• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONEN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

240 PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN

KOMPONEN

Patmo Widodo1, Subakir2, Fauziyah3

Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 1 Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2, 3

Patmowidodo14@gmail.com ABSTRAK

Hasil abstrak untuk mencari tahu pengaruh debt to asset ratio (DAR) dan debt to equity ratio terhadap return on equity pada perusahaan otomotif dan komponen. Dalam penelitian ini Terdapat 13 perusahaan yang dijadikan populasi dan sebanyak 7 perusahaan yang diperoleh untuk dijadikan sampel peneltian. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan uji hipotesis meliputi uji t dan uji F yang dianalisis menggunakan SPSS. Hasil uji secara parsial (Uji t) menunjukkan bahwa debt to asset ratio tidak berpengaruh terhadap return on equity dengan nilai signifikan sebesar 0,064 sedangkan debt to equity ratio berpengaruh terhadap return on equity dengan nilai signifikan sebesar 0,012. Untuk hasil uji secara simultan (Uji F) menunjukkan bahwa debt to asset ratio dan debt to equity ratio secara bersama-sama berpengaruh terhadap return on equity dengan nilai signifikan sebesar 0,004.

Kata kunci: debt to asset ratio, debt to equity ratio dan return on equity.

ABSTRACT

Tre result of abstract is to find out the affect of debt to asset ratio (DAR) and debt to equity to return on equity to the company of otomotif and component. In this research, there are 13 companies which were the population and 7 companies obtained which were the sample of tghe research. The data analysis technique used is multiple linear regression with hypothesis testing including t test (partial) and F test (simultaneous) which are analyzed using SPSS version 22. Partial test results (t test) shows that the debt to asset ratio does not effect return on equity with significant value 0,064 while debt to equity ratio affects return on equity with significant value 0,012. For simultaneous test results (Test F) shows that debt to asset ratio and debt to equity ratio together partially to return on equity with a significant value of 0,004.

Keywords: Influence, debt to asset ratio, debt to equity ratio and return on equity.

PENDAHULUAN

Pada saat ini, pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha sangat pesat serta persaingan yang begitu ketat. Hal ini membuat perusahaan harus melakukan terobosan untuk memperoleh keuntungan atau laba secara maksimal agar perusahaan tetap bertahan dan dapat melakukan aktivitas operasionalnya serta memperluas segment pasar. Untuk melakukan terobosan tersebut, perusahaan tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Sumber pendanaan perusahaan dapat berasal dari pendanaan sendiri yang dikeluarkan oleh pemilik atau berasal dari pihak eksternal berupa hutang.

Modal yang dikeluarkan oleh pemilik seringkali dirasa kurang untuk dijadikan sumber pendanaan dikarenakan keterbatasan modal yang dimiliki perusahaan tersebut. Akibat, banyak perusahaan lebih memilih utang sebagai sumber pendanaan eksternal maupun internal karena lebih murah jika dibandingkan dengan menambah

(2)

241

ekuitas perusahaan dengan cara menerbitkan saham baru. perusahaan yang akan menambah modalnya dengan menggunakan metode tersebut tentu akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

Rasio Return On Equity (ROE) dapat digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas. Rasio tersebut juga dapat digunkan untuk mengetahui besarnya tingkat pengembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk modal dari pemilik. Rasio ini juga menunjukkan keberhasilan manajemen dalam memaksimalkan tingkat pengembalian pada pemegang saham.

Semakin tinggi rasio ini, akan semakin baik karena memberikan tingkat pengembalian yang lebih besar pada pemegang saham. Faktor yang dapat mempengaruhi Return On Equity yaitu Debt To Asset Ratio.

Debt to Asset Ratio (DAR) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai total hutang dengan total aktiva. Rasio ini menunjukkan besarnya aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Penggunaan rasio tersebut memberikan pengaruh terhadap rasio Return On Equity (ROE). Penelitian yang dilakukan oleh Henny Yulsiati (2016) dengan hasil penelitian yaitu debt to asset ratio berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity (ROE), sedangkan Debt To Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity (ROE). Selain Debt To asset Ratio faktor yang mempengaruhi Return On Equity yaitu Debt To Equity Ratio.

Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas.

Penggunaan rasio tersebut memberikan pengaruh terhadap rasio Return On

Equity, hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sarikardawati (2016) yang menyatakan bahwa debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap return on equity. maka penelitian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap Return On Equity.

Perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen dipilih menjadi objek penelitian karena perusahaan tersebut mengalami pertumbuhan tiap tahunnya dengan mengembangkan teknologi otomotif di Indonesia dan di dunia. Produk – produk yang diluncurkan oleh perusahaan otomotif yang semakin canggih dan berkualitas baik guna mengikuti perkembangan teknologi. Hal tersebut menunjukkan bahwa perkembangan di dunia otomotif semakin maju dan berkembang. Agar dapat bersaing di era saat ini, perusahaan – perusahaan tersebut di tuntut untuk meningkatkan kinerjanya dan harus mempunyai inovasi dan mampu beradaptasi terhadap perubahan – perubahan regional guna mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba yang signifikan sebagai institusi bisnis.

Dari uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap Return On Equity (studi kasus perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di bursa efek indonesia)”.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity

(3)

242

Ratio (DER) berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap Return On Equity perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh terhadap tingkat Return On Equity baik secara parsial maupun simultan.

TINJAUAN PUSTAKA Debt to Asset Ratio (DAR)

Menurut Hery (2015:195), Debt to Asset Ratio (DAR) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan hutang dengan aset.

Rasio ini menunjukkan besarnya aset perusahaan yang dibiayai oleh hutang.

Debt to Equity Ratio (DER)

Debt To Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan modal. Hasil dari rasio ini didapat dari pembagian antara total hutang dengan modal. Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar perbandingan antara jumlah dana dari kreditur dengan jumlah dana dari permilik perusahaan (Hery, 2015:196).

Return On Equity (ROE)

Menurut kasmir (2016:204) rasio ini menunjukkan efiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi ROE maka semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat. Sebaliknya apabila Return On Equity (ROE) rendah maka semakin buruk artinya posisi pemilik perusahaan semakin lemah.

Dengan kata lain Return On Equity (ROE) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

Kerangka Konseptual

Menurut Sugiyono ( 2014 : 128 ), kerangka konsep menunjukkan hubungan secara teoritis antara variabel- variabel dalam penelitian yaitu antara variabel independen dengan variabel dependen. Berikut ini adalah kerangka konseptual dalam penelitian ini:

Keterangan : Parsial = Simultan =

Hipotesis

perumusan hipotesis merupakan langkah ketiga dalam penelitian setelah mengemukakan kerangka berfikir dan landasan teori (Sugiyono, 2013 : 96).

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang akan diteliti. Berikut adalah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu : H1 : Debt to Assets Ratio memiliki

pengaruh terhadap Return On Equity.

Debt To Asset Ratio (X1)

Debt To Equity Ratio (X2)

Return On Equity (Y)

Gambar 1 Kerangka Konseptual

(4)

243

H2 : Debt to Equity memiliki pengaruh terhadap Return on Equity.

H3 : Debt to Assets Ratio dan Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh secara simultan terhadap Return On Equity.

METODE

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur subsektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 13 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling sehingga sampel yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur subsektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2018 yang berjumlah 7 perusahaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data runtut waktu.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi yang diperoleh dari web resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Variabel independen dalam penelitian ini, yaitu: Debt to Asset Ratio (X1) dan Debt to Equity Ratio (X2), sedangkan variabel dependennya yaitu Return On Equity (Y). Masing-masing variabel ini dihitung dengan rumus:

1. Debt to Asset Ratio (X1)

2. Debt to Equity Ratio (X2)

3. Return On Equity (Y)

Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan uji hipotesisnya menggunakan uji t dan uji F.

HASIL PENELITIAN

Berikut ini akan dijabarkan hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan menggunakan bantuan program SPSS:

Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio dengan Return On Equity. Hasil analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Persamaan Garis Regresi

(Constant) = 68,900 DAR = -0,220 DER = -0,183

Sumber: Lampiran Output SPSS versi 22.

Dari hasil analisis regresi linear berganda diatas, maka persamaan garis regresi yang diperoleh sebagai berikut:

Y = 68,900 - 0,220X1 - 0,183X2 + e

Berdasarkan persamaan garis regresi diatas, maka pengaruh masing–

(5)

244

masing variabel independen dengan variabel dependen, sebagai berikut:

a. Nilai koefisien regresi debt to asset ratio (b1) = -0,220

Berdasarkan nilai koefisien regresi b1 diperoleh nilai sebesar -0,220 (negatif), maka variabel debt to asset ratio berpengaruh dengan arah negatif terhadap variabel return on equity. Hal ini menunjukkan apabila debt to asset ratio mengalami kenaikan 1% maka return on equity mengalami penurunan sebesar 0,220 atau 22%

dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap.

b. Nilai koefisien regresi debt to equity ratio (b2) = -0,183

Berdasarkan nilai koefisien regresi b2 diperoleh nilai sebesar -0,183 (negatif), maka variabel debt to equity ratio memiliki pengaruh negatif terhadap variabel return on equity. Hal ini menunjukkan apabila debt to equity ratio mengalami kenaikan 1% maka return on equity mengalami penurunan sebesar 0,183 atau 18,3% dengan asumsi variabel yang lain dianggap tetap.

Uji t (Parsial) Tabel 2 Hasil Uji t

Sumber: Lampiran Output SPSS versi 22.

Berdasarkan hasil uji t di atas, maka dapat diketahui bahwa:

1. Hipotesis Pertama (H1)

Berdasarkan hasil uji t pada tabel 2 di atas, untuk variabel DAR diketahui bahwa nilai signifikan yang diperoleh sebesar 0,064 > 0,05 dan thitung < ttabel (-1,937 < -2,055), hal ini menunjukkan bahwa variabel independen debt to asset ratio tidak memiliki pengaruh terhadap return on equity. Hal ini juga menunjukkan bahwa hipotesis pertama (H1) “ debt to asset ratio memiliki pengaruh terhadap return on equity “ ditolak.

Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Pratama (2018) yang menyatakan bahwa debt to asset ratio tidak berpengaruh terhadap return on equity. Dikarenakan perusahaan mendanai sebagian besar asetnya tidak menggunakan utang. Hal ini berarti hutang yang dimiliki perusahaan tidak begitu banyak. Hal ini dapat diketahui dari nilai rata-rata variabel debt to asset ratio sebesar 39,71% yang berarti sebesar 60,29% asetnya didanai menggunakan modal. Semakin rendah debt to asset ratio, maka semakin baik kondisi perusahaan karena cukup kecil harta yang dibiayai oleh hutang.

2. Uji Hipotesis Kedua (H2)

Berdasarkan hasil uji t pada tabel 2 di atas, untuk variabel DER dapat diketahui bahwa nilai signifikan yang diperoleh sebesar 0,012 dan nilai thitung sebesar -2,716. Hal ini Variabel t hitung Sig. Keterangan

DAR -1,937 0,064 Tidak Signifikan DER -2,716 0,012 Signifikan

(6)

245

menunjukkan bahwa variabel independen debt to equity ratio memilik pengaruh dengan arah negatif dan signifikan terhadap return on equity. Hal ini juga menunjukkan bahwa hipotesis kedua (H2) “ debt to equity ratio memiliki pengaruh terhadap return on equity “ diterima.

Hal ini berarti bahwa debt to equity ratio yang semakin besar dimiliki perusahaan akan memperkecil return on equity yang diperoleh perusahaan. Semakin besar persentase debt to equity ratio mengindikasikan hutang pada perusahaan menjadi besar dari modal, jadi pengeluaran perusahaan semakin besar untuk memenuhi kewajiban, sehingga berdampak pada menurunnya perolehan return on equity perusahaan. Debt to equity ratio yang besar juga berpotensi mengurangi besarnya dividen yang akan diperoleh investor dalam investasi mereka karena perusahaan harus memikirkan pembayaran hutang perusahaan.

Hasil uji hipotesis yang kedua ini, sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sarikadarwati dan Afriati (2016) yang menyatakan bahwa debt to equity ratio berpenaruh negatif dan signifikan terhadap return on equity.

Uji F

Dari hasil Uji F yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 7,102 sedangkan nilai Ftabel sebesar 3,385 dengan df pembilang

= 2 dan df penyebut = 25, sehingga nilai

Fhitung > Ftabel (7,102 > 3,385) dan nilai signifikansi 0,004 < 0,05. Jadi debt to asset ratio dan debt to equity ratio dengan simultan berpengaruh terhadap variabel dependen return on equity. Jadi H3 diterima.

Berdasarkan hasil di atas, jika investor ingin mengetahui sejauh mana tingkat laba/rugi dari penanaman modal atau penggunaan utang perusahaan, maka harus memperhatikan debt to asset ratio dan debt to equity ratio karena kedua rasio tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap return on equity.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan jadi kesimpulannya adalah :

X1 tidak punya pengaruh kepada y pada perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

X2 punya pengaruh kepada y pada perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa X1 dan X2 punya pegaruh ke Y pada perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

IMPLIKASI

Implikasi dari penelitian ini adalah perusahaan dapat mengetahui bahwa tingkat hutang perusahaan dapat mempengaruhi profitabilitas terutama

(7)

246

untuk return on equity perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus bijak dalam menggunakan hutang supaya return on equity perusahaan dapat meningkat.

KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan saat ini hanya membahas tentang satu rasio keuangan yakni profitabilitas yang diproksikan dengan return on equity.

Selain itu, periode data laporan keuangan yang digunakan sebagai sampel cukup terbatas, yaitu hanya 4 tahun.

DAFTAR RUJUKAN

Kasmir. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim.

2016. Analisis Laporan Keuangan (Edisi Kelima). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hans, Kartikahadi, dkk. 2016. Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis IFRS Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.

Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan.

Yogyakarta : CAPS.

Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan.

Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Gitman, Lawrence J, and Zutter, Chad J.

2015. Principles of Managerial Finance. 13th Edition. Edinburgh:

Pearson.

Fahmi, Irham. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung : Alfabeta.

Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. 2015.

Dasar Metodologi Penelitian.

Yogyakarta: Literasi Media Publishing.

Pratama, Fikko Arfian. 2018. Analisis Pengaruh Struktur Modal, Likuiditas, dan Leverage terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2016. Jurnal.

Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia.

Sarikadarwati dan Afriati, Nina. 2016.

Analisis Pengaruh DER dan TAT terhadap ROE pada Perusahaan Manufaktur Sub-Sektor Farmasi di Bursa Efek Indonesia tahun 2008- 2012. Jurnal

Akuntansi Politeknik Sekayu (ACSY), ISSN-P 2407-2184 Volume V No.

2,. Politeknik Negeri Sriwijaya.

Yulsiati, Heny. 2016. Pengaruh Debt to Assets Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Net Profit Margin terhadap Return On Equity pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntanika, No. 2, Volume 1. Politeknik Negeri Sriwijaya

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Fahmi, Irham. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

(8)

247

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pelaksanaannya penulis menggunakan metode Convolutional Neural Network (CNN) untuk mengenali gambar apabila adanya objek yang terdeteksi , lalu hasil deteksi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai hubungan pola asuh orang tua pada anak dengan disiplin belajar siswa kelas VII SMPN2 Negerikaton Kabupaten

REKAPITULASI DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG MENURUT PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH URAIAN BERTAMBAH/(BERKURANG) KODE PROG./

mencatat hanya satu aspek yang dilakukan oleh guru sedangkan pengamat 2 mencatat kedua aspek telah dilakukan dengan maksimal oleh guru, (3) kegiatan inti

Juga kata-kata yang menunjukkan perpindahan tempat (masuk, keluar, maju, mundur, dsb). Selain itu, yang khas dalam wacana adalah digunakannya deiksis-deiksis

Selain permasalahan yang terkait dengan pemilih, faktor perundangan yang juga menjadi sumber dari permasalahan dalam pelaksanaan pemilihan Hukum Tua di Desa Kolongan

adalah sepatu tidak gampang rusak atau robek. 3) Keinginan menggunakan sepatu dengan merek Vans karena ingin mengikut. trend yang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu http://www.sibleyfineart.com http://www.wikiart.org https://id.pinterest.com