Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa komite audit dibentuk oleh direksi dan bertanggung jawab langsung kepada direksi. Menurut Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI), jumlah anggota komite audit dalam suatu perusahaan dibatasi sebanyak 5 orang. 2. Komite audit independen adalah anggota pihak independen yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan perusahaan.
Rapat Komite Audit hanya dapat dilangsungkan apabila dihadiri lebih dari setengah (setengah) jumlah anggota. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai karakteristik komite audit dan pengaruhnya terhadap kualitas laba.
Kualitas Laba
Hal ini dapat diukur dengan rasio kas operasi terhadap laba, semakin dekat laba dengan kas operasi maka semakin tinggi pula kualitas laba tersebut. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagai pengguna laporan keuangan hendaknya melihat lebih dalam lagi mengenai keuntungan yang dihasilkan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kualitas laba yang diukur dengan akrual diskresioner dianggap sebagai ukuran terbaik dalam manajemen laba.
Konsep Corporate Governance
Pemegang saham yang mempunyai kepentingan internal dan eksternal saling terhubung melalui hak dan kewajiban yang harus dipenuhinya. Setiap perusahaan harus memastikan bahwa prinsip-prinsip tata kelola perusahaan diterapkan dalam setiap aspek bisnisnya dan di semua tingkatan perusahaan. Menjamin perlindungan hak-hak pemegang saham, termasuk hak-hak pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing, serta menjamin terlaksananya kewajiban dengan investor.
Menjelaskan peran dan tanggung jawab serta mendukung upaya untuk memastikan keseimbangan kepentingan manajemen dan pemegang saham yang diawasi oleh Dewan Komisaris.
Komite Audit
Karakteristik Komite Audit dan hubungannya dengan Kualitas Laba Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari komite audit yang
Ukuran Komite Audit
Tata Kerja Komite Audit Bab II Pasal (4) menyatakan: “Komite audit paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari komisaris independen dan pihak di luar emiten atau perusahaan publik.” Jumlah anggota komite audit dalam suatu perusahaan dibatasi sebanyak 5 orang, dimana 2 orang diantaranya merupakan pihak independen (IKAI). Besar kecilnya komite audit merupakan salah satu karakteristik komite audit yang berkaitan dengan kandungan informasi laba.
Semakin besar ukuran komite audit maka semakin efektif fungsi pengawasan komite audit terhadap manajemen sehingga semakin menjamin kualitas pelaporan keuangan.
Independensi Komite Audit
Komite audit yang independen cenderung bekerja lebih efektif karena tidak memihak pihak manapun termasuk manajemen, sehingga hasil review lebih akurat dalam menggambarkan kondisi perusahaan dan hasil review dapat menjadi laporan yang nantinya akan dibuat. digunakan oleh klien untuk pengambilan keputusan perusahaan. Komite audit independen memiliki kemampuan untuk meninjau laporan keuangan dan kebijakan perusahaan secara objektif. Jika komite audit bersifat independen, kemungkinan besar komite audit dapat mengidentifikasi dan mengurangi kesalahan atau kecurangan dalam laporan tahunan.
Hal ini dapat meningkatkan kualitas laba dengan memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan mencerminkan kinerja dan posisi keuangan perusahaan secara akurat.
Jumlah rapat komite audit
Telaah Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran komite audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba, independensi komite audit berpengaruh signifikan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran komite audit, independensi komite audit, jumlah rapat komite audit dan masa jabatan komite audit, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas laba. Hasil dari penelitian ini adalah ukuran dan independensi komite audit tidak berpengaruh terhadap kualitas laba, jumlah rapat berpengaruh positif terhadap kualitas laba, dimana semakin sering rapat maka akan semakin cepat penyelesaian permasalahan dalam perusahaan dan masa jabatan komite audit berpengaruh negatif terhadap perolehan kualitas.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran komite audit, ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional, sedangkan variabel dependennya adalah kualitas laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba, selain itu variabel kepemilikan institusional juga berpengaruh terhadap kualitas laba, sedangkan ukuran komite audit dan ukuran jumlah dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas pendapatan. Mawar Pebriani (2022), dalam penelitiannya tentang pengaruh karakteristik komite audit terhadap kualitas laba dalam studi kasus perusahaan perbankan yang terdaftar di Indonesia.
Berdasarkan pengolahan data dapat disimpulkan hasil penelitian bahwa ukuran komite audit, independensi komite audit dan jumlah rapat komite audit pada perusahaan perbankan tidak berpengaruh terhadap kualitas pendapatan. Hal ini terjadi karena adanya penambahan ukuran komite audit yang tidak tepat pada beberapa perusahaan, sehingga berdampak pada menurunnya efektivitas kegiatan komite audit karena adanya pemborosan biaya dan menimbulkan kekacauan dalam pekerjaan. Selanjutnya (Chandra et al., 2021) dalam penelitiannya mengenai pengaruh independensi auditor dan komite audit terhadap kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Variabel dependen dalam penelitian adalah kualitas laba dan variabel independennya meliputi independensi auditor dan komite audit serta variabel interveningnya adalah kualitas audit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas audit tidak memediasi pengaruh independensi auditor dan komite audit terhadap kualitas laba.
Kerangka Teoritis dan Pengembangan Hipotesis .1 Kerangka Teoritis
- Pengembangan Hipotesis
Semakin besar jumlah komite audit, semakin efektif fungsi pengawasan komite audit terhadap manajemen. Komite audit yang lebih besar akan lebih baik dalam mengawasi penyusunan laporan keuangan dan meningkatkan kualitas laba (Lin & Yang, 2006 dalam Hamdan et al, 2013). Ukuran komite audit berhubungan positif dengan kualitas laporan keuangan (Hamdan & Mustaha, 2011; Felo et al, 2003 dalam Hamdan et al, 2013). Ukuran juga membantu mengurangi kekurangan dan pemalsuan laporan keuangan (Huang, 2005 dalam Hamdan et al., 2013).
Independensi komite audit pada dasarnya menjamin kualitas pelaporan keuangan yang lebih baik, karena semakin independen anggota komite audit maka semakin besar kemungkinan laporan keuangan tersebut dapat dipercaya. Dalam penelitiannya Rahmat Radianti (2013) mengatakan bahwa independensi komite audit berpengaruh positif terhadap kualitas laba. Menurut Hassan (2013), komite audit yang efektif diharapkan dapat meningkatkan kualitas laba dengan memenuhi berbagai tanggung jawab, termasuk mengomentari dan menyetujui kebijakan akuntansi, meninjau laporan keuangan, serta memelihara dan meninjau kecukupan pengendalian internal.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis kedua dalam penelitian ini yaitu: H2: Independensi komite audit berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laba. Rapat komite audit pada dasarnya dimaksudkan untuk mengawasi operasional perusahaan dan membahas serta memecahkan masalah internal. Dalam penelitiannya Ricky Rilo dan Herry Laksito (2017) membuktikan jumlah rapat komite audit berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laba.
Penelitian ini mengidentifikasi bahwa komite audit yang bertemu secara aktif secara rutin akan lebih mampu memantau proses pelaporan keuangan dalam fungsi pengawasannya.
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Populasi dan Sampel .1 Populasi
- Sampel
- Jenis dan Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diperoleh dari internet dengan mengunduh laporan keuangan melalui website www.idx.co.id. Metode ini bertujuan untuk memperoleh data sekunder dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2019-2021. Menurut (Ulfa, 2019), variabel bebas juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi atau nilai yang apabila muncul akan menimbulkan (mengubah) kondisi atau nilai yang lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah karakteristik komite audit.
Dalam penelitian ini sebaiknya perusahaan memperhatikan karakteristik komite auditnya karena karakteristik tersebut akan mempengaruhi komite audit dalam memberikan opini profesional kepada dewan. Independensi komite audit adalah suatu keadaan dimana anggota komite audit harus bebas dari kewajiban apapun dan tidak boleh mempunyai kepentingan tertentu terhadap perusahaan atau direksi dan komisaris perusahaan yang bersangkutan serta bebas dari kondisi yang dapat membuat pihak lain meragukan independensinya. Menurut (Amin, 2016), komite audit yang efektif diharapkan dapat meningkatkan kualitas laba dengan memenuhi berbagai tanggung jawab, antara lain, mengomentari dan menyetujui kebijakan akuntansi, meninjau laporan keuangan, serta memelihara dan meninjau kecukupan pengendalian internal.
Komite audit independen mempunyai motivasi dan keahlian lebih untuk mengurangi perilaku curang dan mengurangi laporan keuangan yang menyesatkan guna menjamin kepentingan pemegang saham dan kualitas informasi keuangan. Independensi komite audit diukur dengan perbandingan anggota yang berasal dari luar perusahaan terhadap jumlah anggota komite audit. Variabel rapat komite audit diukur dengan menghitung jumlah pertemuan yang diadakan antar anggota komite audit dalam satu tahun).
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015, anggota komite audit wajib mengadakan rapat 3-4 kali dalam setahun. Menurut (Pertiwi, 2021), rapat komite audit bertindak sebagai media komunikasi formal untuk memastikan bahwa manajemen senior mempraktikkan tata kelola perusahaan, memantau bahwa perusahaan mematuhi kode etik, memahami semua masalah utama yang dapat mempengaruhi keuangan atau non-keuangan perusahaan. kinerja keuangan, memantau kepatuhan perusahaan terhadap semua undang-undang dan peraturan yang berlaku, dan mewajibkan auditor eksternal untuk melaporkan secara tertulis hasil audit tata kelola perusahaan dan temuan lainnya. Kualitas laba merupakan penilaian terhadap sejauh mana keuntungan (sustainable earnings) di masa yang akan datang dan dapat berupa Jumlah rapat komite audit = Jumlah rapat anggota komite audit.
Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesi
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik komite audit pada perusahaan manufaktur (subsektor makanan dan minuman) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ghozali menegaskan, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel perancu atau residu berdistribusi normal. Uji statistik yang digunakan untuk menilai normalitas pada penelitian ini adalah uji Jarque Bera (JB) dengan uji normalitas histogram.
Ghozali, 2017) menyatakan bahwa tujuan uji multikolinearitas adalah untuk memeriksa apakah terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel independen dalam suatu model regresi. Ghozali, 2017) menyatakan bahwa tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk memeriksa ada tidaknya ketimpangan varians dalam model regresi dari residu observasi yang satu ke observasi yang lain. Model regresi yang dianggap baik adalah sisa pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain tetap atau tidak terjadi homoskedastisitas atau heteroskedastisitas.
Ghozali, 2017) menyatakan bahwa uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara confounding error pada periode t dengan confounding error pada periode t-1 (sebelumnya). Jika nilai DW berada di antara batas atas (dU) dan batas bawah (dL) atau DW antara (40dU) dan (4-dL), maka tidak dapat disimpulkan hasilnya. C. Analisis regresi linier berganda..regresi) untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan skala pengukuran interval atau rasio dalam persamaan linier. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan uji koefisien determinasi dan uji signifikansi parameter individual (uji statistik t). 1) Uji koefisien determinasi (uji goodness-of-fit).
Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengukur derajat kemampuan modal dalam melaksanakan variasi variabel dependen.