• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh experiential marketing, kualitas pelayanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh experiential marketing, kualitas pelayanan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING, KUALITAS PELAYANAN, PROMOSI, LINGKUNGAN BELANJA DAN GAYA HIDUP

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA CAFE KARAMBIA DI KOTA PADANG

Sri Wahyu Illahi, Ansofino, Alfattory Rheza Syahrul Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sunatera Barat

[email protected]

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of educational background, work ethic, teaching experience, partial and simultaneous training of professional competence of teachers in SMA N 1 Padang Ganting. The study found that (1) the educational background did not partially influence the professional competence of the teacher, for female teacher got coefficient value 0,063, tcount 0,070 <ttable 2.02 and significance 0,945> α = 0,05, and for male teacher with coefficient value 1.284, tcount 1.208 <ttable 2.02 and significance 0.262> α = 0.05, (2) work ethic affect the professional competence of teachers, female teachers coefficient value 0.247, tcount 2.201> ttable 2.02 with significance 0.040 <α = 0,05 and male teacher got coefficient value 0,380, tcount 5,611> ttable 2.02 and significance 0,001 <α = 0,05, (3) teaching experience influence to professional competence of teacher, female teacher with coefficient value 0,547, tcount 2,423 > ttable 2.02 with significance 0,025 <α = 0,05 and male teacher with coefficient value 0,698, tcount

5,256> ttable 2.02 with significance 0,001 <α = 0,05 (4) training influenced dap professional competence of teacher, female teacher obtained coefficient value 0,250, tcount 2,108> ttable 2.02 and significance 0,047 <α = 0,05 and male teacher coefficient value 0,243, tcount 3,009> ttable 2.02 and significance 0,017 <α = 0.05, (5) educational background, work ethic, teaching experience and training simultaneously have a significant effect on teacher professional competence in SMAN 1 Padang Ganting, female teacher Fcount 13,128> Ftable 2,866 and significance 0,000 <α = 0,00 , while male teacher Fcount 31,504> Ftable 3,83 and significance 0,00 <α = 0,05, means H0 is rejected and Ha accepted

Keywords: Experiential Marketing, Service Quality, Promotion, Shopping Environment And Lifestyle

PENDAHULUAN

Usaha kuliner di Indonesia, merupakan sektor yang strategis bagi

perkembangan ekonomi Indonesia.

Kuliner bukan lagi produk konsumsi untuk memenuhi kebutuhan biologis

(2)

manusia semata, saat ini merupakan gaya hidup baru di kalangan masyarakat. Makanan berubah menjadi sebuah industri kuliner yang tidak hanya cita rasa tapi juga kebutuhan lain manusia untuk bersosialisasi maupun beraktualisasi.

Sebab, industri kuliner yang berkembang saat ini juga menyediakan ruang bagi konsumen untuk bias berkumpul dengan komunitasnya melalui layanan ruangan maupun jasa lainnya.

Perubahan gaya hidup konsumen yang semakin konsumtif, serta beragamnya tata cara dalam menikmati atau mengkonsumsi makanan dan minuman, mendorong para pengusaha kuliner kepada ide- ide baru mengenai usaha kuliner yang dianggap lebih modern dan

mengerti akan keinginan konsumen.

Pebisnis kuliner dituntut untuk terus berinovasi memadukan suatu bentuk kreativitas atau bisa disebut entertainment dengan bisnisnya, karena para pebisnis menyadari bahwa konsumen mulai tertarik pada sebuah konsep unik yang memadukan antara kebutuhannya dengan keinginannya sehingga menciptakan entertaiment dalam bisnisnya. Kehadiran para pebisnis kuliner kretif tersebut telah menberikan warna tersendiri bagi perkembangan bisnis kuliner di Indonesia.Berikut ini merupakan data jumlah penduduk usia remaja dan jumlah wisatawan mancanegara serta wisatawan domestik tahun 2011- 2015:

Tabel 1. Jumlah Penduduk Usia Remaja dan Jumlah Wisatawan (Mancanegara dan Domestik) Tahun 2011-2105

No Tahun Jumlah Usia Remaja (Org)

Jumlah Wisatawan (Mancanegara)

Jumlah Wisatawan (Domestik)

1 2011 85,936 47,609 2252336

2 2012 91,876 139,119 2965807

3 2013 93,576 53,057 3001306

4 2014 94,594 54,967 3199392

5 2015 95,978 57,318 3298454

Rata-rata 92,392 70,414 2943459

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah pendudukusia remaja

mengalami kenaikan setiap tahunnya.

Tingginya jumlah penduduk usia

(3)

remaja, membuat para pengusaha wisata, seperti dalam penelitian ini yaitu wisata kuliner dapat menumbuhkan minat untuk membuka wisata kuliner dengan gaya yang modern dan berinovasi seperti dengan dekorasi yang bagus serta makanan dan minuman yang banyak digemari masyarakat remaja. Hal ini disebabkan karena anak usia remaja pada umumnya lebih menyukai tempat reaksi, dan tempat yang baru karena mengikuti trend pada zaman sekarang serta tidak mau ketinggalan zaman, sehingga mereka lebih tertarik ke tempat yang bernuansa baru dan modern.

Seiring berkembangnya zaman, maka semakin banyaknya usaha café kuliner yang variatif di Kota Padang, sehingga mengakibatkan persaingan yang terjadi di antara café kuliner, maka deperlukan strategi usaha dalam melakukan suatu bisnis. Inovasi merupakan cara yang diterapkan setiap usaha kuliner dalam membuat hal terbaru dan membedakan dalam pesaingnya. Selain itu pemasaran aktif yang focus berorientasi pada pelanggan, lebih banyak digunakan oleh para pelaku bisnis, hal ini

mengahruskan para pebisnis tersebut untuk mempelajari prilaku konsumen yang semakin beragam, sehingga para pelaku bisnis perlahan-lahan terdorong untuk memahami budaya konsumen.

Melihat kondisi persaingan yang semakin ketat tersebut, salah satu café di Kota Padang yaitu Café Karambia dihadapkan pada tantangan usahanya untuk mengahadapi persaingan. Tantangan tersebut secara tidak langsung menuntut perusahaan untuk mengembangkan inovasi dan kreativitasnya.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian assosiatif. Menurut Sugiono (2014:339) penelitian assosiatif adalah penelitian yang bersifat membuktikan, dan menemukan hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini dilaksanakan di Cafe Karambia kota Padang. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung kafe karambia kota Padang. Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui secara pasti maka untuk mengetahui pelaksanaan penelitian perlu ditetapkan sampel. pengambilan

(4)

sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling berdasarkan pendapat Rescoe, sampel minimal untuk penelitian ini (6 x 20 = 120), dengan menggunakan enam variabel, dalam satu variabel ditetapkan untuk 20 sampel. Untuk itu dalam penelitian ini peneliti menetapkan responden sebanyak 120 dengan pertimbangan tingkat kevalidan jawaban responden semakin tinggi.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel Keputusan Pembelan sebagai variabel terikat (Y), experiential marketing (X1), kualitas pelayanan (X2) promosi (X3) lingkungan belanja (X4) dan gaya hidup (X5) sebagai variabel bebas (X).

Menurut (Suliyanto, 2011:54) teknik analisis data yang di-gunakan adalah analisis regresi linear berganda.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif dan Asosiatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung cafe karambia kota Padang. Dan jumlah responden adalah sebanyak 120 orang jumlah

sampel pada masing-masing kelas digunakan teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel keputusan pemebelian sebagai variabel terikat (Y), experiential marketing (X1), kualitas pelayanan (X2), promosi (X3), lingkungan belanja (X4), gaya hidup (X5).

Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linear berganda

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Setelah melakukan penelitian terhadap 120 orang responden, untuk variabel keputusan pembelian (Y) terdapat rata-rata TCR sebesar 81,46% dengan kategori adalah baik.

Indikator pertama yaitu pengenalan masalah dengan TCR 80,28% dengan kategori baik. Indikator kedua yaitu pencarian informasi dengan TCR 81,33% dengan kategori baik.

Indikator ketiga yaitu evaluasi alternatif dengan TCR 82,11%

dengan kategori baik. Indikator ke empat yaitu keputusan pembelian

(5)

dengan TCR 81,42%, artinya cafe karambia telah memiliki stok produk yang baik. Indikator ke lima yaitu perilaku pasca pembelian dengan TCR 82,17% dengan kategori baik.

Hal ini membuktikan bahwa keputusan pembelian berada pada kategori baik dengan indikator tertinggi yaitu perilaku pasca pembelian. Yang artinya kosumen menilai bahwa cafe karambia ini sesuai dengan kebutuhan mereka sehingga mereka sudah berencana akan berkunjung kembali suatu hari nanti.

Deskripsi Variabel Experiential Marketing (X1)

Setelah melakukan penelitian terhadap 120 orang responden, untuk varibel experiential marketing terdapat rata-rata TCR sebesar 80,94% dengan kategori adalah baik.

Indikator pertama yaitu sense dengan TCR 78,50% kategori baik. Indikator kedua adalah feel dengan TCR 80,83 kategori baik. Indikator ketiga yaitu think dengan TCR 81,17% dengan kategori baik. Indikator keempat yaitu act dengan TCR 79,50% dengan kategori cukup. Indikator kelima yaitu realate dengan TCR 82,08% dengan kategori baik.

Hal ini membuktikan bahwa experiential marketing berada pada kategori baik dengan indikator tertinggi yaitu realate. Yang artinya cafe karambia telah menjaga hubungan dan citra yang baik terhadap konsumen.

Deskripsi Variabel Kualitas Pelayanan (X2)

Setelah melakukan penelitian terhadap 120 orang responden, untuk variabel kualitas pelayanan terdapat rata-rata TCR sebesar 80,64% dengan kategori adalah baik. Indikator pertama yaitu bukti fisik (tangible) dengan TCR 82,06% kategori baik.

Indikator kedua kehandalan (reability) dengan TCR 80,79%

kategori baik.. Indikator ketiga ketanggapan (responsive) dengan TCR 81,00% kategori baik. Indikator keempat yaitu jaminan (assurance) dengan TCR 77,83% kategori cukup.

Indikator kelima yaitu empati (empaty) dengan TCR 81,56%

kategori baik.

Hal ini membuktikan bahwa kualitas pelayanan berada pada kategori baik dengan indikator tertinggi yaitu bukti fisik (tangible).

Yang artinya konsumen cafe karambia telah merasa nyaman

(6)

dengan kebersihan ruangan dan merasa puas dengan fasilitas yang disediakan oleh cafe karambia, selain itu konsumen juga merasa tertarik dengan desain interior yang diciptakan oleh cafe karambia.

Deskripsi Variabel Promosi (X3) Setelah melakukan penelitian terhadap 120 orang responden, untuk variabel promosi terdapat rata-rata TCR sebesar 80,69% kategori adalah baik. Indikator pertama yaitu periklanan dengan TCR 81,11 kategori baik. Indikator kedua yaitu personal selling dengan TCR 81,42 kategori baik. Indikator ketiga yaitu promosi penjualan dengan TCR 79,89% kategori cukup. Indikator keempat yaitu publisitas dengan TCR 80,33% kategori baik.

Hal ini membuktikan bahwa promosi berada pada kategori baik dengan indikator tertinggi yaitu personal selling. Yang artinya personal selling dari cafe karambia dinilai baik.

Deskripsi Variabel Lingkungan Belanja (X4)

Setelah melakukan penelitian terhadap 120 orang responden, untuk varibel lingkungan belanja terdapat rata-rata TCR sebesar 80,72%

kategori adalah baik. Indikator pertama yaitu kesenangan (pleasure) dengan TCR 79,67 kategori cukup.

Indikator kedua yaitu kegairahan (arousel) dengan TCR 80,96 kategori baik. Indikator ketiga yaitu dominasi (dominance) dengan TCR 81,54 kategori baik.

Hal ini membuktikan bahwa lingkungan belanja berada pada kategori baik dengan indikator tertinggi yaitu dominasi (dominance).

Yang artinya Dominasi di cafe karambia dinilai baik karena konsumen merasa dikendalikan oleh suasana dan lingkungan yang diciptakan cafe karambia.

Deskripsi Variabel Gaya Hidup (X5)

Setelah melakukan penelitian terhadap 120 orang responden, untuk variabel gaya hidup terdapat rata-rata TCR sebesar 80,13% kategori adalah baik. Indikator pertama yaitu aktifitas dengan TCR 78,25 kategori cukup.

Indikator kedua yaitu minat dengan TCR 80,22 kategori baik. Indikator ketiga yaitu opini TCR 81,92 kategori baik.

Hal ini membuktikan bahwa gaya hidup berada pada kategori baik dengan indikator tertinggi yaitu opini.

(7)

Yang artinya opini pada cafe karambia dinilai baik karena konsumen berpendapat baik terhadap menu yang tersedia pada cafe karambia. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Hasil Uji Regresi Linear Berganda Y= -18,782 + 0,492X1 + 0,279X2+

0,331X3 + 0,169X4 + 0,400X5

Hasil pengolahan data dapat dilihat hasil nilai R Square sebesar 0,827 yang artinya 82,7% perubahan pada variabel dependen (keputusan pembelian) dapat dijelaskan oleh variabel independen (Experiential Marketing, kualitas pelayanan, promosi, lingkungan belanja dan gaya hidup) cukupkan sisanya sebesar 17,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Dari model persamaan regresi linear berganda di atas terdapat nilai konstanta sebesar -18,782 menunjukan bahwa tanpa adanya pengaruh dari variabel terikat (keputusan pembelian) maka nilai variabel bebas (experiential marketing, kualitas pelayanan, promosi, lingkungan belanja dan gaya hidup) telah mencapai -18,782 satuan.

Nilai koefisien regresi (X1) Experiential Marketing sebesar 0.492, artinya jika Experiential Marketing naik sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian naik sebesar 0.492 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Nilai koefisien regresi (X2) kualitas pelayanan sebesar 0.279, artinya jika kualitas pelayanan naik sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian naik sebesar 0.279 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Nilai koefisien regresi (X3) promosi sebesar 0.331, artinya jika promosi naik sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian naik sebesar 0.331 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Nilai koefisien regresi (X4) lingkungan belanja sebesar 0.169, artinya jika lingkungan belanja naik sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian naik sebesar 0.169 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

(8)

Nilai koefisien regresi (X5) gaya hidup sebesar 0.400, artinya jika gaya hidup naik sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian naik sebesar 0.400 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Uji Hipotesis Uji F

Nilai Fhitung 108.932 > Ftabel 2,29 dan nilai Sig 0,000 < α 0,05 artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan experiential marketing, kualitas pelayanan, promosi, lingkungan belanja dan gaya hidup secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Cafe Karambia di Kota Padang, berarti semakin baik experiential marketing, kualitas pelayanan, promosi, lingkungan belanja dan gaya hidup maka keputusan pembelian akan semakin meningkat pula.

Uji t

Hipotesis 1, terdapat pengaruh positif signifikan antara Experiential Marketing terhadap keputusan pembelian konsumen pada Cafe Karambia di Kota Padang. Hasil analisa uji t diketahui Experiential Marketing berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Cafe Karambia di Kota Padang.

Berdasarkan analisis data diketahui nilai koefisien regresi sebesar 0,492.

Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 8,694 lebih besar dari ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 ˂ α = 0,05, berarti Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian dapat dikatakan terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara Experiential Marketing terhadap keputusan pembelian konsumen pada Cafe Karambia di Kota Padang. Berarti hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Experiential Marketing akan menyebabkan keputusan pembelian konsumen semakin meningkat.

Hipotesis 2, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Cafe Karambia di Kota Padang. Hasil analisa uji t diketahui kualitas pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Cafe Karambia di Kota Padang.

(9)

Berdasarkan analisis data diketahui nilai koefisien regresi sebesar 0,279.

Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 7,942 lebih besar dari ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 ˂ α = 0,05, berarti Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian dapat dikatakan terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Cafe Karambia di Kota Padang.

Berarti hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkat kualitas pelayanan akan menyebabkan keputusan pembelian konsumen semakin meningkat juga.

Hipotesis 3, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara promosi terhadap keputusan pembelian konsumen pada Cafe Karambia di Kota Padang. Hasil analisa uji t diketahui promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Cafe Karambia di Kota Padang.

Berdasarkan analisis data diketahui nilai koefisien regresi sebesar 0,331.

Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 6,004 lebih

besar dari ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 ˂ α = 0,05, berarti Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian dapat dikatakan terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara promosi terhadap keputusan pembelian konsumen pada Cafe Karambia di Kota Padang.

Berarti hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkat promosi akan menyebabkan keputusan pembelian konsumen semakin meningkat juga.

Hipotesis 4, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan belanja terhadap keputusan pembelian konsumen pada Cafe Karambia di Kota Padang. Hasil analisa uji t diketahui lingkungan belanja berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Cafe Karambia di Kota Padang.

Berdasarkan analisis data diketahui nilai koefisien regresi sebesar 0,169.

Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 2,666 lebih besar dari ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 ˂ α = 0,05, berarti Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian

(10)

dapat dikatakan terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara lingkungan belanja terhadap keputusan pembelian konsumen pada Cafe Karambia di Kota Padang.

Berarti hal ini menunjukkan bahwa semakin bagus lingkungan belanja akan menyebabkan keputusan pembelian konsumen semakin meningkat juga.

Hipotesis 5, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara gaya hidup terhadap keputusan pembelian konsumen pada Cafe Karambia di Kota Padang. Hasil analisa uji t diketahui gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Cafe Karambia di Kota Padang.

Berdasarkan analisis data diketahui nilai koefisien regresi sebesar 0,400.

Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 4,654 lebih besar dari ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 ˂ α = 0,05, berarti Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian dapat dikatakan terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara gaya hidup terhadap keputusan pembelian konsumen pada Cafe

Karambia di Kota Padang. Berarti hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkat gaya hidup akan menyebabkan keputusan pembelian konsumen semakin meningkat juga.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan:

1. Variabel experiential marketing (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di cafe karambia di kota padang (Y), yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,492 nilai koefisien regresi ini signifikan karena nilai thitung sebesar 8,694 > ttabel sebesar 1,98.

2. Variabel kualitas pelayanan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di cafe karambia di kota padang (Y), yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,279 nilai koefisien regresi ini signifikan karena nilai thitung sebesar 7,942

> ttabel sebesar 1,98.

(11)

3. Variabel promosi (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di cafe karambia di kota padang (Y), yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,331 nilai koefisien regresi ini signifikan karena nilai thitung sebesar 6,004

> ttabel sebesar 1,98.

4. Variabel lingkungan belanja (X4) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di cafe karambia di kota padang (Y), yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,169 nilai koefisien regresi ini positif dan signifikan karena nilai thitung sebesar 2,666 > ttabel sebesar 1,98.

5. Variabel gaya hidup (X5) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di cafe karambia di kota padang (Y), yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar 0,400 nilai koefisien regresi ini signifikan karena nilai thitung sebesar 4,654

> ttabel sebesar 1,98.

6. Variabel experiential marketing, kualitas pelayanan, promosi, lingkungan belanja, gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian konsumen di cafe karambia di kota padang (Y) dengan nilai Fhitung 108,448 >

Ftabel 2,47 dan R square 0,827 atau 82,7%

DAFTAR PUSTAKA

Andreani, F. (2007). Experiential Marketing (Sebuah Pendekatan Pemasaran). Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol 2(1), 1–8.

Ansofino. (2016). Buku Ajar Ekonometrika. Yogyakarta:

Deepublish.

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 Edisi Kelimabelas.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Kotler, P. (2014). Principle Of Marketing 15th Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Roza, S. (2014). Analisis Pengaruh Gaya Hidup Terhadanp Keputusan Konsumen Memilih Eco Product, 16.

(12)

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &

D. Bandung: Alfabeta.

Sukesi. Analisis Konsekuensi Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Masyarakat (Kajian Pada Pengguna Pelayanan Publik Dinas Perhubungan & Llaj Provinsi Jawa Timur). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 13(1).

Suliyanto. (2011). Ekonomitrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta:

ANDI.

Supranto, J. (2006). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan Pangsa.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Tjiptono, F. (2009). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI.

Utami, C. W. (2010). Manajemen Ritel, Strategi dan Implementasi Operational Bisnis Ritel Modern di Indonesia, Edisi 2. Jakarta:

Salemba.

Referensi

Dokumen terkait

Desain Penelitian Group Pretest Perlakuan Postest R* O1 X O2 Keterangan : R* : Kelas Eksperimen X : Pembelajaran dengan perlakuan tertentu yakni menggunakan e-modul berbasis