• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SOSIAL DAN AKTUALISASI DIRI TERHADAP

MINAT SISWA MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DI SMA NEGERI 1 ENAM LINGKUNG

KABUPATEN PADANG PARIAMAN (Studi Kasus Kelas XII)

𝐅𝐞𝐛𝐛𝐲 𝐑𝐨𝐬𝐡𝐢 𝐌𝐮𝐬𝐭𝐢𝐤𝐚𝟏, 𝐑𝐢𝐤𝐚 𝐕𝐞𝐫𝐚𝐰𝐚𝐭𝐢,𝟐, Mona Amelia2

¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

² Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

This study aims to analyze: 1) the effect of parental degree on high school student's intresting for college, 2) the effect of parental income on high school student's intresting for college, 3) the effect of social environment on high school student's intresting for college, 4) the effect og self-actualization on high school studet's intresting for college, SMA Negeri 1 Enam Lingkung. The result of research showed; (1) The degree of parental has positife effect and significant for student's intresting. absolutly for income with high value coefficient regretion (X1) 0, 463 with value thitung 3,797 > ttabel 1,69 and significant value 0,001 < 0,05, howevere low income was showed coefficient regretion value (X1) 0,464 with value thitung 4,552 > ttabel 1,66 and significant value 0,000 < 0,05. (2) The income of parental has positiffe effect and significant for student's intresting. absolutly for income with high value coefficient regretion (X2) 2,488 with value thitung 2,552 > ttabel 1,69 and significant value 0,031 < 0,05, however low income showed coeficient regretion (X2) 2, 178 with value thitung 2,696 > ttabel 1,66 and significant value 0,010 <

0,05. (3) The society has positiffe effect and significant for student's intresting, absolutly for income with high value coefficient regretion (X3) 0,300 with value thitung 2,307 > ttabel 1,69 and significant value 0,027 < 0,05, howevere low income showed coeffiecient regretion (X3) 0,296 with value thitung 3,096 > ttabel 1,66 and significant value 0,003 < 0,05. (4) Self-Actualization has positiffe effect and significant for student's, absolutly for income with high value coefficient regretion (X4) 0,458 with value ttabel 1,69 and significant value 0,020 < 0,05, howevere low income showed coeficient regretion (X4) 0,442 with value thitung 3,114 > ttabel 1,66 and significant value 0,003 < 0,05. (5) The parental of degree, income, society, and self-actualization has positiffw affect and significant on student's intresting for college. The High income value Fhitung

28,874 > Ftabel 1,69, howevere low income value Fhitung 31,082 > Ftabel 1,66 and significant value 0,000 < α=0,05.

Keywords :Parental Degree, Parental Income, Social Environment, Self Actualization

PENDAHULUAN

Kualitas sumber daya manusia dipandang sebagai salah satu faktor kunci dalam era perdagangan bebas.

Semakin tinggi persaingan dan tuntutan di dunia kerja juga membutuhkan

sumber daya manusia yang berkualitas dengan segala kompetensi yang dimiliki, mampu mengembangkan diri serta bersama-sama membangun bangsa. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui jalur pendidikan.

(2)

Pengertian pendidikan tercantum dalam UU RI No . 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan pendidikan diharapkan dapat membentuk manusia indonesia yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi yang dibutuhkan untuk membangun indonesia.

Faktor minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi dapat disebabkan juga dari segi status sosial ekonomi orang tua yang rendah. Status sosial ekonomi yang rendah dalam arti terhambat pada biaya pendidikan.

Sehingga siswa tidak dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi karena pendapatan keluarga yang rendah sedangkan biaya studi ke perguruan tinggi yang bisa dikatakan mahal.

Beberapa masyarakat memandang lulusan perguruan tinggi yang

cenderung negatif. Artinya, masih ada masyarakat yang beranggapan bahwa lulus dari perguruan tinggi tidak selalu langsung mendapat pekerjaan, bahkan malah ada yang menganggur.

Pandangan ini dapat menyebabkan belum optimalnya minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Hal ini meyebabkan siswa berpandangan bahwa akan lebih baik jika setelah lulus sekolah sekolah menengah langsung terjun kelapangan pekerjaan daripada melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi.

Jenjang selanjutnya adalah pendidikan tinggi dengan segala penyelenggarannya. pendidikan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik yang memiliki kemampuan akademis maupun kemampuan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan di SMA Negeri 1 Enam Lingkung paritmalintang, penulis melihat menurunnya jumlah siswa yang melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi. Hal ini dapat terlihat pada tabel berikut:

(3)

Tabel 1 : Data Minat Siswa Melanjutkan Pendidikan Keperguruan Tinggi di SMA Negeri 1 Enam Lingkung, 5 Tahun Terakhir (2012-2016) NO Tahun Yang melanjutkan

pendidikan keperguruan tinggi

Yang tidak melanjutkan penddikan keperguruan

tinggi

IPA IPS Jumlah IPA IPS Jumlah 1.

2.

3.

4.

5.

2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016

73 67 72 59 53

59 20 60 43 50

132 87 132 102 103

88 39 70 64 74

42 53 57 54 59

130 92 127 118 133

Jumlah 324 232 556 335 265 600

Sumber: BK SMA Negeri 1 Enam Lingkung.

Berdasarkan tabel 1 diatas jumlah lulusan yang melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi. Hal ini diduga karena kurang berjalannya program BK di SMA Negeri 1 Enam Lingkung.

Dimana BK merupakan salah satu sumber informasi-informasi secara intensif kepada siswanya mengenai info perguruan tinggi. Dari data diatas saya menduga masih banyak ditemukan kurangnya minat siswa melanjutkan keperguruan tinggi.

Faktor lain yang diduga mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi adalah Tingkat pendidikan orang tua akan menentukan cara orang tua Menurut Hamalik, (2009:182) pendidikan adalah aktivitas dari kebudayaan dan merupakan aktivitas pembudayaan. Sedangkan dalam arti sederhana pendidikan sering

diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nlai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan. Selanjutnya pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi.

faktor lain yang diduga mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan keperguruan tinggi adalah pendapatan orang tua Menurut Mardiasmo (2003:109), mengartikan pendapatan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari dalam atau luar negeri yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan dengan nama dan bentuk apapun,

(4)

Selain tingkat pendapatan orang tua, faktor lain yang diduga mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan keperguruan tinggi adalah Lingkungan social. Menurut Hamalik (2004:195) menjelaskan lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh tertentu kepada individu.

Lingkungan adalah segala sesuatu disekeliling manusia yang dapat mempengaruhi tingkah laku secara langsung maupun tidak langsung.

Selain lingkungan sosial, faktor lain yang diduga mempengaruhi minat masuk keperguruan tinggi adalah aktualisasi diri. Menurut Zuhairini, (2000:188) yang dimaksud dengan aktualisasi diri adalah bila manusia itu mampu berkembang secara sempurna dengan cara yang semaksimal mungkin, sebab aktualisasi merupakan bentuk kepribadian yang memiliki karakteristik yang unik

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif asosiatif. Menurut Irawan, (2000:61)

‘‘penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa

adanya. Deskriptif merupakan salah satu bentuk penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa atau kejadian variabel-variabel dalam penelitian”.

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan oran tua, tingkat pendapatan orang tua, lingkungan sosial, aktuliasasi diri terhadap minatsiswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi di SMA negeri 1 Enam Lingkung kabupaten padang pariaman.

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli tahun 2017.

Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa SMA Ngeri 1 Enam Lingkung yang terdiri dari 95 orang siswa. Dari 95 siswa dengan teknik pengambilan sampel yaitu dengan stratified random sampling dengan menggunakan rumus Alokasi Neyman (Ansofino, 2016). Skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, skala yang berhubungan dengan pernyataan atau sikap seseorang terhadap sesuatu dengan interval

penilaian untuk setiap jawaban responden 1-5.

(5)

Sebelum angket disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba.Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas dari pernyataan angket. Menurut Arikunto (2010:211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat- tingkat kevakinan atau keahlian suatu instrumen, suatu instrumen dikatakan valid atau sahih mempunyai validitas

tinggi.Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah.Uji validitas data bertujuan untuk mengetahui sejauh mana validitas yang didapat dari penyebaran angket (kusioner). Validitas menggambarkan bahwa pernyataan yang digunakan mampu untuk menggungkapkan sesuai yang akan diukur (valid).

TabeL 2. Uji Validitas

Tabel 3. Hasil ujiReabilitas

No Variabel Jumlah Item

Pernyataan

r alpha Ket

1.

2.

3.

Minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi

Lingkungan sosial Aktualisasi diri

24 9 15

0,922 0,811 0,911

Reliabel Reliabel Reliabel HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Tingkat Capaian Responden (TCR) Variabel X

Berdasarkan TCR dari masing- masing bahwa variabel minat siswa melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi 3,98 dengan tingkat capaian

responden (TCR) 79,60 yang tergolong pada kategori sedang, untuk rata variabel lingkungan sosial 3,92 dengan tingkat capaian responden (TCR) 78,47 yang tergolong pada kategori sedang, untuk rata variabel aktualisasi diri 3,96 dengan tingkat capaian responden (TCR) 79,19 yang tergolong pada

kategori sedang.

Pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi minat siswa

melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi adalah:

Variabel Keterangan

Valid Tidak Valid

Y X3 X4

21 7 14

3 2 1

(6)

1. Hipotesis 1, Pada tabel dapat dilihat variabel tingkat pendidikan orang tua diperoleh nilai thitung sebesar 3,797 >

ttabel sebesar 1,689 dengan nilai signifikan 0,001 < α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara tingkat pendidikan orang tua terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di SMA N 1 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman (Studi Kasus Kelas XII). Sedangkan untuk tingkat pendapatan rendah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel tingkat pendidikan orang tua (X1) terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (Y) di SMA N 1 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman (Studi Kasus Kelas XII).

Pada tabel dapat dilihat variabel tingkat pendidikan orang tua diperoleh nilai thitung sebesar 4,552 >

ttabel sebesar 1,675 dengan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara

tingkat pendidikan oorang tua terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di SMA N 1 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman (Studi Kasus Kelas XII).

2. Hipotesis 2, Pada tabel dapat dilihat variabel tingkat pendapatan orang tua diperoleh nilai thitung sebesar 2,252 > ttabel sebesar 1,689 dengan nilai signifikan 0,031 < α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara tingkat pendapatan orang tua terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di SMA N 1 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman (Studi Kasus Kelas XII). Sedangkan untuk tingkat pendapatan rendah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel tingkat pendapatan orang tua (X2) terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (Y) di SMA N 1 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman (Studi Kasus Kelas XII).

Pada tabel dapat dilihat variabel tingkat pendapatan orang tua diperoleh nilai thitung sebesar 2,696 >

(7)

ttabel sebesar 1,675 dengan nilai signifikan 0,010 < α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara tingkat pendapatan orang tua terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di SMA N 1 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman (Studi Kasus Kelas XII).

3. Hipotesis 3, Pada tabel dapat dilihat variabel lingkungan sosial diperoleh nilai thitung sebesar 2,307 > ttabel

sebesar 1,689 dengan nilai signifikan 0,027 < α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara lingkungan sosial terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di SMA N 1 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman (Studi Kasus Kelas XII). Sedangkan untuk tingkat pendapatan rendah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel lingkungan sosial (X3) terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (Y) di SMA N 1

Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman (Studi Kasus Kelas XII).

Pada tabel dapat dilihat variabel lingkungan sosial diperoleh nilai thitung sebesar 3,096 > ttabel sebesar 1,675 dengan nilai signifikan 0,003 <

α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara lingkungan sosial terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di SMA N 1 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman (Studi Kasus Kelas XII)..

4. Hipotesis 4, Pada tabel dapat dilihat variabel aktualiasasi diperoleh nilai thitung sebesar 2,444 > ttabel sebesar 1,689 dengan nilai signifikan 0,020 <

α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara aktualisasi diri terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di SMA N 1 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman (Studi Kasus Kelas XII). Sedangkan untuk tingkat pendapatan rendah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel aktualisasi diri (X4)

(8)

terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (Y) di SMA N 1 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman (Studi Kasus Kelas XII). Pada tabel dapat dilihat variabel aktualisasi diri diperoleh nilai thitung sebesar 3,144 >

ttabel sebesar 1,675 dengan nilai signifikan 0,003 < α = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara aktualisasi diri terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di SMA N 1 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman (Studi Kasus Kelas XII).

KESIMPULAN

Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat pendidikan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di SMA Negeri 1 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman (Studi Kasus Kelas XII).

2. Tingkat pendapatan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di SMA Negeri 1 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman (Studi Kasus Kelas XII).

3. Lingkungan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di SMA Negeri 1 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman (Studi Kasus Kelas XII).

4. Aktualisasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di SMA Negeri 1 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman (Studi Kasus Kelas XII).

5. Tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, lingkungan sosial dan aktualisasi diri secara bersamaan memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di SMA Negeri 1 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman (Studi Kasus Kelas XII).

DAFTAR PUSTAKA

Ansofino, dkk. (2016). Buku ajar ekonometrika. Yogyakarta:

Deepublish

(9)

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, A. (2007). Psikologi Sosial.

Jakarta: Rineka Cipta..

Ghozali, Iman. (2011). f.pdf. In Aplikasi Analisis Multivarian Dengan Program IBM SPPS 21 Edisi 7 (Universita). Semarang.

Hamalik. (2009). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Hambali, Adang (2013). Psikologi Kpribadian. Bandung: Pusta Setia.

Irawan. (2000). Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Ihsan Fuad. (2003). Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Raja Wali Pers.

Sadirman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. (2011). Ekonomi Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS.

Yogjakarta: Andi Publisher.

Zuhairini. (2000). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

2 Hipotesis 2, terdapat pengaruh Positif dan signifikan antara kepercayaan X2 terhadap loyalitas konsumen Y Variabel kepercayaan diperoleh nilai thitung sebesar 7,948 > ttabel sebesar

Dari hasil perhitungan yang dilihat pada tabel 4.7 didapat nilai thitung > ttabel sebesar 2,311 > 2,036 dengan tingkat signifikan sebesar 0,027, maka dapat disimpulkan yaitu Ho ditolak