TOR PENELITIAN
PENGARUH BEBAN KERJA DAN KEPUASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KESEHATAN RUMAH
SAKIT UMUM UNDANA KUPANG
Oleh :
Kamilla Ahmad Koso 2407030012
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
TAHUN 2024
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemberian pelayanan Kesehatan menjadi prioritas berbagai negara, termasuk Indonesia. Rumah sakit merupakan salah satu organisasi atau Perusahaan yang bergerak dibidang Kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan Kesehatan Masyarakat di suatu Wilayah. Sebuah Rumah Sakit akan memberikan pelayanan optimal manakala di dukung oleh sumber daya yang berkualitas (Haryono,2009).
Sumber daya yang dibutuhkan rumah sakit pun sangat beragam, salah satunya adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur penting karena bersifat jasa dan tidaj dapat disimpan sebagai persediaan, tetapi hanya diproduksi pada saat dikonsumsi karena sumber daya manusia merupakan asset utama dalam memberikan tenaga, potensi, kreativitas, dan usaha terhadap kemajuan rumah sakit tersebut.
Rumah sakit memiliki peran yang sangat strategis dalam menciptakan sumber daya manusia berkualitas secara menyeluruh, merata, terjangkau dan dapat diterima oleh seluruh Masyarakat. Suatu tempat kerja yang baik tentu mempunyai sumber daya manusia yang baik. Tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang produktif walaupun didukung oleh saran dan prasarana yang tergolong canggih. Umumnya Perusahaan mengharapkan kinerja yang baik dari masing-masing karyawan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan (Potale, 2016).
Simanjuntak dan putri, 2017 mengatakan bahwa produktivitas kerja merupakan perbandingan antar hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya (input) yang digunakan persatuan waktu. Produktivitas kerja tenaga Kesehatan di pengaruhi oleh berbagai factor diantaranya beban kerja dan kepuasan kerja. Produktivitas mempunyai kaitan yang erat dengan keinginan atau kemauan seseorang untuk mencapai suatu yang lebih baik. Produktivitas, adalah kemampuan memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan keluaran (output) yang optimal bahkan kalua mungkin maksimal (Anggraeni,2015).
Produktivitas adalah kemampuan memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia degan menghasilkan keluaran (output) yang optimal bahkan kalua mungkin yang maksimal.
RSU Universitas Nusa Cendana adalah Rumah Sakit tipe C yang ada di kota kupang dengan karyawan sebanyak ** orang. Terdiri dari ** tenaga medis dan **
tenaga non medis. Tenaga medis sendiri, terdiri dari ** dokter spesialis, ** dokter umum, ** perawat dan ** bida. Memiliki ketersediaan Layanan Gawat Darurat 24 Jam di Rumah Sakit Universitas Nusa Cendana Kupang telah membuat rumah sakit ini menjadi rujukan dalam penanganan kegawat daruratan dan kausu-kasus nedah/non bedah dari rumah sakitdan puskesmas di NTT. RSU universitas Nusa Cendana memiliki 100 tempat tidur yang tersebar dengan 19 tempat tidur di ruang ………
BOR (Bed Occupancy Ratio) adalah presentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indicator ini memberikan Gambaran tentang tinggi rendahnya Tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Berdasarkan data awal yang di dapatkan, capaian BOR pada tahun 2016-2017 di RSU Undana Kupang mengalami peningkatan. Kenaikan jumlah pasien yang di RSU Undana Kupang, tercatat meningkat hingga 10%. Hal ini kemungkinan akan terus meningkat hingga akhir tahun.
Peningkatan pelayanan harusnya disesuaikan dengan jumlah tenaga Kesehatan.
Menrut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 pasal 33 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, yaitu jumlah tenaga Kesehatan khususnya perawat, sama jumlah tempat tidur pada instalasi rawat inap, sedangkan Peraturan Rumah Sakit Dimana jumlah karyawan yang masih sama dari tahun lalu, Hal ini tentunya menyebabkan kenaikan dari beban kerja tenaga Kesehatan.
Kompleksitas tugas dan kewajiban tenaga Kesehatan RSU Undana menyebabkan meningkatnya beban kerja. Selain mengobservasi pasien total care dan p artial care, mendampingi visit dokter, dan menjalankan instruksi medis, tenaga Kesehatan juga mempunyai tugas mengantar pasien yang program rontgen, mengisi form-form khusus yang menjadi prosedur, membagikan diet, membuat laporan harian untuk diovernkan ke shift berikutnya dan laij sebagainya.
Beban kerja tenaga kesehatan bertambah dengan adanya kebijakan Rumah Sakit untuk mencapai sasaran mutu Rumah Sakit. Dimana diwajibkan untuk setiap tenaga Kesehatan mengikuti pelatihan 40 jam pertahun, baik internal maupun eksternal.
Menurut simanjuntak (dalam Lusia Shinta Anggraeni 2015), salah satu factor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, yaitu pelatihan. Pelatihan kerja dimaksud untuk melengkapi karyawan dengan ketrampilan dan cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja, menghadapi berbagai situasi dilapangan kerja dan mengembangkan potensi diri.
Fakta di Ruamh Sakit dengan system kerja perawat dan bidan dengan perputaran tiga shift/hari dengan jam kerja dan dokter dua shift/hari menyebabkan begitu banyak pelayanan medis yang harus dipegang dan dijalankan. Pada system kerja shift perawat/bidan dengan shift pagi mulai 07.00-14.30, shift siang 14.00-21.30 dan shift malam 21.00-07.30 dengan jumlah perawat/bidan bisa melayani dibandingkan dengan jumlah tempat tidur menyebabkan seorang perawat/bidan bisa melayani lima sampai enam orang pasen pershift jaga. Hal ini tentu menjadi suatu ebabn kerja yang berat yang membuat pelayanan medis terkadanag menjadi tidak produktif dan menghasilkan hasil yang kurang memuaskan bagi pasien, rekan kerja, tim dokter bahkan rumah sakit/manajemen.
System kerja dokter umum yang menjadi pintu pelayanan terdepan perawatan rawat inap dan UGD terdiri dari dua shift/hari. Dengan jam kerja mulai jam 07.00-15.00 dan 15.00-07.00. dokter umum bertanggung jawab atas rawat inap dan UDG.
Melakukan tugas visite harian untuk mengontrol keadaan pasien, menjalankan rencana terapi harian spesialis, merujuk pasien, membuat laporan harian, melayani complain/permintaan pasien dan keluarga, tentu hal-hal ini menjadi beban kerja yang tidak bisa dihindari.
Rumah Sakit Undana adalah rumah sakit yang terus berkembang baik dari segala pelayanan, mutu, maupun SDM. Adanya proses pengembangan rumah sakit menjadikan beban kerja karyawana meningkat karena karyawan dituntut untuk
mengeluarkan seluruh potensi yang dimiliki. Produktivitas kerja merupakan suatu masalah yang harus mendapat perhatian serius dari pihak Perusahaan, karena peningkatan produktivitas kerja karyawan tidak akan terjadi dengan sendirinya. Tetapi harus ada usaha dan peran serta baik dari pihal Perusahaan maupun dari pihak karyawan itu sendiri.
Beban kerja adalah suatu kondisi yang membebani tenaga kerja, baik secara fisik maupun non fisik dalam menyelesaikan pekerjaan. Karyawan yang mandapatkan beban kerja melebihi kapasitasnya cenderung menimbulkan suatu rasa ketidakpuasan dan tidak jarang menjadi hambatan dalam bekerja sehingga karyawan tersebut akan merasa sters, sakit bahkan malas untuk bekerja yang akan berakibat terganggunya pasien karena pelayanan yang kurang optimal dan tidak jarang mengganggu produktivitas kerja dan bahkan keselamatan karyawan maupun pasien yang berujunh pada nama baik dan kualitas rumah sakit itu sendiri di mata Masyarakat.
Kepuasan kerja merupakan suatu rasa yang timbul dari dalam diri seseorang yang merespon pekerjaan tersebut secara positif. Kepuasan kerja didapatkan dalam pekerjaan berupa memperoleh kompensasi, pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan yang baik dari manajemen rekan kerja pasien atau keluarga pasien, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Kompensasi adalah suatu timbal balik dari apa yang telah diberikan karyawan kepada Perusahaan baik kompensasi tersebut bisa dalam bentuk uang, barang, maupun kenikmatan lainnya yang diberikan oleh Perusahaan (Hasibuan 2013).
Tenaga Kesehatan yang dapat menyelesaikan tugas dan kewajiaban nya dalam suatu shift kerja, tentunya tidak akan membebani shift yang berikutnya. Hal ini tentunya akan menghasilkan satu kepuasan tersendiri baik bagi diri sendiri, rekan kerja pada shift berikutnya, dan yang terpenting kepuasan dan kesembuhan pasien. Kepuasan kerja karyawan dipengaruhi berbagai hal. Salah satunya adalah kompensasi (upah) dari RS Undana Kupang yang dirasakan tidak sebanding dengan jumlah beban pekerjaan fisik dan non fisik yang di tanggungkan kepada karyawan. Hal ini memicu pada efektifitas dan produktifitas dari pekerjaan karyawan tersebut.
Karyawan yang cenderung melakukan pekerjaan dengan rasa ketidakpuasaan dan tugas dilakukan dengan acuh tak acuh menyebabkan suatu pekerjaan tidak terselesaikan dengan baik. Hal ini akan berakibat pada pasien dan rumah sakit itu sendiri. Seperti teori Two factor theory yang dikemukakan oleh Herzberg (1959) menyatakan kepuasan maupun ketidakpuasan dalam bekerja merupakan dua sisi yang berbeda dan akan berdampak pada feedback karyawan terhadap Perusahaan.
Beban kerja yang teralu banyak, system kerja yang menekan, terbatasnya waktu mengerjakan pekerjaan, keberhasilan menyelesaikan pekerjaan dalam satu shift jam kerja, kompensasi yang tidak sesuai dari Perusahaan, kebijakan yang memberatkan secara fisik maupun nonfisik, factor ini kalua tidak dapat dipenuhi akan mempengaruhi produktivitas kerja.
Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Beban Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja pada Tenaga Kesehatan RSU Undana Kupang”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maa permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Beban kerja yang tinggi menyebabkan menurunnya produktivitas kerja tenaga Kesehatan.
2. Kurangnya kepuasan kerja karyawan RSU Undana Kupang menyebabkan menurunnya produktivitas kerja tenaga Kesehatan.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh beban kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja pada tenaga Kesehatan (dokter, perawat dan bidan) yang aktif langsung dalam pelayanan diruang perawatan rawat inap dan ruang perawatan intensif/gawat darurat.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka perumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh beban kerja (kompleksitas kerja, lama waktu kerja, dan system kerja) terhadap produktivitas kerja tenaga Kesehatan pada RSU Undana Kupang?
2. Adakah pengaruh kepuasan kerja (keberhasilan melakukan tugas, kebijakan Perusahaan/RS, dan gaji/upah) terhadap produktivitas kerja tenaga Kesehatan 1.5 Tujuan Penelitian
a. Tujuan Penelitian Umum
Menganalisis pengaruh beban kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja tenaga Kesehatan RSU Undana Kupang.
b. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi Produktivitas kerja tenaga Kesehatan di RSU Undana Kupang 2. Menganalisis pengaruh beban kerja (Kompleksitas Kerja, lama waktu kerja, dan
system kerja) terhadap produktivitas kerja tenaga Kesehatan RSU Undana Kupang.
3. Menganalisis pengaruh kepuasan kerja (keberhasilan melakukan tugas, kebijakan Perusahaan/RS, dan gaji/upah) terhadap produktivitas kerja tenaga Kesehatan RSU Undana Kupang.
1.6 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meberikan informasi untuk memperkaya pengetahuan ilmiah tentang beban kerja, kepuasan kerja dan produktivitas kerja.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan Gambaran tentang beban kerja dan kepuasan serta dapat menjadi pertimbangan bagi manajemen RSU Undana Kupang untuk meningkatan produktivitas rumah sakit dengan terus memperhatikan kesejahteraan tenaga Kesehatan.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada tenaga medis dalam bekerja sesuai dengan kemampuan dan profesinya.
c. Menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan beban kerja, kepuasan kerja dan produktivitasnya.
3. Bagi Institusi
Sebagai bentuk sumbangsih bagi kemajuan ilmu pengethaun, khususnya dalam bidang akademik
4. Bagi Peneliti
Memperluas wawasan, penegtahuan dan pengalaman dapat mencapai gelar Magister. Juga untuk membantu peneliti sendiri dalam memberikan dukungan bagi kemanjauan tempat yaitu RSU Undana Kupang tercinta.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik Non-Eksperimen dengan rancangan Cross sectional yaitu mengukur variable dependen dan pengukuran variable independent secara simultan pada suatu saat mengetahui pengaruh beban kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja tenaga Kesehatan di RSU Undana Kupang.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga Kesehatan yaitu dokter umum, perawat, dan bidan di RSU Undana Kupang dengan jumlah … orang yang terdiri dari … dokter umum, … perawat dan …. Bidan.
Sampel pada penelitian ini adlah total populasi yaitu … oaring. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak … orang. Jumlah sampel yang tidak diteliti atau dropout sebanyak 9 orang.
Peneliti tetap mengoptimalkan informan sebagai objek penelitian untuk mengali data. Kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, diamana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel digunakan
Adapun kriteria dan eksklusi adalah sebagai berikut : a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria Dimana subjek penelitian dapat mewakilkan dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sampel sebagai samoel (Notoatmodji, 2009) yaitu :
1. Responden bekerja di RSU Undana Kupang
2. Dokter umum, perawat dan bidan yang terlibat dalam pelayanan medis di rawat jalan, rawat inap, HB dan Emergency
3. Bersedia menjadi responden 4. Responden memiliki STR b. Kriteria Ekslusi
Kriteria ekslusi merupakan kriteria Dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian (Botoatmodjo, 2009), yaitu :
a. Kepala ruangan, dokter umum, bidan, perawat yang bekerja selain dibidang pelayanan medis langsung dirawat inap, rawat jalan, HD dan Emergency.
b. Responden tidak bersedia mengisi kuesioner
c. Responden tidak hadir saat dilakukan penelitian. (cuti, mengikuti pelatihan, dan pindah ruangan perawatan)
d. Responden bukan peneliti 3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSU Universitas Nusa Cendana Kupang pada bulan 3.4 Variabel dan Definisi Operasional
3.4.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari variable independent dan variable dependen
1. Variable independent/variable bebas
Variable independent pada penelitian ini adalah beban kerja (kompleks kerja, lama waktu kerja, system kerja) dan kepuasan kerja (keberhasilan melakukan tugas, kebijakan Perusahaan, gaji/upah)
2. Variabel dependen/ variable terikat
variabel dependen pada penelitian ini adalah produktivitas kerja yang dihasilkan tenaga Kesehatan (dokter, perawat, bidan) di RSU Undana Kupang.
3.4.2 Definisi Operasional
Table 3.1 Definisi Operasional Variabel-Variabel yang diteliti
No Variabel Definisi operasional Pengukuran &
Kriteria Objektif
Skala
Variabel Dependen
1 Produktivitas Kerja Hasil yang dicapai tenaga Kesehatan dalam melaksanakan tugasnya.
Produktivitas kerja ini dilihat dari indicator :
1. Kuanititas kerja 2. Kualitas kerja 3. Ketepatan waktu
1.Baik jika 3 indikator cukup baik
2.Cukup baik jika 2 indikator baik 3.Kurang baik jika
hanya 1 indikator yang baik
Ordinal
Variabel Independen 1 Beban Kerja
1. Kompleksitas kerja
Segala sesuatu yang harus dikerjakan dan membebani tenaga Kesehatan
1.Kompleks 76%- 100%
2.Cukup kompleks 56%-75%
3.Kurang kompleks
≤ 55%
Ordinal
2. Lama Waktu Kerja
Banyaknya waktu yang dibutuhkan tenaga Kesehatan dalam menyelesaikan tugasnya
1.Lama 76%-100%
2.Cukup lama 65%-75%
3.Kurang
lama/tidak lama
≤55%
Ordinal
3. System kerja Aturan yang ditetapkan rumah sakit yang harus diikuti dan
dilaksanakan oleh tenaga Kesehatan
1.Baik 76%-100%
2.Cukup 56%-75%
3.Kurang ≤ 55%
Ordinal
3. Kepuasan Kerja 1. Keberhasilan
melakukan tugas
Pencapaian tenaga Kesehatan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
1. Baik 76%-100%
2. Cukup 56%-75%
3. Kurang ≤ 55%
Ordinal
4. 2. Kebijakan
Perusahaan Peraturan yang dikeluarkan rumah sakit untuk
produktivitas kerja tenaga Kesehatan
1. Baik 76%-100%
2. Cukup 56%-75%
3. Kurang ≤ 55%
Ordinal
5. 3. Gaji/upah Imbalan penghargaan berupa materi yang diperoleh tenaga Kesehatan sesuai dengan beban kerja yang diberikan
1. Baik 76%-100%
2. Cukup 56%-75%
3. Kurang ≤ 55%
Ordinal
3.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data 3.5.1 Jenis Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari subjek penelitian yang menggunakan kuesioner, sedangkan data sekunder diambil dari dara RSU Undana Kupang yang meliputi jumlahkaryawan, jumlah bed, BOR, insiden medis dan profil rumah sakit.
3.5.2 Cara Pengumpulan data independen
Pengumpulan data variable independent dan variable dependen dilakukan secara bersamaan dengan menggunakan kuesioner.
3.5.3 Uji validats dan uji Realiabilitas Data Uji Validitas
Menurut Arikunto dalam Priyatno (2013) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan Tingkat kesahih suatu instrument penelitian. Suatu instrument penelitian penelitian yang valid mempunyai validitas yang tinggi
3.6 Teknik Analisis Data 3.7 Etika penelitian