (www.matahariclubcard@co.id dan www.matahari@co.id) bonus dan potongan harga setiap hari besar atau event tertentu sepanjang tahun, serta sistem pelayanan yang terus di tingkatkan oleh pihak MDS Lembuswana.

Untuk mempertahankan bahkan meningkatkan jumlah konsumen atas produk-produk yang mereka tawarkan, hal – hal yang dilakukan MDS Lembuswana Samarinda ialah selalu menyediakan produk yang selalu update, berkualitas serta mengikuti trend yang sedang berlangsung dalam tiap kalangan, memberikan potongan harga terhadap produk – produk tertentu yang ada setiap harinya, selalu berusaha memberikan pelayanan yang optimal terhadap konsumen.

Sehingga dalam hal ini dapat melekat dalam pikiran konsumen dan menjadikan sebuah keyakinan bahwa MDS Lembuswana Samarinda dapat mengerti apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari konsumen.

Kerangka Dasar Teori

Pengertian Bauran Pemasaran

Kotler ( 2002 : 18 ) mengemukakan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai

(3)

perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.

Variabel tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melakukan tugas atau kegiatan pemasarannya. Unsur – unsur bauran pemasaran adalah sebagai berikut:

Produk (Product)

Tjiptono ( 2001 : 95 ) menyatakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuh kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

Harga (price )

Sumarni dan Suprihanto ( 1998 : 281 ) menyatakan bahwa harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk jika mungkin ) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari sesuatu barang beserta pelayanannya.

Promosi (promotion)

Tjiptono ( 2001 : 219 ) menyatakan bahwa promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktiva pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi / membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produkyang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Distribusi (place)

Kotler ( 2000 : 40 ) mengatakan bahwa saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk dijadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.

Orang (People)

Boom dan Bitner ( 2000 : 234 ) menyatakan bahwa people adalah semua prilaku yang turut ambil bagian dalam penyajian jasa dan dalam hal ini mempengaruhi persepsi pembeli.

Bukti fisik (Physical evidence)

Menurut Boom dan Bitner ( 2000 : 234 ) menyatakan bahwa bukti fisik jasa mencakup semua hal yang berwujud berkenaan dengan suatu jasa.

Proses (process)

Menurut Lovelock dan Wright ( 2002 : 13 – 15 ) menyatakan bahwa proses adalah suatu metode pengoprasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan.

Keputusan Pembelian

Kanuk ( 2004 : 547 ) mengemukakan keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatife pilihan konsumen, artinya bila seseorang memutuskan haruslah tersedia beberapa alternatife.

Masukan yang mempengaruhi konsumen untuk membeli menurut alma (2009 : 102 ) antara lain: adanya uang tunai, adanya rekomendasi, adanya keinginan diri sendiri, adanya pengaruh dari alat promosi lainnya dan pengaruh dari lingkungan lain

Menurut Alma ( 2009 : 104) tahapan proses pengambilan keputusan

(4)

alternative, dengan mempertimbangkan apakah barang tersebut betul diperlukan.

Memulai alternatife, setelah menilai barang yang betul diperlukan. Keputusan membeli, dimana proses penetapan toko mana yang akan dibeli, prilaku setelah membeli, maka akan timbul semacam prilaku lain dalam individu seperti gembira, senang, dan puas.

Sehingga secara garis besar dapat ditarik kesimpulan keputusan konsumen dapat dipengaruhi oleh : Kebiasaan dalam membeli, sesuai kebutuhan dan keinginan, keyakinan serta rekomendasi.

Metode Penelitian Jenis Penelitian

Basuki ( 2006 : 110 ) , menerangkan dengan bahwa jenis penelitian metode Deskritif adalah penelitian yang dapat dilakukan secara kuantitatif agar dapat dilakukan analisis statistik. Pada umumnya tujuan utama penelitian deskritif adalah untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.

Penelitian deskritif termasuk salah satu jenis penelitian katagori penelitian kuantitatif. Pada penelitian ini memungkinkan peneliti untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal.

Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan salah satu instrument dari riset karena merupakan tahapan dalam proses pengumpulan data yang memudahkan pengukuran setiap variabel.

Untuk memudahkan masalah yang telah dikemukakan pada bab pendahuluan, perlu diberikan rumusan yang dapat menjadi batasan pengertian dari variabel – variabel yang akan diperhitungkan dan pokok materi secara operasional.

Populasi dan Sampel

Menurut Ridwan dan Lestari ( 1993: 3 ) untuk menentukan populasi dalam penulisan ini adalah para konsumen yang berbelanja di MDS Samarinda, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti.

Widiyanto ( 2008 ), mengatakan bahwa dalam penetuan sampel jika populasinya besar dan tidak diketahui maka digunakan rumus :

n = Z2

4 (moe)2 n = 1,962

4 (0,1)2 n = 96, 04

(5)

Dimana :

n = Jumlah sampel

Z = Nilai Z dengan tingkat keyakinan yang dibutuhkan penentuan sampel persen.

Pada α = 5%, Z = 1, 96

Moe= Margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi biasanya 10

%

Widyanto ( 2008 ) menerangkan bahwa jumlah sampel yang digunakan ialah sebanyak 100 responden dengan penentuan sampel. maka peneliti berasumsi secara random. Dengan sampel yang diambil sebanyak 100 reponden.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian, penulis menggunakan beberapa cara yaitu :

Penelitian Lapangan (Field Work Research)

Yaitu mencari dan mengumpulkan data dengan langsung kelapangan dimana dilakukan penelitian secara :

a. Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap tempat yang dijadikan penelitian

b. Kuisioner yaitu membuat pertanyaaan yang ditujukan kepada konsumen yang berbelanja di Matahari Departement Store Lembuswana Samarinda.

Penelitian kepustakaan (Library Research)

Data atau informasi yang diperoleh dengan membaca buku –buku literatur dan catatan lainnya yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini.

Metode dan Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang akan digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Tahap – tahap analisis yaitu ;

Uji Validitas

Suatu instrumen penelitian yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebalikanya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah.

Pengujian validitas menggunakan program SPSS dengan menggunakan Korelasi Bivariate Pearson yaitu dengan mengkorelasikan tiap item dengan skor total item kuisioner.

Suatu instrumen dikatakan valid jika koefesien korelasinya lebih besar dari koefesien korelasi pada tabel dengan tingkat kepercayaan yang dipilih ( Sudarmanto, 2005 : 77-78 )

Hasil uji validitas dapat dilihat nilai signifikansi antara tiap item dengan skor total. Dapat diketahui bahwa untuk variabel X dan Y semua item pertanyaan nilai signifikansi kurang dari 0,05.

(6)

Tabel Hasil Pengujian Validitas

No Item Sig.Penelitian Alpha Keterangan

1 Produk (X1) Indikator 1 Indikator 2

0,216 0,216

0,05 0,05

VALID VALID 2 Harga (X2)

Indikator 1 Indikator 2

0,447 0,447

0,05 0,05

VALID VALID 3 Promosi (X3)

Indikator 1 Indikator 2

0,271 0,271

0,05 0,05

VALID VALID 4 Tempat (X4)

Indikator 1 Indikator 2

0,062 0,062

0,05 0.05

VALID VALID 5 Orang (X5)

Indikator 1 Indikator 2

0,002 0,002

0,05 0,05

VALID VALID 6 Bukti Fisik (X6)

Indikator 1 Indikator 2

0,496 0,496

0,05 0,05

VALID VALID 7 Proses (X7)

Indikator 1 Indikator 2

0,186 0,186

0,05 0,05

VALID VALID 8 Keputusan Membeli

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

0,002 0,000 0,150 0,024

0,05 0,05 0,05 0,05

VALID VALID VALID VALID Uji Reabilitas

Suatu alat pengukur dikatan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan metode Cronbach alpha.

Metode alpha sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala ( misal 1- 4 , 1-5 ) atau skor rentangan ( missal 0 – 20, 0 – 50 ), suatu instrument dapat dikatan realibel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis product momentSuatu instrument dapat dikatan realibel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis product moment. Atau kita bisa menggunakan batasan dengan menggunakan suatu instrument dikatakan realibel jika koefesien alpha hitung > 0,60 (Sudarmanto, 2005 : 89-99).

(7)

Tabel Hasil Pengujian Reabilitas

No Item Cronbach Alpha Batas

Realibel

Kesimpulan

1 Produk (X1) .807 0,60 Realibel

2 Harga (X2) .704 0,60 Realibel

3 Promosi (X3) .801 0,60 Realibel

4 Tempat (X4) .828 0,60 Realibel

5 Orang (X5) .863 0,60 Realibel

6 Bukti fisik (X6) .783 0,60 Realibel

7 Proses (X7) .806 0,60 Realibel

8 Kepetusan Membeli (Y) .772 0,60 Realibel

Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinieritas

Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikoliniearitas antara lain dengan melihat nilaiVariance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance, apabila nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,10 maka dinyatakan tidak terjadi multikoliniearitas menurut (Ghozali, 2001).

Tabel Hasil Uji Multikolinearitas

Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan di mana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Teknik untuk menguji adalah dengan melihat grafik scatterplot antara standardized predicted value ( ZPRED) dengan stundentized residual ( SRESID ). Ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara sumbu SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

B Tolerance VIF

1 (Constant) 1.262

Produk (X1) .067 .760 1.315

Harga (X2) -.046 .805 1.242

Promosi (X3) .222 .709 1.411

Distribusi (X4) .156 .686 1.458

People (X5) .263 .782 1.278

Bukti fisik (X6) .140 .788 1.269

Proses (X7) -.134 .790 1.265

a. Dependent Variable: Keputusan konsumen (Y)

(8)

Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y) sesungguhnya.

Gambar Scatterplot

Dari gambar scatterplot dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik –titik menyebar di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Autokorelasi

Menurut Imam Ghozali ( 2006:99 ) untuk mendeteksi adanya Autokorelasi digunakan nilaiDurbin Watson, adapun kriteria pengujiannya adalah:

a. Jika nilai DW dibawah 0 sampai 1,5 berarti ada Autokorelasi positif b. Jika nilai DW diantara 1,5 sampai 2,5 berarti tidak ada Autokorelasi c. Jika nilai D-W diatas 2,5 sampai 4 berarti ada Autokorelasi negative Tabel Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin- Watson

1 .518a .268 .212 2.063 1.927

a. Predictors: (Constant), Proses (X7), Distribusi (X4), Harga (X2), People (X5), Bukti fisik (X6), Produk (X1), Promosi (X3)

b. Dependent Variable: Keputusan konsumen (Y) Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal

Data normal probability menunjukan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

(9)

Gambar Normal Probability Plot

Alat Analisis Dan Pengujian Hipotesis Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh atau hubungan variabel independen dengan variabel dependen secara parsial maupun secara bersama-sama. Data yang biasanya digunakan berskala interval atau rasio.

Perhitungan statistic dalam analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 16.

Tabel Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) 1.262 671 1.881 .063

Produk (X1) .067 .120 .057 .559 .578

Harga (X2) -.046 .085 -.054 -.540 .590

Promosi (X3) .222 .087 .269 2.543 .013

Distribusi (X4) .156 .114 .147 1.368 .175

People (X5) .263 .108 .246 2.437 .017

Bukti fisik (X6) .140 .117 .119 1.189 .238

Proses (X7) -.134 .097 -.138 -1.378 .172

a. Dependent Variable: Keputusan konsumen (Y)

(10)

Pengujian Koefesien Korelasi ( R )

Pengujian koefesien korelasi ( R ) bertujuan untuk mengetahui hubungan yang erat antara variabel independent yang terdiri dari produk, harga, promosi, tempat, people, bukti fisik dan proses terhadap keputusan dalam output SPSS terletak dalam tabelsummary dan tertulis R. yang berarti tingkat hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 0,518 atau 51,8 %

Tabel Hasil Pengujian Koefesien Korelasi ( R ) Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .518a .268 .212 2.063 1.927

a. Predictors: (Constant), Proses (X7), Distribusi (X4), Harga (X2), People (X5), Bukti fisik (X6), Produk (X1), Promosi (X3)

b. Dependent Variable: Keputusan konsumen (Y) Penguji Koefesien Determinasi (R2)

Pengujian koefesien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Dalam output SPSS R2terletak pada tabel modelsummarybdan tertulis Rsquare

Tabel Hasil Pengujian Koefesien Determinasi ( R2). Dimana menunjukkan bahwa Tingkat kemampuan variabel bebas terhadap variabel terikat ialah 26,8 % yang sisanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti sesuai kebutuhan dan keinginan, kebiasaan, keyakinan serta rekomendasi.

Tabel Hasil Pengujian Koefesien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .518a .268 .212 2.063 1.927

a. Predictors: (Constant), Proses (X7), Distribusi (X4), Harga (X2), People (X5), Bukti fisik (X6), Produk (X1), Promosi (X3)

b. Dependent Variable: Keputusan konsumen (Y) Uji F ( Uji Serentak )

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variable independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen (Priyatno, 2010). Dalam output SPSS ditentukan lewat tabel ANOVA. Apabila < dari signifikan penelitian yaitu 0,05 yang berarti variabel berpengaruh secara serentak

(11)

Tabel Hasil Uji F ( Serentak )

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 8.964 7 1.281 4.815 .000a

Residual 24.464 92 .266

Total 33.427 99

a. Predictors: (Constant), X7, X4, X2, X5, X6, X1, X3 b. Dependent Variable: Y

Uji t ( Uji Parsial )

Uji t dalam regresi berganda digunakan untuk mengetahui apakah model regresi variable independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variable dependen (Priyatno, 2010). Apabila < 0,05 maka berpengaruh.

Tabel Hasil Uji t (Uji Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) 1.262 671 1.881 .063

Produk (X1) .067 .120 .057 .559 .578

Harga (X2) -.046 .085 -.054 -.540 .590

Promosi (X3) .222 .087 .269 2.543 .013

Distribusi (X4) .156 .114 .147 1.368 .175

People (X5) .263 .108 .246 2.437 .017

Bukti fisik (X6) .140 .117 .119 1.189 .238

Proses (X7) -.134 .097 -.138 -1.378 .172

a. Dependent Variable: Keputusan konsumen (Y)

(12)

Pembahasan

Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan hasil analisis deskritif.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya bauran pemasaran terhadap keputusan konsumen. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama – sama variabel bauran pemasaran 7P bepengaruh terhadap keputusan konsumen. yang artinya bila secara bersamaan ke 7 variabel tersebut diuji akan berpengaruh terhadap keputusan konsumen berbelanja.

Berdasarkan karakteristik responden maka diketahui mayoritas pelanggan MDS Lembuswana Samarinda ialah perempuan dengan presentase 55,00%, yang berusia 20 tahun – 30 tahun dengan presentase 44,00%, dengan pekerjaan PNS dengan presentase 32,00 % dan memiliki penghasilan rata – rata 2,5 juta – 3, 5 jt dengan presentase 30,00 %.

Dari hasil peneliti dapat disimpulkan bahwa hipotesis ditolak, karena variabel yang paling signifikan terhadap keputusan konsumen ialah variabel orang ( People ) dengan indikator pelayanan dan jumlah pramuniaga, pelayanan yang dimaksud disini ialah bagaimana cara pramuniaga dalam melayani konsumen seperti halnya memberi sapaan, bersikap ramah kepada pengunjung, mengusulkan atau menawarkan produk di MDS, dapat memastikan konsumen untuk membeli produk, dapat mengatasi keluhan yang diajukan oleh konsumen, memiliki pengetahuan tentang produk yang ditawarkan, dapat memberikan alternatife pilihan kepada konsumen, membantu konsumen dalam mencari dan memilihkan produk yang diinginkan serta cepat tanggap dalam melayani konsumen. Yang ditunjang dengan jumlah pramuniaga yang cukup banyak sehingga lebih mudah dalam proses melayani konsumen berdasarkan stand masing - masing

Secara parsial variabel orang dan promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen berbelanja di MDS, promosi dengan indikator potongan harga dan promosi melalui media berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen, dimana potongan harga pada produk - produk tertentu, bonus belanja pada nominal yang telah ditetapkan serta adanya potongan harga yang bervariasi dan berbeda setiap adanya even hal ini dapat menarik minat konsumen, karena diskon yang selalu berbeda membuat konsumen tidak bosan untuk berbelanja, ditunjang dengan promosi melalui media hal tersebut membuat konsumen dapat merasa yakin untuk terus berbelanja di MDS Lembuswana.

Berdasarkan penelitan variabel produk dengan indikator jenis produk dan merek tidak signifikan terhadap keputusan konsumen berbelanja, karena konsumen berbelanja tidak melihat dari segi merek apa yang mereka beli, melainkan karena faktor terbiasa berbelanja di MDS Lembuswana, sehingga apapun yang ditawarkan MDS mereka yakin itu sudah pasti dapat memenuhi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen itu sendiri.

Berdasarkan penelitian harga dengan indikator harga standart tidak signifikan terhadap keputusan konsumen berbelanja, karena sebagian konsumen tidak menyadari bahwa harga yang ditawarkan MDS sama dengan harga yang

(13)

Berdasarkan penelitian tempat dengan indikator lokasi yang strategis tidak signifikan terhadap keputusan konsumen berbelanja, karena sebagian konsumen yang berbelanja di MDS Lembuswana tidak bertempat tinggal di Samarinda.

Berdasarkan penelitian bukti fisik dengan indikator interior tidak signifikan terhadap keputusan konsumen berbelanja, sebab susunan tata letak produk dan bagaimana suasana MDS bukanlah faktor utama konsumen berbelanja, karena apapun yang ditampilkan oleh MDS bila konsumen sudah menyukai mereka tetap berbelanja di MDS Lembuswana.

Berdasarkan penelitian proses dengan indikator prosedur tidak signifikan terhadap keputusan konsumen berbelanja sebab, ada sebagian konsumen yang tidak menyukai mengantri dikasir hal ini terjadi terutama pada weekend dan hari libur oleh sebab itu konsumen berbelanja karena dipengaruhi hal lain seperti kebiasaan, sesuai kebutuhan dan keinginan, keyakinan, serta rekomendasi.

Dari variabel bauran pemasaran 7P, 5 dari variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap keputusan konsumen berbelanja di MDS. Hal tersebut karena dipengaruhi oleh faktor lain, seperti kebiasaan berebelanja di MDS hal seperti ini konsumen tidak menilai berdasarkan aspek dari 7P melainkan karena konsumen itu sendiri sudah terbiasa berbelanja di MDS, karena sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen sudah merasa apa yang tersedia di MDS sudah menjadi hal pokok yang dapat memuaskan konsumen itu sendiri, keyakinan keadaan dimana konsumen sudah yakin terhadap MDS baik dalam segi kualitas maupun kuantitas sehingga keputusan untuk berbelanja selalu terdorong dalam diri konsumen itu sendiri, dan rekomendasi dimana konsumen mendapatkan ajakan baik secara sengaja maupun tidak sengaja sehingga konsumen memutuskan berbelanja di MDS. Dimana faktor lain tersebut dapat mempengaruhi karena dari MDS sendiri sudah dapat mempengaruhi pola pikir konsumen baik dari segi kualitas, fasilitas, loyalitas yang telah optimal.

Berdasarkan teori Kotler ( 2002 : 18 ) menyatakan Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran yang unsurnya ialah 7P.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa bila dilihat variabel mana yang dapat dikendalikan oleh pihak MDS ialah variabel orang dan promosi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang telah dikemukan oleh Kanuk ( 2004 : 547) bahwa keputusan pembelian adalah pemilihan dua atau lebih alternatife pilihan konsumen. Yang dimana dapat ditarik kesimpulan selain dari faktor bauran pemasaran terdapat faktor lain dalam menentukan kep[utusan konsumen dalam berbelanja antara lain kebiasaan dalam membeli, sesuai kebutuhan dan keinginan, keyakinan serta rekomendasi.

Berdasarkan peneliti terdahulu Prawit ( 2010 ) dimana lokasi penelitian yang sama yaitu di MDS Lembuswana namun di tahun yang berbeda, terdapat perbedaan pada variabel bauran pemasaran yang signifikan terhadap keputusan konsumen, pada peneliti terdahulu variabel harga yang paling signifikan dengan menggunakan 4P ( Produk, harga , promosi dan tempat ), pada tahun yang berbeda menggunakan variabel 7P variabel orang yang paling berpengaruh, hal

(14)

hidup, karena harga di MDS termasuk midlle up banyak konsumen yang memutuskan berbelanja karena melihat dari harga.

Peneliti terdahulu Aziza ( 2009 ) lokasi penelitian terdahulu di Gajah Mada Departemen Store Samarinda, peneliti terdahulu hanya meneliti seberapa besar pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan konsumen membeli busana wanita pada Gajah Mada dengan menggunakan variabel 4P dan diketahui variabel produk yang paling berpengaruh, yang ada kemungkinan bila peneliti terdahulu meneliti keputusan konsumen berbelanja bukan hanya berfokus pada busana wanita melainkan secara keseluruhan , kemungkinan variabel lain dari bauran pemasaran yang berpengaruh terhadap keputusan konsumen.

Setelah melakukan analisis data diketahui terdapat nilai R yang menyatakan tingkat hubungan antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat ( Y ) memiliki tingkat hubungan sedang 56,8 %, adapun nilai R square yang menjelaskan bahwa 26,8 % keputusan konsumen berbelanja dipengaruhi oleh bauran pemasaran, sedangkan 73,2 % dipengaruhi oleh faktor lain seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya antara lain, kebiasaan dalam membeli, sesuai kebutuhan dan keinginan, keyakinan dan rekomendasi.

Penutup

Hasil persamaan regresi diperoleh :

Y = 1.262 + 0,067X1 – 0,046X2 + 0,222X3 + 0,156X4 + 0,263X5 + 0,140X6 – 0,134X7

Selain faktor bauran pemasaran keputusan konsumen dalam berbelanja dipengaruhi oleh faktor lain seperti, kebiasaan, sesuai kebutuhan dan keinginan, keyakinan, rekomendasi atau ajakan baik secara sengaja atau tidak.

Berdasar uji signifikansi dapat disimpulkan bahwa Bauran pemasaran (7P) secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di Matahari Departemen Store Lembuswana Samarinda. karena nilai signifikansi pada uji F kurang dari 0,05. (0,000 < 0,05).

Berdasarkan hasil pengujian koefesien korelasi ( R ) dapat diperoleh nilai koefesien korelasi ( R ) Sebesar 0,518 atau 51,8% berarti tingkat hubungan antara variabel produk, harga, promosi, tempat, people, bukti fisik dan proses terhadap keputusan konsumen berbelanja di Matahari Departemen Store Lembuswana Samarinda, tingkat hubungannya yang sedang.

Berdasar uji signifikansi dapat disimpulkan bahwa variabel orang dan promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen (Y), karena nilai signifikansi (Sig) pada uji t < 0,05. Sedang varibel lain tidak berpengaruh, karena nilai signifikansi (Sig) > 0,05. Jadi keputusan konsumen diluar dari faktor bauran pemasaran ( 7P ) seperti faktor karena sesuai kebutuhan dan keinginan, kebiasaan berbelanja di Matahari Departemen Store Lembuswana, yakin, rekomendasi dan ajakan, juga ikut mempengaruhi keputusan konsumen berbelanja di Matahari Departemen Store Lembuswana Samarinda.

(15)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MDS Lembuswana Samarinda, maka ada beberapa saran yang diajukan oleh penulis agar dapat menjadi hal yang positif bagi perusahaan antara lain sebagai berikut :

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa variabel Orang ( People ) memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap keputusan konsumen, oleh sebab itu pihak MDS Lembusawana secara intens selalu memprioritaskan pelayanan, karena menjadi tanggapan khusus bagi pengunjung serta menjadikan rekomendasi yang positif dari pengunjung tetap MDS terhadap pengunjung lainnya yang akan berbelanja di MDS Lembuswana Samarinda.

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa keputusan konsumen berbelanja selain dipengaruhi bauran pemasaran, dipengaruhi faktor lain seperti kebiasaan dalam membeli, sesuai kebutuhan dan keinginan, keyakinan dan rekomendasi, oleh sebab itu agar pihak MDS terus mempertahankan kualitas, fasilitas, loyalitas yang telah ada guna untuk selalu mempengaruhi pola pikir konsumen untuk terus berbelanja di MDS Lembuswana Samarinda.

Berdasarkan penelitian diketahui promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen setelah variabel orang, oleh sebab itu pihak MDS untuk terus selalu aktif dalam menekankan harga spesial pada produk tertentu, karena hal ini menjadikan daya tarik konsumen untuk berbelanja di MDS Lembuswana Samarinda.

Daftar Pustaka

Alhusin, Syahri, “Aplikasi Statistik Praktis dengan Menggunakan SPSS 10 for Windows”, Edisi Kedua, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003

Buchari, Alma, 2009.Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung .

Danang, Suyonto, 2012.Konsep Riset Pemasaran dan Perilaku konsumenCAPS, Yogyakarta.

2013.Teori Kuisoner dan Analisis Data Untuk Pemasaran Dan Prilaku Konsumen, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta

Farida, Jasfar , 2005.Manajemen Jasa, Ghalia Indonesia, Bogor.

Ghazali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Menggunakan Program SPSS, Universitas Gajah Mada Press, Yogyakarta.

James Engel, F. Roger D. Black Well dan Paul W. Miniard, 2004, Prilaku Konsumen, (Alih Bahasa FX Budiyanto) Edisi ke enam. Bina Rupa Aksara Jakarta

Kotler Philip dan Kaller L Kevin, 2006,Manajemen Pemasaran, Edisi 12, PT.

Indeks Jakarta.

Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu, 2005,Perilaku Konsumen. Edisi Revisi.

Rafika Aditama, Bandung.

Maynard and Beckman, 2002, Principles of Marketing,The Dryden Press, New York

Mursid, M. 2010.Manajemen Pemasaran, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

(16)

Nunnaly, J.C. 1981 “Psychometric Theory”, 2ndedition, New Delhi: Tata McGraw Hill

Oentoro, Deliyanti,.2010.Manajemen Pemasaran Modern, Laksbang Pressindo, Yogyakarta.

Priyatno, Duwi, 2010 “5 Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 17”, Cetakan Kedua, Yogyakarta.

Ratnasari T Ririn, dan Matuti Aksa, 2011.Manajemen Pemasaran Jasa, Ghalia Indonesia, Bogor.

Saifuddin, Azwar, 2004,Reabilitas dan validitas, Pustaka Pelajar Offset, Cetakan Kelima, Yogyakarta

Santoso, Singgih. 2001.Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. PT.ELEK Media Komputindo. Jakarta

Sekaran, Uma, 2003,Research Method for Business A Skill Building Approach, John Wiley&Sons, Inc.USA

. 2006. Research Methods For Business Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Penerbit Salemba Empat.

Soehardi, Sigit, 2005, Pemasaran Praktis, Edisi III, Cetakan I. BPFE UGM, Yogyakarta.

Sofjan, Assauri, 2007.Manajemen Pemasaran, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

. 2012.Strategic Marketing, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Stanton, William, 2007, Prinsip Pemasaran, Alih Bahasa Yohannes Lamarto, Erlangga, Jakarta

Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, Bandung: CV. Alfabeta, 2007.

Sugiyono, 2008.Statistika Untuk Penelitian, Edisi Revisi Terbaru, cetakan Ketigabelas, Alfabeta, Bandung.

Swastha, Basu, dan Irawan, 2005,Manajemen Pemasaran Modern, Lyberty, Bandung

Umar, Husein, 2005, Riset Pemasaran Dan Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama dan Jakarta Business Research Centre. JBRC.

Sumber Internet :

http://jonikriswanto.blogspot.com/2008/10/uji-heterokedastisitas-dengan- glejser.html

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian 1 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan strategi Marketing Mix bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusi yang telah

Variabel bauran pemasaran marketing mix yang terdiri dari indikator produk, harga, tempat dan promosi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel keputusan