• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh kompetensi pedagogik guru, lingkungan belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh kompetensi pedagogik guru, lingkungan belajar"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU, LINGKUNGAN BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

IPS TERPADU SISWA KELAS VII DI SMPN 7 SOLOK SELATAN

JURNAL

Oleh:

RENI SAFITRI 12090241

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2016

(2)
(3)

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU, LINGKUNGAN BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU SISWA

KELAS VII DI SMPN 7 SOLOK SELATAN Oleh

,

Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatera Barat, Telp. (0751) 7053731–Fax (0751) 7053826 Email:renisafitrirere93@gmail.com,Jolianiskoto@gmail.com,

bundafyra@yahoo.co.id

1Mahasiswa-prodi-pendidikan-ekonomi

2.3Dosen STKIP PGRI Sumbar

ABSTRACT

This study aimed to analyze: 1) the direct influence of pedagogical competence of teachers to discipline students of class VII SMPN 7 South Solok. 2) The direct effect of the learning environment to discipline students of class VII SMPN 7 South Solok. 3) direct influence pedagogical competence of teachers on learning achievement Integrated Social Science students of class VII SMPN South Solok. 4) The direct effect of the learning environment to learning achievement Integrated Social Science students of class VII SMPN 7 South Solok. 5) direct influence on the learning achievement of learning discipline Integrated Social Science students of class VII SMPN 7 South Solok. 6) the indirect influence pedagogical competence of teachers on learning achievement Integrated Social Science students of class VII SMPN 7 South Solok through the discipline of learning. 7) the indirect effect of learning environments on learning achievement Integrated Social Science students of class VII SMPN 7 South Solok through the discipline of learning.

The results showed that: 1) pedagogical competence of teachers directly influence the discipline of students of class VII SMPN 7 South Solok, which gained value and thitung path coefficient 0.506 5.444> 1.670 ttabel. 2) learning environment directly influence the discipline of students of class VII SMPN 7 South Solok, which gained value and thitung path coefficient 0.383 4.121> 1.670 ttabel. 3) pedagogical competence of teachers directly influence the learning achievement of Integrated Social Science students of class VII SMPN 7 South Solok, where the path coefficient values obtained 0,244 and 2,037 thitung>

ttabel 1,670. 4) the learning environment directly influence the learning achievement of Integrated Social Science students of class VII SMPN 7 South Solok, which gained value and thitung path coefficient 0.346 3.109> 1.670 ttabel. 5) the discipline to learn a direct effect on learning achievement Integrated Social Science students of class VII SMPN 7 South Solok, which gained value and thitung path coefficient 0.276 2.062> 1.670 ttabel. 6) teachers' pedagogical competence indirect effect on learning achievement of Integrated Social Science student of SMPN 7 South Solok through the discipline of learning is by 3.4%. 7) the learning environment indirect effect on learning achievement of Integrated Social Science students of class VII SMPN 7 South Solok through the discipline of learning adaah 3.7%.

Keywords: Pedagogical Competence Teacher, Learning Environment and Discipline Learning ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) pengaruh langsung kompetensi pedagogik guru terhadap disiplin belajar siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan. 2) pengaruh langsung lingkungan belajar terhadap disiplin belajar siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan. 3) pengaruh langsung kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN Solok Selatan. 4) pengaruh langsung lingkungan belajar terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan. 5) pengaruh langsung disiplin belajar terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan. 6) pengaruh tidak langsung kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan melalui disiplin belajar. 7) pengaruh tidak langsung lingkungan belajar terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan melalui disiplin belajar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama kompetensi pedagogik guru berpengaruh langsung terhadap disiplin belajar siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,506 dan thitung5,444 > ttabel1,670.

Kedua lingkungan belajar berpengaruh langsung terhadap disiplin belajar siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,383 dan thitung4,121 > ttabel1,670. Ketiga kompetensi pedagogik guru berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,244 dan thitung2,037 > ttabel1,670. Keempat lingkungan belajar berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,346 dan thitung3,109 > ttabel1,670. Kelima disiplin belajar berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,276 dan thitung2,062 > ttabel1,670. Keenam kompetensi pedagogik guru berpengaruh tidak langsung terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa SMPN 7 Solok Selatan melalui disiplin belajar adalah sebesar 3,4%. Ketujuh lingkungan belajar berpengaruh tidak langsung terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan melalui disiplin belajar adaah sebesar 3,7%.

Katakunci: Kompetensi pedagogik guru, Lingkungan Belajar dan Disiplin Belajar

(4)

PENDAHULUAN

Perkembangan suatu negara tidak akan terlepas dari sumber daya manusia yang ada di dalam negara tersebut. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas maka suatu negara juga membutuhkan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan dikatakan berkualitas apabila hasil yang diperoleh pihak-pihak terkait memuaskan. Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar selama menempuh masa pendidikan. Menurut Syah (2010:141), “Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam sebuah program”. Prestasi belajar adalah penilaian atau pengukuran yang dilakukan setelah siswa mengikuti proses pembelajaran yang diukur melalui tes dan kemudian hasilnya dinyatakan dalam bentuk huruf ataupun angka.

Prestasi belajar merupakan proses akhir dari pembelajaran di sekolah yang ditunjukan melalui nilai yang diberikan oleh guru dari sejumlah bidang studi yang telah dipelajari oleh peserta didik. Setiap pembelajaran tentu menginginkan hasil yang maksimal.

Kemaksimalan hasil yang dicapai oleh peserta didik tidak akan dapat dipisahkan dari kemampuan guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.

Guru merupakan faktor penentu keberhasilan pendidikan. Guru yang diharapkan dapat membantu memaksimalkan prestasi siswa adalah guru yang memiliki kompetensi.

Prestasi belajar meningkat secara optimal apabila dilakukan guru memiliki kompetensi pedagogik yang bagus. Kompetensi guru merupakan

perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan dan sosial yang mampu membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencangkup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik serta pengembangan pribadi dan profesionalitas. Maksudnya guru yang memiliki kompetensi pedagogik yang baik tentu mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik pula.

Fenomena yang terjadi saat di kelas adalah masih adanya guru yang kurang menguasai materi pelajaran yang diajarkan, sering melihat buku teks saat menerangkan serta terlalu sering hanya dengan mencatatkan materi. Keadaan seperti ini mengakibatkan para peserta didik malas mengikuti pelajaran sehingga mereka memilih untuk keluar dari kelas, tidak memperhatikan guru, mengobrol dengan temannya dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru.

Semua prilaku ini akan berdampak kepada hasil akhir yang akan diperoleh oleh siswa.

Hal ini dapat dilihat dari data nilai rapor siswa semester genap untuk mata pelajaran IPS Terpadu tahun pelajaran 2015/2016 sebagai berikut:

(5)

Tabel 2. Rata-Rata Nilai Rapor Semester Ganjil Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016

Kelas Jumlah Siswa

KKM

Ketuntasan Nilai Rata-

Rata

Tuntas (%) Tidak Tuntas

(%)

VII 1 21 80 81,43 20 95,24 1 4,76

VII 2 24 80 78 16 66,67 8 33,33

VII 3 21 80 78,62 13 61,90 8 38,10

Sumber : Tata Usaha SMPN 7 Solok Selatan, 2016 Berdasarkan tabel 1 di atas,

diperoleh informasi bahwa jumlah persentase ketuntasan siswa pada nilai rapor berkisar dari 78%-81,43%.

Persentase ketuntasan tertinggi diperoleh siswa kelas VII 1. Siswa dikatakan tuntas secara individu jika mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah, KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran IPS Terpadu di setiap kelas yaitu 80.

Menurut Suryabrata (2005:233), secara garis besar ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar:

Faktor yang berasal dari luar diri, yaitu:

Faktor lingkungan sosial, seperti interaksi dengan guru dan lingkungan masyarakat sekitar. Faktor lingkungan non sosial, seperti gedung sekolah, alat- alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang tersedia. Faktor yang berasal dari dalam diri, yaitu:

kemampuan dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di lokal. Faktor Psikologi, yakni keadaan yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan belajar seseorang, seperti tingkat kecerdasan, sikap, bakat, minat, disiplin dan motivasi.

Selatan didapat rata-rata sebesar 79,2879, median 80,00, modus 80,00, maksimum 87,00 dan minimum 67,00.

Artinya masih ada siswa kelas VII yang nilai IPS Terpadunya di bawah KKM.

Di mana KKM IPS Terpadu yang ditetapkan di sekolah adalah 80

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)

Apakah kompetensi pedagogik guru berpengaruh langsung terhadap disiplin belajar siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan? (2) Apakah lingkungan belajar berpengaruh langsung terhadap disiplin belajar siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan? (3) Apakah kompetensi pedagogik guru berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan? (4) Apakah lingkungan belajar berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar siswa IPS Terpadu kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan? (5) Apakah disiplin belajar berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan? (6) Apakah kompetensi pedagogik guru berpengaruh tidak langsung terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan melalui disiplin belajar?

(7) Apakah lingkungan belajar berpengaruh tidak langsung terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan melalui disiplin belajar ?

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat: (1) Pengaruh langsung kompetensi pedagogik guru terhadap disiplin belajar siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan. (2) Pengaruh langsung lingkungan belajar terhadap disiplin belajar siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan. (3) Pengaruh langsung kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan. (4) Pengaruh langsung lingkungan belajar

(6)

terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan. (5) Pengaruh langsung disiplin belajar terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan. (6) Pengaruh tidak langsung kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan melalui disiplin belajar. (7) Pengaruh tidak langsung lingkungan belajar terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan melalui disiplin belajar ? Deskriptif Variabel Kompetensi Pedagogik Guru (X1)

Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel kompetensi pedagogik guru adalah sebesar 3,33 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 66,68%.

SMPN 7 Solok Selatan cukup baik.

Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator memahami siswa secara mendalam adalah sebesar 3,60 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 71,97%. Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada indikator mengembangkan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya adalah sebesar 2,48 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 49,70%.

Deskripsi Variabel Lingkungan Belajar (X2)

Dapat diperoleh informasi bahwa variabel lingkungan belajar skor rata-rata variabel lingkungan belajar adalah sebesar 3,41 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 68,15%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan belajar berada pada kategori sedang. Tanggapan responden tertinggi terdapat pada indikator lingkungan keluarga adalah sebesar 3,85 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 77,07%.

Tanggapan responden terendah terletak pada lingkungan sekolah adalah sebesar 2,61 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 52,12%.

Deskriptif Variabel Disiplin Belajar (X3)

Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel disiplin belajar adalah sebesar 3,89 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 77,76%. Tanggapan responden tertinggi terdapat pada indikator patuh dan tidak menentang peraturan yang berlaku adalah sebesar 4,24 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 84,85%. Tanggapan responden terendah terdapat pada indikator tepat waktu dalam belajar adalah sebesar 3,58 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 71,67%.

Tabel 2. Hasil Analisis Jalur Sub Struktur I Variabel

Endogen

Variabel Eksogen

Koefisien Jalur

T

Hitung Sig Ket

Disiplin Belajar

Kompetensi Pedagogik Guru (X1)

0,506 5,444 0,000 Signifikan

Lingkungan Belajar (X2)

0,383 4,121 0,000 Signifikan

F hitung : 49,440 F sig : 0,000 R square : 0,611

Sumber: Olahan Data Primer (Peneliti) SPSS, 2016

(7)

Dari hasil analisis jalur pengaruh variabel kompetensi pedagogik guru (X1) terhadap variabel disiplin belajar (X3) menunjukkan koefisien jalur PX3X1= 0,506. Nilai thitung

= 5,444 dengan nilai sig 0,000 < 0,05.

Berdasarkan analisis data tersebut menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru berpengaruh signifikan terhadap disiplin belajar siswa kelas VII SMPN 7 Solok Selatan. Ini memberikan gambaran bahwa apabila guru memiliki kompetensi pedagogik yang baik maka tingkat disiplin belajar siswa juga akan lebih baik.

Pengaruh variabel lingkungan belajar (X2) terhadap variabel disiplin belajar (X3) menunjukkan koefisien jalur PX3X2= 0,383. Nilai thitung 4,121 dengan nilai sig 0,000 < 0,05. Data tersebut menunjukkan bahwa lingkungan belajar berpengaruh signifikan terhadap disiplin belajar siswa kelas VII SMPN 7 Solok Selatan. Ini memberikan gambaran bahwa apabila lingkungan belajar baik maka tingkat disiplin belajar siswa juga akan lebih baik.

Berdasarkan tabel 25 dapat terlihat nilai Fhitung = 49,440 > Ftabel = 3,14 dan pada signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kompetensi pedagogik guru (X1) dan lingkungan belajar (X2) terhadap disiplin belajar (X3) siswa kelas VII SMPN 7 Solok Selatan. Hasil analisis data pada sub struktur 1 dapat dimasukan ke dalam persamaan jalur sebagai berikut:

X3= Px3x1X1+ Px3x2X2

X3= 0,506 X1+ 0,383 X2

Besar koefisien pengaruh variabel lain terlihat dari nilai koefisien residual (Px31) dapat dihitung sebagai berikut:

Px3ε1=

=

= 0,624

Berdasarkan perhitungan dengan analisis jalur diketahui besarnya pengaruh lain terhadap disiplin belajar selain kompetensi pedagogik guru dan lingkungan belajar adalah sebesar 38,9%

dengan perhitungan (0,624)(0,624).

Berdasarkan perhitungan dengan analisis jalur diketahui besarnya pengaruh lain terhadap disiplin belajar selain kompetensi pedagogik guru dan lingkungan belajar adalah sebesar 38,9%

dengan perhitungan (0,624)(0,624).

Adapun bagan hasil analisis jalur sub struktur I dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1. Bagan Hasil Analisis Jalur Sub Struktur I Kompetensi

pedagogik Guru (X1)

Lingkungan Belajar (X2)

Disiplin Belajar (X3) Ρx3x1(0,506)

Ρx2x3(0,383)

ɛ10,624

(8)

Tabel 3. Hasil Analisis Jalur Sub Struktur II Variabel

Endogen Variabel Eksogen Koefisien Jalur T

Hitung Sig Ket

Prestasi Belajar

Kompetensi

Pedagogik Guru (X1)

0,244 2,037 0,046 Signifikan

Lingkungan Belajar (X2)

0,346 3,109 0,003 Signifikan

Disiplin Belajar (X3)

0,276 2,062 0,043 Signifikan

F hitung : 27,094 F sig : 0,000 R square : 0,567

Sumber: Olahan Data Primer (Peneliti), 2016 Dari hasil analisis pengaruh variabel kompetensi pedagogik guru (X1) terhadap variabel prestasi belajar (Y) menunjukkan koefisien jalur PY1X1= 0,244. Nilai thitung = 2,037 dengan sig 0,046 < 0,05. Berdasarkan analisis data tersebut menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas VII SMPN 7 Solok Selatan.

Ini memberikan gambaran bahwa apabila kompetensi pedagogik guru baik maka prestasi belajar siswa akan lebih baik juga.

Pengaruh variabel lingkungan belajar (X2) terhadap variabel prestasi belajar (Y) menunjukkan koefisien jalur PYX2 = 0,346. Nilai thitung 3,109 dengan sig 0,003 < 0,05 data tersebut menunjukkan bahwa lingkungan belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas VII SMPN 7 Solok Selatan. Ini memberikan gambaran bahwa apabila lingkungan belajar baik maka prestasi belajar siswa akan lebih baik juga.

Pengaruh variabel disiplin belajar (X3) terhadap variabel prestasi belajar (Y) menunjukkan koefisien jalur PYX3= 0,276. Nilai thitung 2,062 dengan sig 0,043 < 0,05 data tersebut menunjukkan bahwa disiplin belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas VII SMPN 7 Solok Selatan. Ini memberikan gambaran

bahwa apabila disiplin belajar siswa itu baik maka prestasi belajar yang akan diperoleh siswa juga akan lebih baik.

Berdasarkan tabel 26 dapat terlihat nilai Fhitung = 27,094 > Ftabel = 2,75 dan pada signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh langsung antara variabel kompetensi pedagogik guru (X1), lingkungan belajar (X2) dan disiplin belajar (X3) terhadap prestasi belajar (Y) siswa kelas VII SMPN 7 Solok Selatan. Hasil analisis data pada sub struktur II dapat dimasukan ke dalam persamaan jalur sebagai berikut:

Y = Pyx1X1+ Pyx2X2+ Pyx3X3

Y = 0,244X1+ 0,346X2+ 0,276X3

Besar koefisien pengaruh variabel lain terlihat dari nilai koefisien residual (PY2) dapat dihitung sebagai berikut:

ΡYε2 =

=

= 0,658

Berdasarkan perhitungan dengan analisis jalur diketahui besarnya pengaruh lain terhadap prestasi belajar selain kompetensi pedagogik guru, lingkungan belajar dan disiplin belajar adalah sebesar 43,3% dengan perhitungan (0,658)(0,658).

(9)

Adapun bagan hasil pengolahan data sub struktur II dapat dilihat pada

gambar berikut :

0,244 €20,658

0,346

0,276

Gambar 2. Bagan Hasil Analisis Jalur Sub Struktur II Setelah dilakukan

análisis jalur sub I dan II, maka dapat digambarkan bagan hasil analisis jalur sebagai berikut :

Gambar 3. Bagan Hasil Analisis Jalur Sub Struktur I dan II a. Pengujian Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama penelitian adalah “Kompetensi pedagogik berpengaruh langsung terhadap disiplin belajar siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan”.

Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis pertama

diketahui koefisien jalur pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap disiplin belajar (Px3x1) adalah 0,506 dengan nilai t hitung adalah 5,444 dan nilai signifikansi 0,000. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,000 < 0,05). Hal ini berarti hipotesis pertama Lingkungan Belajar

(X2) Disiplin Belajar

(X3)

Prestasi Belajar (Y) Kompetensi

Pedagogik Guru (X1)

Kompetensi Pedagogik

Guru (X1)

Lingkungan Belajar (X2)

Prestasi Belajar (Y) 0,244

0,276

20,658

0,346

Disiplin Belajar

(X3)

10,624

0,506

0,383

(10)

diterima pada tingkat kepercayaan 95%.

b. Pengujian Hipotesis Kedua Hipotesis penelitian adalah

“Lingkungan belajar berpengaruh langsung terhadap disiplin belajar siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan”. Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis kedua diketahui koefisien jalur pengaruh lingkungan belajar terhadap disiplin belajar (Px3x2) adalah 0,383 dengan nilai t hitung adalah 4,121 dan nilai signifikansi 0,000. Nilai signifikansi lebih besar dari alpha (0,000 < 0,05). Hal ini berarti hipotesis kedua diterima pada tingkat kepercayaan 95%.

c. Pengujian Hipotesis Ketiga Hipotesis penelitian adalah

“Kompetensi pedagogik guru berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan”. Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis ketiga diketahui koefisien jalur pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar (Pyx1) adalah 0,244 dengan nilai t hitung adalah 2,037 dan nilai signifikansi 0,046. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,046 < 0,05). Hal ini berarti hipotesis ketiga diterima pada tingkat kepercayaan 95%.

d. Pengujian hipotesis Keempat Hipotesis penelitian adalah

“Lingkungan belajar berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan”.

Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis keempat diketahui koefisien jalur pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar (Pyx2) adalah 0,346 dengan nilai t hitung adalah 3,109 dan nilai signifikansi 0,003. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,003 < 0,05). Hal ini berarti hipotesis keempat diterima pada tingkat kepercayaan 95%.

e. Pengujian Hipotesis Kelima Hipotesis penelitian adalah

“Disiplin belajar berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan”.

Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis kelima diketahui koefisien jalur pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar (Pyx3) adalah 0,276 dengan nilai t hitung adalah 2,062 dan nilai signifikansi 0,043. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,043 < 0,05). Hal ini berarti hipotesis kelima diterima pada tingkat kepercayaan 95%.

f. Pengujian Hipotesis Keenam Hipotesis penelitian adalah

“Kompetensi pedagogik guru berpengaruh tidak langsung terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan melalui disiplin belajar”. Untuk menguji variabel keenam dipergunakan analisis regresi variabel mediasi. Adapun hasil analisis datanya seperti pada tabel berikut:

Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Mediasi Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Melalui Disiplin Belajar

Variabel Koefisien Regresi

T

Hitung Sig Ket

X1→ Y 0,779 6,419 0,000 Signifikan

X2→ X3 0,987 8,095 0,000 Signifikan

X1 X3→Y 0,365 2,311 0,024 Signifikan

(11)

Berdasarkan analisis data di atas untuk pengujian hipotesis keenam, diketahui nilai koefisien regresi kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar adalah sebesar 0,779 dengan nilai signifikasi 0,000. Nilai koefisien ini signifikan karena (0,000 < 0,05) sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar.

Dengan demikian pesyaratan pertama dalam menguji variabel mediasi terpenuhi.

Untuk nilai koefisien regresi disiplin belajar terhadap prestasi belajar adalah sebesar 0,987 dengan nilai signifikasi 0,000. Nilai koefisien ini signifikan karena (0,000 < 0,05) sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar. Dengan demikian pesyaratan kedua dalam menguji variabel mediasi terpenuhi.

Nilai koefisien regresi pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar setelah memasukan variabel disiplin belajar adalah sebesar 0,365 dengan nilai signifikasi

0,024. Nilai koefisien ini signifikan karena (0,000 < 0,05) sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar setelah memasukkan variabel disiplin belajar. Dengan demikian pesyaratan ketiga dalam menguji variabel mediasi terpenuhi.

Berdasarkan hasil olahan analisis regresi mediasi yang telah memenuhi persyaratan maka variabel disiplin belajar dinyatakan sebagai variabel mediasi parsial karena setelah memasukkan variabel disiplin belajar ke dalam persamaan, nilai koefisien regresi menurun tetapi tetap signifikan.

Sehingga hipotesis keenam diterima dengan tingkat kepercayaan 95%.

g. Pengujian Hipotesis Ketujuh Hipotesis penelitian adalah

“Lingkungan belajar berpengaruh tidak langsung terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMPN 7 Solok Selatan melalui disiplin belajar”. Untuk menguji variabel ketujuh dipergunakan analisis regresi variabel mediasi.

Adapun hasil analisis datanya seperti pada tabel berikut.

Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Mediasi Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Melalui Disiplin Belajar

Variabel Koefisien Regresi

T

Hitung Sig Ket

X2→ Y 1,030 6,981 0,000 Signifikan

X2→ X3 1,142 6,981 0,000 Signifikan

X2 X3→ Y 0,589 3,322 0,001 Signifikan

Berdasarkan analisis data di atas untuk pengujian hipotesis ketujuh, diketahui nilai koefisien regresi lingkungan belajar terhadap prestasi belajar adalah sebesar 1,303 dengan nilai signifikasi 0,000. Nilai koefisien ini signifikan karena (0,000 < 0,05) sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi

belajar. Dengan demikian pesyaratan pertama dalam menguji variabel mediasi terpenuhi.

Untuk nilai koefisien regresi disiplin belajar terhadap prestasi belajar adalah sebesar 1,142 dengan nilai signifikasi 0,000. Nilai koefisien ini signifikan karena (0,000 < 0,05) sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh

(12)

disiplin belajar terhadap prestasi belajar. Dengan demikian pesyaratan kedua dalam menguji variabel mediasi terpenuhi.

Nilai koefisien regresi pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar setelah memasukan variabel disiplin belajar adalah sebesar 0,589 dengan nilai signifikasi 0,000. Nilai koefisien ini signifikan karena (0,001 < 0,05) sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar setelah memasukkan variabel disiplin belajar. Dengan demikian pesyaratan ketiga dalam menguji variabel mediasi terpenuhi.

Berdasarkan hasil olahan analisis regresi mediasi yang telah memenuhi semua persyaratan maka variabel disiplin belajar dinyatakan sebagai variabel mediasi parsial karena setelah memasukkan variabel disiplin belajar ke dalam persamaan, nilai koefisien regresi menurun tetapi tetap signifikan.

Sehingga hipotesis ketujuh diterima dengan tingkat kepercayaan 95%.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan kepada

permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kompetensi pedagogik guru berpengaruh signifikan terhadap disiplin belajar siswa kelas VII SMPN 7 Solok Selatan. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,506 dan thitung sebesar 5,444 > ttabel sebesar 1,670 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Haditerima dan Ho ditolak. Artinya apabila Kompetensi pedagogik guru meningkat sebesar satu-satuan, maka disiplin belajar akan meningkat sebesar 0,506 satuan

dengan asumsi variabel lingkungan belajar tetap.

2. Lingkungan belajar berpengaruh signifikan terhadap disiplin belajar siswa kelas VII SMPN 7 Solok Selatan. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,383 dan thitung sebesar 4,121 > ttabel sebesar 1,670 dengan nilai signifikan 0,000

< 0,05 berarti Ha diterima dan Ho

ditolak. Artinya apabila lingkungan belajar meningkat sebesar satu- satuan, maka disiplin belajar akan meningkat sebesar 0,383 satuan dengan asumsi variabel kompetensi pedagogik guru tetap.

3. Kompetensi pedagogik guru berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar IPS Terpadu kelas VII SMPN 7 Solok Selatan.

Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,244 dan thitung

sebesar 2,037 > ttabel sebesar 1,670 dengan nilai signifikan 0,046 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

Artinya apabila kompetensi pedagogik meningkat sebesar satu- satuan, maka prestasi belajar akan meningkat sebesar 0,244 satuan dengan asumsi variabel lingkungan belajar dan disiplin belajar tetap.

4. Lingkungan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS Terpadu kelas VII SMPN 7 Solok Selatan. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,346 dan thitung sebesar 3,109 > ttabel sebesar 1,670 dengan nilai signifikan 0,003

< 0,05 berarti Ha diterima dan Ho

ditolak. Artinya apabila lingkungan belajar meningkat sebesar satu- satuan, maka prestasi belajar akan meningkat sebesar 0,346 satuan dengan asumsi variabel kompetensi pedagogik guru dan disiplin belajar tetap.

5. Disiplin belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar IPS Terpadu kelas VII SMPN 7 solok Selatan. Dimana diperoleh

(13)

nilai koefisien jalur sebesar 0,276 dan thitung sebesar 2,062 > ttabel

sebesar 1,670 dengan nilai signifikan 0,043 < 0,05 berarti Ha

diterima dan Ho ditolak. Artinya apabila disiplin belajar meningkat sebesar satu-satuan, maka prestasi belajar akan meningkat sebesar 0,276 satuan dengan asumsi variabel kompetensi pedagogik guru dan lingkungan belajar tetap.

6. Kompetensi pedagogik guru berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar IPS Terpadu kelas VII SMPN 7 Solok Selatan melalui disiplin belajar. Dimana diperoleh nilai koefisien regresi kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar sebesar 0,779 dengan thitung

6,419 dan signifikasi 0,000 < 0,005, sedangkan untuk koefisien regresi pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi adalah sebesar 0,987 dengan thitung 8,095 dan signifikasi 0,000 < 0,05 dan untuk koefisien regresi pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar setelah memasukkan disiplin belajar adalah sebesar 0,365 dengan thitung 2,311 dan nilai signifikasi 0,000 < 0,05. Karena semua persyaratan dari analisis regresi mediasi terpenuhi berarti Ha

diterima dan Hoditolak.

7. Lingkungan belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar IPS Terpadu kelas VII SMPN 7 Solok Selatan melalui disiplin belajar. Dimana diperoleh nilai koefisien regresi lingkungan belajar terhadap prestasi belajar sebesar 1,030 dengan thitung 6,981 dan signifikasi 0,000 < 0,005, sedangkan untuk koefisien regresi pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi adalaha sebesar 1,142 dengan thitung 6,916 dan signifikasi 0,000 < 0,05 dan untuk koefisien regresi pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar setelah

memasukkan disiplin belajar adalah sebesar 0,589 dengan thitung 3,322 dan nilai signifikasi 0,001 < 0,05.

Karena semua persyaratan dari analisis regresi mediasi terpenuhi berarti Haditerima dan Hoditolak.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah penulis uraikan, maka untuk prestasi belajar IPS Terpadu kelas VII SMPN 7 Solok Selatan menjadi lebih baik untuk masa yang akan datang penulis menyarankan:

1. Kompetensi pedagogik guru, dimana tingkat capaian responden paling rendah yaitu pada indikator mengembangkan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya, sebaiknya guru mendukung setiap kegiatan yang dilakukan siswa untuk

mengembangkan dan

mengaktualisasikan potensinya.

Sehingga potensi yang dimiliki siswa dapat berkembang dan meningkatkan prestasi belajarnya.

2. Lingkungan belajar, dimana tingkat capaian responden paling rendah yaitu pada indikator lingkungan sekolah sebaiknya pihak sekolah melengkapi semua fasilitas yang dibutuhkan di sekolah. Dengan tercukupinya kebutuhan siswa akan fasilitas belajar di sekolah akan

membantu siswa untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Disipin belajar, dimana tingkat capaian responden paling rendah yaitu pada indikator tepat waktu dalam belajar, sebaiknya siswa lebih tepat waktu dalam belajar.

Sekolah juga hendaknya memberikan hukuman yang menimbulkan efek jera terhadap siswa yang tidak tepat waktu dalam belajar. Jika siswa tepat waktu dalam belajar tentu akan

(14)

4. meningkatkan prestasi yang diperoleh nantinya.

Daftar Pustaka

Arikunto.(2010).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Siregar, S. (2014). Stastistika Deskriptif Untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Rajawali Pers.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor- faktor Yang Mempengaruhinya.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2005). Metode Statistik.

Bandung: Transit.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.

Bandung: Remaja Rodaskarya Sugiyono. (2014). Metode Penelitian

Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

. (2014). Stastiska Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Offset.

Suryabrata, S. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan:

Dengan Pendekatan Baru.

Bandung: Remaja Rodaskarya.

Referensi

Dokumen terkait

vi PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK AHMAD DAHLAN SUKADAMAI TAHUN PELAJARAN 2019/2020 ABSTRAK Oleh: Haris Yulianto Kemampuan pengelolan

Hal ini berarti bahwa semakin baik kompetensi pedagogik guru lingkungan fisik sekolah, kecerdasan emosional dan motivasi belajar maka akan semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh