• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, LINGKUNGAN SEKOLAH, MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR SISWA

TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 PADANG

JURNAL

Oleh :

ARIS MADIANTO 11090220

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT

PADANG

2016

(2)

0

(3)

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, LINGKUNGAN SEKOLAH, MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR SISWA

TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 PADANG

Oleh

𝐀𝐫𝐢𝐬 𝐌𝐚𝐝𝐢𝐚𝐧𝐭𝐨 ,

𝐑𝐢𝐚𝐧 𝐇𝐢𝐝𝐚𝐲𝐚𝐭 , dan

𝐒𝐭𝐞𝐯𝐚𝐧𝐢

Mahasiswa dan Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl. Gunung Pangilun No. 1 Padang Sumatera Barat

E-mail: aris_mardianto92@yahoo.co.id, rianpiliang@yahoo.com, Stevani060390@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pertama Pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 12 Padang; Kedua Pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 12 Padang; Ketiga Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 12 Padang;

Keempat Pengaruh cara belajar siswa terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 12 Padang; Kelima Pengaruh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, motivasi belajar, dan cara belajar siswa terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 12 Padang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa. Sampel penelitian menggunakan teknik Total Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 99 siswa. Instrumen yang digunakan untuk penelitian berupa angket tertutup. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) analisis deskriftif, (2) analisis induktif, (3) uji asumsi klasik, (4) analsisi regresi berganda, (5) koefisien determinasi, (6) uji hipotesis.

Hasil analisa data menunjukkan bahwa Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, motivasi belajar, dan cara belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Artinya semakin naik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, motivasi belajar, dan cara belajar siswa maka akan semangkin naik hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 12 Padang. Dengan nilai R square sebesar 0,739, artinya sebesar 73,90% perubahan pada variabel dependen (hasil belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, motivasi belajar, dan cara belajar siswa) sedangkan sisanya sebesar 26,10% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.

1

(4)

2

ABSTRACT

EFFECT OF FAMILY ENVIRONMENT, ENVIRONMENTAL SCHOOL, MOTIVATION TO LEARN AND LEARN HOW TO STUDENTS

IPS ON STUDENT LEARNING OUTCOMES CLASS VIII SMP STATE 12 PADANG

This study aims to determine the First Influence of family environment on the results of social studies class VIII SMP N 12 Padang; Both environmental effects on learning outcomes IPS school students of class VIII SMP N 12 Padang; Third Influence of motivation to learn the results of social studies class VIII SMP N 12 Padang; Fourth Effect on the results of student learning social studies class VIII SMP N 12 Padang; Fifth Influence of family environment, school environment, motivation to learn, and student learning to the learning outcomes IPS class VIII SMP N 12 Padang.

This type of research is descriptive and associative. The population in this study were all students. The research sample using total sampling technique with a total sample of 99 students.

The instrument used for research in the form of closed questionnaire. The assay used in this study were (1) descriptive analysis, (2) inductive analysis, (3) the classical assumption, (4) analsisi multiple regression, (5) the coefficient of determination, (6) test the hypothesis.

The results of analysis of data shows that can thus be said that the family environment, school environment, motivation to learn, and student learning effect on student learning outcomes.

This means that the rose family environment, school environment, motivation to learn, and student learning outcomes will semangkin rising social studies class VIII SMP N 12 Padang. With the value of R square of 0.739, meaning that 73.90% of the change in the dependent variable (the learning outcomes) can be explained by the independent variables (family environment, school environment, motivation to learn, and student learning) while the remaining 26.10% influenced by other variables not included in this study.

(5)

PENDAHULUAN

Peningkatan sumber daya manusia merupakan langkah penting yang harus ditempuh dalam dunia pendidikan. Sumber daya manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang luas yang diciptakan oleh dunia pendidikan akan membentuk sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi dalam rangka menyikapi perubahan global yang akan mempengaruhi tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Berhasil atau tidaknya dunia pendidikan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berpotensi salah satunya dipengaruhi oleh mutu pendidikan melalui pembinaan dan pengarahan anak didik menjadi manusia yang berakhlak mulia dan mampu berkembang dengan baik sesuai dengan kemampuannya serta bakat yang ada pada diri anak tersebut.

Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui proses pendidikan,

baik pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan non formal di luar sekolah.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar siswa secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya. Menurut Hasbullah (2013:1), “Pendidikan adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang atau

sekelompok orang agar menjadi

dewasa atau mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi”.

Hasil belajar juga merupakan patokan utama untuk melihat keberhasilan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah, untuk itu hasil belajar yang di dapatkan siswa di sekolah harus mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah tersebut. Kenyataan yang ada pada SMP 12 Padang setelah dilakukan observasi pada Tanggsl 11 April 2015 pada siswa kelas V111 IPS, terlihat dari rata-rata nilai lapor semester ganjil mata pelajaran IPS masih rendah. Hal ini dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Data Nilai Lapor Semester Ganjil Belajar IPS Kelas VIII SMP Negeri 12 Padang

No

K e l a s

Tahun Ajaran 2012/2013 Tahun Ajaran 2013/2014 Tahun Ajaran 2014/2015 Jmlh

Siswa

Tuntas KKM

Tidak Tuntas KKM

Presntse Ketntsan Belajar

Jmlh Siswa

Tuntas KKM

Tidak Tunta s KKM

Presntse Ketntsan Belajar

Jmlh Siswa

Tuntas KKM

Tidak Tuntas KKM

Presntse Ketntsan Belajar

1 VIII1 33 20 13 60,61% 30 16 14 53,33% 34 21 13 61,76%

2 VIII2 33 16 17 48,48% 32 21 11 65,63% 32 1

7

15 53,13%

3 VIII3 32 16 16 50% 30 13 17 43,33% 33 17 16 51,52%

Jumlah 98 52 46 53,06% 92 50 42 54,35% 99 55 44 55,56%

Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 12 Padang

(6)

4

Berdasarkan Tabel di atas, dapat dilihat kalau hasil belajar setiap kelas yang belajar IPS di SMP N 12 Padang masih kurang memuaskan dan belum sesuai dengan apa yang diharapkan karena masih banyak yang berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) yang ditetapkan disekolah SMP N 12 Padang yaitu 80.

Dari Tabel 1 di atas data nilai lapor semester ganjil mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 12 Padang belum optimal, hal ini terlihat dari tiga kelas nilai rata- ratanya belum mencapai KKM 80. Pada tahun ajaran 2012/2013 persentase ketuntasan rata-rata 53,06%, tahun ajaran 2013/2014 persentase ketuntasan rata-rata 54,35% sedangkan persentase ketuntasan rata-rata tahun ajaran 2014/2015 adalah 55,56%.

Dilihat dari tahun ke tahun terdapat perubahan dimana kelas VIII1 pada tahun 2012/2013 presentase ketuntasan yaitu 60,61%, terjadi penurunan di tahun 2013/2014 dengan presentase ketuntasan 53,33% dan terjadi lagi kenaikan di tahun 2014/2015 dengan presentase ketuntasan 61,76%. Kelas VIII2 pada tahun 2012/2013 presentase ketuntasan yaitu 48,48%, terjadi kenaikan di tahun 2013/2014 dengan presentase ketuntasan 65,63% dan terjadi lagi penurunan di tahun 2014/2015 dengan presentase ketuntasan 53,13%. Kelas VIII3

pada tahun 2012/2013 presentase ketuntasan yaitu 50%, terjadi penurunan di tahun 2013/2014 dengan presentase ketuntasan 43,33 % dan terjadi lagi kenaikan dari tahun 2014/2015 dengan presentase ketuntasan 51,52%.

Permasalahan ini timbul diduga karena pengaruh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, motivasi belajar dan cara belajar siswa sehingga hasil belajar siswa rendah.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain terhadap suatu objek atau wilayah yang diteliti. Sedangkan penelitian Asosiatif adalah suatu penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lain, yaitu simetris kausal dan

interaktif. Dengan desain penelitian deskriptif dan asosiatif, maka penelitian memungkinkan untuk menggambarkan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas yang universal (Arikunto, 2010: 3).

Penelitian ini di SMP Negeri 12 Padang yang beralamat di Jl. Jhoni Anwar Lapai Padang, akan dilakukan pada bulan November 2015.

Polulasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas V111 SMP N 12 Padang. yang terdaftar di tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 99 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Total Sampling dalam penelitian ini jumbah sampel adalah 99 orang. Hasil Belajar, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, motivasi belajar dan cara belajar siswa, diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang telah diuji cobakan terlebih dahulu. Penyusunan angket atau kuesioner berpedoman kepada skala likert dengan beberapa alternatif jawaban dengan diberi bobot penilaian positif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji ramsey, uji like lihood, uji normalitas, uji multikolonialitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan regresi linear berganda.

HASIL BELAJAR

Hasil belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah dari nilai Lapor Semester Ganjil 2014/2015 mata pelajaran IPS siswa kelas V111 SMP N 12 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015

.

Setelah melakukan penelitian terhadap 99 orang siswa mengenai hasil belajar IPS, maka secara terperinci pendistribusian data variabel hasil belajar ekonomi dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:

(7)

Tabel. 2

Distribusi Frekuensi hasil ujian akhir semester ilmu pengetahuan sosial (IPS) kelas VIII tahun ajaran 2014/2015 di SMP Negeri 12 Padang

No Kelas Interval

Frekuensi

Fi %

1 68-70 17 17,17

2 71-73 7 7,07

3 74-76 16 16,16

4 77-79 20 20,20

5 80-82 18 18,18

6 83-85 14 14,14

7 86-88 6 6,06

8 89-91 1 1,01

Jumlah 99

100 %

Rata-rata 78

Maksimum 90

Minimum 68

Sumber: Olahan Data Primer, 2015 Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa

17 orang siswa memperoleh nilai hasil ujian akhir semester Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang terendah yaitu berkisar antara 68- 70. hasil ujian akhir semester Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang tertinggi diperoleh oleh 1 orang

,

yaitu berkisar antara 89-91.

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Lingkungan Keluarga (X1) Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Padang

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Padang. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien sebesar 0,540, hal ini berarti bahwa semakin baik lingkungan keluarga maka akan semakin baik pula hasil belajar IPS yang diperoleh oleh siswa SMP Negeri 12 Padang, begitu juga sebaliknya apabila lingkungan keluarga tidak baik maka hasil belajar IPS yang diperoleh oleh siswa SMP Negeri 12 Padang juga tidak akan baik. Berdasarkan distribusi frekuensi lingkungan keluarga (X1) maka

diperoleh rata-rata skor pada variabel lingkungan keluarga adalah 3,77 dengan rata-rata tingkat capaian responden (TCR) sebesar 75,44% berada pada kategori cukup.

Hal ini juga dinyatakan oleh Dalyono (2007:59) yang menjadi faktor dalam lingkungan keluarga yang memiliki pengaruh terhadap keberhasilan anak dalam belajar adalah faktor orang tua yang meliputi tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya situasi dalam rumah. Dan faktor keadaan rumah yang meliputi ukuran rumah, peralatan untuk belajar dan ruang belajar.

Semua itu turut menentukan keberhasilan belajar siswa

.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Nurhasnah (2013) dengan judul “Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Efikasi Diri terhadap Hasil Belajar Produktif IPS siswa kelas VII SMP N 12 Padang”. Lingkungan keluarga berpengaruh signifikan dan positif terhadap hasil belajar produktif IPS siswa lingkungan.

(8)

6

2. Pengaruh Lingkungan Sekolah (X2) Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Padang

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa lingkungan sekolah berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Padang. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa diperoleh nilai koefisien sebesar 0,427, hal ini berarti bahwa semakin baik lingkungan sekolah maka akan semakin baik pula hasil belajar IPS yang diperoleh oleh siswa, begitu juga sebaliknya apabila lingkungan sekolah tidak baik maka hasil belajar IPS yang diperoleh oleh siswa SMP Negeri 12 Padang juga tidak akan baik.

Berdasarkan distribusi frekuensi lingkungan sekolah maka diperoleh total rata-rata skor pada variabel lingkungan sekolah adalah 3,53 dengan rata-rata tingkat capaian responden (TCR) sebesar 66,91%

berada pada kategori cukup. Berdasarkan hasil penelitian di atas diketahui bahwa lingkungan sekolah berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Padang.

Hal ini sesuai menurut Yusuf dan Sugandhi (2011:30) sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran atau pelatihan dalam rangka membantu para siswa agar mampu mengembangkan potensinya secara optimal, baik yang menyangkut aspek moral-spritul, intelektual, emosional, sosial, maupun fisik- motoriknya terhadap keberhasilan belajar siswa.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Rizky Yusuf (2011) dengan judul “Pengaruh cara belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS Ekonomi pada siswa kelas VIII SMP N 2 Bonjol”. Hasil penelitian menunjukan bahwa cara belajar berpengaruh positif terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP N 2 Bonjol dan lingkungan sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP N 2 Bonjol

.

3. Pengaruh Motivasi Belajar (X3) Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Padang

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Padang. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa diperoleh nilai koefisien sebesar 0,451, hal ini berarti bahwa semakin baik motivasi belajar maka akan semakin baik pula hasil belajar IPS yang diperoleh oleh siswa, begitu juga sebaliknya apabila motivasi belajar tidak baik maka hasil belajar IPS yang diperoleh oleh siswa SMP Negeri 12 Padang juga tidak akan baik.

Berdasarkan distribusi frekuensi motivasi belajar maka diperoleh total rata-rata skor pada variabel motivasi belajar adalah 3,67 dengan rata-rata tingkat capaian responden (TCR) sebesar 73,40% berada pada kategori cukup. Berdasarkan hasil penelitian di atas diketahui bahwa motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Padang.

Hal ini sesuai menurut Hamalik (2011:158) mengatakan motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk pencapai tujuan

.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Lukman Sumadi (2012) dengan judul “pengaruh motivasi belajar dan pemanfaat fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya”. Hasil penelitian menunjukan bahwa Motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar.

4. Pengaruh Cara Belajar (X4) Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Padang

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa cara belajar berpengaruh signifikan terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Padang. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa diperoleh nilai koefisien sebesar 0,463, hal ini berarti

(9)

bahwa semakin baik cara belajar maka akan semakin baik pula hasil belajar IPS yang diperoleh oleh siswa, begitu juga sebaliknya apabila cara belajar tidak baik maka hasil belajar IPS yang diperoleh oleh siswa juga tidak akan baik. Berdasarkan distribusi frekuensi cara belajar (X4) maka diperoleh rata-rata skor pada variabel cara belajar adalah 3,94 dengan rata-rata tingkat capaian responden (TCR) sebesar 78,79% berada pada kategori cukup. Berdasarkan hasil penelitian di atas diketahui bahwa cara belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar.

Hal ini juga dinyatakan oleh Gie (2002:59) untuk belajar yang baik hendaknya tersedia cara belajar yang memadai, antara lain ruang belajar yang baik, perabotan belajar yang tepat, perlengkapan belajar yang efisien. Jadi prinsipnya cara belajar adalah segala sesuatu yang memudahkan untuk belajar, peralatan belajar yang khusus berkaitan dengan proses belajar mengajar peralatan kantor perlu diperhatikan pemeliharaan dan pengawasan terhadap : a) Ruang belajar, b) Ruang perpustakaan, c) Ruang keterampilan atau praktek.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Tri Astutik (2010) dengan judul “Pengaruh lingkungan keluarga dan cara belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X administrasi perkantoran di SMKN 1 Payakumbuh”.

Hasil penelitian menunjuan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Secara simultan lingkungan keluarga dan cara belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa.

5.

Pengaruh Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah, Motivasi Belajar dan Cara belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Padang

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, motivasi belajar dan cara belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPS siswa Kelas V111 SMP N 12 Padang, Hal ini dapat dilihat pada Tabel yang menyatakan bahwa nilai Fhitung > Ftabel

(66,593 > 2,70) dengan alpha 5%, dan sig <

alpha (0,000 < 0,05).Hal ini berarti bahwa semakin tinggi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, motivasi belajar dan cara belajar maka akan semakin tinggi pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa, begitu juga sebaliknya apabila lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, motivasi belajar dan cara belajar tidak baik maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa juga akan rendah.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, motivasi belajar dan cara belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa. Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat diupayakan dengan meningkatkan lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, motivasi belajar dan cara belajar,

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, motivasi belajar dan cara belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPS. Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat diupayakan dengan meningkatkan lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, motivasi belajar dan cara belajar.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah penulis dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Padang. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar sebesar 0,540 sedangkan untuk nilai thitung (66,39) > ttabel (1,98525) dengan nilai signifikan < (0,000 < 0,05).

Berarti ada pengaruh antara lingkungan keluarga terhadap IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Padang dengan artian apabila lingkungan keluarga ditingkatkan sebesar 0,540 satu satuan maka hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Padang akan meningkat pula sebesar 0,540 satuan.

2. Lingkungan sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Padang.

Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar sebesar 0,427 sedangkan untuk nilai thitung (70,85) > ttabel (1,98525)

(10)

8

dengan nilai signifikan < 𝛼 (0,000 <

0,05). Berarti ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Padang dengan artian apabila lingkungan sekolah ditingkatkan sebesar 0,427 satu satuan maka hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Padang akan meningkat pula sebesar 0,427 satuan

.

3. Motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Padang.

Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar sebesar 0,451 sedangkan untuk nilai thitung (92,52) > ttabel (1,98525) dengan nilai signifikan < (0,000 < 0,05).

Berarti ada pengaruh antara motivasi belajar terhadap IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Padang dengan artian apabila motivasi belajar ditingkatkan sebesar 0,451 satu satuan maka hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Padang akan meningkat pula sebesar 0,451 satuan.

4. Cara belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Padang.

Berarti ada pengaruh antara cara belajar terhadap hasil. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar sebesar 0,463 sedangkan untuk nilai thitung (7,655) >

ttabel (1,98525) dengan nilai signifikan <

(0,000 < 0,05). belajar dengan artian apabila cara belajar ditingkatkan sebesar 0,463 satu satuan maka hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Padang akan meningkat pula sebesar 0,577 satuan.

5. Lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, motivasi belajar dan cara belajar siswa secara simultan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 12 Padang.

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai

Fhitungregresi lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah, motivasi belajar dan cara belajar siswa terhadap hasil belajar sebesar Fhitung 66,593 > Ftabel 2,70, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Pessentase pengaruh variabel lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, motivasi belajar dan cara belajar siswa terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 12 Padang yaitu sebesar 73,90% sedangkan sisanya

26,10% dijelas oleh sebab-sebab lain yang ada diluar penelitian.

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis dapat memberikan saran atau masukan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian diperoleh lingkungan keluarga berada pada kategori cukup dengan TCR 75,44%, dimana TCR terendah terdapat pada indikator keadaan ekonomi keluarga yaitu 62,42%. Maka disarankan kepada pihak sekolah untuk memberikan bantuan beasiswa kepada anak yang kurang mampu supaya mereka dapat memenuhi kebutuhan dalam belajar.

2. Dari hasil penelitian diperoleh lingkungan sekolah berada pada kategori cukup dengan TCR 66,91%, dimana TCR terendah terdapat pada indikator disiplin sekolah yaitu 62,42%.

Maka disarankan kepada pihak sekolah untuk dapat meningkatkan kedisiplinan, seperti siswa harus datang sebelum 7.30 wib, saat jam pelajaran berlangsung siswa tidak beleh keluar masuk kelas, dan begitu juga dengan gurunya diharapkan kepada guru agar datang atau masuk kelas pas jam pelajaran agar siswa tidak meribut di kelas.

3.

Dari hasil penelitian diperoleh motivasi belajar berada pada kategori cukup dengan TCR 73,40%, dimana TCR terendah terdapat pada indikator tidak cepat bosan dengan tugas yaitu 69,90%.

Maka disarankan kepada Guru untuk dapat memberikan motivasi belajar kepada siswa tanpa membeda-bedakan, disaat siswa gagal dalam menjawab pertanyaan maka guru harus selalu memberi motivasi kepada anak agar lebih bersemangat, dan guru tidak beleh membanding-bandingkan antara siswa pintar dengan siswa yang bodoh

.

4. Dari hasil penelitian diperoleh cara belajar siswa berada pada kategori cukup dengan TCR 78,79%, dimana TCR terendah terdapat pada indikator membaca dan membuat catatan yaitu 74,55%. Maka disarankan kepada siswa lebih giat membaca dengan cara melengkapi catatan pelajaran.

(11)

5. Penelitian ini masih terbatas pada ruang lingkup pembahasan yang kecil dan diharapakan pada peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Dalyono, M. (2007). Psikologi Pendidikan.

jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. jakarta:

Rineka Cipta.

Hamalik, O. (2011). Proses Belajar Mengajar. jakarta: Bumi Aksara.

Astuti, T. (2010). Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Payakumbuh, 1, 162–172.

Sumadi, L. (2012). Pengaruh Motivasi Belajar dan Pemanfaat Fasilitas Belajar Terhadap Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS di SMA Muhammadiyah Surabaya.

Nurhasnah. (2013). Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Efikasi Diri Terhadap Hasil Belajar Produktif IPS Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Padang.

Yusuf, R. (2011). Pengaruh Cara Belajar dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar IPS Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Bonjol, 1–15.

Referensi

Dokumen terkait

ix ABSTRAK PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 PEKALONGAN Oleh: Latifatul Munawaroh Lingkungan Sekolah