PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Perilaku keagamaan yang disebutkan dalam penelitian ini adalah menunaikan shalat berjamaah, menunaikan puasa, menunaikan zakat, membaca Al-Qur’an, bersikap lemah lembut dan saling membantu dalam kebaikan. Sikap toleransi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menghargai perbedaan, berkata sopan, menghargai perbedaan pendapat, saling tolong menolong dan hidup berdampingan tanpa memandang suku, ras, agama dan antar golongan.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Sistematika Penelitian
KERANGKA TEORI
Penelitian yang relevan
Hipotesis pertama untuk menguji apakah kegiatan remaja Islam di masjid (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku beragama (Y1) di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu. H0 : Kegiatan remaja Islam di masjid tidak berpengaruh positif terhadap perilaku keagamaan di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu. Ha : Kegiatan remaja Islam di masjid berpengaruh positif terhadap perilaku keagamaan di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu.
Uji hipotesis kedua adalah menguji apakah aktivitas remaja Islam di masjid (X) berpengaruh signifikan terhadap toleransi (Y2) di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu. H0 : Tidak terdapat pengaruh positif kegiatan remaja masjid-muslim terhadap toleransi di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu. Ha : Terdapat pengaruh positif kegiatan remaja muslim masjid terhadap toleransi di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu.
34; Pengaruh Kegiatan Remaja Islam di Masjid (RISMA) Terhadap Perilaku Beragama dan Toleransi Di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu. , Desa Panorama Kota Bengkulu.
Kerangka Berfikir
Hipotesis Penelitian
Ha: Ada pengaruh kegiatan Risma terhadap perilaku keagamaan di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu. Ho : Tidak terdapat pengaruh kegiatan Risma terhadap perilaku keagamaan di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu. Ha : Ada pengaruh kegiatan Risma terhadap toleransi di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu.
Ho: Kegiatan Rism Tidak Pengaruhi Toleransi di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu. Ha : Terdapat pengaruh kegiatan risme terhadap perilaku beragama dan toleransi di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu. Ho: Kegiatan Rism tidak berpengaruh terhadap perilaku beragama dan sikap toleran di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu dilakukan selama kurang lebih satu bulan yaitu tanggal 10 Februari sampai dengan 10 Maret 2021.
Populasi dan Sampel Penelitian
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian adalah seluruh pemuda Islam yang berada di Masjid Al-Mukhlisin yang berjumlah 40 orang anggota rism. Sampel adalah sekelompok kecil yang diamati dan menjadi bagian dari populasi sedemikian rupa sehingga ciri-ciri dan ciri-ciri populasi juga dimiliki oleh sampel tersebut. Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan cara tertentu, sesuai dengan yang digunakan oleh peneliti.37.
Sampel sering juga disebut “sampel”, yaitu sebagian dari suatu populasi, sebagai bagian dari populasi, sampel memberikan gambaran sebenarnya tentang populasi tersebut. Seluruh sampel berukuran N merupakan bagian dari populasi, terdiri dari N satuan pengamatan yang digunakan dalam suatu kegiatan pengumpulan data.38. Jika jumlah subjek banyak maka diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.39 Karena populasi penelitian kurang dari 100 maka populasi yang diambil adalah keseluruhan yaitu 40 orang anggota risma.
Teknik Pengumpulan Data
Jadi metode ini merupakan teknik pengumpulan data yang bertujuan untuk mengamati aktivitas Risma di Masjid Al-Mukhlisin Desa Panorama Kota Bengkulu. Tujuan observasi ini adalah untuk memperoleh data nyata mengenai situasi aktual dalam meningkatkan sikap keagamaan dan perilaku toleran generasi muda melalui kegiatan Rism di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan kepada responden serangkaian pertanyaan atau pertanyaan tertulis untuk dijawab.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien ketika peneliti mengetahui secara pasti variabel yang akan diukur dan apa yang dapat diharapkan dari responden. Kuesioner dapat berbentuk pertanyaan/pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirimkan melalui pos atau internet. Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui peninggalan-peninggalan tertulis seperti arsip dan buku-buku sejarah Masjid Al-Mukhlisin Desa Panorama Kota Bengkulu, serta sumber-sumber yang dimiliki, yang tujuannya untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai keadaan yang ada. situasi dan kondisi pada objek penelitian.
Data dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data melalui foto-foto pada saat kegiatan penelitian. Dokumentasi yang ada diharapkan dapat memberikan gambaran dan penjelasan secara lengkap sebagai pelengkap data yang diperoleh dari hasil penelitian.
Kisi-Kisi Instrumen
Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Berdasarkan uji validitas angket variabel X di atas diketahui terdapat 15 item yang valid dan 5 item yang tidak valid. Item yang tidak valid dihentikan karena tidak dapat digunakan dalam pengumpulan data, sehingga angket variabel X pada penelitian ini mencapai 15 item angket. Berdasarkan uji validitas angket variabel Y1 di atas diketahui terdapat 19 item yang valid dan 1 item yang tidak valid.
Item yang tidak valid dihentikan karena tidak dapat digunakan dalam pengumpulan data, sehingga kuesioner variabel Y1 pada penelitian ini mencapai 19 item kuesioner. Berdasarkan uji validitas angket variabel Y2 di atas diketahui terdapat 14 item yang valid dan 6 item yang tidak valid. Item yang tidak valid dihentikan karena tidak dapat digunakan dalam pengumpulan data, sehingga kuesioner variabel Y2 dalam penelitian ini mencapai 14 item kuesioner.
Metode Cronbach's alpha digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang tidak memiliki pilihan "benar" atau "salah". Melihat hasil tabel diatas menghasilkan nilai r = 0,786 lebih besar dari gt; 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel komposit Y1 reliabel dan dapat digunakan untuk memperoleh data perilaku keagamaan.
Teknik Analisis Data
Jika nilai probabilitas atau nilai signifikansinya kurang dari 0,05 (katakan <0,05), maka terdapat pengaruh signifikan remaja muslim masjid terhadap perilaku beragama di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu. Jika nilai probabilitas atau nilai signifikansinya kurang dari 0,05 (katakanlah < 0,05), maka terdapat pengaruh yang signifikan kegiatan remaja muslim masjid terhadap perilaku beragama dan toleransi di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu. Atau dapat dikatakan Hipotesis III diterima yang berarti secara bersama-sama terdapat pengaruh positif yang signifikan aktivitas remaja Islam di masjid terhadap perilaku beragama dan sikap toleran di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu.
Begitu pula dengan remaja Islam Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku keberagamaan remaja Masjid Al-Mukhlisin. Temuan penelitian pertama mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh aktivitas remaja Islam di masjid terhadap perilaku keagamaan. Berdasarkan uji regresi linier berganda terdapat pengaruh yang signifikan antara kegiatan remaja Islam masjid (X) terhadap perilaku beragama (Y1) dan sikap toleran (Y2) di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu.
Dengan kata lain kegiatan pemuda Islam di masjid bersama tentang perilaku beragama dan sikap toleran di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu. Begitu pula dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh aktivitas remaja Islam di masjid terhadap toleransi yaitu remaja di masjid Al-Mukhlisin.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data
Data hasil penelitian disusun dalam bentuk tabel skor remaja Islam masjid (X), perilaku beragama (Y1) dan toleransi (Y2). Kuesioner remaja muslim masjid disebarkan kepada 40 anggota risma, terjawab dan kembali berjumlah sama yaitu 40 (100%). Berdasarkan tabel deskriptif data statistik remaja masjid-Islam (X) di atas, angka N Valid menunjukkan angka 40 yang artinya seluruh responden dianalisis sesuai dengan angka N yaitu 40.
Besarnya bilangan yang hilang adalah nol (0). Artinya tidak ada data yang tidak terisi skor variabel yang akan dianalisis. Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa sebaran skor frekuensi variabel remaja masjid Islam (X) secara umum berdistribusi normal. Berdasarkan tabel uraian data statistik perilaku keagamaan (Y1) di atas, angka N Valid menunjukkan angka 40 yang artinya seluruh responden dianalisis berdasarkan angka N yaitu 40.
Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi frekuensi hasil variabel perilaku beragama (Y1) berdistribusi normal. Berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa sebaran hasil frekuensi variabel toleransi (Y2) berdistribusi normal.
Uji Prasyarat
Untuk variabel X (Pemuda masjid Islam) diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,245, begitu pula untuk variabel Y1 (perilaku beragama) diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,241, dan untuk variabel Y2. toleransi) memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,145. Dari hasil homogenitas tabel diatas terlihat nilai signifikansi perilaku beragama (Y1) sebesar 0,099 > 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan linier jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 dan nilai F hitung lebih kecil dari nilai signifikansinya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, atau dapat disimpulkan bahwa data tersebut linier antara variabel X dan variabel Y1.
Uji Asumsi Klasik
Kemudian kita dapat menggunakan model regresi untuk memprediksi variabel X terhadap variabel Y2, atau dapat dikatakan bahwa aktivitas remaja Islam di masjid mempengaruhi toleransi. Hasil perhitungan pada tabel diatas α = 81,924 untuk aktivitas remaja Islam di masjid (X), 0,117 artinya setiap variabel remaja Islam di masjid (X) bertambah satu maka rata-rata variabel toleransi ( Y2) meningkat sebesar 0,117, ini suplemen penting. Tujuan pembuktian hipotesis ini adalah untuk melihat sejauh mana pengaruh variabel independen terhadap variabel independen yaitu aktivitas remaja Islam di masjid terhadap perilaku keagamaan di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu.
Pengurus berharap dengan mengikuti agenda-agenda kegiatan pemuda Islam masjid dapat efektif untuk meningkatkannya. Dengan melihat hasil perhitungan yang dilakukan terlihat bahwa antara aktivitas remaja muslim di masjid terdapat pengaruh yang signifikan terhadap perilaku beragama pada taraf signifikan α = 0,05. Hal ini menjelaskan bahwa pengaruh kegiatan remaja muslim masjid (X) terhadap perilaku beragama (Y1) di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu sebesar 23,5%, sedangkan sisanya sebesar 76,5% dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel masjid. -Kegiatan Islam. anak muda.
51Lilis Marwiyanti, Efektivitas kegiatan remaja muslim di masjid (Risma) dalam meningkatkan akhlak remaja Desa Tambah Dadi Purbolinggo Lampung Timur. Hal ini menjelaskan bahwa pengaruh kegiatan remaja muslim masjid (X) terhadap toleransi (Y2) di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu sebesar 23,7%, sedangkan sisanya sebesar 76,3% dipengaruhi oleh variabel selain variabel keislaman masjid. anak muda. . Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan terlihat bahwa antara aktivitas remaja muslim di masjid terhadap perilaku beragama dan sikap toleran terdapat pengaruh yang signifikan pada taraf signifikan α = 0,05.
Uji regresi linier berganda sebesar 65,8% menunjukkan bahwa angka tersebut memberikan kontribusi yang signifikan terhadap aktivitas remaja muslim di masjid ditinjau dari perilaku keagamaan dan sikap permisif di Masjid Al-Mukhlisin Kelurahan Panorama Kota Bengkulu, dan sisanya sebesar 34,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor selain faktor pemuda muslim.