BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kalimantan Timur tepatnya di Kabupaten Tenggarong Seberang, penulis studi ini mengunjungi pembangkit listrik PT.
PLN Indonesia Power Unit Layanan PLTGU Tanjung Batu. Perusahaan ini menghasilkan kekuatan bertegangan listrik dan sepenuhnya dikendalikan oleh pemerintah.
B. Jenis Penelitian
Data kuantitatif digunakan untuk analisis. Untuk menguji hipotesis, peneliti kuantitatif menggunakan data numerik atau non numerik yang telah diubah menjadi angka (penelitian kualitatif kuantitatif), kemudian menjalankan angka tersebut melalui algoritma statistik tertentu. Sementara dalam penelitian kuantitatif banyak variabel yang sering diselidiki, penelitian kualitatif biasanya berfokus pada satu variabel yang paling menggambarkan masalah yang dihadapi.
C. Populasi dan Tekhnik Penentuan Sampel 1. Populasi
Suatu wilayah generalisasi yang mencakup entitas atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik yang mapan dari mana peneliti memperoleh kesimpulan, sebagaimana didefinisikan oleh Sugiyono (Imron, 2019). Populasi dari penelitian ini yaitu karyawan PT. PLN
Indonesia Power UL PLTGU Tanjung Batu dengan jumlah 38 karyawan.
Tabel 3.1 Jumlah Karyawan 1
No Divisi Jumlah Presentase
1 Operation 24 63%
2 Maintenance 9 24%
3 Office 3 8%
4 Keamanan dan Lingkungan 2 5%
Total 38 100%
2. Sampel
Dalam penelitian, sampel mewakili sebagian dari keseluruhan populasi. Sugiyono (Imron, 2019) berpendapat bahwa sampel secara akurat mencerminkan fitur dan ukuran populasinya masing-masing.
Menurut (Arikunto, 2010) jika populasi kurang dari 100 orang, maka ukuran sampel diambil secara keseluruhan, tetapi jika populasi lebih besar dari 100 orang, maka dapat diambil 10-15% atau 20-25% dari populasi. Berdasarkan data tersebut di atas, terdapat 38 orang yang termasuk dalam populasi sampel penelitian ini. Teknik Sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Nonprobability Sampling atau sering disebut Sampling Jenuh karena menggunakan semua anggota populasi sebagai sampel, digunakan di sini. Ini adalah prosedur standar ketika ukuran sampel di bawah 30.
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi bagaimana mengukur variabel, atau definisi operasional, disediakan. Informasi ilmiah disediakan oleh definisi operasional, yang
berguna bagi peneliti lain yang ingin memanfaatkan variabel yang sama.
Mereka sekarang dapat mengukur variabel menggunakan prinsip yang sama berkat data ini. Oleh karena itu, mereka mungkin tetap menggunakan metode pengukuran saat ini atau beralih ke metode lain. Penulis penelitian ini menggunakan konsep variabel bebas dan terikat untuk mengatur data.
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel independen pada penelitian ini adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Disiplin kerja pada PT. PLN Indonesia Power UL PLTGU Tanjung Batu.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat pada penelitian ini adalah produktivitas kerja pada PT.
PLN Indonesia Power UL PLTGU Tanjung Batu.
Definisi operasional variabel penelitian menjelaskan tiap variabel yang dipakai dalam indikator penelitian. Indikator penelitian tersebut dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 3.2 Definisi Variabel Operasional No Variabel Definisi
Opersional
Indikator Skala
1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X1)
Keselamatan dan
kesehatan kerja adalah semua
kondisi dan faktor yang dapat
berdampak pada
keselamatan dan
kesehatan kerja bagi tenaga kerja maupun orang
lain di tempat kerja.
(ILO, 2018)
1. Aspek psikologis karyawan terhadap K3 2. Aspek perilaku
K3 karyawan 3. Aspek situasi
atau organisasi yang berkaitan dengan K3 (Rachman, 2018)
Skala likert
2 Disiplin kerja (X2)
Kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma- norma social yang berlaku
1. Mentaati seluruh peraturan
perusahaan
2. Penggunaan waktu secara efektif 3. Tanggung jawab
dalam pekerjaan dan tugas
4. Tingkat absensi (Sriwijaya, 2019)
Skala likert
3 Produktivitas kerja (Y)
Produktivitas kerja adalah seseorang yang mampu mengerjakan pekerjaannya sesuai
dengan target dan sesuai dengan kemampuan nya
1. Kapabilitas 2. Peningkatan
Prestasi
3. Semangat bekerja 4. Peningkatan diri 5. Kualitas
(Ariana, 2016)
Skala likert
E. Jenis dan Sumber Data 1. Data Premier
Menurut Sugiyono (D Koessiantara, 2020) data premier mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber primer. Temuan wawancara, survei, dan sumber primer lainnya adalah contoh dari jenis data ini.
Kuesioner yang dikirimkan kepada para pekerja di PT. PLN Indonesia Power UL PLTGU Tanjung Batu menyediakan sebagian besar data untuk penelitian ini.
2. Data Sekunder
Data sekunder sebagaimana didefinisikan oleh Sugiyono (D Koessiantara, 2020), berasal dari sumber selain dari pengumpul data asli itu sendiri. Data sekunder dikumpulkan dari sumber tambahan seperti publikasi ilmiah dan bahan arsip. Informasi sekunder untuk penelitian ini berasal dari berbagai sumber cetak seperti ensiklopedia dan publikasi akademik.
F. Tekhnik Pengumpulan Data
Ada metode pengumpulan data yang efektif dan mudah yang dapat digunakan untuk mendapatkan hasil yang dapat diandalkan dari data penelitian. Dalam penyelidikan ini, kuesioner digunakan untuk mengumpulkan informasi. Kuesioner adalah alat untuk mengumpulkan informasi melalui penggunaan pernyataan atau pertanyaan tertulis, seperti yang dijelaskan oleh Sujarweni (Trimulatsih & Elisabet, 2021). Kuesioner digunakan sebagai metode pengumpulan data untuk penyelidikan ini.
Karyawan PT. PLN Indonesia Power UL PLTGU Tanjung Batu diberikan kuesioner yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup maupun terbuka, serta disediakan secara online sebagai sarana pengumpulan data primer.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dapat digunakan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah ditentukan atau untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan dalam proposal, ini merupakan alat yang berguna untuk memutuskan suatu penelitian. Akibatnya, skala Likert digunakan untuk menganalisis bagaimana PT. Karyawan PLN Indonesia Power UL PLTGU Tanjung Batu merasakan pentingnya K3 dan disiplin kerja terhadap produktivitas perusahaan. Ada lima kemungkinan tanggapan pada skala likert ini, termasuk (namun tidak terbatas pada) SS, S, N, TS, dan STS.
Tujuannya adalah agar peneliti siap mendapatkan tanggapan dari populasi sasaran. Evaluasi skala Likert studi ditunjukkan pada tabel di bawah ini.ini.
Tabel 3.3 Skala Likert
No Singkatan Keterangan Skor
1 SS Sangat setuju 5
2 S Setuju 4
3 N Netral 3
4 TS Tidak Setuju 2
5 STS Sangat Tidak Setuju 1
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data premier, maka peneliti akan melakukan uji Validitas dan uji Realibilittas
a. Uji Validitas
Bahri (Trimulatsih & Elisabet, 2021) uji validitas merupakan sistem pemeringkatan reliabilitas suatu alat ukur. Setiap pernyataan dan pertanyaan dalam survei berfungsi sebagai instrumen terpisah untuk mengevaluasi keandalan data yang mereka kumpulkan. Instrumen dengan tingkat validitas yang tinggi akan lebih reliabel dibandingkan instrumen dengan tingkat validitas yang lebih rendah. Uji validitas pada setiap pernyataan apabila Uji validitas pada setiap pernyataan apabila r hitung > r tabel pada taraf signifikan (α = 0,05) maka instrument itu dianggap valid dan jika r hitung < r tabel maka instrument dianggap tidak valid.
b. Uji Realibilitas
Alat ukur yang mengandalkan kuesioner dapat dievaluasi konsistensinya menggunakan uji reliabilitas yang dikemukakan oleh Bahri (Trimulatsih & Elisabet, 2021). Tujuannya adalah untuk melihat apakah ada variasi hasil ketika pengukuran diulang. Agar kuesioner dianggap kredibel, tanggapan responden harus tetap stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,70. Ghozali (Dito Aditia Darma Nasution, n.d.2013:69).
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk memilih model analisis terbaik, perlu dilakukan uji asumsi klasik pada kumpulan data saat ini. Tes normalitas dan multikolinearitas adalah dua dari prosedur statistik paling standar yang digunakan dalam penyelidikan ini.
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk menentukan apakah kumpulan data yang dipertimbangkan memiliki distribusi normal. Cara yang digunakan untuk menguji normalitas adalah Test of Normality Kolmogorov Smirnov pada program SPSS, yaitu jika nilai signifikansi >
0,05 maka distribusi data penyebaran normal. Jika nilai signifikansi <
0,05 maka distribusi data penyebaran tidak normal.
b. Uji multikolinieritas
Istilah multikolinearitas mengacu pada fenomena di mana banyak variabel independen dalam persamaan regresi sangat berkorelasi satu sama lain. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah variabel bebas dalam model regresi berkorelasi tinggi atau berkorelasi sempurna satu sama lain. Untuk memeriksa multikolinearitas, seseorang dapat menguji pengaruh VIF (Faktor Inflasi Variasi) masing-masing variabel independen pada variabel dependen. Dengan tidak adanya multikolinearitas, model regresi memiliki skor VIF kurang dari 10. Jika koefisien korelasi antara variabel bebasnya < 0,5, maka model persamaan tersebut tidak mengalami multikolinearitas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dalam model regresi menunjukkan disparitas varians antara residual satu pengamatan dengan pengamatan lainnya, sebagaimana dikemukakan oleh Ghozali (Firmansyah &
Estutik, 2021:73), Asumsi varian residual konstan dalam model regresi linier berganda dipertaruhkan dalam pengujian ini, oleh karena itu diharapkan tidak adanya heteroskedastisitas. Ini dapat terjadi jika ada volatilitas sistematis dalam data, sebagai akibat dari hal-hal seperti kesalahan entri data atau perusakan.
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen dapat dipelajari bersama menggunakan analisis regresi berganda. Jika diterapkan pada penelitian ini, analisis regresi berganda akan membantu menentukan faktor-faktor yang mendorong output pekerja. Kinerja Produktivitas Kerja (Y) digunakan sebagai variabel dependen, sedangkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X1) dan Disiplin Kerja (X2) digunakan sebagai variabel independen. Dalam penyelidikan ini, kami menggunakan rumus berikut untuk persamaan regresi linier berganda :
Y = ɑ + B₁X₁ + B₂X₂ X₁ = K3
X₂ = Disiplin Kerja
α = Konstanta yang merupakan rata – rata nilai Y pada saat nilai X₁ dan X₂ sama dengan nol
B₁ = Koefisien Regresi parsial, mengukur rata – rata nilai Y untuk tiap perubahan X₁
B₂ = Koefisien Regresi parsial, mengukur rata – rata nilai Y untuk tiap perubahan X₂
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji Parsial (uji t) dan Uji Koefisien Determinasi digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini.
a. Uji T (parsial)
Dengan membandingkan nilai t yang dihasilkan dengan t tabel, pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dapat ditentukan dalam uji parsial (uji t) ini. Berikut adalah beberapa kriteria untuk mengevaluasi uji t :
1) Apabila t hitung > t tabel dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05.
Ho ditolak dan diterima, artinya variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
2) Apabila t hitung < t tabel dengan nilai signifikansi lebih dari 0,05.
Ho ditolak, artinya variabel independen serentak atau bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
b. Uji F (Simultan)
Menurut ghozali (Sa’adah Lailatus, 2020:98), untuk mengetahui apakah variable independen secara bersama-sama (Simultan) dan signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen. Dengan meningkatkan (a) yang digunakan adalah % distribusi F dengan derajat kebebasan (a;K-1,Nk-1).
1) Fhitung < Ftabel atau signifikan >0,05. Ho diterima, artinya variabel independen secara serentak atau bersamaan tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan
2) Fhitung > Ftabel atau signifikan <0,05. Ho ditolak, artinya variabel independen serentak atau bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
c. Uji Determinasi
Koefisien Determinasi yaitu sebuah nilai yang dipakai untuk mengindikasikan seberapa besar pemberian sumbangan oleh sebuah variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam hasil output dari SPSS, R Square merupakan patokan utamanya. Setelah mendapatkan hasil dari pengujian t, untuk mengukur seberapa besar pengaruh Pengalaman Kerja dan Kemampuan Kerja terhadap Kinerja Karyawan, kriteria korelasi variabel dapat digunakan untuk menentukan tinggi atau rendahnya hubungan yang terjadi antara variabel adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Interval Koefisien
Interval Keterangan
0 - 0,25 Korelasi Sangat Lemah
≥ 0,25 - 0,5 Korelasi Cukup
≥ 0,5 - 0,75 Korelasi Kuat
≥ 0,75 - 1 Korelasi Sangat Kuat Sumber: Suharsaputra2012