• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh komite sekolah dalam peningkatan mutu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh komite sekolah dalam peningkatan mutu"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Penelitian ini menguji pengaruh komite sekolah terhadap peningkatan mutu pendidikan di SMA Negeri 2 Jenenponto Kabupaten Jeneponto. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peran komite sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMA Negeri 2 Jeneponto Kabupaten Jeneponto. Fokus penelitian adalah pengaruh komite sekolah terhadap peningkatan mutu pendidikan di SMA Negeri 2 Jenenponto, beberapa indikator yang dikemukakan dalam penelitian ini pertama dan utama yang menjadi pertimbangan dalam menentukan dan melaksanakan kebijakan pendidikan.

Subyeknya adalah kepala sekolah SMA Negeri 2 Jenenponto, 3 orang pengurus panitia dan 3 orang masyarakat sekitar SMA Negeri 2 Jenenponto. Dari beberapa indikator penelitian menunjukkan secara signifikan adanya pengaruh komite sekolah terhadap peningkatan mutu pendidikan di SMA Negeri 2 Jeneponto. Komite sekolah telah berjalan dengan baik dalam memenuhi kebutuhan SMA Negeri 2 Jeneponta Kabupaten Jeneponto. Pengaruh komite sekolah terhadap peningkatan mutu pendidikan di SMA Negeri 2 Jeneponto Kabupaten Jeneponto” dapat terisi dengan baik.

PENDAHULUAN

Kerangka Pikir

Konsisten dengan upaya penyelenggaraan pendidikan, sekolah diharapkan mampu membina hubungan dengan orang tua siswa dan masyarakat. Penyelenggaraan pendidikan dapat diwujudkan antara lain melalui pelibatan komite sekolah dan masyarakat dalam penyusunan rencana dan program sekolah, RAPBS, pelaksanaan program pendidikan, dan pelaksanaan akuntabilitas pendidikan. Peran komite sekolah tidak hanya berupa sumbangan dana pendidikan saja, namun juga bagaimana komite sekolah mampu menyumbangkan pemikiran dan partisipasinya, baik dalam bentuk keuangan maupun tenaga, hingga kerjasama antar sekolah dan peningkatan mutu. masyarakat.

Dengan adanya peran serta masyarakat maka sekolah dapat lebih maju dan berkembang sesuai dengan yang diharapkan oleh sekolah dan masyarakat. Komite sekolah dibentuk dengan tujuan agar terdapat lembaga/organisasi yang mewakili warga sekolah, mandiri dan berpegang teguh pada prinsip kebersamaan untuk meningkatkan mutu pelayanan prima di sekolah, yang selanjutnya dapat membantu, memimpin, mempunyai komitmen dan loyalitas. dan kekhawatiran terhadap sekolah, serta efektivitas yang diharapkan dari penerapan komite sekolah di SMA Negeri 2 Jeneponto. Metode penelitian berlandaskan filsafat post-positif, digunakan untuk meneliti keadaan benda-benda alam, dimana peneliti sebagai instrumen kuncinya, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara sengaja dan snowball, teknik pengumpulannya adalah triangulasi (kombinasi), data analisisnya bersifat kualitatif, dan hasil penelitian Kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penelitian yang mempelajari permasalahan dalam masyarakat, prosedur yang berlaku berkaitan dengan hubungan, aktivitas, sikap, keyakinan dan proses yang sedang berlangsung. Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai instrumen aktif dan pengumpul data di lapangan, sedangkan instrumen pengumpulan data lain selain peneliti adalah berbagai bentuk instrumen dan dokumen lain yang dapat digunakan untuk menunjang keabsahan temuan penelitian, namun berfungsi sebagai instrumen pendukung.

Fokus Penelitian

Lokasi Penelitian

Subyek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Metode wawancara yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur seperti yang dikemukakan oleh Sugiono. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana orang yang diwawancara dimintai pendapat dan idenya. Data yang dikumpulkan berupa informasi lisan dari narasumber mengenai peran dan fungsi komite sekolah di SMA Negeri 2 Jeneponto.

Wawancara mendalam adalah wawancara pribadi, langsung dan tidak terstruktur dengan subjek yang diselidiki oleh pewawancara yang sangat terampil untuk mengetahui latar belakang motivasi, keyakinan, sikap dan perasaan subjek terhadap suatu subjek. Dilihat dari jenis pertanyaan yang digunakan dalam teknik wawancara mendalam, maka jenis pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan terbuka. Dibandingkan dengan pertanyaan tertutup, pertanyaan terbuka memiliki kelebihan, misalnya memungkinkan adanya variasi jawaban sesuai dengan kebutuhan. dengan pemikiran responden. Sementara itu, pertanyaan terbuka juga mempunyai kelemahan, misalnya kemungkinan jawaban yang tidak relevan cukup banyak dan jawaban responden tidak baku atau terstandar sehingga menyulitkan perolehan data. Harus sering-seringlah bijak bertanya kepada responden untuk mendapatkan jawaban, misalnya dengan menggunakan teknik probing (menyelidiki jawaban responden agar fokus pada tujuan penelitian). 2) Observasi.

Alasan penggunaan metode observasi dalam penelitian ini adalah agar data yang diperoleh lebih lengkap, tajam dan dapat memahami tingkat signifikansi dari setiap perilaku yang terlihat. Proses pengambilan sampel terlebih dahulu menentukan jumlah sampel yang akan diambil, kemudian melakukan pemilihan sampel berdasarkan tujuan tertentu sepanjang tidak menyimpang dari karakteristik sampel yang ditentukan. Kemudian observasi bertujuan untuk mendeskripsikan lingkungan sekitar yang diteliti, kegiatan yang berlangsung, orang-orang yang terlibat.

Sehubungan dengan observasi tersebut, peneliti menggunakan metode partisipatif pasif, sehingga dalam hal ini peneliti datang ke lokasi kegiatan yang diamati, namun tidak terlibat dalam kegiatannya. Arikunto mengatakan bahwa: “dokumentasi mencari data tentang suatu hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat dinas, jurnal, prasasti, notulensi, rapat, agenda dan sebagainya.” Dalam penelitian ini studi dokumentasi yang dilakukan peneliti adalah mengumpulkan data melalui sumber tertulis seperti dokumen resmi, data tertulis mengenai dokumen sekolah (RPS dan RAPBS), dokumen mengenai organisasi komite sekolah. Struktur organisasi, daftar hadir rapat, risalah rapat, buku kas, organisasi komite sekolah (AD/ART) di SMA Negeri 2 Jeneponto.

Analisis Data

  • Profil Komite Sekolah SMA Negeri 2 jeneponto Kabupaten Jeneponto
  • Mediator Antara Pemerintah Dengan Masyarakat

Peran komite sekolah dalam memberikan pertimbangan dalam menetapkan dan melaksanakan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan. Hal senada juga ditegaskan YP, beliau menyatakan bahwa: Komite sekolah sering menjadi pertimbangan dalam menentukan penyelenggaraan pendidikan, baik langsung maupun tidak langsung. Terkait dengan pemberian pertimbangan dalam penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 2 Jeneponto, ketua komite sekolah beserta anggotanya selalu memberikan pertimbangan dan kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan.

Hal tersebut dinyatakan berdasarkan keterlibatan komite sekolah untuk menciptakan kerjasama antara sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 2 Jeneponto. Komite sekolah sebagai pendukung baik keuangan, pemikiran dan tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan berkaitan dengan peran Komite Sekolah. Upaya yang dilakukan komite sekolah adalah membantu sekolah dalam pelaksanaan kegiatan sekolah, seperti pengawasan dan pemberian masukan.

Upaya dewan sekolah dalam hal bantuan keuangan biasanya lebih banyak melibatkan uang swasta dalam kegiatan sekolah daripada pengeluaran. Dari penjelasan di atas terlihat jelas bahwa upaya komite sekolah ditujukan untuk membantu sekolah dalam melakukan pengawasan dan pengendalian siswa. Dari beberapa penjelasan sumber di atas dapat peneliti pahami bahwa dewan sekolah berusaha keras untuk mendukung terselenggaranya pendidikan di GPU Negeri 2 Jeneponto.

Komite sekolah berperan sebagai pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan produktivitas pendidikan pada lembaga pendidikan. Berdasarkan penjelasan sumber di atas dijelaskan bahwa komite sekolah mengontrol dan mengakomodir tuntutan kebutuhan sekolah. Kami selaku pengurus komite sekolah selalu melakukan observasi langsung di lingkungan sekolah, kemudian mengajak pihak sekolah dan masyarakat untuk mendiskusikan kebutuhan sekolah.

Dalam hal ini komite sekolah mempunyai peranan penting dalam menunjang sekolah, komite sekolah selalu berupaya.

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Memberi Pertimbangan Masyarakat
  • Sebagai Pendukung baik yang berwujud finansial, pemikiran maupun tenaga dalam penyelengaraan pendidikan
  • Pengontrol Dalam Rangka Transparansi dan Akuntabilitas Penyelenggaran dan Keluaran Pendidikan di Satuan Pendidikan
  • Mediator Antara Pemerintah Dengan Masyarakat di Satuan Pendidikan

Fakta ini menunjukkan bahwa keterlibatan komite sekolah dalam mempertimbangkan penyusunan rencana kegiatan sekolah dan berbagai program lainnya berjalan cukup baik. Keterlibatan komite sekolah dalam pertimbangan pembangunan sekolah semakin memperjelas bahwa komite sekolah sudah cukup baik dalam menjalankan perannya di SMA Negeri 2 Jeneponto. Keterlibatan komite sekolah dalam memberikan dukungan berupa keuangan, pikiran dan tenaga sehingga dapat mendorong dan meningkatkan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan.

Kerja sama dewan sekolah ditandai dengan banyaknya orang tua siswa dan masyarakat sekitar sekolah yang siap berpartisipasi langsung dalam pengadaan sarana dan prasarana sekolah. Dengan demikian, dengan mendorong dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan, semakin jelas menunjukkan bahwa dewan sekolah sudah cukup baik dalam menjalankan perannya di SMA Negeri 2 Jeneponto. Berdasarkan informasi dari sumber di lapangan tentang peran dewan sekolah sebagai badan pengawas atau pelaksana.

Komite Sekolah senantiasa menyadari peran dan fungsinya di SMA Negeri 2 Jeneponto, terbukti dalam memberikan akuntabilitas keberhasilan/kegagalan kinerja sekolah kepada masyarakat pengguna sekolah. Disampaikan Suparlan, salah satu fungsi komite sekolah adalah menghimpun dana masyarakat untuk membiayai penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan. Berdasarkan informasi dari sumber di lapangan menunjukkan bahwa peran komite sekolah di SMA Negeri 2 Jeneponto adalah sebagai mediator antara pemerintah dan masyarakat.

Dukungan komite sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 2 Jeneponto sangat perlu ditingkatkan. Mendorong perhatian dan komitmen masyarakat merupakan bagian dari peran komite sekolah sebagai mediator antara sekolah dan masyarakat, khususnya dalam hal dukungan dana. Komite Sekolah selalu menjalin komunikasi langsung dengan masyarakat dan orang tua murid agar tidak hanya bersinergi.

Hal ini ditunjukkan dengan dewan sekolah yang mengadakan pertemuan dengan sekolah, masyarakat dan orang tua setiap akhir semester.

SARAN

Dari hasil observasi dan analisis data dapat disimpulkan bahwa peran komite sekolah dalam hal memberikan pertimbangan dalam penetapan dan pelaksanaan kebijakan, peran komite sekolah dalam hal dukungan berupa keuangan, pemikiran dan tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan, peran komite sekolah sebagai pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan, peran komite sebagai mediator antara pemerintah dan masyarakat pada satuan pendidikan di SMA Negeri 2 Jeneponto berjalan dengan baik. Untuk memberikan pemahaman betapa pentingnya terjalinnya kerjasama antara masyarakat dan orang tua siswa dengan pihak sekolah, maka hampir 80% sarana dan prasarana sekolah merupakan hasil kerjasama antara komite sekolah, pihak sekolah, masyarakat dan orang tua siswa. dalam bentuk material dan energi. Bagi sekolah, pelibatan komite sekolah dalam pengalokasian anggaran dan pengelolaan anggaran dimaksudkan agar kinerja komite sekolah menjadi lebih baik dan koordinasi komite sekolah dan sekolah dalam masalah anggaran dapat lebih baik lagi.

SARANA DAN PRASARANA SMA NEGERI 2 JENEPONTO

Bagaimana upaya komite sekolah dalam memberikan pertimbangan (badan penasehat) dalam menentukan dan melaksanakan kebijakan pendidikan pada satuan pendidikan. Apa saja kendala dalam memberikan pertimbangan dalam penetapan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan? Bagaimana upaya komite sekolah dalam memberikan dukungan (supporting agency), baik berupa keuangan, gagasan maupun tenaga dalam pelaksanaan pendidikan di satuan pendidikan.

Komite sekolah mengalami kendala dalam memberikan masukan (konsultasi) dalam menentukan dan melaksanakan kebijakan pendidikan di unit tersebut.

Gambar 3 : Ruang Guru SMA Negeri 1 Tamalatea
Gambar 3 : Ruang Guru SMA Negeri 1 Tamalatea

Daftar Nama-nama Informan

Gambar

Gambar 2.1 Stuktur Organisasi Komite Sekolah.
Gambar 1 : Gerbang SMA Negeri 2 Jeneponto
Gambar 3 : Ruang Guru SMA Negeri 1 Tamalatea
Gambar 5 : Gedung belajar XI SMA Negeri 1 Tamalatea
+7

Referensi

Dokumen terkait

4 = Sekolah mengidentifikasi semua komponen memahami (kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, komite sekolah, orang tua, masyarakat, pengawas, dan dinas pendidikan)