• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh lingkungan sosial, potensi diri, lingkungan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh lingkungan sosial, potensi diri, lingkungan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL, POTENSI DIRI, LINGKUNGAN NON SOSIAL, KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP AKTIVITAS

BELAJAR MAHASISWA PADAMATA KULIAH EKONOMETRIKA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

STKIP PGRI SUMATERA BARAT

Susi Mariana Br Tambunan1, Mareta Kemala Sari2,Rika Verawati2

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

This study aims to analyze the influence of social environment, self potential, non-social environment, learning independence of student learning activities on Econometrics course Economic Education Study Program STKIP PGRI West Sumatra. The results showed that: 1) there is a positive and significant influence between social environment on student learning activities on Econometrics course Economic Education Study Program STKIP PGRI West Sumatra. This is evidenced by the tcount of 5.569> ttable of 1.98373. 2) there is a positive and significant influence between the potential of self to student learning activities on Econometrics course of Economic Education Studies Program STKIP PGRI West Sumatra. This is evidenced by titung 2.733> ttable of 1.98373. 3) there is a positive and significant influence between non-social environment on student learning activitivity in Econometrics course Economic Education Program STKIP PGRI West Sumatra. This is evidenced by the tcount value of 5.118> ttable of 1.98373. 4) there is a positive and significant influence between the independence of learning on student learning activities in the course Econometrics Economic Education Studies Program STKIP PGRI West Sumatra. This is evidenced by the value t count 2.696> ttable of 1.98373. 5) there is a positive and significant influence between social environment, self potential, non social environment, independence of study together to student learning activity at Econometrics course Economic Education Study Program STKIP PGRI West Sumatera. This is evidenced by the value of Fhitung 27.935> Ftabel 2.46 with a significant level of 0.000 <α = 0.05. And R Square .525.

Keywords: Social Environment, Self Potential, Non Social Environment, and LearningIndependence

PENDAHULUAN

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat di era globalisasi ini, sehingga membuat kita sulit untuk

menghadapi tantangan hidup, hal ini disebabkan karena perubahan yang terjadi secara cepat. Oleh sebab itu kita harus membekali diri dengan memiliki kemampuan dan

(2)

keterampilan untuk menghadapi perubahan tersebut, salah satu carayang tepat dapat kita lakukan untuk menghadapi perubahan dan perkembangan yang terjadi adalah melalui pendidikan. Hakikatnya pendidikan itu sendiri merupakan proses pembudayaan untuk membentuk manusia seutuhnya.

Menurut (Hamalik, Oemar 2010:77) menyatakan bahwa pendidikan dikatakan berkualitas bila proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, efektif, efesien dan ada interaksi antara

komponen-komponen yang

terkandung dalam sistem pengajaran yaitu tujuan pendidikan dan pengajaran, peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, strategi pembelajaran, media pengajaran dan evaluasi pengajaran.

Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pendidikan

dapat dilihat dari aktivitas belajar selama menempuh masa perkuliahan di STKIP PGRI Sumatera Barat.

Menurut (Wahab, 2015:25),“aktivitas belajar adalah merupakan suatu kegiatan yang kita jalani dalam proses belajar mengajar berlangsung.

Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental, dan kedua aktivitas itu harus selalu berkaitan. Menurut Sri Wahyuni (2016:98) : seorang anak itu berfikir sepanjang ia berbuat. Tanpa berbuat berarti anak itu tidak berfikir. Untuk itu agar anak berfikir sendiri maka harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri.

Dengan aktivitas belajar yang baik maka hasil yang diterima akan baik pula.Berdasarkan data yang diperoleh, diperoleh data Nilai mata kuliah Ekonometrika mahasiswa angkatan 2014 dari sesi A-G pada aktivitas beljar sebagai berikut:

(3)

Tabel 1. Nilai Mata Kuliah Ekonometrika Angkatan 2014 Sesi A-G Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Di STKIP PGRI Sumatera Barat

No Angkat an

Jumlah siswa

A (81-100)

B (66-80)

C (56-65)

D (46-45)

E (45)

BL (0)

F % F % F % F % F % F %

1 2014/

A

38 6 16,67 30 83,34 2 5,56 0 0 0 0 0 0

2 2014/

B

39 3 7,69 36 92,30 0 0 0 0 0 0 0 0

3 2014/

C

39 16 41,02 19 48,71 1 2,56 3 7,69 0 0 0 0

4 2014/

D

38 14 36,84 23 60,52 0 0 0 0 0 0 1 2,63

5 2014/

E

39 11 28,20 23 58,97 1 2,56 1 2,56 0 0 3 7,69

6 2014/

F

39 16 41,02 23 58,97 0 0 0 0 0 0

7 2014/

G

39 9 23,07 24 61,53 2 5,12 2 5,12 1 2,56 1 2,56

Sumber Data :Puskom BAAK STKIP PGRI Sumatera Barat Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat

bahwa aktivitas belajar mahasiswa pada mata kuliah ekonometrika program studi pendididikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat, sudah semakin membaik. Dapat dilihat dari sesi A yang paling banyak mendapatkan nilai B yaitu 30 orang, dari sesi B yang mendapatkan nilai paling banyak nilai B yaitu 36 orang, dari sesi C yang paling banyak mendapatkan nilai B yaitu 19 orang, dari sesi D yang paling banyak mendapatkan nilai B yaitu 23 orang, dari sesi E yang paling banyak mendapatkan nilai B yaitu 23 orang, dari sesi F yang paling banyak mendapatkan nilai B yaitu 24 orang.

Maka dari itu banyak dari mahasiswa Bp 2014 yang mendapatkan nilai B,

dan bisa meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa tersebut.

Berdasarkan data diatas dan observasi yang telah dilakukan bahwa terlihat aktivitas belajar mahasiswa di STKIP PGRI masih rendah dalam mata kuliah ekonometrika di prodi ekonomi.

banyaknya dampak negatif dari lingkungan sosial yang menyebabkan menurunnya aktivitas belajar mahasiswa prodi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Salah satu yang mempengaruhi aktivitas belajar mahasiswa yaitu lingkungan sosial. Lingkungan sosial merupakan segala sesuatu yang ada disekitar kita, lingkungan sosial meliputi lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat desa,

(4)

lingkungan masyarakat kota, dan lembaga-lembaga atau badan-badan sosial lainnya (Tabrani, 2000:148).

Lingkugan sosial sangat mempengaruhi aktivitas belajar seseorang di mana kingkungan sosial menentukan keadaan yang berada disekitar seseorang, yang dapat membawa pengaruh terhadap seseorang baik itu dilingkungan keluarga, tetangga, teman sebaya, dan masyarakat lainnya.

Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar mahasiswa adalah potensi diri.

Menurut Bakat atau kemampuan potensi khusus yang dimiliki individu dikembangkan menjadi kecakepan-kecakapan nyata.

Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa anak-anak berbakat memiliki potensi yang unggul. Menurut(Syah, 2008:135) bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-

masing.Bakat mengandung makna

kemampuan bawaan yang

merupakan potensi yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut. Karena sifatnya yang masih bersifat potensial atau masih laten, bakat merupakan potensi yang masih perlu memerlukan ihtiar pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis agar dapat terwujud. Berdasarkan observasi awal dapat dilihat dari rata-rata indeks prestasi kumulatif mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat masih ada dari beberapa mahasiswa yang mendapatkan IPK dibawah rata-rata yang ditetapkan Sekolah Tinggi. Hal ini dapat dilihat dengan adanya mahasiswa angkatan 2013-2015 yang memperoleh IPK 2,76-3,50 yaitu sejumlah 489 orang mahasiswa dengan persentase 76,52%.

Sementara mahasiswa yang memperoleh IPK 2,00- 2,75 yaitu sejumlah 17 orang dengan persentase 2,66% dan mahasiswa yang mendapatkan IPK 0,00-1,99 sebanyak 5 orang mahasiswa dengan persentase 0,78%.

(5)

Hal ini menunjukan bahwa potensi diri setiap mahasiswa berbeda-beda halnya, sebagaimana dapat kita lihat dari perolehan IPK masing-masing mahasiswa, dimana potensi diri adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik.

Mahasiswa yang mempunyai potensi yang baik maka akan mempengaruhi aktivitas belajar yang baik pula.

Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar adalah lingkungan non sosial.

Menurut (Syah,

2009:153)Lingkungan non sosial siswa berpengaruh terhadap belajarnya diataranya adalah gedung sekolah dan letaknya, ruangan tempat tinggal siswa,alat-alat belajar,keadaan belajar dan waktu belajar siswa dan media masa. Dalam lingkungan Non Sosial yang mempengarui terhadap perilaku dan belajar adalah lingkungan alamiah, dan sarana prasarana (instrumental).

Selain dari tiga faktor yang disebutkan diatas faktor selanjutnya

yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar adalah kemandirian belajar.

Menurut Menurut Erikson dalam (Desmita, 2009:185) menyatakan kemandirian adalah usaha untuk melepaskan diri dari orang tua dengan maksud untuk menentukan dirinnya melalui proses mencari identitas ego, yaitu merupakan

perkembangan ke arah

individualisitas yang mantap dan berdiri sendiri. Kemandirian biasannya ditandai dengan kemampuan menentukan nasip sendiri, kreatif dan inisiatif, mengatur tingkah laku, bertanggung jawab, mampu menahan diri, membuat keputusan-keputusan sendiri, serta mampu mengatasi masalah tanpa ada pengaruh dari orang lain.Berdasarkan observasi awal penulis menemukan nilai ujian tengah semester mahasiswa program studi pendidikan ekonomi angkatan 2014 pada mata kuliah ekonometrika yaitu masih banyak mendapatkan nilai dibawah 80 sebanyak 208 atau 76,75% maka dari itu mahasiswa yang memiliki kemandirian belajar yang tinggi mereka akan mampu memecahkan setiap akademiknya

(6)

dengan mampu menjawab soal ujian yang sedang dihadapinnya.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Menurut (Sugiyono, 2011:11) menjelaskan bahwa penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan menentukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, beberapa erat hubungannya. Dalam penelitian ini penulis ingin menganalisis pengaruh lingkungan sosial, potensi diri, lingkungan non sosial dan kemandirian belaajar terhadap aktivitas belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Ekonometrika Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Penelitian ini dilakukan di Kampus STKIP PGRI Sumatera Barat. Subjek penelitiannya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei tahun 2017

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa Bp 2014 Program Studi Pendidikan Ekonomi yang terdiri dari 271 orang. Dari 271 orang yang menjadi sampel sebanyak 106 orang. Dengan teknik pengambilan sampel yaitu Stratified Porpotional Random Sampling (Sampel Berstrata)

Sebelum angket di sebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket.

Menurut (Arikunto, 2010:211) mengatakan suatu data dapat dikatakan valid apabila pernyataan yang digunakan telah mewakili semua indicator dari variable yang diteliti. Untuk mengetahui apakah

sebuah pernyataan valid atau tidak valid, maka digunakan nilai corrected item to total correlation untuk masing-masing pernyataan.

Suatu kuisioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Pernyataan dinyatakan valid jika corrected item- total correlation > 0,361. Suatu

(7)

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s alpha

minimal 0,60 (Siregar, 2013:77)

HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Capaian Responden (TCR) Variabel X

Berdasarkan TCR dari masing-masing variabel bahwa rata- rata variabel aktivitas belajar rata- rata skor sebesar 3,86 dan TCR sebesar 77,11% berada pada kategori cukup, rata-rata variabel lingkungan sosial memiliki rata-rata skor sebesar 3,84 dan TCR sebesar 76,79%

berada pada kategori cukup, rata-rata variabel potensi diri memiliki rata- rata skor sebesar 4,11 dan TCR sebesar 72,98% berada pada kategori cukup, rata-rata variabel lingkungan non sosial memiliki rata-rata skor sebesar 3,88 dan TCR sebesar 75,58

% berada pada kategori cukup, dan rata-rata variabel kemandirian belajar memiliki rata-rata skor sebesar 4,11 dan TCR sebesar 82,30% berada

pada kategori baik.

a. Analisis Regresi Berganda Berdasarkan Tingkatan (Strata)

Tabel 2 : Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Berdasarkan Kelompok Sampel Pendidikan Orang Tua Kategori Tinggi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize d Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 45.732 13.659 3.348 .002

Lingkungan Sosial .384 .169 .295 2.281 .027

Potensi Diri .228 .114 .260 1.999 .051

Lingkungan Non

Sosial .489 .347 .183 1.409 .165

Kemandirian

Belajar .119 .090 .172 1.326 .191

a. Dependent Variable: Aktivitas Belajar

Sumber: Olahan Data Primer SPSS, Juli 2017

(8)

Y= a + bı Xı + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 e

Y= 45,732 + 0,384X1 + 0,228X2 + 0,489X3 +0,119X 4

Dari model persamaan regresi linear berganda diatas dapat

diketahui bahwa:

1. Nilai konstanta sebesar 45,732 berarti tanpa adanya pengaruh dari variabel bebas maka nilai variabel terikatnya hanya sebesar 45,732 satuan. Hal ini berarti apabila variabel bebas nilainya nol (lingkungan sosial, potensi diri, lingkungan non sosial dan kemandirian belajar maka nilai variabel aktivitas belajar hanya sebesar 45,732.

2. Koefisien regresi variabel lingkungan Sekolah (X1) sebesar 0,384 satuan. Hal ini berarti apabila nilai variabel lingkungan sosial meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan aktivitas belajar sebesar 0,384 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap.

3. Koefisien regresi variabel potensi diri (X2) sebesar 0,228 satuan.

Hal ini berarti apabila nilai variabel potensi diri meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan aktivitas belajar sebesar 0,228 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap.

4. Koefisien regresi variabel lingkungan Non Sosial (X3) sebesar 0,489 satuan. Hal ini berarti apabila nilai variabel lingkungan non sosial meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan aktivitas belajar sebesar 0,489 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap.

5.Koefisien regresi variabel kemandirian belajar (X4) sebesar 0,119 satuan. Hal ini berarti apabila nilai variabel kemandirian belajar meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan aktivitas belajar sebesar 0,119 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap.

(9)

Tabel 3: Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Berdasarkan Kelompok Sampel Pendidikan Orang Tua Kategori Rendah

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 17.832 9.740 1.831 .073

Lingkungan Sosial .792 .153 .444 5.162 .000

Potensi Diri .133 .118 .096 1.126 .266

Lingkungan Non

Sosial .407 .266 .464 5.284 .000

Kemandirian

Belajar .156 .102 .126 1.525 .134

a. Dependent Variable: Aktivitas Belajar

Sumber: Olahan Data Primer (Peneliti) SPSS, 2017

Y= a + bı Xı + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 e

Y= 17,832 + 0,792X1 + 0,133X2 + 0,407X3 +0,156X 4

Dari model persamaan regresi linear berganda diatas dapat

diketahui bahwa:

1. Nilai konstanta sebesar 17,832 berarti tanpa adanya pengaruh dari variabel bebas maka nilai variabel terikatnya hanya sebesar 17,832 satuan. Hal ini berarti apabila variabel bebas nilainya nol (lingkungan sosial, potensi diri, lingkuungan non sosial, kemandirian belajar) maka nilai

variabel aktivitas belajar hanya sebesar 17,832.

2. Koefisien regresi variabel lingkungan sosial (X1) sebesar 0,792 satuan. Hal ini berarti apabila nilai variabel lingkungan sosial meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan aktivitas belajar sebesar 0,792 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap.

3. Koefisien regresi variabel potensi diri (X2) sebesar 0,133 satuan.

Hal ini berarti apabila nilai variabel potensi diri meningkat sebesar satu satuan maka akan

(10)

meningkatkan aktivitas belajar sebesar 0,133 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap.

4. Koefisien regresi variabel lingkungan non sosial (X3) sebesar 0,407 satuan. Hal ini berarti apabila nilai variabel lingkungan non sosial meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan aktivitas belajar sebesar 0,407 dalam setiap

satuannya dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap.

5.Koefisien regresi variabel kemandirian belajar (X4) sebesar 0,156 satuan. Hal ini berarti apabila nilai variabel kemandirian belajar meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan prestasi belajar siswa sebesar 0,156 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap.

Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil koefisien determinasi diperoleh hasil nilai R square sebesar 0,525 yang artinya 52,5% perubahan pada variabel dependen (aktivitas belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen

(Lingkungan Sosial, Potensi Diri, Lingkungan Non Sosial, dan Kemandirian Belajar) sedangkan sisanya sebesar 47,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji t

Pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah:

a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang signifikan antara Lingkungan Sosial (X1) terhadap Aktivitas belajar (Y) Koefisien regresi variabel Lingkungan Sosial (X1)

diperoleh nilai thitung sebesar 5,569 > ttabel sebesar 1,98373 dengan nilai signifikan 0,000 <

= 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Lingkungan Sosial terhadap aktivitas belajar mahasiswa pada mata kuliah Ekonometrika Program Studi

(11)

Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini berarti semakin baik Lingkungan Sosial, maka akan semakin baik pula aktivitas belajar mahasiswa.

b. Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan antara Potensi Diri (X2) terhadap Aktivitas belajar (Y)

Koefisien regresi variabel Potensi Diri (X2) diperoleh nilai thitung sebesar 2,733 > ttabel

sebesar 1,98373 dengan nilai signifikan 0,007 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Potensi Diri terhadap aktivitas belajar mahasiswa pada mata kuliah Ekonometrika Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini berarti semakin baik Potensi Diri, maka akan semakin baik pula aktivitas belajar mahasiswa.

c. Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan antara Lingkungan Non Sosial (X3) terhadap Aktivitas belajar (Y)

Koefisien regresi variabel Lingkungan Non Sosial (X3) diperoleh nilai thitung sebesar 5,118 > ttabel sebesar 1,98373 dengan nilai signifikan 0,000 <

= 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Lingkungan Non Sosial terhadap aktivitas belajar mahasiswa pada mata kuliah Ekonometrika Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Hal ini berarti semakin baik Lingkungan Non Sosial, maka akan semakin baik pula aktivitas belajar mahasiswa

d. Hipotesis 4, terdapat pengaruh yang signifikan antara Kemandirian Belajar (X4) terhadap Aktivitas belajar (Y) Koefisien regresi variabel Kemandirian Belajar (X4) diperoleh nilai thitung sebesar 2,696 > ttabel sebesar 1,98373 dengan nilai signifikan 0,008 <

= 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat

(12)

pengaruh yang signifikan secara parsial antara Kemandirian Belajar terhadap aktivitas belajar mahasiswa pada mata kuliah Ekonometrika Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP

PGRI Sumatera Barat. Hal ini berarti semakin baik Kemandirian Belajar, maka akan semakin baik pula aktivitas belajar mahasiswa

Hasil Uji F Dari hasil pengolahan data

dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, bahwa nilai Fhitung 27,935

> Ftabel 2,46 dan nilai signifikan 0,000 < = 0,05.

Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Lingkungan Sosial, Potensi Diri, Lingkungan Non Sosial dan Kemandirian Belajar terhadap aktivitas belajar mahasiswa pada mata kuliah Ekonometrika, artinya semakin baik Lingkungan Sosial, Potensi Diri, Lingkungan Non Sosial dan Kemandirian Belajar maka aktivitas belajar mahasiswa juga akan semakin baik.

Menurut (Dalyono, 2007:129) mengatakan lingkungan sosial adalah segala material dan stimulus di dalam dan di luar diri individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosial-kultural. Menurut Habsari (2005:2) menjelaskan,

potensi diri adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik.

Sedangkan diri adalah seperangkat proses atau ciri-ciri proses fisik, perilaku dan psikologis yang dimiliki. Menurut Syah (2009:153) Lingkungan non sosial siswa berpengaruh terhadap belajarnya diataranya adalah gedung sekolah dan letaknya, ruangan tempat tinggal siswa,alat-alat belajar,keadaan belajar dan waktu belajar siswa dan media masa. Menurut Nursobah 2009:78 pembelajaran mandiri dapat menjadikan siswa berhasil. Mengatur diri sendiri secara bertanggung jawab, meskipun tidak ada pengawasan dari orang tua ataupun guru, kemandirian yang dimiliki anak dalam belajar akan membuat

(13)

anak mencapai tujuan belajar yang diinginkan dengan baik.

KESIMPULAN

Berdasarkan kepada

permasalahan dari pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh Lingkungan Sosial (X1) terhadap aktivitas belajar (Y). Dari keseluruhan kelompok sampel orang tua berpendidikan rendah dan tinggi, yang paling berpengaruh terhadap aktivitas belajar yaitu kelompok sampel orang tua berpendidikan rendah dengan koefisien sebesar 0,792. Nilai ini signifikan karena thitung 5,162 ˃ ttabel 1,98373

2. Terdapat pengaruh antara potensi diri (X2) terhadap aktivitas belajar (Y). Dari keseluruhan kelompok sampel orang tua berpendidikan rendah dan tinggi, yang paling berpengaruh terhadap aktivitas belajar yaitu kelompok sampel orang tua berpendidikan tinggi dengan koefisien sebesar sebesar 0, 228. Nilai ini signifikan

karena thitung 1,999 ˃ ttabel 1,98373

3. Terdapat pengaruh antara lingkungan non sosial (X3) terhadap aktivitas belajar (Y).

Dari keseluruhan kelompok sampel orang tua berpendidikan rendah dan tinggi, yang paling berpengaruh terhadap aktivitas belajar yaitu kelompok sampel orang tua berpendidikan rendah dengan koefisien sebesar 1,407.

Nilai ini signifikan karena thitung

5,284˃ ttabel 1,98373

4. Terdapat pengaruh antara kemandirian belajar (X4) terhadap aktivitas belajar (Y).

Dari keseluruhan kelompok sampel orang tua berpendidikan rendah dan tinggi, yang paling berpengaruh terhadap aktivitas belajar yaitu kelompok sampel orang tua berpendidikan rendah dengan koefisien sebesar 0,156.

Nilai ini signifikan karena thitung 1,525 ˃ ttabel 1,98373.

5. Lingkungan Sosial, Potensi Diri, Lingkungan Non Sosial,dan Kemandirian Belajar secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikanterhadap

(14)

aktivitas belajar mahasiswa pada mata kuliah ekonometrika program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Dimana diperoleh nilai

Fhitung 27,935 > Ftabel

2,46dengantaraf signifikan sebesar 0,000 = 0,05. Hal iniberarti Haditerimadan Ho ditolak.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalyono. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik.

Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Habsari. (2005). Bimbingan &

Konseling SMA Kelas X1.

Jakarta: Grasindo.

Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Akasara.

Siregar, S. (2013). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Sri Wahyuni. (2016) . Peningkatan AktivitasBelajar Mahasiswa Dalam PembelajaranAktif Tipe Bolwing Campus Pada Mata Kuliah

PenilaianHasilBelajarEkonomi Pada Sesi B Tahun Angkatan 2014 Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Sri Wahyuni.

Economika, 4(66), 0-5

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA.

Syah, M. (2009). Psikologi Belajar.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Wahab rohmalina. (2015). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Yusuf, S. (2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

7 Ditemukan pengaruh yang tidak signifikan dan negatif kontrol diri sebagai variabel mediasi pengaruh antara teman sebaya X2 pada perilaku konsumsi Y2 dengan nilai path koefisien -0,111