• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh beban kerja, insenstif dan punishment terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh beban kerja, insenstif dan punishment terhadap"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

Sumber daya manusia pada hakikatnya merupakan salah satu jenis modal yang memegang peranan penting dalam mencapai tujuan bisnis. Pada prinsipnya sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang dapat menentukan tercapainya tujuan suatu perusahaan atau organisasi. Dalam memajukan dan meningkatkan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan, beban kerja menjadi sangat berpengaruh.

Identifikasi masalah

Perumusan Masalah

Pembatasan Masalah

Tujuan penelitian

Manfaat Penelitian

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi pegawai dan dapat memberikan informasi dan masukan yang baik kepada pegawai sehingga pegawai mempunyai karakter, semangat dan sikap optimis dalam melakukan pekerjaan. Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menjadi penyemangat agar penulis juga dapat menyelesaikan studi akhir untuk memperoleh ijazah manajemen dan menambah kesadaran, kreativitas dan pengetahuannya di bidang manajemen sumber daya manusia.

Sistematika Penulisan

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KESIMPULAN DAN SARAN

Beban Kerja

Definisi ini menjelaskan atau menekankan bahwa beban kerja mengacu pada pekerjaan yang dilakukan karyawan selama jangka waktu tertentu. Pengertian tersebut menjelaskan atau menekankan bahwa beban kerja adalah kemampuan tubuh pegawai untuk disesuaikan dengan jumlah peralatan yang tersedia. Pengertian ini menjelaskan atau menekankan bahwa beban kerja merupakan perbedaan antara kemampuan seorang pekerja dengan tugas yang harus dilakukan.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja

Indikator Beban Kerja

Menurut Khadaisan seperti dikutip Arif Yusuf Hamali, insentif merupakan program kompensasi yang mengaitkan pembayaran dengan produk dan kinerja. Menurut Irham Fahmi, insentif merupakan suatu bentuk imbalan yang diberikan kepada pegawai atas prestasi kerjanya, baik finansial maupun non finansial. Berdasarkan berbagai definisi, dapat disimpulkan bahwa insentif adalah imbalan berupa uang tunai atau non tunai bagi pegawai yang berprestasi dan memberikan kinerja luar biasa.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Insentif

Seseorang yang menduduki posisi atau jabatan yang lebih tinggi dalam perusahaan, otomatis mempunyai tanggung jawab dan ruang lingkup pekerjaan yang lebih besar, atau mempunyai pengaruh yang kuat terhadap operasional atau bisnis perusahaan itu sendiri. Pegawai yang mempunyai kinerja baik atau luar biasa akan menerima insentif yang lebih baik dan lebih besar dibandingkan pegawai yang mempunyai kinerja kurang atau kurang luar biasa. Oleh karena itu, pegawai yang prestasi kerjanya rendah atau tidak ekspresif akan lebih aktif dan termotivasi dalam melakukan pekerjaan, sehingga perusahaan dapat lebih termotivasi.

Indikator Insentif

Suparmi (2019) Punishment merupakan ancaman hukuman yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja pegawai yang melakukan pelanggaran, menegakkan peraturan dan memberikan pelajaran kepada pelanggar. Yusvidha Ernata (2017), pemberian sanksi atau hukuman kepada pegawai, sanksi tersebut dapat diberikan dalam bentuk teguran, surat teguran, skorsing bahkan pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja. Tujuan penerapan punishment atau hukuman pada karyawan adalah untuk menimbulkan perasaan tidak menyenangkan pada diri seseorang sehingga orang tersebut tidak melakukan sesuatu.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Punishment

Bintoro dan Daryanto mengatakan kinerja adalah kemauan seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan atau menyempurnakan kegiatan sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil yang diharapkan. Kinerja dikatakan baik dan memuaskan apabila tujuan yang dicapai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Menurut Barnawi dan Mohammad Arifin, kinerja guru dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas dan pendidikannya sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya berdasarkan standar kinerja yang ditetapkan selama periode tertentu dalam kerangka pencapaian. tujuan pendidikan.

Indikator Kinerja Karyawan

  • Kerangka Pemikiran
  • Pengembangan Hipotesis
  • Hipotesis
    • Ruang Lingkup Penelitian
  • Metode penelitian .1 Jenis penelitian .1 Jenis penelitian
  • Operasionalisasi Variabel Penelitian
    • Variabel Independen

Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja internal berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai dan beban kerja eksternal berpengaruh negatif terhadap kinerja pegawai. Rejo Mulyo Abadi mengatakan beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, dan insentif berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Rejo Mulyo Abadi mengatakan beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, dan insentif berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Yusvidha Ernata (2017), Hibah.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran  Keterangan:  Secara Parsial
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Keterangan: Secara Parsial

Koesomowidjojo (2017:21) berpendapat bahwa beban kerja mengacu pada berbagai tugas yang diberikan kepada pegawai dalam jangka waktu tertentu.

  • Metode Penentuan Populasi atau Sampel .1 Populasi .1 Populasi
    • Sampel
    • Teknik Pengambilan Sampel
  • Prosedur pengumpulan data
  • Metode Analisis .1 Skala pengukuran .1 Skala pengukuran
  • Uji Reliabilitas
  • Uji Multikolinearitas
  • Uji Heteroskedasitisitas
    • Analisis Regresi Linear Berganda
  • Uji Hipotesis Persial (Uji t)
  • Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
  • Uji Koefisien Determinasi (R 2 )
    • Gambaran Umum Organisasi
    • Bagan Susunan Organisasi
    • Distribusi Responden
    • Demografi Responden
    • Deskripsi Variabel Penelitian
    • Hasil Penelitian
  • Hasil Uji Validitas
    • Uji Validitas Insentif
    • Uji Validitas Punishment
    • Uji Validitas Kinerja Karyawan Tabel 4.15
  • Hasil Uji Reliabilitas
    • Uji Reliabitas Insentif
    • Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan Tabel 19
    • Uji Statistik Non-Parametik
    • Grafik Histogram

Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 orang pegawai Bimbel Quen Tanjungpinang. Menurut Sugiyono, hasil penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang dikumpulkan dengan data yang sebenarnya terjadi pada objek yang diteliti. Berdasarkan tabel 4.2 dan gambar 4.2 di atas diperoleh hasil bahwa responden laki-laki yang bekerja berjumlah 9 orang dengan persentase 27%, sedangkan perempuan berjumlah 21 responden.

Berdasarkan Tabel 4.3 dan Gambar 4.3 diatas terlihat bahwa responden di Bimbel Quen Tanjungpinang dengan rentang usia dibawah 30 tahun berjumlah 25 orang pegawai dengan tingkat persentase 75%, responden yang berumur 30 sampai dengan 50 tahun berjumlah 5 orang pegawai dengan 25 orang. % pegawai dan responden berumur diatas 50 tahun adalah 0 dengan 0%. Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.4 terlihat pegawai berpendidikan menengah sebanyak 15 orang dengan persentase 50%, pegawai berpendidikan D3 sebanyak 3 orang dengan persentase 10%, dan ijazah sebanyak 10 orang. dengan persentase 33,3% dan 2 orang responden bergelar magister bekerja dengan tingkat persentase 6,7%. Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa responden yang bekerja di Tuition Quen Tanjungpinang kurang dari 1 tahun berjumlah 3 orang pegawai dengan tingkat persentase 10%, dan responden diatas 1 tahun berjumlah 27 pegawai dengan tingkat persentase 90%.

Berdasarkan Tabel 4.6 dan Gambar 4.6 mengenai status terlihat responden yang sudah menikah mempunyai pegawai sebanyak 12 orang dengan persentase 40,0%, dan responden yang belum menikah mempunyai pegawai sebanyak 18 orang dengan persentase 60,0%. Hal ini menunjukkan bahwa responden Bimbingan Belajar Quen Tanjungpinang mayoritas belum menikah yaitu sebanyak 18 orang dengan persentase sebesar 60,0%. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan yang digunakan dapat memperoleh data yang konsisten, artinya jika pertanyaan ditanyakan kembali maka akan memperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan yang digunakan mampu memperoleh data yang konsisten, artinya ketika pertanyaan ditanyakan kembali diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan yang digunakan akan dapat memperoleh data yang konsisten, artinya jika pertanyaan tersebut ditanyakan kembali maka akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan yang digunakan akan dapat memperoleh data yang konsisten, artinya jika pertanyaan tersebut ditanyakan kembali maka akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

Tabel 3.2 Skala Pengukuran
Tabel 3.2 Skala Pengukuran

Hasil Grafik Histogram

  • Grafik P-Plot
  • Hasil Uji Multikolinearitas
  • Hasil Uji Heteroskedastisitas
    • Hasil Uji Hipotesis
  • Analisi Regresi Linear Berganda
  • Hasil Uji Statistik T

Berdasarkan Tabel 4.21 hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh variabel independen mempunyai nilai toleransi > 0,10 dan nilai VIF < 10. Apabila variabel independen berpengaruh signifikan secara statistik terhadap variabel dependen, maka terdapat tanda heteroskedastisitas (Ghozali, 2016). Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yaitu: Beban Kerja (X1), Insentif (X2), Hukuman (X3) terhadap variabel dependen yaitu: Kinerja Pegawai (Y).

Nilai konstanta (a) sebesar -0,294 yang artinya jika Beban Kerja, Insentif dan Denda dianggap tidak ada atau sama dengan 0, maka nilai kinerja pegawai pada Bimbel Quen Tanjungpinang sebesar -0,294. Nilai koefisien regresi pada variabel Insentif sebesar 0,255, nilai Insentif mempunyai hubungan satu arah antara variabel kinerja pegawai dengan insentif, artinya jika insentif naik satu poin maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,255 dengan asumsi variabel bebas yang lain tetap. sama. konstan. Nilai Penalty menunjukkan adanya hubungan satu arah antara variabel Kinerja Pegawai dengan Punishment, artinya apabila Punishment bertambah satu point maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,241 dengan asumsi variabel bebas yang lain tetap.

Uji multikolinearitas untuk menguji apakah ditemukan adanya korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing independen secara individu terhadap variabel dependen. Jika nilai probabilitas atau signifikan ɑ > 0,05, maka variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, jika ɑ < 0,05 maka variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Gambar 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengaruh Insentif terhadap Kinerja Karyawan

Pengaruh Punihsment terhadap Kinerja Karyawan

  • Hasil Uji Statistik F

Uji f ini dirancang untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen yang dimasukkan bersama-sama dalam model regresi terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Oleh karena itu, dalam hal ini H4 diterima, H0 ditolak yang menunjukkan bahwa beban kerja, insentif dan punishment mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Kinerja pegawai yang baik mencakup tingkat pencapaian hasil yang baik, seperti melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik dalam jangka waktu yang ditentukan.

Jika nilai probabilitas atau signifikan ɑ > 0,05 maka variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, jika ɑ < 0,05 maka variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Apabila beban kerja yang diberikan perusahaan terlalu banyak maka dapat mengganggu proses kinerja perusahaan sehingga berdampak pada terhambatnya kinerja karyawan. Maka dalam hal ini H2 diterima dan H0 ditolak maka Insentif (X2) secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Jika insentif berupa bonus yang diberikan perusahaan tepat waktu dan sesuai kinerja, maka kinerja karyawan di perusahaan tersebut akan mengalami peningkatan yang signifikan.

  • Pengujian Koefisien Determinasi
    • Pembahasan Hipotesis
    • Kesimpulan
    • Saran
  • PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
  • KETERANGAN

Maka dalam hal ini H3 diterima dan H0 ditolak maka Punishment (X3) secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. H0 : Diduga beban kerja, insentif dan kinerja pegawai tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Jadi dalam hal ini H4 diterima, H0 ditolak yang menunjukkan bahwa Beban Kerja, Insentif dan Hukuman secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai.

Jadi dalam hal ini H1 diterima dan H0 ditolak, sehingga beban kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Bimbingan Belajar Quen Tanjungpinang. Tekanan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, karena semakin tinggi beban kerja seorang pegawai maka semakin tinggi pula kinerjanya. Jadi dalam hal ini H2 diterima dan H0 ditolak, sehingga insentif secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Bimbingan Belajar Quen Tanjungpinang.

Insentif secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai karena dengan pemberian insentif yang baik akan mampu meningkatkan kinerja pegawai pada Bimbingan Belajar Quen Tanjungpinang. Jadi dapat disimpulkan bahwa Insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Bimbingan Belajar Quen Tanjungpinan. Pengaruh Hukuman terhadap Kinerja Pegawai. Maka dalam hal ini H3 diterima dan H0 ditolak, maka Hukuman Parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai Bimbingan Belajar Quen Tanjungpinang.

Artinya hipotesis yang menyatakan bahwa variabel Beban Kerja, Insentif dan Hukuman secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa beban kerja, insentif dan hukuman secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Bimbingan Belajar Quen Tanjungpinang. Pengaruh motivasi kerja, pemberian reward dan insentif terhadap kinerja karyawan ekspedisi SICEPAT EXPRESS SKRIPSI.

Tabel 4.29 Hasil Uji F  ANOVA a
Tabel 4.29 Hasil Uji F ANOVA a

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran  Keterangan:  Secara Parsial
Tabel 3.1   Operasionalisasi
Tabel 3.2 Skala Pengukuran
Gambar 4.1  Bagan Susunan Organisasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Variabel dalam penelitian ini adalah reward, punishment, kinerja karyawan, dan kepuasan kerja Hasil penelitian menunjukkan bahwa reward berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan