• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh profesionalisme guru dan budaya sekolah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh profesionalisme guru dan budaya sekolah"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DENGAN DISIPLIN KERJA SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING DI SMA PGRI 3 PADANG

Yori Afrianto,Hayu Yolanda Utami, Citra Ramayani Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

Yoriafrianto662@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to analyze: the influence of teacher professionalism, and school culture on teacher performance with work discipline as intervening variable in SMA PGRI 3 Padang. The results showed that: 1) the professionalism of teachers significantly affect the discipline of work in SMA PGRI 3 Padang this is evidenced by the coefficient value of the path 0.529. The coefficient value of this path is significant because t count is 5,239> ttable equal to. 2.00). 2) school culture has a significant effect on work discipline in SMA PGRI 3 Padang this is evidenced by the value of 0.344 lane coefficient. The coefficient value of this path is significant because tcount of 3.407> ttable of. 2.00). 3) teacher professionalism has a significant effect on teacher performance in SMA PGRI 3 Padang this is proved by the coefficient value of 0.349 lane. The coefficient value of this path is significant because tcount of 3.726> ttable of. 2.00). 4) school culture has a significant effect on teacher performance in SMA PGRI 3 Padang this is proved by the coefficient value of line 0,406. The value of this path coefficient is significant because t count is 4.830> ttable equal to. 2.00). 5) work discipline significantly influence the performance of teachers in SMA PGRI 3 Padang this is evidenced by the coefficient value of 0.303 lane. The coefficient value of this path is significant because t count is 2,930> ttable equal to. 2.00). 6) teacher professionalism has a significant effect on teacher performance in SMA PGRI 3 Padang through work discipline is 6,0%. 7) school culture has a significant effect on teacher performance in SMA PGRI 3 Padang through work discipline is 4.2%.

Keywords :Teacher Professionalism, School Culture, Teacher Performance and Work Discipline

PENDAHULUAN

Di era globalisasi yang semakin berkembang pesat dengan ditandai oleh keunggulan teknologi transportasi dan telekomunikasi yang serba canggih, sehingga hubungan antar manusia dalam berbagai tempat

dan keadaan dapat berlangsung dengan sangat cepat. Menurut (Simanjuntak, 2005:56) dalam (Susanto, 2016:69) kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

(2)

Dalam hal ini menegaskan bahwa kinerja adalah sesuatu yang penting dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, Karena setiap individu atau organisasi tentu saja memiliki tujuan yang akan dicapai dengan mentapkan target atau sasaran. Keberhasilan individu atau organisasi dalam mencapai target atau sasaran tersebut itulah merupakan kinerja.

Kinerja seorang guru dikatakan baik jika guru telah melakukan unsur-unsur yang terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya, kreativitas dalam pelaksanaan pengajaran, kerjasama

dengan semua warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan siswa, kepribadian yang baik, jujur, dan objektif dalam membimbing siswa, serta tanggung jawab terhadap tugasnya.

Membahas masalah kualitas dari kinerja guru tidak terlepas dari pencapaian hasil belajar. Hal ini karena kinerja guru sangat menentukan keberhasilan proses belajar yang efektif dan efisien sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dan terwujud dari hasil belajar siswa yang baik yang pada akhirnya dapat mencetak lulusan yang berkualitas.Dalam hal ini dapat dilihat dari hasil Ujian Nasional (UN), seperti pada tabel 1 dibawah ini:

Tabel 1. Rata-Rata Nilai Ujian Nasional di SMA PGRI Se Kota Padang N

o Sekolah

Tahun Pembelajara

n

Jumlah Siswa (Orang)

Rata- Rata UN

Rata-Rata Peningkata

n UN 1 SMA PGRI 1

2011/2012 70 6.47

5.63

2012/2013 65 5.89

2014/2015 72 5.01

2015/2016 77 5.15

2 SMA PGRI 2

2011/2012 74 6.55

5.65

2012/2013 60 5.73

2014/2015 68 5.16

2015/2016 77 5.14

3 SMA PGRI 3

2011/2012 74 6.34

5.35

2012/2013 60 5.23

2014/2015 68 4.75

(3)

2015/2016 77 5.1

4 SMA PGRI 4

2011/2012 74 6.44

5.39

2012/2013 60 5.18

2014/2015 68 4.85

2015/2016 77 5.1

Sumber: Data Referensi Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat Berdasarkan tabel 1 di atas

dapat kita lihat rata-rata nilai Ujian Nasional (UN) SMA PGRI Se-Kota Padang. Rata-rata peningkatan UN SMA PGRI 1 Padang diperoleh 5.63%, kemudian Rata-rata peningkatan UN SMA PGRI 2 Padang diperoleh 5.65%, selanjutnya Rata-rata peningkatan UN SMA PGRI 3 Padang diperoleh 5.35%,dan Rata-rata peningkatan UN SMA PGRI 4 Padang diperoleh 5.39%.Jadi, dapat disimpulkan bahwa SMA PGRI 3 Padang berada pada rata-rata peningkatan nilai UN paling rendah, itu artinya SMA PGRI 3 Padang masih perlu banyak pembenahan dalam segi peningkatan kinerja guru dalam keberhasilan proses belajar siswa.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan penulis, budaya sekolah yang dikembangkan oleh SMA PGRI 3 Padang mencakup budaya 5S yaitu budaya senyum, budaya sapa, budaya salam, budaya

sopan, dan budaya santun, serta budaya K3 yaitu budaya kebersihan, budaya keindahan, dan budaya kerapian. Budaya tersebut sudah diterapkan di SMA PGRI 3 Padang akan tetapi belum adanya skala prioritas yang dilakukan pihak sekolah untuk lebih fokus dalam pengembangan budaya tersebut.

Dengan budaya sekolah yang sehat, suasana kekeluargaan, kolaborasi, semangat untuk maju, dorongan bekerja keras dan kultur belajar mengajar yang bermutu dapat diciptakan.

Siswa dan guru akan salingbekerjasama untuk berperilaku yang baik, bekerja maksimal, meletakkan target tertinggi serta mewaspadai adanya kultur negatif yang menyimpang dari norma- norma, nilai-nilai, dan keyakinan

yang menjadi komitmen

bersama.Berdasarkan fenomena di atas maka penulis tertarik untuk menelititentang“Pengaruh

(4)

Profesionalisme Guru, dan Budaya SekolahTerhadap Kinerja Guru di SMA PGRI 3 Padang DenganDisiplin Kerja Sebagai Variabel Intervening”.

Landasan Teori Teori Kinerja Guru

Kinerja menurut

(Mangkunegara, 2009:67) berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Kinerja guru merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Menurut (Susanto, 2016:75) indikator kinerja guru meliputi:

1) Kemampuan membuat perencanaan dan persiapan mengajar,

2) Penguasaan materi yang akan diajarkan kepada siswa, 3) Penguasaan metode dan

strategi mengajar,

4) Pemberian tugas-tugas kepada siswa, dan

5) Kemampuan mengelola kelas.

Profesionalisme Guru

Menurut (Susanto,

2016:120)Istilah profesi berasal dari bahasa Inggris ”profession”, yang berakar dari bahasa Latin

”profesus”, yang artinya mengakui atau menyatakan mampu atau ahli dalam satu bidang pekerjaan.

Profesionalisme ialah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang professional.

Menurut Mudlofir, (2012:32) mengatakan pada dasarnya profesionalisme dan sikap professional itu merupakan motivasi intrinsik yang ada pada diri seseorang sebagai pendorong untuk mengembangkan dirinya menjadi tenaga professional:

1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar ideal.

2. Meningkatkan dan memelihara citra profesi.

3. Memanfaatkan setiap kesempatan pengembangan professional.

(5)

Budaya Sekolah

Menurut Peterson dalam (Susanto, 2016:193) mengemukakan bahwa budaya sekolah adalah sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh kepala sekolah, guru, petugas administrasi, siswa dan masyarakat sekitar sekolah.Dari pemapaparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa budaya sekolah

menurut (Susanto,

2016:199)memiliki indikator, antara lain:

1) Tatanan lembaga, 2) Norma sekolah,

3) Nilai-nilai yang dianut sekolah,

4) Peraturan sekolah, 5) Iklim sekolah, 6) Ide-ide, dan

7) Kebiasaan sekolah.

Disiplin Kerja Guru

Menurut Hasibuan dalam (Sinambela, 2012:239), disiplin kerja adalah kemampuan kerja seseorang untuk secara teratur, tekun, terus- menerus, dan bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dengan

tidak melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan.

Menurut (Barnawi, 2012:125), indikator-indikator disiplin kerja ialah sebagai berikut:

1) Tidak semata-semata patuh dan taat terhadap penggunaan jam kerja saja, misalnya datang dan pulang sesuai dengan jadwal, tidak mangkir dalam bekerja, dan tidak mencuri-curi waktu,

2) Upaya dalam mentaati peraturan tidak didasarkan adanya perasaan takut atau terpaksa,

3) Komitmen dan loyal pada organisasi, yaitu tercermin dari bagaiman sikap dalam bekerja.

Hipotesis

Berdasarkan uraian tersebut dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

1) Profesionalisme guru berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja di SMA PGRI 3 Padang.

2) Budaya sekolah berpengaruh signifikan terhadap disiplin

(6)

kerja di SMA PGRI 3 Padang.

3) Profesionalisme guru berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMA PGRI 3 Padang.

4) Budaya sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMA PGRI 3 Padang.

5) Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMA PGRI 3 Padang.

6) Profesionalisme guru berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru melalui disiplin kerja sebagai variabel intervening di SMA PGRI 3 Padang.

7) Budaya sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru melalui disiplin kerja sebagai variabel intervening di SMA PGRI 3 Padang.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif kausatif.

Penelitian ini dilaksanakan diSMA PGRI 3 Padang Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2017.Adapun yang menjadi populasi yang akan

diteliti adalah seluruh guru yang ada di SMA PGRI 3 Padang.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh.

Sampling jenuhadalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”.maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 56 orang.

Sebelum angket diedarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba.Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket.Menurut Arikunto Suharsimi (2010:211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat- tingkat kevalidtan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen dinyatakan valid jika pernyataan pada suatu angket mampu mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh angket

tersebut.Pernyataan dinyatakan valid jika rhitung > rtabel (0,361). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70. Untuk mengukur reliabilitas dilihat dari nilai Cronbach Alpha dengan

(7)

menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0.

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel

Keterangan Valid Tidak

Valid Kinerja Guru

(Y)

13 2

Profesionalisme 13 1

guru (X1) Budaya

Sekolah (X2) 19 2 Disiplin Kerja

(M) 8 1

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Jumlah

Pernyataan

Cronbach’s alpha

Nilai Kritis

Kesimpula n Kinerja Guru

(Y) 15 0,896 0,70 Reliabel

Profesionalisme

guru (X1) 14 0,890 0,70 Reliabel

Budaya Sekolah

(X2) 21 0,934 0,70 Reliabel

Disiplin Kerja

(M) 9 0,794 0,70 Reliabel

Sumber : Olahan Data SPSS (Peneliti) 2018 HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat Capaian Responden (TCR) Variabel X

Berdasarkan TCR dari masing-masing variabel bahwa rata- rata variabel prosefionalisme 4,00 dengan tingkat capaian (TCR) 79,92% yang tergolong pada kategori sedang, untuk rata-rata variabel budaya organisasi 3,99 dengan tingkat capaian responden (TCR) 79,81% yang tergolong pada kategori sedang, untuk rata-rata variabel

disiplin kerja (M) 3,96 dengan tingkat capaian responden (TCR) 79,17% yang tergolong pada kategori sedang, untuk rata-rata variabel kinerja guru (Y) 3,96 dengan tingkat capaian responden (TCR) 79,26%

yang tergolong pada kategori sedang.

Analisis Jalur

Berdasarkan hasil analisis jalur diperoleh hasil nilai Adjusted R square sebesar 0,730 yang artinya 73% perubahan dapat dijelaskan oleh

(8)

variabel profesionalisme guru, budaya sekolah, dan disiplin kerja terhadap kinerja guru sedangkan sisanya 32,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hasil Uji Hipotesis

Pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi kinerja guru dengan disiplin kerja sebagai variabel intervening adalah:

a. Hipotesis 1, profesionalisme (X1) berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja (M)

Untuk variabel

profesionalisme diperoleh nilai thitung sebesar 5,239 >

nilai ttabel (2,00) dengan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05, berarti Ha diterima dan Hoditolak dengan demikian dapat dikatakan pengaruh signifikan antara profesionalisme guru terhadap disiplin kerja di SMA PGRI 3 Padang. Hal ini berarti semakin baik profesionalisme guru maka akan meningkatkan disiplin kerja guru.

b. Hipotesis 2, Budaya Sekolah (X2) berpengaruh signifikan terhadap Disiplin kerja (M) Untuk variabel lokasi diperoleh nilai thitung sebesar 3,407> nilai ttabel (2,00) dengan nilai signifikan 0,000

< α = 0,05, berarti Ha

diterima dan Ho ditolak dengan demikian dapat dikatakan apabila budaya sekolah meningkat satu satuan maka disiplin kerja akan meningkat.

c. Hipotesis 3, Profesionalisme guru (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y)

Untuk variabel

profesionalisme guru diperoleh nilai thitung sebesar 3,726> nilai ttabel (2,00) dengan nilai signifikan 0,000

< α = 0,05, berarti Ha

diterima dan Ho ditolak dengan demikian dapat dikatakan profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru Hal ini berarti semakin baik

(9)

profesionalisme, maka akan semakin baik kinerja guru.

d. Hipotesis 4, budaya sekolah (X2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y) Untuk variabel proses diperoleh nilai thitung sebesar 4,830 > nilai ttabel (2,00) dengan nilai signifikan 0,000

< α = 0,05, berarti Ha

diterima dan Ho ditolak dengan demikian dapat dikatakan proses berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Hal ini berarti semakin baik budaya sekolah, maka akansemakin baik kinerja guru.

e. Hipotesis 5, disiplin kerja (M) berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y) Untuk variabel disiplin kerja diperoleh nilai thitung sebesar 2,930 > nilai ttabel (2,00) dengan nilai signifikan 0,000

< α = 0,05, berarti Ha

diterima dan Ho ditolak dengan demikian dapat dikatakan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Hal ini

berarti semakin baik disiplin kerja, maka akan semakin baik kinerja guru.

KESIMPULAN

Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Profesinalisme guru berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja di SMAPGRI 3 Padang. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,529 dan thitung sebesar 5,239> ttabel sebesar 2,00 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

Artinya apabila

profesionalisme guru meningkat sebesar satu- satuan, maka disiplin kerja akan meningkat sebesar 0,539satuan dengan asumsi variabel disiplin kerja tetap.

2. Budaya sekolah berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja di SMAPGRI 3 Padang.

Dimana diperoleh nilai

(10)

koefisien jalur sebesar 0,344 dan thitung sebesar 3,407> ttabel sebesar 2,00 dengan nilai signifikan 0,001< 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

Artinya apabila budaya sekolah meningkat sebesar satu-satuan, maka disiplin kerja akan meningkat sebesar 0,344 satuan dengan asumsi variabel disiplin kerja tetap.

3. Profesionalisme guru berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMA PGRI 3 Padang. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,349 dan thitung sebesar 3,726> ttabel sebesar 2,00 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Haditerima dan Ho ditolak.

Artinya apabila

profesionalisme guru meningkat sebesar satu- satuan, maka kinerja guru akan meningkat sebesar 0,349 satuan dengan asumsi variabel kinerja tetap.

4. Budaya sekolahberpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMA PGRI 3 Padang.

Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,406 dan thitung sebesar 4,830> ttabel sebesar 2,00 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya apabila budaya sekolah meningkat sebesar satu-satuan, maka kinerja guru akan meningkat sebesar 0,406 satuan dengan asumsi variabel kinerja tetap.

5. Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMA PGRI 3 Padang.

Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,303 dan thitung sebesar 2,930> ttabel sebesar 2,00 dengan nilai signifikan 0,005< 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

Artinya apabila disiplin kerja meningkat sebesar satu- satuan, maka kinerja guru akan meningkat sebesar 0,303 satuan dengan asumsi variabel kinerja tetap..

6. Profesionalisme guru berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMA PGRI 3 Padang melalui

(11)

disiplin kerja. Dimana diperoleh nilai koefisien regresi profesionalisme guru terhadap kinerja guru sebesar 0,995 dengan thitung 7,821 dan signifikasi 0,000 < 0,005, sedangkan untuk koefisien regresi pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru adalah sebesar 1,234 dengan thitung 5,375 dan signifikasi 0,000 < 0,05 dan untuk koefisien regresi pengaruh profesionalisme guru terhadap kinerja guru setelah memasukkan disiplin kerja adalah sebesar 0,663 dengan

thitung 3,175 dan nilai

signifikasi 0,003 < 0,05.

Karena semua persyaratan dari analisis regresi mediasi terpenuhi berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

7. Budaya sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMAPGRI 3 Padang melalui disiplin kerja.

Dimana diperoleh nilai koefisien regresi budaya sekolah terhadap kinerja guru sebesar 0,995 dengan thitung

7,821 dan signifikasi 0,000 <

0,005, sedangkan untuk koefisien regresi pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru adalah sebesar 0,837 dengan thitung 6,654 dan signifikasi 0,000 < 0,05 dan untuk koefisien regresi pengaruh budaya sekolah terhadap kinerja guru setelah memasukkan disiplin kerja adalah sebesar 0,436 dengan

thitung 3,192 dan nilai

signifikasi 0,003 < 0,05.

Karena semua persyaratan dari analisis regresi mediasi terpenuhi berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar PrabuMangkunegara.

2009.Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia.

Bandung: Refika Aditama.

Barnawi, Mohammad Arifin. (2012).

Kinerja Guru Profesional.

Yogyakarta: Ar-ruzz Media .

Simanjuntak, Payaman J. (2005).

Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: Gunung Agung.

Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan, Teori dan Aplikasi

(12)

Dengan SPSS. Yogyakarta:

Andi

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan nilai signifikan variabel kesehatan kerja X2 terhadap kinerja karyawan Y 0,238 > 0,05 dan nilai thitung 1,191 < ttabel 1,999, artinya variabel kesehatan kerja X2 secara

Diperoleh nilai koefisien regresi ketersediaan sarana belajar di sekolah sebesar 1,201 dengan nilai thitung sebesar 13,626 > ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05