• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM Yesi Awlia¹, Rozana Eka Putri², Momon Dt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM Yesi Awlia¹, Rozana Eka Putri², Momon Dt"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

Yesi Awlia¹, Rozana Eka Putri², Momon Dt. Tanamir2

¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat yesiawlia917@gmail.com

ABSTRACT

This research is based on the low learning outcomes of students of class VIII IPS SMPN 2 Tanjung Raya Agam regency. This is caused by several factors such as lack of attention from parents, lack of parental care to students, which causes students to be less active in the learning process. The purpose of this research to reveal how much influence the family environment and learning facilities on student social studies students at class VIII SMPN 2 Tanjung Raya Agam Regency. The type of this research is descriptive correlation. The population in this study is the students of class VIII IPS SMPN 2 Tanjung Raya in 2016/2017 academic year as many as 75 students. The sampling technique is using proportional random sampling. So, the sample in this study as is 43 students. The research instrument using questionnaire data. The data analysis using descriptive and inferential analysis. The results show that there are: (1) The significant influence between family environment to students learning outcomes of social studies with correlation coefficient (r) 0,375 and sig 0,013 < α 0,05). (2) The significant influence between learning facility on IPS learning result with correlation coefficient (r) 0,359 and sig 0,018 < α 0,05). And (3) The significant influence between family environment and student learning facility along with IPS learning result with double correlation coefficient (R) equal to 0,350 and sig 0,001 < α 0,05. So it can be concluded that the family environment and learning facilities affect the learning outcomes, the higher the family environment in the process of learning at home and school and the better learning facilities at home students, the results will be better learning.

Keywords: Family environment, learning facilities, learning outcomes

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia, karena dengan pendidikan manusia memperoleh pengetahuan, nilai, sikap serta keterampilan.

Pendidikan juga menjadi faktor penentu keberhasilan dan kesiapan bangsa dalam menghadapi tantangan global. Melalui pendidikan kualitas sumber daya manusia

dapat ditingkatkan, sehingga memiliki kemampuan dan keterampilan untuk membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik.

Fungsi pendidikan yang begitu besar dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas membuat pemerintah Indonesia sangat memperhatikan pendidikan bagi warga negaranya, semua itu dapat

(2)

dilihat dengan didirikannya sekolah gratis dan diberinya bantuan yang cukup besar tersebut tidak bisa diabaikan begitu saja, karena tanpa kerjasama maka usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tidak akan tercapai walaupun sudah berupaya keras.

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi semua orang, terlebih lagi di era yang canggih dan modern seperti saat ini. Pendidikan dianggap begitu penting karena sejak lahir manusia tidak bisa berbuat sesuatu untuk kepentingan dirinya sendiri, mempertahankan hidup maupun merawat dirinya sendiri sehingga harus bergantung pada orang lain yang dalam hal ini adalah orang tua. Orang tua sendiri juga secara kodrati mempunyai kewajiban mendidik anak agar anak dapat hidup mandiri dan lebih baik dari orang tua mereka sesuai dengan yang mereka harapkan. Pendidikan dianggap sangat penting menurut Undang- Undang RI No. 20 Tahun 2003.

Menurut Subadi (2010), Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya secara spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan, serta kedewasaan yang

diperlukan dirinya dan masyarakat. Dalam dunia pendidikan, belajar dimaknai dengan adanya perubahan sikap positif untuk membentuk keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru dari suatu pengalaman dan pembelajaran.

Hasil belajar adalah kemampuan yang di peroleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap (Mulyono dalam Fenti (2016).

Evaluasi atau pengukuran keberhasilan hasil belajar dapat dilihat dari tiga ranah, ketiga ranah tersebut adalah ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Di bawah ini akan dijelaskan ketiga ranah tersebut: 1). Ranah kognitf, berguna untuk mengukur keberhasilan siswa berkaitan dengan aspek pengetahuan siswa tentang materi pelajaran, 2). Ranah afektif, berguna untuk mengukur keberhasilan siswa dilihat dari cara mengenali sikap dan perbuatan siswa dengan kata lain perilaku peserta didik, dan 3). Ranah psikomotorik berfungsi untuk melihat aspek ketrampilan yang melibatkan fungsi syaraf dan otot; dan fungsi psikis.

Menurut Djamarah (2002:142-167), mengatakan bahwa, Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar dapat

(3)

dibedakan menjadi dua, yaitu faktor yang berasal dari dalam siswa (internal) dan faktor yang berasal dari luar siswa (eksternal). Faktor internal dibedakan menjadi dua yaitu kondisi fisiologis dan psikologis. Yang dimana kondisi fisiologis adalah keadaan fisik seseorang seperti keadaan panca indera (mata, hidung, pengecap, telinga, dan tubuh). Orang yang memiliki gangguan fisik biasanya akan kesulitan menerima pelajaran dan akan membuat hasil belajar mereka kurang optimal. Sedangkan kondisi psikologis yaitu, minat, kecerdasan, bakat, dan motivasi.

Faktor eksternal dibedakan menjadi dua yaitu faktor lingkungan dan faktor instrumental. Yang dimana faktor lingkungan yaitu, lingkungan alami, lingkungan sosial (lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat). Sedangkan faktor instrumental yaitu, kurikulum, program, sarana dan fasilitas belajar.

Setiap lingkungan keluarga harus menciptakan suasana yang menyenangkan untuk anak-anaknya, sehingga anak merasa nyaman dan senang ketika mereka berada di dalam rumah. Untuk menumbuhkan motivasi belajar anak maka lingkungan keluarga harus memenuhi faktor-faktor dalam lingkungan keluarga. Menurut Abu

Ahmadi dan Widodo (2004:85-88) yaitu:

cara orang tua mendidik, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga”.

Fasilitas belajar yang baik dan memadai akan membuat proses pembelajaran lebih kondusif dan nyaman, sehingga hasil belajar yang dicapai memuaskan. Fasilitas belajar bisa meliputi fasilitas yang dimiliki sekolah dan dimiliki siswa. Fasilitas sekolah meliputi gedung, ruang kelas, perlengkapan pembelajaran dan perpustakaan, sedangkan fasilitas belajar yang dimiliki siswa meliputi perlengkapan belajar individu meliputi buku dan alat tulis, ruang belajar yang nyaman dan akses internet. Ketersedian dan kelengkapan fasilitas belajar akan memudahkan siswa untuk belajar sehingga siswa akan terdorong dan semangat untuk belajar.

METODE PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif korelasional.

Menurut Arikunto (2006:213) menguraikan deskriptif korelasional adalah suatu penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SMP Negeri 2 Tanjung Raya

(4)

Kabupaten Agam kelas VIII yang berjumlah 75. Dapat dilihat di tabel. 2 di bawah ini yang merupakan populasi perkelas siswa/i kelas VIII SMP Negeri 2 Ranjung Raya Kabupaten Agam.

Tabel 2. Populasi Kelas VIII SMP Negeri 2 Ranjung Raya Kabupaten Agam

No Kelas Jumlah Siswa

1 VIII.1 23

2 VIII.2 23

3 VIII.3 29

Total 75

Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 2 Ranjung Raya Kabupaten Agam Tahun 2016

Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik slovin dapat ditarik jumlah anggota sampel yang akan dijadikan responden.

pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan menggunakan teknik

“proportional random sampling”. Rincian jumlah sampel perangkatan yang dihitung secara proporsional, rumusnya sebagai berikut:

Berikut ini merupakan jumlah sampel untuk masing-masing kelas VIII tahun ajaran 2016/2017 SMP Negeri 2 Tanjung Kabupaten Agam. Dapat dilihat dari tabel.3

dibawah ini mengenai jumlah sampel masing-masing kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Raya.

Tabel 3. Jumlah Sampel Kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Raya Kabupaten Agam

No Kelas Jumlah Siswa

Jumlah Sampel Perkelas

1 VIII.1 23 13

2 VIII.2 23 13

3 VIII.3 29 17

Total 75 43

Sumber: Pengelolahan Data Sekunder, 2016

Sesuai dengan jenis data yang diperlukan, jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup yang menggunakan Ordinal (bertingkat) dengan alternatif beberapa jawaban.

Instrumen yang digunukan untuk melihat lingkungan keluarga, fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Raya adalah angket dalam bentuk Ordinal (bertingkat), sedangkan data hasil belajar siswa menggunakan hasil dari UTS. Penelitian ini adalah analisis deskriptif untuk mengungkapkan aspek yang diteliti dengan menggunakan melihat tingkat capaian responden. Sedangkan analisis data inferensial menggunakan rumus korelasi sederhana dan berganda, rumus regresi sederhana dan berganda, selanjutnya uji keberartiannya menggunakan uji t dan uji F.

(5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini menunjukkan lingkungan keluarga tergolong baik yaitu dengan tingkat capaian responden sebesar 82,32% dan fasilitas belajar siswa juga tergolong sangat baik karena tingkat capaian responden sebesar 92,27%, sedangkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS sudah tergolong baik karena rata-rata nilai yang diperoleh adalah sebesar 78,79% yang berarti lebih besar dari KKM yang telah ditetapkan. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis data secara inferensial, ditemukan;

Pertama, Terdapat pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Raya Kabupaten Agam, bahwa nilai thitung 2,593 > ttabel 1,681, dan signifikan sebesar 0,013 < α 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti terdapat hubungan positif yang signifikan anatara lingkungan keluarga terhadap hasil belajar IPS. Besarnya angka pengaruh yang diperoleh sebesar 14,1% sama dengan 0,141 yang berarti pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar berkriteria sangat rendah.

Menurut Setp Mulyadi (2016:194), Keharmonisan keluarga sangat membantu individu melewati masa-masa sulit ketika

menjalani proses belajar. Orang tua dan anggota keluarga dapat memberikan dukungan agar stres yang dialami siswa tidak mengganggunya dalam belajar.

Keharmonisan keluarga ini menjadi penting karena menjadi hal yang berpengaruh secara tidak langsung dengan capaian prestasi akademis siswa.

Kedua, Terdapat pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Raya Kabupaten Agam, terdapat pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Raya Kabupaten Agam, bahwa nilai thitung 2,461 > ttabel 1,681, dan signifikan sebesar 0,018 < α 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti terdapat hubungan positif yang signifikan anatara lingkungan keluarga terhadap hasil belajar IPS. Besarnya angka pengaruh yang diperoleh ialah 12,9% sama dengan 0,129 yang berarti pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar berkriteria sangat rendah.

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004:88), “keadaan peralatan seperti pensil, tinta, penggaris, buku tulis, buku pelajaran, jangka akan membentuk ke lancaran dalam belajar”. Jadi, kurangnya fasilitas belajar akan menghambat siswa

(6)

untuk belajar. Oleh karena itu orang tua harus memahami akan pentingnya fasilitas belajar di rumah, orang tua harus menciptakan iklim yang kondusif untuk belajar anaknya dengan menyediakan fasilitas belajar.

Ketiga, Analisis terhadap data penelitian menunjukkan bahwa Fhitung 7,830

> Ftabel 3,230, dan signifikan sebesar 0,001 <

α 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti terdapat hubungan positif yang signifikan anatara lingkungan keluarga terhadap fasilitas belajar siswa secara bersama-sama dengan hasil belajar IPS.

Analisis hipotesis ketiga menggambarkan bahwa lingkungan keluarga dan fasilitas belajar secara bersama-sama memberikan kpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS SMP Negeri 2 Tanjung Raya sebesar 28,1% sama dengan 0,281 yang berarti pengaruh secara bersama-sama terhadap hasil belajar berkriteria rendah.

Menurut Muhibbin Syah (2002) , faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada pada diri manusia. Faktor internal dapat digolongkan yaitu, faktor fisiologis (kesehatan dan cacat tubuh) dan faktor psikologi (intelegensi, sikap, bakat, minat,

dan motivasi). Sedangkan faktor eksternal, secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.

Keberhasilan seseorang siswa dalam belajar dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa. Di sekolah siswa akan dinilai keberhasilannya melalui tes hasil belajar. Hasil belajar yang baik merupakan sesuatu yang diharapkan oleh siswa, guru, sekolah maupun orang tua. Keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar yang baik dipengaruhi banyak faktor salah satunya lingkungan keluarga dan fasilitas belajar di rumah. Apabila kedua itu terpenuhi, serta dimanfaatkan secara baik dan semestinya maka proses belajar siswa bisa lebih optimal dan dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.

Hal tersebut menunjukkan bahwa lingkungan keluarga dan fasilitas belajar positif terhadap hasil belajar, ini menunjukkan bahwa dengan lingkungan keluarga yang baik serta fasilitas yang tinggi akan menyebabkan peningkatan hasil belajar siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa makin baik lingkungan keluarga dan fasilitas belajar yang tersedia, maka makin baik pula prestasi belaajr yang dapat diraih oleh siswa.

(7)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara lingkungan keluarga terhadap hasil belajar IPS yaitu dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,375 dan nilai thitung 2,593 >

ttabel 1,681 dengan nilai sig 0,013 < α 0,05.

2. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara fasilitas belajar siswa dengan hasil belajar IPS yaitu dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,359 dan nilai thitung 2,461 >

ttabel 1,681 dengan nilai sig 0,018 < α 0,05).

3. Terdapat pengarug positif yang signifikan antara lingkungan keluarga dan fasilitas belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar IPS yaitu dengan koefisien korelasi (R) sebesar 0,350 dan nilai Fhitung 7,830

> Ftabel 3,230 dan sig 0,001 < α 0,05.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Widodo. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Arikunto, Suharisimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Belajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psokologi Belajar. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Lestari, Fenti. 2016. Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Fasilitas Belajar terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA N 2 Kebumen Tahun Pelajaran 2015/2016.

Mulyadi, Setp dkk. 2016. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan teori- teori baru dalam psikologi. Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada.

Muhibbin Syah. 2002. Psikologi Belajar.

Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Subadi, Tjipto. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Surakarta: FKIP- UMS.

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap pengaruh strategi Inquiri terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas VIII SMP N 2 Kota Solok, dapat ditarik