• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi empiris pada perusahaan BUMN tahun 2014-2017)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi empiris pada perusahaan BUMN tahun 2014-2017)"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan tata kelola perusahaan yang baik terhadap hasil keuangan perusahaan. Kata Kunci : Good Corporate Governance, Return On Equity, Tobin's Q. PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN.

Rumusan Masalah

Keberhasilan suatu perusahaan dicapai dengan mensyaratkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Untuk itu tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh tata kelola perusahaan yang baik terhadap kinerja perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2017.

Manfaat Penelitian

Penggunaan GCG dapat memotivasi perusahaan untuk menarik lebih banyak investor publik sehingga meningkatkan nilai perusahaan, yang juga mempengaruhi kinerja perusahaan. Kami berharap dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan penelitian lebih lanjut tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik dalam kaitannya dengan kinerja perusahaan.

Landasan Teori

Prinsip-Prinsip dalam Good Corporate Governance

Oleh karena itu, penerapan prinsip Good Corporate Governance sangat diperlukan agar tidak ada pihak yang dirugikan (Lukviarman, 2016). Dalam rangka mewujudkan perwujudan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, prinsip-prinsip tersebut harus diwujudkan oleh perusahaan dengan kerjasama yang baik dari berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar perusahaan, sesuai dengan .

Faktor Penerapan Good Corporate Governance

Mekanisme Good Corporate Governance

Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kekuasaan dan wewenang tertinggi dalam seluruh aspek organisasi. Keberadaan komisaris independen diperlukan sebagai salah satu unsur tata kelola perusahaan yang membantu meningkatkan akuntabilitas direksi.

Theory Good Corporate Governance .1 Teori Agensi (Principal-Agency Theory) .1 Teori Agensi (Principal-Agency Theory)

  • Teori Stewardship

Teori keagenan muncul dari fenomena pemisahan antara pemilik bisnis (pemegang saham/pemilik) dan manajer yang mengelola bisnis. Dalam perkembangan selanjutnya, Agency Theory mendapat tanggapan yang lebih luas karena dipandang lebih mencerminkan realitas yang ada. Berbagai pemikiran mengenai Corporate Governance dikembangkan atas dasar Agency Theory, dimana pengelolaan perusahaan harus diawasi dan dikendalikan untuk memastikan bahwa pengelolaan dilakukan dengan penuh kepatuhan terhadap berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku (Solihin, 2009).

Untuk kepentingan pemilik dibentuk dewan pengawas dan salah satu cara yang dapat dilakukan pemilik untuk memastikan manajemen menjalankan perusahaan dengan baik adalah dengan mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang tepat. Dengan adanya mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang baik, diharapkan manajemen dapat memenuhi tanggung jawabnya sesuai dengan kepentingan pemilik.

Kinerja Perusahaan

  • Kinerja Keuangan Perusahaan
  • Kinerja Pasar Perusahaan

Hasil keuangan perusahaan ditentukan oleh seberapa serius suatu perusahaan dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Tata kelola perusahaan adalah aturan dan standar organisasi di bidang ekonomi yang mengatur perilaku pemilik bisnis, direktur dan manajemen, serta perincian dan penjabaran tugas dan wewenang, serta pertanggungjawabannya kepada investor (pemegang saham dan kreditur). Tujuan tata kelola perusahaan adalah menciptakan sistem check and balances untuk mencegah penyalahgunaan sumber daya perusahaan, sekaligus mendorong pertumbuhan perusahaan.

Tata Kelola Perusahaan adalah suatu proses dan struktur yang digunakan untuk mengelola dan mengelola bisnis dan urusan 15 perusahaan, dalam rangka meningkatkan kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan, dengan tujuan utama mewujudkan nilai pemegang saham jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan. dari pemangku kepentingan lainnya. Menurut beberapa pengertian tersebut, Good Corporate Governance secara singkat dapat diartikan sebagai seperangkat sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (added value) bagi stakeholders.

Model Pengukuran Corporate Governance Perception Index (CGPI) Variabel Independen penelitian ini adalah corporate governance

Penelitian Terdahulu

Good Corporate Governance yang direpresentasikan dengan proksi kepemilikan institusional memiliki pengaruh tidak langsung yang signifikan terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan kinerja keuangan sebagai variabel antara. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang telah disusun, sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan dapat menjadi variabel intervening dalam hubungan tidak langsung antara good corporate governance yang direpresentasikan sebagai proksi kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan. di sektor kemasan logam -, kimia dan plastik. Thararah (2016) menemukan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan ROA tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa kinerja keuangan mempengaruhi nilai perusahaan, sedangkan Good Corporate Governance bukanlah variabel yang memoderasi hubungan antara kinerja keuangan dan nilai perusahaan (Kartika & Ferry, 2012). Pernyataan ini juga didukung oleh Erni (2012) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh good corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang menunjukkan bahwa GCG berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan yang diwakili oleh ROE, NPM, Tobin's Q.

Pengembangan Hipotesis

Kinerja Keuangan Perusahaan

Penelitian yang dilakukan oleh Klapper dan Love (2002) dalam Erni (2012) menemukan adanya hubungan positif antara GCG dengan kinerja perusahaan yang diukur dengan return on assets dan Tobin's Q. Dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa corporate governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. dihitung menggunakan ROE.

Kinerja Pasar Perusahaan

Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Black et.al (2011) dalam Windah dan Andono (2013) bahwa terdapat hubungan ekonomi antara indeks corporate governance dengan nilai pasar perusahaan yang diukur dengan Tobin's Q. Penelitian tersebut menyatakan terdapat adalah hubungan yang signifikan antara tata kelola perusahaan dan nilai pasar untuk perusahaan non-manufaktur (tetapi bukan manufaktur), perusahaan kecil dan perusahaan dengan pertumbuhan tinggi. Namun berbeda dengan penelitian menurut Darmawati (2005) mengenai hubungan antara corporate governance dengan kinerja perusahaan, beliau menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara indeks good corporate governance dengan kinerja pasar perusahaan yang dalam hal ini diukur dengan Tobin's P .

Perusahaan yang memiliki aset tak berwujud dan aset operasi yang besar cenderung menerapkan tata kelola perusahaan yang lebih kuat. Perusahaan besar mungkin memiliki masalah yang lebih besar (karena lebih sulit dipantau) sehingga membutuhkan tata kelola perusahaan yang lebih baik.

Kerangka Konsep Penelitian

Populasi dan Sampel

Data dan Sumber Data

Data tersebut dapat diperoleh karena perusahaan yang go public pada umumnya diwajibkan untuk melaporkan laporan tahunan kepada pihak di luar perusahaan agar data tersebut dapat diperoleh peneliti. Penggunaan data sekunder didasarkan pada alasan (1) lebih mudah diperoleh daripada data primer, (2) biayanya lebih murah, (3) ada penelitian yang menggunakan jenis data ini, (4) validitasnya lebih besar. handal karena laporan keuangan telah diaudit oleh akuntan publik. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua data sekunder dimana data yang diperoleh bukan dari sumber pertama melainkan dari sumber lain.

Data diperoleh dari Majalah SWA untuk CGPI, www.idx.co.id, www.yahoo.finance.com, www.sahamok.com dan Bursa Efek. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2014-2017 yang dapat dilihat di situs resmi BEI.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .1 Variabel Dependen

Tobin’s Q

Variabel Independen (Good Corporate Governance)

Corporate Governance Index merupakan skala yang dilakukan oleh jurnal IICG dan SWA yang melakukan Corporate Governance Perception Index (CGPI), dimana CGPI merupakan skala penelitian penerapan GCG pada perusahaan publik yang terdaftar di BEI dengan kriteria penilaian tertentu.

Variabel Kontrol

Ukuran Perusahaan (Size)

Metode Analisis Data .1 Analisis Deskriptif

  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Normalitas Data
    • Uji Heteroskedastisitas
    • Uji Autokorelasi
  • Analisis Regresi Linear Berganda
  • Koefisien Determinasi (R 2 )
  • Pengujian Hipotesis

R2 yang digunakan dalam penelitian ini adalah R2 yang memperhitungkan jumlah variabel bebas dalam suatu model atau disebut dengan Adjusted R2 (Adjusted-R2). 1, jika hasilnya mendekati 0, berarti kemampuan variabel independen untuk menjelaskan variasi variabel sangat terbatas. Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah Good Corporate Governance berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan good corporate governance terhadap return on equity (ROE) dan Tobin's Q. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana, asumsi klasik dan pengujian hipotesis menggunakan uji T untuk menguji pengaruh penerapan tata kelola perusahaan yang baik.return on equity (ROE) dan Tobin's Q.

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

  • Uji Normalitas
  • Uji Heteroskedastisitas
  • Uji Autokorelasi
  • Uji Multikolonieritas

Dari Tabel 4.1 diatas terlihat bahwa nilai total yang diperoleh untuk good corporate governance memiliki nilai rata-rata 86,23 yang berarti rata-rata perusahaan tersebut memiliki peringkat yang baik karena berada pada kriteria “paling terpercaya” yaitu dengan skor 85 Hal ini menunjukkan standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata artinya lebih sempit atau data observasi dalam suatu penelitian kurang variatif (banyak data penelitian yang relatif sama). Hal ini menunjukkan bahwa sampel dalam survei ukuran perusahaan kurang bervariasi selama periode survei karena nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata.

Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan metode Kolmogorof-Smilnov pada Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berdistribusi normal karena nilai signifikan (2-tailed) sebesar 0,143 > 0,05. Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan metode Kolmogorof-Smilnov yang ditunjukkan pada Tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berdistribusi normal karena nilai signifikan (2-tailed) sebesar 0,261 > 0,05.

Analisis Regresi Berganda

  • Analisis Regresi Berganda Pengaruh GCG terhadap Tobin’s Q Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Berganda Tobin’s Q

Hal ini dapat diartikan jika kenaikan aset sebesar 1% maka ROE akan turun sebesar 3,5% dengan asumsi variabel lain konstan. Hal ini dapat diartikan jika kenaikan sebesar 1% maka ROE akan turun sebesar 1,066 dengan asumsi variabel lain konstan. Hal ini dapat diartikan jika kenaikan CG sebesar 1%, Tobin's Q akan meningkat sebesar 4,032 dengan asumsi variabel lain konstan.

Hal ini dapat diartikan bahwa jika pertumbuhan aset sebesar 1%, maka Tobin's Q meningkat sebesar 0,6% dengan asumsi variabel lain konstan. Hal ini dapat diartikan bahwa jika kenaikan Size sebesar 1%, maka Tobin's Q meningkat sebesar 1,370 dengan asumsi variabel lain konstan.

Koefisien Determinasi Berganda (R 2 )

Hal ini dapat diartikan bahwa Tobin's Q akan memiliki nilai -22,702 jika good corporate governance, ASSET dan SIZE memiliki nilai 0. Saat mencari pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen, Anda dapat menggunakan uji koefisien determinasi berganda (R2). Semakin kecil nilai koefisien determinasi berganda atau semakin mendekati nol, maka semakin kecil pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Sebaliknya, semakin besar nilai yang diperoleh dari hasil koefisien determinasi berganda (R2) atau nilainya mendekati 1, maka semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan tabel 4.12 diatas dapat diketahui bahwa nilai adjusted R2 memiliki nilai sebesar 0,113 atau 11,3% yang artinya variabel independen yang digunakan dalam model regresi (Good Corporate Governance) berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu pasar keuangan perusahaan. . kinerja (Tobin's Q) sebesar 11,3%, sedangkan sisanya sebesar 88,7% dijelaskan oleh faktor lain di luar model regresi.

Uji Hipotesis

  • Pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROE). perusahaan (ROE)
  • Pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja pasar perusahaan (Tobin’s Q) perusahaan (Tobin’s Q)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H1 diterima bahwa Good Corporate Governance berpengaruh positif signifikan terhadap ROE. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan corporate governance terhadap Tobin's Q dan tidak ada satupun variabel kontrol yang mempengaruhi Tobin's Q. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H2 diterima bahwa Good Corporate Governance berpengaruh positif signifikan terhadap Tobin’s Q.

Penelitian yang tidak mendukung hal tersebut adalah penelitian Black et al (2003) yang menguji pengaruh indeks corporate governance terhadap Tobin's Q dan ROE. Dapat dikatakan bahwa semakin besar indeks corporate governance dalam implementasi corporate governance maka kinerja pasar perusahaan (Tobin’s Q) semakin meningkat.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, kami berharap penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan untuk menghadapi badan usaha milik negara di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan, kinerja pasar perusahaan, dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat memperkuat beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dan nilai perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan yang Go Public di BEI), Skripsi (Tidak Diterbitkan), Yogyakarta: Fakultas Ekonomi. Jurnal Internasional Bisnis dan Ilmu Sosial, 3(1), hlm. 2016) “Dampak penerapan tata kelola perusahaan yang baik terhadap kinerja perusahaan”. Pengaruh Corporate Governance Perception Index Terhadap Perusahaan Pada Perusahaan Tercatat di Bursa Efek Jakarta.

Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Bisnis (Studi pada BUMN yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2015). Pengaruh good corporate governance terhadap kinerja keuangan dan nilai perusahaan peserta Survei Corporate Governance Perception Index.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance (Gcg) Terhadap Kualitas Pengungkapan Sustainability Report (Studi Empiris Pada Perusahaan Di Indonesia Periode Tahun