PENGARUH CITRA PERGURUAN TINGGI, BIAYA PENDIDIKAN, DAN FASILITAS PERGURUAN TINGGI TERHADAP MINAT SISWA
SMA N 1 SITIUNG UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI
E-JURNAL
RITA ALFIA NPM. 11090160
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2016
PENGARUH CITRA PERGURUAN TINGGI, BIAYA PENDIDIKAN, DAN FASILITAS PERGURUAN TINGGI TERHADAP MINAT SISWA SMA
N 1 SITIUNG UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI
Oleh
, Citra Ramayani, Dina Amaluis Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of the image of the college, the cost of education and higher education facilities to student interest SMA N 1 Sitiung to continue their education to college. The method used is descriptive and associative with a quantitative approach, with a total population of 209 people and a sample of 137 people. The sampling technique prupotional random sampling. The analysis used in this research is descriptive analysis and inductive analysis which consists of classic assumption test, multiple linear regression analysis and hypothesis testing. The results showed that (1) There is a positive influence and significant correlation between the image of the college against the interest of the students SMA N 1 Sitiung to continue their education to college (2) There is a positive influence and significant correlation between the cost of education to the interest of high school students N 1 Sitiung to continue their education to college (3) There is a positive influence and significant among the amenities colleges to interest high school students N 1 Sitiung to continue their education to college, and (4) There is a positive influence and significant jointly between the image of college high cost of education and higher education facilities to student interest SMA N 1 Sitiung to continue their education to college
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh citra perguruan tinggi, biaya pendidikan dan fasilitas perguruan tinggi terhadap minat siswa SMA N 1 Sitiung untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Metode yang digunakan adalah deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, dengan jumlah populasi sebanyak 209 orang dan sampel 137 orang. Teknik pengambilan sampel dengan prupotional random sampling. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara citra perguruan tinggi terhadap minat siswa SMA N 1 Sitiung untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (2) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara biaya pendidikan terhadap minat siswa SMA N 1 Sitiung untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (3) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara fasilitas perguruan tinggi terhadap minat siswa SMA N 1 Sitiung untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, dan (4) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara citra perguruan tinggi, biaya pendidikan dan fasilitas perguruan tinggi terhadap minat siswa SMA N 1 Sitiung untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
PENDAHULUAN
Sektor pendidikan merupakan program utama sebagai pondasi pembangunan bangsa dan negara, sebab pendidikan berupaya mencerdaskan generasi muda menuju terciptanya sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. Minat melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi hendaknya selalu dipupuk sejak siswa mulai memasuki sekolah menengah atas karena pada dasarnya minat itu akan tumbuh melalui serangkaian proses.
Minat itu harus senantiasa dipupuk melalui berbagai cara, misalnya dengan cara memberikan informasi yang terkait tentang perguruan tinggi, adanya pendekatan efektif yang bisa dilakukan oleh keluarga maupun pihak sekolah juga lingkungan sekitar yang kondusif untuk membangkitkan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Minat biasanya ditunjukkan melalui pernyataan yang menunjukkan lebih menyukai suatu hal dan dapat dinyatakan juga dalam bentuk partisipasi
dalam aktivitas yang diminatinya, baik itu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Menurut Slameto (2010:180)
“minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.
Minat mengandung keinginan memperhatikan atau melakukan sesuatu yang disenangi tanpa terikat atau terpaksa.
menurut Muhibin Syah (2011:175) minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah ketertarikan siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang tumbuh secara sadar dalam diri siswa tersebut. Ketertarikan tersebut menyebabkan siswa memberikan perhatian yang lebih terhadap perguruan tinggi yang akan mereka masuki.
Berdasarkan informasi dari Guru BK SMA N 1 Sitiung, jumlah siswa yang melanjutkan keperguruan tinggi negeri/swasta dari tahun 2012-2015 sebagai berikut:
Tabel 1: Data Jumlah Siswa yang Melanjutkan Keperguruan Tinggi Negeri/Swasta Tahun 2012-2015
Tahun Ajaran Jumlah Siswa yang Lulus
Siswa yang Mendaftar
Siswa yang Tidak Mendaftar
2012 234 106 128
2013 246 99 147
2014 226 128 148
2015 209 89 120
Sumber: Guru BK SMA N 1 Sitiung Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui kurangnya minat siswa SMA N 1 Sitiung untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
Pada tahun 2012 siswa yang lulus 234 orang dan yang mendaftar diperguruan tinggi hanya 106 orang, sehingga siswa yang tidak memndaftar keperguruan tinggi 128 orang siswa. Tahun 2013 siswa yang lulus 246 orang dan yang mendaftar diperguruan tinggi hanya 99
orang, sehingga siswa yang tidak memndaftar keperguruan tinggi 147 orang siswa. Tahun 2014 siswa yang lulus 226 orang dan yang mendaftar diperguruan tinggi hanya 128 orang, sehingga siswa yang tidak memndaftar keperguruan tinggi 148 orang siswa.
Tiap tahunnya siswa yang tidak mendaftar atau tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi selalu meningkat dan dari data diatas dapat
disimpulkan siswa lulusan SMA N 1 Sitiung minat untuk melanjutkan keperguruan tinggi masih rendah.
Dilihat pada tahun 2015 hanya 89 orang yang mendaftar dan 120 orang yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.
Ada beberapa faktor yang mendorong seseorang melanjutkan studi ke perguruan tinggi yaitu keinginan meningkatkan kemampuan diri secara akademik sehingga memperbesar peluang kerja, kebutuhan untuk memenuhi tuntutan dunia usaha demi kesejahteraan hidup dan perhatian dalam memperdalam ilmu agar lebih bisa mandiri melaui pendidikan yang lebih tinggi.
Menurut Sunarto dan Agung Hartono (2002:196-198) faktor yang mempengaruhi minat ada beberapa macam, yaitu : 1) Sosial ekonomi, sosial ekonomi disini yaitu bagaimana kondisi sosial dan ekonomi orang tua dan masyarakat sekitar. 2) Lingkungan, lingkungan yang mempengaruhi minat seseorang ada beberapa macam, yaitu lingkungan masyarakat, lingkungan rumah tangga, dan lingkungan teman sebaya. 3) Pandangan hidup merupakan bagian yang terbentuk dari lingkungan yang meliputi pendirian seseorang dan cita-cita.
Terkait dengan faktor yang mempengaruhi minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, siswa SMA N 1 Sitiung minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi masih rendah yang dapat disebabkan oleh citra perguruan tinggi, biaya serta fasilitas di perguruan tinggi tersebut.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Deskriptif dan Asosiatif. Menurut Sugiyono (2013:10) penelitian deskriptif adalah penelitian yang menerangkan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang telah terjadi serta menentukan ada tidaknya pengaruh suatu variabel terhadap variabel terikat. Menurut
Sugiyono (2013:11) penelitian asosiatif adalah penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antar dua variabel atau lebih yaitu pengaruh citra perguruan tinggi, biaya pendidikan, dan fasilitas perguruan tinggi terhadap minat siswa SMA N 1 Sitiung untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Tempat dan waktu penelitian dilakukan pada siswa SMA N 1 Sitiung.
Waktu yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah selama kurang lebih 1 (satu) bulan.
Polulasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII di SMAN 1 Sitiung yang terdaftar di tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 209 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Prupotional Random Sampling dalam penelitian ini jumbah sampel adalah 137 orang. Minat melanjutkan ke perguruan tinggi, citra perguruan tinggi, biaya pendidikan dan fasilitas perguruan tinggi dapat diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang telah diuji cobakan terlebih dahulu.
Penyusunan angket atau kuesioner berpedoman kepada skala likert dengan beberapa alternatif jawaban dengan diberi bobot penilaian positif dan negatif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis.
HASIL PENELITIAN
Setelah melakukan penelitian terhadap 137 orang siswa Kelas XII mengenai minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, maka secara terperinci pendistribusian data variabel minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dapat dilihat pada Tabel 2 berikut :
Tabel 2. Distribusi Variabel Minat Siswa Melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi
No Indikator No Item Rata-rata TCR Keterangan 1. Adanya Keinginan
1 3,5 69,8 Cukup
2 3,8 76,4 Cukup
3 3,6 72,4 Cukup
Rata-rata 3,6 72,8 Cukup
2. Adanya Ketertarikan
4 3,7 74,7 Cukup
5 3,9 78,2 Cukup
6 4,0 79,4 Cukup
Rata-rata 3,9 77,5 Cukup
3 Adanya Dorongan
7 3,8 76,5 Cukup
8 3,8 76,6 Cukup
9 3,8 75,6 Cukup
Rata-rata 3,8 76,3 Cukup
4 Adanya Harapan
10 3,8 76,8 Cukup
11 3,7 74,0 Cukup
12 3,8 75,5 Cukup
Rata-rata 3,8 75,4 Cukup
5 Adanya Kebutuhan
13 3,7 73,7 Cukup
14 3,8 75,2 Cukup
15 3,0 60,4 Kurang
Rata-rata 3,5 69,8 Cukup
Total Rata-rata 3,7 74,4 Cukup
Sumber: Pengolahan Data Primer 2015 Dari Tabel 2 di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata variabel minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yaitu 3,7 dengan TCR sebesar 74,4%. Hal ini menunjukkan bahwa minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi berada pada kategori cukup karena berada pada rentang skor TCR 65-79%.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh Citra Perguruan Tinggi terhadap Minat Siswa SMA N 1 Sitiung Untuk Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi.
Berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil, bahwa citra perguruan tinggi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat siswa SMA N 1 Sitiung untuk melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi 0,562 dengan thitung 12,337 > ttabel
1,65605 dengan nilai signifikan 0,000 <
0,05. Hal ini berarti bahwa semakin baik citra perguruan tinggi akan berdampak semakin baik pula minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, begitu juga sebaliknya apabila citra perguruan tinggi tidak baik atau kurang baik maka minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang diperoleh juga tidak akan baik.
Hal ini menunjukkan bahwa citra perguruan tinggi memberikan pengaruh terhadap minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dari hasil penelitian citra perguruan tinggi berada pada ketegori cukup, h
al ini
dibuktikan dengan skor rata-rata 3,6 dan TCR 72,7%. Rata-rata skor tertinggi berada pada indikator keenam, yaitu indikator harga/biaya dengan nilai rata- rata 4,0 dan TCR 79,9% dengan kategori cukup. Sedangkan yang memiliki rata- rata dan TCR terendah berada pada indikator pertama yaitu kualitas baik/mutu dengan skor rata-rata 2,7 dan TCR 53,9% dengan kategori kurang.
Menurut sutisna (2001:83) citra adalah total persepsi terhadap suatu objek yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu. Alma(2002:317) mendefenisikan citra sebagai kesan yang diperoleh sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang sesuatu.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Adista Indri Prasetyas Tuti (2012) dengan judul Pengaruh citra Universitas Bima Nusantara terhadap minat kuliah siswa kelas XII SMA N 65 Jakarta. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa citra Universitas Bima Nusantara berpengaruh signifikan terhadap minat kuliah siswa kelas XII SMA N 65 Jakarta.
jika perguruan tinggi memiliki citra yang bagus atau positif maka orang akan tertarik untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tersebut. Begitu juga sebaliknya jika perguruan tinggi memiliki citra yang kurang bagus atau negatif maka orang tidak akan berminat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tersebut.
Untuk itu dapat disimpulkan bahwa citra perguruan tinggi berpengaruh positif dan signifikat terhadap minat siswa SMA Negeri 1 Sitiung untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
2. Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Minat Siswa SMA N 1 Situing Untuk Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi
Berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil, bahwa biaya pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat minat siswa SMA N 1 Sitiung untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi 0,126 dengan thitung 2,278 > ttabel
1,65605 dengan nilai signifikan 0,024 <
0,05 data tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi biaya pendidikan maka semakin tinggi pula dampak atau perngaruh terhadap minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Secara keseluruhan hasil penelitian biaya pendidikan berada pada ketegori cukup. Hal ini dibuktikan dengan rata- rata skor variabelnya sebesar 3,7% dan TCR 74,8%, hal ini berarti menunjukkan bahwa biaya pendidikan berada dalam kategori cukup, karena berada pada rentang 65-79%.
Biaya pendidikan menurut Dedi Supriadi (2004: 3), merupakan salah satu komponen instrumental (instrumental input) yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan.
Maksudnya biaya (cost) dalam pengertian ini memiliki cakupan luas, yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga (yang dapat dihargakan dengan uang).
Menurut Nanang Fattah (2002: 23) menyebutkan bahwa biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar mengajar siswa, berupa pembelian alat-alat pelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua, maupun siswa sendiri. Sedangkan biaya tidak langsung adalah pengeluaran yang secara tidak langsung menunjang proses pendidikan akan tetapi memungkinkan proses pendidikan tersebut terjadi di sekolah
atau perguruan tinggi. Tanpa dukungan biaya pendidikan yang memadai, maka proses pendidikan tidak akan berjalan dengan baik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuli Rahmawati dengan judul pengaruh kondisi ekonomi orang tua, lingkungan sekolah dan prestasi belajar terhadap minat melanjutkan pendidikan tinggi.
Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan ke perguruan tinggi adalah kondisi ekonomi orang tua (biaya yang akan dikeluarkan) berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap minat siswa SMA N 1 sitiung untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
3. Pengaruh Fasilitas Perguruan Tinggi Terhadap Minat Siswa SMA N 1 Sitiung Untuk Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi
Berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil, bahwa fasilitas perguruan tinggi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat siswa SMA N 1 Sitiung untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,118 dengan nilai thitung
2,0995 > ttabel 1,65605 dengan nilai signifikan 0,038 < 0,05 data tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi fasilitas perguruan tinggi maka semakin tinggi pula dampak
minat siswa SMA N 1 Sitiung melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi
, begitu juga sebaliknya apabila fasilitas perguruan tinggi rendah maka minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi juga akan rendah.Secara keseluruhan hasil penelitian fasilitas perguruan tinggi berada pada
ketegori cukup. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata skor variabel sebesar 3,8 dan TCR 76,5% hal ini berarti menunjukkan bahwa fasilitas perguruan tinggi berada pada kategori cukup, karena berada pada rentang 65-79%.
Fasilitas merupakan segala sesuatu yang sengaja disediakan oleh penyedia jasa untuk dipakai serta dinikmati oleh konsumen yang bertujuan memberikan tingkat kepuasan yang maksimal.
Fasilitas merupakan segala sesutau yang bersifat peralatan fisik yang disediakan oleh pihak penjual jasa untuk mendukung kenyamanan konsumen (Kotler, 2009:45).
Sedangkan menurut H. M Daryanto (2013: 51) secara etimologi (arti kata) fasilitas yang terdiri dari : “sarana dan prasarana belajar, bahwa sarana belajar adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya lokasi/tempat, bangunan dan lain-lain, sedangkan prasarana adalah alat yang tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya ruang, buku, perpustakaan, laboraturium dan sebagainya”.
Fasilitas pendidikan yang lengkap dibutuhkan oleh perguruan tinggi untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajarnya. Siswa akan merasa nyaman dalam menempuh studi apabila semua fasilitas yang dibutuhkan dapat tersedia di sekitarnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas perguruan tinggi yang bagus akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat siswa SMA N 1 Sitiung untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Begitu juga sebaliknya.
4. Pengaruh Citra Perguruan Tinggi, Biaya Pendidikan, Dan Fasilitas Perguruan Tinggi Terhadap Minat Siswa SMA N 1 Sitiung Untuk Melanjutka Pendidika Ke Perguruan Tinggi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama- sama antara citra perguruan tinggi, biaya pendidikan, dan fasilitas perguruan tinggi terhadap minat siswa SMA N 1 Sitiung untuk melanjutka pendidika ke perguruan tinggi. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian ini diperoleh nilai Fhitung 76,055 > Ftabel 2,67 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa antara citra perguruan tinggi, biaya pendidikan, dan fasilitas perguruan tinggi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat siswa SMA N 1 Sitiung untuk melanjutka pendidika ke perguruan tinggi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Schiffman dan Kanuk dalam Pradityas (2011:41) yang menyebutkan bahwa faktor-faktor pembentuk citra merek, meliputi kualitas atau mutu, dapat dipercaya atau diandalkan, manfaat, pelayanan, resiko, harga atau biaya, dan citra atau popularitas yang dimiliki oleh merek itu sendiri. Jika perguruan tinggi memiliki kualitas yang yang baik maka akan memiliki citra yang positif dikalangan masyarakat.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pendapat Nanang Fattah (2002:23) menyebutkan bahwa biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar mengajar siswa, berupa pembelian alat-alat pelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua, maupun siswa sendiri.
Sedangkan biaya tidak langsung adalah pengeluaran yang secara tidak langsung menunjang proses pendidikan akan tetapi memungkinkan proses pendidikan tersebut terjadi di sekolah atau perguruan tinggi. Tanpa dukungan biaya pendidikan yang memadai, maka proses pendidikan tidak akan berjalan dengan baik.
Sedangkan menurut H. M Daryanto (2013:51) secara etimologi (arti kata) fasilitas yang terdiri dari : “sarana dan prasarana belajar, bahwa sarana belajar adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya lokasi/tempat, bangunan dan lain-lain, sedangkan prasarana adalah alat yang tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya ruang, buku, perpustakaan, laboraturium dan sebagainya”. Fasilitas yang menunjang akan mempengaruh minat siswa untuk belajar atau melanjutka pendidikan ke yang lebih tinggi.
Secara keseluruhan citra perguruan tinggi berada pada kategori cukup yakni memiliki rata-rata skor variabel 3,6 dengan TCR 72,7%, biaya pendidikan memiliki rata-rata skor 3,7 dengan TCR 74,8% berada pada kategori cukup dan fasilitas perguruan tinggi memiliki rata- rata skor 3,8 dengan TCR 76,5% berada pada kategori cukup. Jadi dapat disimpulkan bahwa
citra perguruan tinggi, biaya pendidikan dan fasilitas perguruan tinggi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat siswa SMA N 1 Sitiung untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
PENUTUP
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara parsial, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara citra perguruan tinggi (X1) terhadap minat siswa SMA N 1 Sitiung untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (Y). Pada variabel citra perguruan tinggi diperoleh nilai koefisien regresi 0,562 dengan thitung
sebesar 12,337 > ttabel 1,65605 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara citra perguruan tinggi terhadap minat siswa SMA N 1 Sitiung untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
2. Secara parsial, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara biaya pendidikan (X2) terhadap minat siswa SMA N 1 Sitiung untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (Y).
Pada variabel biaya pendidikan diperoleh nilai koefisien regresi 0,126 dengan thitung sebesar 2,278 >
ttabel 1,65605 dengan nilai signifikan 0,024 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara biaya pendidikan terhadap minat siswa SMA N 1 Sitiung untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
3. Secara parsial, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara fasilitas perguruan tinggi (X3) terhadap minat siswa SMA N 1 Sitiung untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (Y).
Pada variabel fasilitas perguruan tinggi diperoleh nilai koefisien regresi 0,118 dengan thitung sebesar 2,095 > ttabel 1,65605 dengan nilai signifikan 0,038 < 0,05 berarti Ha
diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara fasilitas perguruan tinggi terhadap minat siswa SMA N 1 Sitiung untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
4. Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa nilai Fhitung 76,055 > Ftabel 2,67 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05.
Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha
diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, pengaruh citra perguruan tinggi, biaya pendidikan dan fasilitas perguruan tinggi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat siswa SMA N 1
Sitiung untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Adapun saran-saran tersebut ditujukan kepada:
1. Dari hasil penelitian secara keseluruhan minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi berada pada kategori cukup, dimana tingkat pencapaian terendah berada pada indikator adanya kebutuhan dengan TCR 60,4%. Maka disarankan kepada sekolah agar bisa meningkatkan kebutuhan siswa akan pentingnya pendidikan tinggi.
Sehingga menumbuhkan minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
2. Dari hasil penelitian variabel citra perguruan tinggi indikator kualitas perguruan tinggi memiliki TCR terendah sebesar 53,9%, dimana masih banyak siswa yang tidak melihat kualitas suatu perguruan tinggi, maka disarankan siswa harus melihat kualitas suatu perguruan tinggi sebelum melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
3. Dari hasil penelitian variabel biaya pendidikan disarankan dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi harus melihat berapa uang ujian masuk ke perguruan tinggi tersebut, apakah terjangkau atau tidak.
4. Dari hasil penelitian variabel fasilitas perguruan tinggi disarankan kepada siswa dalam memilih perguruan tinggi selain prasarana kita juga harus melihat bagaimana sarana perguruan tinggi tersebut baik itu tempat pakir atau yang lainnya.
5. Untuk peneliti selanjutnya agar dapat menambah wawasan dan menambah indikator dari variabel penelitiannya, hal ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas penelitian yang berpengaruh terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tidak hanya berhubungan dengan citra perguruan tinggi, biaya serta fasilitas perguruan tinggi, tetapi masih banyak lagi faktor lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. (2013). Administrasi dan Manajemen Sekolah (Rineka Cip).
Jakarta.
Hartono, S. dan agung. (2002).
Perkembangan Peserta Didik (Rineka Cip). Jakarts.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi (Rineka Cip).
Jakarta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Alfa Beta). Bandung.
Sutisna. (2001). Prilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran (PT. Remaja).
Bandung.
Syah, M. (2011). Psikologi Belajar (PT.
Raja G). Jakarta.