Judul Topik: Dampak Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Bank yang Go Public. Penelitian ini menguji pengaruh good corporate governance (komposisi dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial) dan kinerja keuangan (profitabilitas dan leverage) terhadap praktik manajemen laba.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Rumusan Masalah
- Pembatasan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Sistematika Penulisan
Memberikan wacana alternatif bagi pengguna laporan keuangan dan praktisi manajemen perusahaan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi praktik manajemen laba dan mekanisme tata kelola perusahaan yang baik. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini juga bermanfaat sebagai informasi bagi perusahaan perbankan yang ingin menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
LANDASAN TEORI
Tinjauan Pusataka
- Pengertian Bank
- Good Corporate Governance
- Theory Agency
- Definisi Good Corporate Governance
- Dewan Komisaris dan Komisaris Independen
- Kepemilikan Institusional
- Manajemen Laba
Penelitian Terdahulu
- Komposisi Dewan Komisaris dan Manajemen Laba
- Kepemilikan Institusional dan Manajemen Laba
- Kepemilikan Manajerial dan Manajemen Laba
- Kinerja Keuangan dan Manajemen Laba
Variabel komposisi dewan pengawas independen mempunyai pengaruh negatif yang besar terhadap manajemen laba. Pengaruh tata kelola perusahaan terhadap manajemen laba (studi pada perusahaan perbankan di pasar modal Indonesia periode 2004-2007).
Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi objek dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010, dan fokus penelitiannya adalah pada perusahaan-perusahaan yang menerapkan tata kelola perusahaan yang merupakan kewajiban bagi bank-bank yang beroperasi di Indonesia berdasarkan Nomor PBI. 8/4/PBI/2006. Teknik yang digunakan dalam penentuan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yang artinya sampel dipilih berdasarkan kriteria peneliti.
Metode Pengumpulan Data
- Jenis Data
- Sumber Data
- Pengumpulan Data
Kumpulkan data-data yang diperlukan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dari literatur, artikel, jurnal. Pengumpulan data dilakukan dengan mempelajari dan mencatat data yang berkaitan dengan objek penelitian yang ada. Data yang dibutuhkan adalah laporan keuangan, laporan tahunan, laporan terkait GCG melalui website Bursa Efek Indonesia dan ICMD (Indonesia Capital Market Directory.
Teknik Pengolahan Data
Variabel Operasional
- Variabel Tidak Bebas
- Variabel Bebas
- Variabel Kontrol
NPAit: aset bermasalah (aset produktif bermasalah), terdiri atas aset produktif yang berdasarkan tingkat penagihannya diklasifikasikan sebagai (a) perhatian khusus, (b) kurang lancar, (c) diragukan, dan (d) macet. Selanjutnya nilai sisa (eit) dari persamaan 1 adalah nol, perkiraan ini akan dijadikan ukuran untuk menghitung nilai DA. NDAit: akrual yang tidak dikelola (non-discretionary accruals) di bank pada tahun t DAit: akrual yang dikelola (discretionary accruals) di bank pada tahun t.
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah komposisi dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial. Komposisi dewan komisaris dapat dihitung dengan membagi jumlah komisaris independen dengan jumlah seluruh komisaris. Informasi besar kecilnya dewan direksi diperoleh dengan melihat jumlah dewan direksi bank yang menjadi sampel penelitian.
Data ini diukur dengan membagi jumlah saham yang dimiliki investor institusi dengan jumlah seluruh saham pada bank. Kepemilikan manajerial adalah sejauh mana kepemilikan saham oleh manajer, direktur, perwakilan yang berperan aktif dalam pengambilan keputusan di perusahaan. Data ini diukur dengan membagi jumlah saham yang dimiliki oleh manajer, direktur, dan perwakilan yang berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan di perusahaan dengan jumlah seluruh saham di bank tersebut.
Metode Analisis Data
- Uji Asumsi Klasik
- Statistik Deskriptif
- Uji Regresi Linear Berganda
Maka dalam penelitian ini Ha tidak dapat ditolak yang menyatakan bahwa komposisi dewan komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap tindakan manajemen laba. Jadi Ha diterima dalam penelitian ini yang berarti ukuran dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Oleh karena itu dalam penelitian ini Ho tidak dapat ditolak yang berarti kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Oleh karena itu dalam penelitian ini Ha tidak dapat ditolak yang berarti ROA berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Oleh karena itu dalam penelitian ini Ho tidak dapat ditolak yang berarti leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Oleh karena itu dalam penelitian ini Ha tidak dapat ditolak yang berarti komposisi dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, profitabilitas dan leverage secara simultan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Variabel komposisi dewan komisaris independen ini mempunyai hubungan negatif artinya setiap penambahan kepemilikan saham akan menurunkan manajemen laba jika variabel independen lainnya tetap. Di sisi lain, penelitian ini tidak sejalan dengan Midiastuty dan Machfoedz (2003), Wedari (2004), Gideon (2005) dan Markus (2009) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional mempunyai hubungan yang signifikan terhadap manajemen laba. Mekanisme tata kelola perusahaan dan kinerja keuangan yaitu komposisi dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris, kepemilikan institusional, kepemilikan manajemen, profitabilitas dan leverage berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba secara bersamaan.
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Obyek Penelitian
Perbankan merupakan lembaga intermediasi yang mempertemukan nasabah yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang mempunyai kekurangan dana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Subyek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010, dan fokus penelitian adalah pada perusahaan yang melakukan praktik tata kelola perusahaan yang merupakan kewajiban bank yang beroperasi di Indonesia berdasarkan PBI no. 8/4/PBI/ 2006. Jumlah perusahaan perbankan yang datanya tidak lengkap atau datanya tidak memenuhi kriteria, seperti tidak dicantumkan tahun penghapusan perusahaan dan pelaksanaan merger.
Sampel outlier (11) Jumlah perusahaan yang menjadi sampel survei 17 Sumber : Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), diolah. Dalam pembahasan hasil penelitian akan dibahas hasil pengujian statistik terhadap data yang terkumpul. Tahap awal adalah analisis statistik deskriptif yang memberikan gambaran mengenai variabel-variabel dalam penelitian ini.
Kedua, uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah data yang digunakan tidak menyimpang akibat asumsi klasik. Yang ketiga adalah analisis pengujian signifikansi individual yang menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual. Dan yang terakhir adalah koefisien determinasi yang tujuannya untuk menunjukkan seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel terikat.
Pembahasan Hasil Penelitian
- Statistik Deskriptif
Nilai koefisien komposisi dewan komisaris independen sebesar 1,051 yang menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan komposisi dewan komisaris sebesar satu satuan, dan variabel lain dianggap konstan maka akan mengakibatkan manajemen laba mengalami penurunan sebesar 1,051 selama periode tersebut. t. Nilai koefisien ukuran dewan direksi sebesar -0,078 yang menunjukkan bahwa jika terjadi penambahan jumlah anggota direksi sebesar satu satuan dan variabel lain dianggap konstan maka akan menghasilkan laba. manajemen mengalami penurunan sebesar 0,078 i periode t. Nilai koefisien kepemilikan institusional sebesar –0,303 yang menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan jumlah kepemilikan institusional sebesar satu satuan, dan variabel lain dianggap konstan maka akan mengakibatkan manajemen laba menurun sebesar 0,303 pada periode t.
Nilai koefisien ROA sebesar 0,125 artinya apabila terjadi kenaikan ROA sebesar satu satuan dan variabel lain dianggap konstan maka akan mengakibatkan peningkatan manajemen laba sebesar 0,125 pada periode t. Nilai koefisien leverage sebesar -1,966 yang artinya jika terjadi kenaikan pada salah satu variabel leverage dan variabel lainnya dianggap konstan maka akan menyebabkan penurunan manajemen laba sebesar -1,966 pada periode t. Berdasarkan Tabel 4.5 diperoleh nilai adjust R2 sebesar 0,264 atau sebesar 26,4% yang berarti hanya sekitar 26,4% variabel manajemen laba yang dapat dijelaskan oleh variabel komposisi dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris, kelembagaan. kepemilikan. , kepemilikan manajerial, profitabilitas dan leverage dan lainnya 83,6%.
Rata-rata komposisi dewan komisaris independen terhadap jumlah anggota dewan komisaris pada penelitian ini adalah sebesar 0,549178. Pada penelitian ini terdapat 8 perusahaan yang tidak mematuhi peraturan Bank Indonesia karena memiliki dewan komisaris independen kurang dari 50. Rata-rata (mean) ukuran dewan komisaris yang menjadi sampel penelitian ini adalah 5,013699 atau sekitar 5 orang.
Hasil Uji Hipotesis
- Uji Koefisien Determinasi
- Uji Statistik T
- Variabel Kontrol
- Uji Statistik F
Jika signifikansinya kurang dari 0,05 maka Ho ditolak dalam penelitian ini dan Ha tidak dapat ditolak. Dari hasil statistik diatas dapat disimpulkan bahwa kepemilikan institusional tidak dapat mempengaruhi tindakan manajemen dalam manajemen laba.
Analisis Hasil Penelitian
- Analisis Hubungan Ukuran Dewan Komisaris Terhadap
- Analisis Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba
- Analisis Hubungan Kepemilikan Manajerial Terhadap
- Analisis Hubungan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba
- Analisis Hubungan Leverage Terhadap Manajemen Laba
Analisis Hubungan Ukuran Dewan Komisaris Dengan Manajemen Laba Dari perhitungan regresi berganda pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa variabel Dari perhitungan regresi berganda pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa variabel ukuran dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, dimana diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,0406 atau dibawah α=0,05. . Variabel ukuran dewan komisaris independen mempunyai hubungan negatif, artinya setiap penambahan anggota dewan komisaris independen akan mengurangi manajemen laba dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. Variabel independen kepemilikan manajerial ini mempunyai hubungan negatif, artinya setiap penambahan kepemilikan saham akan menurunkan manajemen laba dengan asumsi variabel independen lainnya tetap.
Alasan mengapa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap manajemen laba adalah karena sampel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki jumlah kepemilikan manajerial yang sangat rendah. Variabel profitabilitas ini mempunyai hubungan positif yang artinya setiap peningkatan rasio ROA akan meningkatkan manajemen laba dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Triwidyastuti (2009) dimana profitabilitas yang didekati dengan ROA berpengaruh positif terhadap manajemen laba.
Namun penelitian ini tidak sejalan dengan Febrika dan Widyatmini (2012) yang menyatakan bahwa ROA tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Variabel independen komposisi dewan komisaris ini mempunyai hubungan negatif artinya setiap kenaikan rasio leverage maka akan meningkatkan manajemen laba dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. Pengawasan yang ketat ini akan mengurangi tindakan manajemen laba sehingga leverage juga tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Implikasi Manajerial
Variabel kontrol yaitu profitabilitas mempunyai pengaruh signifikan terhadap manajemen laba dengan arah positif, sedangkan leverage tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap manajemen laba dengan arah negatif. Perusahaan perbankan dapat mempertimbangkan aspek komposisi dewan pengawas, ukuran dewan pengawas dan profitabilitas ketika melakukan identifikasi manajemen laba. Peningkatan kepemilikan manajerial pada perusahaan perbankan dapat menekan tindakan manajemen laba berdasarkan hasil studi statistik di atas adalah negatif.
Penelitian ini hanya menggunakan variabel tata kelola perusahaan seperti komposisi komisaris, ukuran dewan komisaris, kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial, serta variabel kontrol berupa kinerja keuangan. Kualitas Laba: Mengkaji Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan dan Dampak Manajemen Laba Dengan Menggunakan Analisis Jalur. Model Penelitian Manajemen Laba Pada Sektor Perbankan Publik di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Kinerja Bank.
Pengaruh tata kelola perusahaan dan leverage terhadap kinerja keuangan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010. Mekanisme tata kelola perusahaan, manajemen laba dan kinerja keuangan (studi pada perusahaan publik sektor manufaktur. Pengaruh struktur kepemilikan dan kinerja keuangan terhadap manajemen laba: studi pada perusahaan manufaktur di BEI.
KESIMPULAN
Kesimpulan
Saran
Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/2/PBI/2009 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Bank Umum. Analisis pengaruh ukuran perusahaan, Roa, net profit margin dan financial leverage terhadap tindakan perataan laba pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI.