• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEBERADAAN MINIMARKET TERHADAP “WARONG”

N/A
N/A
Shorts Daffa

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH KEBERADAAN MINIMARKET TERHADAP “WARONG”"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Sumber Jurnal

Judul : PENGARUH KEBERADAAN MINIMARKET TERHADAP “WARONG” DI KECAMATAN MALALAYANG.

Oleh : Triyan Arif Wibowo, Michael M. Rengkung, ST, M.Si, Faizah Mastutie, ST, MT

Wilayah Studi PENGARUH KEBERADAAN MINIMARKET TERHADAP “WARONG”

Kecamatan Malalayang memiliki sembilan kelurahan di dalamnya. Kecamatan Malalayang memiliki luas 17.12KM2 dengan batas- batas wilayahnya sebagai berikut :

Sebelah Utara : Teluk Manado Sebelah Timur : Kecamatan Sario Sebelah Barat : Kabupaten Minahasa Sebelah Selatan : Kabupaten Minahasa

Gambar 2 Peta Sebaran Minimarket dan Warong di Kecamatan Malalayang

(2)

Review Paper : Tujuan Penelitian

 Mengetahui pengaruh Pusat Kegiatan Kota dan pusat-pusat pelayanan cenderung tersebar di dalam wilayah seperti minimarket dan warung, digunakan metode analisis yang meliputi analisis overlay dengan metode penaksiran pusat-pusat pelayanan Teori Christaller (Teori Lokasi) yang akan menunjukkan pengaruh jangkauan harga dan juga komunikasi pelayanan karena harga yang diberikan pada warong cukup terjangkau, menunjukkan pengaruh jangkauan harga dan juga komunikasi pelayanan karena harga yang diberikan pada minimarket cukup mahal tapi barang disana beragam dan komunikasi pelayanan cukup baik,

 Dengan mengunakan analisis IPA untuk penentu nilai Tingkat Kepuasan Konsumen Pengunjung Minimarket dan Diagram Tingkat kepuasan Pengunjung Warong

Review Paper : Metode Penelitian

 Identifikasi Kawasan Sekitar Lokasi yang digunakan pada penelitian ini berada di daerah Kecamatan Malalayang memiliki sembilan kelurahan di dalamnya. Titik yang digunakan sebagai titik pusat terletak di Kecamatan Malalayang termasuk masuk menjadi kawasan sub pusat perdagangan dan jasa.

Analisis Importance Performance Analysis (IPA)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung dan juga persepsi dan preferensi konsumen warong maupun minimarket.

Analisis Overlay Jangkauan Pelayanan

Analisis ini berfungsi untuk mengetahui friksi yang terjadi pada jangkauan pelayanan dari minimarket terhadap minimarket. Hasil overlay akan menunjukkan seberapa besar minimarket berpengaruh terhadap warong di Kecamatan Malalayang.

(3)

REVIEW PAPER: HASIL PENELITIAN

Diagram Tingkat Kepuasan Konsumen Pengunjung Minimarket

Pengunjung minimarket menyatakan kepuasan yang tinggi atas variabel keragaman barang, dimana barnag yang dijual pada minimarket sangat beragam sehingga masyarakat lebih memilih berbelanja pada minimarket dari pada warong.

Diagram Tingkat Kepuasan Konsumen Pengunjung Warong

Pengunjung warong menyatakan kepuasan yang tinggi atas jangkauan harga dan juga komunikasi pelayanan.Pengunjung menyatakan kepuasan yang tinggi dalam hal jangkauan harga dan juga komunikasi pelayanan karena harga yang diberikan pada warong cukup terjangkau oleh pengunjung dan juga komunikasi yang ramah dari penjual membuat pembeli merasa nyaman untuk berbelanja

(4)

Hasil Analisis Overlay Map

Pengaruh Keberadaan Minimarket Terhadap Warong Berkaitan dengan Jangkauan Pelayananannya.

Dari hasil overlay mapping diatas dengan indikator lingkaran merah adalah jarak jangkauan pelayanan minimarket sedangkan indikator lingkaran kuning adalah jarak jangkauan pelayanan warong terlihat bahwa jarak jangkau pelayanan minimarket menutupi jarak jangkauan pelayanan warong. Friksi yang terjadi antara jarak jangkau pelayanan minimarket dan juga warong menyebabkan satu minimarket bisa menutup 4 hingga 5 jarak jangkau pelayanan warong.Sehingga hal ini bisa menyebabkan kurangnya pengunjung warong tersebut.

Dikarenakan persebaran minimarket yang tidak sesuai dengan kebutuhan jumlah penduduk dan efisiensi lahan maka menimbulkan beberapa dampak salah satunya yaitu tidak efisiennya penempatan minimarket yang berpengaruh langsung terhadap pendapatan warong dan juga penggunaan lahan yang tidak efisien. Maka dilakukan rekomendasi distribusi minimarket yang sesuai dengan teori christaller yaitu berdasarkan pada kepadatan penduduk dan juga range area yang bisa menjangkau aksesibilitas permukiman.

(5)

CRITICAL REVIEW: PENERAPAN TEORI CHRISTALLER

Teori CHRISTALLER tidak relevan jika diterapkan di daerah Kecamatan Malalayang.

dikarenakan persaingan minimarket dan warung, karena : 1. harga barang yang berbeda-beda dari minimarket dan warung

2. pelanggan akan datang pada pusat pelayanan terdekat. Dengan berjalannya waktu, membeli sudah merupakan kegiatan rekreasi, yang dikenal sebagai rekreasi belanja. Rekreasi jenis ini tidak mengabaikan jarak sebagai kendala. Membeli barang dapat dilakukan di tempat yang tidak dekat dengan tempat tinggal karena dilakukan sambil belanja untuk mendapatkan harga barang yang sesuai dan barangnya lengkap, (shopping).

Beberapa asumsi yg digunakan dalam Teori Christaller tidak relevan terhadap Studi kasus di Kecamatan Malalayang , antara lain:

1. Karena semua pembeli tidak memiliki daya beli yang sama.

2. Di Studi kasus ini Banyak pedagang kecil menawarkan produk yang tidak sama dan ada keragaman produk.

3. Biaya transportasi berbeda-beda ke semua arah

Kesimpulan

Tidak semua daerah mengikuti pola perkembangan teori lokasi Christaller, Jurnal ini lebih cocok dengan teori lokasi LOSCH karena studi kasus ini harga barang berbeda-beda. Hasil analisis Important Perormance dan Analysis bahwa preferensi konsumen untuk memilih warong sebagai tempat berbelanja dikarenakan kepuasan mereka terhadap jangkauan harga yang rendah.Sedangkan untuk konsumen yang lebih memilih berbelanja di minimarket adalah karena keragaman barang yang diberikan oleh minimarket lebih banyak pilihan sehingga membuat preferensi masyarakat lebih memilih berbelanja ke minimarket.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

1 Halaman 1-100 Bengkulu Juni 2019 P-ISSN : 2541-125X E-ISSN 2615-4781  Konstruksi Tes Kemampuan Berpikir Spasial Model Sharpe-Huynh Muhammad Aliman, Takhiyyatul

[r]