PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kebijakan penerapan normal baru ketika jumlah kasus Covid-19 belum menurun bisa jadi merupakan kebijakan yang salah kaprah. Pada Pilkada 2020 terjadi peningkatan jumlah pengguna hak pilih dibandingkan Pilkada 2018 sebelum diberlakukannya kebijakan normal baru di masa pandemi Covid-19.
Rumusan Masalah
Oleh karena itu, dalam hal ini ada kepentingan untuk meneliti sejauh mana politik new normal di masa pandemi Covid 19 dapat menjadi satu-satunya penyebab yang dapat mempengaruhi kontribusi dan kesadaran masyarakat dalam partisipasi pilkada serentak. kegiatan Partai Demokrat yang bertajuk “Pengaruh Kenormalan Politik Baru di Masa Pandemi Covid 19 Terhadap Partisipasi Politik Masyarakat pada Pilkada Serentak Tahun 2020 di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar.”
Tujuan Penelitian
Mayoritas jawaban responden berada pada kategori ‘setuju’ yaitu sebanyak 57 responden atau 57%, pada kategori ‘sangat setuju’ sebanyak 38 responden atau 57%. 38%, pada kategori tidak setuju sebanyak 3 orang atau 3%, dan pada kategori tidak setuju sebanyak 2 orang atau 2%, sedangkan pada kategori sangat tidak setuju tidak ada yang memilih.
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian, Konsep, dan Teori
Salah satu bentuk partisipasi politik yang memerlukan banyak usaha adalah memberikan suara dalam suatu acara pemungutan suara (Kamaruddin Salim, 2019). Oleh karena itu, upaya peningkatan partisipasi politik masyarakat harus dilandasi oleh analisa dan argumentasi yang kuat.
Hasil Penelitian Terdahulu
Penanganan pandemi Covid-19 telah mengubah rencana dan strategi pembangunan berbagai sektor yang telah disiapkan pemerintah Indonesia, salah satunya perubahan tujuan pembangunan seiring dengan perubahan proses kerja. Oleh karena itu, proses perencanaan pembangunan di era yang mengharuskan berbagai sektor hidup berdampingan dengan Covid-19 tetap memerlukan alternatif kebijakan pemerintah untuk mencegah dampak yang akan terjadi di masyarakat. Namun upaya tersebut dinilai kurang memuaskan karena hingga saat ini belum memberikan dampak signifikan terhadap penurunan jumlah pasien yang terpapar Covid-19.
Selain itu, penelitian ini lebih fokus pada sejauh mana keberadaan politik new normal di masa pandemi Covid-19 yang semakin meluas dapat mempengaruhi aktivitas politik masyarakat dan partisipasi dalam pilkada serentak tahun 2020. Dalam hal ini yang digunakan adalah politik new normal. sebagai tolak ukur untuk mengetahui kualitas partisipasi politik masyarakat dalam pemilukada di era pandemi Covid 19 saat ini.
Kerangka Pikir
Dalam hal ini, tentu dapat diprediksi bahwa pendidikan mengenai protokol pencegahan Covid-19 akan semakin terpinggirkan seiring dengan semakin terlihatnya kontestasi politik di masyarakat dan berubahnya pola pikir mereka. Namun, ada satu hal yang perlu digarisbawahi: tidak hanya posisi politik, namun juga inovasi kebijakan untuk menekan penyebaran Covid-19 tetap perlu diperhatikan. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kami bertujuan untuk mengungkap sejauh mana pengaruh kebijakan new normal pada masa pandemi Covid-19 dapat mempengaruhi partisipasi politik masyarakat pada Pilkada Serentak Tahun 2020.
Variabel kebijakan new normal pada masa pandemi Covid-19 memiliki beberapa indikator yang digunakan untuk melakukan analisis pengaruh terhadap partisipasi politik masyarakat pada Pilkada Serentak Tahun 2020. Partisipasi masyarakat dalam pilkada tidak hanya dilihat dari peran mereka dalam menjalankan aktivitasnya. hak memilih, tetapi juga partisipasi mereka dalam kampanye. Kampanye tersebut pernah diadakan.
Definisi Operasional Variabel
Hal ini terkait dengan pencapaian hasil dari aturan baru politik normal yang diterapkan dalam pilkada. Mengenai partisipasi masyarakat dalam pemilukada berkaitan dengan pemberian hak memilih dan partisipasi dalam kegiatan kampanye tertentu. Artinya, fokus pencapaian hasil Pilkada 2020 yang adil dan transparan ditentukan oleh partisipasi berbagai pihak dalam mengontrol proses yang ada.
Hipotesis
H0 : Politik new normal pada masa pandemi Covid 19 tidak berpengaruh terhadap partisipasi politik masyarakat pada Pilkada Serentak Tahun 2020 di Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rapocini, Kota Makassar. Ha: Politik new normal di masa pandemi Covid 19 berdampak pada partisipasi politik masyarakat pada Pilkada Serentak Tahun 2020 di Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.
METODE PENELITIAN
- Waktu dan Lokasi Penelitian
- Jenis dan Tipe Penelitian
- Informan Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Teknik Pengumpulan Data
- Sumber Data
- Skala Pengukuran
- Teknik Analisis Data
- Pengabsahan Data
Dari tabel diatas terlihat responden dengan kategori sangat setuju sebanyak 51 responden atau 51%. Mayoritas jawaban responden berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 56 responden atau 56%, pada kategori sangat setuju sebanyak 41 responden atau 41%, pada kategori tidak setuju sebanyak 3 responden atau 3%, sedangkan pada kategori sangat tidak setuju dan sangat tidak setuju. setuju. kategori tidak setuju tidak ada yang memilih. Mayoritas jawaban responden berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 53 responden atau 53%, pada kategori sangat setuju sebanyak 42 responden atau 42%, pada kategori tidak setuju sebanyak 5 responden atau 5%, sedangkan pada kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju. , tidak satupun dari mereka yang memilih.
Mayoritas responden masuk dalam kategori ‘setuju’ yaitu sebanyak 51 responden atau 51%, masuk dalam kategori ‘sangat setuju’, sebanyak 46 responden atau 46%, masuk dalam kategori ‘tidak setuju’, sebanyak 3 responden atau 3%, sedangkan pada kategori ‘tidak setuju’ berjumlah 3 responden atau 3%. kategori 'tidak setuju' dan 'sangat tidak setuju'. , tidak satupun dari mereka yang memilih. Jawaban pada kategori sangat setuju dan setuju sebanyak 49 responden atau 49% dan pada kategori tidak setuju sebanyak 2 responden atau 2%, sedangkan pada kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada yang memilih.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Mayoritas jawaban responden berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 61 responden atau 61%, pada kategori sangat setuju sebanyak 36 responden atau 36%, pada kategori tidak setuju sebanyak 3 responden atau 3%, sedangkan pada kategori sangat tidak setuju dan 61%. kategori sangat tidak setuju tidak ada yang memilih. Mayoritas jawaban responden berkategori sangat setuju yaitu sebanyak 53 responden atau 53% dan pada kategori setuju sebanyak 46 responden atau 46%, pada kategori tidak setuju sebanyak 1 responden atau 1%, sedangkan pada kategori sangat tidak setuju dan 1%. kategori sangat tidak setuju tidak ada satupun responden yang memilih. Mayoritas jawaban responden berada pada kategori sangat setuju yaitu sebanyak 53 responden atau 53% dan pada kategori setuju sebanyak 41 responden atau 41%, pada kategori berbeda sebanyak 5 responden atau 5%, dan pada pilihan tidak setuju. kategori ada 5 responden.
Mayoritas jawaban responden berada pada kategori sangat setuju yaitu sebanyak 50 responden atau 50% dan pada kategori setuju sebanyak 48 responden atau 48%, pada kategori tidak setuju sebanyak 2 responden atau 2%, sedangkan pada kategori saya tidak setuju. dan sepenuhnya. kategori tidak setuju, tidak ada satu pun responden yang memilih. Jawaban responden sebagian besar berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 54 responden atau 54%, pada kategori sangat setuju sebanyak 44 responden atau 44%, pada kategori tidak setuju sebanyak 2 responden atau 2%, sedangkan pada kategori kurang setuju dan tidak. kategori Saya sangat setuju. , tidak satupun dari mereka yang memilih. Jawaban responden sebagian besar berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 52 responden atau 52%, pada kategori sangat setuju sebanyak 42 responden atau 42%, pada kategori tidak setuju sebanyak 6 responden atau 6%, sedangkan pada kategori kurang setuju dan tidak. kategori Saya sangat setuju. , tidak satupun dari mereka yang memilih.
Jumlah responden terbanyak pada kategori sangat setuju yaitu sebanyak 56 responden atau 56%, sedangkan pada kategori setuju sebanyak 42 responden atau 42%. Responden yang berkategori tidak setuju berjumlah 2 orang atau 2%, tidak ada satupun yang berkategori tidak setuju dan sama sekali tidak setuju.
Gambaran Umum Responden
Hasil Penelitian
Berdasarkan tabel diatas terlihat mayoritas jawaban responden berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 50 responden atau 50% dan pada kategori setuju sebanyak 47 responden atau 47%. Berdasarkan tabel diatas terlihat mayoritas jawaban responden berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 61 responden atau 61%, pada kategori sangat setuju sebanyak 36 responden atau 36%, pada kategori tidak setuju terdapat 36 responden atau 36%. berjumlah 3 responden atau 3%, sedangkan pada kategori berbeda dan tidak setuju. Setuju, tidak ada yang memilih. Berdasarkan tabel diatas terlihat mayoritas jawaban responden berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 56 responden atau 56%, pada kategori sangat setuju sebanyak 41 responden atau 41%, pada kategori tidak setuju terdapat 41 responden atau 41%. berjumlah 3 responden atau 3%, sedangkan pada kategori tidak setuju dan tidak setuju tidak ada yang memilih.
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa pada indikator partisipasi partisipasi politik mayoritas responden masuk dalam kategori ‘sangat setuju’ yaitu sebanyak 53 responden atau 53%. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa pada indikator partisipasi partisipasi politik mayoritas responden masuk dalam kategori ‘sangat setuju’ yaitu sebanyak 44 responden atau 44%. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pada indikator partisipasi partisipasi politik mayoritas responden masuk dalam kategori ‘sangat setuju’ yaitu sebanyak 50 responden atau 50%.
Tabel di atas menunjukkan bahwa menurut indikator partisipasi politik, jumlah responden terbanyak berada pada kategori sangat setuju yaitu sebanyak 48 responden atau 48%.
Pembahasan Hasil Penelitian
55%, kategori sangat setuju sebanyak 43 responden atau 43%, kategori tidak setuju dan tidak setuju masing-masing sebanyak 1 responden atau 1%, sedangkan pada kategori sangat tidak setuju tidak ada satupun responden yang memilih. Mayoritas jawaban responden berada pada kategori ‘setuju’ yakni sebanyak 59 responden atau 59%, pada kategori ‘sangat setuju’ sebanyak 39 responden atau 39%, pada kategori ‘tidak setuju’ dan ‘tidak setuju’ sebanyak 1 responden. atau masing-masing 1%, sedangkan pada kategori 'tidak setuju' dan 'tidak setuju' sebanyak 1 responden atau masing-masing 1%, kategori sangat tidak setuju, tidak ada. memilih. Mayoritas jawaban responden berada pada kategori sangat setuju yaitu sebanyak 58 responden atau 58%, dan pada kategori sangat setuju sebanyak 48 responden atau 48%, pada kategori tidak setuju sebanyak 2 responden atau 2%, sedangkan pada kategori tidak setuju sebanyak 2 responden atau 2%. responden sama sekali dalam kategori tersebut. kategori tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Mayoritas jawaban responden berada pada kategori setuju yaitu sebanyak 57 responden atau 57% dan pada kategori sangat setuju sebanyak 40 responden atau 40%, pada kategori perbedaan terdapat 2 responden atau 2%, pada kategori perbedaan terdapat 1 responden atau 1%, sedangkan tidak ada yang memilih pada kategori perbedaan kuat. Jumlah tanggapan terbanyak terdapat pada kategori setuju sebanyak 54 responden atau 54%, kategori sangat setuju sebanyak 45 responden atau 45% dan kategori tidak setuju sebanyak 1 responden atau 1%, sedangkan pada kategori tidak setuju dan vote vote tidak ada yang non kategori. bersama.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai dampak kebijakan new normal pada masa pandemi Covid 19 terhadap partisipasi politik masyarakat pada Pilkada Serentak Tahun 2020 di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar dapat disimpulkan bahwa. Pada Pilkada Serentak Tahun 2020 di Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, masyarakat antusias datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya, dengan tetap mematuhi anjuran pemerintah terkait kebijakan new normal dan mematuhi protokol kesehatan. Kebijakan new normal pada masa pandemi Covid 19 sebesar 88,49% menunjukkan masuk dalam kategori sangat setuju.
Kebijakan new normal di masa pandemi Covid 19 ini bisa kita lihat sudah berjalan dengan baik di Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. Partisipasi politik di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar sebesar 88,56% menunjukkan masuk dalam kategori sangat setuju.
Saran
Birokrasi baru menuju kenormalan baru: mengkaji model perubahan birokrasi dalam pelayanan publik di era Covid-19. Menampilkan prosedur kebijakan new normal di masa pandemi Covid 19 melalui gambar untuk masyarakat buta huruf. Judul : Pengaruh Kebijakan New Normal Pada Masa Pandemi Covid 19 Terhadap Partisipasi Politik Masyarakat Pada Pilkada Serentak Tahun 2020 di Kelurahan Gunung Sari Kecamatan Rappocini Kota Makassar.
Bagaimana bentuk sosialisasi tata cara pilkada di masa pandemi saat penerapan kebijakan new normal? Apa yang dilakukan Panitia Pelaksana untuk memudahkan masyarakat memahami penyelenggaraan pilkada melalui penerapan kebijakan new normal?