• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, LINGKUNGAN SEKOLAH, MINAT BELAJAR TERHADAP KESULITAN BELAJAR SISWA

KELAS VII SMP NEGERI 22 PADANG PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

Efrinaldi1, Yesmira Syamra2, Alfattory Rheza Syahrul2

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Efrinaldi378@ gmail.com

ABSTRACT

This study aims to analyze: 1) the influence of the family environment on the interest of students of class VII in the subjects of integrated IPS in SMPN 22 Padang. 2) the influence of school environment on the interest of students of class VII in Integrated Social Science subject at SMP N 22 Padang. 3) the influence of the family environment on the difficulties of studying the seventh grade students on Integrated IPS subjects in SMP N 22 Padang. 4) the influence of the school environment on the difficulties of students studying in grade VII on Integrated Social Studies subjects in SMP N 22 Padang. 5) the influence of interest in learning to the difficulties of students studying in grade VII in social studies subjects in SMP N 22 Padang. The time of this study was conducted in February 2017. Data analysis techniques are descriptive, Inductive and Path analysis. The results showed that: The first family environment had a significant effect on the interest of students in grade VII SMPN 22 Padang on integrated IPS subjects, which obtained the value of coefficient of line 0,403 and titung 4,290> ttable 1,97.

Both school environments have a significant effect on the interest of students in grade VII SMPN 22 Padang on integrated IPS subjects, which obtained the value of coefficient lane 0.406 and tcount 4.950> ttabel 1.97. The three family environments have a significant effect on the difficulties of students studying in grade VII SMPN 22 Padang on integrated IPS subjects, where the coefficient values of paths -0.401 and taham 4,573> ttable 1,97 are obtained. The four school environments have a significant effect on the difficulties of students studying in grade VII SMPN 22 Padang on integrated IPS subjects, which obtained the coefficient of lines -0.214 and tcount 2.441> ttabel 1.97. The five learning interests had a significant effect on the difficulties of students in grade VII SMPN 22 Padang on integrated IPS subjects, which obtained the coefficient of the path - 0.225 and tcount 2.791> ttabel 1.97.

Keywords: Family Environment, School Environment, Learning Interest and Learning Difficulties

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena dengan pendidikan manusia dapat berdaya guna dan mandiri. Menurut Undang-undang No. 20 Bab 1 Tahun 2003 sistem pendidikan Nasional dijelaskan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak budi mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Khususnya pada proses belajar mengajar yang tidak pernah lepas dari

bermacam hal yang dipengaruhinya, baik itu dating dari dalam induvidu maupun dari luar individu itu sendiri.

Karena dalam menjalankan proses belajar mengajar seseorang akan senantiasa berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, dimana interaksi tersebut dapat membawa pengaruh yang positif dan negative pada proses belajar mengajar siswa.

Dalam hal ini pengaruh positif dan negative tersebut akan mempengaruhi tujuan pendidikan yang ingin dicapai dalam proses belajar mengajar, pengaruh positif yang diharapkan karena akan dapat mendorong siswa untuk belajar dengan baik guna mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan pengaruh negative akan menjadi penghambat bagi siswa dalam mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata lain siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar.

Berdasarkan nilai MID semester mata pelajaran IPS Terpadu hasil observai awal yang dilakukan diketahui bahwa masih banyaknya hasil belajar dibawah rata-rata atau tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM). Hal itu dibuktikan

(3)

dengan dari 260 siswa kelas VII hanya 145 orang siswa yang memiliki nilai MID diatas KKM sedangkan 115 orang siswa memperoleh nilai dibawah KKM. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa masih rendah, karena masih banyak siswa yang harus mengikuti remedial.

Dari penjelasan diatas terlihat bahwa proses pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 22 Padang belum berhasil dengan maksimal, karena hasil yang dicapai masih jauh dari yang diharapkan. Masih banyak siswa yang merasa kesulitan dalam mempelajari mata pelajaran IPS Terpadu. Diduga salah satu faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar di SMP Negeri 22 Padang adalah lingkungan keluarga. . Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan seseorang sebelum ia memasuki lingkungan yang lebih besar.

Selain faktor lingkungan keluarga faktor eksternal lain yang berpengaruh terhadap kesulitan belajar yaitu lingkungan sekolah.

Lingkungan sekolah dapat

membentuk kepribadian siswa melalui pembelajaran dan peraturan- peraturan yang ada di sekolah.

Lingkungan sekolah juga memberikan pengajaran yang belum didapat dari lingkungan keluarga. kondusif tidaknya lingkungan sekolah dapat mempengaruhi semangat belajar seseorang.

Selain faktor lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah, terdapat faktor internal yang mempengaruhi kesulitan belajar yaitu minat. Minat mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar. Bila seseorang tidak memiliki minat dan perhatian yang besar terhadap objek yang dipelajari maka sulit diharapkan memperoleh hasil yang baik, apabila siswa belajar dengan minat dan perhatian yang besar terhadap objek yang dipelajari , maka siswa tidak akan merasa kesulitan dalam belajar, selain itu jika minat didukung dengan lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah maka siswa akan terdorong untuk melakukan kegiatan belajar lebih baik lagi sehingga hasil belajar yang akan dicapai optimal. Dengan begitu siswa

(4)

tidak akan lagi merasa kesulitandalam mempelajari mata pelajaran IPS.

HIPOTESIS

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa kelas VII SMP N 22 Padang pada mata pelajaran IPS terpadu.

2. Diduga lingkungan sekolah berpengaruh signifikan terhadap minat belajar kelas VII SMP N 22 Padang pada mata pelajaran IPS terpadu.

3. Diduga lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap kesulitan belajar siswa kelas VII SMP N 22 Padang pada mata pelajaran IPS terpadu.

4. Diduga lingkungan sekolah berpengaruh signifikan terhadap kesulitan belajar siswa kelas VII SMP N 22 Padang pada mata pelajaran IPS terpadu.

5. Diduga minat belajar berpengaruh signifikan terhadap kesulitan belajar siswa kelas VII SMP N 22

Padang pada mata pelajaran IPS terpadu.

METODE PENELETIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif.

Menurut Arikunto (2010:3) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksud untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.

Sedangkan menurut Siregar (2013:15)”penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui antar dua variabel atau lebih”.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Padang yang beralamat di JL. Tut Wuri Siteba Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Dimana penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2017.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP N 22 Padang yang berjumlah 260 orang. Populasi yang menjadi sampel adalah 155 orang siswa dengan teknik pengambilan sampel yaitu proportional random sampling

(5)

dengan menggunakan rumus Issac dan Michael dengan nilai kritis 5%.

Skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skalalikert.

Sebelum angket disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Uji validitas menunjukan sejauh mana ketepatan, kesesuaian, atau kecocokan alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah penyataan dinyatakan valid apabila nilai corrected item- total coreelation ≥ r tabel 0,361.

Menurut Nunnally (dalam Ghozali, 2012:48) suatu konstruk atau variable dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha>0,70. Untuk mengukur reliabilitas dilihat darinilai Cronbac Alpha dengan menggunakan bantuan program SPSSS versi 16.0.

Dalam penelitian ini uji coba telah lulus uji validitas dan uji reabilitas.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat Capaian Responden (TCR) Variabel.

Berdasarkan TCR dari masing-masing variabel bahwa rata- rata skor variabel kesulitan belajar adalah sebesar 3,92 dengan TCR 78,32 dengan kategori cukup baik.

Rata-rata skor variabel Lingkungan keluarga adalah sebesar 3,82 dengan TCR 76,38 dengan kategori cukup baik. Rata-rata skor variabel Lingkungan sekolah adalah sebesar 3,90 dengan TCR 77,92 dengan kategori cukup baik. Sedangkan rata- rata skor variabel minat belajar adalah sebesar 3,88 dengan TCR 77,67 dengan kategori cukup baik.

Hasil Uji Hipotesis

a. Hipotesis pertama penelitian adalah “lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa. Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis pertama diketahui koefisien jalur pengaruh lingkungankeluarga terhadap minat belajar (Px3x1) adalah 0,403 dengan nilai t hitung adalah

(6)

4,290dan nilai signifikansi 0,000.

Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,008 < 0,05). Hal ini berarti hipotesis pertama diterima pada tingkat kepercayaan 95%.

b. Hipotesis kedua penelitian adalah

“lingkungan sekolah berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa.Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis kedua diketahui koefisien jalur pengaruh lingkungan sekolah terhadap minat belajar (Px3x2) adalah 0,406 dengan nilai t hitung adalah 4,90 dan nilai signifikansi 0,000. Nilai nilai signifikansi lebih besar dari alpha (0,000 < 0,05). Hal ini berarti hipotesis kedua diterima pada tingkat kepercayaan 95%.

c. Hipotesis penelitian adalah

“lingkungan keluarga terhadap kesulitan belajar. Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis ketiga diketahui koefisien jalur pengaruh lingkungan keluarga terhadap kesulitan belajar (Pyx1) adalah 0,401 dengan nilai t hitung adalah 4,573 dan nilai signifikansi 0,000.

Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,000 < 0,05). Hal ini

berarti hipotesis ketiga diterima pada tingkat kepercayaan 95%.

d. Hipotesis penelitian adalah

“lingkungan sekolah berpengaruh signifikan terhadap kesulitan belajar. Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis keempat diketahui koefisien jalur pengaruh lingkungan sekolah terhadap kesulitan belajar (Pyx2) adalah 0,214 dengan nilai t hitung adalah 2,441 dan nilai signifikansi 0,016. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,016<

0,05). Hal ini berarti hipotesis keempat diterima pada tingkat kepercayaan 95%.

e. Hipotesis penelitian adalah “minat belajar berpengaruh signifikan terhadap kesulitan belajar siswa . Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis kelima diketahui koefisien jalur pengaruh minat belajar terhadap kesulitan belajar (Pyx3) adalah 0,225 dengan nilai t hitung adalah 2,791 dan nilai signifikansi 0,006. Nilai nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (0,001< 0,05). Hal ini berarti hipotesis kelima diterima pada tingkat kepercayaan 95%.

(7)

Setelahdi lakukan análisis jalur sub I dan II,maka dapat digambarkan bagan hasil análisis jalur sebagai berikut :

-0,225

KESIMPULAN

Berdasarkan kepada permasalahan, pertanyaan penelitian danpembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa kelas VII SMP N 22 Padang pada mata pelajaran IPS Terpadu.

Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,403 dan thitung sebesar 4,290> ttabel sebesar 1,97 dengan nilai signifikan 0,000<

0,05 berarti Ha diterima dan Ho

ditolak. Artinya apabila lingkungan keluarga meningkat

sebesar satu-satuan, maka minat belajar akan meningkat sebesar 0,403 satuan dengan asumsi variabel lingkungan sekolah tetap.

2. Lingkungan sekolah berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa kelas VII SMP N 22 Padang pada mata pelajaran IPS Terpadu.

Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,406 dan thitung sebesar 4,950< ttabel sebesar 1,97 dengan nilai signifikan 0,000 <

0,05 berarti Ha diterima dan Ho

ditolak. Artinya apabila lingkungan sekolah meningkat sebesar satu-satuan, maka minat

Lingkungan Keluarga (X1)

Lingkungan Sekolah (X2)

Minat Belajar (X3)

Kesulitan Belajar (Y) -0,401

1 0,650

2 0,643

0,403

0,406

-0,214

(8)

belajar akan meningkat sebesar 0,406 satuan dengan asumsi variabel lingkungan keluarga tetap.

3. Lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap kesulitan belajar siswa kelas VII SMP N 22 Padang pada mata pelajaran IPS Terpadu. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar -0,401 dan thitung sebesar 4,573 > ttabel sebesar 1,97 dengan nilai signifikan 0,000

< 0,05 berarti Ha diterima dan Ho

ditolak. Artinya lingkungan keluarga meningkat sebesar satu- satuan, maka kesulitan belajar akan menurun sebesar 0,401 satuan dengan asumsi variabel lingkungan sekolah dan minat belajar tetap.

4. Lingkungan sekolah berpengaruh terhadap kesulitan belajar siswa kelas VIISMP N 22 Padang pada mata pelajaran IPS Terpadu.

Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar -0,214 dan thitung sebesar 2,441 > ttabel sebesar 1,97 dengan nilai signifikan 0,016<

0,05 berarti Ha diterima dan Ho

ditolak. Artinya apabila lingkungan sekolah meningkat

sebesar satu-satuan, maka kesulitan belajar akan menurun sebesar 0,214 satuan dengan asumsi variabel lingkungan keluarga dan minat belajar tetap.

5. Minat belajar berpengaruh signifikan terhadap kesulitan belajar siswa kelas VII SMP N 22 Padang pada mata pelajaran IPS Terpadu. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar -0,225 dan thitung sebesar 2,791 > ttabel sebesar 1,97 dengan nilai signifikan 0,006

< 0,05 berarti Ha diterima dan Ho

ditolak. Artinya apabila minat belajar meningkat sebesar satu- satuan, maka kesulitan belajar akan menurun sebesar 0,225 satuan dengan asumsi variabel lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah tetap.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ahmadi, A. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

(9)

Arikunto, S. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sardiman, A. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Siregar, S. (2013). Statistika Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi Dengan Perhitungan Manual dan SPSS dan Aplikasi SPSS 17. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-

Faktor yang

Mempengaruhinya. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Syah, M. (2008). Psikologi Belajar.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Kompetensi Profesonal guru Melalui Motivasi belajar Mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 11 Semarang.. Jurnal