• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh gaya belajar visual, kesiapan belajar, konsep

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh gaya belajar visual, kesiapan belajar, konsep"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL, KESIAPAN BELAJAR, KONSEP DIRI DAN ADVERSITY QUOTIENT TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MATAPELAJARAN EKONOMI SISWA IPS KELAS XI SMA N 8 PADANG

Prima Della Rachmita 1, Sri Wahyuni2, Nora Susanti2

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat primadella95@gmail.com.

ABSTRACT

This study aims to analyze the influence of visual learning styles, readiness, self-concept and adversity quotient on the economic achievement of students of IPS Class XI SMA N 8 Padang. The results showed that: 1) internal visual learning style has a significant effect on learning achievement. Where indicated by the coefficient value of 0.208. The coefficient value is significant because the value of tcount 2.783> ttable of 1.98698. 2) learning readiness has a significant effect on learning achievement. Where indicated by the coefficient value of 0.658 This coefficient value is significant because the value of tcount 4.321> ttable 1.98698. 3) self-concept has a significant effect on learning achievement. Where indicated by the coefficient value of 0.222. The value of this coefficient is significant because the value of tcount, 2.684> ttable of 1.98698. 4) adversity quotient coefficient of 0.633. The value of this coefficient is significant because the value of tcount, 5.706> ttable of 1.98698. 5) visual learning styles, readiness to learn, self-concept adversity quotient together- influence learning achievement.

Where obtained value Fhitung 75.225> Ftabel 2.47 with a significant level of 0.000 <α = 0.05. This means Ha is accepted and H0 is rejected.

Keywords : Visual Learning Style, Learning Preparation, Self Concept, And

Adversity Quotien.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu

usaha bersama untuk

mengembangkan dan membina potensi sumber daya manusia melalui kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah pertama, menengah atas dan perguruan tinggi. Pendidikan di

sekolah bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku siswa

sehingga siswa mampu

mengimplementasikan potensi- potensi yang ada pada dirinya dalam kehidupan bermasyarakat.

Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa dan

(2)

mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri dan bertanggung jawab kepada masyarakat dan negara serta dapat menjadikan manusia yang berkualitas. Untuk menciptakan mutu sumber daya manusia yang berkualitas tentunya tidak akan terlepas dari unsur siswa itu sendiri.

Keberhasilan proses pembelajaran ditandai dengan prestasi belajar siswa yang baik. Tingkah laku yang baru misalnya dari tidak tahu, timbulnya pengertian baru, perubahan dalam sikap, kebiasaan, keterampilan, kesanggupan, menghargai, perkembangan sikap- sikap sosial, emosional dan pertumbuhan jasmani.

Menurut Tulus, (2004:75)

“prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa/siswi ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah/universitas. Prestasi belajar adalah sebuah hasil yang dicapai oleh siswa/siswi setelah melakukan

proses belajar. Selain itu prestasi belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai siswa/siswi dalam mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Jadi dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Prestasi Belajar merupakan suatu hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan belajar yang terlihat dari perubahan tingkah laku.

Pada dasarnya terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah.

Faktor ini ada yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dan ada yang berasal dari luar diri (eksternal).

Kondisi fisik, minat, bakat, kesiapan, dan aktivitas merupakan faktor yang berasal dari dalam diri. Sedangkan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa.

Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dilihat dari Hasil Nilai Ujian Semester 1 Mata Pelajaran Ekonomi TP 2016/2017 Kelas X1 SMA N 8 Padang, dengan adanya hasil Nilai Ujian Semester, maka kita dapat

(3)

mengetahui prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada tanggal 14 februari 2017, penulis

mendapatkan data hasil Nilai Ujian Semester pada mata pelajaran ekonomi siswa IPS kelas XI tahun ajaran 2016/2017 sebagai berikut:

Tabel 1. Nilai Ujian Semester 1 Mata Pelajaran Ekonomi TP 2016/2017 Kelas X1 SMA N 8 Padang

Kelas Jumlah Siswa

KKM

Siswa yang Tuntas dan yang Tidak Tuntas

Tuntas Tidak Tuntas

Jumlah % Jumlah %

XI IPS 1 31 82 0 0 31 100

XI IPS 2 32 82 20 62,5 12 37,5

XI IPS 3 31 82 2 6,5 29 93,5

XI IPS 4 30 82 0 0 30 100

Sumber : Guru Mata Pelajaran Ekonoomi SMA N 8 Padang Berdasarkan tabel 2 di atas

dapat diketahui Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan di SMA N 8 Padang untuk mata pelajaran ekonomi kelas XI yaitu sebesar 82.

Namun dari Tabel di atas dapat diketahui masih banyak siswa yang prestasi belajarnya belum mencapai KKM. Dari empat kelas di atas, masih adanya setiap kelas yang siswanya belum tuntas pada mata pelajaran ekonomi. Jika dilihat dari persentase ketuntasan, kelas yang memiliki persentase yang paling tinggi adalah kelas XI IPS 3 yakni sebesar 6,5%. Dari penjelasan di atas

terlihat bahwa kriteria ketuntasan minimal yang diperoleh mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI di SMA N 8 Padang masih rendah.

Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu gaya belajar visual. Gaya belajar visual merupakan suatu kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi Hernacki, (2002: 110). Dunn & Dunn (dalam Sugihartono, 2007:53) menjelaskan bahwa gaya belajar merupakan kumpulan karakteristik pribadi yang membuat suatu pembelajaran efektif

(4)

untuk beberapa orang dan tidak efektif untuk orang lain.

Siswa memiliki kebutuhan belajar sendiri, belajar dengan cara yang berbeda, serta memproses informasi dengan cara yang berbeda.

Sebagian orang mungkin memiliki gaya belajar visual tertentu yang dominan digunakan dalam berbagai situasi, sehingga kurang menggunakan gaya yang berbeda untuk situasi yang berbeda. Gaya belajar visual juga perlu disesuaikan dengan karakteristik jurusan atau bidang studi yang dimasuki, yang selanjutnya akan turut mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam meraih prestasi yang diharapkan.

Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah kesiapan belajar. Menurut Jamies Drever (dalam Slameto, 2013: 59) menyatakan bahwa kesiapan adalah “preparedness to respond or react” maksudnya kesiapan adalah persiapan untuk memberi respon atau bereaksi.

Artinya kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar karena saat peserta didik sudah memiliki

kesiapan belajar, maka prestasi belajarnya akan lebih baik. Kesiapan diperlukan dalam proses belajar mengajar karena dalam kondisi siap, peserta didik cendrung lebih mudah untuk mengikuti pembelajaran.

Kesiapan belajar merupakan salah satu kondisi yang harus dimiliki peserta didik. Kesiapan belajar perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena proses belajar yang disertai dengan adanya kesiapan akan memudahkan peserta didik untuk menerima dan memahami materi yang disampaikan oleh guru serta dapat mendorong peserta didik untuk memberikan respon yang positif dimana keadaan tersebut akan mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh. Berdasarkan observasi awal penulis dengan guru mata pelajaran ekonomi kelas XI, masih banyanknya siswa yang tidak mengumpulkan tugas tepat waktu, dengan banyaknya siswa yang tidak mengumpulkan tugas tepat waktu tersebut berarti masih kurangnya kesiapan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang nantinya akan berpengaruh pada pretasi belajar siswa itu sendiri.

(5)

Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah konsep diri. Menurut Epstein (dalam Mudjiran, 2007:134) konsep diri sebagai pendapat atau perasaan atau gambaran seseorang tentang dirinya sendiri baik yang menyangkut fisik maupun psikis ( social, emosi, moral dan kognitif).

Konsep diri merupakan salah satu hal yang terpenting yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang.

Konsep diri juga merupakan gagasan tentang diri sendiri yang mencakup keyakinan, pandangan dan penilaian sesorang terhadap dirinya sendiri.

Berdasarkan hasil obseravasi awal yang penulis peroleh dari guru mata pelajaran ekonomi kelas XI, masih banyaknya siswa yang kurang aktif dalam proses pebelajaran, karena mereka merasa tidak yakin dengan kemampuan dirinya sendiri hal ini akan berpengaruh terhdap prstasi belajar siswa.

Selanjutnya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah adversity quotient. Dimana setiap orang pasti memimpikan sebuah kesuksesan. Akan tetapi dalam mencapai kesuksesan itu

sendiri butuh perjuangan yang sangat susah dan tidak mudah, di balik itu akan selalu ada yang namanya cobaan, rintangan ataupun kesulitan yang menghadangnya. Hans, (2006:91) “Adversity quotient adalah kegigihan dalam mengatasi segala rintangan dalam mendaki puncak sukses yang diinginkan”.

Keberhasilan siswa dalam pembelajaran tergantung bagaimana cara siswa mengatasi kesulitan yang ada. Dalam dunia pendidikan merupakan hal wajar apabila ada siswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan siswa lainnya.

Kecerdasan dipandang sebagai sesuatu yang relatif, sebab kecerdasan setiap individu berbeda- beda. Siswa yang memiliki adversity quotient tinggi tentu lebih mampu mengatasi kesulitan yang sedang dihadapi. Namun, bagi siswa dengan tingkat adversity quotient yang rendah cenderung menganggap kesulitan sebagai akhir dari perjuangan dan menyebabkan prestasi belajar siswa menjadi rendah.

(6)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif asosiatif. Menurut Irawan, (2000:60) ”penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya. Deskriptif merupkan salah satu bentuk penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa atau kejadian variabel- variabel dalam penelitian”.

Menurut Irawan, (2000:61)

”penelitian asosiatif bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya dan tingkat signifikansi antara variabel bebas dengan variabel terikat”. Dalam penelitian ini penulis ingin menganalisa pengaruh gaya belajar visual, kesiapan belajar, konsep diri, dan adversity quotient terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa IPS kelasXI SMA N 8 Padang.

HIPOTESIS

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya Belajar Visual terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMA N 8 Padang.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kesiapan Belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMA N 8 Padang.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Konsep Diri terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMA N 8 Padang.

4. Terdpat pengaruh yang signifikan antara Adversity Quotient terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMA N 8 Padang.

5. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya Belajar, Kesiapan Belajar, Konsep Diri, dan Adversity Quotient secara bersama-sama berpengruh signifikan terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa IPS kelasXI SMA N 8 Padang.

Penelitian ini dilakukan di SMA N 8 Padang. Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa di SMA N 8 Padang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni tahun 2017. Pada penelitian ini yang

(7)

menjadi populasi adalah semua siswa di SMA N 8 Padang yang berjumlah 124 orang. Dari 124 orang yang menjadi sampel sebanyak 94 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu proporsional random sampling dengan menggunakan rumus Isaac dan Michael sampel yang baik adalah jumlah siswa dalam satu Kelas XI jumlah anggota responden /jumlah populasi. Skala pengukuran data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, skala yang berhubungan dengan pernyataan atau sikap seseorang terhadap sesuatu dengan interval

penilaian untuk setiap jawaban responden 1-5

Sebelum angket disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Menurut Arikunto (2010: 211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahan sesuatu instrumen. Suatu instrumen dinyatakan valid(sah) apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila pernyataan

pada suatu angket.

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut. Pernyataan dikatakan valid jika Corrected item-total correlation

> 0,361. Menurut Nunnally Ghozali Imam, (2012:48) suatu konstruk atau

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha>

0,70. Untuk mengukur reliabilitas dilihat dari nilai cronbach alpha dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel Keterangan

Valid Tidak Valid

X1 13 2

X2 6 0

X3 10 2

X4 11 1

(8)

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Jumlah

Item Pernyataan

Cronba ch’s alpha

Nilai Kritis

Keterangan

Gaya Belajar Visual (X1) 15 0,908 0,70 Reliabel Kesiapan Belajar (X2) 6 0,800 0,70 Reliabel

Konsep Diri (X3) 12 0,789 0,70 Reliabel

Adversity Qoutient (X4) 12 0,806 0,70 Reliabel Sumber: Olahan Data SPSS (Peneliti), Juli 2017

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat Capaian Responden (TCR) Variabel Bebas

Berdasarkan TCR dari masing-masing variabel bahwa rata- rata variabel gaya belajar visual 4,39 dengan tingkat capaian responden (TCR) 87,84 yang tergolong pada kategori baik, untuk rata-rata variabel kesiapan belajar 4,33 dengan tingkat capaian responden (TCR) 86,52 yang tergolong pada kategori baik, untuk rata-rata variabel pemberian konsep diri 4,35 dengan tingkat capaian responden (TCR) 87,07 yang tergolong pada kategori baik, untuk rata-rata variabel adversity quotient 4,44 dengan tingkat capaian responden (TCR) 88,77 yang tergolong pada kategori baik.

Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil koefisien determinasi diperoleh hasil nilai adjusted R square sebesar 0,761 yang artinya 76,10% perubahan pada variabel dependen (prestasi belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (gaya belajar visual, kesiapan belajar, konsep diri dan adversity quotient). Sedangkan sisanya sebesar 23,90% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

UJI HIPOTESIS Hasil Uji t

Pengaruh gaya belajar visual, kesiapan belajar, konsep diri, dan adversity quotient terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa IPS kelasXI SMA N 8 Padang adalah sebagai berikut :

(9)

a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh signifikan antara gaya belajar visual (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y). Untuk variabel gaya belajar visual diperoleh nilai thitung sebesar 2,783> ttabel sebesar 1,98698 dengan nilai signifikan 0,007< = 0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara gaya belajar visual terhadap prestasi belajar.

Hal ini berarti semakin baik gaya belajar visual, maka akan semakin baik pula prestasi belajar.

b. Hipotesis 2, terdapat pengaruh signifikan antara kesiapan belajar(X2)terhadap prestasi belajar siswa (Y). Untuk variabel kesiapan belajar diperoleh nilai thitung sebesar 4,321 > ttabel sebesar 1,98698 dengan nilai signifikan 0,000< = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kesiapan belajar terhadap prestasi belajar.

Hal ini berarti semakin baik kesiapan belajar maka akan

semakin meningkatkan prestasi belajar.

c. Hipotesis 3, terdapat pengaruh signifikan antara konsep diri (X3) terhadap prestasi belajar siswa (Y). Untuk variabel konsep diri diperoleh nilai thitung sebesar 2,684> ttabel sebesar 1,98698 dengan nilai signifikan 0,009< = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara konsep diri terhadap prestasi belajar. Hal ini berarti semakin tinggi konsep diri maka akan semakin meningkat pula prestasi belajarnya.

d. Hipotesis 4, terdapat pengaruh signifikan antara adversity quotient (X4) terhadap kedisiplinan belajar siswa (Y).

Untuk variabel adversity quotient diperoleh nilai thitung sebesar 5,706> ttabel sebesar 1,98698 dengan nilai signifikan 0,000 <

= 0,05 berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara adversity quotient

(10)

terhadap prestasi belajar. Hal ini berarti semakin tinggi adversity quotient maka akan semakin meningkat pula prestasi belajarnya.

Gaya belajar visual merupakan faktor yang dapat mempengaruhi prestasibelajar karena gaya belajar visual yang baik tentu akan meningkatkan prestasi belajar yang baik pula. Temuan ini juga sesuai dengan pendapat menurut Sugiyono, (2012: 110) kecendrungan seseorang untuk belajar sangat beragam dan dipengaruhi oleh beberapa hal. Cara seseorang untuk menyerap informasi, mengolahnya, dan memanifestasikan dalam wujud nyata prilaku hidupnya disebut dengan gaya/tipe belajar. Setiap orang memiliki gaya dan tipologi belajar yang berbeda-beda, tetapi mungkin ada juga ang memiliki gaya/tipologi belajar sejenis. Pada kenyataanya, gaya dan tipologi belajar berpengaruh terhadap yang diperolehnya

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Prasetya, Fajar Dwi 2012) dengan judul “Pengaruh Gaya belajar

visual terhadap prestasi belajar mata diklat listrik otomotif SMKN 2 depok Sleman”.Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa gaya belajar visual berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar.

Kesiapan belajar merupakan faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar karena kesiapan belajar yang baik tentu akan meningkatkan prestasi belajar yang baik pula. Temuan ini juga sesuai dengan pendapat Menurut (Slameto, 2013: 59) mengemukakan kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh terhadap prestasi belajar atau kecenderungan untuk memberi respon.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Teguh Hadi Setiyawan Universitas Negri Semarang 2015) Pengaruh Kesiapan Belajar, Disiplin Belajar, Lingkungan Keluarga dan Motivasi Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Komputer Akuntansi di SMK PGRI

(11)

01 Semarang,” (2015). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kesiapan belajar berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Komputer Akuntansi di SMK PGRI 01 Semarang.

Konsep diri merupakan faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar belajar karena konsep diri yang baik tentu akan meningkatkan prestasi belajar yang baik pula. Temuan ini juga sesuai dengan pendapat menurut Slameto, (2013:113). Siswa yang memiliki pandangan tentang diri yang positif akan menimbulkan konsep diri yang positif, begitupun sebaliknya terjadi jika pandangan tentang diri siswa negatif maka konsep dirinya negatif.

Siswa yang memiliki konsep diri yang positif akan dapat mencapai prestasi belajar yang baik

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Yuan Andinny Universitas Indraprasta PGRI 2013) dengan judul

“Pengaruh Konsep Diri, dan Berfikir Positif Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa”. Hasil penelitiannya menunjukka bahwa

konsep diri berpengaruh signifikan terhadap Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa.

Adversity quotient merupakan faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar belajar karena adversity quotient yang baik tentu akan meningkatkan prestasi belajar yang baik pula. Temuan ini juga sesuai dengan pendapat menurut Wangsadinata, (2008: 97) “Adversity quotient adalah suatu kemampuan atau kecerdasan ketangguhan berupa seberapa baik individu bertahan atas cobaan yang dialami dan seberapa baik kemampuan individu dapat mengatasinya”.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Supardi U.S 2014) dengan judul “Pengaruh Adversity Qoutient Terhadap Prestasi Belajar Matematika”. Hasil Penelitiannya menunjukkan bahwa adversity quotien berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

(12)

1. Gaya belajar isual berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar IPS Siswa Kelas XI SMA N 8 Padang . Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,208 Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,783 > ttabel

sebesar 1,98698. Artinya apabila gaya belajar visual meningkat sebesar 1%, maka prestasi belajar akan meningkat sebesar 0,208 dalam setiap satuannya.

2. Kesiapa belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi IPS Siswa Kelas XI SMA N 8 Padang.

Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,658. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 4,321 > ttabel 1,98698.

Artinya, apabila kesiapan belajar meningkat sebesar 1%, maka prestasi belajar akan meningkat sebesar 0,658 dalam setiap satuannya.

3. Konsep Diri berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar IPS Siswa Kelas XI SMA N 8 Padang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,222.

Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung, 2,684 > ttabel

sebesar 1,98698. Artinya, apabila konsep diri meningkat sebesar 1%, maka prestasi belajar akan meningkat sebesar 0,222 dalam setiap satuannya.

4. Adversity quotient berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar IPS Siswa Kelas XI SMA N 8 Padang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,222.

Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung, 2,684 > ttabel

sebesar 1,98698. Artinya, apabila adversity quotient meningkat sebesar 1%, maka prestasi belajar akan meningkat sebesar 0,222 dalam setiap satuannya..

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, A. G. (2001). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ:

Emotional Quotient

Berdasarkan Enam Rukun Iman dan Lima Rukun Islam. Jakarta:

Arga.

Arikunto, S. (2010b). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rhineka Cipta.

Ghozali Imam. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

(13)

Hans, J. z A. (2006). Strategi Pengembangan Diri. Jakarta:

Personal Development Training.

Irawan. (2000). Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN.

Mudjiran. (2007). Perkembangan Peserta Didik. Padang: UNP Press

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sriwati, B. (2015). Kecerdasan dan Gaya Belajar. Medan: Larispa Indonesia.

Sinamo, J. (2010). Etos Keguruan.

Jakarta.

stoltz. (2000). adversity qoutient mengubah hambatan menjadi peluang. jakarta.

Sudjana. (2010). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Rineka Cipta.

Sugihartono. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Tulus. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siawa.

Jakarta: Grasindo.

Sriwati, B. (2015). Kecerdasan dan Gaya Belajar. Medan: Larispa Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsep diri dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran kewirausahaan

HERTI HERNIATI. Gaya Pengasuhan, Konsep Diri, Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa SMA pada berbagai Model Pembelajaran. Dibimbing oleh MELLY LATIFAH dan

Teori-teori di atas mengenai gaya bela- jar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik yang mempengaruhi pres- tasi belajar siswa, mendukung hasil peneli- tian

Dari seluruh kegiatan penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kesiapan belajar dan kepercayaan diri terhadap

gaya belajar model visual dan auditorik. 2) Prestasi belajar mahasiswa kedokteran umum Fakultas Kedokteran UNDIP tidak dipengaruhi oleh gaya belajar yang terdiri dari

Dari tabel di atas, diperoleh bahwa hasil bahwa hasil analisis data pada kelompok Gaya Belajar yaitu Gaya Belajar visual, gaya belajar audio dengan Gaya Belajar

Kesimpulannya adversity quotient mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang, orang-orang yang memiliki adversity quotient tinggi akan menghasilkan prestasi

PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI, KESIAPAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2011 DAN 2012 STKIP PGRI SUMATERA