Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh etos kerja terhadap work engagement pegawai di kantor Dinas Kota Makassar. Hal ini menunjukkan bahwa etos kerja mempunyai dampak yang nyata dalam upaya meningkatkan work engagement pegawai pada Dinas Kota Makassar.
Rumusan Masalah
Tujuan Penilitian
Manfaat Penelitiaan
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Di sisi lain, banyak organisasi yang gagal dan gagal karena tidak mampu mengelola tenaga kerjanya. Manajemen sumber daya manusia lebih fokus membahas peran manusia dalam mencapai tujuan yang optimal.
Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Tujuan pribadi dimaksudkan untuk membantu karyawan mencapai tujuannya, setidaknya tujuan yang dapat meningkatkan kontribusi individu terhadap organisasi. Tujuan individu direncanakan untuk membantu karyawan mencapai tujuannya, pada hakikatnya tujuan yang dapat meningkatkan komitmen individu terhadap asosiasi.
Etika Kerja (X1)
Sikap kerja keras merupakan suatu nilai yang dipegang oleh dua orang pekerja dan seorang administrator sebagai pengendali/pemandu dalam bekerja. Hal ini sejalan dengan penilaian Sukriyanta (2000:29) yang menyatakan bahwa sikap kerja keras adalah semangat kerja yang didorong oleh lingkungan setempat menuju pilihan pekerjaan yang lebih baik untuk memperoleh nilai-nilai kehidupan.
Faktor-Faktor Etika Kerja
Semakin tinggi kualitas pendidikan yang diterima, maka semakin baik jaminan etos kerja. Anda mungkin bingung kenapa agama menjadi faktor yang bisa mempengaruhi etos kerja.
Kinerja Pegawai
Ketika Anda terlahir di keluarga dan lingkungan yang sudah bekerja keras sejak awal, maka dari sini akan terbentuk etos kerja yang baik. Dari situlah orang-orang yang sudah mempunyai etos kerja seperti itu, mau bekerja lebih keras lagi untuk mencapai tujuan.
Komitmen Kerja Pegawai (Y)
Jadi, jika dilihat dari pengertian tanggung jawab otoritatif seperti yang dikemukakan para ahli di atas, maka pada hakekatnya mempunyai penekanan yang sama, terutama pada perilaku wakil-wakil yang mengidentifikasikan diri dengan sifat-sifat, aturan-aturan, dan tujuan-tujuan perkumpulan. Maka dapat dimaklumi bahwa tanggung jawab hierarki adalah suatu hubungan yang penuh gairah, suatu pembuktian keistimewaan dan keikutsertaan dalam suatu perkumpulan dengan memikirkan apa yang harus dikorbankan ketika keluar dari perkumpulan tersebut sehingga mereka memilih untuk tetap berada dalam suatu perkumpulan, mengingat hal tersebut merupakan sebuah kepuasan. syarat sikap penuh perhatian terhadap pergaulan, karena merasa berkewajiban untuk mematuhi pergaulan. Bagian tanggung jawab yang dapat dikelola ini memiliki aspek yang berbeda, terutama pilihan, manfaat, dan biaya yang berbeda.
Dari berbagai penilaian para ahli di atas, secara praktis kesamaan gagasan tentang sikap atau jenis tanggung jawab otoritatif umumnya mempunyai 3 sudut pandang, kalau lebih tepatnya: keyakinan dan pengakuan yang mendalam terhadap tujuan dan nilai-nilai masyarakat, kemauan untuk bekerja dengan ikhlas sebagai bagian integral dari masyarakat, dan insentif yang kuat untuk tetap berada dalam masyarakat. Perwakilan mempunyai tanggung jawab individu, dengan mempertimbangkan kekhawatiran tentang apa yang perlu dikorbankan ketika meninggalkan asosiasi.
Faktor-Faktor Komitmen Kerja
Hal ini sejalan dengan pendapat Yusril, dkk (2014) yang mengatakan bahwa efikasi diri merupakan indikator optimalisasi keterampilan individu dan faktor pribadi dalam meningkatkan keterikatan kerja individu tersebut. Efikasi diri yang kuat pada diri seorang karyawan akan membentuk rasa percaya diri seorang karyawan dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Efikasi diri akan menumbuhkan rasa percaya diri terhadap kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas (Bandura, 1997).
Locke (dalam Suseno, 2009) mengatakan bahwa efikasi diri yang tinggi akan meningkatkan rasa percaya diri terhadap kemampuan seseorang dalam melakukan tugas. Individu yang memiliki self eficacy yang tinggi memberikan dampak seperti meningkatnya usaha individu dalam mencapai kesuksesan di tempat kerja dan kemampuan dalam mengatasi berbagai kesulitan dan tekanan di tempat kerja dan hal ini berdampak besar pada terbentuknya komitmen dalam bekerja (Agarwal dan Mishra , 2016).
Tinjauan Empiris
Hasil penelitian menunjukkan bahwa etos kerja dan stres kerja mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kepuasan kerja karyawan PT. PLN (Persero) UPT UIP3BS Medan yang artinya jika etos kerja dan stres kerja dikelola dengan baik maka kepuasan kerja juga akan meningkat. Dengan melihat R-squared sebesar 0,344 diketahui besarnya pengaruh etos kerja dan stres kerja terhadap kepuasan kerja sebesar 33,40%.
Pengaruh etika kerja terhadap komitmen kerja dan konsekuensinya terhadap komitmen kerja, kepuasan kerja dan prestasi kerja pada pegawai pada perguruan tinggi. Pemenuhan pekerjaan memiliki komitmen yang tinggi terhadap prestasi kerja dan memiliki kemampuan untuk bertindak sebagai variabel intervening antara tanggung jawab dan prestasi kerja.
Kerangka Pikir
Hipotesis
ETIKA KERJA (X) a. Kerjasama
Lokasi dan Waktu Penelitian
Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
Rumus Slovin merupakan rumus untuk menghitung besarnya sampel minimum jika perilaku suatu populasi tidak diketahui secara pasti.
Teknik Pengumpulan Data
Ukuran skala ini digunakan dalam penelitian ini mengingat respondennya adalah masyarakat Indonesia yang kurang mengenal penilaian lima atau tujuh digit, namun lebih mengenal skala penilaian sepuluh digit seperti pada nilai sekolah biasa.
Teknik Analisis Data
- Statistik Deskriptif
- Analisis Regresi Sederhana
- Pengujian Hipotesis
- Nama dan Sejarah Singkat Perusahaan/Lembaga
- Visi dan Misi Organisasi
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu uji parsial (uji t) dan uji koefisien determinasi (R2). RG = Ragu-ragu Nilai 3 TS = Tidak Setuju Nilai 2 STS = Sangat Tidak Setuju Nilai 1. Memperhatikan sisi positifnya, atau setidaknya siswa adalah hal yang bermanfaat, namun mereka perlu memahami alasan mengapa mereka mewujudkannya.
Program pendidikan yang berisi materi pelatihan permusuhan terhadap penghinaan sebagai pelengkap etika dan karakter bernegara. Petunjuk yang mengandung nilai-nilai atau keunggulan yang menjadi titik tolak cara hidup dan karakter negara.
Struktur Organisasi dan Job Description 1. Struktur Organisasi
Departemen Pembelajaran mempunyai tugas menyiapkan bahan perincian, pelaksanaan dan koordinasi pengaturan belajar mengajar yang penting. Seksi Guru dan Pendidikan PAUD dan Dikmas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perincian, pelaksanaan dan koordinasi pendekatan persyaratan, pelatihan dan peningkatan guru dan staf sekolah dalam pelatihan pemuda dan pendidikan daerah. Bagian Pembinaan dan Pengembangan Siswa mempunyai tugas merencanakan materi perincian, pelaksanaan dan koordinasi strategi pengembangan dan penciptaan peserta didik di sekolah dasar.
Seksi guru dan tenaga kependidikan sekolah dasar mempunyai tugas merencanakan bahan perincian, pelaksanaan dan koordinasi kebutuhan strategis, pelatihan dan kemajuan guru dan tenaga kependidikan di sekolah dasar. Seksi guru dan tenaga kependidikan sekolah menengah mempunyai tugas menyiapkan bahan perincian, pelaksanaan dan koordinasi kebutuhan strategis, pelatihan dan pengembangan tenaga pengajar dan tenaga kependidikan di sekolah menengah pertama.
Karakteristik Responden
- Jenis Kelamin
- Usia Responden
- Tingkat Pendidikan Terakhir
Informasi pada Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa 32 responden berjenis kelamin laki-laki atau lebih tua (53,3%) dan 28 responden berjenis kelamin perempuan atau lebih tua (46,7%). Dari hasil informasi tabel 4.2 di atas, diperoleh hasil kualitas responden berdasarkan umur, yaitu sebanyak 40 responden berusia antara 25 hingga 30 tahun (66,7%), sedangkan responden berusia antara 31 hingga 31 tahun. 40 tahun sebanyak 18 orang atau 30%, dan responden berusia 41-50 tahun ke atas sebanyak 2 orang atau 3,3%, secara umum merupakan responden normal yang merupakan perwakilan Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Dari Tabel 4.3 di atas terlihat bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah pengajar SMA/SMK sebanyak 30 orang atau setengahnya, 25 orang atau 41,7% untuk Strata 1 ke atas dan 5 orang untuk Strata 2 ke atas. . Hal ini menunjukkan bahwa responden yang umumnya berusia muda atau mendekati usia dewasa mendominasi responden tersebut.
Uji Instrumen Penelitian
- Uji Validitas
- Uji Reliabilitas
Berdasarkan tabel 4.4 terkait hasil pengujian validitas dengan seluruh indikator pernyataan yang terdapat pada kuesioner sebagai alat ukur pengaruh etos kerja terhadap komitmen kerja pegawai pada dinas pendidikan Kota Makassar diperoleh hasil skor keseluruhan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan yang terdapat dalam kuesioner dinyatakan valid. Uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan objek yang sama akan menghasilkan hasil yang sama dan apabila total skor item mencapai lebih dari atau di atas 0,6 maka dapat dikatakan reliabel.
Dari gambar keluaran diatas diketahui nilai Alpha variabel adalah 60. Jadi dapat disimpulkan bahwa Alpha variabel
Uji Hipotesis
- Analisis Regresi Sederhana
- Uji Parsial (Uji t)
Uji persamaan regresi diatas menunjukkan hasil nilai koefisien regresi sebesar 0,423 yang berarti variabel etos kerja berpengaruh signifikan terhadap komitmen kerja pegawai dinas pendidikan kota makassar. Dari hasil persamaan regresi diatas dapat disimpulkan bahwa variabel Etos Kerja mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap keterikatan kerja pegawai pada Dinas Pendidikan Kota Makassar 2. Terlihat dari Tabel 4.7 bahwa besarnya koefisien determinasi (adjusted R Square) sebesar 0,568 yang berarti variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 56,8% dan sisanya sebesar 43,2% dipengaruhi oleh faktor lain.
Uji-t adalah penyelidikan untuk menentukan signifikansi koefisien perulangan dan menguji spekulasi yang diajukan. Berdasarkan hasil uji t pada tabel diatas diperoleh nilai signifikansi untuk variabel Kuliah Daring (X) sebesar 0,00, dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai probabilitas sebesar 0,05 yang ditetapkan peneliti, dan nilai yang diperoleh sebesar 4,843 > nilai 1,671 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel etos kerja pada uji t berpengaruh positif dan signifikan terhadap work engagement pegawai pada dinas pendidikan Kota Makassar.
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh penerapan etos kerja oleh pegawai di Dinas Pendidikan Kota Makassar. Sehingga pada produk akhir dapat beralasan bahwa tanda-tanda penggunaan etos kerja memberikan dampak positif bagi para pegawai Dinas Pendidikan Kota Makassar. Hasil analisis penelitian menunjukkan koefisien regresi variabel sebesar 0,423 yang berarti variabel Etos Kerja berpengaruh signifikan terhadap keterlibatan kerja pegawai Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Hal ini menunjukkan bahwa Etos Kerja mempunyai pengaruh yang nyata dalam upaya meningkatkan Komitmen Kerja Pegawai pada Dinas Pendidikan Kota Makassar. Dan dari hasil uji perbandingan regresi diperoleh nilai signifikan Etika Kerja (x) sebesar 0,00, dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai probabilitas yang ditentukan sebesar 0,05, sedangkan nilai t hitung diperoleh sebesar 6,848, dimana hal ini nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel yang sebesar 1,671 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Etos Kerja pada uji t berpengaruh positif dan signifikan terhadap Komitmen Kerja Pegawai pada Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Saran
Pengaruh etos kerja dan stres kerja terhadap kepuasan kerja pegawai Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahkota Tricom Unggul. Pengaruh karakteristik individu, komitmen kerja dan iklim organisasi terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Maros. Pengaruh Etika Kerja, Pengalaman Kerja dan Budaya Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di Kabupaten Binjai Selatan.
Pengaruh etos kerja terhadap kualitas kerja pegawai dengan komunikasi sebagai variabel intervening pada pusat infrastruktur perumahan di wilayah Aceh. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Pegawai Pada Organisasi Di Lingkungan Sekretariat Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan.
Etika Kerja (X)
Komitmen Kerja (Y)
- Hasil Uji Realibilitas Reliability
- Hasil Uji Regresi Sederhana
- Hasil Uji T
Surat Izin Penelitian
BIOGRAFIS PENULIS
Muh. Reza Fahrizal, lahir pada tanggal 16 Oktober