• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh biaya pendidikan, pendapatan orang tua, dan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh biaya pendidikan, pendapatan orang tua, dan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BIAYA PENDIDIKAN, PENDAPATAN ORANG TUA, DAN MOTIVASI KARIR TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN

PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TALAMAU

KABUPATEN PASAMAN BARAT

JURNAL

TUTI FITRAWATI NPM.12090167

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)PGRI SUMATRA BARAT

PADANG

2017

(2)

HALAMAN PENGESAI{AN JURNAL

PENGARUTI BIAYA PENDIDIKAN, PENDAPATAN ORANG TUA, DAN MOTWASI KARIR TERHADAP

MINAT

SISWA MELANJUTKAN

PENDIDIKAN

Kf,

PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS

XI

SMA NEGERI

l TALAMAU

KABUPATEN PASAMAN BARAT

Oleh:

Nama NPM

Program Studi Institusi

Tuti Fitrawati 120e0167

Pendidikan Ekonomi

Sckolah Tinggi Keguruan Dan llmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatra Barat

Padang, Maret 2017

Disetujui Oleh,

Pembimbing I

(Lovelly Dwinda Dahen, S.Pd, ME) (Citra Ramaya i, sE,

MM)

(3)

PENGARUH BIAYA PENDIDIKAN, PEDAPATAN ORANG TUA DAN MOTIVASI KARIR TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN

PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TALAMAU

KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh

Tuti Fitrawati, Lovelly Dwinda Dahen, Citra Ramayani

Mahasiswa dan Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Jl. Gunung Pangilun Padang No 1 Telp. (0751) 7053731 Fax. (0751) 34311

Email :tutifitrawati49@gmail.com,lovendalovelly@yahoo.com, citra_berkantindo@yahoo.co.id

ABSTRACT

This study aimed to analyze : influence the cost of education, income parents, and career motivation to interest in continuing education to college in class XI SMA Negeri 1 Talamau Pasaman Barat. The study was conducted in February 2017. The results shows that : 1) education cost effects significantly to the interests of continuing education to college. It is evidenced by the coefficient value 0,022<0,05 which rejects H0, it means that the cost of education give significant partial influence toward the students interest in continuing their education to college. 2) parents income influences significantly to the interest in continuing education to college. it is obviously shown by the coefficient value 0,038 < 0,05 which rejects H0it means that parents income give significant partial influence toward the students interest in continuing education to college. 3) career motivation effects significantly to the students interest in continuing their education to college. it is depicted by coefficient value 0,037 < 0,05 which rejects H0it means that career motivation affect significantly toward the students interest in continuing their education to college. 4) those simultaneous significant influences between education cost, parents income, and career motivation affect the students interest to continue their education to college, moreover, it is pictured based on p value Chi-square 0,000 where

<alpha or value of Chi-Square Count 101,388 > Chi-Square Table 7,815.

Keywords : education cost, parents income, career motivation ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: Pengaruh Biaya Pendidikan, Pedapatan Orang Tua dan Motivasi Karir Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XI SMA N1 Talamau Kabupaten Pasaman Barat. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) biaya pendidikan berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisien sebesar 0,022<0,05 sehingga menolak H0 atau yang berarti biaya pendidikan memberikan pengaruh parsial yang signifikan terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. 2) pendapatan orang tua berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisien sebesar 0,038 < 0,05 sehingga menolak H0 atau yang berarti pendapatan orang tua memberikan pengaruh parsial yang signifikan terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. 3) motivasi karir berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisien sebesar 0,037 < 0,05 sehingga menolak H0 yang berarti motivasi karir memberikan pengaruh parsial yang signifikan terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. 4) pengaruh signifikan secara simultan antara biaya pendidikan pendapatan orang tua dan motivasi karir berpengaruh terhadap minat melanjutkan keperguruan tinggi dengan nilai p value Chi-square sebesar 0,000 dimana < alpha 0,005 atau nilai Chi- Square Hitung 101,388 > Chi-Square Tabel 7,815.

Kata kunci : Biaya Pendidikan, Pedapatan Orang Tua, Motivasi Karir

(4)

PENDAHULUAN

Kemajuan suatu bangsa dimasa yang akan datang sangat tergantung pada mutu pendidikan generasi muda saat ini.

Kualitas sumber daya manusia dipandang sebagai salah satu faktor penting dalam menghadapi suatu eraglobalisasi.

Penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, sikap, mental, dan jiwa yang selalu berkarya merupakan faktor kunci dalam menghadapi perkembangan zaman yang modern. Kualitas sumber daya manusia tersebut salah satunya dapat diperoleh melalui jalur pendidikan..

Melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi harus dipertimbangkan

terlebih dahulu oleh siswa dan siswi pada tingkat SMA agar nantinya tidak mengalami kesulitan dalam tempat dan bidang pendidikan yang telah dipilih.

Untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi harusya sesuai dengan keinginan dan diiringi dengan bakat dan minat. Adanya minat dalam diri individu akan mendorongnya untuk melakukan suatu tindakan seperti berusaha memasuki perguruan tinggi karena ingin mengembangkan ilmu pengetahuan.

Dibawah ini adalah data nilai Ujian Nasional (UN) siswa kelas XII di SMAN 1 Talamau periode 4 tahun terakhir.

No Tahun pelajaran

Jurusan IPA Jurusan IPS Nilai

Rata-Rata

Peringkat Nilai Rata-Rata

Peringkat

1 2012/2013 57,33 7 51,07 7

2 2013/2014 54,16 8 49,00 10

3 2014/2015 66,53 6 59,27 5

4 2015/2016 60,88 7 53,75 9

Sumber: TU SMA N 1 Talamau

Dari Tabel 1 di atas diketahui SMA Negeri 1 Talamau jurusan IPA dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 memiliki peringkat sekolah rendah.

Peringkat tertinggi diperoleh pada tahun ajaran 2014/2015 yaitu posisi peringkat ke 6 dari sekolah sekabupaten pasaman barat dengan nilai rata-rata 66,53 dan peringkat terendah terlihat pada tahun 2013/2014 yaitu terletak pada posisi peringkat ke 8 dengan nilai rata-rata 54,16. Sedangkan pada Jurusan IPS Peringkat tertinggi diperoleh pada tahun pelajaran 2014/2015 yaitu posisi peringkat ke 5 dengan nilai rata-rata

59,27 dan peringkat terendah diperoleh pada tahun pelajaran 2013/2014 yaitu berada pada posisi peringkat ke 10 dengan nilai rata-rata 49,00.

Rendahnya nilai hasil ujian nasioanal akan mempengaruhi minat siswa dalam melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, yaitu perguruan tinggi. Sehingga peluang bagi siswa untuk masuk ke perguruan tinggi negeri juga sangat kecil. Sejalan dengan data siswa kelas XII 3 tahun terakhir yang diterima di Perguruan Tinggi menunjukan sebagai berikut :

Tabel 1. Data Nilai UAN SMA Negeri 1 Talamau 4 Tahun Terakhir

(5)

Tabel 2. Jumlah Siswa SMA N 1 Talamau yang diterima di Perguruan Tinggi NO Tahun

Pelajaran

Jumlah siswa lulus UN

Melanjutkan Perguruan

Tinggi %

Negeri Swasta

1 2013/2014 189 39 47 86 45,50

2 2014/2015 164 22 27 49 29,88

3 2015/2016 172 30 13 43 25,00

Total 525 91 87 178 33.90

Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 1 Talamau Dari Tabel 2 diatas diketahui bahwa

jumlah alumni SMA Negeri 1 Talamau yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi menurun. Data tersebut menunjukan total 525 siswa yang lulus ujian nasional selama 3 tahun terkhir hanya 33,90% atau 178 orang siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Diduga minat melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi masih rendah. Hal tersebut didukung oleh data jumlah pencari kerja terdaftar menurut tingkat pendidikan SLTA/sederajat berdasarkan jenis kelamin di kabupaten pasaman barat.

Pada tahun ajaran 2013/2014 pemerintah telah menerapkan kebijakan uang kuliah tunggal (UKT) pada seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berada dibawah lingkungan kementrian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud). UKT merupakan sebagian biaya kuliah tunggal (BKT) yang ditanggungkan kepada setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonominya. BKT merupakan seluruh biaya operasional permahasiswa pada program studi di perguruan tinggi negri.

Penetapan UKT berdasarkan BKT dikurangi dengan biaya yang ditanggung oleh pemerintah.

Dari data bahwa 30 orang siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negri di Sumatra barat terdapat siswa terbanyak melanjutkan pendidikan ke STAIN Batusangkar yaitu sebanyak 10 orang siswa. Selain peluang yang kecil untuk melanjutkan pendidikan ke universitas, Diduga Siswa yang memilih perguruan tinggi ini karena

biaya pendidikanya cukup rendah dengan jumlah uang kuliah tunggal (UKT) sebesar 400.000 – 1.125.000 dibanding dengan perguruan tinggi negri lainya yang ada di Sumatra barat. Oleh karna itu dapat dikatakan bahwa tinggi rendahnya biaya pendidikan dapat mempengaruhi minat siswa melanjutkan pendidikan ke Perguruan tinggi.

Jumlah biaya yang dikeluarkan tiap-tiap perguruan tinggi berbeda-beda.

Perguruan tinggi negri memakai sistim UKT dalam penghitungan uang SPP per semesternya berbeda dengan prguruan tinggi swasta, perguruan tinggi ini telah menetapkan anggaran atau jumlah biaya SPP yang akan di penuhi oleh mahasiswanya.

Jumlah siswa SMA Negeri 1 Talamau yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ini sebanyak 13 orang. Perguruan tinggi tebanyak yaitu Mercu Jaya Bakti dengan jumlah siswa sebanyak 4 orang siswa dengan kisaran biaya senilai 3.500.000-4.000.000.

diduga siswa ini memiliki kemampuan dari segi biaya dan juga dukungan dari keluarganya.

Selain biaya pendidikan, pendapatan orang tua juga bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi. Slameto (2010: 63) berpendapat bahwa keadaan ekonomi keluarga erat hubunganya dengan belajar anak.

Fasilitas belajar hanya dapat dipenuhi jika pendapatan orang tua mencukupi.

Jika kebutuhan belajar anak kurang

(6)

terpenuhi maka belajar anak akan terganggu. Jumlah pendapatan orang tua baik dan mencukupi akan membuat anak memperluas minatnya, salah satunya dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Berikut data pendapatan orang tua siswa berdasarkan observasi awal peneliti lakukan tanggal 2 desember 2016 pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Talamau terlihat pada Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3.Rata-rata Jumlah Pendapatan Orang Tua Perbulan pada Kelas XI SMA Negeri 1 Talamau

No Jumlah Pendapatan Orang Tua Kriteria %

1 < Rp 1.500.000 Rendah 49 29,00

2 Rp 1.500.000 - Rp 2.500.000 Sedang 87 51,50

3 Rp 2.500.000 - Rp 3.500.000 Tinggi 23 13,60

4 >R 3.500.000 Sangat Tinggi 10 5.90

Total 169 100

Sumber: BPS 2014 dan TU SMA Negeri 1 Talamau, (2016) Berdasarkan Tabel 3 di atas

dapat disimpulkan bahwa rata-rata pendapatan orang tua siswa perbulan masih tergolong kategori sedang dengan 51,50% atau 87 dari 169 orang siswa, Sedangkan yang termasuk kategori sangat tinggi hanya 5,90 % atau 10 dari 169 orang siswa. Pendapatan orang tua sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses belajar anak. Orang tua yang memiliki pendapatan tinggi tidak akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan yang tinggi. Berbeda dengan orang tua yang memiliki pendapatan rendah dan sedang, Orang tua ini akan sulit untuk memenuhi kebutuhan belajar anaknya. Oleh sebab itu pendapatan orang tua mempengaruhi minat anak melanjutkan pendidikan ke perguruan

tinggi dan lebih memilih bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Motivasi karir juga mempengaruhi minat siswa melanjutkan perguruan tinggi. Karna motivasi karir dapat memberi dorongan kepada seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam mencapai karir yang lebih baik. Motivasi diartikan Djamarah (2011:148) sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktifitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.

Berikut data siswa kelas XII SMA Negeri 1 talamau yang tidak melanjutkan perguruan tinggi 3 tahun terakhir disebabkan karna lebih berminat bekerja sebagai berikut:

Tabel 4. Jumlah Siswa Yang Tidak Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Talamau

No Tahun Pelajaran

Jumlah siswa

lulus UN Bekerja Usaha Menganggur %

1 2013/2014 189 52 11 40 103 54.5

2 2014/2015 164 64 19 32 115 70.12

3 2015/2016 172 61 22 46 129 75

Total () 525 177 52 116

347 66.1

% 100 33.8 10 22.10

Sumber: TU SMA Negeri 1 Talamau, (2016) Berdasarkan tabel 4 diatas diketahui dari jumlah siswa yang lulus UN 3 tahun terakhir sebanyak 33.8%

yaitu 525 orang terdapat jumlah alumni SMA Negeri 1 Talamau yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sebanyak 66.1% yaitu 347 siswa.

(7)

Jumlah siswa yang memilih berkerja lebih tinggi 33.8% yaitu 177 orang.

Diduga motivasi karir siswa rendah diakibatkan tingginya jumlah siswa yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan lebih memilih utuk bekerja, usaha dan menganggur.

KAJIAN TEORI

Teori Minat Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi

Menurut Slameto (2013:57) mengatakan bahwa, “minat yaitu kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diamati seseorang diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang”.

Dalam hal ini adanya perasaan senang untuk memperhatikan suatu kegiatan yang mendorong seseorang untuk berminat terhadap kegiatan tersebut.

Menurut Syah (2012:155) “minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi merupakan ketertarikan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang tumbuh secara sadar dalam diri siswa. Ketertarikan tersebut menyebabkan siswa memberikan perhatian yang lebih terhadap perguruan tinggi yang akan mereka pilih.

Teori Biaya Pendidikan

Cohn dalam Yahya (2009:138) mengatakan bahwa biaya pendidikan adalah cost yang harus dikeluarkan dimana cost adalah penghitungan atau biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang terkait dalam pendidikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa biaya pendidikan adalah beban pengeluaran oleh masyarakat dalam perluasan dan fungsi dari system pendidikan.

Menurut Wijaya (2010: 84) biaya pendidikan didefinisikan sebagai semua jenis pengeluaran yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan pendidikan.

Berdasarkan hukum ekonomi, dikatakan bahwa manusia ingin mendapatkan

keuntungan yang setinggi-tingginya dengan biaya yang serendah-rendahnya.

Siswa tentu akan memilih untuk membayar biaya yang lebih rendah untuk dapat menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukan bahwa biaya pendidikan berpengaruh negatif terhadap minat siswa melanjutkan ke Perguruan tinggi. Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Evanti dkk (2014) yang menunjukan bahwa biaya pendidikan mempunyai pengaruh yang negatif terhadap minat mahasiswa dalam memilih Prodi S1 Akuntansi ke Perguruan tinggi malang.

Teori Pendapatan Orang Tua

Maftukhah (2007) mengemukakan bahwa pendapatan orang tua adalah penghasilan orang tua siswa berupa uang yang diterima sebagai balas jasa dari kegiatan, baik dari sektor formal dan informal dalam satu bulan dalam satuan rupiah. Besar kecilnya pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk akan berbeda antara satu dengan yang lainnya, hal ini dipengaruhi oleh keadaan penduduk itu sendiri dalam melakukan berbagai macam kegiatan sehari-hari.

Pendapatan yang diterima oleh setiap orang tua siswa itu berbeda-beda sesuai dengan pekerjaan masing-masing dari orang tua siswa. Ada orang tua siswa yang berpendapatan tinggi, sedang dan rendah. Slameto (2013:63) keadaan ekonomi orang tua erat hubungannya dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makan, pakaian,dan kesehatan juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, dan penerangan, alat tulis-menulis, dan buku-buku.

Teori Motivasi Karir

Motivasi menurut Sukmadinata (2009: 61) merupakan suatu kondisi dalam diri individu yang mendorong atau menggerakkan individu tersebut melakukan kegiatan mencapai sesuatu

(8)

tujuan. Sedangkan karir menurut abdillah (2011: 28) semua pekerjaan atau jabatan yang dipegang selama masa kerja seseorang. Motivasi karir dapat diartikan sebagai suatu rasa yang mendorong seseorang untuk memiliki pekerjaan yang di inginkanya.

Karir adalah pilihan seseorang yang berasal dari dalam dirinya, yang dimana dapat menunjukkan kepribadian, motivasi, dan seluruh kemampuan yang dimilikinya. Institusi pendidikan seperti perguruan tinggi memiliki peranan yang sangat penting dalam pemilihan karir seseorang. Seperti contoh yang dikemukakan Wambganss dan Kennet dalam Samiaji (2004:42) menyatakan bahwa sebagian besar para mahasiswa jurusan akuntansi adalah pragmatis dan memilih jurusan akuntansi karena adanya kesempatan karier yang lebih luas di bidang akuntansi. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis Motivasi karier berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Hipotesis

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga Biaya Pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negri 1 Talamau tahun ajaran 2016/2017.

: Diduga Biaya Pendidikan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negri 1 Talamau tahun ajaran 2016/2017.

: ß_1 ≠ 0 : ß_1= 0

2. : Diduga Pendapatan Orang Tua berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XISMA Negri 1 Talamau tahun ajaran 2016/2017.

Diduga Pendapatan Orang Tua tidak berpengaruh terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negri 1 Talamau tahun ajaran 2016/2017.

: ß_2 ≠ 0 : ß_2 = 0

3. : Diduga Motivasi Karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XISMA Negri 1 Talamau tahun ajaran 2016/2017

: Diduga Motivasi Karirtidak berpengaruh terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negri 1 Talamau tahun ajaran 2016/2017

ß_3 ≠ 0 : ß_3= 0

4. : Diduga Biaya Pendidikan, Pendapatan Orang Tua, dan Motivasi Karir secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XISMA Negri 1 Talamau tahun ajaran 2016/2017 5. : Diduga Biaya Pendidikan, Pendapatan

Orang Tua, dan Motivasi Karir secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XISMA Negri 1 Talamau tahun ajaran 2016/2017.

: ß_1≠ß_2≠ß_3≠ 0 : ß_1=ß_2=ß_3= 0 METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan asosiatif.

Menurut Iskandar (2009:61) penelitian deskriptif asosiatif adalah penelitian untuk memberikan uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih berdasarkan indikator-indikator dari yang diteliti guna untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih,

(9)

atau pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan melihat pengaruh Biaya Pendidikan, Pendapatan Orang Tua, Dan Motivasi Karir terhadap minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguran tinggi pada siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Talamau Kabupaten Pasaman barat tahun ajaran 2016/2017..

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Talamau Kabupaten Pasaman barat yaitu pada siswa kelas XI, dimana waktu penelitian dilaksanakan pada bulan februari 2017..

Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Talamau Kabupaten Pasaman barat tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 169 orang. Dari 169 orang yang menjadi sampel sebanyak 93 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu stratified random sampling (sampel berstrata) dari ke seluruh jumlah populasi berdasarkan tingkat pendidikan orang tua yaitu pada kelas XI IPA1, XI IPA2, XI IPA3, XI IPA4, XI IPS1, XI IPS2, dan XI IPS3 siswa SMAN 1 Talamau.

Sebelum angket disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen di SMA N 2 Pasaman yang beralamat di Jln. Serasi Batang Toman, Lingkuang Aua karena SMA N 2 Pasaman memiliki kesamaan dalam hal KKM, dan Akreditasi B. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket dengan menyebaarkan angket kepada 30 orang responden pada tanggal 2 februari 2016.

Menurut Arikunto (2010:211) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesalahan suatu instrumen. Suatu instrumen dinyatakan valid (sah) jika pernyataan pada suatu angket mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut. Pernyataan

dinyatakan valid jika corrected item-total correlation > 0,361.

Uji validitas ini dilakukan melalui program SPSS (Statistical Product Service Solution) versi 16.0 for windows.

Kuesioner yang digunakan untuk mengukur biaya pendidikan dengan 15 pernyataan, yang terdiri dari indikator: a.

biaya SPP, b. dana kesejahteraan dan fasilitas mahasiswa (DKM), c. Biaya kos dan transpotasi, d.biaya makan, e. biaya lain-lain. Data yang diperoleh dari jawaban responden, selanjutnya diuji validitasnya.

Reliabilitas menunjukan bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Reliabilitas menunjukan pada tingkat keterandalan sesuatu.

Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan Arikunto (2010:221).

Menurut Nunnally dalam Ghozali (2012:48) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70. Untuk mengukur reliabilitas dari suatu instrumen dalam penelitian ini, peneliti melihat nilai Cronbach Alpha dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi.

Berdasarkan pengujian analisis regresi logistik yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa biaya pendidikan berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig Wald 0,022 <0,05 sehingga menolak H0 atau yang berarti biaya pendidikan memberikan pengaruh parsial yang signifikan terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai EXP (B) dengan OR sebesar 1,657 maka dengan biaya pendidikan mempunyai hubungan dengan minat

(10)

siswa dalam melanjutkan pendidikan keperguruaan tinggi sebesar 1,657 dibandingkan dengan siswa yang tidak berminat melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Nilai B= Logaritma Natural dari 1,657 = 0,505 oleh karena itu nilai B bernilai positif, maka biaya pendidikan mempunyai pengaruh positif dengan minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi.

Selain itu, berdasarkan nilai Cox & Snell R Square sebesar 0,664 dan Nagelkerke R Square 0,898 yang menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen (biaya pendidikan, pendapatan orang tua dan motivasi karir) dalam menjelaskan variabel dependen (minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ) sebesar 0,664 atau 66,4% dan terdapat 100% - 66,4% = 33,6% faktor lain diluar model menjelaskan variabel dependen.

Secara keseluruhan biaya pendidikan berada pada kategori cukup yakni memiliki rata-rata TCR sebesar 77,39%. Hal ini membuktikan bahwa biaya pendidikan sudah cukup dan dapat mempengaruhi minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi secara simultan. Biaya pendidikan mempengaruhi mempengaruhi minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sebesar 77,39%, sedangkan sisanya 22,61% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Pengaruh Pendapatan Orang Tua Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi.

Berdasarkan pengujian analisis regresi logistik yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pendapatan orang tua berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig Wald 0,038 < 0,05 sehingga menolak H0 atau yang berarti pendapatan orang tua memberikan pengaruh parsial yang signifikan terhadap minat siswa

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai EXP (B) dengan OR sebesar 10,860 maka dengan pendapatan orang tua mempunyai hubungan dengan minat siswa dalam melanjutkan pendidikan keperguruaan tinggi sebesar 10,860 dibandingkan dengan siswa yang tidak berminat melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Nilai B= Logaritma Natural dari 10,860 = 2,385 oleh karena itu nilai B bernilai positif, maka pendapatan orang tua mempunyai pengaruh positif dengan minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi.

Selain itu, berdasarkan nilai Cox & Snell R Square sebesar 0,664 dan Nagelkerke R Square 0,898 yang menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen (biaya pendidikan, pendaptan orang tua dan motivasi karir) dalam menjelaskan variabel dependen (minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ) sebesar 0,664 atau 66,4% dan terdapat 100% - 66,4% = 33,6% faktor lain diluar model menjelaskan variabel dependen.

Secara keseluruhan pendapatan orang tua siswa kelas XI SMA N 1 Talamau Kabupaten Pasaman Barat berkisar pada pendapatan Rp. 1.500.000 – Rp.

2.500.000, pendapatan orang tua siswa yang kurang dari Rp. 1.500.000 sebanyak 14 orang dengan persentase 15,05%

berada pada kategori rendah, pendapatan orang tua siswa yang dari Rp. 1.500.000 - Rp. 2.500.000 sebanyak 45 orang dengan persentase 48,39% berada pada kategori sedang, pendapatan orang tua siswa yang dari Rp. 2.600.000 - Rp.

3.500.000 sebanyak 24 orang dengan persentase 25,81% berada pada kategori tinggi, dan pendapatan orang tua siswa yang lebih dari Rp. 3.500.000 sebanyak 10 orang dengan persentase 10,75%

berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini membuktikan bahwa pendapatan orang tua merupakan faktor penunjang minat siswa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi, karena orang tua

(11)

yang berpendapatan rendah kesulitan untuk melanjukan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi.

Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi.

Berdasarkan pengujian analisis regresi logistik yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa motivasi karir berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig Wald 0,037 <

0,05 sehingga menolak H0 atau yang berarti biaya motivasi karir memberikan pengaruh parsial yang signifikan terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai EXP (B) dengan OR sebesar 1,295 maka dengan motivasi karir mempunyai hubungan dengan minat siswa dalam melanjutkan pendidikan keperguruaan tinggi sebesar 1,295 dibandingkan dengan siswa yang tidak berminat melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Nilai B= Logaritma Natural dari 1,295 = 0,258 oleh karena itu nilai B bernilai positif, maka motivasi karir mempunyai pengaruh positif dengan minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi.

Selain itu, berdasarkan nilai Cox & Snell R Square sebesar 0,664 dan Nagelkerke R Square 0,898 yang menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen (biaya pendidikan, pendaptan orang tua dan motivasi karir) dalam menjelaskan variabel dependen (minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ) sebesar 0,664 atau 66,4% dan terdapat 100% - 66,4% = 33,6% faktor lain diluar model menjelaskan variabel dependen.

Secara keseluruhan motivasi karir berada pada kategori cukup yakni memiliki rata- rata TCR sebesar 76,07%. Hal ini membuktikan bahwa motivasi karir sudah cukup dan dapat mempengaruhi minat siswa melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi secara simultan. Biaya

pendidikan mempengaruhi

mempengaruhi minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sebesar 76,07%, sedangkan sisanya 23,93%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam dalam penelitian ini.

PENUTUP

Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Biaya pendidikan berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig 0,022 < 0,05 sehingga menolak H0 atau yang berarti biaya pendidikan memberikan pengaruh parsial yang signifikan terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai EXP (B) dengan OR sebesar 1,657 maka dengan biaya pendidikan mempunyai hubungan dengan minat siswa dalam melanjutkan pendidikan keperguruaan tinggi sebesar 1,657 dibandingkan dengan siswa yang tidak berminat melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Nilai B= Logaritma Natural dari 1,657 = 0,505 oleh karena itu nilai B bernilai positif, maka biaya pendidikan mempunyai pengaruh positif dengan minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi.

2. Pendapatan orang tua berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig 0,038 < 0,05 sehingga menolak H0 atau yang berarti pendapatan orang tua memberikan pengaruh parsial yang signifikan terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai EXP (B) dengan OR sebesar 10,860 maka dengan pendapatan orang tua mempunyai hubungan dengan minat siswa dalam melanjutkan pendidikan keperguruaan tinggi sebesar 10,860 dibandingkan dengan siswa yang tidak berminat melanjutkan pendidikan keperguruan

(12)

tinggi. Nilai B= Logaritma Natural dari 10,860 = 2,385 oleh karena itu nilai B bernilai positif, maka pendapatan orang tua mempunyai pengaruh positif dengan minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi.

3. motivasi karir berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig 0,037 < 0,05 sehingga menolak H0 atau yang berarti biaya motivasi karir memberikan pengaruh parsial yang signifikan terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Besarnya pengaruh ditunjukkan dengan nilai EXP (B) dengan OR sebesar 1,295 maka dengan motivasi karir mempunyai hubungan dengan minat siswa dalam melanjutkan pendidikan keperguruaan tinggi sebesar 1,295 dibandingkan dengan siswa yang tidak berminat melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Nilai B= Logaritma Natural dari 1,295 = 0,258 oleh karena itu nilai B bernilai positif, maka motivasi karir mempunyai pengaruh positif dengan minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi.

4. biaya pendidikan, pendapatan orang tua motivasi karir secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi dengan melihat nilai X2 hitung sebesar 101,388 > nilai X2 tabel pada DF 3 (jumlah variabel independen 3) yaitu 7,815 atau signifikansi sebesar 0,000(<0,05) sehingga menolak H0, yang artinya terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara biaya pendidikan pendapatan orang tua dan motivasi karir terhadap minat melanjutkan keperguruan tinggi dengan nilai p value Chi-square sebesar 0,000 dimana < alpha 0,005 atau

nilai Chi-Square Hitung 101,388 > Chi- Square Tabel 7,815.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.. Evanti, A. H. A. (2014). Pengaruh Biaya

Pendidikan, Latar Belakang Sosial Ekonomi, Motivasi dan Reputasi Terhadap Minat Mahasiswa dalam Memilih Program S1 Akuntansi Perguruan Tinggi di Malang.

Ghozali. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Iskandar. (2009). Psikologi Pendidikan.

Ciputat: Gaung Persada Press.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sukmadinata, N. S. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syah, M. (2012). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yahya. (2009). Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan Sebuah Pendekatan Akumulatif. Padang:

Sukabina Press.

Referensi

Dokumen terkait

All of the Instagram account will be analysed to see level of citizen engagement with Malaysia government ministries practices and to calculate the engagement rate of each

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, diperoleh data bahwa kriteria modul elektronik yang efektif menurut responden dalam era new normal antara lain: modul