PENGARUH CURRENT RATIO ( CR ) DAN DEBT TO EQUITY RATIO ( DER ) TERHADAP RETURN ON EQUITY ( ROE ) PADA PT. HM. SAMPOERNA TBK
PERIODE 2012 – 2021
Dona Elvia Desi1, Iin Syofia Yandra2, Dhea Rusty Ramadhani3
1, 2, 3)Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sakti Alam Kerinci
Email : [email protected], [email protected] ABSTRACT
Financial performance can be seen how a company earns profits. The company's ability to earn profits is called profitability. To maintain profit stability or financial performance, companies need to review their company's liquidity and solvency. This study aims to see the effect and magnitude of the influence of Current Ratio (CR), and Debt to Equity Ratio (DER) on the Return on Equity (ROE) of PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. years 2012 – 2021. By using multiple linear regression analysis tools, the coefficient of determination and testing the hypothesis with the t test and F test obtained the results that both partially and simultaneously CR and DER have a positive effect on ROE PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. 2012 – 2021 but has no significant effect.
Keywords: CR, DER, ROE, Sampoerna
1. PENDAHULUAN
Perkembangan suatu perusahaan dapat diketahui melalui laporan keuangannya. Laporan keuangan adalah hasil proses akuntansi untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahan. Kinerja keuangan dilihat melalui bagaimana suatu perusahaan memperoleh laba (profit) (Kasmir, 2016).
Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba disebut profitabilitas. Return on Equity (ROE) adalah salah satu rasio profitabilitas yang melihat kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dari pengelolaan total modalnya. Apabila ROE perusahaan tinggi, artinya kinerja perusahaan untuk memperoleh laba bagi pemilik saham semakin baik. Dalam Syamsuddin (2009) menyatakan bahwa untuk menjaga stabilitas keuntungan atau kinerja keuangan,
perusahaan perlu meninjau likuiditas dan solvabilitas perusahaannya.
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Curren Ratio (CR) adalah salah satu rasio likuiditas yang dihitung dengan membandingkan total hutang lancar dengan total aset lancar. Menurut Hanafi (2016) Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar beban utang yang harus ditanggung oleh perusahaan dalam rangka pemenuhan aset atau modalnya”. Debt to equity ratio ( DER) merupakan rasio solvabilitas yang mengukur seberapa jauh perusahaan didanai oleh utang.
Rasio ini memberikan penilaian terhadap kemampuan perusahaan untuk pembayaran kewajiban apabila perusahaan jatuh tempo.
Semakin tinggi DER artinya menggambarkan
gejala yang kurang baik bagi perusahaan.
Rasio ini memberikan penilaian terhadap kemampuan perusahaan untuk pembayaran kewajiban apabila perusahaan jatuh tempo.
Jenis rasio solvabilitas ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang (termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas).
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (Sampoerna) merupakan perusahaan yang berbasis di Indonesia yang utamanya bergerak dalam bidang manufaktur dan perdagangan rokok kretek. Selain produk tersendiri, Perusahaan juga mendistribusikan sigaret putih Marlboro yang diproduksi oleh PT Philip Morris Indonesia. Anak usaha Sampoerna mencakup PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas, sebuah distributor sigaret; PT Harapan Maju Sentosa, manufaktur dan pedagang sigaret, dan PT Taman Dayu, perusahaan pengembangan properti. Sebagai perusahan yang besar PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk harus menjaga stabilitas keuntungannya dengan memperhatikan likuiditas dan solvabilitasnya. Dari uraian diatas maka penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dan besarnya pengaruh Current Ratio ( CR ) dan Debt to Equity Ratio ( DER ) terhadap Return on Equity (ROE ) PT.
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2012 – 2021
2. KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Menurut Hery (2015) ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham. ROE dianggap sebagai representasi
dari kekayaan pemegang saham atau nilai perusahaan. Menurut Kasmir (2014), ROE adalah perbandingan antara laba bersih dengan modal (modal inti) perusahaan.
Menurut Bambang Riyanto (2010) tingkat pengembalian ekuitas (Return On Equity) merupakan perbandingan antara laba bersih dengan ekuitas. ROE diukur dalam satuan persen. Perusahaan yang mendapatkan pengembalian modal yang tinggi dengan sedikit atau tanpa hutang akan dapat tumbuh tanpa pengeluaran modal yang besar dan memberikan kesempatan bagi pemilik untuk memperoleh dana dan menginvestasikannya di tempat lain. Dalam penelitian ini ROE dihitung dengan rumus :
ROE = ( Laba setelah bunga dan pajak / Total Equitas ) x 100%.
James, Horne, dan Machowicz, (2005) menyatakan bahwa kemampuan perusahaan memperoleh laba berbanding terbalik dengan likuiditas. Dan Eduardus Tandelilin (2010) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi Return On Equity adalah Rasio Hutang / Debt Ratio atau Solvabolitas.
Menurut Sutrisno (2009) mendefinisikan bahwa likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang segera harus dipenuhi. Kewajiban yang segera harus dipenuhi adalah hutang jangka pendek, oleh karena itu rasio ini bisa digunakan untuk mengukur tingkat keamanan kreditor jangka pendek, serta mengukur apakah operasi perusahaan tidak akan tertanggu bila kewajiban jangka pendek ini segera ditagih.
Munawir (2010 ) juga mendefinisikan
likuiditas sebagai alat untuk menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.
Banyak rasio likuiditas yang dapat dipakai dalam menilai likuiditas suatu perusahaan, dalam penelitian ini rasio likuditas yang digunakan adalah Curren Ratio (CR). CR merupakan rasio likuiditas yang menjelaskan tingkat kemampuan aset lancar perusahaan menutupi hutang lancarnya apabila perusahaan dilikuidasi.
Menurut James, Horne, dan Machowicz, (2005) CR yang tinggi mengindikasin perusahaan likuid, artinya aset lancar yang dimiliki mampu melunasi hutang lancar perusahaan. Tetapi CR yang terlalu tinggi memberikan gambaran bahwa perusahaan tidak baik karena dana modal kerja yang tidak terpakai (idle money) terlalu tinggi, sehingga mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan semakin menurun. Munawir (2007) menyatakan CR yang baik berkisar pada angka 2 : 1. Dalam penelitian ini CR di hitung dengan rumus :
CR = Aset lancar/ Hutang lancer Menurut Kasmir ( 2017 ) rasio leverage/ solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva atau modal perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya besarnya jumlah utang yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya jika dibandingkan dengan modal sendiri atau
asetnya. Debt to Equity Ratio (DER ). yaitu rasio solvabilitas yang meninjau kemampuan perusahaan untuk melunasi utangnya apabila perusahaan dilikuidasi (Hery, 2015). Rasio ini menjelaskan modal sendiri dalam bentuk rupiah yang digunakan untuk jamiann hutang (Kasmir, 2009). Menurut Eduardus Tandelilin (2010) Nilai DER yang kecil mengindikasikan utang perusahaan lebih kecil dibandingkan ekuitas yang dimiliki. Hal ini mengakibatkan biaya yang dibayarkan atas utang juga kecil dan secara langsung akan menaikan laba perusahaan. Namun sebalikya, jika nilai DER tinggi maka perusahaan akan lebih banyak membayar biaya hutangnya sehingga laba perusahaan menjadi rendah. Dalam penelitian ini DER dihitung dengan rumus :
DER = (Total Hutang/ Total Equitas) x 100%.
Berdasarkan penjelasan dan kerangka pemikiran diatas, maka peneliti mencoba merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
H1 : Diduga Terdapat Pengaruh Current Ratio ( CR ) terhadap Return on Equity ( ROE ) PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2012 – 2021.
H2 : Diduga Terdapat Pengaruh Debt to Equity Ratio ( DER ) terhadap Return on Equity (ROE) PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2012 – 2021.
H3 : Diduga Terdapat Pengaruh Current Ratio ( CR ), dan Debt to Equity Ratio ( DER ) terhadap Return on Equity ( ROE ) PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2012 – 2021.
3. METODOLOGI PENELITIAN Dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan PT.
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun
2012 – 2021 dari
htpps://www.sampoerna.com. Dari data yang dikumpulkan tersebut dipilih data terkait variabel dependen ( Y ) yaitu Return on Equity (ROE) dan variabel bebas ( X ) yaitu Current Ratio ( CR ) sebagai X1 dan Debt to Equity Ratio ( DER ) sebagai X2.
Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan persamaan :
Y = a + βX1 + βX2 + e Dimana :
Y = ROE X1 = CR X2 = DER a = Konstanta β = Koefisien e = Error
Untuk mengetahui besarnya pengaruh ketiga variabel X terhadap variabel Y digunakan koefisien determinasi ( 2 ). Uji hipotesis yang dilakukan menggunakan Uji simultan (F), dan Uji parsial (t) dengan ketentuan :
1. Jika thitung ≤ ttabel atau – t hitung > - t tabel maka H0 diterima Ha ditolak artinya, tidak terdapat pengaruh secara parsial
antara Current Ratio ( CR ) terhadap Return on Equity ( ROE ) PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2012 – 2021.
2. Jika thitung >ttabel atau – t hitung < - t tabel maka H0 ditolak Ha diterima artinya,terdapat pengaruh secara parsial antara Current Ratio ( CR ) terhadap Return on Equity ( ROE ) PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2012 – 2021.
3. Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima Ha ditolak artinya, tidak terdapat pengaruh secara Simultan antara Current Ratio ( CR ) terhadap Return on Equity ( ROE ) PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2012 – 2021.
4. Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak Ha diterima artinya,terdapat pengaruh secara simultan antara Current Ratio ( CR ) terhadap Return on Equity ( ROE ) PT.
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2012 – 2021.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Regresi Linear Berganda
Pengujian regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji coefficients berdasarkan output SPSS versi 17 berikut ini :
Tabel 4.1
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant)
-6.528 7.750 -.842 .427
1 CR 4.042 4.132 5.224 .978 .360
DER 3.683 3.419 5.752 1.077 .317
Sumber Data : Data diolah menggunakan SPSS versi 17 Dari tabel 4. diatas dapat diperoleh
model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :
Y = -6,528 + 4.042 X1 + 3,683 X2 + e Dari persamaan diatas diperoleh hasil bahwa variabel CR (X1) mempunyai nilai koefisien positif sebesar 4,042 Artinya semakin besar CR maka ada kecenderungan semakin tinggi ROE pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2012 – 2021.Dengan kata lain, jika CR naik Rp.1,- maka ROE akan naik sebesar 4,042 % dengan asumsi variabel lain dianggap konstan. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan sebelumnya dimana James, Horne, dan Machowicz ( 2005 ) menyatakan bahwa CR yang tinggi mengindikasin perusahaan likuid, artinya aset lancar yang dimiliki mampu melunasi hutang lancar perusahaan. Tetapi CR yang terlalu tinggi memberikan gambaran bahwa perusahaan tidak baik karena dana modal kerja yang tidak terpakai (idle money) terlalu tinggi, sehingga mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan semakin menurun.
Variabel DER (X2) mempunyai nilai koefisien positif sebesar 3,683 Artinya semakin besar DER maka ada kecenderungan semakin tinggi ROE pada PT Gudang Garam Tbk. Dengan kata lain, jika DER naik 1 % maka ROE akan naik sebesar 3,683 % dengan asumsi variabel lain dianggap konstan. Hal ini tidak sejalan dengan teori yang dikemukakan sebelumnya dimana menurut Eduardus Tandelilin (2010) Nilai DER yang kecil mengindikasikan utang perusahaan lebih kecil dibandingkan ekuitas yang dimiliki. Hal ini mengakibatkan biaya yang dibayarkan atas utang juga kecil dan secara langsung akan menaikan laba perusahaan.
Namun sebalikya, jika nilai DER tinggi maka perusahaan akan lebih banyak membayar biaya hutangnya sehingga laba perusahaan menjadi rendah.
Koefisien Determinasi
Nilai koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Current Ratio ( CR ) terhadap Return on Equity ( ROE ) PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2012 – 2021.
secara simultan ditunjukkan pada tabel 4.2 : Tabel 4.2 Koefisien
Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .611a .373 .194 .16388
a. Predictors: (Constant), DER, CR
Sumber Data : Data diolah menggunakan SPSS versi 17
Besarnya R square berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS versi 17 diperoleh sebesar 0,373 atau 37,3 % . Dengan demikian besarnya pengaruh Current Ratio ( CR ) terhadap Return on Equity ( ROE ) PT.
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2012 – 2021 adalah sebesar 37,3 %, sedangkan sisanya 62,7 % adalah pengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pengujian Hipotesis Uji t (Secara Parsial)
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing atau secara parsial variabel Current Ratio ( CR ) terhadap Return on Equity ( ROE ) PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2012 – 2021.
Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5
Hasil Perhitungan Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant
) -6.528 7.750 -.842 .427
1 CR 4.042 4.132 5.224 .978 .360
DER 3.683 3.419 5.752 1.077 .317
a. Dependent Variable: ROE
Sumber Data : Data diolah menggunakan SPSS versi 17 Dengan tingkat kesalahan 5% dan
jumlah data 10, dengan melakukan uji dua arah maka didapatkan t tabel df = n-k (10 – 3
= 7), sehingga diperoleh hasil t tabel = 2,364.
Masing masing variabel dibandingkan t hitung dengan t tabel dengan hasil sebagai berikut.
Nilai t hit variabel CR < t tabel yaitu 0,978 < 2,364 dan Nilai signifikansi variabel CR sebesar 0,360 > dari alpa penelitian yaitu 0.05 Sehingga disimpulkan bahwa CR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE PT.
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2012 – 2021. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Amalia Tiara Balqish ( 2020) yang menyatakan bahwa CR tidak
penelitian Nohita dan Nanu ( 2021 ) yang juga menyatakan bahwa CR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE.
Namun tidak sama dengan hasil penelitian Bambang Sahputra (2017) yang menyatakan bahwa CR berpengaruh signifikan terhadap ROE.
Nilai t hit variabel DER > t tabel yaitu 1,077 < 2,364 dan Nilai signifikansi variabel DER sebesar 0.317 > dari alpa penelitian yaitu 0.05. Sehingga disimpulkan bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
tahun 2012 – 2021. Hasil penelitian ini tidak sama dengan referensi yang digunakan dimana hasil penelitian Bambang Sahputra
penelitian Nohita dan Nanu ( 2021 ) yang menyatakan bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap ROE.
Uji F (Secara Simultan)
Signifikan model regresi secara simultan di uji dengan melihat perbandingan antara F tabel dan F hitung. Selain itu akan dilihat nilai signifikan, dimana jika nilai signifikan dibawah 0,05 maka variabel
independen dinyatakan berpengaruh terhadap variabel dependen. Dengan taraf signifikan 5% dan jumlah data (n) 10. Maka didapatkan hasil F tabel adalah df1 = k-1 (3-1 = 2) dan df2 = n –k (10-3 = 7), dimana k adalah variabel (bebas + terikat ) dan n adalah jumlah sampel. Sehingga didapatkan F tabel 4,74. F hitung dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
Regressio
n .112 2 .056 2.085 .195b
1 Residual .188 7 .027
Total .300 9
a. Dependent Variable: ROE b. Predictors: (Constant), DER, CR
Sumber Data : Data diolah menggunakan SPSS versi 17 Dari Tabel 4.6 diporoleh Nilai F hit
sebesar 2,085 < F tabel yaitu 4,76 dengan nilai signifikansi sebesar 0,195 Nilai signifikan > 0,05. Artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh yang signifikan Current Ratio ( CR ) dan Debt to Equity Ratio ( DER ) terhadap Return on Equity ( ROE ) PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2012 – 2021.
5. KESIMPULAN
CR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2012 – 2021. Hal ini dibuktikan dari nilai CR yang berfluktuasi dan bahkan ada yang melebihi rasio 2:1 tapi kembali membaik diakhir tahun penelitian
namun tidak di imbangi dengan kenaikan ROE karena menurun sampai pada akhir tahun penelitian.
DER tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2012 – 2021. Hal ini dibuktikan bahwa pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. DER berpengaruh Positif dimana kenaikan DER di ikuti dengan kenaikan ROE yang tidak signifikan.
Secara simultan tidak terdapat pengaruh yang signifikan Current Ratio ( CR ) dan Debt to Equity Ratio ( DER ) terhadap Return on Equity ( ROE ) PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2012 – 2021.
Dan besarnya pengaruh Current Ratio ( CR ) terhadap Return on Equity ( ROE ) PT.
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2012 – 2021 hanya 37,3 %, sedangkan sisanya 62,7,6 % adalah pengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
DAFTAR REFERENSI
Brigham, Eugene F. Dan J.F. Houston. 2010.
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11. Jakarta:
Fahmi, Irham. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE:
Yogyakarta. Kasmir. 2012.
Analisis Laporan Keuangan Edisi 1-5. Jakarta. Rajawali Pers.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta, CV. Sutrisno.
2012. Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi. Edisi ke Delapan.
Yogyakarta: EKONISIA.
Suad Husnan. 2008. Manajemen Keuangan:
Teori dan Penerapan Buku 1 Edisi 4. BPFE: Yogyakarta.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi pertama.
Yogyakarta : Kanisius
Amalia Tiara Balqish (2020), Pengaruh CR dan DER terhadap ROE pada Perusahaan Perdagangan Eceran di BEI Periode 2015-2018, Owner:
Riset dan Jurnal Akuntansi Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 Bambang Syahputra ( 2021), Pengaruh Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Return On Equity
Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara Medan
Nohita dan Nanu ( 2021), Pengaruh Current Ratio dan Debt To Equity Ratio Terhadap Return On Equity Pada Sub Sektor Otomotif, Competitive Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5(2), 2021