• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE COOPERATIVE LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMKN 8 SAMARINDA

N/A
N/A
Ating

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH METODE COOPERATIVE LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMKN 8 SAMARINDA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Borneo Journal of Islamic Education, Volume I (1), 2023 1 E-ISSN: 2775-6548

PENGARUH METODE COOPERATIVE LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMKN 8 SAMARINDA

Andre Rizka Firnanda1

1UIN Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda

Abstract

“The Influence of Cooperative Learning Methods Against Student Learning Motivation in Islamic Religious Education Subjects at SMKN 8 Samarinda“. Thesis, Islamic Religious Education Study Program, FacultyTarbiyah and Teacher Training, Sultan Aji Muhammad Idris State Islamic University (UINSI) Samarinda. This research was supervised by Mr. Khojir, M.SI, and Mrs. Kiki Maharani M.Pd.The background of this research is related to educational subjects Islam which of course also requires appropriate methods to achieve its goals learning can be achieved well, therefore before teaching someone Teachers must choose learning methods that suit the material. See how important is Islamic religious education, passion for the learning process and enthusiasm Achieving learning achievement depends on daily habits in lifethat occurs between teachers and students in the classroom. One method that can be used in learning Islamic religious education, namely methods cooperative learning, the use of this method can be said to be influentialon students' learning motivation because it can attract students' attention active in learning.This study uses a quantitative approach. Research location in SMKN 8 Samarinda. Data collection techniques are carried out through questionnaires, anddocumentation.

Data analysis techniques use normality tests, linear regression testssimple, hypothesis testing and coefficient of determination testing.The research results show that in the application of research results shows that the cooperative learning method has a significant effect onstudent's motivation to study. From the results of the analysis, the results of linear regression testing are obtained simple and obtained fcount results of 48.233 > ftable of 3.980 with levelsignificance 0.000 <

0.05, while the correlation value or relationship R value is 0.639,then it is known that the effect is at a sufficient level. Then the coefficient valueThe determination can be seen from the adjusted R square table, where the adjusted r valuesquare is 0.399, which means that there is an influence of the cooperative method learning on student learning motivation in PAI subjects by 40%. Meanwhile, 60% of PAI learning out comes are influenced by other variables.

Keywords: Cooperative Learning, motivation to learn Abstrak

“Pengaruh Metode Cooperative Learning Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMKN 8 Samarinda“. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh bapak Khojir, M.SI, dan ibu Kiki Maharani M.Pd. Latar belakang penelitian ini ialah terkait dengan mata pelajaran pendidikan agama Islam yang tentunya juga memerlukan metode yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat

(2)

Borneo Journal of Islamic Education, Volume 2 (1), 2023 2 dicapai dengan baik, oleh karena itu sebelum mengajar seorang guru harus memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi. Melihat betapa pentingnya pendidikan agama Islam, gairah proses belajar dan semangat pencapaian prestasi belajar tergantung pada pembiasaan sehari-hari atas kehidupan yang terjadi antara guru dan peserta didiknya di dalam kelas. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam yakni metode cooperative learning, penggunaan metode ini dapat dikatakan berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa dikarenakan dapat menarik perhatian siswa untuk aktif dalam belajar.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian di SMKN 8 Samarinda. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket, dan dokumentasi.

Teknik analisis data menggunakan uji normalitas, uji regresi linier sederhana, uji hipotesis dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penerapan Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode cooperative learning berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Dari hasil analisis maka hasil pengujian regresi linier sederhana dan memperoleh hasil fhitung 48,233 >

ftabel sebesar 3,980 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, adapun nilai korelasi atau hubungan nilai R sebesar 0,639, maka diketahui pengaruhnya berada pada tingkat cukup. Kemudian nilai koefisien determinasi dapat diketahui dari tabel adjusted R square, dimana nilai adjusted r square sebesar 0,399, yang berarti bahwa terdapat pengaruh metode cooperative learning terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI sebesar 40%. Sedangkan 60% hasil belajar PAI dipengaruhi oleh variabel lain.

Kata kunci: cooperative learning, motivasi belajar

* Correspondence Address:

Email Address: [email protected]

A. Pendahuluan

Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam yakni metode cooperative learning. Menurut Sukma Perdana, metode cooperative learning, merupakan model pembelajaran yang menggunakan upaya siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif, anggota kelompoknya meliputi empat hingga lima siswa yang dibentuk menurut aspek heterogenitas.1 Sedangkan menurut Suhirman, pembelajaran cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja dan membantu antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur di dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih, dan keberhasilan kerja tim sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri, Sejalan dengan pengertian tersebut menurut Herneta Fatirani, pembelajaran kooperatif adalah cara belajar dalam bentuk

1 Sukma Perdana Prasetya, Kooperatif Learning Menerapkan Model Pembelajaran Team Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru, (Jawa Tengah : Lakeisha, 2023), h. 8

(3)

Borneo Journal of Islamic Education, Volume 2 (1), 2023 3 kelompok-kelompok kecil yang saling bekerjasama dan diarahkan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.2

Motivasi merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang pembelajaran, hal ini membutuhkan kerelaan untuk aktif, berubah, dan menuntun sikap dan perilaku sebagai seorang pelajar, motivasi juga memiliki peran yang mendalam pada kegiatan pembelajaran untuk menggambarkan seberapa besar ketertarikan siswa dalam belajar. Berikut ini definisi motivasi menurut para ahli, di antaranya yaitu menurut Hamzah B. Uno, motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.3 Sedangkan menurut Afi Parnawi, motivasi merupakan suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.4 Sama halnya definisi dari kedua para ahli tersebut menurut Sardiman, motivasi merupakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.5

Berdasarkan hasil observasi singkat yang dilakukan oleh peneliti, guru pendidikan agama Islam di SMKN 8 Samarinda sudah menggunakan metode cooperative learning sehingga peserta didik dapat mengalami dan memecahkan masalah tidak secara individual atau dengan kata lain lebih merasakan usaha bersama disamping usaha secara individual, tidak tertinggal dalam jumlah nilai hasil dari pengerjaan tugas, mendapatkan ilmu dari teman sabayanya sehingga lebih mudah dipahami karena penggunaan kalimat atau bahasa lebih mudah dipahami karena teman sebaya sendiri, siswa juga secara merata aktif dalam pembelajaran dikarenakan tumpuan dari tugas sudah menjadi tanggung jawab kelompok.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Cooperative Learning Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMKN 8 Samarinda.”

B. Tinjauan Pustaka

1. Cooperative Learning

Istilah "cooperative learning" mengacu pada berbagai strategi pembelajaran di mana siswa berkolaborasi satu sama lain dalam kelompok kelompok kecil untuk mempelajari suatu subjek. Siswa di kelas  

kooperatif diharapkan dapat membantu, berdebat, dan berdiskusi satu sama

2 Suhirman, “Konsep dan Implementasi Penelitian Pembelajaran Kooperatif”. (Yogyakarta:

Samudra Biru, 2018), h. 2

3 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya, (Jakarta Timur : PT. Bumi Aksara, Cet.

17, 2021), h. 23

4 Afi Parnawi, Psikologi Belajar, (Yogyakarta : CV. Budi Utama, Cet. 2, 2020), h. 64.

5 Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, Cet.

23, 2016), h. 75.

(4)

Borneo Journal of Islamic Education, Volume 2 (1), 2023 4 lain untuk meningkatkan keterampilan mereka. pemahaman saat ini dan mengisi kesenjangan pemahaman.6

2. Motivasi Belajar

Menurut Hamzah B. Uno, motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung,7 sedangkan menurut Afi Parnawi, motivasi merupakan suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu,8 tak jauh berbeda dengan pendapat para ahli di tersebut, menurut Sardiman, motivasi merupakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.9 C. Metode

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif berupa pendekatan korelasi, yang mana penelitian ini dipakai guna mengamati serta menganalisis pada populasi atau pada sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

D. Hasil dan Pembahasan

1. Pengaruh Metode Cooperative Learning Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Smkn 8 Samarinda a. Uji Normalitas Butir Angket

Uji normalitas dilakukan peneliti guna mengetahui apakah data dari variabel pada penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Dalam melakukan uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 25.

6 Robert E. Slavin. “Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik”. (London: Allymand Bacon, 2005), h. 4

7 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya, (Jakarta Timur : PT. Bumi Aksara, Cet. 17, 2021), h. 23

8 Afi Parnawi, Psikologi Belajar, (Yogyakarta : CV. Budi Utama, Cet. 2, 2020), h. 64.

9 Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, Cet.

23, 2016), h. 75

(5)

Borneo Journal of Islamic Education, Volume 2 (1), 2023 5 Diketahui taraf signifikansi yang digunakan yakni 0,05, dan hasil dari nilai signifikansi dari data yakni sebesar 0,200 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal.

b. Analisis Regresi Linier Sederhana 1) Persamaan Regresi

Konstanta sebesar 15,925, mengandung arti bahwa kompetensi kepribadian guru adalah sebesar 15,925. Koefisien regresi X sebesar 0,603X menyatakan bahwa koefisien regresi tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap minat belajar siswa adalah positif.

2) Uji Regresi Linier Sederhana

Diketahui taraf signifikansi yang digunakan yakni 0.05 dengan nilai dari ftabel sebesar 3.980, maka dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai fhitung sebesar 48,233 > ftabel sebesar 3.980 dengan tingkat signifikansi 0.000 < 0.05. Maka regresi tersebut dapat dikatakan bahwa adanya pengaruh antara variabel X (Metode cooperative learning) terhadap variabel Y (Motivasi belajar siswa).

3) Uji Hipotesis

Diketahui taraf signifikansi yang digunakan yakni 0,05 dengan ttabel 1,66629, dan hasil dari data tersebut yakni thitung sebesar 6,945, yang artinya H1 di terima dan H0 ditolak. Maka dapat disimpulkan

(6)

Borneo Journal of Islamic Education, Volume 2 (1), 2023 6 terdapat pengaruh yang signifikan antara (Metode cooperative learning) terhadap variabel Y (Motivasi belajar siswa). Dan hipotesis di terima.

4) Koefisien Determinasi

Pada tabel di atas, dapat menjelaskan besarnya nilai korelasi atau hubungan nilai R sebesar 0,639, maka diketahui pengaruhnya berada pada tingkat cukup. Koefisien determinasi dapat diketahui dari tabel adjusted R square, dimana nilai adjusted r square sebesar 0,399, yang berarti bahwa terdapat pengaruh (Metode cooperative learning) terhadap variabel Y (Motivasi belajar siswa). sebesar 40%. Sedangkan sisanya 60% dipengaruhi oleh variabel lain.

2. Pembahasan

Sejalan dengan hal tersebut berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti telah melakukan analisis terhadap data yang didapatkan dilapangan berkaitan dengan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan SPSS versi 25. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel X (Metode cooperative learning) berpengaruh signifikan terhadap Variabel Y (Motivasi belajar siswa). Dari hasil analisis pada bab keempat maka peneliti mendapatkan hasil pengujian regresi linier sederhana dan memperoleh hasil fhitung sebesar 48,233 > ftabel sebesar 3.980 dengan tingkat signifikansi 0.000 < 0.05. Maka regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi hasil dari adanya pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y. Adapun nilai korelasi atau hubungan nilai R sebesar 0,639, maka diketahui 65 pengaruhnya berada pada tingkat cukup. Koefisien determinasi dapat diketahui dari tabel adjusted R square, dimana nilai adjusted r square sebesar 0,399, yang berarti bahwa terdapat pengaruh antara metode cooperative learning terhadap motivasi belajar siswa. Dari hasil persentase dari masing-masing variabel, dapat disimpulkan bahwasanya metode pembelajaran cooperative learning berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa, dibuktikan dengan hasil 0,639, maka diketahui pengaruhnya berada pada tingkat cukup dan juga dibuktikan dengan hasil uji analisis regresi linier sederhana serta uji koefisien determinasi

E. Kesimpulan

Dari hasil analisis maka peneliti mendapatkan hasil pengujian regresi linier sederhana dan memperoleh hasil fhitung 48,233 > ftabel sebesar 3,980 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, adapun nilai korelasi atau hubungan nilai R sebesar 0,639, maka diketahui pengaruhnya berada pada tingkat cukup.

Kemudian nilai koefisien determinasi dapat diketahui dari tabel adjusted R square, dimana nilai adjusted r square sebesar 0,399, yang berarti bahwa terdapat pengaruh metode cooperative learning terhadap motivasi belajar siswa pada mata

(7)

Borneo Journal of Islamic Education, Volume 2 (1), 2023 7 pelajaran PAI sebesar 40%. Sedangkan sisanya 60% hasil belajar PAI dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode cooperative learning berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa dan hipotesis diterima.

F. Referensi

Parnawi, Afi, Psikologi Belajar, (Yogyakarta : CV. Budi Utama, Cet. 2, 2020), h.

64.

Prasetya, Sukma Perdana, Kooperatif Learning Menerapkan Model Pembelajaran Team Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru, (Jawa Tengah : Lakeisha, 2023), h. 8

Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, Cet. 23, 2016), h. 75.

Slavin, Robert E. “Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik”. (London:

Allymand Bacon, 2005), h. 4

Suhirman, “Konsep dan Implementasi Penelitian Pembelajaran Kooperatif”.

(Yogyakarta: Samudra Biru, 2018), h. 2

Uno, Hamzah B, Teori Motivasi & Pengukurannya, (Jakarta Timur : PT. Bumi Aksara, Cet. 17, 2021), h. 23

Referensi

Dokumen terkait

Square (koefisien determinasi) sebesar 0,130 yang berarti bahwa besarnya kontribusi kesiapan belajar berpengaruh secara simultan yang langsung mempengaruhi

Tabel koefisien determinasi pada tabel 3 menunjukkan bahwa nilai adjusted R 2 sebesar 0,078 berarti diketahui bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel independen

Berdasarkan tabel diatas pada kolom Adjusted R Square , diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,694 yang berarti 69,4% variabel manajemen laba dapat dipengaruhi

Pada hasil analisis koefisien determinasi didapat nilai Adjusted R Square sebesar 0,786 atau 78,6% yang berarti variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa besarnya nilai koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square yaitu sebesar 0,584 yang artinya

Dari tabel 14 dapat diketahui nilai Adjusted R square 0,254 atau 24,4 % maka untuk mengetahui koefisien determinasi (R 2 ) diukur dengan R square yang

Koefisien Determinasi Tabel 2 Koefisien Determinasi Sumber: Data diolah dengan SPSS 25,2020 Koefisien determinasi pada tabel 2 menunjukkan nilai R-Square sebesar 0,347 yang

Untuk mengetahui nilai koefisien determinasi adalah dengan cara melihat nilai R2 Adjusted R Square pada tabel Model Summary.Adapun hasil perhitungan koefisien determinasi yang diolah