Judul Skripsi : Pengaruh Harga Jual Dan Lokasi Terhadap Volume Penjualan Telur Itik Di Kota Makassar. Usaha penjualan telur bebek di kota Makassar merupakan salah satu usaha yang dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya penting bagi para pengusaha atau pedagang telur untuk dapat berkembang dan sukses dalam usaha pemasarannya adalah pedagang telur dapat menerapkan strategi yang tepat dalam mengelola usahanya, seperti menentukan harga jual yang tepat dan lokasi penjualan yang berbeda.
Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian mengenai “Pengaruh Harga Jual dan Lokasi Penjualan Terhadap Volume Penjualan Telur Itik Di Kota Makassar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan kontribusi harga jual dan lokasi terhadap volume penjualan telur bebek di Kota Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang telur di berbagai pasar di Kota Makassar yang berjumlah 96 pedagang telur.Untuk menentukan besar sampel digunakan rumus Slovin.
Dari persamaan regresi linier berganda diperoleh nilai koefisien regresi yaitu untuk variabel harga jual (X1) dan lokasi (X2) terhadap volume penjualan (Y) mempunyai pengaruh negatif yang artinya setiap kenaikan nilai penjualan Variabel harga dan lokasi akan menyebabkan penurunan volume penjualan telur itik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Harga Jual dan Lokasi mempunyai pengaruh yang nyata terhadap Volume Penjualan Telur Itik di Kota Makassar dan kontribusi variabel Harga Jual dan Lokasi terhadap Volume Penjualan Telur Itik adalah sebesar 69,9% dan sisanya 30%. , 1%. dipengaruhi oleh faktor eksternal lain Model penelitian. Pengaruh Harga Jual dan Lokasi terhadap Volume Penjualan Telur Itik di Kota Makassar.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Harga Jual Dan Lokasi Terhadap Volume Penjualan Telur Itik Di Kota Makassar” ini disusun menjadi satu kesatuan.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
 - Rumusan Masalah
 - Tujuan Penelitian
 - Kegunaan Penelitian
 
Namun baik volume penjualannya menurun atau meningkat, hal itu harus segera diatasi agar semuanya berjalan sesuai harapan. Menurunnya volume penjualan dapat disebabkan oleh perubahan selera konsumen, harga yang terus meningkat, dan persaingan bisnis yang semakin kompetitif (Antyadika, 2012). Penurunan volume penjualan terbesar yang dialami pedagang di pasar tradisional disebabkan oleh lokasi/lingkungan tempat mereka berusaha.
Pedagang yang letaknya dekat dengan pintu masuk pasar akan selalu ramai pembeli karena letaknya yang strategis, mudah dilihat dan dijangkau. Begitu pula dengan pedagang yang titik penjualannya berada di belakang pasar atau di dalam kompleks pasar, maka akan kecil kemungkinannya untuk dikunjungi pembeli. Namun keterbatasan lokasi menyebabkan banyak pedagang menempati area yang bukan untuk berjualan, seperti di sekitar jalan raya dan jalan raya, sehingga dapat mengganggu transportasi dan seringkali menimbulkan kemacetan lalu lintas.
3 tentu lebih rendah dibandingkan pedagang yang menempati lokasi permanen atau tempat penjualan (Purnama, 2011). Harga jual yang semakin tinggi akan menyebabkan pembeli beralih ke produk alternatif yang dianggap lebih murah sehingga berdampak pada menurunnya volume penjualan pedagang telur bebek. Hal ini sesuai dengan pendapat Rasyaf (1993) yang menyatakan bahwa jika harga telur bebek naik, pembeli akan mencari barang pengganti yang dianggap lebih murah. Hal ini didukung oleh Kaderi (2013) yang menyatakan tinggi rendahnya harga telur sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya atau volume total produksi.
Jika produksi telur bebek tinggi bisa dipastikan harganya akan selalu berada di kisaran rendah, namun jika harganya tinggi karena adanya keseimbangan antara kebutuhan pasar dan volume produksi. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Harga Jual Dan Lokasi Penjualan Terhadap Volume Penjualan Telur Itik Di Kota Makassar”. Apakah faktor harga jual dan perbedaan lokasi penjualan berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan telur bebek di kota makassar?
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh harga jual dan perbedaan tempat penjualan terhadap volume penjualan telur bebek di kota makassar. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi perbedaan harga jual dan lokasi penjualan terhadap volume penjualan telur bebek di kota makassar. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya dan sebagai bahan referensi bagi pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan terkait penentuan harga dan permintaan telur bebek.
TINJAUAN PUSTAKA
- Tinjauan Umum Telur Itik
 - Harga Jual
 - Lokasi Usaha
 - Volume Penjualan
 - Kerangka Pikir
 - x 2 y Harga Jual
 - Hipotesis Penelitian
 
Harga jual adalah sejumlah imbalan (uang atau barang) yang diperlukan untuk memperoleh suatu kombinasi barang atau jasa. Hansen dan Mowen (2001) mendefinisikan harga jual sebagai sejumlah uang yang dibebankan suatu badan usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau disediakan. Menurut Mulyadi (2001), harga jual pada prinsipnya harus mampu menutupi seluruh biaya ditambah keuntungan yang wajar.
Dalam hal ini harga jual adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk memperoleh sejumlah kombinasi barang, jasa, dan jasa. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase keuntungan yang diinginkan perusahaan. Satu-satunya cara untuk menarik minat konsumen adalah dengan menetapkan harga yang tepat terhadap produk yang dijual. Harga jual ditentukan oleh pembeli dan penjual, dalam proses negosiasi penjual akan meminta harga jual yang lebih tinggi dari perkiraannya, sedangkan pembeli akan menawarkan harga yang lebih rendah dari perkiraannya untuk dibayar.
Agar perusahaan dapat tetap bersaing di pasar dan perusahaan tidak mengalami kerugian maka perusahaan harus dapat menentukan harga jual produknya dengan tepat (Mohammad, 2007). Harga suatu barang atau jasa merupakan salah satu variabel pemasaran yang harus diperhatikan oleh manajemen, karena dalam hal ini akan berpengaruh langsung terhadap volume penjualan dan keuntungan yang akan dicapai. 12 Hubungan antara permintaan dan harga jual biasanya berbanding terbalik, yaitu semakin tinggi harga maka jumlah yang diminta semakin kecil dan sebaliknya.
Penelitian yang dilakukan oleh Nurlela (2007) menemukan adanya pengaruh positif antara perbedaan lokasi terhadap volume penjualan telur di pasar terong di kota Makassar. Tujuan penjualan perusahaan adalah untuk meningkatkan volume penjualan guna mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya. 17 Menurut Prastowo dan Julianti (2002), total penjualan sama dengan harga jual per unit dikalikan jumlah unit yang terjual.
Volume penjualan dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja suatu perusahaan khususnya manajer pemasaran dalam memasarkan produknya. Dengan biaya produksi yang terkendali maka jelas akan dihasilkan produk yang baik, kualitas produk yang kompetitif dan harga jual yang kompetitif, sehingga perusahaan dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan pangsa pasarnya, dan diharapkan terjadi peningkatan volume penjualan (Mulyadi, 2001). 18 Terkait dengan volume penjualan, lokasi penjualan yang strategis dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dengan meningkatkan volume penjualan pengecer.
Hal ini sejalan dengan pendapat Sa’adah (2012) yang mengatakan bahwa harga suatu produk atau jasa merupakan variabel pemasaran yang harus diperhatikan oleh manajemen karena dalam hal ini akan berpengaruh langsung terhadap besarnya volume penjualan dan keuntungan yang diperoleh. akan tercapai. Selain itu Kotler (2005) juga menambahkan bahwa faktor yang mempengaruhi volume penjualan adalah harga jual, faktor harga jual merupakan hal yang sangat penting dan mempengaruhi penjualan barang atau jasa yang dihasilkan.