• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI APLIKASI PERHITUNGAN NILAI JUAL BARANG DAGANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI APLIKASI PERHITUNGAN NILAI JUAL BARANG DAGANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

2

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI APLIKASI PERHITUNGAN NILAI JUAL BARANG DAGANG

Edi Tohidi1, Fidya Arie Pratama2 Prodi Komputerisasi Akuntansi

STMIK IKMI Cirebon

ABSTRAK

Sistem informasi akuntansi perhitungan nilai jual barang dagang merupakan salah satu dari keseluruhan sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan. Dalam perusahaan dagang membutuhkan sistem perhitungan nilai jual untuk memberikan kemudahan operasional perusahaan dalam rangka mengetahui stock dan harga pokok penjualan. Toko Seneng Santoso adalah salah satu perusahaan di Cirebon yang bergerak dalam bidang penjualan makanan ringan. Toko Seneng Santoso masih menggunakan cara yang manual untuk mengetahui perhitungan nilai jual barang sehingga mengakibatkan perhitungan nilai jual barang tidak terkontrol dengan baik. Hal ini yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian pada Toko Seneng Santoso dan memilih judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Aplikasi Perhitungan Nilai Jual Barang Dagang “. Penelitian laporan ini bertujuan untuk membuat sistem informasi akuntansi perhitungan nilai jual agar dalam pengolahan data pencatatan perhitungan di Toko Seneng Santoso menjadi lebih efektif dan efisien sesuai dengan standart akuntansi keuangan. Untuk metode pencatatan persediaan menggunakan metode perpetual dan untuk aliran kosnya menggunakan metode rerata bergerak. Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan jenis data primer dan sekunder, adapun teknik pengumpulan data yang digunakan ialah melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Perancangan sistem informasi yang digunakan adalah flowchart, context diagram,dan data flow diagram. Perancangan sistem ini menggunakan alat bantu Microsoft Visual Basic 6.0, MySQL sebagai database dan Crystal Report sebagai output dari laporan keuangan. Hasil dari penelitian ini terdiri dari kartu gudang, kartu persediaan, jurnal penjualan, jurnal pembelian, buku besar, laporan laba/rugi, laporan posisi keuangan, dan laporan modal. Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Perhitungan, Microsoft Visual Basic, SQL Server, dan Crystal Report.

A. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Salah satu perangkat yang perlu diterapkan oleh manajemen dalam menangani dan mengolah mutasi atau keluar masuknya persediaan barang adalah dengan cara merancang sebuah

sistem informasi. Sistem informasi pada suatu perusahaan merupakan suatu alat yang sangat membantu kelancaran tugas dan cara yang mudah dalam berkoordinasi antar bagian yang ada, karena sistem informasi akan membantu untuk mengawasi dan mengambil keputusan

(2)

3 untuk menjalankan operasional perusahaan. Termasuk salah satunya adalah pengendalian terhadap transaksi mutasi persediaan barang. Sistem merupakan kumpulan dari bagian baik pisik maupun non pisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan.

Dengan sistem yang ada tersebut diharapkan aktivitas perusahaan berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Agar sistem tersebut dapat berjalan dengan baik didalam kegiatan perusahaan, sistem memerlukan informasi. Menurut McLeod, (2004) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi juga disebut data yang diproses atau data yang memiliki arti. Informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan. Para pembuat keputusan memahami bahwa informasi menjadi faktor kritis dalam menentukan kesuksesan/keunggulan dalam suatu bidang usaha. Sistem apapun tanpa ada informasi tidak akan berguna, karena sistem tersebut mengalami kemacetan dan akhirnya berhenti. Sistem informasi juga merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses

penciptaan dan aliran informasi. Sebagai suatu sistem informasi, akuntansi menghasilkan informasi keuangan melalui laporan-laporan keuangan yang didasarkan pada prinsip dan konsep yang berlaku umum. Pada lingkungan berbasis komputer, sistem informasi menggunakan perangkat keras dan lunak komputer, jaringan telekomunikasi manajemen basis data, dan berbagai bentuk teknologi informasi yang lain dengan tujuan untuk mengubah sumber data menjadi berbagai macam informasi yang dibutuhkan oleh pemakai. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Dalam membahas sistem akuntansi perlu dibedakan istilah sistem dengan prosedur. Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2008). Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk

(3)

4 mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi (Bodnard dan Hopwood, 2003). Salah satu informasi akuntansi adalah informasi akuntansi yang berkaitan dengan persediaan.

Menurut Mulyadi dalam bukunya Auditing, edisi 6 (2002). “Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis yang normal atau barang-barang yang akan dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan dijual. Kekayaan perusahaan yang tidak dimasukkan ke dalam kelompok sediaan karena kekayaan tersebut tidak dijual dalam kegiatan bisnis normal perusahaan adalah sediaan yang menunggu saat penjualan dan surat berharga yang disimpan untuk dijual dikemudiaan hari. Didalam perusahaan dagang, sediaan utama terdiri dari sediaan barang dagang. Dalam perusahaan manufaktur, sediaan terdiri dari sediaan bahan baku dan bahan penolong, sediaan produk dalam proses, sediaan produk jadi, sediaan suku cadang, dan bahan habis pakai”. Semua perusahaan baik jasa, dagang maupun manufaktur perlu melakukan pencatatan akuntansi untuk mengetahui kondisi keuangan usahanya. Karena dari laporan keuangan yang dihasilkan akan dapat menunjukkan keadaan keuangan perusahaan yang sesungguhnya, laba atau rugi. Permasalahan yang akan timbul

apabila sistem akuntansi dilakukan secara manual adalah waktu yang banyak yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan keuangan selain itu tingkat keakurasiannya juga kurang.. Untuk mempermudah dalam pemrosesan data, diperlukan sistem informasi akuntansi persediaan yang terkomputerisasi dengan baik sehingga tercipta efektifitas dan efisiensi dalam perusahaan. Berdasarkan prasurvey yang telah dilakukan, Toko Seneng Santoso melakukan penjualan secara tunai dan pembelian barang dengan cara kredit. Berdasarkan informasi yang didapat di toko tersebut tidak terdapat barang konsinyasi. Untuk bagian perhitungan nilai jual disana masih menggunakan cara yang manual untuk mengetahui persediaan barang. Misalnya perhitungan persediaan barang dilakukan pada saat supplier datang sehingga tidak semua barang bisa terkontrol dengan baik. Dan di toko ini juga belum mempunyai kartu persediaan. Cara ini menjadikan perusahaan lambat dalam memperoleh informasi, tentunya dalam bidang persediaan. Sistem informasi akuntansi persediaan berbasis komputer yang akan dirancang ini, diharapkan mampu mengurangi masalah yang ada di toko. Penulis merancang suatu sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang menggunakan program aplikasi yang dapat

(4)

5 mempermudah pekerjaan agar menghasilkan output yang bermanfaat yaitu laporan persediaan barang dagang yang akurat dan cepat. Program aplikasi yang diajukan peneliti yaitu Microsoft Visual Basic 6.0 karena memiliki kemudahan dalam pengoperasian sehingga tidak menyulitkan pengguna atau user dan diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada pada perusahaan. 1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini, adalah :

Bagaimanakah rancang bangun sistem informasi akuntansi aplikasi perhitungan nilai jual mampu mengurangi

permasalahan di Toko Seneng Santoso.

1.3 Pembatasan Masalah

Pada laporan penelitian agar laporan penelitian yang dilakukan sesuai dengan perencanaan maka terdapat pembatasan masalah, diantaranya:

1.

Penelitian hanya dilakukan terhadap transaksi yang mempengaruhi perhitungan nilai jual yaitu transaksi pembelian dan transaksi pengeluaran barang.

2.

Penelitian hanya dilakukan terhadap fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem informasi akuntansi aplikasi perhitungan nilai jual, dokumen yang

digunakan dalam sistem informasi akuntansi aplikasi perhitungan nilai jual dan yang prosedur dalam melakukan pembelian, pengeluaran barang dan pencatatan dokumen.

3.

Perancangan sistem informasi

akuntansi perhitungan nilai jual berdasarkan kebutuhan perusahaan dan kelayakan investasi.

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya laporan penelitian ini antara lain :

Untuk menyusun sistem informasi akuntansi perhitungan nilai jual sampai dengan evaluasi sistem untuk memberikan solusi dari rumusan masalah diatas.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penyusunan laporan ini adalah :

a.

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang teknologi informasi terutama dalam bidang sistem informasi akuntansi.

b.

Bagi Toko Seneng Santoso, sistem

ini menghasilkan informasi aplikasi perhitungan nilai jual yang akan digunakan dalam berbagai pengambilan keputusan.

(5)

6

B.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Teori

Sistem Informasi Akuntansi

a.

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Krismiaji (2005: 4) mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan memproses bisnis. Sedangkan Jogiyanto HM (2005: 17) mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut:

Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggungjawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan eksternal kepada pemegang saham, pemerintan dan pihak-pihak luar lainnya.

Menurut Azhar Susanto (2004:13) mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai sekumpulan (integrasi) dari sub-sub sistem/komponen baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan dan bekerjasama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah

keuangan menjadi informasi keuangan.

b.

Unsur Sistem Informasi Akuntansi Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart (2006: 3) menyebutkan 5 unsur dalam sistem informasi akuntansi, yaitu: 1) Orang-orang yang mengoperasikan

sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi

2) Prosedur, baik manual maupun terotomatisasi yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas organisasi.

3) Data-data tentang proses bisnis organisasi

4) Software yang dipakai untuk memproses data organisasi

5) Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

c.

Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi

Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat- sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Menurut Sutabri Tata (2012:13) dalam buku Analisa Sistem Informasi, menyatakan bahwa karakteristik sistem terdiri dari: a. Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yaitu

(6)

7 saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar Sistem (Environment) dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan.

d. Penghubung Sistem (Interface) Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung juga satu subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (input)

Masukan (Input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) yaitu energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat

beroperasi dari masukan sinyal (maintenance signal). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.

2.2 Program Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang cukup populer dan mudah untuk dipelajari. Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan fasilitas yang memungkinkan untuk menyusun sebuah program dengan memasang objek-objek grafik dalam sebuah form.

2.2 Crystal Report

Crystal Report adalah program yang matang dengan fitur yang luas seperti membuat report cross-tab dan pembuatan formula yang lebih lengkap.

2.4 pengertian perhitungan

Perhitungan adalah sejumlah kompensasi (uang ataupun barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Perusahaan selalu menetapkan harga produknya dengan harapan produk tersebut laku terjual dan boleh memperoleh laba yang maksimal. Hansen dan Mowen (2001:633) mendefinisikan “harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan”.

(7)

8 “pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah mark-up”. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

B.

METODE PENELITIAN Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah jembatan yang menghubungkan peneliti dengan fenomena sosial yang ditelitinya (Sujoko Efferin, dkk, 2008:316). Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah dengan cara:

1.

Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data dan beberapa keterangan yang diperoleh dari dokumen intern perusahaan yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian

ini.

2.

Observasi

Observasi atau pengamatan adalah pengambilan data dengan melakukan pengamatan dan tanpa mengajukan pertanyaan kepada responden (Sekaran, 2006: 102). Observasi dilakukan dengan cara mencari data secara langsung di lapangan, dalam penelitian tersebut, juga dapat menggunakan sumber-sumber non-manusia seperti dokumen dan catatan yang tersedia. Hal-hal yang diobservasi adalah dokumen yang digunakan dan jaringan prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi aplikasi perhitungan nilai jual barang dagang.

3.

Wawancara

Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden untuk memperoleh informasi mengenai isu yang diteliti (Sekaran, 2006: 67). Dalam penelitian ini wawancara dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan kepada pihak yang terkait dengan pokok permasalahan. Wawancara ini dilakukan dengan berdialog langsung dengan karyawan inti Toko seneng sentoso, kemudian dicatat seperlunya guna memperoleh informasi tertulis atau lisan mengenai prosedur kerja dan arus formulir dalam Toko seneng sentoso. Informasi ini digunakan untuk membuat uraian tertulis dan menyusun bagan alir (flowchart) yang

(8)

9 akan dirancang.

C.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Diagram Konteks

Gambar 1 Diagram konteks 4.2 DFD Level 0 Gambar 2 DFD level 0 4.4 DFD Level 1 Proses 2 Gambar 4 level 2 4.5 DFD Level 1 Proses 3 Gambar 5 level 3

4.6 Desain Input, Output bagian gudang

(9)

10 Gambar 6 Desain Input, Output bagian

gudang

4.7 Laporan barang keluar

Gambar 7 Laporan barang Keluar

4.8 Laporan Stock Barang

Gambar 8 Laporan Stock barang 4.9 Input, Output Bagian Akuntansi

Gambar 9 Input Output bagian akuntansi

D.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil laporan dan analisis data dalam penelitian yang telah penulis lakukan. Dan sejalan dengan permasalahan yang telah dikemukakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perancangan sistem aplikasi yang berupa sistem informasi akuntansi aplikasi perhitungan nilai jual dapat memberikan informasi yang berguna bagi Toko Seneng Santoso.

2. Aplikasi ini dapat memfasilitasi user dalam mempermudah mendapatkan

(10)

11 data perhitungan barang dagang dan harga pokok penjualan.

3. Aplikasi ini dapat menghasilkan kartu gudang, kartu persediaan, jurnal penjualan, jurnal pembelian, buku besar, laporan laba/rugi, laporan perubahan modal. dan neraca.

5.2. Saran

1. Pada sistem belum secara otomatis terdapat harga penjualan.

2. Untuk penelitian selanjutnya perlu dikembangkan sistem informasi akuntansi aplikasi perhitungan nilai jual yang terintegrasi antara gudang dan bagian akuntansi.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan terdapat pengendalian pada barang kadaluarsa sehingga pihak manajemen

memperoleh informasi barang yang pergerakannya lambatdan bisa segera mengambil keputusan atas barang tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Azhar, Susanto. 2004. Sistem Informasi Manajemen.Bandung: Linggar Jaya.

Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S., 2003. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Bodnar, G. H.. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf. Jakarta: Salemba Empat.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan. 2008. Exposure Draft PSAK No. 14 (Revisi 2008). Jakarta: Ikatan Akuntansi

Indo nesia.

(http://www.bloggerborneo.com /so ftcopy-psak)

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Teori Akuntansi. Cetakan Ketiga, PT. Raja Grafindo Persada.

Harnanto, Drs. 2007. Akuntansi

Keuangan Menengah.

Yogyakarta : BPFE.

Hartono, Jogiyanto, MBA, Ph.D. 2008. Analisis dan Disain Sistem

Informasi : Pendekatan

Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi.

Hongren, Charles T., Harisson Jr, Walter T, dkk. 1997.Akuntansi

di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Jusup, Al Haryono. 2011. Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta :

Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi YKPN.

Krismiaji, 2002. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Kristanto, Andri. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta : Gava Media.

Kusrini dan Koniyo, Andri. 2007. Tuntunan Praktis Membangun

(11)

12 Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & Microsoft SQL Server. Yogyakarta : Andi Offset. McLeod, Raymond dan Schell,

George.2004. Sistem Informasi Manajemen. Diterjemahkan oleh Hendra Teguh, S.E. Ak. Edisi Delapan. Jakarta: PT Indeks.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Jakarta: PT. Salemba Empat. Mulyadi. 2008.

Gambar

Gambar 1 Diagram konteks  4.2 DFD Level 0  Gambar 2 DFD level 0  4.4 DFD Level 1 Proses 2  Gambar 4 level 2  4.5 DFD Level 1 Proses 3 Gambar 5 level 3
Gambar 7 Laporan barang Keluar

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis statistika inferensial, implementasi teknologi informasi pada industri otomotif di Jawa Timur memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Hasil pengamatan mikroskopis dan analisa statistik terhadap jumlah nekrosa sel dalam folikel limfoid bursa fabricius menunjukkan bahwa antara kelompok IA dan 2A pada 1

Kelengkapan koleksi yang ada di Pepustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dari hasil penelitian adalah 73,08% artinya bahwa koleksi jurnal yang

Metode nettleton pada dasarnya adalah koreksi bouguer dan koreksi medan dimana densitas yang digunakan merupakan densitas yang berada di permukaan, sehingga profil anomali

Sebuah ramuan disebut jamu apabila telah digunakan masyarakat melewati 3 generasi. Artinya bila umur satu generasi rata-rata 60 tahun, sebuah ramuan disebut

Hermeneutika bagi Hasan Hanafi tidak hanya memperbincangkan tentang teknis penafsiran sebagaimana hermenutika metodis, dan hakikat peristiwa penafsiran dalam

Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan alat yang berfungsi untuk menghubungkan dan yang merupakan alat yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari

d. Mengumumkan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di website Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi masing-masing.. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh