• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh kompensasi, lingkungan kerja fisik

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh kompensasi, lingkungan kerja fisik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU

TIDAK TETAP DI SMA KECAMATAN BAYANG TIMUR PESISIR SELATAN

E

-

JURNAL

Oleh :

FIRZA MALINDA 11090111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)
(3)

Pengaruh Kompensasi, Lingkungan Kerja Fisik Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Tidak Tetap Di SMA Kecamatan

Bayang Timur Pesisir Selatan”.

Oleh:

1Firza Malinda. 2Sumarni. 3Jolianis.

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

2,3 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Email: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) pengaruh kompensasi terhadap kinerja guru tidak tetap, 2) pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kinerja guru tidak tetap, 3) pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru tidak tetap, 4) pengaruh kompensasi, lingkungan kerja fisik dan motivasi kerja secara bersama- mempengaruhi kinerja guru tidak tetap. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa: (1) kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru tidak tetap. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,630. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,931 > ttabel sebesar 1,67.

Artinya apabila kompensasi meningkat sebesar 1%, maka kinerja guru tidak tetap akan meningkat sebesar 0,630 dalam setiap satuannya. (2) lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru tidak tetap. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,481. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,610 > ttabel 1,67. Artinya, apabila lingkungan kerja meningkat sebesar 1%, maka kinerja guru tidak tetap akan meningkat sebesar 0,481 dalam setiap satuannya. (3) motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru tidak tetap. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,587. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung, 4,837> ttabel sebesar 1,67. Artinya, apabila motivasi kerja meningkat sebesar 1%, maka kinerja guru tidak tetap akan meningkat sebesar 0,587 dalam setiap satuannya. (3) kompensasi, lingkungan kerja dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru tidak tetap. Dimana diperoleh nilai Fhitung 57,715 > Ftabel 2,77 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

Kata kunci: kompensasi, lingkungan kerja fisk, dan motivasi kerja Abstrac

This study aimed to analyze: 1) the influence of compensation on teacher performance is not fixed, 2) the influence of physical work environment on teacher performance is not fixed, 3) the influence of motivation to work on teacher performance is not fixed, 4) the effect of compensation, physical work environment and work motivation collectively affect a teacher's performance is not fixed. The conclusion from this study showed that: (1) compensation positive and significant impact on teacher performance is not fixed. Where indicated by the coefficient value of 0.630. The value of the coefficient is significant because tcount 2.931> ttabel 1.67. This means that if compensation increased by 1%, then the performance of temporary teachers will be increased by 0.630 in each unit. (2) the physical work environment positive and significant impact on teacher performance is not fixed. Where indicated by the coefficient value of 0.481. The value of the coefficient is significant because tcount 2.610> 1.67 ttabel. That is, if the work environment is increased by 1%, then the performance of temporary teachers will be increased by 0.481 in each unit. (3) work motivation positive and significant impact on teacher performance is not fixed. Where indicated by the coefficient value of 0.587. The value of the coefficient is significant because tcount, 4.837> t tabel 1.67. That is, if the motivation to work increased by 1%, then the performance of temporary teachers will be increased by 0.587 in each unit. (3) compensation, work environment and work motivation simultaneously positive and significant impact on teacher performance is not fixed. Where the obtained value of F 57.715> 2,77 F table with a significant level of 0.000 <α = 0.05. This means Ha accepted and H0 is rejected.

Keywords: compesation, work environment and work motivation

(4)

Pendahulu

a

Pendidikan Nasional bertugas dan bertanggung jawab untuk menghantar bangsa ini agar siap menyongsong dan mampu bersaing dengan adanya era globalisasi dan perubahan menjadi peluang dan kemudian mengelolahnya menjadi kekuatan yang mampu meningkatkan kualitas hidup kehidupan bangsa dan negara di masa depan.

Pendidikan perlu mengambil posisi dan peran nyata yang dinamis, proaktif, interaktif, serta berorientasi ke masa depan artinya pendidikan harus mampu bergerak lugas dalam menghadapi rintangan-rintangan dan memanfaatkan peluang yang ada.Pemerintah saat ini sedang berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat di segala bidang. Untuk mempercepat tercapainya usaha tersebut, kualitas sumber daya manusia memegang peran yang sangat penting. Dikatakan demikian karena dalam menghadapi tantangan kehidupan yang makin dinamis dan akseleraif, dibutuhkan insan pembangunan yang berkualitas dan handal (ludi wisnu wardana, 2008:93) Tinggi rendahnya kinerja berkaitan erat dengan sistem pemberian penghargaan yang diterapkan oleh lembaga/organisasi tempat mereka bekerja. Pemberian penghargaan yang tidak tepat dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja seseorang.Dari

observasi awal yang peneliti lakukan di SMA yang ada di kecamatan banyang timur pesisir selatan terdapat dua sekolah menengah atas yaitu SMA 1 kecamatan Bayang timur pesisir selatan dengan jumlah guru tidak tetap 34 orang dengan masa kerja 1-4 tahun kemudian SMA 2 kecamatan bayang timur pesisir selatan dengan jumlah guru tidak tetap 25 orang dengan masa kerja 1-6 tahun. Pendidikan merupakan suatu permasalahan yang sangat kompleks, mengingat banyak faktor-faktor dan beberapa komponen- komponen yang mempengaruhinya.

Faktor dan komponen tersebut adalah guru. Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh guru.

Guru menjadi subyek pendidikan yang mempunyai tugas menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi dan komunikasi secara langsung dalam proses belajar mengajar. Selain itu cara mengajar guru sangat lah penting dalam keberlangsungan kegiataan belajar, cara mengajar yang monoton membuat para siswa merasa bosan dalam belajar, kurang nya inovasi dalam pengembangan bahan ajar juga dapat membuat para siswa merasa bosan atau malas membaca bahan ajar

Tabel 1

Tabel 1. Hasil Observasi Awal Guru Yang Mempersiapkan RPP

Unsur Jumlah Guru

Mempersiapkan RPP 9 Orang Tidak mempersiapkan RPP 11 Orang

Jumlah 20 Orang

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2015

Metodelogi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA yang ada di kecamatan bayang timur pesisir selatan Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka jenis penelitian ini adalah berupa

deskriptif asosiatif. Menurut Sugiyono (2013:10) penelitian deskriptif asosiatif ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antar dua variabel atau lebih. Menurut Arikunto (2010:173) populasi adalah keseluruhan

(5)

subjek penelitian. Arikunto (2002:112) mengemukakan mengenai sampel populasi yaitu apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua

sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi

Adapun prosedur dalam penelitian ini menggunakan angket/kuisioner, wawancara dan dokumentasi yang disebarkan pada semua guru tidak tetap yang mengajar di SMA kecamatan bayang timur pesisir selatan. Penyusunan angket berpedoman kepada skala likert yang berguna untuk menyatakan besar

persetujuan responden terhadap pernyataan-pernyataan yang diberikan dengan beberapa alternative jawaban dengan diberi bobot penilaian positif.

Teknik analisis data yang digunakan adalah mentabulasikan data.Melakukan perhitungan frekuensi tiap-tiap kategori jawaban masing-masing variabel atau sub variabel, melakukan analisis TCR untuk subvariabel kompensasi, lingkungan kerja fisik dan motivasi kerja terhadap kinerja guru tidak tetap di SMA kecamatan bayang timur pesisirselatan.

Hasil Penelitian

Diperoleh rata-rata skor perindikator pada variabel kompensasi sebesar 84,24%, lingkungan kerja fisik sebesar 87,63%, dan motivasi kerja 85,76%.adalah sebesar, sedangkan kinerja guru sebesar 81,92% .

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu uji t (parsial) dan uji f (simultan) masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi kinerja guru adalah:

a. Pengaruh kompensasi Terhadap kinerja guru

Berdasarkan hasil pengolahan data terlihat bahwa koefisien regresi linier berganda variabel kompensasi memiliki arah positif yaitu sebesar 0,630 dan memiliki nilai signifikan sebesar 0,005.

Tahap pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan 5%

(0,05), dengan demikian terlihat bahwa nilai signifikan 0,005 lebih besar dari alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ha diterima dan Ho ditolak. Sedangkan hasil rata-rata skor variabel kompensasi adalah 4,22 dengan TCR sebesar 84,44%. Hal ini menunjukan kompensasi berada pada

kategori baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru dikarenakan semakin tinggi kompensasi yang diberikan kepada guru tidak tetap maka kinerja yang diberikan juga semakin baik.

b. Pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kinerja guru

Berdasarkan hasil pengolahan data terlihat bahwa koefisien regresi linier berganda variabel lingkungan kerja fisik memiliki arah positif yaitu sebesar 0,481 dan memiliki nilai signifikan sebesar 0,12 Tahap pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan 5%

(0,05), dengan demikian terlihat bahwa nilai signifikan 0,12 lebih besar dari alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ha diterima dan Ho ditolak. Sedangkan hasil skor rata-rata variabel lingkunga kerja fisik adalah 4,257 dengan TCR sebesar 85,14%, hal ini menunjukan bahwa lingkungan kerja fisik berada pada kategori baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru karena semkin baik lingkungan kerja fisik maka akan semakin baik pula kinerja

(6)

yang dihasilkan oleh guru tidak tetap sebaliknya apabila lingkungan kerja fisik tidak baik maka kinerja guru tidak tetap juga tidak akan baik juga.

c. Pengaruh Motivasi kerja Terhadap kinerja guru

Berdasarkan hasil pengolahan data terlihat bahwa koefisien regresi linier berganda variable motivasi kerja memiliki arah positif yaitu sebesar 0,587 dan memiliki nilai signifikan sebesar 0,00.

Tahap pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan 5%

(0,05), dengan demikian terlihat bahwa nilai signifikan 0,00 lebih kecil dari alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan hasil rata-rata skor variabel motivasi kerja adalah 4,05 dengan TCR sebesar 80,93%, hal ini menunjukan motivasi kerja berada pada kategori baik, Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Hal ini dikarenakan semakin baik motivasi kerja maka akan semakin baik pula kinerja guru tidak tetap begitu juga sebaliknya apabila motivasi kerja tidak baik maka kinerja guru juga tidak akan baik. Artinya apabila semakin meningkat motivasi maka semakin meningkat pula kinerja yang dihasilkan.

d. Pengaruh kompensasi, lingkungan kerja fisk dan motivasi kerja Secara Bersama-sama Terhadap kinerja guru

Berdasarkan hasil pengolahan data terlihat bahwa nilai F ditemukan sebesar 57,715 dan memiliki nilai

signifikan sebesar 0,000. Tahap pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan 5% (0,05) dengan demikian bahwa nilai Fhitung sebesar 57,715 dengan nilai probabilitas (sig)=0,000. Nilai Fhitung

(57,715)>Ftabel(2,77) atau nilai signifikan 0,000< 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dilihat dari skor rata-rata variabel kinerja guru adalah 4,10 dengan TCR sebesar 82,02%, hal ini menunjukan kinerja guru berada pada kategori baik.

Hal ini berarti bahwa secara bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap variable kinerja guru. Maksudnya variabel kompensasi, lingkungan kerja fisik dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru tidak tetap di SMA kecamatan bayang timur pesisir selatan, artinya semakin baik kompensasi, lingkungan kerja fisik dan motivasi kerja yang diberikan maka akan semakin tinggi kinerja guru yang dihasilkan.

Koefisien Determinasi (R2)

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (R square) yang diperoleh sebesar 0,759, hal ini berarti 75,9% kinerja guru dapat dijelaskan oleh variabel kompensasi, lingkungan kerja fisik dan motivasi kerja sedangkan sisanya 24,1% kinerja guru dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Penutup

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru tidak tetap. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,630. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung2,931>ttabel

sebesar 1,67. Artinya apabila kompensasi meningkat sebesar 1%, maka kinerja guru tidak tetap 0,630 dalam setiap satuannya.

2. Lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru tidak tetap.Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,481. Nilai koefisien ini signifikan karena nilaithitung

(7)

2,610> ttabel1,67. Artinya, apabila lingkungan kerja meningkat sebesar 1%, maka kinerja guru tidak tetap akan meningkat sebesar 0,481 dalam setiap satuannya.

3. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru tidak tetap. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,587. Nilai koefisien ini signifikan karena nilaithitung, 4,837> ttabel

sebesar 1,67. Artinya, apabila motivasi

kerja meningkat sebesar 1%, maka kinerja guru tidak tetap akan meningkat sebesar 0,587 dalam setiap satuannya.

4. Kompensasi, lingkungan kerja fisik dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru tidak tetap. Dimana diperoleh nilai Fhitung57,715> Ftabel

2,77dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti Ha

diterima dan H0 ditolak.

Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Sekolah agar bisa meningkatkan Kompensasi berupa asas adil yaitu kompensasi yang diterima guru harus sesuai dengan jenis pekerjaanya.

2. Sekolah agar bisa meningkatkan lingkungan kerja fisik berupa ruangan dengan pencerahan lampu diruang kerja.

3. Guru agar bisa meningkatkan motivasi kerja berupa meningkatkan inisiatif berupa meningkatkan dorongan pada diri sendiri agar bisa bekerja lebih baik.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya dapat dijadikan rujukan dalam melakukan penelitian yang sejenis yang lebih mendalam di masa yang akan datang

(8)

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian,Rineka Cipta: Jakarta Akhirmen. 2012. Statistika 1 (Teori dan Aplikasi).UNP Press: Padang.

Danim, Sudarwan.2004. Motivasi, kepemimpinan dan efektivitas kelompok.

Jakarta : PT Rineka Cipta.

Ebert, Ronal J. 2006. Bisnis. Edisi kedelapan. Jakarta : Erlangga. Handayani, F. 2011.

Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru di SMP NEGERI 1 Taman. Jurnal. Surabaya.

Hasibuan, Melayu. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi Aksara.

Iskandar, 2009.Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial.Gaung Persada Press:

Jakarta

Kamus besar Bahasa Indonesia, 2007. Balai Pustaka : Jakarta.

Nitisimito, Alex S. 2001. Manajemen Personalia dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Ghalia Indonesia.

Nirwana Dkk. 2006. Bahan Ajar Belajar Dan Pembelajaran. UNP: Padang Nurdin, Syafruddin. 2005. Guru Profesional Dan Implementasi Kurikulum. PT

Ciputat Press: Ciputat.

Prama, I. Putu Wayan. 2005. Prilaku organisasi. Jakarta . Gramedia Pustaka Rusman. 2011. Manajemen Kurikulum. PT Raja Grafindo Persada: jakarta.

Sagala. 2007. Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Kencana: Jakarta.

Saondai, Ondi Dkk. 2010. Etika Profesi Keguruan. PT Refika Aditama: bandung.

Sopiah. 2008. Perilaku organisasi. Yogyakarta : CV ANDI OFFSET.

Sudarmanto. 2009. Kinerja Dan Pengembangan Kompetensi guru. Cetakan Pertama. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Sugiyono.2007. Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D”, Alfabeta, Cet. 3: Bandung.

_______,2007. Statistik Untuk Penelitian, CV. Alfabeta,Cet. 12: Bandumg.

_______,2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, Cet.10Jakarta: Bumi Aksara.

_______,2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suherman, Aris. 2010. Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi. Bumi Aksara:

Jakarta

Sulistyani, Ambar T dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Syahril Dkk. 2009. Profesi Kependididkan. UNP Press: Padang.

Yensi, N. A. 2010. Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru di SMA NEGERI 2 Argamakmur Bengkulu Utara. Jurnal. Bengku

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Rahayu dkk., (2013) yang membuktikan bahwa lingkungan kerja fisik berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.. Dari

Skripsi berjudul; Pengaruh Kompensasi, Lingkungan Kerja Fisik dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan UD.Cobra Sakti Banyuwangi, telah diuji

Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas ESDM provinsi Sumatera

bahwa lingkungan kerja fisik berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan yang berarti semakin baik lingkungan kerja fisik akan berdampak pada semakin baik pula

b2 (nilai koefisien regresi X2) sebesar 0,873 menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja non fisik mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, yang

4 Analisis Regresi Linear Berganda Hasil analisis Regresi Linier Berganda untuk megetahui pengaruh kompetensi, self efficacy dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada

Berdasarkan hasil uji Regresi berganda secara parsial ditemukan bahwa seluruh variabel independen yaitu Lingkungan Kerja Fisik, Stres Kerja dan motivasi dengan

Hipotesis 1, terdapat pengaruh Positif dan signifikan antara lingkungan kerja fisik X1 terhadap kinerja pegawai Y Untuk variabel lingkungan kerja fisik diperoleh nilai thitung