• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT SENTRA MEDIKA CIKARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT SENTRA MEDIKA CIKARANG"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DOI: Kosongin saja (AvantGarde Bk BT, Reguler, 8) p-ISSN 1411-710X

http://ejurnal.stieipwija.ac.id/index.php/jpw e-ISSN 2620-388X

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT

SENTRA MEDIKA CIKARANG

Oleh: M Rizal Ibnu Solehat Author

Universitas Pelita bangsa Rizalibnus46@gmail.com

ABSTRAK

Manajemen sumber daya manusia sangat berperan penting bagi perusahaan agar memberikan hasil maksimal selain itu juga akan memiliki profesionalitas terbaik yang dapat diandalkan untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan yaitu mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Dalam upaya meningkatkan perubahan di Variabel Lingkungan Kerja Fisik, Stres Kerja dan Motivasi manajemen harus lebih peduli Memperhatikan Karyawannya dimana hal ini dilakukan untuk memaksimalkan Kinerja Karyawan. Berdasarkan hasil uji Hipotesis secara parsial ditemukan bahwa variabel independen yaitu Lingkungan Kerja Fisik dengan signifikan memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel dependen yaitu Kinerja Karyawan.

Hasil uji Hipotesis secara parsial ditemukan bahwa variabel independen yaitu Stres Kerja dengan signifikan memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel dependen yaitu Kinerja Karyawan. Berdasarkan hasil uji Hipotesis secara parsial ditemukan bahwa variabel Motivasi dengan signifikan memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel Dependen yaitu Kinerja Karyawan.

Kata kunci:

Lingkungan Kerja Fisik, Stres Kerja, Motivasi Kerja, Kinerja Karyawan

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT SENTRA

MEDIKA CIKARANG

ABSTRACT

(2)

Human resource management plays an important role for the company in order to provide maximum results but it will also have the best professionalism that can be relied on to achieve the company's goals and objectives, namely getting maximum profit.

In an effort to increase changes in the Physical Work Environment Variables, Work Stress and Motivation, management should be more concerned about paying attention to their employees where this is done to maximize employee performance.

Based on the results of the partial hypothesis test, it was found that the independent variable, namely the Physical Work Environment, significantly contributed to the dependent variable, namely Employee Performance. The results of the partial hypothesis test found that the independent variable, namely Job Stress, significantly contributed to the dependent variable, namely Employee Performance. Based on the results of the partial hypothesis test, it was found that the motivation variable significantly contributed to the dependent variable, namely employee performance.

Keywords:

Physical Work Environment, Work Stress, Work Motivation, Employee Performance . PENDAHULUAN

Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur penting dalam suatu perusahaan, karena sumber daya manusia menjadi penggerak dari berbagai macam pekerjaan yang akan dikerjakaan oleh karyawan.

Karyawan mempuanyai tingkat pekerjaan yang berbeda–beda dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Kemampuan yang dimiliki oleh setiap tenaga kerja harus dimanfaakan dengan sebaik–baiknya agar bisa menghasilkan output yang optimal.

Setiap perusahaan memiliki strategi bersaing untuk dapat bertahan diera globalisasi mendorong suatu Organisasi untuk menjadi lebih efektif dan efisien guna mengikuti perubahan–perubahan yang muncul dengan begitu pesat. Startegi yang di terapkan dapat dengan mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Rumah Sakit Sentra Medika Cikarang sebagai rumah sakit yang memberikan jasa layanan kesehatan selama 24 jam

(3)

mempunyai permasalahan pada kinerja karyawannya dikarenakan pasien yang sangat banyak dengan berbagai penyakit mulai dari penyakit yang hanya membutuhkan perawatan hingga pasien dengan keadaan yang kritis. Karyawan dituntut untuk bekerja secara maksimal dalam melayani kesehatan. Berdasarkan keadaan tersebut karyawan harus menghadapi pekerjaan yang membutuhkan kecekatan, ketepatan, keterampilan, keahlian dan kesiagaan dalam melaksanakan tugasnya. Keberadaan kondisi yang sering dialami para karyawan dikarenakan oleh sebuah lingkungan kerja dan stres yang berlebih dan menimbulkan dampak negatif terhadap keadaan psikologis dan biologis karyawan dalam sebuah Rumah Sakit. Dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 1. 1 Tabel Tingkat Kehadiran Karyawan (2021)

Sumber : Data Kepegawaian RS.

Sentra me Berdasarkan data tersebut

bahwa total jumlah karyawan di RS sentra medika cikarang yang tidak hadir kerja mengalami kenaikan setiap bulannya.

Faktor yang menyebabkan ketidak hadiran ini karena lingkungan kerja karyawan belum sesuai dengan yang diharapkan disebabkan karena kurangnya fasilitas kerja, serta beban kerja yang dilakukan oleh karyawan cukup tinggi, dimana didasari dari beragam jenis pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan, sehingga hal ini menjadi stres kerja bagi setiap karyawan sedangkan Motivasi yg diberikan kepada Karyawan juga sangat Rendah.

TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui secara parsial adanya pengaruh lingkungan kerja fisik, terhadap kinerja karyawan di rumah sakit sentra medika cikarang. Untuk mengetahui secara parsial pengaruh stres kerja pada kinerja karyawan, dan untuk mengetahui secara parsial motivasi terhadap kinerja karyawan Rumah Sakit Sentra medika cikarang

TELAAH LITERATUR DAN

PENGEMBANGAN [PROPOSISI ATAU HIPOTESIS]

Kinerja karyawan adalah perbandingan hasil kerja nyata karyawan dengan standar kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan (Crimson Sitanggang dalam Fitria et al. 2019). Menurut Crimson, “Setiap perusahaan didalam rekrutmen sumber daya manusia pastilah akan memilih orang- orang yang

MASUK TIDAK MASUK

1 JANUARI 42 34 8 19.05

2 FEBRUARI 42 35 7 16.67

3 MARET 42 32 10 23.81

4 APRIL 42 29 13 30.95

5 MEI 42 28 14 33.33

6 JUNI 42 32 10 23.81

TINGKAT KEHADIRAN

NO BULAN JUMLAH

KARYAWAN

PRESENTASE YANG TIDAK HADIR

(4)

memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan oleh perusahaan, hal ini bertujuan agar mendapatkan karyawan yang berkualitas yang dapat mengemban tugas organisasi sehingga tujuan perusahaan dapat terlaksana, untuk itu kinerja karyawan merupakan keharusan agar dapat terwujud kinerja organisasi.” Cormick dan Tiffin dalam Edy Sutrisno dalam Fitria et al.

2019 mengemukakan kinerja adalah

“Kuantitas, kualitas, dan waktu yang digunakan dalam menjalankan tugas, kuantitas adalah hasil yang dapat dihitung sejauh mana seseorang dapat berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan, adapun kualitas adalah bagaimana seseorang dalam menjalankan tugasnya, yaitu mengenai banyaknya kesalahan yang dibuat, kedisiplinan dan ketepatan, kemudian Waktu kerja adalah mengenai jumlah absen yang dilakukan, keterlambatan, dan lamanya masa kerja dalam tahun yang dijalani.”

Lingkungan Kerja Fisik

Pendapat menurut Hidayat dan Taufiq (2012) dalam Ilham (2019) gejala sosial kultural dan fisik yang mempengaruhi individu meliputi keseluruhan aspek disebut lingkungan.

Sementara, aktifitas manusia berupa fisik

maupun mental yang memiliki tujuan kepuasan disebut kerja. Sehingga disimpulkan bahwa segala sesuatu yang mempengaruhi para pekerja dalam menjalankan tugasnya disebut lingkungan kerja. Sementara itu menurut Efriansyah dalam Ilham (2019) lingkungan kerja merupakan wadah atau lingkup serta tempat kerja di mana seseorang melakukan aktivitas kerja dan lingkungan kerja ini dapat mempengaruhi hasil positif maupun negatif dari kinerja karyawan.

Lingkunganakerja mampu memudahkan atau menyulitkan pekerjaan karyawan.

Apabila karyawan mampu melaksanaan aktifitas dengan aman, optimal, nyaman, dan sehat, maka hal tersebut dapat menunjukkan kondisi baik pada lingkungan tersebut.

Stres Kerja

Menurut Rivai & Sagala dalam Aprilia 2017 stress kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seorang karyawan.

Menurut Soewondo dalam Johan 2017

“stres kerja adalah suatu kondisi dimana terdapat suatu atau beberapa faktor di tempat kerja yang berinteraksi dengan pekerja

(5)

sehingga mengganggu kondisi fisiologis dan perilaku stres kerja akan muncul bila terdapat kesenjangan antara kemampuan individu

Motivasi

Motivasi merupakan faktor psikologis yang menunjukan minat individu terhadap pekerjaan, rasa puas dan ikut bertanggung jawab terhadap aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan (Masrukhin dan Waridin dalam Irawati 2020).

Sedangkan Hasibuan dalam Irawati 2020 berpendapat bahwa motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Dari beberapa pendapat ahli tentang definisi motivasi, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan dorongan yang dapat memberikan semangat kerja atau gairah individu yang berasal dari dalam diri individu maupun orang lain sehingga mengarahkan individu untuk melakukan sesuatu.

Gambar 1 Kerangka Penelitian

Keterangan :

X1 : Lingkungan kerja merupakan wadah atau lingkup serta tempat kerja di mana seseorang melakukan aktivitas kerja dan lingkungan kerja ini dapat mempengaruhi hasil positif maupun negatif dari kinerja karyawan (Efriansyah dalam Ilham 2019).

X2 : Stres kerja adalah suatu kondisi dimana terdapat suatu atau beberapa faktor di tempat kerja yang berinteraksi dengan pekerja sehingga mengganggu kondisi fisiologis dan perilaku stres kerja akan muncul bila terdapat kesenjangan antara kemampuan individu dengan tuntutan-tuntutan dari pekerjannya (Soewondo dalam Johan 2017) X3 : Motivasi merupakan faktor psikologis

yang menunjukan minat individu terhadap pekerjaan, rasa puas dan ikut bertanggung jawab terhadap aktivitas atau pekerjaan yang Stres kerja

(X2) Motivasi (X3)

Kinerja karyawan Lingkungan

kerja fisik (X1)

(6)

dilakukan (Masrukhin dan Waridin dalam Irawati 2020)

Y : Kinerja karyawan adalah perbandingan hasil kerja nyata karyawan dengan standar kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan (Crimson Sitanggang dalam Fitria et al. 2019)

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik, Stres Kerja, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah Sakit Sentra Medika Cikarang menggunakan metode kuantitatif, yaitu:

Penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistic. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010:215) yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif adalah:

“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 42 sampel karyawan Rumah sakit sentra Medika Cikarang dengan kriteria-kriteria tertentu’

sampel jenuh yang membuat seluruh anggota populasi menjadi sempel

Desain Penelitian

Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel penelitian dapat dituangkan dalam bentuk table sebagai berikut:

Tabel 1

Operasionalisasi Variabel Variabel/Konsep Indikatror skala

Lingkungan kerja fisik

Pencahayaan Sirkulasi undara Pengunaan warna Kebisingan Kelembaban undara Fasilitas

Likert

Stres kerja Tuntutan tugas Tuntutan antar peran

Tuntutan pribadi Struktur organisasi Kepemimpinan manajemen

Likert

Motivasi Kebutuhan fisiologis Kebutuhan rasa aman

Kebutuhan sosial Kebutuhan

Likert

(7)

akan

penghargaan Kebutuhan akualisasi diri Kinerja

karyawan Kemandirian Efektifitas Ketepatan waktu Kualitas

Likert

Metode Analisis

Data yang akan dianalisa adalah data yang didapat dari jawaban para responden atas kuisioner yang dibagikan.

Analisis data bertujuan menyajikan data secara lebih sederhana agar lebih mudah dipahami. Berikut tahap-tahap analisa data yang dilakukan oleh penulis

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Hasil penelitian dapat dibuat menunjukan bahwa jumlah karyawan dengan usia dibawah 25 Tahun mendominasi dengan jumlah mencapai 17 orang atau 40,47% sedangkan Karyawan dengan usia 26-30 tahun tahun sebanyak 14 orang atau 33,34% dan Karyawan dengan usia 31-35 tahun sebanyak 7 orang atau 16,67% serta Karyawan usia diatas 36 Tahun sebanyak 4 orang atau 9,52%.

Uji validitas

Uji validitas menurut Sugiyono (2015), “Jika nilai validitas lebih besar dari nilai koefisien kolerasi (r) maka butir pertanyaan dianggap sudah valid”. Metode yang digunakan untuk menguji validitas adalah melakukan kolerasi antar butir skor pernyataan dengan total skor konstruk atau

variabel. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan rhitung dengan rtabel maka indikator dinyatakan valid dan sebaliknya jika r tabel lebih kecil dari pada rhitung maka indikator dinyatakan tidak valid. Program yang digunakan untuk menguji validitas dan reabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan software SPSS versi 22.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan bahwa sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya atau reliabel hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6.

Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui bahwa model regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat disebut sebagai model yang baik.

Maka model ini harus diuji dengan uji kenormalan, multikolinearitas, dan heteroskesdastisitas, agar dapat diketahui apakah model regresi linier berganda dalam penelitian ini telah terbebas dari

(8)

asumsia-sumsi klasik statistik. Apabila memenuhi asumsi dasar klasik regresi yaitu apabila tidak terjadi gejala sebagai berikut :

Uji Normalitas

Sebuah data penelitian yang baik adalah yang datanya berdistribusi normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas dan variabel terikat memiliki distribusi normal.

Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data residual normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut harus terdistribusi secara normal. Selain itu uji normalitas dalam penelitian ini juga menggunakan grafik histogram. Apabila pada grafik histogram membentuk gunung atau lonceng maka nilai residual dapat dikatakan terdistribusi normal.

Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji Kolmogrov-Smirnov atau K-S dilakukan dengan membuat hipotesis (Ghozali, 2016:154).

2 Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas terjadi apabila nilai VIF lebih dari 10. Hasil uji multikolinieritas dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 7 Hasil Uji Multikolinieritas. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas adalah mempunyai angka tolerance mendekati 1. Batas VIF adalah 10, jika nilai VIF dibawah 10 rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena gangguan varian yang berbeda antar pengamatan satu ke pengamatan lain (Ghozali, 2016:134).

Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya, yaitu :

1. Uji Glejser

Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independent

VIF

= 1

Atau Tolerance=

1

Tolerance VIF

(9)

dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Berganda

Regresi linier berganda yaitu suatu metode statistik umum yang digunakan untuk meneliti hubungan variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Menurut Sugiyono (2016:192), persamaan analisis regresi linier sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Keterangan:

Y : Koefisien variabel Y a : Konstanta

b1 : Koefisien variabel X1

X1 : Variabel X1

b2 : Koefisien variabel X2

X2 : Variabel X2

Uji Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada/tidaknya pengaruh variabel bebas. Menurut Sugiyono (2016:93) dalam buku Metodologi Penelitian Bisnis menyatakan bahwa: “Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data”. Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang jelas dan dapat di percaya antara variabel independen Terhadap variabel dependen.

Uji t (Uji secara parsial)

Uji statistik t bertujuan untuk menguji masing-masing (Parsial) variabel independen apakah berpengaruh terhadap variabel dependen .

Dasar Pengambilan eputusan untuk Uji t Parsial dalam Analisis Regresi berdasarkan nilai t hitung dan t table :

• Jika nilai t hitung > t tabel maka variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

• Jika nilai t hitung < t tabel maka variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

Analisis Koefesien Determinasi

kemampuan model dalam menjelaskan Koefesien determinasi (R square) menunjukan variabel independen Lingkungan Kerjas Fisik (X1), Stres Kerja (X2), dan Motivasi (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Kemampuan

(10)

tersebut ditunjukkan dalam bentuk persentase.

Gambar4.1 Grafik Histogram Sumber : Hasil pengolahanSPSS 22

Berdasarkan tampilan Grafik Histogram diketahui bahwa grafik membentuk gunung atau lonceng dan berdasarkan grafik normal chart diatas, dapat dilihat grafik P-Plot terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati garis diagonalnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas, dengan kata lain bahwa data dari semua sampel pada penelitian ini berdistribusi normal. 2 Uji Multikolineritas

Uji Multikolinearitas adalah dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan (korelasi) yag signifikan diantara dua atau lebih variabel independen dalam model regresi. Deteksi adanya multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan uji korelasi parsial antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolinearitas diantar variabel independent.

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance value atau Variance Inflation Factor (VIF) sebagai dasar acuan nya jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF <10,00 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi. Dan sebaiknya nila tolerance <0,10 dan nilai VIF>dari 10,00 maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. Berikut hasil uji multikolinearitas:

multikolineritas bahwa nilai Lingkungan Kerja Fisik (X1) 3,708, Stres Kerja (X2) 2,859, dan Motivasi (X3) 1,641 itu artinya nilai tersebut

(11)

lebih kecil dari 10,00 maka dapat disimpulkan tidak terjadi gangguan multikolinearitas, sehingga semua variabel independen yang terdiri dari Lingkungan Kerja Fisik, Stres Kerja, dan Motivasi dan variabel dependen Kinerja Karyawan tidak terjadi gangguan multikolinearitas.

Uji T

Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing- masing variabel bebasnya secara sendiri- sendiri terhadap variabel terikatnya. Uji t ini dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel atau melihat kolom signifikansi pada masing-masing t hitung. Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel-variabel dependen secara parsial. Analisis menggunakan tingkat signifikan 0,05: 2 = 0,025 dan derajat kebebasan (df)= n - k – 1 maka df = 42 – 4 – 1 = 37 dan diperoleh t tabel sebesar 2,026.

T hitung > t tabel, maka Ha diterima, berarti masing-masing variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

T hitung < t tabel, maka Ha ditolak, berarti masing-masing variabel independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

Pembahasan Atas Analisa Data

Berdasarkan hasil analisis pada SPSS 22 yang dilakukan oleh peneliti, yang disajikan dengan menggunakan tabel dan pembahasannya menyatakan bahwa dari ketiga hipotesis yang dipaparkan oleh peneliti sebagai berikut :

1. Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan semua pengujian yang telah dilakukan diatas tentang pengaruh Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kinerja Karyawan dari hasil pengujian pada uji t yaitu t hitung sebesar 5,133 dengan tingkat signifikansi 0,00 yang berarti t hitung > t tabel (2,026) dan sig < 0,05.

Hal ini berarti hipotesis yang diajukan oleh penulis diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara variabel Lingkungan Kerja Fisik terhadap Linerja Karyawan.

2. Pengaruh Stres Kerja terhadap Produktivitas

Berdasarkan semua pengujian yang telah dilakukan diatas tentang pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan dari hasil pengujian pada uji t yaitu t hitung sebesar 4,629 dengan tingkat signifikansi 0,00 yang berarti t hitung > t tabel (2,026) dan sig < 0,05.

Hal ini berarti hipotesis yang diajukan oleh penulis diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara variabel Stres Kerja terhadap Linerja Karyawan.

(12)

3. Pengaruh Motivasi terhadap Produktivitas

Berdasarkan semua pengujian yang telah dilakukan diatas tentang pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan dari hasil pengujian pada uji t

KESIMPULAN

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis pengaruh Lingkungan Kerja Fisik, Stres Kerja dan motivasi terhadap Kinerja Karyawan, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil uji Regresi berganda secara parsial ditemukan bahwa seluruh variabel independen yaitu Lingkungan Kerja Fisik, Stres Kerja dan motivasi dengan signifikan memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel Kinerja Karyawan 2. Berdasarkan hasil uji secara

simultan ditemukan bahwa seluruh variabel independen (Lingkungan Kerja Fisik, Stres Kerja dan motivasi) berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

3. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa semua

variabel berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan, Hal tersebut terlihat dari nilai t Hitung dan nilai Sig masing – masing variabel.

SARAN

Berdasarkan analisa data dan pembahasan pada bab sebelumnya maka saran yang dapat disampaikan :

1. Bagi obyek penelitian

a. Agar mengedepankan Lingkungan Kerja Fisik, Stres Kerja dan motivasi dengan melakukan riset mengenai harapan dari karyawan untuk kepuasan dan melakukan penelitian yang lebih akurat lagi.

b. Melakukan riset Kinerja Karyawan lebih lanjut, karena masih ada faktor- faktor lain yang belum dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

2. Bagi akademisi

a. Berdasarkan kepada tabel yang berisi uji determinasi nilai Adjusted R square sebesar 0,902 (99,2%), Ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi yang

(13)

didapatkan dimana variabel independen yaitu Lingkungan Kerja Fisik, Stres Kerja dan motivasi memiliki pengaruh terhadap variabel Kinerja Karyawan sebesar 90,2%. Sedangkan sisanya 9,8%

masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi Kinerja Karyawan atau variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis regresi ini seperti pelatihan, disiplin kerja dan lain sebagainya. Disarankan untuk meneliti variabel-variabel lain selain Lingkungan Kerja Fisik, Stres Kerja dan Motivasi.

b. Lebih teliti lagi dalam penentuan teori dan pembuatan kuesioner, agar lebih baik lagi dalam hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Saputra, Johan, “Pengaruh Motivasi, Stress Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Yayasan Perguruan Dr Wahidin Sudirohusodo Medan” Jurnal Manajemen Bisnis STIE IBBI Volume 28 No.1 Juni 2017.

Aidil Amin Effendy & Juwita Ramadani Fitria

“Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus PT.

Modernland Realty, Tbk)” terbit di JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma), Vol.2, No.2 , Maret 2019.

Anak Agung Bagus Wisada Putra “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Pembangunan Daerah (Bpd) Bali Cabang Utama Denpasar” Jurnal Sains, Akuntansi dan Manajemen (JSAM) Vol. 1, No. 4: April, 2019.

Edi Sugiono, Rangga Mangara Pratista,

“Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Motivasi dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan PT. Rafa Topaz Utama Di Jakarta” Jurnal Ilmu Manajemen Volume 14, No. 2, Juli 2018.

Erlina Kristanti “Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Stres Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja (Studi Pada Kantor Bersama Samsat Mojokerto Kota” Jurnal Ilmu Manajemen Volume 5 Nomor 1 Tahun 2017.

Friska Aprilia, “Pengaruh Beban Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Perawat Rumah Sakitislam Ibnu Sina Pekanbaru” Jurnal JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017.

Jeferson Siahaan, “Analisis Pengaruh Stres Kerja dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan di PT.

KK” (Jurnal Ilmiah Nasional Bidang Ilmu Teknik) Vol. 09 No.

01 Juni 2021 P-ISSN: 2337-3636 E-ISSN:2527-6425.

Leonardo Hendy Lukito & Ida Martini Alriani,

“Pengaruh Beban Kerja, Lingkungan Kerja, Stres Kerja

(14)

Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Sinarmas Distribusi Nusantara Semarang” Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi No. 45 / Th. XXV / Oktober 2018.

Lindu Prabowo, Anwar Sanusi, Tanto Sumarsono “Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai”

Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi, Volume 8 Nomor 1 Tahun 2018.

Ma. Leodevina C. Batugal, Darin Jan C.

Tindowen, Influence of

Organizational Culture on Teachers' Organizational Commitment and Job Satisfaction:

The Case of Catholic Higher Education Institutions in the Philippines. Universal Journal of Educational Research 7(11): 2432-

2443, 2019 DOI:

10.13189/ujer.2019.071121.

Mukhamad Ilham “Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan”

Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 Tahun 2019.

Gambar

Gambar 1  Kerangka Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pengaturan hukum mengenai tindak pidana pemilu terdapat dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

Berdasarkan Berita Acara Evaluasi Penawaran yang ditanda tangani oleh Kelompok Kerja Peningkatan dan Pemeliharaan Jalan Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Kota Bima

Sayangnya permasalahan yang ada pada tanaman obat ini adalah proses penyajiannya yang masih belum maksimal yang mengurangi posisi tawar daripada tanaman obat tersebut,

Pendaftaran harus dilakukan oleh direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi atau dapat diwakilkan dengan membawa tanda pengenal dan surat tugas dari

Kiprah pembaharuan pemikiran Islam sebagaimana dilakukan Harun Nasution oleh Muhaimin (2003) dimasukkan sebagai salah satu model Islamisasi pengetahuan yang bisa

Hal ini berarti nilai oksigen terlarut pada perairan Pulau Tegal sangat baik untuk mendukung keadaan budidaya ikan kerapu bebek karena ikan kerapu dapat hidup

1) Orang tua siswa merupakan pelaku bisnis utama yang mendapatkan pelayanan dalam melakukan transaksi pendaftaran murid, pembayaran pendaftaran, pembayaran SPP). 2)

2 Staf Pengajar Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen