• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Firm Size, Leverage Dan Kebijakan Dividen Terhadap Return Saham Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Firm Size, Leverage Dan Kebijakan Dividen Terhadap Return Saham Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Firm Size, Leverage Dan Kebijakan Dividen Terhadap Return Saham Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI

Erika Ilfa Syakur 1, Sochib2, Khoirul Ifa3 STIE Widya Gama Lumajang

Email: erikailfasyakur@gmail.com

Abstrak

Salah satu tujuan investor berinvestasi pada suatu perusahaaan untuk mendapatkan return.

Sebelum berinvestasi, investor perlu memperhatikan kinerja keuangan perusahaan dan faktor – faktor yang mempengaruhi return saham. Informasi utama yang dibutuhkan investor adalah informasi akuntansi yang diperlukan untuk menilai resiko investasi maupun perkiraan tingkat pengembalian investasi. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji pengaruh firm size, leverage dan kebijakan dividen terhadap return saham. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari firm size, leverage, kebijakan dividen dan return saham. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan perusahaan industri konsumsi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015 – 2017. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling.

Sampel dari penelitian ini sebanyak 14 perusahaan dari total populasi yang berjumlah 43 perusahaan. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel firm size memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

Sedangkan variabel leverage dan kebijakan dividen tidak memiliki pengaruh terhadap return saham.

Kata kunci : return saham, firm size, leverage, kebijakan dividen Abstract

One of the goals of investors investing in a company is to get a return. Before investing, investors need to pay attention to the company's financial performance and the factors that influence stock returns. The main information needed by investors is accounting information needed to assess investment risk and the estimated rate of return on investment. The purpose of the study isto examine th effect of firm size, leverage and dividend policy on stock returns.

The variables in this study consisted of firm size, leverage, dividend policy and stock returns.

The research method used is a quantitative method with secondary data in the form of annual financial statements of consumption industry companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015 - 2017. The sampling technique used in this study was purposive sampling method. Samples from this study were 14 companies out of a total population of 43 companies. Data analysis using multiple linear regression. The results showed that the firm size variable had a significant influence on stock returns. While the leverage and dividend policy variables have no effect on stock returns.

Keywords: stock returns, firm size, leverage, dividend policy

(2)

PENDAHULUAN

Return saham merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor dalam berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya (Tandelilin, 2010). Jadi, tanpa adanya imbalan yang akan dinikmati dari suatu investasi, maka tentunya investor tidak akan melakukan investasi. Sehingga setiap investor melakukan investasi dengan tujuan utamanya mendapatkan keuntungan yang disebut return.

Sumber – sumber return ada dua komponen utama, yaitu yield dan capital gain (loss). Return saham banyak digunakan sebagai salah satu variabel dalam penelitian, umumnya digunakan sebagai variabel terikat. Parameter yang banyak digunakan dalam penelitian mengenai return saham, di antaranya informasi keuangan perusahaan atau informasi pasar. Dengan informasi keuangan tersebut, investor dapat mengetahui kinerja perusahaan yang digunakan sebagai dasar penilaian investor terhadap saham tersebut.

Firm size merupakan besar kecilnya perusahaan yang ditunjukkan oleh aktiva atau penjualan dalam perusahaan tersebut. Ismail dalam Adiwiratama (2012) menyatakan bahwa besar kecilnya perusahaan akan mempengaruhi kemampuan dalam menanggung risiko yang mungkin timbul akibat berbagai situasi yang dihadapi perusahaaan berkaitan dengan operasinya. Hal ini menunjukkan bahwa unsur ukuran perusahaan secara tidak langsung dapat memengaruhi kinerja perusahaan, dan juga mempengaruhi return saham.

Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Perusahaan yang memilki rasio leverage yang tinggi, maka risiko kerugian akan semakin besar, tetapi juga ada kesempatan mendapatkan laba juga besar. Dan sebaliknya, perusahaan yang memiliki rasio leverage yang kecil akan mempunyai risiko kerugian yang kecil, terutama saat perekonomian menurun. Hal ini juga mengakibatkan rendahnya tingkat hasil pengembalian (return) pada saat perekonomian tinggi (Kasmir, 2012).

Fitri (2017) menunjukkan bahwa rasio leverage tidak berpengaruh terhadap return saham.

Debt to equity ratio yang tinggi mempunyai dampak buruk terhadap kinerja perusahaan, karena tingkat utang yang semakin tinggi berarti berarti beban bunga perusahaan akan semakin besar dan akan mengurangi keuntungan. Dengan tingkat utang yang tinggi dan dibebankan kepada pemegang saham, tentu akan meningkatkan risiko investasi kepada pemegang saham.

Kebijakan dividen mempunyai pengaruh terhadap return saham. Hal itu dapat dilihat ketika perusahaan mengumumkan kenaikan dividen, harga saham meningkat, dan ketika perusahaan mengumumkan penurunan dividen maka harga saham juga menurun. Selain itu, dividen yang meningkat dapat memberikan sinyal kondisi keuangan perusahaan baik sedangkan dividen yang menurun memberikan sinyal kondisi keuangan yang tidak baik (Sudana, 2015).

Besarnya dividen yang akan dibagikan tergantung pada kebijakan dividen yang ditentukan oleh perusahaan. Dalam menentukan besarnya nilai dividen per lembar saham, perusahaan menggunakan dividend payout ratio. Jika dividen yang dibagikan besar maka dapat meningkatkan harga saham dan sekaligus berdampak pada peningkatan return saham.

Banyak penelitian yang telah membahas hubungan antara variabel akuntansi dengan return saham. Namun, dari beberapa penelitian yang ada, masih terdapat ketidakkonsistenan hasil dari penelitian – penelitian tersebut, diantaranya berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fitri (2017), Rizal & Ana (2016), Carlo (2014), Sutriani (2014), Mar’ati (2013) dan Adiwiratama (2012).

(3)

Dari penjelasan tersebut maka peneliti tertarik melakukan pengujian dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Firm Size, Leverage, dan Kebijakan Dividen terhadap Return Saham Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI ”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh firm size terhadap return saham perusahaan industri barang konsumsi tahun 2015 – 2017, pengaruh leverage terhadap return saham perusahaan industri barang konsumsi tahun 2105 -2017, dan pengaruh kebijakan dividen terhadap return saham perusahaan industri barang konsumsi tahun 2015 -2017.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan obyek penelitian yaitu variabel firm size, leverage dan kebijakan dividen dan juga return saham. Penelitian ini menggunakan data sekunder, dimana jenis data yang digunakan merupakan data kuantitatif yang bersumber dari laporan keuangan tahunan pada perusahaan yang dijadikan sampel selama peiode penelitian yang diakses melalui situs www.idx.com.

Populasi yang diambil oleh peneliti yaitu seluruh sektor industri barang konsumsi yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015 – 2017 yang berjumlah 43 perusahaan, sedangkan sampel yang digunakan berjumlah 14 perusahaan yang diambil melalui teknik purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut : Perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan yang telah di audit, memperoleh laba dan juga membagikan dividen pada tahun 2015 – 2017.

Analisis data yang digunakan metode analisis regresi linier berganda, sebelum itu terlebih dahulu harus diuji asumsi klasik, kemudian menguji hipotesis penelitian.

HASIL PENELITIAN

Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel – tabel berikut ini :

Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-

Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-

tailed) Alpha (α) Keterangan

0,367 0,999 0,05 Data Normal

Sumber : Hasil Olah Data, 2019

Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,999 (>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data dinyatakan berdistribusi normal dan model regresi layak digunakan.

Gambar 1. Uji Heteroskedastisitas Sumber : Hasil Olah Data, 2019

Berdasarkan grafik scatterplot pada gambar 1. tampak bahwa sebaran data tidak membentuk pola yang jelas, titik – titik data menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.

(4)

Tabel 2

Hasil Uji Autokorelasi

N d dU 4 - dU Keterangan

42 1,898 1,6617 2,3383 Tidak Terjadi Autokorelasi Sumber : Hasil Olah Data, 2019

Pada tabel 2 dapat dilihat hasil uji Durbin-Watson menunjukkan bahwa nilai d sebesar 1,898 terletak diantara 1,6617 dan 2,3383 (1,6617< 1,898 < 2,3383) sehingga disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif maupun negatif pada model regresi penelitian ini.

Tabel 3

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Firm Size 0,705 1,418 Bebas Multikolinearitas

Leverage 0,603 1,657 Bebas Multikolinearitas

Kebijakan Dividen 0,620 1,612 Bebas Multikolinearitas Variabel Dependen : Return Saham

Sumber : Hasil Olah Data, 2019

Pada tabel 3 menunjukkan bahwa seluruh independent variable dengan nilai tolerance diatas 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas pada model regresi penelitian ini.

Berdasarkan uji asumsi klasik, dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini lolos uji sehingga dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya untuk diolah dalam analisis regresi linier berganda.

Hasil analisis regresi linier untuk persamaan rgresi dapat diliat pada tabel 4 sebagai berikut : Tabel 4

Koefisisien Regresi Berganda Variabel

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

Beta Std. Error Beta

Constant -2,066 0,774

FirmSize (X1) 0,067 0,024 0,478

Leverage (X2) -0,022 0,055 -0,075

Kebijakan Dividen (X3) -0,120 0,072 -0,305

Variabel Dependen : Return Saham Sumber : Hasil Olah Data, 2019

Berdasarkan pada tabel 4 dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi pada penelitian ini yaitu :

Y = -2,066 + 0,067 X1 -0,022 X2 - 0,120 X3

Dari hasil persamaan regresi linier berganda tersebut diketahui Konstanta sebesar -2,066 artinya jika firm size (X1), leverage (X2), dan kebijakan dividen (X3) nilainya 0, maka return saham (Y) nilainya -2,066. Koefisien regresi variabel firm size (X1) sebesar 0,067 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan firm size mengalami kenaikan 1 % maka return saham (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,067. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara firm size dengan return saham, semakin naik firm size maka semakin

(5)

meningkat return saham. Koefisien regresi variabel leverage (X2) sebesar -0,022 ; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan leverage mengalami kenaikan 1 % maka return saham (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0,022. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara leverage dengan return saham, semakin naik leverage maka semakin menurun return saham. Koefisien regresi variabel kebijakan dividen (X3) sebesar -0,120 ; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan kebijakan dividen mengalami kenaikan 1 % maka return saham (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0,120. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara kebijakan dividen dengan return saham, semakin naik kebijakan dividen maka semakin menurun return saham.

Tabel 5 Hasil Uji F Variabel

Independen Alpha (α) Sig. Keterangan

Firm Size, Leverage dan Kebijakan

Dividen

0,05 0,030 Berpengaruh

Variabel Dependen : Return Saham Sumber : Hasil Olah Data, 2019

Berdasarkan pada tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai Sig sebesar 0,030. Artinya nilai signifikan 0,030 lebih dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (firm size, leverage dan kebijakan dividen) bersama – sama berpengaruh terhadap return saham, sehingga model regresi dinyatakan fit atau layak digunakan sebagai model penelitian.

Tabel 6

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R Square

1 0,208

Sumber : Hasil Olah Data, 2019

Berdasarkan pada tabel 6 dapat diketahui bahwa nilai Koefisien determinasi sebesar 0,208.

Artinya, variabel bebas (firm size, leverage, dan kebijakan dividen) mampu menjelaskan return saham sebesar 20,8%. Sedangkan sisanya sebesar 79,2% dijelaskan oleh faktor – faktor lain selain variabel yang telah diteliti.

Tabel 7 Hasil Uji Hipotesis

Variabel Independen Sig. Alpha (α) Keterangan

FirmSize 0,008 0,05 Berpengaruh

Leverage 0,688 0,05 Tidak Berpengaruh

Kebijakan Dividen 0,105 0,05 Tidak Berpengaruh Variabel Dependen: ReturnSaham

Sumber: Hasil Olah Data, 2019

Pengujian hipotesis 1 menyatakan bahwa firm size berpengaruh terhadap return saham.

Berdasarkan tabel 7 dapat dijelaskan bahwa untuk variabel firm size menunjukkan nilai sig sebesar 0,008. Nilai tersebut lebih kecil daripada nilai α = 0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1

diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa firm size berpengaruh terhadap return saham.

(6)

Pengujian hipotesis 2 menyatakan bahwa leverage berpengaruh terhadap return saham.

Berdasarkan tabel 7 dapat dijelaskan bahwa untuk variabel leverage menunjukkan nilai sig sebesar 0,688. Nilai tersebut lebih besar dibandingkan dengan nilai α = 0,05 yang berarti bahwa H0 diterima dan H2 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap return saham.

Pengujian hipotesis 3 menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh terhadap return saham. Berdasarkan tabel 7 dapat dijelaskan bahwa untuk variabel kebijakan dividen menunjukkan nilai sig sebesar 0,105. Nilai tersebut lebih besar dibandingkan dengan nilai α = 0,05 yang berarti H0 diterima dan H3 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap return saham.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa firm size yang memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. Besarnya aset atau aktiva dapat menjamin suatu perusahaan mampu menghasilkan laba. Perusahaan skala besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana pada tahap ini perusahaan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu lama dan juga lebih stabil sehingga mampu menghasilkan laba. Dengan prospek perusahaan yang baik tersebut, investor tertarik untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan tersebut. Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya firm size mempengaruhi return yang akan diperoleh oleh investor. Hasil tersebut sependapat dengan teori yang menyatakan bahwa Kultur perusahaan yang kuat dapat memengaruhi kinerja perusahaan, dimana kultur perusahaan yang kuat tersebut akan terbentuk dari berbagai faktor seperti jenis industri, ukuran perusahaan, dan lingkungan yang mempengaruhi perusahaan itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa unsur ukuran perusahaan berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja perusahaan. Selain itu, hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Daniati & Suhairi (2006), Sugiarto (2011) dan Rizal & Ana (2016) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap return saham. Akan tetapi, berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Adiwiratama (2012), Mar’ati (2013), dan Aisah & Mandala (2016) yang menyebutkan bahwa total aset atau size perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham.

Berdasarkan hasil uji hipotesis kedua menunjukkan bahwa leverage tidak memiliki pengaruh terhadap return saham. Debt equity ratio (DER) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan kewajibannya untuk membayar hutang dengan ekuitas atau modal sendiri.

Sehingga memberikan jaminan seberapa besar hutang perusahaan dijamin oleh modal sendiri.

DER yang tinggi berdampak buruk terhadap suatu kinerja perusahaan karena tingkat utang yang tinggi akan meningkatkan risiko investasi pemegang saham. Investor tidak tertarik menanamkan sahamnya pada perusahaan yang memiliki risiko yang tinggi. ketidaktertarikan tersebut menyebabkan harga saham stabil dan tidak mempengaruhi return saham. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa DER tidak mempengaruhi return saham. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori Ang (2001) yang menyatakan bahwa Debt to Equity ratio (DER) merupakan rasio keuangan yang dapat mempengaruhi return saham. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Fitri (2017) yang menyatakan bahwa secara parsial leverage tidak berpengaruh terhadap return saham. Akan tetapi, berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sutriani (2014) yang menyatakan bahwa leverage (debt equity ratio) memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham.

Berdasarkan hasil uji hipotesis ketiga bahwa kebijakan dividen tidak memiliki pengaruh terhadap return saham. Dividend payout ratio merupakan prosentase laba yang dibagikan kepada pemegang saham dari laba yang diperoleh perusahaan. Jika rasio ini besar berarti

(7)

perusahaan tersebut mengalokasikan keuntungannya untuk para pemegang saham, dan sebaliknya jika rasio kesil maka perusahaan mengalokasikan sebagian laba bersihnya untuk memenuhi kebutuhan internalnya. Hal ini menunjukkan besarnya dividen tergantung pada pengalokasian laba pada perusahaan tersebut yang artinya tidak ada batasan dalam pembagian dividen. Sehingga return yang akan di dapatkan tidak dapat diprediksi. Hal ini berarti dividend payout ratio tidak dapat dijadikan sebagai alat untuk memprediksi return saham oleh investor. Hasil penelitian ini sependapat dengan teori dividend irrelevance theory yang dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). Dalam teori ini, kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan. Modigliani dan Miller menyatakan pendapatnya bahwa nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam mendapatkan pendapatan dan risiko bisnis, dan cara pembagian arus pendapatan menjadi dividen dan laba ditahan tidak memengaruhi nilai perusahaan. Inti dari pendapat MM yaitu pengaruh pembayaran dividen terhadap kemakmuran pemegang saham di-offset sepenuhnya oleh cara – cara pembelanjaan investasi yang dilakukan perusahaan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Antara (2011) dan Fitri (2017) yang menyatakan bahwa dividend payout ratio tidak memiliki pengaruh terhadap return saham Akan tetapi, berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Carlo (2014) yang menyatakan bahwa DPR berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini yaitu firm size memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan industri barang konsumsi yang tercatat di BEI tahun 2015 – 2017, leverage tidak berpengaruh terhadap return saham perusahaan industri barang konsumsi yang tercatat di BEI tahun 2015 – 2017 dan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap return saham perusahaan industri barang konsumsi yang tercatat di BEI tahun 2015 – 2017.

Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk tidak hanya menggunakan sektor industri barang konsumsi saja tetapi menggunakan sektor lain yang terdapat di Bursa Efek Indonesia sehingga dapat menambah jumlah sampel dalam waktu pengamatan yang lebih lama sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang akan lebih dapat digeneralisasikan. Selain itu, diharapkan menggunakan obyek penelitian yang lebih luas dengan menambahkan variabel penelitian dan mempelajari berbagai literatur dalam menentukan variabelnya karena hasil R Square hanya menunjukkan 20,8%.

DAFTAR PUSTAKA

Adiwiratama, J. (2012). Pengaruh Informasi Laba, Arus Kas dan Size Perusahaan Terhadap Return Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Humanika, 2.1, 1–25.

Aisah, A. N., & Mandala, K. (2016). PENGARUH RETURN ON EQUITY, EARNING PER SHARE, FIRM SIZE DAN OPERATING CASH FLOWTERHADAP RETURN SAHAM. E-Jurnal Manajemen Unud, 5(11), 6907–6936.

Ang, R. (2001). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Indonesia: Mediasoft.

Carlo, M. A. (2014). Pengaruh Return On Equity, Dividend Payout Ratio, dan Price to Earning Ratio pada Return Saham. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 7.1(Januari), 151–164. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Daniati, N., & Suhairi. (2006). Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor, dan Size Perusahaan terhadap Expected Return Saham (Survey Pada Industri Textile dan Automotive yang Terdaftar Di BEJ). Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.

(8)

Fitri, R. (2017). Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI). JIBEKA, 11(2), 32–37.

Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Mar’ati, F. S. (2013). Pengaruh Firm Size Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 - 2009. Among Makarti, 6 No. 12, 66–79.

Rizal, N., & Ana, S. R. (2016). Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas serta Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI tahu 2012-2014). Jurnal Spread, 6(2), 65–76.

Sudana, I. M. (2015). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik (2nd ed.).

Jakarta: Erlangga.

Sugiarto, A. (2011). ANALISA PENGARUH BETA , SIZE PERUSAHAAN, DER DAN PBV RATIO TERHADAP RETURN SAHAM. Jurnal Dinamika Akuntansi, 3(1), 8–14.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis(Ketiga). Bandung: Alfabeta.

Irdiana, S. (2016). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Katagori Saham Blue Chips di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011- 2014. Wiga: Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi, 6(1), 15-26.

Sutriani, A. (2014). Return Saham Dengan Nilai Tukar Sebagai Variabel Moderasi Pada Saham Lq-45. Journal Of Bussiness and Banking, 4(1), 67–80.

Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi (Pertama). Yoyakarta:

Kanisius.

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut, yaitu : analisis covid 19 pada tingkat

SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dapat diambil kesimpulan bahwa besar pengaruh Earning Per Share terhadap harga saham pada PT Matahari Putra Prima Tbk yaitu sebesar 3,10%, uji