JURNAL SYAR’INSURANCE (SIJAS)
Vol. 9 No. 1 Januari - JuniISSN: 2460-5484
1
Copy right © 2022 author (s)
PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA SYARIAH
1Sarehan Khwankawin, Yasir, dan Aneu Puspita2*
1Departemen Of Asian Studies Center Universitas Chulalongkorn, Thailand
2,3 Islamic Insurance Society
Article History:
Article History:
Diterima Redaksi: 29-05-2023 Selesai Revisi: 30-05-2023 Published: 05-06-2023 Keywords:
Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Asuransi Jiwas Syariah
*Corresponding Author:
[email protected] [email protected] [email protected]
Abstract: To measure the soundness of a company in achieving profit targets, one of them is by using the solvency ratio, namely the debt to equity ratio. By using a quantitative method that uses descriptive statistical tests, classical assumption tests, panel data regression tests, hypothesis testing and the coefficient of determination. The data used is secondary data obtained from the official website of a sharia life insurance company in Indonesia. The results showed that the debt to equity ratio had a significant effect on return on assets. Testing the results of the hypothesis found that the value of t count > t table was 5.808281 > 1.69236 with a significance level of 0.0000 <0.05. After statistical analysis, it is known that the regression analysis model equation ROA = 0.044863 + 0.012515 DER + εti. The R^2 value is 0.509483 which means 50%, this means that 50% of the Return on Assets is influenced by the Debt to Equity Ratio and the remaining 50% is influenced by other variables not examined in this study.
PENDAHULUAN
Perekonomian pada saat ini banyak mengalami persaingan bisnis yang semakin ketat. Dunia bisnis perkembangannya semakin kompetitif, persaingan menuntut suatu perusahaan untuk memiliki keunggulan dan dapat menjaga eksistensinya agar memiliki daya saing yang tinggi, baik dalam pengetahuan, teknologi, produk yang dihasilkan maupun sumber daya manusia, sehingga terciptanya sebuah tujuan perusahaan yang jelas. Tujuan berdirinya perusahaan adalah memperoleh laba secara maksimal, menyejahterakan pemilik atau pemegang saham dan
memaksimalkan nilai perusahaan pada harga sahamnya.1
Seiring dengan peningkatan taraf hidup seseorang maka pemenuhan suatu kebutuhan hidup semakin meningkat dan tidak terbatas hanya pada kebutuhan psikologis saja, tetapi kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan juga semakin dirasakan dan dibutuhkan oleh setiap manusia pada umumnya. Dan melihat hal
1Rima Mayangsari, “Pengaruh Struktur Modal, Keputusan Investasi, Kepemilikan Manajerial, Dan Komite Audit Terhadap Nilai Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016,” Jurnal Ilmu Manajemen (JIM) Vol. 6, no. 4 (2018): 477–485, https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id, diunduh pada 27 Februari 2023.
2 ini tentunya sebuah perusahaan asuransi akan semakin dibutuhkan oleh setiap manusia, hal ini tentunya menjadi sebuah keuntungan yang besar dan baik bagi setiap perusahaan asuransi untuk dapat meningkatkan masa depan perusahaanya.2
Dalam menjaga eksistensinya, setiap perusahaan termasuk perusahaan asuransi syariah, ditunjukkan dengan kinerja perusahaan melalui rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan alat analisis perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada laporan pos keuangan seperti neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Dalam mengelola fungsi keuangan salah satu unsur yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar perusahaan mampu memenuhi kebutuhan dana yang digunakan untuk menjalankan operasi perusahaan dan mengembangkan usahanya.3
Sebuah perusahaan harus dapat menunjukkan kemampuannya dalam menghasilkan laba, total aktiva, modal serta bagaimana cara perusahaan tersebut untuk bisa memenuhi kewajiban kepada pihak lain. Rasio sovabilitas merupakan rasio yang mengukur seberapa besar beban utang yang wajib ditanggung perusahaan dalam rangka pemenuhan aset. Jenis rasio solvabilitas yang digunakan penelitian ini diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap
2Nurlaelah dan Falah Sahrul, “Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Net Profit Margin (Npm) Pada Perusahaan Sub Sektor Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei),” The Asia Pasific Journal of Management Studies Vol. 4, No. 3
(2017): 135–140,
https://ejurnal.latansamashiro.ac.id/, diunduh pada 19 Oktober 2022.
3Mia Lasmi Wardiyah, Analisis Laporan Keuangan (Bandung: Pustaka Setia, 2017), h. 135.
rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.4
Nilai debt to equity ratio yang tinggi, mendefinisikan bahwa kegiatan operasional perusahaan banyak dibiayai oleh utang. Hal tersebut akan memungkinkan terjadinya kerugian yang timbul jika perusahaan tidak mengelola kewajibannya dengan baik.
Seperti tujuan utama sebuah perusahaan yaitu memaksimalkan laba untuk meningkatkan nilai perusahaan, yang dipengaruhi oleh banyak faktor dan pada umumnya diukur dengan rasio profitabilitas.
Menurut Kasmir, rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau pendapatan investasi.5
Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio Return On Asset yang berfungsi untuk membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total asset. Semakin tinggi return on asset menggambarkan semakin baik manajemen perusahaan karena dari aktiva yang dikelola dapat menghasilkan pendapatan yang optimal.
Debt to Equity Ratio pada perusahaan asuransi jiwa syariah tahun 2017-2021 secara rata-rata ditahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 0,28 (28%), selanjutnya pada tahun 2019 megalami kenaikan sebesar 0,04 (4%), kemudian ditahun 2020 mengalami penurunan sebesar 0,13 (13%). Akan tetapi, pada tahun 2021 debt to equity ratio
4 Hery, Analisis Kinerja Manajemen: The Best Financial Analysis Menilai Kinerja Manajemen Berdasarkan Rasio Keuangan, ed. Herna Selvia (Jakarta: Grasindo, 2015), h. 192.
5 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta:
Rajawali Pers, 2012), h. 114.
3 mengalami kenaikan yang sangat tinggi yaitu sebesar 1,24 (124%) dan Return On Asset pada perusahaan asuransi jiwa syariah pada tahun 2017-2021 secara rata- rata mengalami kenaikan ditahun 2018 yaitu sebesar 0,01 (1%), kemudian pada tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 0,01 (1%). Akan tetapi pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 0,01 (1%) serta mengalami penurunan yang cukup tajam pada tahun 2021 yaitu sebesar 0,023 (23%).
Perusahaan dengan nilai return on asset yang tinggi, akan mencerminkan
bahwa perusahaan mampu
mengefisiensikan aset dengan baik sehingga perusahaan tersebut memiliki pertumbuhan laba yang baik. Akan tetapi, jika perusahaan memiliki return on asset yang rendah berarti perputaaran aktiva di perusahaan tersebut tidak berjalan dengan baik.
Menurut pendapat Santoso, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas adalah rasio untuk membandingkan antara risiko dan tingkat imbal hasil dari perusahaan lain, dengan tujuan membantu investor dalam membuat keputusan investasi.
Apabila keuntungan yang didapatkan meningkat, maka perusahaan membutuhkan rasio yang memiliki kemampuan mengukur perolehan laba, yaitu rasio profitabilitas.6
Berdasarkan asumsi diatas, terdapat beberapa penelitan yang telah dilakukan.
Pengaruh Debt Equity Ratio terhadap Return On Asset yang diteliti oleh Ihsan Rambe (2021) pada jurnal yang berjudul
“Pengaruh Current Ratio, Debt Equity Ratio, dan Total Asset Turnover, terhadap Return On Asset (pada perusahaan Advertising, Printing, and Media) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
6 Muhammad Rifky Santoso, Modul Analisis Keuangan dan SPT (Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pajak, 2014).
menunjukkan hasil penelitian secara parsial membuktikan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset pada Perusahaan Sub Sektor Advertising, Printing, and Media yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014- 2018.7
Kemudian, penelitian yang dilakukan oleh Yulita M Gunde, Sri Murni dan Mirah H Rogi (2017) pada jurnal yang berjudul “Analisis Pengaruh Leverage Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Sub Industri Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Periode 2012- 2015)” dalam penelitiannya secara parsial, Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset.8
Namun, hal tersebut bertentangan dengan hasil penelitian Hertina, Fauka Pranata, dan Aulia (2021) dengan judul
“The Influence of Current Ratio, Debt to Equity Ratio and Company Size on Return On Assets” hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara Debt to Equity Ratio terhadap Return On Asset.9
7 Ihsan Rambe, Muhammad Arif, dan Zulaspan Tupti, “Pengaruh Current Ratio, Debt Equity Ratio dan Total Asset Turnover Terhadap Return On Asset yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,”
Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Vol. 21, No. 2 (2021): 147–161, http://jurnal.umsu.ac.id/, diunduh pada 20 Oktober 2022 .
8 Yulita M. Gunde, Sri Murni, dan Mirah H.
Rogi, “Analisis Pengaruh Leverage Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Sub Industri Food and Beverages Yang Terdaftar Di BEI (Periode 2012-2015),” Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Vol. 5, No. 3 (2017): 4185–4194, https://ejournal.unsrat.ac.id/, diunduh pada 20 Oktober 2022.
9 Dede Hertina, Ahfi Fauka Pranata, dan Relita Ega Aulia, “The Influence of Current Ratio, Debt to Equity Ratio and Company Size on Return On Assets,” Turkish Journal of Computer and Mathematics Education Vol. 12, No. 8 (2021):
1702–1709.
4 Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa gambaran mengenai hubungan antara Debt To Equity Ratio Terhadap Return On Asset, terdapat hasil yang berbeda dari setiap penelitian yang disebut dengan gap research. Dari perbedaan hasil penelitian tersebut. Berdasarkan uraian diatas pada penelitian ini akan membahas pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Return On Asset pada Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah.
LANDASAN TEORI Debt to Equity Ratio
Rasio Solvabilitas adalah rasio untuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.10 Selain itu, rasio solvabilitas juga digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang.
Debt to Equity Ratio adalah rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas perusahaan. Debt to Equity Ratio ini dicari dengan cara membandingkan seluruh utang termasuk utang lancar dengan ekuitas. Rasio ini digunakan untuk mengetahui sejumlah dana yang disediakan peminjam dengan pemilik perusahaan. Artinya, debt to equity rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal yang dijadikan jaminan utang.11
Debt to Equity Ratio digunakan untuk mengukur berapa rupiah pembelanjaan dari utang yang digunakan untuk setiap modal sendiri, rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan kreditor dengan pemilik perusahaan. Rasio ini akan mencerminkan ketika perusahaan mengatur antara utang dengan ekuitas. Nilai Debt to Equity Ratio
10 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta:
Rajawali Pers, 2012), h. 157.
11 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan..., h.
158.
yang tinggi akan menurunkan nilai perusahaan, karena dengan tingkat utang yang tinggi akan menimbulkan financial distress.12
Menurut Gill dan Chatton, faktor- faktor yang mempengaruhi debt to equity ratio, diantaranya; adanya kenaikan atau penurunan hutang, naik dan turunnya hutang yang terjadi dalam perusahaan akan memberikan dampak terhadap debt to equity ratio, karena tingkat hutang yang tinggi akan menghasilkan debt to equity yang tinggi dan akan menurunkan nilai perusahaan. Faktor yang mempengaruhi debt to equity selanjutnya yaitu, kenaikan atau penurunan modal sendiri, serta hutang yang meningkat lebih tinggi dibandingkan modal sendiri.13
Menurut Sri Fitri Wahyuni dan Muhammad Shareza Hafiz, Faktor yang mempengaruhi Debt to Equity Ratio, yaitu; kemudahan perusahaan dalam mendapatkan dana dari investor, ketika perusahaan bisa mendapatkan dana dari investor maka perputaran dana perusahaan akan membaik dan akan mencerminkan debt to equity ratio yang stabil. Faktor yang mempengaruhi debt to equity ratio selanjutnya adalah kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya, serta pajak.14
12 Rahmat Hidayat, “Pengaruh Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia,” Jurnal Studi Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 1 (2018):
27–36,
http://ejurnal.id/index.php/jsak/article/view/116, diunduh pada 23 November 2022.
13 Moira Chatton dan James Gill, Memahami Laporan Keuangan (Jakarta: PPM Manajemen, 2016), h. 44.
14 Sri Fitri Wahyuni dan Muhammad Shareza Hafiz, “Pengaruh CR, DER dan ROA terhadap DPR pada Perusahaan Manufaktur di BEI,” Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah) Vol. 1, No.
2 (2018): 25–42,
https://stiealwashliyahsibolga.ac.id/jurnal/index.ph p/jesya/, diunduh pada 23 November 2022.
5 Tujuan dan manfaat Debt to Equity Ratio yaitu; menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, juga mengetahui posisi perusahaan atas kewajibannya terhadap pihak lain. Selain itu, tujuan dan manfaat debt to equity ratio juga digunakan untuk mengukur keseimbangan antara aktiva dengan modal. Kemudian, untuk mengukur seberapa besar aktiva yang dimiliki perusahaan dibiayai oleh utang.
Disamping itu untuk menilai pengaruh utang terhadap pengelolaan aktiva.
Tujuan dan manfaat debt to equity selanjutnya yaitu, untuk mengukur seberapa besar rupiah dari setiap modal yang dijadikan sebagai jaminan utang jangka panjang serta untuk menilai seberapa besar dana pinjaman yang akan ditagih. 15
Debt to Equity Ratio yaitu mengukur presentase liabilitas pada struktur modal perusahaan. Rasio ini penting untuk mengukur risiko bisnis perusahaan yang semakin meningkat dengan penambahan jumlah liabilitas.
Rumus untuk menghitung Debt to Equity Ratio16:
Keterangan:
• Total Liabilities : Total Hutang
• Total Equity : Total Modal Return On Asset
Profitabilitas merupakan indikator yang paling penting untuk mengukur kinerja suatu perusahaan yang memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh penghasilan dalam kegiatan operasi perusahaan dengan memanfaatkan
15 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan…, h.
153.
16 Sukmawati Sukamulya, Pengantar Pemodelan Keuangan dan Analisis Pasar (Yogyakarta: ANDI, 2017), h. 50.
aktiva yang dimilikinya. Sehingga dalam penelitian ini profitabilitas digunakan sebagai ukuran kinerja perusahaan.
Utamanya operasional perusahaan adalah mencapai tingkat profitabilitas yang maksimal. Profitabilitas penting bagi perusahaan karena profitabilitas digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Profitabilitas merupakan kemampuan untuk menghasilkan/memperoleh laba secara efektif dan efisien.17
Semakin besar profitabilitas perusahaan, semakin besar pula keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dan akan semakin baik pula perusahaan tersebut dalam segi penggunaan asset. Hal tersebut menggambarkan bahwa profitabilitas perusahaan yang tinggi akan meningkatkan kemampuan perusahaan.
Return On Asset merupakan salah satu indikator dari rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kinerja dan efektivitas keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan sejumlah asset yang dimiliki.
Menurut Hery, Return On Asset merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi asset untuk menciptakan laba bersih. Rasio ini digunakan untuk mengukur jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah yang tertanam dalam total asset.18 Menurut Ikhsan, dkk, Return On Asset adalah rasio yang mengukur tingkat pengembalian atas total aktiva yang
17 Anita Suwandani, Suhendro, dan Anita Wijayanti, “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan Dan Minuman Di BEI Tahun 2014- 2015,” Jurnal Akuntansi Dan Pajak Vol. 18, No.
01 (2017): 123–129, https://jurnal.stie-aas.ac.id/, diunduh pada 18 November 2022.
18 Hery, Analisis Kinerja Manajemen: The Best Financial Analysis Menilai Kinerja Manajemen Berdasarkan Rasio Keuangan, ed. Herna Selvia (Jakarta: Grasindo, 2015), h. 193.
6 digunakan perusahaan, ukuran terhadap sebuah efisiensi manajemen yang menunjukkan pengembalian atas aset yang berada dibawah kendalinya.19
Ketika hasil pengembalian aset rendah maka rendah pula jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah yang tertanam dalam total aset. Sebaliknya, semakin tinggi hasil pengembalian aset maka akan semakin tinggi jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah yang tertanam dalam total aset.
Kinerja perusahaan yang baik akan menghasilkan laba bersih yang tinggi atas penggunaan total aset perusahaan secara optimal dapat mempengaruhi nilai dan kinerja perusahaan untuk menghasilkan laba bersih tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berhubungan dengan penjualan yaitu; Turnover dari operating asset (tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk beroperasi) yaitu ukuran seberapa jauh aktiva ini dipergunakan dalam kegiatan perusahaan dalam satu periode tertentu, biasanya satu tahun. Serta, Profit margin, merupakan besaran keuntungan operasi yang digambarkan dalam persentase dan jumlah penjualan, serta mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualan.20
Menurut Afriyanti Hasanah & Didit Enggariyanto, faktor-faktor yang mempengaruhi Return On Asset yaitu;
Total Asset Turnover, digunakan untuk menunjukkan intensitas perusahaan dalam menggunakan aktivanya. Selanjutnya, Debt to Equity Ratio, digunakan untuk
19 Arfan Ikhsan, dkk., Analisa Laporan Keuangan (Medan: Medanatera, 2018), h. 101.
20 M Basri Kamal, “Pengaruh Receivable Turn Over Dan Debt To Asset Ratio (DAR) Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Perusahaan Pertanian Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI),” Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Vol.
17, No. 2 (2016): 68–81, http://jurnal.umsu.ac.id/, diunduh pada 22 November 2022.
menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman yang diberikan oleh kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik modal perusahaan.
Kemudian, Debt Ratio, digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total aktiva yang dimiliki perusahaan. Disamping itu, Net Profit Margin, digunakan untuk margin laba atas penjualan serta menggambarkan penghasilan bersih penjualan berdasarkan atas total penjualan. Faktor yang mempengaruhi return on asset berikutnya adalah Pertumbuhan penjualan, digunakan untuk menggambarkan keberhasilan investasi pada periode masa lalu yang dapat digunakan sebagai prediksi pertumbuhan di masa yang akan datang.
Serta, Ukuran Perusahaan, merupakan suatu skala dimana diklasifikasikan besar kecilnya sebuah perusahaan.21
Tujuan dan manfaat penggunaan Return On Asset yang diperoleh perusahaan yaitu; untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh sebuah perusahaan dalam periode tertentu, lalu untuk menilai posisi laba perusahaan dari tahun sebelumnya dengan tahun saat ini.
Selanjutnya, untuk menilai perkembangan laba dari tahun ke tahun, disamping itu juga untuk menilai besarnya laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri.
Tujuan dan manafaat return on asset yang terakhir yaitu untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun model sendiri.22
Return On Asset adalah mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dari aset yang
21 Afriyanti Hasanah dan Didit Enggariyanto,
“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return on Asset Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia,” Journal of Applied Managerial Accounting Vol. 2, No. 1 (2018): 15–25, https://jurnal.polibatam.ac.id/, diunduh pada 22 November 2022.
22 Kasmir, Analisis Laporan..., h. 197.
7 dimiliki, dihitung dengan pembagian laba bersih dengan total aset. Rumus Return On Asset yang dapat digunakan yaitu23 :
Keterangan
• Earning After Tax : Laba Setelah Pajak
• Total Asset : Total Aset METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan asuransi jiwa pada periode tahun 2017-2021yang memenuhi kriteria.
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisi data regresi data panel. Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini:
1. Mengumpulkan Data
2. Menentukan Variabel (Debt Equity Ratio) dan (Return On Asset)
3. Menghitung nilai statistik deskriptif
4. Melakukan Uji Asumsi Klasik 5. Melakukan Analisis Regresi Data
Panel
6. Melakukan Uji Hipotesis
7. Melakukan Uji Koefisien Determinasi (Uji )
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel yang merupakan gabungan antara data time series (runtun waktu) pada tahun 2017- 2021 serta data cross section yaitu tujuh perusahaan asuransi jiwa syariah. Berikut ini hasil statistik deskriptif dari variabel
23 Sukamulya, Pengantar Pemodelan..., h. 51.
X(Debt Equity Ratio) dan Y (Return On Asset)
Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif
Y X
Mean 0.027429 1.393143
Median 0.030000 0.760000 Maximum 0.080000 10.56000 Minimum -0.110000 0.010000 Std. Dev. 0.036489 1.942475 Skewness -1.452797 3.192748 Kurtosis 6.893016 15.24234
Jarque-Bera 34.41383 278.0305 Probability 0.000000 0.000000
Sum 0.960000 48.76000
Sum Sq. Dev. 0.045269 128.2892
Observations 35 35
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pada perusahaan asuransi syariah selama lima tahun berturut-turut.
Debt to Equity Ratio sebagai variabel X mempunyai nilai minimum 0,010000;
nilai maksimum 10,56000; mean 1,393143; dan standard deviasi 1,942475.
Return On Asset sebagai variabel Y mempunyai nilai minimum -0,110000;
nilai maksimum 0,080000; mean 0,027429; dan standar deviasi; 0,036489.
Dari hasil pemilihan model regresi yang telah dilakukan, maka diperoleh model regresi yang tepat digunakan yaitu model random effect. Berikut ini tabel hasil regresi dengan model random effect:
Tabel 2. Hasil Regresi Data Panel
Return On Asset =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 12/08/22 Time: 11:30
Sample: 2017 2021 Periods included: 5 Cross-sections included: 7 Total panel (balanced) observations: 35 Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.044863 0.008324 5.389330 0.0000
X 0.012515 0.002155 5.808281 0.0000
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 0.018949 0.5329
Idiosyncratic random 0.017742 0.4671
Weighted Statistics
R-squared 0.509483 Mean dependent var 0.010594 Adjusted R-squared 0.494619 S.D. dependent var 0.024759 S.E. of regression 0.017601 Sum squared resid 0.010224 F-statistic 34.27601 Durbin-Watson stat 1.513097 Prob(F-statistic) 0.000001
Unweighted Statistics
R-squared 0.559801 Mean dependent var 0.027429 Sum squared resid 0.019927 Durbin-Watson stat 0.776296
8 Berdasarkan Tabel 2. di atas, dapat dituliskan persamaan model analisis regresi sebagai berikut:
Hasil persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1) Pada persamaan regresi diatas, diperoleh nilai konstanta sebesar 0,044863 yang berarti bahwa apabila nilai variabel Debt To Equity Ratio dianggap konstan, maka nilai Return On Asset pada perusahaan asuransi syariah sebesar 0,044863.
2) Pada variabel Debt To Equity Ratio, diketahui koefisien varibel ini sebesar 0,012515. Artinya, bahwa setiap debt to equity ratio naik sebesar satu satuan kali maka akan menyebabkan kenaikan return on asset sebesar 0,012515 bila variabel lain konstan.
Uji Hipotesis
Adapun uji yang dilakukan untuk mengetahui hasil regresi data panel, yaitu sebagai berikut:
Uji t
Uji t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lainnya konstan. Pada penelitian ini uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen yaitu debt to equity ratio terhadap variabel dependen yaitu return on asset .
Uji t dapat diketahui dengan melihat dan membandingkan nilai t-hitung dengan t- tabel. Jika nilai probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel 3. Hasil Uji Signifikasi t
Hasil output pengujian debt to equity ratio sebagai variabel X menunjukkan bahwa hasil t-hitung sebesar 5,808281. Sementara, nilai t-tabel dengan α = 5% dan df = n – k – 1 = 35 – 1 – 1 = 33, dimana nilai ttabel sebesar 1,69236 berarti nilai t hitung > t tabel
(5,808281 > 1,69236).
Kemudian, nilai probabilitas untuk debt to equity ratio sebagai variabel X sebesar 0,0000 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 berarti 0,0000 <
0,05 maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, bahwa debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap return on asset.
Uji Koefisien Determinasi (Uji
Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variansi variabel dependen. Koefisen determinasi memiliki nilai antar 0 sampai dengan 1. Semakin tinggi nilanya maka menunjukan semakin erat hubungannya antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Tabel 4. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan Tabel 4. dapat diketahui bahwa nilai R-Squared sebesar 0.509483. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel indepenen yaitu debt to equity ratio memiliki kontribusi pada variabel depended yaitu return on asset sebesar 50%. Sementara sisanya, (100% -
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 12/08/22 Time: 11:30
Sample: 2017 2021 Periods included: 5 Cross-sections included: 7 Total panel (balanced) observations: 35 Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.044863 0.008324 5.389330 0.0000 X 0.012515 0.002155 5.808281 0.0000
R-squared 0.509483 Mean dependent var 0.010594 Adjusted R-squared 0.494619 S.D. dependent var 0.024759 S.E. of regression 0.017601 Sum squared resid 0.010224 F-statistic 34.27601 Durbin-Watson stat 1.513097 Prob(F-statistic) 0.000001
9 50%) atau sebesar 50% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil pengujian, model data panel yang tepat untuk menggambarkan data, setelah dilakukan uji hausman dan uji Breusch pagan adalah model random effect. Model random effect digunakan untuk melihat pengaruh dari berbagai karakteristik yang bersifat konstan, baik konstan dalam waktu atau konstan diantara individu. Dari pengujian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode pengamatan debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap return on asset. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung
> t tabel (5,808281 > 1,69236) dengan tingkat signifikansi 0,0000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap return on asset.
Nilai koefisien regresi sebesar 0,012515, yang artinya apabila terjadi kenaikan debt to equity ratio sebesar 1%
maka akan diikuti kenaikan pada return on asset perusahaan sebesar 1,25% bila variabel lain konstan.
Rasio solvabilitas yang diukur dengan debt to equity ratio merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh utang. Semakin tinggi nilai debt to equity ratio maka semakin kurang baik, karena adanya peningkatan risiko yang dihadapi oleh kreditur berupa ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya.
Hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jurlinda, Juhaini Alie dan Meilin Veronica (2022) yang menyatakan bahwa debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap return on asset.
Selanjutnya, penelitian ini memiliki hasil yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Dian Maulita dan Intan Tania (2018) yang menyatakan bahwa debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return on asset. Kemudian, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Aris Susetyo (2017) juga menyatakan bahwa debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap return on asset.
Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Ilham (2020), Putri Ayu Mahardika dan Dohar Marbun (2016), yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan negatif antara variabel debt to equity ratio terhadap return on asset.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan Variabel X yaitu Debt to Equity Ratio sebagai variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel Y yaitu Return On Asset sebagai variabel dependen. Terlihat dari hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung > t tabel
yaitu sebesar 5,808281 > 1,69236.
Sedangkan, nilai probabilitas dengan tingkat signifikansi α = 0,05 sebesar 0,0000 < 0,05 sehingga, dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset pada perusahaan asuransi jiwa syariah tahun 2017-2021 dan Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0.509483, artinya nilai tersebut menunjukkan bahwa Debt To Equity Ratio sebagai variabel independen memiliki kontribusi pada Return On Asset sebesar 50%. Sementara sisanya (100%-50%) atau sebesar 50%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Chatton, Moira, dan James Gill.
10 Memahami Laporan Keuangan.
Jakarta: PPM Manajemen, 2016.
Hermawan, Asep. Penelitian Bisnis : Paradigma Kuantitatif. Kedua.
Jakarta: Gramedia Widisarana Indonesia, 2009.
Hery. Analisis Kinerja Manajemen: The Best Financial Analysis Menilai Kinerja Manajemen Berdasarkan Rasio Keuangan. Diedit oleh Herna Selvia. Jakarta: Grasindo, 2015.
Ikhsan, Arfan, Lili Safrida, Putri Kemala Dewi, Kusmilawati, dan Hasbiana Dalimunthe. Analisa Laporan Keuangan. Medan: Medanatera, 2018.
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Nuryadi. Dasar-dasar Statistik Penelitian.
Yogyakarta: Sibuku Media, 2017.
Nuryanto, dan Zulfikar Bagus Pambuko.
Eviews Untuk Analisis Ekonometrika Aplikasi Dan Interpretasi. Magelang: Unimma Press, 2018.
Rosadi, Dedi. Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan EViews. Yogyakarta: ANDI, 2012.
Santoso, Muhammad Rifky. Modul Analisis Keuangan dan SPT. Jakarta:
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pajak, 2014.
Sartono, R Agus. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPEF, 2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Diedit oleh Sutopo. Kedua. Bandung: Alfabeta, 2021.
Sukamulya, Sukmawati. Pengantar Pemodelan Keuangan dan Analisis Pasar. Yogyakarta: ANDI, 2017.
V, Wiratna Sujarweni. Metode Penelitian Bisnis Ekonomi. Yogyakarta:
Pustaka Baru, 2015.
Wardiyah, Mia Lasmi. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Pustaka Setia,
2017.
Winarto, Wing Wahyu. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews. Edisi 3. Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011.
Alpi, M Firza. “Pengaruh Debt to Equity Ratio , Inventory Turn Over , Dan Current Ratio Terhadap Return On Equity Pada Perusahaan Sektor Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” In The National Conferences Management and Business (NCMAB) 2018
“Pemberdayaan dan Penguatan Daya Saing Bisnis Dalam Era Digital,”
158–175. Sumatera Utara:
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 2018.
Hasanah, Afriyanti, dan Didit Enggariyanto. “Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Return on Asset Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” Journal of Applied Managerial Accounting 2, no. 1 (2018): 15–25.
Hertina, Dede, Ahfi Fauka Pranata, dan Relita Ega Aulia. “The Influence of Current Ratio, Debt to Equity Ratio and Company Size on Return On Assets.” Turkish Journal of Computer and Mathematics Education 12, no. 8 (2021): 1702–
1709.
Hidayat, Rahmat. “Pengaruh Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Studi Akuntansi
& Keuangan 2, no. 1 (2018): 27–36.
Ilham. “Pengaruh Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Return On Asset Pada PT. Gudang Garam, Tbk.” Jurnal SEKURITAS 3, no. 3 (2020): 289–299.
Jurlinda, Juhaini Alie, dan Meilin Veronica. “Pengaruh Debt To Asset
11 Ratio dan Debt To Equity Ratio, Terhadap Return On Asset Pada Perusahaan Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Ilmu Sosial, Manajemen, Akuntansi, dan Bisnis 3, no. 1 (2022): 1–12.
Kamal, M Basri. “Pengaruh Receivable Turn Over Dan Debt To Asset Ratio (DAR ) Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Perusahaan Pertanian Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).” Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis 17, no. 2 (2016): 68–81.
M. Gunde, Yulita, Sri Murni, dan Mirah H. Rogi. “Analisis Pengaruh Leverage Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Sub Industri Food and Beverages Yang Terdaftar Di BEI (Periode 2012- 2015).” Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 5, no. 3 (2017): 4185–
4194.
Mahardika, Putri Ayu, dan Dohar Marbun. “Pengaruh Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Return On Assets.” Widyakala Journal 3 (2016): 23–28.
Maulita, Dian, dan Inta Tania. “Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR), Dan Long Term Debt to Equity Ratio (LDER) Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI Periode 2011- 2016).” Jurnal Akuntansi : Kajian Ilmiah Akuntansi (JAK) 5, no. 2 (2018): 132–137. https://e- jurnal.lppmunsera.org/index.php/Ak untansi/article/view/669.
Mayangsari, Rima. “Pengaruh Struktur Modal, Keputusan Investasi, Kepemilikan Manajerial, Dan Komite Audit Terhadap Nilai Perusahaan Sektor Aneka Industri
Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016.”
Jurnal Ilmu Manajemen (JIM) 6, no.
4 (2018): 477–485.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id.
Nurfadilah, Mursidah. “Analisis Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio dan Return On Equity Terhadap Harga Saham PT. Unilever Indonesia Tbk.” Jurnal Manajemen dan Akuntansi 12, no. 1 (2011): 45–
50.
Nurlaelah, dan Falah Sahrul. “Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Net Profit Margin (Npm) Pada Perusahaan Sub Sektor Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei).” The Asia Pasific Journal of Management Studies 4, no. 3 (2017): 135–140.
Rambe, Ihsan, Muhammad Arif, dan Zulaspan Tupti. “Pengaruh Current Ratio, Debt Equity Ratio dan Total Asset Turnover Terhadap Return On Asset yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis 21, no. 2 (2021): 147–
161.
Susetyo, Aris. “Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio Dan Total Asset Turnover Terhadap Return On Asset Pada Perusahaan Yang Tercatat Di Jakarta Islamic Index.” Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan 6, no. 01 (2017): 130–131.
Suwandani, Anita, Suhendro, dan Anita Wijayanti. “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan Dan Minuman Di BEI Tahun 2014- 2015.” Jurnal Akuntansi Dan Pajak 18, no. 01 (2017): 123–129.
Wahyuni, Sri Fitri, dan Muhammad Shareza Hafiz. “Pengaruh CR, DER dan ROA terhadap DPR pada Perusahaan Manufaktur di BEI.”
Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah) 1, no. 2 (2018): 25–42.
12 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut
Agama Islam Negeri Salatiga, POJK No. 14/POJK/05/2015 tentang
Retensi Sendiri dan Dukungan Reasuransi Dalam Negeri
Swiss Reinsurance Company, (2002)An Introduction to Reinsurance, Swiss Re.
Suharsaputra, Uhar (2018) Metodologi Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan, cetakan ketiga
Syakir Sula, Muhammad (2004) Asuransi Syariah (Life and General), Konsep dan Sistem Operasional, cetakan pertama, Gema Insani
Undang-undang Republik Indonesia nomor 40 tahun 2014 tentang Perasuransian