• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP POST TRAUMATIC GROWTH BAGI PENYINTAS BULLYING DI LINGKUNGAN RW 03 PISANGAN TIMUR

ximid

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP POST TRAUMATIC GROWTH BAGI PENYINTAS BULLYING DI LINGKUNGAN RW 03 PISANGAN TIMUR"

Copied!
167
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Calhoun dan Tedeschi (2014) menjelaskan bahwa proses pertumbuhan pasca trauma pada individu dimulai ketika individu mengalami stres berat dan kemudian ia akan merasa tertekan, namun perasaan tertekan tersebut menimbulkan evaluasi dan tantangan terhadap keyakinan individu tentang dunia. . dan posisi individu di dunia. Dalam proses pertumbuhan pasca trauma, individu membutuhkan waktu yang lama, individu juga tidak mampu melewatinya sendirian tanpa kehadirannya untuk sementara waktu, juga tidak ada individu yang mampu melaluinya sendirian tanpa bantuan orang lain. Faktor eksternal yang dapat mendukung proses pertumbuhan pasca trauma adalah dukungan sosial keluarga.

Baron dan Byrne (dalam Retno, 2019) menyatakan bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan fisik dan psikologis yang diberikan oleh teman atau anggota keluarga. Sarafino (dalam Titin, 2013) mengartikan dukungan sosial sebagai kenyamanan, perhatian, rasa syukur atau dukungan kepada individu. Ketika korban bullying mendapat dukungan sosial yang tinggi dari lingkungannya, lambat laun individu tersebut mulai merasakan rasa aman dalam dirinya, sehingga ia dapat mengumpulkan keberanian untuk melawan pelakunya.

Selain dukungan sosial keluarga, hal lain yang mempengaruhi individu untuk mencapai pertumbuhan pasca trauma adalah kecerdasan emosional. Berdasarkan fenomena di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial keluarga dan kecerdasan emosional terhadap pertumbuhan pasca trauma pada penyintas bullying di Jakarta Timur.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat penelitian

  • Secara teoritas
  • Secara praktis

Masyarakat umum diharapkan dapat mencegah terjadinya tindakan pelecehan dan tidak hanya berdiam diri ketika melihat adanya tindakan pelecehan disekitarnya.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Posttraumatic growth
    • Pengertian Posttraumatic growth
    • Indikator Posttraumatic growth bagi Penyintas Bullying . 13
  • Dukungan Sosial Keluarga
    • Pengertian Dukungan Sosial Keluarga
    • Aspek aspek Dukungan Sosial Kelurga
  • Kecerdasan Emosional
    • Pengertian Kecerdasan Emosional
  • Kerangka Berpikir
  • Hipotesis

Karakteristik Pribadi Salah satu karakteristik pribadi yang dapat mengarahkan penyintas perundungan mencapai pertumbuhan pasca-trauma adalah kemandirian. Dari pernyataan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan individu dalam mengenali emosi, mengendalikan emosi, memotivasi diri sendiri, memahami emosi orang lain dan mampu membina hubungan baik dengan orang disekitarnya. Dengan demikian, indikator penelitian kecerdasan emosional adalah mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan.

Menurut Calhoun dan Tedeschi, keinginan individu untuk mengembangkan minatnya merupakan salah satu indikator yang mengarah pada pertumbuhan pasca trauma (Cokorde dan Tience, 2020). Berdasarkan kerangka yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial keluarga dan kecerdasan emosional individu berperan penting dalam mencapai pertumbuhan pasca trauma pada penyintas bullying. Ha1: Terdapat pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap pertumbuhan pasca trauma penyintas bullying di RW 03 Komunitas Pisangan Timur.

Ha2: Terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap pertumbuhan pasca trauma pada penyintas bullying di RW 03 Komunitas Pisangan Timur. Ha3: Terdapat pengaruh dukungan sosial keluarga dan kecerdasan emosional terhadap pertumbuhan pasca trauma penyintas bullying di RW 03 Komunitas Pisangan Timur.

METODE PENELITIAN

  • Identifikasi Variabel Penelitian
  • Definisi Variabel Penelitian
    • Definisi Konseptual
    • Definisi Operasional
  • Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
    • Populasi
    • Teknik Pengambilan Sampel
  • Metode Pengumpulan Data
    • Instrumen Berupa Angket (Kuisioner)
  • Metode Analisis Instrumen Penelitian
  • Analisis Instrumen Penelitian
    • Hasil Uji Validitas Isi Expert Judgement
  • Teknik Analisis Data

Hipotesis pertama yaitu terdapat pengaruh antara dukungan sosial keluarga terhadap pertumbuhan pasca trauma penyintas bullying di lingkungan RW 03 Pisangan Timur. Dengan hasil analisis tersebut maka Ho1 = Tidak ada pengaruh antara dukungan sosial keluarga terhadap pertumbuhan pasca trauma penyintas bullying di RW 03 Pisangan Timur ditolak. Kesimpulannya terdapat pengaruh positif dan arah korelasi antara pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap pertumbuhan pasca trauma penyintas bullying di lingkungan RW 03 Pisangan Timur.

Artinya semakin tinggi dukungan sosial keluarga maka pertumbuhan pasca trauma penyintas bullying di lingkungan RW 03 Pisangan Timur akan semakin membaik dan begitu pula sebaliknya. Hipotesis kedua terdapat pengaruh antara kecerdasan emosional dengan pertumbuhan pasca trauma pada penyintas bullying di lingkungan RW 03 Pisangan Timur. Dengan hasil analisis tersebut maka Ho2 = Tidak ada pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap pertumbuhan pasca trauma pada penyintas bullying di lingkungan RW 03 Pisangan Timur ditolak.

Hipotesis ketiga terdapat pengaruh antara dukungan sosial keluarga dan kecerdasan emosional terhadap pertumbuhan pasca trauma pada penyintas bullying di lingkungan RW 03 Pisangan Timur. Artinya Ho3 = yang menyatakan tidak terdapat pengaruh antara dukungan sosial keluarga dan kecerdasan emosional terhadap pertumbuhan pasca trauma pada penyintas bullying di lingkungan RW 03 Pisangan Timur ditolak.

LAPORAN PENELITIAN

Orientasi Kancah Penelitian

Rukun Warga 03 merupakan salah satu Rukun Warga yang ada di Desa Pisangan Timur yang terbagi dalam 13 RW. Visi Rukun Warga 03 adalah membangun kerukunan antar warga dan mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, berlandaskan nilai-nilai toleransi beragama, solidaritas, dan keterbukaan.

Pelaksanaan Pengumpulan Data

  • Persiapan Penelitian
  • Pelaksanaan Pengumpulan data

Para peneliti terlebih dahulu mengembangkan alat pengumpul data yang terdiri dari skala Posttraumatic Growth sebanyak 42 item, skala Social Support sebanyak 24 item, dan skala Emotional Intelligence sebanyak 24 item. Ketiga skala ini disusun oleh peneliti sendiri dengan menggunakan skala Likert dengan lima alternatif jawaban dengan derajat Favorable dan Unfavorable. Instrumen pengukuran diuji untuk mencari validitas dan reliabilitas dengan tujuan untuk menemukan instrumen pengukuran yang valid dan reliabel.

Alat ukur tersebut dibagikan secara online kepada beberapa individu yang dikenal peneliti yang pernah mengalami perundungan untuk melengkapi kuisionernya dan setelah dilakukan pengujian, peneliti melakukan skoring kuisioner tersebut dan mengolahnya dengan bantuan SPSS IBM for Windows 22 sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: diperoleh untuk skala pertumbuhan pasca trauma sebanyak 33 item, skala dukungan sosial sebanyak 18 item, dan skala kecerdasan emosional sebanyak 20 item. Untuk reliabilitas hasil tes beda item dipilih 33 item, koefisien reliabilitas skala post traumatic growth sebesar 0,957 tergolong sangat reliabel, hasil tes beda item skala dukungan sosial sebanyak 18 item. terpilih. dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,886 yang tergolong sangat reliabel. hasil. Dilakukan di wilayah RW.03 desa Pisangan, dilakukan secara online dengan menyebarkan link kuesioner kepada remaja sampel.

Hasilnya, seluruh data isi responden dikumpulkan dan kemudian diolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu regresi berganda dan regresi berganda.

Deskripsi Data

Dengan rincian sebagai berikut untuk kategori rendah x < 52,181, untuk kategori sedang dengan nilai 52,181 < sebagai berikut untuk kategori rendah x < 57,824, sedangkan untuk kategori sedang nilainya 57,824 < X 62,176 dan untuk kategori tinggi nilainya x > 62,176.

Pengujian Hipotesis

Ha2= terdapat pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap pertumbuhan pasca trauma jumlah penyintas bullying di wilayah RW 03 Pisangan Timur diterima karena 2,442 > 1,980 dan nilai signifikansi (p) sebesar 0,016 <0,05. Kesimpulannya; Terdapat korelasi positif antara kecerdasan emosional dengan pertumbuhan pasca trauma jumlah penyintas bullying di wilayah RW 03 Pisangan Timur. Artinya semakin tinggi kecerdasan emosional maka akan semakin meningkat pula pertumbuhan jumlah penyintas bullying di wilayah RW 03 Pisangan Timur pasca trauma. memperbesar dan sebaliknya. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda atau uji F, hasil hipotesis ketiga diperoleh nilai F sebesar 8,292 dengan signifikansi (p) = 0,000 sehingga p < 0,05.

Ha3 = yang menunjukkan bahwa pengaruh dukungan sosial keluarga dan kecerdasan emosional terhadap pertumbuhan pasca trauma penyintas bullying di lingkungan RW 03 Pisangan Timur diterima karena F 8,292 > 3,07 dan nilai signifikansi (p) 0,000 < 0,05. Kesimpulannya terdapat pengaruh antara dukungan sosial keluarga dan kecerdasan emosional terhadap pertumbuhan pasca trauma penyintas bullying di lingkungan RW 03 Pisangan Timur, yang berarti semakin tinggi dukungan sosial keluarga dan kecerdasan emosional maka pertumbuhan pasca trauma akan semakin baik. penyintas bullying di lingkungan RW 03 Pisangan Timur akan. Berdasarkan keluaran metode stepwise diperoleh nilai koefisien determinasi atau R-squared sebesar 0,122 yang berarti dukungan sosial keluarga dan kecerdasan emosional memberikan kontribusi sebesar 12,2% terhadap pertumbuhan pasca trauma, selebihnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Kemudian diperoleh variabel dominan pertama yaitu dukungan sosial keluarga dengan R square Change = 0,099 sedangkan variabelnya adalah 0,099. Koefisien determinan menunjukkan bahwa dukungan sosial memberikan kontribusi sebesar 9,9% terhadap pertumbuhan pasca trauma, sedangkan kecerdasan emosional memberikan kontribusi sebesar 0,23% terhadap pertumbuhan pasca trauma.

Pembahasan dan Keterbatasan Hasil Penelitian

  • Pembahasan
  • Keterbatasan Hasil Penelitian

Materi: Pengaruh dukungan sosial keluarga dan kecerdasan emosional terhadap pertumbuhan pasca trauma pada penyintas bullying. 5 Ketika saya dapat mencapai sesuatu yang positif, keluarga saya akan memuji saya - 6 Keluarga saya tidak peduli dengan prestasi. 7 Saya mendapat imbalan setelah menyelesaikan sesuatu yang sulit - 8 Namun, saya tidak mendapat apa pun.

PENUTUP

Kesimpulan

Terdapat pengaruh dan hubungan positif antara dukungan sosial dan pertumbuhan pasca trauma pada penyintas bullying di masa dewasa awal. Terdapat pengaruh dan hubungan positif antara kecerdasan emosional dan pertumbuhan pasca trauma pada penyintas bullying di masa dewasa awal 3.

Implikasi

Hasil penelitian ini dapat memperluas pengetahuan dasar remaja bahwa dukungan sosial keluarga dan kecerdasan emosional dapat meningkatkan semangat remaja untuk pulih dari trauma bullying.

Saran – saran

  • Saran Teoritis
  • Saran Praktis

28 - Saya tidak tertarik pada aktivitas apa pun. 29 - Saya tidak pintar. dalam matematika, tetapi tidak berusaha belajar menjadi lebih pintar. 40+ Terkadang muncul pertanyaan dalam diri saya, siapakah saya yang sebenarnya 41 - Saya tidak pernah ada. 23 + Ketika saya berada dalam dilema untuk mengambil keputusan, keluarga saya membimbing saya untuk mengambil keputusan yang positif.

17 Apabila saya berada dalam dilema untuk membuat keputusan, keluarga saya membimbing saya kepada keputusan yang positif.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengujian hipotesis, diduga terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar X1 YUntuk variabel kecerdasan emosional diperoleh nilai thitung sebesar 3,660 ≥

Summary:InaChief’sCourt plaintiffsueddefendantforlobolo in respect of his sister, defendant resisted the claim and sought to set off cattle due by plaintiff to him; the hearing was