• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh keterampilan bertanya terhadap

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh keterampilan bertanya terhadap"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Ho : Diduga keterampilan bertanya tidak mempengaruhi partisipasi siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran IPS terpadu kelas VIII. kelas di MTS Nurul Islahil Islami Kateng. Ha : Diduga ada pengaruh keterampilan bertanya terhadap partisipasi siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran IPS terpadu kelas VIII. kelas di MTS Nurul Islahil Islami Kateng.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterampilan guru bertanya untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran di kelas pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII MTS Nurul Islahil Islami Kateng.

Definisi Operasional

Menurut Abu Ahmadi, “partisipasi siswa adalah upaya melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran”. 9 Hamzah mengatakan bahwa “partisipasi siswa adalah sikap aktif yang dimiliki siswa dalam menanggapi setiap materi yang disampaikan”. 10 Partisipasi siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah upaya melibatkan siswa kelas VIII. kelas pada mata pelajaran sosial terpadu di MTs Nurul Islahil Islami sebagai respon yang terjadi pada saat guru memberikan materi atau mengajukan pertanyaan. Partisipasi siswa dengan demikian merupakan sikap aktif dan usaha yang dilakukan siswa untuk terlibat dalam menanggapi setiap materi dalam proses pembelajaran.

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Kajian Pustaka

Jurnal penelitian yang dilakukan oleh Asmira berjudul “Analisis Keterampilan Bertanya Guru Sosiologi Kelas X Mas Khulafaur Rasyidin”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan bertanya guru Sosiologi Kelas X Mas Khulafaur Rasyidin Kabupaten Kubu Raya belum optimal.

Kerangka Berfikir

Pertanyaan harus dinyatakan dengan jelas dan ringkas, menggunakan kata-kata yang dapat dipahami siswa. Sebelum mengajukan pertanyaan, terkadang guru terlebih dahulu memberikan referensi informasi yang relevan dengan jawaban yang sedang diterapkan oleh siswa. Pertanyaan guru harus dibagikan dan ditanyakan secara merata kepada siswa yang berbeda.

Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh anggota kelas, guru hendaknya memberikan kesempatan/waktu kepada siswa untuk berpikir sebelum menugaskan salah satu siswa untuk menjawab. g) Memberikan pedoman. Jika siswa memberikan jawaban yang salah atau tidak tahu bagaimana menjawabnya, guru harus memberikan petunjuk agar mereka dapat menemukan jawaban yang benar. Jika jawaban siswa kurang lengkap, guru dapat mengajukan pertanyaan lanjutan kepada siswa tersebut untuk meningkatkan kualitas jawaban yang diberikan sebelumnya sehingga menjadi lebih mantap dan lengkap.

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar.” Dengan kata lain pembelajaran adalah proses membantu peserta didik belajar dengan baik.

Interaksi yang baik dapat digambarkan sebagai kondisi dimana guru dapat membuat siswa belajar dengan mudah dan termotivasi atas kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang tertuang dalam kurikulum sebagai kebutuhannya. Tujuan pembelajaran (instructional objective) adalah hasil belajar yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu, hal ini didasarkan pada perbedaan pemahaman akan makna tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.

Hipotesis Penelitian

Partisipasi ini terjadi bila setiap orang dapat mengemukakan pandangan, persoalan, mengajukan keberatan terhadap kegiatan orang lain, terhadap keinginan orang lain atau terhadap perkataannya.

METODE PENELITIAN

Jenis dan Pendekatan Penelitian

Populasi dan Sampel

Populasi juga tidak hanya kuantitas yang ada pada objek/mata pelajaran yang dipelajari, tetapi mencakup semua sifat/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik populasi 48 Teknik Pengambilan Sampel adalah teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster sampling Cluster sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan kelas tertentu yang dijadikan patokan.50 Subjek yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 35 siswa kelas VIII.

Waktu dan Tempat Penelitian

Variabel Penelitian

Desain Penelitian

Instrumen dan Alat Penelitian

Teknik observasi ini digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran yang direalisasikan dengan mengutamakan keterampilan bertanya guru di Kemendikbud Nurul Islahil Islami, observasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran yang direalisasikan dengan model keterampilan bertanya. Kuesioner yang disebar peneliti kepada responden tersebut mengenai dampak keterampilan bertanya terhadap partisipasi siswa dalam. Ha = Terdapat pengaruh keterampilan bertanya terhadap partisipasi siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran SPI terpadu kelas VIII MTS Nurul Islahil Islami Kateng tahun ajaran 2018/2019.

Berdasarkan tabel hasil uji hipotesis partisipasi siswa di atas dengan menggunakan SPSS 16.0, output uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai t adalah 366 dan nilai sig(2-tailed) adalah 0,02 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, dengan nilai t-score 3,60 yang berarti terdapat t-score > (3,60) adalah pengaruh keterampilan bertanya siswa terhadap partisipasi dalam proses pembelajaran. pada mata pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII MTs Nurul Islahil Islami Kateng Tahun Ajaran 20 18/2019 D. Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini menyatakan bahwa “Ada pengaruh keterampilan bertanya terhadap partisipasi siswa dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Terpadu IMT IMT10 Islam di kelas VIII Kat10/Tahun Pelajaran 2019. Apabila guru tidak melakukan keterampilan bertanya (kelas kontrol) pada mata pelajaran IPS Terpadu dalam proses pembelajaran hampir mencapai 60%.

Penggunaan keterampilan bertanya ini membuat rata-rata hasil angket yang dibagikan setelah proses pembelajaran menjadi 56,70. Keterampilan bertanya dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran sangat tinggi ketika guru (peneliti) menerapkan keterampilan bertanya pada mata pelajaran IPS Terpadu. Siswa mengikuti setiap langkah pembelajaran dengan perasaan senang dan siswa merasa tertarik untuk belajar dengan keterampilan bertanya yang belum pernah diterapkan oleh guru mata pelajaran IPS Terpadu.

Hipotesis yang diterima adalah ada pengaruh keterampilan bertanya terhadap partisipasi siswa dalam proses pembelajaran yang dibelajarkan dengan keterampilan bertanya lebih baik daripada tanpa keterampilan bertanya pada mata pelajaran terpadu IPS kelas VIII MT Nurul Islahil Islami Kateng. Guru harus menguasai keterampilan bertanya sehingga memberikan pertanyaan yang tepat dan sesuai dengan perkembangan siswa.

Tabel Kisi Angket
Tabel Kisi Angket

Tekhnik PengumpulanData/ Prosedur Penelitian

Tehnik Analisis Data

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian

Skripsi Data

Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis, ternyata data yang diperoleh memenuhi syarat yaitu data yang diperoleh berdistribusi normal baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Ho = Tidak terdapat pengaruh keterampilan bertanya terhadap partisipasi siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII MTS Nurul Islahil Islami Kateng Tahun Pelajaran 2018/2019. Berdasarkan pengujian hipotesis partisipasi siswa, cara penerimaan atau pengambilan keputusan untuk Ho dan Ha adalah jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan jika r hitung < r tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Berdasarkan tabel hasil uji hipotesis partisipasi siswa di atas dengan menggunakan SPSS 16.0, output uji hipotesis menunjukkan nilai t sebesar 366 dan nilai sig(2-tail) sebesar 0,02 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, dengan nilai t-score lebih besar dari 2,60 yang berarti 2,60 lebih besar dari 2,60. adalah pengaruh keterampilan bertanya terhadap partisipasi siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII di MTs Nurul Islahil Islami Kateng Tahun Pelajaran 20 18/2019.

Pembahasan

Hal ini membuktikan bahwa rata-rata hasil penyebaran angket pada kelas yang diajar dengan keterampilan bertanya lebih baik daripada rata-rata hasil angket yang disebarkan pada kelas yang diajar tanpa menggunakan keterampilan bertanya. Hasil perbandingan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh M. Sobry dalam buku Belajar Belajar yaitu bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan perlu memperhatikan segala sesuatu yang menunjang keberhasilan program pendidikan. Setelah peneliti menghitung data dengan menggunakan uji hipotesis, terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang diajar dengan keterampilan bertanya dan kelas yang diajar tanpa keterampilan bertanya.

Faktor penyebab perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan keterampilan bertanya berupa pertanyaan yang mampu meningkatkan daya pikir siswa. Proses pembelajaran yang tidak tuntas pada kelas kontrol menyebabkan perbedaan minat belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berdasarkan pemaparan data dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa semakin baik keterampilan guru dalam mengajukan pertanyaan maka partisipasi siswa akan semakin meningkat, hal ini berarti tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran IPS terpadu lebih banyak disebutkan pada stimulus keterampilan guru dalam mengajukan pertanyaan dalam proses pembelajaran siswa kelas VIII MT.

Asmira” Analisis Keterampilan Bertanya Guru Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X Mas Khulafaur Rasyidin, Jurnal Prodi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan. Prof. Putu Ayu Hana Indah Cahyani, Analisis Keterampilan Bertanya Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X TAV 1 SMK Negeri 3 Singaraja, e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Volume: Vol: 3 No: 1 Tahun: 201 5.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Burhan Bungin, kvalitativ forskning (Jakarta: Surya Kencana, 2007) Consuelo, "Introduktion til forskningsmetoder", (Jakarta: UI-Press, 2006) Hamzah, Learning Media, (Surabaya: SIC, 2009). Sobry Sutikno, Learning and Learning, (Bandung: Prospect, 2009) Martinis Yamin, Learning Paradigm, (Jakarta: National Enterprises, 2008) Masri Singarimbun, Sofian Effendi, Survey Research Methods, (Jakarta: Rineka. Cipta, 2006). Uzer Usman, Learning Planning, (Jakarta: National Business, 2007) Mulyasa, School-Based Management, (Jakarta: PT. Rosdakarya Persada, 2004), Indledende observation, MTS Nurul Islahil Islami Kateng landsby, West Praya District 25.

Gambar

Gambar 3.1 Desain Kuasi Eksperimen 45
Tabel Kisi Angket
Tabel 4.1  KEADAAN SISWA

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kebutuhan fungsional merupakan pernyataan layanan system yang harus disediakan, bagaimana system harus bereaksi terhadap input tertentu dan bagaimana system harus