• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Implementasi Green Accounting dan Kinerja Lingkungan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sektor Energi

N/A
N/A
Muhammad Rafli Wibowo@18

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Implementasi Green Accounting dan Kinerja Lingkungan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sektor Energi"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Implementasi Green Accounting dan Kinerja Lingkungan terhadap Profitabilitas Perusahaan Sektor Energi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2020-2022: Sebuah Analisis

Muhammad Rafli Wibowo, NIM. 220422604885

S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Malang

Abstrak: Isu lingkungan menjadi topik menarik untuk penelitian. Tanggung jawab terhadap dampak lingkungan dari operasional juga dimiliki oleh perusahaan saat ini, bukan hanya fokus pada keuntungan semata. Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi green accounting dan kinerja lingkungan yang memengaruhi profitabilitas perusahaan sektor energi di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2020-2022. Return on assets (ROA) digunakan untuk mengukur profitabilitas. Selama periode tersebut, sampelnya adalah 17 perusahaan sektor energi yang telah terdaftar di BEI. Data yang dianalisis berasal dari laporan keuangan dan tahunan yang tersedia di situs web BEI (www.idx.co.id) serta situs resmi perusahaan. Regresi linier berganda digunakan dalam analisis dengan perangkat lunak SPSS 27. Hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa profitabilitas perusahaan dipengaruhi oleh green accounting dan kinerja perusahaan, baik secara parsial maupun simultan.

Kata Kunci: Green Accounting, Kinerja Lingkungan, Profitabilitas.

PENDAHULUAN

Tujuan utama sebuah organisasi profit atau perusahaan yaitu mencapai laba semaksimal mungkin atau memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Salah satu cara dalam mencapai tujuan ini ialah dengan terus berupaya memaksimalkan laba guna mencapai hasil dan keuntungan yang optimal. Namun, dalam upaya meningkatkan laba, perusahaan sering kali menggunakan berbagai cara yang dapat berdampak pada penggunaan sumberdaya alam yang terbatas. Mengingat sumber daya alam memerlukan waktu yang lama untuk diperbarui, pemanfaatannya secara berkelanjutan demi mencapai keuntungan dapat menimbulkan

(2)

dampak negatif yang signifikan. Konsep maksimalisasi laba yang diterapkan perusahaan tanpa mempertimbangkan dampak aktivitas perusahaan dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi lingkungan sekitar (Atikah & Sastradipraja, 2024).

Menurut informasi dari situs resmi WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) yang dikutip oleh Gunawan & Mulyani (2023) kondisi lingkungan di Indonesia sekarang ini mengalami permasalahan yang cukup serius. Salah satu penyebab utama masalah lingkungan adalah aktivitas perusahaan di sektor energi, yaitu PT. Medco Energi International Tbk telah menarik perhatian karena menyebabkan bau tidak sedap dan menciptakan pencemaran lingkungan di Kabupaten Aceh Timur. Produk residu berupa minyak cair yang mengandung komponen kimia amonia, yang telah diidentifikasi sebagai bahan berbahaya dan beracun yang diklasifikasikan sebagai B3. Pengelolaan sampah dari Pemerintah menilai PT Medco Energi Internasional di wilayah tersebut telah mengabaikan prinsip-prinsip perlindungan masyarakat dari limbah beracun, yang mengakibatkan pencemaran lingkungan di pemukiman sekitar (Radhali & Ramadhani, 2021). Isu lingkungan yang berasal dari sektor energi dapat berdampak buruk pada reputasi dan kinerja keuangan perusahaan.

Ratnasari (2020) menyatakan bahwa profitabilitas adalah metrik utama yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi perusahaan dan memiliki peran penting dalam kelangsungan hidup jangka panjang karena mencerminkan potensi perusahaan di masa depan. Perusahaan yang meraih profitabilitas tinggi menandakan kemampuannya dalam mengelola aset dan sumber daya secara efektif, sehingga menghasilkan keuntungan yang optimal. Dengan demikian, setiap organisasi berusaha untuk meningkatkan tingkat profitabilitasnya demi menjamin keberlangsungan hidup dan pertumbuhannya di masa depan. Upaya peningkatan profitabilitas ini biasanya melibatkan berbagai strategi, termasuk efisiensi operasional, diversifikasi produk, dan inovasi.

Memeriksa laporan keuangan merupakan metode utama untuk menilai kinerja finansial suatu perusahaan dan menentukan tingkat profitabilitasnya. Laporan keuangan ibarat cermin yang merefleksikan kondisi finansial perusahaan secara menyeluruh. Gambaran yang jelas tentang kesehatan finansial perusahaan diberikan oleh laporan keuangan melalui berbagai indikator seperti pendapatan, biaya, keuntungan, dan aliran kas. Analisis ini sangat penting karena keberhasilan perusahaan di pasar sangat bergantung pada kemampuannya untuk

(3)

mempertahankan kinerja finansial yang kuat. Perusahaan dengan profitabilitas yang baik cenderung lebih mampu bersaing di pasar yang kompetitif dan beradaptasi dengan perubahan kondisi ekonomi.

Return On Asset (ROA) digunakan sebagai ukuran profitabilitas dalam penelitian ini.

Efisiensi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari asetnya, tanpa mempertimbangkan sumber pendanaan, diukur oleh ROA. Manajemen semakin baik dalam memanfaatkan aset untuk menghasilkan keuntungan jika nilai ROA semakin tinggi.

Pemahaman para pemangku kepentingan tentang sejauh mana perusahaan mengelola asetnya untuk mendukung operasi yang berkelanjutan dibantu oleh signifikansi penting dari metrik ini. ROA yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan efektif dalam memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan keuntungan, yang pada akhirnya mendukung stabilitas dan pertumbuhan jangka panjang (Lalo & Hamiddin, 2021).

Perhatian terhadap isu lingkungan memiliki peran krusial dalam upaya perusahaan untuk menjaga kelangsungan operasionalnya. Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menerapkan tata kelola yang baik, baik dalam aspek keuangan maupun non-keuangan. Tata kelola yang efektif ini menjadi kunci bagi keberlanjutan perusahaan dan memastikan profitabilitas jangka panjang (Ramadhani et al., 2022). Dengan demikian, green accounting dianggap sebagai solusi untuk mengatasi konflik antara aktivitas ekonomi yang berdampak pada lingkungan dan dampak meresahkan yang dirasakan oleh masyarakat akibat aktivitas lingkungan perusahaan (Atikah & Sastradipraja, 2024). Penerapan green accounting oleh perusahaan tidak hanya merupakan upaya untuk memenuhi harapan dari para pemangku kepentingan (stakeholder), tetapi juga menunjukkan keseriusan perusahaan dalam memperhatikan dampak lingkungan dari kegiatan operasionalnya. Dengan menerapkan green accounting yang baik, perusahaan dianggap telah menjalankan tanggung jawab sosialnya secara menyeluruh, tidak hanya fokus pada profitabilitasnya semata (Chasbiandani et al., 2019). Dalam hal ini, green accounting merupakan salah satu fakor yang memengaruhi profitabilitas perusahaan. Semakin luas pengungkapan green accounting dapat mendorong stakeholder untuk meningkatkan investasi mereka, sehingga laba perusahaan meningkat.

Profitabilitas yang tinggi ini dapat menyebabkan meningkatnya tuntutan publik terhadap perusahaan untuk memberikan kontribusi sosial dan lingkungan (Fitrifatun & Meirini, 2024).

(4)

Faktor lainnya yang memengaruhi profitabilitas adalah kinerja lingkungan. Kinerja lingkungan menilai seberapa besar perusahaan memperhatikan dan berkontribusi aktif dalam melestarikan lingkungan. Menurut Dita & Ervina (2021), meningkatkan kinerja lingkungan dapat menghasilkan operasi yang lebih optimal, peningkatan produktivitas, penghindaran biaya terkait dengan keluhan masyarakat mengenai pencemaran lingkungan, serta peluang di pasar baru. Di Indonesia, industri ini menggunakan program pemeringkatan dari Kementerian Lingkungan Hidup yang disebut PROPER sebagai acuan praktik ekonomi berbasis lingkungan. PROPER mengevaluasi seberapa baik perusahaan mengelola tanggung jawab lingkungannya. Perusahaan yang lalai dalam menjaga lingkungan berisiko merusak reputasinya di mata investor dan masyarakat. Kehilangan kepercayaan publik bisa berujung pada krisis yang mengancam profitabilitas perusahaan (Fitrifatun & Meirini, 2024).

Terdapat berbagai penelitian terdahulu yang menghasilkan temuan berbeda terkait dampak implementasi green accounting pada profitabilitas perusahaan. Penelitian oleh Chasbiandani et al. (2019) yang dilaksanakan pada perusahaan manufaktur menghasilkan bahwa green accounting pengaruhnya positif signifikan kepada profitabilitas. Hasil yang serupa juga ditemukan pada studi Usti et al. (2023) yang dilakukan di PT. Carsurindo Perkasa bahwa green accounting memengaruhi profitabilitas perusahaan. Bertolak belakang dengan penelitian Kholmi & Nafiza (2022) pada perusahaan manufaktur serta Atikah & Sastradipraja (2024) pada perusahaan consumer and goods menghasilkan temuan bahwa green accounting tidak memengaruhi profitabilitas.

Sementara itu, dampak kinerja lingkungan terhadap profitabilitas juga memiliki perbedaan hasil penelitian. Penelitian dari Lalo & Hamiddin (2021) yang dilaksanakan pada perusahaan manufaktur menghasilkan bahwa kinerja lingkungan pengaruhnya positif signifikan pada profitabilitas. Selaras dengan Fahira & Yusrawati (2023) pada perusahaan sektor industri kimia menemukan bahwa kinerja lingkungan dampaknya positif signifikan pada profitabilitas. Namun, berbeda dengan temuan Fitrifatun & Meirini (2024) pada perusahaan pertambangan menghasilkan bahwa tidak terdapatnya pengaruh kinerja lingkungan terhadap profitabilitas.

Melihat fenomena yang ada dan hasil penelitian sebelumnya dengan topik serupa, peneliti merasa terdorong untuk melakukan penelitian serupa, namun dengan fokus yang

(5)

berbeda. Perusahaan di sektor energi akan menjadi subjek penelitian ini. Oleh karena itu, penelitian ini diberi judul: “Pengaruh Implementasi Green Accounting dan Kinerja Lingkungan terhadap Profitabilitas Perusahaan Sektor Energi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2020-2022: Sebuah Analisis.”

KAJIAN LITERATUR Teori Legitimasi

Signifikansi hubungan antara perusahaan dan lingkungan sekitarnya ditekankan oleh teori legitimasi, sebagaimana dijelaskan oleh Dowling dan Pfeffer (sebagaimana disebut dalam penelitian oleh Ramadhani et al., 2022). Teori ini menjelaskan bahwa perusahaan memiliki kewajiban untuk mematuhi peraturan dan kebijakan yang berlaku dalam menjalankan operasinya. Ketidakpatuhan terhadap aturan, seperti tidak menjaga lingkungan dalam kegiatan operasional, dapat berdampak negatif pada kinerja lingkungan dan tata kelola perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan perusahaan kehilangan kepercayaan dari masyarakat dan berujung pada ketidakberlanjutan bisnis. Kehilangan legitimasi dapat berdampak negatif pada kinerja keuangan perusahaan.

Teori Stakeholder

Menurut Freeman yang disebutkan oleh Taufiq & Silaturahmi (2022), teori stakeholder menekankan bahwa keberhasilan sebuah perusahaan sangat bergantung pada kemampuannya untuk menyesuaikan berbagai kepentingan para stakeholder. Para stakeholder perusahaan berhak untuk mengetahui tentang pertumbuhan dan informasi dalam perusahaan, baik yang bersifat wajib maupun sukarela, termasuk laporan keuangan dan nonkeuangan. Perusahaan yang berkemampuan dalam menjalin kerjasama dan hubungan baik dengan para stakeholder, serta memerhatikan dampak lingkungannya dan mencatatnya dengan baik, akan mampu meningkatkan kinerja keuangan. Hal ini karena hubungan baik tersebut akan membuat investor berminat untuk berinvestasi pada perusahaan.

Profitabilitas

(6)

Kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari aset yang dimilikinya selama periode tertentu dicerminkan oleh profitabilitas (Fahira & Yusrawati, 2023). Keberlangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang sangat bergantung pada faktor profitabilitas ini, karena ini menunjukkan potensi keberhasilan perusahaan di masa depan (Reinamah et al., 2024). Oleh karena itu, setiap perusahaan berupaya untuk meningkatkan profitabilitasnya, mengingat profitabilitas yang tinggi merupakan indikator keberhasilan dan kelangsungan hidup perusahaan. Salah satu parameter yang menunjukkan tingkat profitabilitas adalah ROA (Return On Assets), dengan rumus yang digunakan menurut Fahira & Yusrawati (2023) yaitu:

ROA = Laba Bersih Aset

Green Accounting

Peran akuntansi dalam menilai hubungan antara anggaran lingkungan perusahaan dan dana yang digunakan untuk menjalankan operasional diwujudkan oleh green accounting (Angelina & Nursasi, 2021). Selain itu, green accounting berperan dalam mengurangi penggunaan energi dan sumber daya alam, meminimalkan risiko kesehatan, serta meningkatkan daya saing perusahaan. Tanggung jawab perusahaan kepada para pemangku kepentingan, sesuai dengan teori stakeholder, dicerminkan juga oleh penerapan green accounting. Perusahaan diinginkan oleh para pemangku kepentingan untuk tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga peduli terhadap dampak lingkungan dari kegiatan operasionalnya.

Kinerja Lingkungan

Penilaian atas upaya perusahaan dalam mempromosikan dan menjaga lingkungan, baik dalam kegiatan operasional maupun di luar kegiatan tersebut, merupakan kinerja lingkungan (Ahmad, 2021). Kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap organisasi dapat ditingkatkan oleh kewajiban sosial penting yang merupakan kinerja organisasi yang ramah lingkungan. Teori legitimasi, yang menyatakan bahwa perusahaan memiliki kewajiban untuk mematuhi peraturan yang berlaku, terutama dalam hal perlindungan dan

(7)

pelestarian lingkungan, didukung oleh kinerja lingkungan yang baik. Hasil uji PROPER yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia digunakan sebagai indikator kinerja lingkungan secara keseluruhan dalam penelitian ini (Ramadhani et al., 2022).

METODE

Pendekatan kuantitatif asosiatif digunakan dalam penelitian ini. Hubungan antar variabel dibangun dan pengembangan teori yang bermanfaat untuk mendeskripsikan, memprediksi, dan mengelola suatu fenomena difasilitasi oleh pendekatan ini (Priadana &

Sunarsi, 2021). Data dikumpulkan melalui analisis dokumen dan studi literatur, dengan fokus pada laporan tahunan (annual report) dari setiap perusahaan sampel yang relevan dengan variabel penelitian untuk periode 2020-2022. Data yang diperoleh diolah sesuai dengan kebutuhan penelitian. Fokus penelitian ini adalah pada perusahaan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan yang telah berpartisipasi dalam program PROPER selama periode 2020-2022. Purposive sampling dengan kriteria tertentu digunakan sebagai teknik pengambilan sampel.

Tabel 1. Pengambilan Sampel

Sumber: Olahan Peneliti, 2024.

Tabel 1 menunjukkan bahwa pada periode 2020-2022, tercatat ada 88 perusahaan dalam sektor energi yang menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia. Dari total tersebut, selama periode 2020-2022, terdapat 52 perusahaan yang tidak menerima PROPER dan tidak terdaftar, serta 19 perusahaan energi lainnya yang tidak terdaftar sebagai emiten di Bursa

No Keterangan Jumlah

1 Perusahaan energi yang terdaftar sebagai emiten di BEI 88 2 Perusahaan yang tidak mendapatkan PROPER dan tidak

terdaftar periode 2020-2020 -52

3 Perusahaan sektor energi yang tidak terdaftar sebagai emiten di

BEI selama tahun 2020 hingga 2022. -19

17 51 Total Sampel

Total Sampel 17 X 3 Tahun Penelitian

(8)

Efek Indonesia selama periode penelitian 2020-2022. Dengan demikian, sampel untuk penelitian ini mencakup 17 perusahaan dengan periode penelitian tiga tahun, sehingga jumlah total sampel penelitian menjadi 51 perusahaan. Korelasi antara green accounting, kinerja lingkungan, dan profitabilitas perusahaan dalam sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2020-2022 digambarkan oleh kerangka konseptual ini.

Gambar 1. Kerangka Konseptual Sumber: Olahan Peneliti, 2024.

Berdasarkan kerangka konseptual yang telah dipaparkan, penelitian ini menghasilkan hipotesis sebagai berikut:

1. Hipotesis Satu:

H0: Pengaruh yang substansial terhadap profitabilitas tidak dimiliki oleh green accounting.

H1: Pengaruh positif yang substansial terhadap profitabilitas dimiliki oleh green accounting.

2. Hipotesis Dua:

H0: Tidak ada pengaruh yang substansial dari kinerja lingkungan terhadap profitabilitas.

H2: Sebuah pengaruh positif yang substansial diberikan oleh kinerja lingkungan terhadap profitabilitas.

Dalam penelitian ini, regresi linier berganda diadopsi sebagai metode untuk menganalisis data. Untuk melakukan analisis data tersebut, software SPSS 27 digunakan.

Analisis ini mencakup pengujian asumsi klasik (normalitas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas), serta pengujian hipotesis (uji t, uji F, dan koefisien determinasi/R2).

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, N. (2021). Peran peringkat PROPER dan Biaya Lingkungan terhadap Nilai Perusahaan BUMN di Indonesia. Jurnal Akuntansi AKUNESA, 9(3), 10–19.

https://doi.org/10.26740/akunesa.v9n3.p10-19

Angelina, M., & Nursasi, E. (2021). Pengaruh Penerapan Green Accounting Dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal Manajemen Dirgantara, 14(2), 211–224. https://doi.org/10.56521/manajemen-dirgantara.v14i2.286

Atikah, I., & Sastradipraja, U. (2024). Pengaruh Green Accounting, Kinerja Lingkungan Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas. Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING), 7(3), 4192–4201. https://doi.org/10.31539/costing.v7i3.8759

Chasbiandani, T., Rizal, N., & Indra Satria, I. (2019). Penerapan Green Accounting Terhadap Profitabitas Perusahaan” Di Indonesia. AFRE (Accounting and Financial Review), 2(2), 126–132. https://doi.org/10.26905/afr.v2i2.3722

Dita, E. M. A., & Ervina, D. (2021). Pengaruh Green Accounting, Kinerja Lingkungan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial performance (Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2018).

JFAS : Journal of Finance and Accounting Studies, 3(2), 72–84.

https://ejournal.feunhasy.ac.id/jfas/article/view/272/212

Fahira, H., & Yusrawati. (2023). Analisis Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Biaya Lingkungan terhadap Profitabilitas dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating. Journal of Islamic Finance and Accounting, 2(1), 1–21.

http://ejournal.iainsurakarta.ac.id/index.php/jifa

Fitrifatun, N., & Meirini, D. (2024). Pengaruh Green Accounting, KinerjaLingkungan, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas terhadap Profitabilitas : Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2022.

Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal, 6(3), 822–841.

https://doi.org/10.47467/reslaj.v6i3.649

Gunawan, H., & Mulyani, S. D. (2023). Pengaruh Corporate Social Responsibility Dan Green Accounting Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Variabel Moderasi Profitabilitas.

Jurnal Ekonomi Trisakti, 3(2), 3523–3532. https://doi.org/10.25105/jet.v3i2.18059

(10)

Kholmi, M., & Nafiza, S. A. (2022). Pengaruh Penerapan Green Accounting dan Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2018-2019 ). Reviu Akuntansi Dan Bisnis Indonesia, 6(1), 143–

155. https://doi.org/10.18196/rabin.v6i1.12998

Lalo, A., & Hamiddin, M. I. N. (2021). Pengaruh Biaya Lingkungan Dan Kinerja Lingkungan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Kompak :Jurnal Ilmiah Komputerisasi Akuntansi, 14(1), 196–204.

https://doi.org/10.51903/kompak.v14i1.229

Priadana, S., & Sunarsi, D. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif. Pascal Books.

Radhali, & Ramadhani, W. (2021). Pencemaran Lingkungan Akibat Pembuangan Limbah Yang Dilakukan Oleh Pt. Medco Di Kabupaten Aceh Timur Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Jurnal Hukum Samudra Keadilan, 16(1), 86–97.

https://doi.org/10.33059/jhsk.v16i1.3198

Ramadhani, K., Saputra, M. S., & Wahyuni, L. (2022). Pengaruh Penerapan Green Accounting Dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Tata Kelola Perusahaan Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Akuntansi Trisakti, 9(2), 229–244. https://doi.org/10.25105/jat.v9i2.14559

Ratnasari, E. (2020). Upaya Peningkatan Profitabilitas Usaha. FOKUS: Publikasi Ilmiah Untuk Mahasiswa, 18(1), 25–34. https://doi.org/10.51826/fokus.v18i1.393

Reinamah, C. M., Peilouw, C. T., & Oktariyana, M. D. (2024). Pengaruh Green Accounting Terhadap Profitabilitas Dan Firm Size Sebagai Pemoderasi (Studi Pada Perusahaan Peraih Penghargaan Industri Hijau Kementrian Perindustrian Tahun 2022 ). JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi), 15(1), 84–96.

https://doi.org/10.23887/jimat.v15i01.71147

Taufiq, A. R., & Silaturahmi, G. (2022). Akuntansi Lingkungan dan Sosial (Studi Kasus di Bursa Efek Indonesia). UNIPMA PRESS. http://eprint.unipma.ac.id/276/1/Buku Pak rohman.pdf

Usti, I. P., Hermain, H., & Nasution, Y. S. J. (2023). Pengaruh Penerapan Green Accounting dan CSR Terhadap Profitabilitas Pada PT. Casurindo Siperkasa. Management Studies

(11)

and Entrepreneurship Journal, 4(4), 4486–4498.

https://doi.org/10.37385/msej.v4i5.2517

Referensi

Dokumen terkait

Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di BEI)”. Skripsi

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan, Karbon, dan Lingkungan terhadap Pengungkapan Emsii Karbon pada Perusahaan Sektor

Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa green accounting dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index.. Kata Kunci

PENGARUH PENERAPAN GREEN ACCOUNTING, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX JII SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN VARIABEL MODERATOR PENGUNGKAPAN INFORMASI LINGKUNGAN Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang

PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN DI BEI PERIODE 2020-2022 Diajukan untuk Memenuhi

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA BEI PERIODE 2016-2020

Jenis Artikel: Penelitian Kuantitatif Pengaruh Penerapan Green Accounting dan Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di