339
PENGARUH INTENSITAS MODAL, DEBT COVENANT DAN GROWTH OPPORTUNITY TERHADAP KONSERVATISME
AKUNTANSI
Yusfira Nur Azizah1, Herma Wiharno2, Lia Dwi Martika3 Universitas Kuningan1,2,3
[email protected]1, [email protected]2, [email protected]3
ABSTRACT
This study aims to obtain empirical evidence and test how much influence the variables of capital intensity, debt covenants and growth opportunities, both partially and simultaneously, have on accounting conservatism in food and beverage sub-sector companies on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The population in this study was 30 food and beverage companies listed on the IDX in 2016-2019. The analysis techniques used are regression of panel data and hypothesis testing using t-statistics to test partial regression coefficients and f-statistics to test simultaneous regression.
The results of the test together where the variables of capital intensity, debt covenant and growth opportunity have a significant influence on accounting conservatism.From the results of the partial analysis, it shows that capital intensity and growth opportunities have a significant positive effect, while debt covenants have a significant negative effect. The results of the estimates showed that the predictive capability of this model was 40.47% and the remaining 59.53% was influenced by other factors that were not studied.
Keywords : Capital Intensity, Debt Covenant, Growth Opportunity and Accounting Conservatism
PENDAHULUAN
Perusahaan mempertanggungjawabkan setiap kegiatan operasionalnya dengan menerbitkan Laporan Keuangan. Laporan tersebut menyajikan informasi kinerja
340
perusahaan selama satu periode. Laporan Keuangan akan digunakan baik oleh pihak internal maupun eksternal sebagai dasar pengambilan keputusan. Oleh karena itu penyusunan laporan keuangan harus mengikuti Standar Akuntansi Keuangan. Dalam SAK terdapat berbagai macam metode akuntansi. Perusahaan dapat memilih salah satu metode akuntansi yang akan digunakan dalam menyusun laporan keuangannya.
Kebebasan memilih metode akuntansi ini akan menghasilkan laporan keuangan yang berbeda-beda antar perusahaan.
Prinsip konservatisme adalah suatu prinsip pengecualian atau modifikasi dalam hal bahwa prinsip tersebut bertindak sebagai batasan terhadap penyajian data akuntansi yang relevan dan andal. Prinsip akuntansi menganggap bahwa ketika memilih antara dua atau lebih teknik akuntansi yang berlaku umum, suatu preferensi ditunjukkan untuk opsi yang memiliki dampak paling tidak menguntungkan terhadap ekuitas pemegang saham.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menghasilkan bukti atau fakta empiris yang dapat menjelaskan mengenai pengaruh Intensitas Modal, Debt Covenant dan Growth Opportunity terhadap Konservatisme Akuntansi.
METODEPENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan metode verifikatif, populasi yang dijadikan pengamatan adalah laporan keuangan perusahaan sub sektor food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019 yaitu sebanyak 30 perusahaan atau sebanyak 120 data pengamatan.Penentuan sampel dalam penelitian
341
ini dihitung menggunakan rumus slovin dengan batas tertinggi kesalahan 5%, kemudian sampel yang diperoleh adalah sebanyak 26 perusahaan sub sektor food and beverage dengan 104 data pengamatan. Kemudian dilakukan penarikan sampel dengan menggunakan teknik sampling kuota dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang dapat mewakili populasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi non-participant, dan data yang digunakan diperoleh dari sumber www.sahamoke.com dan idx.co.id.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1
Hasil Uji Model Common Effect
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.152106 0.070251 -2.868429 0.0061 IM 0.522064 0.178183 2.929930 0.0057 DC -0.089049 0.164930 -4.539924 0.0001 GO 0.364805 0.117503 3.104647 0.0094 Sumber: Output E-Views9
Koefisien Determinasi
Tabel 2
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
R-squared 0.507303 Mean dependent var -0.148360 Adjusted R-squared 0.404718 S.D. dependent var 0.042652 S.E. of regression 0.043183 Akaike info criterion -2.068004 Sum squared resid 0.081670 Schwarz criterion -2.123184 Log likelihood 104.0001 Hannan-Quinn criter. -2.351619 F-statistic 9.371491 Durbin-Watson stat 1.779052 Prob(F-statistic) 0.000007
Sumber: Output E-Views9
342
Berdasarkan hasil pada tabel 2 diatas, diperoleh nilai Adjusted R-square sebesar 0.404718 nilai ini berarti bahwa 40,47% perubahan variabel independent dapat dijelaskan oleh variabel penentu dalam model, sedangkan 59,53% dipengaruhi oleh variabel diluar model.
Uji F
Tabel 3
Hasil Uji Simultan (Uji F)
R-squared 0.507303 Mean dependent var -0.148360 Adjusted R-squared 0.404718 S.D. dependent var 0.042652 S.E. of regression 0.043183 Akaike info criterion -2.068004 Sum squared resid 0.081670 Schwarz criterion -2.123184 Log likelihood 104.0001 Hannan-Quinn criter. -2.351619 F-statistic 9.371491 Durbin-Watson stat 1.779052 Prob(F-statistic) 0.000007
Sumber: Output E-Views9
Berdasarkan tabel 3 diatas, nilai F hitung sebesar 9,371491 nilai F pada tingkat signifikan 0,05 degan dfl (jumlah variabel-1)= 4-1=3 dan df2 (n-k-1) = 104-4- 1=99, hasil diperoleh untuk Fhitung > Ftabel (9,371491 > 2,70) artinya H0 ditolak dan Ha
diterima. Ini berarti variabel intensitas modal, debt covenant dan growth opportunity secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi, maka hipotesis 1 diterima.
343 Uji t Tabel 4
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.152106 0.070251 -2.868429 0.0061 IM 0.522064 0.178183 2.929930 0.0057 DC -0.089049 0.164930 -4.539924 0.0001 GO 0.364805 0.117503 3.104647 0.0094 Sumber: Output E-Views9
Pengaruh Intensitas Modal Terhadap Konservatisme Akuntansi
Berdasarkan pada tabel 4, pengujian variabel Intensitas Modal terhadap Konservatisme Akuntansi menghasilkan nilai statistik thitung sebesar 2.929930. Untuk nilai ttabel pada signifikansi α = 0,05 dengan df(n-k)=104-4=100 diperoleh nilai ttabel
sebesar 1.98397. Jika dibandingkan dengan nilai thitung dengan nilai ttabel maka thitung
> ttabel (2.929930 > 1.98397) dengan nilai probability 0,0156 < 0,05 artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial intensitas modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Dengan demikian maka hipotesis 2 diterima.
Pengaruh Debt Covenant Terhadap Konservatisme Akuntansi
Berdasarkan pada tabel 4, pengujian variabel Debt Covenant terhadap Konservatisme Akuntansi menghasilkan nilai statistik thitung sebesar -4.539924. Untuk nilai ttabel pada signifikansi α = 0,05 dengan df(n-k)=104-4=100 diperoleh nilai ttabel
sebesar -1.98397. Jika dibandingkan dengan nilai thitung dengan nilai ttabel maka - thitung < -ttabel (-4.539924 < -1.98397) dengan nilai probability 0,0001 < 0,05 artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial debt covenant berpengaruh negatif dan signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
344 Dengan demikian maka hipotesis 3 diterima.
Pengaruh Growth Opportunity Terhadap Konservatisme Akuntansi
Berdasarkan pada tabel 4, pengujian variabel Growth Opportunity terhadap Konservatisme Akuntansi menghasilkan nilai statistik thitung sebesar 3.104647. Untuk nilai ttabel pada signifikansi α = 0,05 dengan df(n-k)=104-4=100 diperoleh nilai ttabel
sebesar 1.98397. Jika dibandingkan dengan nilai thitung dengan nilai ttabel maka thitung
> ttabel (3.104647 > 1.98397) dengan nilai probability 0,0094 < 0,05 artinya H0
ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial growth opportunity berpengaruh positif dan signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
Dengan demikian maka hipotesis 4 diterima.
Pembahasan
Pengaruh Intensitas Modal, Debt Covenant dan Growth Opportunity terhadap Konservatisme Akuntansi
Hipotesis pertama pada penelitian ini adalah menguji pengaruh variabel intensitas modal, debt covenant dan growth opportunity secara bersama-sama terhadap konservatisme akuntansi, berdasarkan hasil pengujian dalam uji-F menunjukan bahwa intensitas modal, debt covenant dan growth opportunity secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Dengan hasil yang signifikan, hasil penelitian ini dapat digeneralisasi pada anggota populasi. Secara simultan variabel intensitas modal, debt
345
covenant dan growth opportunity dapat digunakan untuk memprediksi tingkat konservatisme akuntansi dan dapat dijadikan salah satu pedoman bagi perusahaan untuk dapat mengatur tingkat konservatisme akuntansi yang baik.
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari uji determinasi menunjukan bahwa intensitas modal, debt covenant dan growth opportunity memberikan kontribusi atau pengaruh sebesar 40,47% terhadap perubahan tingkat konservatisme akuntansi, sedangkan sisanya 59,53% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti seperti manajemen laba, risiko litigasi, ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, dll.
Pengaruh Intensitas Modal terhadap Konservatisme Akuntansi
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah menguji pengaruh variabel intensitas modal secara parsial terhadap konservatisme akuntansi, berdasarkan hasil pengujian hipotesis uji-t (parsial) menunjukan bahwa intensitas modal berpengaruh positif signifikan terhadap konservatisme akuntansi, ketika terjadi kenaikan inensitas modal akan diikuti dengan kenaikan tingkat konservatisme akuntansi dan sebaliknya jika intensitas modal mengalami penurunan maka tingkat konservatisme akuntansi akan mengalami penurunan pula. Hasil penelitian yang positif dan signifikan memberikan makna bahwa hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada seluruh anggota populasi perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2019.
Perusahaan yang besar memiliki sistem manajemen yang lebih kompleks dan memiliki laba yang lebih tinggi pula. Oleh karena itu perusahaan yang besar memiliki masalah dan risiko yang lebih kompleks pula daripada perusahaan- perusahaan kecil, karena mempunyai laba tinggi secara relatif permanen, maka pemerintah dapat terdorong untuk menaikan pajak dan meminta layanan publik yang lebih tinggi.
Sehingga perusahaan yang berukuran besar akan dikenakan pajak dan biaya politis yang tinggi. Untuk mengurangi biaya politis tersebut perusahaan akan cenderung
346
menerapkan akuntansi konservatif. Jadi semakin besar intensitas modal perusahaan, semakin tinggi pula aset yang dibutuhkan, sehingga perusahaan akan cenderung menerapkan konservatisme akuntansi.
Intensitas modal mencerminkan seberapa besar modal yang dibutuhkan untu menghasilkan pendapatan. Semakin besar rasio intensitas modal, maka semakin tinggi modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan penjualan dan biaya politis yang muncul akan besar pula. Berdasarkan teori akuntansi positif, seorang manajer akan berusaha mengurangi biaya politis yang ada untuk memaksimalkan kemakmuran dirinya. Pajak merupakan salah satu biaya politis yang selalu dihadapi perusahaan, oleh karena itu untuk menghindari tingginya pajak, manajemen akan cenderung untuk melaporkan laba yang rendah. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Alfian dan Sabeni (2013), Susanto dan Ramdhani (2016), serta Mutia dan Farida (2013) yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif intensitas modal terhadap konservatisme akuntansi.
Pengaruh Debt Covenant terhadap Konservatisme Akuntansi
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah menguji pengaruh variabel debt covenant secara parsial terhadap konservatisme akuntansi, berdasarkan hasil pengujian hipotesis uji-t (parsial) menunjukan bahwa debt covenant berpengaruh negatif signifikan terhadap konservatisme akuntansi, ketika terjadi penurunan debt covenant akan diikuti dengan kenaikan tingkat konservatisme akuntansi dan sebaliknya jika debt covenant mengalami kenaikan maka tingkat konservatisme
347
akuntansi akan mengalami penurunan. Hasil penelitian yang negatif dan signifikan memberikan makna bahwa hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada seluruh anggota populasi perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2019.
Semakin besar rasio DER, semakin besar pula kemungkinan perusahaan akan menggunakan prosedur yang dapat meningkatkan laba yang dilaporkan periode sekarang atau laporan keuangan yang disajikan cenderung tidak konservatif. Manajer cenderung untuk menyatakan secara berlebihan laba dan aset untuk mengurangi renegosiasi biaya kontrak hutang. Sebab rasio DER yang semakin tinggi, maka perjanjian hutang perusahaan pun akan semakin berkendala. Perjanjian hutang yang semakin berkendala, menyebabkan kemungkinan adanya pelanggaran perjanjian yang semakin tinggi dan menimbulkan biaya kontrak hutang.
Dalam teori akuntansi positif, debt covenant hypothesis yang diukur dengan rasio hutang memprediksi bahwa perusahaan yang tingkat hutangnya tinggi cenderung untuk menurunkan rasio hutang atau ekuitas. Motivasi perusahaan melakukan ini adalah untuk menghindari kedekatan terhadap kovenan hutang dan untuk mendapatkan suku bunga pinjaman yang lebih rendah, karena semakin rendah rasio hutang atau ekuitas semakin rendah risiko kebangkrutan perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Fatmariani (2013), Sulastiningsih dan Husna (2015) serta Savitri (2016) yang menyimpulkan adanya pengaruh negatif debt covenant terhadap konservatisme akuntansi.
Pengaruh Growth Opportunity terhadap Konservatisme Akuntansi
Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah menguji pengaruh variabel growth opportunity secara parsial terhadap konservatisme akuntansi, berdasarkan hasil pengujian hipotesis uji-t (parsial) menunjukan bahwa growth opportunity
348
berpengaruh positif signifikan terhadap konservatisme akuntansi, ketika terjadi kenaikan growth opportunity akan diikuti dengan kenaikan tingkat konservatisme akuntansi dan sebaliknya jika growth opportunity mengalami penurunan maka tingkat konservatisme akuntansi akan mengalami penurunan pula. Hasil penelitian yang positif dan signifikan memberikan makna bahwa hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada seluruh anggota populasi perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2019.
Semakin besar kesempatan perusahaan untuk tumbuh, semakin besar pula dana yang dibutuhkan. Perusahaan dengan growth opportunity yang tinggi akan cenderung membutuhkan dana dalam jumlah yang cukup besar untuk membiayai pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Besarnya dana yang dibutuhkan membuat manajer menerapkan prinsip konservatisme akuntansi akuntansi agar pembiayaan investasi dapat terpenuhi. Pada perusahaan yang menggunakan prinsip konservatif terdapat cadangan tersembunyi yang digunakan untuk investasi sehingga perusahaan yang konservatif identik dengan perusahaan yang tumbuh.
Dalam teori akuntansi positif, perusahaan yang sedang tumbuh cenderung melaporkan labanya secara konservatif agar dapat mengurangi biaya dan resiko politis yang tinggi. Hal ini juga dilakukan untuk mengurangi perhatian yang berlebihan dari regulator dan analis sekuritas. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan penting yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan yaitu manajemen maupun eksternal perusahaan seperti investor dan kreditor, pertumbuhan diharapkan dapat memberikan aspek yang positif bagi perusahaan. Pertumbuhan perusahaan di masa
349
mendatang menandakan bahwa perusahaan telah mencapai tingkat keuntungan yang tinggi. Sehingga semakin tinggi pertumbuhan perusahaan mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut semakin konservatif. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Fatmariani (2013), Alfian dan Sabeni (2013) serta Warsani (2020) yang menyimpulkan adanya pengaruh positif growth opportunity terhadap konservatisme akuntansi.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : (1) Intensitas Modal, Debt Covenant dan Growth Opportunity secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. (2) Intensitas modal berpengaruh positif signifikan terhadap konservatis me akuntansi. (3) Debt covenant berpengaruh negatif signifikan terhadap konservatisme akuntansi. (4) Growth opportunity berpengaruh positif signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA
Alfian, Angga., & Arifin Sabeni. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Konservatisme Akuntansi”. Diponegoro Journal Of Accounting. Vol. 2, No. 32013.
Ayuningsih, L. D., & Nurcholisah, K. (2015). Pengaruh Debt Covenant , Kepemilikan Manajerial , Dan Growth Opportunities Terhadap Konservatisme Akuntansi. 19–30.
Basu, “The Conservatisme Principle And Asymetric Timeliness Of Earning”
Dalam Journal Of Accounting And Economics Vol. 24, No. 1 1997.
Cynthia Sari, Desi Adhariani, “Konservatisme Perusahaan Di Indonesia Dan Faktor- Faktor Yangmemperngaruhinya” Dalam Jurnal Dan Prosiding Sna –
350 Simposium Nasional Akuntansi Vol.12 2009.
Hasina, T., & Sulastiningsih. Pengaruh Growth Opportunity, Financial Distress, Dan Pensiun Ceo Terhadap Konservatisme Akuntansi”, Dalam Jurnal Kajian Bisnis Vol. 28, No. 1.
Hery, S.E., M.Si, Cara Mudah Memahami Akuntansi: Inti Sari Konsep Dasar Akuntansi (Jakarta: Prenada Media, 2015).
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2015. Standar Akuntansi Keuangan : Per 1 Januari 2015. Jakarta : Salemba Empat.
Jayanti, A. (2016). Pengaruh Positive Accounting Theory , Profitabilitas, Debt Covenant Dan Operating Cash Flow Terhadap Penerapan Konservatisme.
5(2011).
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers.
Lara, Gracia Et Al. Accounting Conservatism And Corporate Governance.
Journal Of Accounting And Economics. Ssrn. Page 16-18.
Leverage, P., Manajerial, K., Modal, I., Ukuran, D. A. N., & Terhadap, P. (2019).
Konservatisme Akuntansi ( Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2017 ) The Influence Of Leverage , Profitability , Managerial Ownership , Capital Intensity And Company Size On Accou. 6(2), 3399–3410.
M. Sadat Pulungan, Tingkat Konservatisme Akuntansi Di Indonesia Pasca Implementasi Ifrs.2017.
Rivandi., & Sherly. Pengaruh Intensitas Modal, Dividend Payout Ratio Dan
351
Financial Distress Terhadap Konservatisme Akuntansi. Dalam Jurnal Benefita 4(1) Februari 2019.
Mutihatunnisa, S. (2014). Pengaruh Ukuran Perusahaan , Rasio Leverage Serta Intensitas Modal Terhadap Penerapan Konservatisme Akuntansi Pada Seluruh Perusahaan Sektor Non Finansial Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014.
Nugroho, Okta., & Dian Indriani T.L , “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konservatisme Akuntansi (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Dibei Tahun 2007-2009)”, Dalam Juraksi. Vo. 1, No. 1 2012.
Oktavia, M., Sinambela, E., & Spica, L. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konservatisme Akuntansi. 21(2), 289–312.
Oktomegah, Calvin. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Konservatisme Pada Perusahaan Manufaktur Di Bei. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi-Vol 1, No. 1. 2012.
Penman, Stephen H., & Xiao-Jun Zhang 2001. Accounting Conservatism, The Quality Of Earnings, And Stock Returns. Working Paper. School Of Business Columbia University Dan Haas School Of Business University Of California.
Perusahaan, P. U., Leverage, R., Modal, I., Perusahaan, D. A. N. L., H, W. P., Akuntansi, J., Ekonomika, F., & Diponegoro, U. (2013). ( Studi Pada Perusahaan Yang Belum Menggunakan Ifrs ). 2, 1–11.
Savitri, E. (2016). Konservatisme Akuntansi (M. S. Musfialdi (Ed.)). Pustaka Sahila Yogyakarta.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Jakarta: Salemba Empat, 2017).
Sumantri, I. I. (2015). Pengaruh Insentif Pajak , Growth Opportunity , Dan Leverage Terhadap. 1989, 122–145.
Susilo, T. P. (2013). Opportunities , Dan Profitabilitas Terhadap Konservatisme
352 Akuntansi. 4–21.
Suwardjono, T. A. (2005). Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: Bpfe, 464.
Suwarti, T., Widari, L. W., Nurhayati, I., & Ainunnisa, S. Z. (2020). Pengaruh Debt Covenant , Profitabilitas Dan Growth Opportunities Terhadap Konservatisme Akuntansi ( Study Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei. 5, 978–
979.
Watts, R. L. Dan J. L. Zimmerman, “Positive Accounting Theory, Prentice Hall International Inc”, Dalam Englewood Cliffs, Nj, Usa 1986.
Watts, Ross. L. 2002. Conservatism In Accounting. Journal Accounting And Economics. Ssrn. P 17-21.
Watts, Ross. L. 2003. Coservatism In Accounting Part I: Explanations And Implications. Working Paper. Simon School Of Business, University Of Rochester.
Watts, Ross. L. 2003. Conservatism In Accounting Part Ii: Evidence And Research Opportunities. Accounting Horizons. 17, 287-301.
Wardhani, R. (2008). Simposium Nasional Akuntansi (Sna) Ke Ix Pontianak, 23 - 24 Juli 2008. Akuntansi, Simposium Nasional Pontianak Ke Xi, Xi, 23-24.
Website: Www.Idx.Co.Id
Widyawati, Endah. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi. Universitas Diponegoro.
Semarang.