• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Latihan Kondisi Fisik terhadap Kemampuan Atlet Putra Bola Basket di Kota Padang

N/A
N/A
muhamad adib

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Latihan Kondisi Fisik terhadap Kemampuan Atlet Putra Bola Basket di Kota Padang"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

KELOMPOK MAKALAH BESAR (CABOR BOLA BAKET)

Dosen Pengampu : Muhammad Fahrul Rozi M.Pd

Dr.Roma Irawan M.Pd

Disusun oleh :

Adit Firmansyah :22087202 Bigkran Nugraha U: 22087215

Arif Budiman: 22087090

Muhammad Rahmadanu Putra: 22087162 Weni Aprilia: 22087196

Nofa Ella Susanti: 22087170 Fitri Agusti Ningsih: 22087225

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA DEPARTEMEN KEPELATIHAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024

(2)

i

HALAMAN PENGESAHAN MAKALAH

Judul : Pengaruh latihan kondisi fisik terhadap kemampuan atlet putra bola basket kota Padang

Prodi : Pendidikan Kepelatihan Olahraga Departemen : Kepelatihan

Fakultas : Ilmu Keolahragaan

Disetujui Oleh :

Dosen Pengampu : Dosen Pembimbing :

Muhammad Fakhrur Rozi S.Pd, M.Pd Dr. Roma Irawan M.Pd

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kasihdan rahmat- Nya sehingga penyusunan Makalah dengan judul Pengaruh latihan kondisi fisik terhadap kemampuan atlet putra bola basket kota Padang dapat diselesaikan dan lancar.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimaksih kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan sehingga Makalah Kelompok Besar ini dapat di selesaikan dengan baik.penulis berterima kasih kepada:

1. Muhammad Fakhrur Rozi M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah yang telah ikhlas memberikan ilmu,tenaga,dan waktunya untuk selalu memberikan yang terbaik dalam menyelesaikan proposal ini.

2. Dr. Roma Irawan M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Tes Pengukuran Dan Evaluasi Olahraga. yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu dalam pembuatan proposal ini.

Penulis menyadari bahwa Makalah inil ini masih sangat jauh dari sempurna,baik penyusunan nya maupun penyajiannya disebabkan oleh keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,segala bentuk masukan yang membangun sangat penulis harapkan baik itu dari segi metodologi maupun teori yang digunakan untuk perbaikan lebih lanjut. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

(4)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN MAKALAH ... i

KATA PENGANTAR ... ii

BAB 1 ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian... 5

BAB II ... 6

PEMBAHASAN ... 6

A. Tes Kondisi Fisik Dalam Olahraga ... 6

B. Test Teknik Cabor (Bola Basket) ... 18

C. Tes Teknik Dalam Cabor Bola Basket ... 27

D. Test teknik Dalam Cabor Sepak Bola ... 29

E. Tes Teknik Dalam Cabor Bulu Tangkis ... 31

F. Test Teknik Dalam Cabor Bola Volly ... 33

G. Test Teknik Dalam Cabor Tenis ... 35

H. Test Teknik Dalam Cabor Sepak Takraw ... 37

I. Test Teknik Dalam Cabor Pencak Silat: ... 40

BAB III ... 43

PENUTUP ... 43

A. KESIMPULAN ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(5)

iv

(6)

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Permainan bola basket sangat menarik dapat dimainkan oleh semua golongan umur,di samping itu juga para pemain dituntut keterampilan bermain,kesegaran fisik dan kekuatan daya tubuh yang tinggi.Dengan semakin banyaknya pusatpusat olahraga dan semakin banyak pendidikan di sekolah-sekolah,serta semakin banyak fasilitas olahraga membuat olahraga ini dapat dimainkan oleh siapa saja.Permainan bola basket adalah permainan yang aktif dan kerja sama tim yang solid.permainan bola basket banyak digemari anak-anak lelaki maupun perempuan.bola basket adalah permainan yang digerakannya kopleks yaitu gabungan darijalan,lari,lompat serta unsur kekuatan,kecepatan,ketepatan. Mengenai definisi permainan bolabasket tertuang dalam buku peraturan bola basket (2010:1) “Bola basket dimainkan oleh dua (2) regu yang masing-masing terdiri dari lima (5) pemain. Tujuan dari masing- masing regu adalah untuk memasukan bola kekeranjang lawan untuk mendapat angka dan mencegah regu lain untuk memasukan bola kekeranjang untuk mencetak angka”. Untuk menentukan poin dalam permainan bola basket yaitu dengan seberapa banyak bola tersebut masuk ke dalam ring,semakin banyak bola masuk maka semakin besar kemungkinan untuk menang dalam permainan ini.maka diperlukan teknik dan keterampilan shotting serta akurasi yang baik pada permainan bola basket seperti shooting under basket,lay up,shooting three poin,medium shoot dan shooting free throw.karena permaian bola basket adalah olahraga beregu maka harus ada kerja sama yang baik antara individu yang satu dengan individu lainnya dalam regu tersebut.tetapi kerjasama saja tidak cukup untuk membuat satu regu keluar sebagai pemenang untuk itu setiap individu haruslah memiliki teknik bermain yang baik salah satu contoh dari teknik tersebut adalah shooting atau menembak.keberhasilan regu dalam pemainan bola basket selalu ditentukan oleh keberhasilan dalam menembak dari penjelasan tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa shooting merupakan teknik terpenting dalam satu permainan bola basket seperti yang dikemukan oleh wissel ( 1996 : 43 ) shooting ( menembak ) adalah keahlian yang sangat penting didalam olahraga basket teknik dasar seperti

(7)

2

operan,dribbling,bertahan,dan rebound mungkin mengatarkan seorang pemain memperoleh peluang besar membuat skor,tapi tetap saja pemain tersebut harus mampu melakukan tembakan.sebetulnya menembak dapat menutupi kelemahan teknik dasar lainnya.shooting menembak itu banyak jenisnya seperti shooting under basket,lay up,shooting three poin,medium shoot dan shooting free throw.salah satu shooting dalam permainan bola basket adalah free throw. Ahmadi ( 2007 : 13 ) Shooting free throw ( tembakan bebas ) adalah tembakan yang dihadiahkan pada seorang pemain untuk mendapatka skor ,akibat diganggu dengan kasar oleh pemain lawan dalam usahan tembakan lapangan.free throw ( tembakan bebas ) dilaksanakan di belakang garis tembakan bebas tanpa rintangan.tembakan bebas itu sangat penting karena tembakan bebas itu salah satu penunjang kemenang dalam suatu pertandingan.keberhasilan dalam menembak tidak muncul dengan sendirinya melainkan ada beberapa faktor yang dapat menunjang keberhasilan tersebut salah satunya adalah dari faktor latihan.banyak cara atau metode menyampaikan materi latihan untuk meningkatkan hasil free throw ( tembakan bebas ) sehingga anak didik lebih cepat dalam menguasai materi yang diajarkan dan dapat menerapkanya dalam situasi yang tepat ( Hardinata 2010 : 3 ). Latihan dapat membantu mengurangi kegagalan dalam menembak. Pada siswa sekolah menengah atas kita dapat melihat kegagalan terbesar dalam melakukan free throw adalah tidak tepatnya memasukkan bola ke dalam ring, hal ini disebabkan oleh kesalahan pada teknik free throw (tembakan bebas) dan kurangnya kemampuan otot tangan yang berkontraksi pada saat melalukan free throw ( tembakan bebas ).Ada indikasi bahwa hasil tembakan oleh pemain karena pemain tersebut tidak dapat memperkirakan kekuatan saat menembak bola sehingga bola melambung terlalu jauh atau kurang mencapai ring basket ( Hadinata,20010 : 3 ). Hal tersebut disebabkan oleh kurang maksimalnya kekuatan otot tangan pada saat shooting free throw ( menembak bebas ), karena pada saat melakukan tembakan, otot tanganlah yang memegang peran penting, apa bila otot banyak atlet bola basket di Idonesia khususnya untuk para pelajarar yang mengikuti eskul disekolah maupun di klub-klub yang ada,namun masih banyak para atlet yang masih banyak kekurangan dalam teknik dasar permainan bola basket salah satunya teknik shooting free throw ( tembakan bebas ).

Dari hasil observasi pada siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Indralaya,sekolah ini belum memiliki prestasi dalam cabang olahraga bola basket , hal tersebut dipegaruhi oleh ke gagalan dalam melakukan shooting free throw ( tembakan bebas

(8)

3

) bola kesasaran , selain itu mereka juga tidak memiliki teknik menembak yang baik dan juga kekuatan otot tangan yang kurang maksimal sehingga bola yang ditembakan dari sasaran dan tidak sampai kering. Dengan alasan bahwa push up adalah salah satu metode latihan yang dapat meningkatkan hasil shooting free throw ( tembakan bebas ) pada permainan bola basket dan push up juga dapat meningkatkan kebugaran jasmani maka berdasarkan penjelasan tersebut penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang berjudul “pengaruh latihan push up terhadap hasil shooting free throw permainan bola basket siswa putri ekstrakuler Sma negeri 1 Indralaya

Pendidikan dan olahraga pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, ketrampilan sosial, penalaran, dan tidakan moral melalui aktifitas jasmani dan olahraga. Secara umum kegiatan olahraga pada pendidikan merupakan salah satu tujuan untuk menghasilkan perubahan dalam individu. (Depdiknas 2006;131). Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya (Giriwijoyo (2005:30). Kegiatan olahraga meliputi gaya pertandingan, maka kegiatan itu harus di lakukan dengan semangat atau jiwa positif. Pada olahraga kelompok mendorong manusia saling bertanding dalam suasana kegembiraan dan kejujuran. Olahraga memberikan kemungkinan pada tercapainya rasa saling mengerti danmenimbulkan solidaritas serta tidak mementingkan diri sendiri. Olahraga juga dapat di jadikan alat pemersatu.

Sesuai dengan undang-undang sistem keolahragaan nasioanal No.3 tahun 2005 pasal 4 tentang dasar, fungsi dan tujuan olahraga yaitu “Keolahragaan bertujuan memelihara dan meningatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan kesaruan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional serta mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa.

Salah satu olahraga populer di dunia penggemarnya adalah olahraga bola basket yang berasal dari segala usia yang merasakan bahwa bola basket adalah olahraga yang menyenankan, kompetitif,mendidik,menghibur dan menyehatkan.Permainan bola basket adalah suatu permainan yang dimainkan dengan cara menggunakan kedua tangan yang dipantulkan ke lantai lapangan yang disebut dribbling dan memasukan

(9)

4

bola ke dalam ring dengan cara menembak atau shooting dengan cara satu tangan dan kedua tangan dengan dukungan teknikteknik dasar lainnya. Menurut Rahmani Mikanda dalam Budianti (2018:53) teknik dasar penyerangan paling akhir dalam bola basket adalah menembak atau shooting untuk dapat memasukan bola ke dalam ring lawan hingga dapat memperoleh nilai.

Tembakan (shooting) merupakan teknik yang sangat penting dalam permainan bola basket para pemain harus bisa menguasi teknik tersebut karena shooting sangatlah berpengaruh dalam permainan bola basket tersebut saat pemain telah berhasil membawa bola hingga mendekati ring basket maka pemain akan menembakan bola untuk meraih nilai yang akan diperoleh. Menurut Paye dalam Budianti (2018:77) tembakan yang paling baik adalah tembakan yang tidak mengenai atau memantul pada papan ring. Karena kemenangan dalam suatu pertandingan di tentukan dari jumlah hasil tembakan yang di buat regu tersebut.Teknik yang sangat berpengaruh untuk menghasilkan skor dan meraih nilai kemenangan yaitu teknik tembakan (shooting) dan tembakan hukuman (free throw).

Tembakan hukuman (free throw) adalah hadiah yang diberikan kepada seorang pemain untuk mencetak satu angka. Tembakan tanpa rintangan ini dilakukan pada tepat di belakang garis tembakan benar sesuai dengan ketentuan (Imam Sodikun, 1992:90). Menurut Danny Kosasih (2008:51) bahwa free throw sangat sering menentukan kemenagan atau kekalahan didalam pertandingan, maka latihlah free throw didalam setiap latihan.

Seperti yang terlihat pada kegiatan praktek kuliah lapangan penulis, pemain putra club bola basket putra kota padang mengalami kesulitan dalam hal tembakan free throw.

Pada saat melakukan tembakan free throw bola yang ditembakan hanya sedikit lengkungannya sehingga tembakan dari kebanyakan pemain hanya menyentuh bagian depan atau belakang ring. Setelah melakukan observasi langsung di lapangan pada tanggal 14 Mei 2024 penulis telah melihat strategi latihan yang diberikan pelatih kepada pemain. Latihan tembakan free throw seringkali hanya di latihkan pada sela-sela latihan maupun pada akhir latihan. Karna kurangnya kecakapan pemain putra dalam tembakan free throw penulis tertarik untuk meneliti masalah tentang kemampuan tembakan free throw. Strategi yang penulis sarankan adalah latihan lecutan engkel tangan. Latihan ini dilakukan untuk mengetahui kelompok mana yang mempunyai kemampuan menembak free throw yang paling baik, latihan dilakukan secara berulang-ulang sehingga pemain mempunyai kemampuan free throw dengan tingkat akurasi yang baik,Berdasarkan urain

(10)

5

tersebut, penulis tertarik untuk mengankat Proposal dengan judul “Pengaruh latihan kondisi fisik terhadap kemampuan atlet putra bola basket kota Padang

B. Identifikasi Masalah

Adapun yang telah dijelaskan dilatar belakang masalah, masalah yang dihadapi peneliti adalah :

1. Belum diketahui pengaruh latihan kondisi fisik terhadap shooting free throw pada atlet putra di club bola basket kota Padang.

2. Minimnya variasi latihan teknik yang dapat mempengaruhi peningkatan kemampuan pemain dalam melakukan shooting free throw.

3. Kemampuan shooting free throw atlet putra club bola basket kota Padang perlu ditingkatkan melalui latihan yang terprogram serta pemilihan bentuk latihan yang tepat.

C.

Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah terdapat beberapa masalah, tetapi pada penelitian ini perlu dibatasi pada permasalahnya yaitu pengaruh Pengaruh latihan kondisi fisik terhadap kemampuan atlet pemain bola basket Kota Padang.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang dilakukan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh latihan kondisi fisik terhadap kemampuan atlet putra bola basket kota Padang.

(11)

6 BAB II PEMBAHASAN A. Tes Kondisi Fisik Dalam Olahraga

Komponen kondisi fisik terdiri dari komponen-komponen seperti kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan umum, fleksibilitas, kecepatan, koordinasi, agilitas, dan keseimbangan.

Mengembangkan atau meningkatkan kondisi fisik, berarti mengembangkan atau meningkatkan kemampuan fisik (physical abilities) atlet. Kemampuan fisik mencakup dua komponen, yaitu komponen kesegaran jasmani (physical fitness) dan komponen kesegaran gerak (motor fitness). Kesegaran jasmani terdiri dari kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan pernafasan-peredaran darah, dan fleksibilitas. Sedangkan komponen kesegaran gerak terdiri dari kecepatan, koordinasi, agilitas, daya ledak otot, dan keseimbangan.

1. Daya Tahan

Yang dimaksud dengan daya tahan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu daya tahan otot atau muscle endurance dan daya tahan cardio respiratori.

Yang dimaksud dengan daya tahan otot (muscle endurance) yaitu kemampuan otot untuk melakukan kontraksi atau bekerja dalam waktu yang relatif lama. Sedangkan yang dimaksud dengan daya tahan cardiorespiratori atau daya tahan peredaran darah dan pernafasan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja dalam waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. Daya tahan sirkulasi repiratori biasanya disebut juga cardio vasculer endurance.

Oleh karena itu untuk melatih komponen daya tahan otot dan daya tahan respiratori sedikit berbeda. Untuk meningkatkan daya tahan respiratori diperlukan beberapa bentuk latihan dalam waktu yang relatig lama. Daya tahan otot dan respiratori adalah sistem kerja pada tingkat aerobik yaitu pemasukan (supply) oksigen masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan yang dilakukan oleh otot. Latihan untuk meningkatkan daya tahan diantaranya adalah ; fartlek, interval training, dan cross country. Fartlek Disebut juga speed play, yaitu suatu sistem latihan endurance yang maksudnya adalah untuk membangun, mengembalikan, atau memelihara kondisi tubuh seseorang. Diciptakan oleh Gosta Holmer dari Swedia. Fartlek

(12)

7

merupakan salah satu bentuk latihan yang sangat baik untuk mengembangkan daya tahan hampir pada semua cabang olahraga, terutama cabang olahraga yang memerlukan daya tahan. Menururt penciptanya, fartlek dilakukan dialam terbuka yang ada bukit-bukit, belukar, tanah rumpt, tanah lembek dan sebagainya. Maksudnya adalah bahwa fartlek tersebut bukan dilakukan pada jalan raya atau trek yang pemandangannya membosankan.

Dalam melakukan fartlek, atlet atlet dapat menentukan sendiri intensitas dan lamanya latihan tergantung kepada kondisi atlet yang bersangkutan pada saat itu. Olah karena itu, atlet bebas untuk bermain-main dengan kecepatannya sendiri serta bebas membuat variasi kecepatan, jarak, dan rute yang akan dilaluinya. Sebaiknya latihan fartlek dilakukan pada awal-awal musim latihan jauh sebelum masa pertandingan atau preseason. Tetapi ada pula beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim peningkatan juara atau menjelang pertandingan sebagai variasi latihan guna menghindari kejenuhan dalam menghadapi latihan yang relatif padat. Interval Training Interval training adalah latihan atau sistem latihan yang diselingi intervalinterval berupa masa istirahat. Jadi dalam pelaksanaannya adalah ; istirahat - latihan - istirahat - latihan - istirahat dan seterusnya. Interval trainingmerupakan cara latihan yang penting untuk dimasukan ke dalam program latihan keseluruhan. Banyak pelatih menganjurkan menggunakan interval training untuk melaksanakan latihan karena hasilnya sangat positif untuk mengembangkan daya tahan keseluruhan maupun stamina atlet.

Bentuk latihan interval dapat berupa latihan lari (interval running) atau renang (internal swimming) dapat pula dilakukan dalam program weight training maupun circuit training. Latihan interval dapat dilakukan dalam semua cabang olahraga yang membutuhkan daya tahan dan stamina, seperti atletik, basket ball, renang, voli, sepakbola, bulutangkis dan sebagainya.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam internal training, yaitu;

a. intensitas/beban latihan b. lamanya latihan

c. repetisi/ulangan latihan, dan

d. recovery internal (masa istirahat diantara latihan)

Beban latihan dapat diterjemahkan kedalam tempo, kecepatan dan beratnya beban.

Sedangkan lamanya latihan dapat dilihat dari jarak tempuh atau waktu, Repetisi dapat

(13)

8

ditinjau dari ulangan latihan yang harus dilakukan; kemudian masa istirahat adalah masa berhenti melakukan latihan/istirahat diantara latihan-latihan tersebut.

Contoh interval training untuk endurance yang dilakukan dalam lari (interval running):

a. Jarak lari : 400 meter b. Tempo lari : 75 detik c. Repetisi : 12 kali d. Istirahat : 3 5 menit

Bentuk latihan interval ini harus disesuaikan dengan kemampuan atlet yang bersangkutan.

Tes Lari 2,4 Km

Salah satu pengukuran kapasitas volume oksigen maksimal adalah Tes Lari 2,4km. Tes lari 2,4 km (1,5 mil) adalah tes lari yang sederhana untuk mengetes kebugaran aerobik, alat yang dibutuhkan hanya stopwatch dan track lari. Tes ini adalah alternatif tes untuk tes lari 12 menit. Asosiasi Sepak Bola Singapura telah mengadaptasikan tes lari 2,4 km sebagai tes kebugaran yang wajib dari tahun 2013 dibandingkan bleep test. US Navy juga menggunakan tes lari 1,5 mil sebagai bagian dari tahap persiapan tes fisik Navy. Prosedur Pelaksanaan Tes Lari 1,5 Mil / 2,4 Km (Barbara, 2017) Administrasi tes.

a) Tujuan : tes ini untuk mengukur kapasitas aerobik.

b) Peralatan yang di butuhkan: Track lintasan sepanjang 400 meter dan stopwatch

c) PETUGAS:

1) Adit Firmansyah

2) Bigkran Nugraha Umazli 3) Arif Budiman

4) Muhammad Rahmadanu Putra 5) Weni Aprilia

6) Nofa ella susanti 7) Fitri Agusti Ningsih

(14)

9

https://images.app.goo.gl/8ZyPdimuFkM1vFgv6 d) Pelaksanaan

Cara dalam melakukan tes dan pengukuran olahraga harus dikembangkan juga sesuai dengan perkembangan teknologi dari tiap zamannya yang mengacu pada kemudahan, keefektifan dan tingkat kesalahan yang rendah. Selama melakukan penelitian dalam proses ujicoba penggunaan aplikasi, para pengguna mengapresiasi kecepatan pengolahan data aplikasi dari mengkonversi hasil tes ke dalam pemaknaan hasil tes lari 2.4 km. Hasil dari Tes lari 2.4 km adalah jumlah menit yang dibutuhkan untuk menempuh jarak 2.4 km.

Adapun pelaksanaan tes fisik lari 2.4 km sebagai berikut:

1) Cooper Test dilakukan dengan lari menempuh jarak sejauh 2.4 km di hitung dalam catatan waktu.

2) Atlet diberi kesempatan pemanasan selama 10 menit

3) Start dilakukan dengan berdiri, dan kedua kaki di belakang garis start. Dengan aba-aba, atlet lari sesuai dengan kemampuan yg dia mampu, dan asisten memulai stopwatch.

4) Atlet akan diingatkan oleh asisten pencatat waktu dan penjaga lintasan setiap akhir putaran 400 meter (SILA PERDANA &

Sudijandoko, 2019). Tes lari 2.4 km ini banyak dijadikan tes penelitian seperti peneliti

e) Penilaian: Klasifikasi tingkat kebugaran tes lari 2,4 Km

f) Norma Penilaian: Klasifikasi tingkat kebugaran tes lari 2,4 Km

Selanjutnya berdasarkan norma penilaian kesegaran jasmani, maka data dari hasil pengukuran tingkat kesegaran jasmani kondisi akhir (post-test).

Dapat dilihat contoh tabel sebagai berikut:

Nama Pre- Test

Kategori Keterangan

(15)

10

Delon 12,21 Kurang -Umur remaja putera kota padang( d 18)

-Tabel

Penilaian test lari 2,4 Km (menurut cooper dapat di lihat pada lampiran Heru 12,36 Kurang

Ary 12,56 Kurang Imam 13,20 Kurang Deni 13,42 Kurang Toriq 13,45 Kurang Restu 13,50 Kurang Tegar 14,05 Kurang Defan 14,59 Kurang Ferdy 15,05 Kurang

g) Gambar pelaksanaan

Test Lari Multi Tahap Bleep Test

Bugar dapat diartikan sehat yang dinamis, yang artinya orang dapat melakukan aktifitas fisik tanpa merasa kelelahan. Tolak ukur bugar dari seseorang dapat dilihat dari unsur kelincahan, daya tahan paru- paru, kekuatan dan ketahanan otot, dan sebagainya. Salah satu jenis kebugaran yang sangat penting adalah daya tahan paru. Paru sebagai organ vital yang berfungsi sebagai bertukarnya gas oksigen dengan karbondioksida. Semakin banyak oksigen yang masuk ke dalam paru-

(16)

11

paru, semakin banyak juga oksigen yang diangkut oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Kapasitas oksigen maksimal yang diserap oleh paru-paru dapat disebut juga VO2max. Junusul Hairy (2010) menjelaskan komponen kebugaran jasmani tergantung kepada dua komponen dasar, yaitu kebugaran organic (organik fitness) dan kebugaran dinamik (dinamik Fitness). Kebugaran organik, maksudnya sifat-sifat khusus yang dimiliki berdasarkan garis keturunan, yang diwariskan oleh kedua orang tua atau bahkan generasi sebelumnya.

Sedangkan kebugaran dinamik dapat dikembangkan dengan melakukan aktivitas fisik. Selanjutnya kebugaran dinamik masih diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu, kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan, dan kebugaran yang berhubungan dengan keterampilan motoric. Multi Fitness Test merupakan tes untuk mengetahui kapasitas oksigen maksimal (VO2max). VO2max adalah jumlah maksimum oksigen dalam mililiter, yang dapat digunakan dalam satu menit per kilogram berat badan (Furqon, 2012). VO2max ditentukan oleh kemampuan tubuh untuk menggunakan oksigen yang tersedia dan kemampuan sistem kardiovaskular tubuh untuk mengantarkan oksigen ke jaringan aktif (Furqon, 2012). Sedangkan Bardiansyah (2013) mengatakan bahwa daya aerobik maximum juga disebut dengan VO2 max, yaitu banyaknya ambilan oksigen persatuan waktu pada saat tubuh melakukan pengerahan tenaga maximum. Daros (2012) juga menjelaskan bahwa VO2 max adalah kecepatan terbesar pemakaian oksigen dan merupakan ukuran mutlak 14 kecepatan terbesar dimana seseorang dapat menyediakan energi ATP dengan metabolisme aerobic. Tes MFT sangat mudah dilakukan, hanya menggunakan tape recorder (untuk aba-aba) dan lapangan dengan jarak 20 meter. Tes ini juga sangat aman bagi atlet yang akan melakukan tes. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis seberapa baik kapasitas oksigen maksimal paru-paru atlet futsal sesuai dengan umur atlet tersebut. Dalam permaian yang membutuhkan tingkat mobilitas yang tinggi seorang pemain wajib mempunyai tingkat kebugaran fisik yang baik. Hal ini sangat mempengaruhi dalam permaian tim maupun individu.

(17)

12

a) Tujuan: Bleep test merupakan jenis test untuk mengukur dan menentukan Vo2max yang bertujun untuk mengukur efesiensi jantung seorang serta mengukur paruparu saat pengambilan oksigen maksimum. Sejalan dengan itu bleep test mempunyai tujuan“untuk mengukur tingkat efesiensi fungsi jantung dan paru paru, yang ditunjukan melalui pengukuran pengambilan oksigen maksimum (Maksimum Oxygen Uptake)”.

b) Peralatan yang dibutuhkan: Adapun fasilitas dan alat yang biasa digunakan berupa:

1) lapangan yang tidak perlu memiliki ukuran yang luas karena Bleep test hanya memerlukan jarak 20 meter.

2) Meteran untuk mengukur jarak lintasan.

3) Kerucut yang berfungsi sebagai pembatas jarak dan lintasan.

4) Stopwatch untuk menyatakan waktu.

5) Serta yang terakhir ialah formulir Bleep test yang berisi nama, jenis kelamin, usia dan level balikan test.

c) Petugas

Petugas yang bertugas dalam test bleep test diantaranya, pengukur jarak, petugas start, pengawas lintasan, dan pencatat skor”.

1) Adit firmansyah

2) Bigkran Nugraha umazli 3) Arif Budiman

4) Muhammad Rahmadanu Putra 5) Weni Aprilia

6) Nofa Ella Susanti 7) Fitri Agusti Ningsih d) Pelaksanaan

1) Kecepatan lari pada menit pertama disebut tahap 1, kecepatan kedua disebut tahap 2 dan seterusnya.

Masing-masing level berlangsung kurang lebih selama 1 menit dan rekaman pita atau Mp3 berlangsung meningkat sampai dengan ke tahap 21.

Akhir dari setiap lari bolak-balik ditandai dengan bunyi “TUT” tunggal, sedangkan akhir tiap tahap

(18)

13

ditandai dengan sinyal “TUT” tiga kali berturut- turut, serta oleh pemberi petunjuk dalam rekaman pita atau mp3 tersebut.

2) Peserta test harus selalu menempatkan satu kaki pada atau tepat dibelakang tanda garis start / finish pada akhir setiap lari.

3) Apabila peserta test telah mencapai salah satu batas lari sebelum sinyal “TUT” berikutnya, peserta tes harus berbalik (dengan bertumpu pada sumbu putar kaki tersebut) dan menunggu isyarat bunyi “TUT” kemudian melanjutkan lari dan menyesuaikan kecepatan lari pada tahap selanjutnya.

4) Peserta tes meneruskan lari selama mungkin sampai tidak mampu lagi menyesuaikan dengan kecepatan yang telah diatur dalam pita rekaman atau mp3 sehingga peserta test secara sukarela harus menarik diri dari test yang sedang dilakukan. Bila telah ada tanda bunyi “TUT” peserta test belum sampai kepada garis batas, pelari harus mempercepat sampai melewati garis batas dan segera kembali lagi kearah sebaliknya.

5) Bila dalam dua kali beruntun pelari atau peserta tes tidak mampu mengikuti irama waktu lari berarti kemampuan maksimalnya hanya pada level dan balikan tersebut

. e) Penilaian

Menghitung rata-rata Hasil pengumpulan data yang diterima, dirata-ratakan agar menghasilkan nilai rata-rata dari hasil tes kemampuan Vo2max menggunakan rumus :

𝒙 =∑ 𝒙 𝑵

Mencari presentasi tes kemampuan vo2max menggunakan rumus:

DF= 𝐹

𝑁 X 100% =

(19)

14 - Tahap Penilaian

o Jumlah terbanyak dari level balikan sempurna yang berhasil diperoleh dicatat sebagai skor-skor peserta tes.

o Kategori prediksi ambilan Vo2 max berdasarkan tes Lari Multy Tahap untuk kategori putra dan kelompok usia 16 tahun.

f) Norma Penilaian (tabel)

Tabel 1

Kategori Ambilan Vo2max kategori usia 13-19 tahun.

Sumber : Denny Ariansyah.blogspot.com

Age very Poor

Poor Fair good Excellent Superio r 13-19 < 35.0 35.0 -

38.3

38.4 - 45.1

45.2 - 50.9

51.0 - 55.9 >55.9

g) Gambar Pelaksanaan

Gambar 2.1 Lapangan Tes Multi Tahap (bleep test)

Sumber : rizkizulfitri-kiena.blogspot.com/2012/10/bleep-test.html.

2. Kecepatan

Kecepatan merupakan kemampuan seseorang untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain secepat mungkin. Tes kecepatan terdiri dari beberapa jenis tes yang dikembangkan para ahli.Yaitu tes lari30,40,50,dan 60 meter.Tes kecepatan yang lain diantaranya adalah:

(20)

15 a. Tes Acelerasi 30 meter

a) Tujuan: Tujuan dari tes ini adalah untuk melihat perkembangan kemampuan keefektifan dan efisiensi akselerasi dari mulai star berdiri atau dari start block kekecepatan maksimum

b) Peralatan yang dibutuhkan

• Lintasan 400 meter – 30 meter diberi tanda pada lintasan lurus

• Stopwatch

• Tester c) Pelaksanaan

a. Tester berdiri pada garis start

b. Aba-aba di berikan oleh tester,peserta dengan cepat miulai berlari dan tester menghidup kan stopwatch

c. Teste sampai pada finish,dan jalanya waktu pada stopwatch di hentikan

d. Lakukan tes ini dengan 3 kali pengulangan.

d) Gambar Pelaksanaan

(21)

16 e) Norma Penilaian (Tabel)

3. Kekuatan 1. Pull up

a) Tujuan : Melihat perkembangan daya tahan otot lengan dan bahu atlet.

b) Peralatan

• Tester

• Chinning bar c) Pelaksanaan:

• Menggantung dari bar dengan telapak tangan menghadap tubuh Anda

• Tarik sampai dagu sejajar dengan bar

• Lebih rendah sehingga untuk meluruskan lengan

• Ulangi sebanyak mungkin ,Mencatat jumlah.

d) Norma penilaian:

Norma Penilaian Kemampuan Pull ups

e) Gambar Pelaksanaan

(22)

17 2. Pus ups:

a) Tujuan:Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan kekuatan otot bagian atas

b) B.Peralatan:

• Lantai dengan permukaan datar

• Matras

• Stop watch

• Tester c) Pelaksanaan:

• Perserta berbaring pada daerah datar.Tangan dan bahu dalam posisi lurus

• Turun kan tubuh sampai siku membuat sudut 90o

• Kembali keposisi awal dengan lengan lurus secara penuh

• Lakukan secara berulang sebanyak mungkin yang kamu bisaCatat jumlah total dari keselurahan yang anda lakukan

d) Gambarpelaksanaan:

(23)

B. Test Teknik Cabor (Bola Basket)

Menurut Candra (2019:3) bola basket adalah cabang oahraga permainan bola besar yang sangat menarik minat untuk di tonton dengan karakteristik tertentu.Usaha memasukkan bola ke dalam keranjang awan dan mencegah regu lawan untuk memasukkan bola ke dalam keranjang adalah orientasi dan setiap tindakan di dalam permainan bola basket. Menurut Muhajir dalam Rustanto (2017:76) mengemukakan bola basket merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu, baik putra maupun putri yang masing – masing reguter diri dari lima orang pemian. Sedangkan menurut PERBASI Official Basketball Rules dalam Utomo (2015:437) Bola basket adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu terdiri atas lima pemain. Dedy Sumiyarsono (2002: 1) menyatakan bahwa dasar bermain bola basket dengan cara lempar tangkap, menggiring dan menembak dengan luas lapangan 28 m x 15 m dapat terbuat dari tanah, lantai, dan papan yang dikeraskan. Dalam permainan bola basket menggunakan bola besar ada beberapa teknik dasar, yaitu passing, dribbling, dan shooting.Diantara keterampilan dalam bermain bola basket, kemampuan dribbling, passing, dan shooting juga merupakan hal penting dalam mengembangkan seorang pemain bola basket. Hal ini merupakan keterampilan dasar yang harus dikembangkan dan dimiliki oleh atlet serta diberikan dalam situasi latihan. (Fardi dalam Indra, 2009:

3).

1. Teknik Dasar Bola Basket

Adapun teknik dasar permainan bola basket adalah sebagai berikut : 1) Dribbling(Menggiring Bola)

Dribble yaitu menggiring bola dalam permainan bola basket dilakukan dengan tujuan untuk mengendalikan arah bola sambil memantulkan bola basket ke lantai berulang kali. Jika kaki melangkah, baik berjalan atau berlari, bola harus dipantulkan ke

(24)

19

lantai. Melalui teknik dribble, bisa mengetahui kelincahan seorang pemain basket. Teknik ini dapat dilakukan dengan satu maupun dua tangan.Berdasarkan ketinggian bola, dribble terbagi menjadi dua jenis, yaitu dribble tinggi dan dribble rendah.Dribble tinggi biasanya dilakukan saat pemain berada dalam keadaan bebas. Sementara itu, dribble rendah sering kali digunakan saat pemain berada dalam pressure lawan.

2) Passing (Melempar atau Mengoper Bola)

Passing yaitu melempar bola kearah teman. Adapun teknik ini teridiri dari beberapa cara :

Chest Pass (operan dada)

Operan Chest Pass merupakan yang sikunya menekuk, sehingga bolanya sejajar dengan dada dan kedua tangan memegang bola.Cara sederhana untuk melatih operan ini adalah dengan memantulkan bola ke dinding yang ada di depanmu sambil mengambil posisi tubuh.

Gambar 1.Chest Pass (Operan Dada)Sumber:

https://images.app.goo.gl/fQXaiJDjZizVuuLV6

Overhead Pass (operan di atas kepala)

(25)

20

Cara melakukan operan ini adalah dengan kedua tangan memegang bola dan diposisikan di atas kepala dan siku menekuk.Dengan bertumpu di lekukan tangan, bola dilemparkan sampai posisi tangan jadi lurus.Bola

dilepaskan dengan menggunakan jentikan ujung jari-jari agar maksimal.

Gambar 2. Overhead Pass (Operan di Atas Kepala)

Sumber: https://www.gramedia.com/literasi/teknik-dasar- bola-basket/

Bounce Pass (operan Memantul)

Operan ini dilakukan dengan cara memantulkan bola ke lantai. Dilakukan dengan cara posisi badan tegak lurus. Siku dalam kondisi ditekuk ke samping badan dengan bola berada di depan badan. Dorong bola dengan menggunakan ujung jari tangan namun telapak tangan menghadap ke arah luar.

(26)

21

Gambar 3.Bounce Pass (Operan Memantul)

Sumber: https://www.gramedia.com/literasi/teknik-dasar- bola-basket/

3) Shooting(Menembak bola)

Teknik dasar yang harus dimiliki oleh setiap pemain bola basket adalah shooting atau menembak. Shooting adalah keahlian yang sangat penting di dalam olahraga bola basket.Shooting adalah sasaran akhir dari permainan bola basket karena shooting adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring basket lawan untuk meraih poin. Menurut Danny Koasih (2008:46) menyatakan .Shooting adalah skill dasar bola basket yang paling dikenal dan paling digemari, karena setiap pemain memilik naluri mencetak skor.Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu ditentukan dalam keberhasilan anggotanya melakukan tembakan. Dalam menciptakan skor sebuah tim harus mampu melakukan tembakan yang baik dan tepat.

olahraga bola basket.Shooting adalah sasaran akhir dari permainan bola basket karena shooting adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring basket lawan untuk meraih poin. Menurut Danny Koasih (2008:46) menyatakan .Shooting adalah skill dasar bola basket yang paling dikenal dan paling digemari, karena setiap pemain memilik naluri mencetak skor.Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu ditentukan dalam keberhasilan anggotanya melakukan tembakan. Dalam menciptakan skor sebuah tim harus mampu melakukan tembakan yang baik dan tepat.

(27)

22

Hakikat Teknik Shooting

Salah satu teknik dasar yang harus dipelajari oleh pemain bola basket adalah teknik shooting yang merupakan sasaran akhir dalam permainan dan juga termasuk unsur yang menentukan kemenangan, sebab kemenangan ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ke dalam ring dan setiap serangan selalu berusaha untuk dapat melakukan tembakan.Menurut Candra (2017:49) shooting adalah keahlian yang sangat penting di dalam olahraga bola basket.untuk dapat menembak dengan baik,seseorang pemain harus menguasai bola dengan mantap terlebih dahulu. Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu di tentukan oleh keberhasilan dalam menembak.

Berdasarkan pendapat diatas bahwa shooting merupakan komponen penting dalam permainan bola basket. Apabila pemain belum menguasai tembakan yang akurat lawan lawan akan mudah mengantisipasi shooting.maka dari itu untuk dapat berhasil dalamtembakan perlu di lakukan tenik teknik yang betul.

a. Teknik Dasar Shooting Bola Basket

Menurut ahmadi(2007:18) langkah langkah pada saat akan melakukan shooting adalah sebagai berikut:

- Berdiri tegak dan kaki sejajar atau kaki kanan di depan ( bagi yang tidak kidal),kaki kiri dibelakang sementara lutut ditekuk,

- Bola Dipegang dengan tangan kanan di atas kepala dan didepan dahi,siku tangan kanan ditekuk kedepan sedangkan tangan kiri membantu memegang bola agar tidak jatuh dan berfungsi untuk menjaga keseimbangan serta pandangan ditunjukan ke keranjang ,

(28)

23

- Kemudian bola di tembakan kekeranjang basket dengan gerakan siku,badan,dan lutut diluruskan secara serentak, - Pada waktu tangan lurus,bola dilepaskan,jari jari dan

pengelangan tangan di aktifkan.

Sedangkan menurut Utomo (2015:437) menyatakan adapun teknik dasar yang harus diperhatikan untuk melakukan shooting atau tembakan, yaitu :

- Pandangan kearah ring,

- Posisi badan (keseluruhan) menghadap ring, - Pada saat melakukan tembakan, badan tidak maju, - Jalannya bola parabola,

- Karena yang dilatih gerakan yang baik dan benar maka dilakukan dari paling sederhana yakni dari dekat keranjang atau ring,

- Tidak kaku baik badan, kaki, dan tangan, - Keseimbangan (balance),

- Konsentrasi,

- Biasakan melakukan telapak tangan menghadap bola, - Jangan terlalu cepat menarik tangan penyeimbang bola.

Bedasarkan pendapat di atas bahwa teknik dasar shooting yang harus diperhatikan pada saat bola ditembakkan ke ring basket, gerakan siku, badan, dan lutut diluruskan.Pertahankan mata pada sasaran, dan lengan tetap di atas pada posisi penyelesaian sampai bola menyentuh ring basket.

Hakikat Free Throw

Kemenangan sebuah tim terkadang ditentukan oleh keberhasilan dalam melakukan tembakan bebas atau free throw. Tembakan bebas

(29)

24

dalam permainan bolabasket atau yang dikenal dengan free throw adalah kesempatan yang diberikan kepada pemain untuk mencetak angka dari belakang garis tembakan hukuman didalam setengah lingkaran (Perbasi, 2000).Menurut ahmad (2016:129) free throw adalah tembakan yang dihasilkan dan diperoleh satu angka dari daerah hukuman. Shooting free throw terjadi saat pemain bertahan melakukan pelangaran saat pemain penyerang melakukan shooting atau lay up.Free throw juga terjadi saat tim bertahan melakukan pelangaran (foul) lebih dari empat kali dalam satu tim bisa disebut juga foul tim,dan saat lawan melakukan pelangaran lagi maka wasit memberikan tembakan free throw.

Oleh karena itu, dengan semakin baik mengeksekusi free throw semakin bertambah pula poin atau nilai tim tersebut, dengan nilai yang tinggi tersebutakan dinyatakan sebagai pemenang. Menurut Kosasih (2009) bahwa tembakan free throw sangat menentukan kemenangan atau kekalahan di dalam pertandingan, maka latihlah free throw didalam setiap latihan. Di sisi lain berdasarkan hasil pengamatan masih banyak pemain yang melakukan kesalahan pada saat melakukan shooting free throw. Terlihat ketika pemain melakukanshooting free throwdan hasilnya masih banyak yang tidak tepat pada sasaran.Hal ini disebabkan karena kurangnya kemampuan pemain dalam menguasai teknik shooting.

Menurut wissel (2000:53) adapun teknik dasar shooting free throw adalah sebagai berikut :

a. Fase Persiapan

1) Penegasan yang positif

2) Letakan kaki untuk menenmbak sedikit diluar tanda

(30)

25

3) Lakukan dengan rutin 4) Sikap yang seimbang

5) Tangan yang tidak menembak dibawah bola 6) Tangan menembak dibelkang bola

7) Ibu jari rileks

8) Siku masuk kedalam

9) Bola antara telinnga dan bahu 10) Bahu rileks

11) Nafas dalam roleks 12) Konsentrasi pada target.

b. Fase pelaksaan 1) Lihat target

2) Ucapkan kata kata kunci secara berirama 3) Rentangkan kaki,punngung,bahu

4) Rentangkan siku

5) Lenturkan pingang dan jari jari kedepan 6) Lepaskan jari telunju

7) Tangan peyeimbang pada bola sampai terlepas c. Fase Follow Throught

1) Lihat target 2) Lengan terentang

3) Jari telunjuk menunjuk pada target 4) Telapak tangan kebawah saat shooting 5) Seimbangkan dengan telapak tangan ke atas

6) Posisi lengan tetap di atas sampai bola masuk kedalam ring.

(31)

26

Hakikat Latihan

Menurut Sukadiyanto (2010: 6), latihan adalah suatu proses penyempurnaan kemampuan berolahraga yang berisikan materi, teori, dan praktek, menggunakan metode dan aturan sehingga tujuan dapat tercapai tepat pada waktunya.

a. Ciri-ciri latihan

Menurut Sukadiyanto(2010: 6) menjelaskan beberapa ciri-ciri latihan sebagai berikut :

1) Suatu proses untuk mencapai tingkat kemampuan yang lebih baik dalam berolahraga, yang memerlukan waktu tertentu (tahapan) serta memerlukan perencanaan yang tepat dan cermat

2) Proses latihan harus teratur dan proresif. Teratur maksudnya latihan harus dilakukan secara ajeg, maju dan berkelanjutan (kontinyu). Sedangkan bersifat progresif maksudnya materi yang diberikan dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang lebih sulit (kompleks), dari yang ringan ke yang lebih berat,

• Pada setiap kali tatap muka (satu sesi/satu unit latihan) harus memiliki tujuan dan sasaran,

• Materi latihan harus berisikan materi, teori, dan praktek agar penguasaan dan pemahaman keterampilan agar menjadi relatif permanen, dan

• Menggunakan metode tertentu, yaitu cara efektif yang direncanakan secara bertahap dengan memperhitungkan faktor kesulitan, kompleksitas gerak dan penekanan pada sasaran latihan.

(32)

27 b. Tujuan dan Sasaran Latihan

Dalam memberikan materi latihan kepada anak latih, seorang pelatih harus memperhatikan berbagai aspek dan didukung pula oleh teori-teori tentang cabang olahraga. Hal ini perlu diperhatikan karena objek dari sasaran latihan adalah manusia.

Untuk itu aspek fisik dan psikis dapat berjalan seimbang dan sesuai dengan yang derencanakan, maka perlu disusun sesi latihan yang sesuai dengan tujuan dan sasaran latihan . Menurut Sukadiyanto (2005: 8) menjelaskan, sasaran latihan dan tujuan latihan secara garis besar antara lain :

1) Meningkatkan kualitas fisik dasar dan umum secara menyeluruh,

2) Mengembangkan dan meningkatkan potensi fisik khusus,

3) Menambah dan menyempurnakan teknik,

4) Menambah dan menyempurnakan strategi, teknik, taktik, dan pola bermain, dan

5) Meningkatkan kualitas dan kemampuan psikis olahragawan dalam bertanding.

C. Tes Teknik Dalam Cabor Bola Basket 1. Tes shoot

a) Tujuan: Mengukur ketepatan ,ketelitian ,kebenaran memasukkan bola ke dalam keranjang (ring).

b) Peralatan:

- Bolabasket

- Stopwatch dan peluit - Alat tulias

(33)

28 - Lapangan dengan ring c) Petugas:

- Adit firmansyah

- Bigkran Nugraha umazli - Arif budiman

- Muhammad rahmadanu putra - Weni aprilia

- Nofa ella susanti - Fitri agusti ningsih d) Pelaksanaan:

- Pada aba-aba“siap”,testi berdiri bebas di dekat ring basket dengan bola ditangan.

- Setelah aba-aba“ ya” ,peserta segera memasukkan bola kedalam ring basket sebanyak – banyak nya selama 30 detik.

- Apabila bola tidak terkuasai lagi,maka bola segera diambil dan kembali secepat-cepat nya ke arah ring basket untuk melakukan kembali.

e) Penilaiaan

Setiap bola yang masuk ke dalam ring basket mendapat nilai satu.

Jumlah bola yang masuk kedalam ring basket selama 30 detik merupakan nilai yang diperoleh.Apabila waktu aba-aba “stop” telah diberikan, sedangkan bola sudah lepas dari tangan dan masuk kedalam ring tetap mendapatkan nilai.

f) Norma Penilaiaan

Klasifikasi Kategori

Mean+1,5SD≤ Baiksekali

(mean +0,5) ≤ X<(mean Baik

(34)

29 +1,5 SD)

(mean-0,5 SD)≤ X

<(mean+0,5 SD)

Sedang

(mean-1,5 SD)≤X<(mean- 0,5 SD)

Kurang

≤mean-1,5 SD Kurangsekali

g) Gambar Pelaksanaan

D. Test teknik Dalam Cabor Sepak Bola 1. Test Mengiring Bola (Dribbling)

a) Tujuan: Mengukur keterampilan menggiring bola dengan kaki secara cepat disertai perubahan arah.

b) Peralatan:

- Bola - Stopwatch

- 5 buah rintangan (cone) - Tiang bendera / cones - Kapur/Spidol

c) Petugas

(35)

30 - Adit Firmansyah

- Bigkran Nugraha umazli - Arif Budiman

- Muhammad rahmadanu putra - Weni Aprilia

- Fitri Agusti Ningsih - Nofa ella Susanti d) Pelaksanaan:

- Mengukur keterampilan menggiring bola dengan kakisecara cepat disertai perubahan arah.

- Pada aba-aba “ya” teste mulai menggiring bola kearah kiri melewati rintangan pertama dan berikutnya sesuai dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai melewati garis finish.

- Bila salah arah dalam menggiring bola, ia harus memperbaiki nya tanpa menggunakan anggota badan selain kaki di tempat keselahan yang terjadi dan selama itu pula stopwacth tetap jalan.

e) Penilaian:

Waktu yang ditempuh oleh teste dari mulai aba-aba “ya”

sampai melewati garis finish.

No waktu Kategori 1 <17,10 Sangatbaik 2 17,0 -19,31 Baik

3 19,32 –

21,53

Cukup

4 21,54 – Kurang

(36)

31 f) Norma Penlaian:

Gambar Pelaksanaan:

https://images.app.goo.gl/wbxkUkibLoHxENvZ8

E. Tes Teknik Dalam Cabor Bulu Tangkis 1. Lop

1) Tujuan : Tujuan Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari pukulan lop atlet.

2) Peralatan:

- Shuttelcock - Count - Raket - Tester g) Petugas:

- Adit Firmansyah

- Bigkran Nugraha umazli - Arif Budiman

- Muhammad rahmadanu putra 23,75

5 >23,75 SangatKurang

(37)

32 - Weni Aprilia

- Fitri Agusti Ningsih - Nofa ella Susanti h) Pelaksanaan:

- Pemain berdiri dibagian saat menanti service permainan tunggal.

- Pengumpan memebrikan umpan kepada pemain dengn arah lurus kebagian garis belakang pertahanan

- Pemain bergerak mundur kebelakang untuk melakukan pukul anlop dengan sasaran daerah belakang pertahana lawan.

- Setelah melakukan loppe main berdiri diposisi semula.

- Dan aktivitas dilakukan berulang ulang dengan sebnayak 10x pengulangan

i) Penaian:

Untuk poin yang diberikan terbagi menjadi 3 bagian point.

- Poin1, yakni shuttle cock jatuh diarea luar lapangan permainan bulu tangkus yakni sampingkiri/kanan dan belakang.

- Untuk poin 2, yakni pad bagian setengah kebelakang lapangan.

- Untuk poin 3 pada bagian kolom paling belakang.

j) Norma Penilaian:

No Interval Kategori

1 M +1,5 S <X SangatBaik 2 M+0,5 S <X≤

M+1,5

Baik

(38)

33

3 M -0,5 S <X≤

M+0,5

Cukup

4 M -1,5 S <X≤ M - 0,5

Kurnag

5 X≤ M-1,5 SangatKurang

Keterangan:

M=Mean X

= Skor

S=Standar Devisiasi k) Gambar Pelaksanaan:

F. Test Teknik Dalam Cabor Bola Volly 1. Test Kemampuan Servis Bawah

a) Tujuan:Untuk mengetahui kemampuan service dari atlet bola voly.

b) Peralatan:

- Lapangan bola voli ukuran normal lengkap dengan tiang dan net, dibuat garis-garis yang membatasi sasaran nilai.

(39)

34

- Tiang berukuran2 ,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri.

- Bola voli c) Petugas

- Adit Firmansyah

- Bigkran Nugraha Umazli - Arif Budiman

- Muhammad Rahmadanu Putra - Weni Aprilia

- Fitri Agusti Ningsih - Nofa Ella Susanti d) Pelaksanaan:

- Peserta tes berdiri di daerah servis dan melakukan servis bawah sebanyak 6 kali.

- Peserta dianjurkan untuk mengarahkan bola pada area sasaran nilai tertinggi

e) Penilaian:

- Lapangan dibagi menjadi 5 poin.Yang mana poin satu berada di daerah yang paling dekat net, dan poin 5 berada pada daerah belakang.

- Bola yang dipukul akan dinilai sesuai daerah jatuh nya bola.

f) Norma Penilaian (tabel)

NO Interval Kategori

1 M +1,5 S <X SangatBaik

2 M+0,5 S <X≤

M+1,5

Baik

3 M -0,5 S <X≤

M+0,5

Cukup

(40)

35 4 M -1,5 S <X≤ M -

0,5

Kurang

5 X≤ M-1,5 Sangat Kurang

g) Gambar Pelaksanaan:

G. Test Teknik Dalam Cabor Tenis

1. Hewitt Tennis Achievement Test

a) Tujuan: Untuk melihat akurasi service dari atlet tenis lapangan.

b) Peralatan:

- Raket tenis - Bola tenis

- Lak bam pengukur

- Dua tiang tambahan dengan ukuran 7 kaki - Tali

- Pencatat c) Petugas:

- Adit Firmansyah

- Bigkran Nugraha Umazli - Arif Budiman

- Muhammad Rahmadanu Putra - Weni Aprilia

(41)

36 - Fitri Agusti Ningsih - Nofa Ella Susanti d) Pelaksanaan:

- Teste berdiri dalam posisi service, yakni pada garis belakang.

- Teste akan memukul pukulan services ebanyak 10 kali.

- Bola yang dipukul diberi poin0-5 tergantung jatuh bola tersebut.

- Bola yang dipukul wajib melintasi antara net dengan tali yang telah dibentang diatas net.

- Jika bola yang dipukul tidak melewati tali, maka diberi poin 0.

e) Penilaian:

- Teste memukul bola dengan bola harus melewati tali yang dibentang diatas net. Jika tidak melewati antara 2 tali, maka pukulan tersebut diberi poin 0.

- Bola yang jatuh akan diberi point 0-6 tergantung jatuh bola.Dan poin yang tertinggi iyalah 6.

f) Norma Penilaian:

NO Interval Kategori

1 M +1,5 S <X SangatBaik 2 M+0,5 S <X≤

M+1,5

Baik

3 M -0,5 S <X≤

M+0,5

Cukup

4 M -1,5 S <X≤ M - 0,5

Kurang

5 X≤ M -1,5 SangatKurang

(42)

37 g) Gambar Pelaksanaan:

H. Test Teknik Dalam Cabor Sepak Takraw 1. Test service Takraw

a) Tujuan : Untuk melihat akurasi servis sepak takraw.

b) Peralatan:

- Bola takraw - Lapangan - Alat tulis - Net c) Petugas :

- Adit Firmansyah

- Bigkran Nugraha Umazli - Arif Budiman

- Muhammad Rahmadanu Putra - Weni Aprilia

- Nofa Ella Susanti - Fitri Agusti Ningsih

(43)

38 d) Peralaksanaan :

- Sepak mula dilakukan dalam lingkaran servis dengan berdiri padasalah satu kaki di dalam garis lingkaran.

- Aba-aba“mulai”dengan melempar kan bola sendiri,testi melakukan sepak mula di arahkan kelapangan yangtelah ditandai dengan angka, angka1nilai terendah dan angka 5 nilai tertinggi.

- Setiap testi melakukan sepak mula dalam 3 kali percobaan,setiap percobaan dengan frekuensi 10 kali.Waktu istirahat testi adalah saat menunggu giliran melakukan sepak mula pada percobaan berikutnya.

e) Penilaian:

Skor terakhir yang dicatat adalah jumlah angka yang diperoleh dalam 10kali tiap kesempatan

f) Norma Penilaian (tabel):

g) Gambar Pelaksanaan:

(44)

39 2. Test sipak sila

a) Tujuan: Memainkan bola dengan mennggunakan kaki bagian dalam untuk menerima, menguasai, mengumpan, serta untuk menyelamatkan bola dari serangan lawan

b) Peralatan:

- Bola takraw - Stop watch - Alat tulis c) Petugas:

- Adit Firmansyah

- Bigkran Nugraha Umazli - Arif Budiman

- Muhammad Rahmadanu Putra - Weni Aprilia

- Nofa Ella Susanti - Fitri Agusti Ningsih d) Pelaksanaan:

- Sepak sila dilakukan pada tempat yang telah ditentukan.

- Aba-aba “mulai” testi melakukan sepak sila,

petugas mulai menghidup kan stopwatch serta menghitung frekuensi sepak sila.

- Sepak sila dihitung setelah sepakan pertama.

- Jika bola jatuh dan waktu masih berjalan, testi boleh melakukan sepaksila lagi dan hitungan berlanjut lagi setelah sepakan pertama.

- Aba-aba“berhenti”stopwatch dimatikan testi menghentikan sepak sila.

(45)

40

- Setiap testi melakukan sepak sila dalam tiga kali percobaan, tiap percobaan dengan waktu 1 menit. Waktu istirahat testi adalah saat menunggu percobaan berikutnya.

e) Penilaian:

Skor yang dicatat adalah jumlah frekuensi sepak sila 1 menit pada tiap percobaan

f) Norma Penilaian(tabel):

g) Gambar Pelaksanaan:

I. Test Teknik Dalam Cabor Pencak Silat:

1. Tendangan Sabit

a) Tujuan: Mengukur keauratan ,kekuatan ,kecepatan ,Teknik dan kelincahan pada saat melakukan tendangan, tendangan ini memfokuskan ke target atau body lawan.

b) Peralatan:

(46)

41 - Pecing/target

- Body protector - Matras

- Stopwatch - Dan pluit c) Petugas:

- Adit Firmansyah

- Bigkran Nugraha Umazli - Arif Budiman

- Muhammad Rahmadanu Putra - Weni Aprilia

- Nofa Ella Susanti - Fitri Agusti Ningsih d) Pelaksanaan:

- Pada aba-aba “siap” berdiri dengan posisi kaki menggunakan kuda-kuda Tengah dengan badan menyamping dan posisi tangan didepan body protector.

- Setelah aba-aba “mulai” peserta langsung melakukan tendangan sabit kepecing.

- Setelah melakukan tendangan kembali dengan posisi semula agar bias melindungi body saat lawan menendang.

e) Penilaian: Setiaptendangan yang mengenai bodyprotector lawan maka akan mendapatkan point. Setelah melakukan tendangan Bersiap-siap untuk menangkap kaki lawan Ketika melakukan tendangan balik. Ketika menyerang terdapat 6 kali serangan, jika sudah melakukan 6 serangan Kembali lagi kesikap pasang awal.Point pada pertandinan ganada 3

(47)

42

macamyaitu, 1 point untuk serangan pukulan, 2 point untuk tendangan dan 3 point untuk jatuhan.

f) Norma Penilaian (tabel):

Aspek Sangat baik Baik Cukup Kurang

Keakuratan 9-10 7-8 5-6 1-4

Kekuatan 9-10 7-8 5-6 1-4

Kecepatan 9-10 7-8 5-6 1-4

Teknik 9-10 7-8 5-6 1-4

Kelincahan 9-10 7-8 5-6 1-4

a) Gambar pelaksanaan:

https://images.app.goo.gl/brRTUwoDJw5qVMYu6

(48)

43 BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Komponen kondisi fisik terdiri dari komponen-komponen seperti kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan umum, fleksibilitas, kecepatan, koordinasi, agilitas, dan keseimbangan. Mengembangkan atau meningkatkan kondisi fisik, berarti mengembangkan atau meningkatkan kemampuan fisik (physical abilities) atlet. Adapun Kesegaran jasmani terdiri dari kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan pernafasan-peredaran darah, dan fleksibilitas. Sedangkan komponen kesegaran gerak terdiri dari kecepatan, koordinasi, agilitas, daya ledak otot, dan keseimbangan.

(49)

44

DAFTAR PUSTAKA

Alnova, J., Syafrial, S., & Defliyanto, D. (2022). Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Kemampuan Tembakan Hukuman (Free Throw) dalam Bola Basket Putra Club Basket Tunas Rejang Lebong. SPORT GYMNASTICS : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 3(1), 120–129.

https://doi.org/10.33369/gymnastics.v3i1.13074

Andriyani, M., Yarmani, & Rizky, O. B. (2023). Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Kemampuan Tembakan Hukuman (Free Throw) Dalam Permainan Bola Basket Putra Club Adhyaksa Kepahiang. SPORT GYMNASTICS : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 4(2), 228–238.

https://doi.org/10.33369/gymnastics.v4i2.29244

Hidayat, S., & Haryanto, A. I. (2021). Pengembangan Tes Kelincahan Tendangan Pencak Silat. Jambura Journal of Sports Coaching, 3(2), 74–

80. https://doi.org/10.37311/jjsc.v3i2.11338

Afrizal, A., & Rizal, F. (2022). Survey on Implementation of Adaptive Physical Education Learning in Extraordinary Schools in Aceh Tenggara Regency.

Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI- Journal), 5(3)

Kardiyanto, D. W. (2014). Faktor Penyebab Terjadinya Agresivitas Saat Bertanding pada Atlet Sepakbola Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kab Sumenep. Phederal: Physical Education, Health and Recreation Journal, 8(1), 1393

Ratna, A. N., & Raharjo, A. (2021). Manajemen Pembinaan Prestasi Olahraga Sepak Takraw Demak Tahun 2021. Indonesian Journal for Physical Education and Sport, 2, 82-87.

(50)

45

Alnova, J., Syafrial, S., & Defliyanto, D. (2022). Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Kemampuan Tembakan Hukuman (Free Throw) dalam Bola Basket Putra Club Basket Tunas Rejang Lebong. SPORT GYMNASTICS: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 3(1), 120-129

Andresta, R. A. (2019). Upaya Peningkatan Kemampuan Shooting Free Throw Bola Basket Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas X MIPA1 SMA Negeri 1 Rengat Barat (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau).

Oktafian, A. (2020). Kontribusi Kelenturan dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Basket Pada Atlet Club Bina Muda Kota Pekanbaru (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau).

Sutri, W. (2020). Kontribusi Kelincahan dan Kecepatan Lari Terhadap Keterampilan Menggiring Bolabasket Siswa Putera Kelas VIII SMP Negeri 8 Pekanbaru (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau).

Gambar

Gambar  1.Chest  Pass  (Operan  Dada)Sumber:
Gambar 2. Overhead Pass (Operan di Atas Kepala)
Gambar Pelaksanaan:

Referensi

Dokumen terkait

PROFIL KONDISI FISIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI ATLET BOLA VOLI PUTRI PORPROVSU KOTA BINJAI..

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat kondisi fisik atlet putri Kota Binjai Tahun 2013 yang diperoleh atlet bola voli Kota Binjai Tahun 2013 yang diperoleh

(2) Latihan yang lebih baik pengaruhnya antara latihan intensif dan latihan ekstensif terhadap kemampuan Dribble bola basket pada siswa putra ekstrakurikuler SMP

Hasil penelitian daya tahan aerobik atlet porda bola basket putra Kabuaten Indramayu yang diukur dengan Multystage Fitness Test, atlet yang daya tahan aerobiknya

Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dalam bentuk persentase.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kondisi fisik atlet bola voli se kota Palembang

Hasil penelitian dari analisis kondisi fisik atlet bolavoli putra SMAN 3 Kota Payakumbuh yaitu, 1 Kondisi fisik atlet bolavoli putra SMAN 3 Kota Payakumbuh pada indikator daya tahan

Kesimpulan penelitian ini, Program latihan fisik tim bola basket Universitas Ciputra Surabaya menggunakan metode ekstensif interval sprint-release dan program latihan weight training,

Dapat disimpulkan status kondisi fisik atlet bola basket 5x5 putri di puslatda jatim 100-IV masih kurang dan dapat dievaluasi dari hasil tes yang dapat mencapai target masih kurangg