• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh konsentrasi pupuk organik cair (poc) urin

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh konsentrasi pupuk organik cair (poc) urin"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pupuk Organik Cair (POC) berfungsi untuk memperbaiki kesuburan kimia, fisik dan biologi tanah, salah satu bahan organik yang dapat digunakan sebagai pupuk adalah urin sapi, urin sapi ini merupakan pupuk cair yang mengandung unsur hara N, P, K dan organik. bahan. Beberapa faktor penting yang harus diperhatikan dalam budidaya hidroponik antara lain nutrisi, suplai oksigen dan suplai air, salah satu faktor penting yang mempengaruhi kualitas nutrisi dalam budidaya hidroponik adalah dengan pemberian pupuk organik cair (POC).

Rumusan Masalah Dan Batasan Masalah

Sistem ini lebih disukai karena akar tanaman lebih banyak menyerap oksigen dari udara daripada yang diserap dari larutan nutrisi, hal ini dikarenakan hanya ujung akar yang bersentuhan dengan larutan nutrisi sehingga tanaman menerima oksigen lebih banyak dan tumbuh lebih cepat. tumbuh dan mekar.

Tujuan Dan Manfaat

Definisi Operasional

Penelitian ini menggunakan pupuk cair dari urin sapi sebagai nutrisi yang diberikan pada tanaman bayam. Rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman bayam hijau dari minggu ke 1 sampai minggu ke 6 dengan konsentrasi yang berbeda. Berdasarkan tabel 4.1 di atas rata-rata tinggi tanaman bayam hijau dari setiap konsentrasi pupuk yang diberikan mengalami peningkatan pertumbuhan setiap minggunya, rata-rata tinggi tanaman dapat dijelaskan pada diagram di bawah ini.

Hasil tersebut berdasarkan penelitian terhadap tanaman bayam hijau yang sebelumnya dilakukan dengan sistem hidroponik wick menggunakan pupuk organik cair dari urin sapi sebagai nutrisi tanaman bayam. Berdasarkan gambar 4.6 di atas rata-rata berat kering tanaman bayam hijau pada setiap konsentrasi pupuk yang diberikan mengalami peningkatan pertumbuhan setiap minggunya, hal ini dapat diketahui rata-rata berat keringnya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, bagian-bagian tanaman bayam hijau yang diukur adalah sebagai berikut.

Ratri Yulianingsih, Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Bayam Merah (Amaranthus Tricilor L) Dengan Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Sapi Jurnal Piper, Vol.

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Jenis Dan Pendekatan Penelitian
  • Populasi Dan Sampel
  • Waktu Dan Tempat Penelitian
  • Variabel Penelititan
  • Desain Penelitian
  • Instrumen / Alat dan Bahan Penelitian
  • Tehnik Pengumpulan Data / Prosedur Penelitian
  • Tehnik Analisis Data

Berdasarkan penelitian terhadap tanaman bayam hijau yang dilakukan dengan sistem hidroponik wick dengan melakukan pengamatan 1 kali dalam 5 hari selama 6 kali pengamatan, diperoleh rata-rata tinggi tanaman bayam hijau dengan pemberian pupuk dengan konsentrasi yang berbeda-beda, yang terdapat pada tabel berikut . Berdasarkan tabel 4.3 diatas rata-rata lebar daun tanaman bayam dari setiap konsentrasi pupuk yang diberikan mengalami peningkatan pertumbuhan setiap minggunya, rata-rata lebar daun tanaman bayam hijau akan dijelaskan pada diagram dibawah ini. Berdasarkan tabel 4.4 diatas rata-rata panjang akar tanaman bayam dari setiap konsentrasi pupuk yang diberikan memiliki panjang akar yang berbeda pada setiap perlakuan, rata-rata pertambahan panjang akar tanaman bayam hijau akan dijelaskan pada diagram dibawah ini.

Berdasarkan penelitian pada tanaman bayam hijau yang sebelumnya dilakukan dengan menggunakan sistem hidroponik wick yang menggunakan pupuk organik cair dari urine sapi sebagai nutrisi tanaman bayam.Hasil yang diperoleh adalah rata-rata timbangan analitik berat kering tanaman bayam dengan penimbangan timbangan analitik setelah panen dengan konsentrasi yang berbeda, yang ada pada tabel di bawah ini. Berdasarkan Tabel 4.6 diatas diketahui rata-rata berat kering tanaman bayam dari setiap konsentrasi pemupukan, memiliki berat basah yang berbeda pada setiap perlakuan, maka akan dijelaskan rata-rata berat kering tanaman bayam pada diagram di bawah ini.

Tabel 3.1 Tabel Rancangan Konsentrasi Perlakuan Penanaman Bayam       Hijau (Amaranthus hybridus L)
Tabel 3.1 Tabel Rancangan Konsentrasi Perlakuan Penanaman Bayam Hijau (Amaranthus hybridus L)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan tanaman bayam hijau yang dibuat dengan sistem hidroponik wick maka bagian-bagian tanaman bayam yang diukur. Berdasarkan penelitian tanaman bayam yang dilakukan dengan menggunakan sistem hidroponik wick dengan pengamatan 1 kali dalam 5 hari sebanyak 6 kali. Berdasarkan tabel 4.2 diatas, rata-rata jumlah daun tanaman bayam untuk setiap konsentrasi pupuk yang diberikan dari minggu ke 1 sampai minggu ke 6 mengalami peningkatan pertumbuhan setiap minggunya, dapat dijelaskan rata-rata jumlah daun pada tabel dibawah ini.

Berdasarkan penelitian pada tanaman bayam yang dilakukan dengan sistem hidroponik wick, dengan pengamatan 1 kali dalam 5 hari selama 6 kali pengamatan, diperoleh hasil rata-rata lebar daun tanaman bayam dengan konsentrasi yang berbeda-beda, yang terdapat pada tabel di bawah ini. Berdasarkan Gambar 4.3 diatas, rata-rata pertumbuhan lebar daun tanaman bayam hijau dari setiap konsentrasi pupuk yang diberikan mengalami peningkatan pertumbuhan setiap minggunya, hal ini dapat diketahui bahwa rata-rata lebar daun tanaman bayam hijau pada konsentrasi P0 sebesar 0%. berarti lebar daun yang dihasilkan adalah 0,3 cm, pada konsentrasi P1 0,1% lebar daun yang diperoleh berdasarkan pengukuran adalah 1,0 cm, pada konsentrasi P2 0,2% terdapat lebar daun 1,2 cm, pada konsentrasi P3 0,3% terdapat lebar daun 1,2 cm pada P4 pemberian konsentrasi 0,4% hasilnya lebar daun sama yaitu 1,2 cm, jadi konsentrasi lebar daun sama. Berdasarkan Tabel 4.5 diatas rata-rata berat basah tanaman bayam hijau untuk setiap konsentrasi pupuk yang diberikan memiliki berat basah yang berbeda, rata-rata berat basah tanaman bayam hijau setelah panen dengan konsentrasi POC yang berbeda pada setiap perkebunan akan dijelaskan pada diagram dibawah ini .

Berdasarkan Gambar 4.5 di atas rata-rata berat basah tanaman bayam hijau dari setiap konsentrasi pupuk yang diberikan mengalami peningkatan pertumbuhan setiap minggunya, terlihat bahwa rata-rata berat basah tanaman bayam hijau pada konsentrasi P0 sebesar 0% yaitu 0,2. gram/batang, pada konsentrasi P1 0,1% berat basah tanaman bayam 1,2 gram/batang, kemudian pada P2 konsentrasi 0,2% berat basah tanaman bayam adalah 13,1 gram/batang, pada P3 yaitu konsentrasi 0,3%, berat basah berat tanaman bayam 13,7 gram/batang, kemudian pada konsentrasi P4 0,4% yaitu berat basah tanaman bayam 18,7 gram/batang, dan pada konsentrasi P5 0,5%. terdapat bobot basah tanaman tertinggi yaitu 37,5 g/batang.

Tabel 4.1. Rata rata pertumbuhan tinggi tanaman bayam hijau dari minggu   ke 1 sampai minggu ke 6 dengan pemberian konsentrasi  yang berbeda
Tabel 4.1. Rata rata pertumbuhan tinggi tanaman bayam hijau dari minggu ke 1 sampai minggu ke 6 dengan pemberian konsentrasi yang berbeda

Analisis Data

Kemudian pada P2 konsentrasi 0,2% berat basah tanaman bayam adalah 1,1 gram/batang, pada P3 yang konsentrasi 0,3% terdapat berat basah tanaman bayam yaitu 1,3 gram/batang, kemudian pada 'ada adalah konsentrasi 0,4% Berat basah tanaman bayam adalah 1,8 gram/batang dan pada konsentrasi P5 0,5% berat basah tanaman bayam terberat adalah 8,1 gram/batang. Berdasarkan tabel uji ANOVA di atas terlihat bahwa hasil nilai sig parameter pengukuran yang diukur kurang dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan jika nilai sig < 0,05 ada pengaruh organik cair urine sapi. pupuk dengan konsentrasi berbeda pada pertumbuhan tanaman bayam menggunakan sistem hidroponik wick. Selanjutnya parameter jumlah daun dapat dilihat pada tabel yang menunjukkan bahwa nilai BNT lebih besar dari hasil reduksi pada 6 perlakuan, dan dapat dilihat pada parameter yang mengukur jumlah daun tanaman terdapat 1 perlakuan. yang nilai BNT-nya lebih kecil dari hasil reduksi, dapat disimpulkan `pengaruh pemupukan.

Kemudian pada parameter lebar daun menunjukkan nilai BNT lebih besar dari hasil pengurangan pada 6 perlakuan, pada parameter lebar daun terdapat 2 perlakuan, jika nilai BNT lebih kecil dari hasil pengurangan maka dapat disimpulkan pengaruh pemberian pupuk organik cair POC urin sapi terhadap Lebar daun tanaman bayam pada 6 perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata dan pada 2 perlakuan berbeda nyata yaitu P0 dan P5 berbeda nyata. Kemudian terlihat pada tabel pengukuran berat basah tanaman bayam bahwa nilai BNT lebih besar dari hasil reduksi dengan 6 perlakuan, dapat dilihat pada parameter pengukuran berat basah tanaman bayam terdapat 2 Perlakuan yang nilai BNT-nya lebih kecil dari hasil reduksi Dapat disimpulkan pengaruh pemberian pupuk POC organik cair urin sapi terhadap berat basah tanaman bayam pada 6. Kemudian ditunjukkan pada tabel penimbangan berat kering tanaman bayam. bahwa nilai BNT lebih besar dari pengurangan pada 6 perlakuan Terlihat pada parameter berat kering tanaman bayam terdapat 2 perlakuan, jika nilai BNT lebih kecil dari pengurangan maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh sapi pupuk organik cair POC urin terhadap berat kering pada 6 perlakuan tidak berpengaruh nyata dan 3 perlakuan berbeda nyata yaitu P0, P1 dan P5 yang diindikasikan berbeda nyata.

Perhitungan yang dilakukan berdasarkan uji F dan nilai sig dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan pupuk organik cair (POC) urin sapi terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang akar, berat basah dan berat kering tanaman. tanaman bayam.

Tabel 4.7 Tabel hasil perhitungan uji normalitas parameter pengukuran   Tanaman bayam hijau
Tabel 4.7 Tabel hasil perhitungan uji normalitas parameter pengukuran Tanaman bayam hijau

Pembahasan

Kandungan nutrisi yang terdapat pada POC dalam urine sapi juga berperan penting dalam pertumbuhan dan hasil tanaman bayam. Hal ini disebabkan karena pemberian POC urine sapi yang berbeda konsentrasinya pada tanaman menyebabkan perbedaan pertumbuhan. Hasil penghitungan berat kering rata-rata tanaman bayam dengan menggunakan konsentrasi POC urin sapi yang berbeda setelah penjemuran selama 7 hari menunjukkan bahwa hasil berat kering terendah ditunjukkan pada konsentrasi 0%, sedangkan berat kering tertinggi terdapat pada konsentrasi 0,5%.

Hal yang menyebabkan turunnya berat basah pada konsentrasi 0% adalah karena kotoran urin sapi cair yang kurang, sehingga terdapat selisih yang semakin besar antara yang diberi POC urin sapi dengan yang tidak diberi POC urin sapi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya bahwa pemberian pupuk organik cair POC urin sapi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Disarankan petani bayam menggunakan pakan POC urine sapi dengan konsentrasi 1% dengan 40 ml karena berada pada konsentrasi 1%.

Teddy Rinaldi, Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bayam Merah (Alternathera amoena voss) Terhadap Aplikasi Pupuk Organik Untuk Fermentasi Kotoran Ayam Dan Urin Sapi Jurnal Bernas, Vol.14, Edisi 1, 2018, hlm.

PENUTUP

Kesimpulan

Konsentrasi terbaik yang dicapai berdasarkan hasil penelitian atau pengamatan yang dilakukan sebelumnya adalah pada konsentrasi 0,5% dengan nutrisi 40 ml yang ditunjukkan oleh semua variabel yang diamati.

Saran

Konsentrasi pupuk organik cair (POC) urin sapi berpengaruh terhadap pertumbuhan hasil bayam hijau (Amaranthus Hybridus L) menggunakan sistem teralis hidroponik. S Pengaruh nilai Ec (konduktivitas listrik) yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil bayam (Amaranthus Sp) dalam sistem hidroponik rakit apapun. Aplikasi jenis dan dosis pupuk organik cair (POC) untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil kubis Journal of Agroteknosains, Vol.

Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Pupuk Organik Cair (POC) Dari Urin Sapi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam Hijau (Amaranthus tricolor L), (Skripsi, FKIP, Universitas Sanata Dharma, Yongyakarta, 2017, hlm. Pengaruh Dosis Pupuk Kascing Cair dan Dosis Pupuk NPK Laporan Akhir Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah, Fakultas Pertanian Universitas Andalas, April 2018. Heldu Gunawan, Aplikasi Pupuk Organik dari Limbah Budidaya Belimbing Tasikmadu Tuban Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L, Vol.

Lehar Laurensius, Pertumbuhan dan Hasil Bayam (Amaranthus Cruentus l) Akibat Pemanfaatan Kandungan Bahan Organik Cair Fermentasi Journal of Applied Agricultural Research, Vol.

FOTO DOKUMENTASI PERSEMAIAN TANAMAN
FOTO DOKUMENTASI PERSEMAIAN TANAMAN

Gambar

Lampiran 4. Foto Dokumentasi pelarutan pupuk organik cair (POC) urin.......      81  Lampiran 5
Tabel 3.1 Tabel Rancangan Konsentrasi Perlakuan Penanaman Bayam       Hijau (Amaranthus hybridus L)
Tabel 3.2 Denah Peenempatan Box-Box Perlakuan
Tabel 4.1. Rata rata pertumbuhan tinggi tanaman bayam hijau dari minggu   ke 1 sampai minggu ke 6 dengan pemberian konsentrasi  yang berbeda
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Perlakuan pemberian pupuk organik cair (POC) pada tanaman jagung lokal Bebo dan Kandora