• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh reward dan punishment terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening: Studi kasus pada Perumdam Tirta Kencana Jombang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh reward dan punishment terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening: Studi kasus pada Perumdam Tirta Kencana Jombang"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Namun penelitian yang dilakukan oleh Noor & Zainordin (2018) menemukan bahwa pemberian reward dan punishment secara bersamaan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan secara tidak langsung. Penelitian Rinny (2020) dan Badrianto & Ekhsan (2020) menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Grafik Absensi Karyawan Juli - Desember 2022
Grafik Absensi Karyawan Juli - Desember 2022

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian di Perumdam Tirta Kencana Kabupaten Jombang dan mengambil judul tersebut. 34; Pengaruh reward dan punishment terhadap kinerja pegawai dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening pada Perumdam Tirta Kencana Kabupaten Jombang” karena terdapat pertentangan pada hasil penelitian sebelumnya mengenai pengaruh reward dan punishment terhadap kinerja pegawai.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Hasil Penelitian Terdahulu

Pramesti et al., (2019) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap Kinerja Karyawan KFC Artha Gading”. 4) Kompensasi, promosi dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.Pengaruh imbalan terhadap kepuasan kerja.

Kajian Teoritis

  • Reward
  • Punishment
  • Kepuasan Kerja
  • Kinerja Karyawan

Promosi, yaitu manajer berusaha menempatkan orang-orang yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi pada posisi yang memenuhi kebutuhan organisasi melalui penghargaan promosi. Menurut Mahmudi, penghargaan merupakan salah satu bentuk pujian terhadap orang yang mampu berbuat lebih baik dari standar yang telah ditentukan. Prinsip paling mendasar dalam Islam adalah setiap individu yang bekerja dapat memenuhi kebutuhan dirinya sendiri dan orang-orang yang bergantung padanya.

Terjemahannya: “Kecuali orang-orang yang sabar dan beramal shaleh, maka mereka akan diampuni dan mendapat pahala yang besar.” Dalam Tafsir Al-Mishbah dijelaskan bahwa keadaan yang digambarkan adalah sikap dan sifat manusia pada umumnya, kecuali orang yang sabar menghadapi musibah sambil menunggu kelapangan datang dan tabah menghadapi cobaan sambil mensyukuri nikmat lainnya. yang masih melimpah dan juga terus melakukan perbuatan baik. Sementara itu, menghindari perbuatan buruk dan menahan diri dari tindakan yang merugikan akan mendapatkan penghargaan dari Allah.

Menurut Hasibuan (2009:37) dalam Eduar (2021), hukuman ialah perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan kesengsaraan kepada orang yang dianggap lebih lemah. Artinya: Jika mereka benar-benar redha terhadap apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan mereka berkata: "Cukuplah Allah bagi kami, niscaya Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah kaum. orang-orang yang bertawakkal kepada Allah” (tentulah itu lebih baik bagi mereka). Jika mereka benar-benar redha dengan apa yang Allah dan Rasul-Nya berikan kepada kami) berupa rampasan rampasan dan seumpamanya (lalu mereka berkata: “Cukuplah kami), cukuplah itu bagi kami (Allah, Dia akan memberikan kepada kami bahagian dari harta itu). limpah kurnianya) -Nya dan begitu juga RasulNya) harta rampasan rampasan yang lain yang mungkin cukup bagi kami (sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bertawakkal kepada Allah.") semoga Dia mencukupkan kami. Oleh itu, Islam menggalakkan penganutnya supaya sentiasa berusaha dengan bersungguh-sungguh dan bersungguh-sungguh, kerana ini adalah ujian untuk mereka mengetahui siapa di antara mereka yang terbaik dan rajin bekerja (Munir, 2017:106).

Hubungan Antar Variabel

  • Hubungan Reward dengan Kepuasan Kerja
  • Hubungan Punishment dengan Kepuasan Kerja
  • Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Karyawan
  • Hubungan Reward dengan Kinerja Karyawan
  • Hubungan Punishment dengan Kinerja Karyawan
  • Hubungan Reward terhadap Kinerja Karyawan melalui Kepuasan Kerja
  • Hubungan Punishment terhadap Kinerja Karyawan melalui Kepuasan

Jenis hukumannya, baik ringan, sedang, atau berat, akan sangat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan. Penggunaan punishment sebagai salah satu indikator kinerja karyawan untuk mencapai kepuasan kerja sangatlah penting bagi perusahaan. Penelitian (Badrianto & Ekhsan, 2020) menyatakan bahwa kepuasan kerja yang tinggi memberikan pengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Penelitian yang dilakukan (Rinny et al., 2020) juga menunjukkan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan melalui faktor-faktor seperti pemberian tunjangan, promosi dan bonus. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan. Dapat disimpulkan bahwa pemberian reward memberikan dampak positif terhadap kinerja karyawan, hal ini dikarenakan kepuasan kerja yang mereka rasakan berdampak pada produktivitas kinerja dan meningkatkan semangat kerja mereka.

Kepuasan kerja yang diperoleh setiap individu membuat mereka merasa bahagia dan memberikan tenaga untuk bekerja dengan baik. Hukuman juga dapat berdampak negatif pada kinerja karyawan dan berdampak kecil terhadap kepuasan kerja. Namun Nursaadah (2017) mengatakan bahwa hukuman berperan penting dalam meningkatkan kepuasan kerja jika diterapkan dengan benar, karena akan meminimalkan kesalahan kinerja karyawan dan berdampak positif pada kepuasan setiap individu.

Kerangka Konseptual

Hipotesis

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
    • Teknik Pengambilan Sampel
  • Data dan Jenis Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Definisi Operasional Variabel
  • Skala Pengukuran
  • Analisis Data
    • Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)
    • Evaluasi Model Struktural (Inner Model)

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa hubungan variabel kompensasi dengan kepuasan kerja mempunyai nilai koefisien jalur sebesar 0,063; T-. Hasil pengujian hipotesis keenam menunjukkan bahwa hubungan variabel kompensasi dengan kinerja karyawan melalui kepuasan kerja mempunyai nilai koefisien sebesar 0,525; t-statistik 6,200 dan p-value 0,000 < 0,5. H4 diterima sehingga dapat dikatakan variabel kepuasan kerja berpengaruh signifikan dalam memediasi imbalan terhadap kinerja pegawai.

Hasil pengujian hipotesis ketujuh menunjukkan bahwa hubungan variabel hukuman dengan kinerja karyawan melalui kepuasan kerja mempunyai nilai koefisien jalur sebesar 0,121; t-statistik 1,291 dan p-value 0,098 >. H5 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa variabel hukuman mempunyai hubungan yang positif namun tidak signifikan terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik hukuman yang digunakan perusahaan maka semakin kecil pengaruhnya terhadap tingkat kepuasan karyawan Perumdam Tirta Kencana Jombang.

Variabel kepuasan kerja terbukti menjadi variabel mediasi dan berpengaruh signifikan dalam memediasi imbalan terhadap kinerja karyawan. Variabel kepuasan kerja terbukti tidak dapat menjadi variabel mediasi antara pengaruh hukuman terhadap kinerja pegawai. Pengaruh reward dan punishment terhadap kinerja pegawai dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening pada Perumdam Tirta Kencana.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Profil Perusahaan
  • Deskripsi Responden
  • Deskripsi Variabel Penelitian
  • Skema Model Partial Least Square (PLS)

Hasil analisis yang disajikan pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa seluruh item mempunyai nilai factor loading > 0,6. Hasil analisis yang disajikan pada Tabel 4.9 juga menunjukkan hasil yang baik yaitu nilai load factor > 0,6. Berdasarkan hasil pembebanan faktor (external loading) pada Tabel 4.10, nilai setiap item yang dihasilkan oleh variabel reward, punishment, kinerja pegawai dan kepuasan kerja mempunyai nilai loading.

Jika mengacu pada tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa variabel reward, punishment, kinerja pegawai dan kepuasan kerja mempunyai nilai AVE lebih besar dari 0,5. Berdasarkan uji realitas pada Tabel 4.13, Cronbach’s alpha pada variabel reward bernilai 0,910, punishment bernilai 0,932, kinerja karyawan bernilai 0,880, dan kepuasan kerja bernilai 0,890. Nilai tersebut menunjukkan bahwa nilai R-squared variabel kepuasan kerja dapat dijelaskan sebesar 56,2%, kemudian sisanya sebesar 43,79% dijelaskan oleh variabel lain.

Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan terlihat dari nilai p-value sebesar 0,000 < 0,05 yang menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang juga terlihat dari nilai t statistik sebesar 8,495 > 1,96. Pengaruh imbalan terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening menunjukkan nilai p value sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t-statistik sebesar 6,200 > 1,96 yang menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan dalam memediasi hubungan imbalan dengan kinerja. Pengaruh hukuman terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja sebagai variabel perantara menunjukkan nilai p value sebesar 0,197 > 0,05 dan nilai t-statistik sebesar 1,291 < 1,96, hasil tersebut menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. memediasi hubungan antara hukuman dan kinerja karyawan.

Gambar 4.2  Struktur Perusahaan
Gambar 4.2 Struktur Perusahaan

Pembahasan

  • Pengaruh reward terhadap kepuasan kerja
  • Pengaruh punishment terhadap kepuasan kerja
  • Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
  • Pengaruh reward terhadap kinerja karyawan
  • Pengaruh punishment terhadap kinerja karyawan
  • Pengaruh punishment terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja

H1 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel imbalan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pada Perumdam Tirta Kencana Jombang yang berarti pemberian imbalan akan meningkatkan kepuasan kerja pegawai dan imbalan itu sendiri mempunyai daya tarik tersendiri bagi pegawai dalam bekerja. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Foenay (2020) yang menyatakan bahwa imbalan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa hubungan variabel penalti dengan kepuasan kerja mempunyai nilai koefisien jalur sebesar 0,153; T-statistik sebesar 1,345 dan p-value 0,179<0,05.

H2 ditolak sehingga dapat dikatakan variabel hukuman mempunyai hubungan yang positif namun tidak signifikan terhadap kepuasan kerja pada Perumdam Tirta Kencana Jombang yang berarti pemberian hukuman tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepuasan kerja pada Perumdam Tirta Kencana Jombang. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Wasiati, 2018) dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa hukuman berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kepuasan kerja. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa variabel hubungan kepuasan kerja dengan kinerja karyawan mempunyai nilai koefisien jalur sebesar -0,792; t-statistik 8,495 > 1,96 dan p-value 0,000 < 0,05.

H3 diterima, sehingga dapat dikatakan variabel kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai pada Perumdam Tirta Kencana Jombang yang artinya ketika pegawai merasa puas terhadap pekerjaannya maka cenderung menunjukkan kinerja yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan penelitian (Badrianto & Ekhsan, 2020) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan, bahwa semakin tinggi kepuasan kerja yang dirasakan karyawan maka semakin baik pula kinerja karyawan tersebut. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah kepuasan kerja yang dirasakan maka semakin buruk pula kinerja karyawannya.

Kesimpulan

Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik penerapan hukuman maka kinerja pegawai akan semakin baik. Hal ini menunjukkan bahwa imbalan yang diberikan perusahaan berpengaruh terhadap peningkatan kepuasan kerja, sehingga kinerja karyawan pun meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa hukuman yang diberikan perusahaan belum mampu mempengaruhi peningkatan kepuasan kerja sehingga tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

Saran

Kepuasan kerja sebagai variabel mediasi pengaruh budaya organisasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai. Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis Pengaruh reward and punishment non finansial terhadap loyalitas kerja melalui kepuasan kerja. Pengaruh reward and punishment terhadap kinerja karyawan dengan motivasi sebagai variabel intervening (studi kasus pada PT. Bank Central Asia Tbk.).

Pengaruh reward dan punishment terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur. Analisis Program Reward dan Punishment Terhadap Kepuasan Kerja Sales Promotion Girl (SPG) Pada Matahari Metropolitan Mall Department Store Bekasi. Pengaruh reward dan punishment terhadap kinerja karyawan Royal Tunjung Bali Hotel & Spa Legian.

Pengaruh reward dan punishment terhadap kepuasan kerja dan implikasinya terhadap kinerja bendahara dalam belanja pemerintah. Analisis penilaian kinerja, penghargaan dan hukuman terhadap kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur. Pengaruh kompensasi, promosi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai Universitas Mercubuana.

Setiap pegawai yang berhasil meraih prestasi akan diberikan kesempatan oleh perusahaan untuk menikmati fasilitas liburan atau bersantai. Diakui sebagai karyawan yang berkinerja baik menambah semangat saya dalam bekerja.

Gambar

Grafik Absensi Karyawan Juli - Desember 2022
Gambar 2. 1  Kerangka Konseptual
Gambar 4.2  Struktur Perusahaan
Tabel 4.7 mempelihatkan bahwasanya 4 dari 6 item memiliki nilai loading factor &gt;
+6

Referensi

Dokumen terkait

Kepuasan kerja dalam penelitian ini menjadi variabel intervening sebagai perantara hubungan pengaruh pemberian kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan karena kepuasan