PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, MINAT BELAJAR, PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VII IPS TERPADU DI SMPN 1 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
Ice Hari Yanti1, Rheza Alfattory Syahrul2 , Nilmadesri Rosya2
1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat iceharianti27gmail.com
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of family environment, interest in learning, character education, and school culture on the learning outcomes of students of class VII IPS Terpadu in SMP Negeri 1 Batang Anai Padang Pariaman. The results showed: (1) family environment has a significant effect on learning outcomes, which is shown by the value of regression coefficient (X1) of 0.434. The value of regression coefficient is significant because the value of t count of 7.843> ttable of 1.97. (2) interest in learning has a significant effect on learning outcomes, which is shown by the value of regression coefficient (X2) of 0.243. The value of the regression coefficient is significant because the value of t count is 6.534> ttable of 1.97. (3) character education has a significant effect on learning outcomes, which is shown by the value of regression coefficient (X3) of 0.409. The value of the regression coefficient is significant because the tcount of 9.094> ttable of 1.97. (4) school culture has a significant effect on learning outcomes, which is shown by the value of regression coefficient (X4) of 0.469.
The value of regression coefficient is significant because the tcount value of 5.649> ttable of 1.97. (5) family environment, interest in learning, character education and school culture have a significant effect on student learning outcomes. Where the value of Fhitung 173,194> Ftable 2,43 with significant value 0,000 <α = 0,05.
Keywords: Family Environment, Interest To Learn, Character Building, School Culture, Learning Outcomes
PENDAHULUAN
Pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan investasi yang sangat berharga bagi masa depan suatu bangsa. Oleh karena itu dunia pendidikan seharusnya dapat menghasilkan manusia Indonesia
yang berkualitas, yang tidak hanya pandai atau ahli dibidangnya namun juga memiliki kearifan dalam bertindak dengan kata lain seimbang antara akal atau pikiran dan akhlak atau perilaku.
Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting dan
harus di penuhi. Pendidikan penting mengingat perkembangan zaman yang sangat cepat. Dengan perkembangan zaman yang sangat cepat, manusia harus bisa menyesuaikan diri agar tidak tertinggal oleh perkembangan tersebut. Oleh karena itu penting adanya pendidikan, karena dengan adanya pendidikan, masyarakat bisa mengikuti perkembangan zaman tersebut.
Hakekat manusia seutuhnya memberikan gambaran mengenai tuntutan terhadap kehidupan manusia dan potensi yang ada pada dirinya.
Manusia dituntut untuk mampu berkembang dan menyesuaikan diri terhadap masyarakat. Oleh karena itu, potensi manusia berkualitas juga dipengaruhi oleh hasil belajar siswa, serta bagaimana siswa dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, baik itu dari keluarganya maupun masyarakat serta umum. Berkualitas atau tidaknya seseorang banyak dipengaruhi oleh pergaulan dalam lingkungannya, begitupun dengan hasil siswa.
Menurut Hamalik (2008:30) mengemukakan tentang pengertian hasil belajar. “Hasil belajar adalah
tingkah laku yang baru, tingkah laku yang baru misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, perubahan dalam sikap, kebiasaan, keterampilan, kesanggupan, menghargai perkembangan sifat-sifat sosial ekonomi emosional dan pertumbuhan jasmani”.
Menurut Dimyati dan Mudjino (2006:200) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu pembelajaran dimana tingkat keberhasilan tersebut ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau angka atau simbol.
Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu meliputi faktor jasmani, psikologi, dan faktor kesehatan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar diri individu meliputi faktor keluarga, sekolah, dan lingkungan. Di dalam faktor internal yaitu minat belajar, sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan
keluarga, pendidikan karakter dan budaya sekolah.
Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai hasil belajar siswa.
Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada tanggal 17 februari 2017, penulis mendapatkan data Nilai Rata-Rata Ujian MID Semester 1 Kelas VII IPS Terpadu SMP Negeri 1 Batang Anai Tahun Ajaran 2016/20017 sebagai berikut:
Tabel 1. Nilai Rata-Rata Ujian MID Semester 1 Kelas VII IPS Terpadu SMP Negeri 1 Batang Anai Tahun Ajaran 2016/20017
Kelas Jumlah Siswa
Nilai Rata- rata
KKM Tuntas %
Ketuntasan
Tidak Tuntas
% Ketidak Tuntasan
VII.1 32 80,38 79 10 31,25 22 68,75
VII.2 31 80,58 79 9 29,03 21 67,74
VII.3 32 79,60 79 11 34,38 21 65,63
VII.4 32 80,80 79 9 28,23 23 71,88
VII.5 31 81,52 79 7 22,58 24 77,42
VII.6 32 80,22 79 8 25 24 75
VII.7 32 81,00 79 7 21,88 25 78,13
VII.8 32 79,73 79 8 25 24 75
VII.9 32 81,25 79 9 37,5 23 62,5
VII.10 32 79,70 79 8 28,13 24 71,88
Sumber : Guru IPS Terpadu SMP N 1 Batang Anai
Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa di SMP Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman pada mata pelajaran IPS Terpadu persentase tertinggi yang tidak tuntas terdapat pada kelas VII.7 yaitu sebesar 78,13%. Sedangkan persentase paling sedikit terdapat pada kelas VII.9 yaitu sebesar 62,5%.
Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa
yaitu lingkungan keluarga. Menurut Yusron (2013:62) keluargalah yang menyiapkan potensi pertumbuhan dan pembentukan kepribadian seorang anak. Dalam kenyataannya telah terdapat fungsi dan peran orang tua terhadap pendidikan anaknya. Dengan demikian dapat disimpulkan lingkungan keluarga adalah tempat seorang anak di didik dari awal sejak ia lahir dan perkembangannya akan selalu dipengaruhi oleh bagaimana
lingkungan keluarga tersebut mempengaruhi psikologinya, karena dari lingkungan keluarga pula mereka akan belajar paa lingkungan yang lebih besar yaitu lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah seseorang belajar.
Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah minat beajar. Menurut Slameto (2013:57) minat adalah kecendrungan yang tepat untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai rasa tenang.
Minat dapat timbul dengan sendirinya yang diterangi dengan adanya rasa suka terhadap sesuatu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu dorongan atau keinginan dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu yang mereka inginkan sehingga menimbulkan rasa kepuasan dalam dari seseorang. Jadi maksud minat dalam penelitian ini adalah minat atau keinginan siswa dalam belajar, sehingga semakin tinggi minat siswa untuk belajar maka motivasi belajar siswa juga akan tinggi.
Selain minat belajar, faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah pendidikan karakter.
Menurut Wahyuliono (2013:103) pengertian pendidikan karakter adalah sebuah sistem yang menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik, yang mengandung komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad, serta adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai- nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, maupun bangsa, sehingga akan terwujud insan kamil.
Dengan dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter bukan hanya sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, namun pendidikan karakter menanamkan kebiasaan tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik menjadi paham tentang mana yang benar dan salah dan mampu merasakannya.
Selain dari ketiga faktor yang disebutkan di atas faktor selanjutnya yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah budaya sekolah.
Menurut Deal dan Peterson (1999:101) dalam Susanto (2016:193) mengemukakan bahwa budaya
sekolah adalah sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh kepala sekolah, guru, petugas administrasi, siswa dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut di masyarakat luas. Kesimpulan pengertian budaya sekolah merupakan Interaksi internal kelompok dan antar kelompok terikat oleh berbagai aturan, norma, moral serta etika bersama yang berlaku di suatu sekolah. Kepemimpinan, keteladanan, keramahan, toleransi, kerja keras, disiplin, kepedulian sosial, kepedulian lingkungan, rasa kebangsaan, dan tanggung jawab merupakan nilai-nilai yang dikembangkan dalam budaya sekolah.Selain itu, budaya sekolah diyakini merupakan aspek yang berpengaruh terhadap perkembangan anak.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Menurut Arikunto (2010:39) penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada
tidaknya pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya.
Dalam penelitian ini penulis ingin menganalisis lingkungan keluarga, minat beajar, pendidikan karakter dan budaya sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas VII IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.
Sebelum angket disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Menurut Arifin (2011: 245) validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen atau alat ukur apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang diukur. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila pernyataan pada suatu angket mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut.
Pernyataan dikatakan valid jika Corrected item-total correlation >
0,361 menurut Ghozali (2011:48) suatu kontruks atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilai cronbach alpha > 0.70. Untuk mengukur reliabilitas dilihat dari nilai cronbach alpha dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini adalah berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis pertama diketahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar sebesar 0,434.
Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 7,843 lebih besar dari ttabel sebesar 1,97 dengan nilai signifikan 0,000 ˂ α = 0,05, berarti Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa kelas VII IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.
Semakin baik lingkungan keluarga maka akan semakin meningkat hasil belajar siswa sebaliknya jika lingkungan keluarga tidak baik, maka hasil belajar siswa juga akan menurun.
Berdasarkan analisis deskriptif lingkungan keluarga (X1), tanggapan
responden yang tertinggi terdapat pada indikator cara orang tua mendidik anak dengan rata-rata skor sebesar 4.21 pada TCR sebesar 84.25% tergolong pada kategori baik.
Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator suasana rumah dengan rata-rata skor sebesar 3.84 pada TCR sebesar 76.84% tergolong pada kategori sedang. Sedangkan total rata-rata pada variabel lingkungan keluarga adalah sebesar 4.01 pada TCR sebesar 80.16% tergolong pada kategori Baik.
Hal ini menunjukan bahwa lingkungan keluarga siswa kelas VII SMP Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman tergolong pada kategori Baik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan olehYusron Muhammad (2013:62) keluargalah yang menyiapkan potensi pertumbuhan dan pembentukan kepribadian seorang anak. Dalam kenyataannya telah terdapat fungsi dan peran orang tua terhadap pendidikan anaknya. Proses belajar berjalan dengan baik jika siswa mempunyai kondisi yang siap dalam belajar tentunya setelah mendapat
perhatian dari lingkungan keluarganya, sehingga hasil belajar tercapai dengan baik. Sedangkan menurut Slameto (2010:54) menyatakan belajar dan lingkungan keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.
Lingkungan keluarga merupakan faktor sangat penting dan tidak dapat diabaikan dalam pendidikan, karena lingkungan keluarga merupakan faktor penentu dalam keberhasilan belajar terlihat dari bagaimana cara orang tua mendidik dan pengertian orang tua terhadap belajar siswa didalam keluarga.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Husnan Jamil (2014) dengan judul ”Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Solok Selatan”. Dimana berdasarkan hasil penelitian diperoleh adanya pengaruh
lingkungan keluarga terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas X SMK Negeri 1 Solok Selatan.Yang menandakan bahwa lingkungan keluarga mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis kedua diketahui pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar sebesar 0,243. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung
sebesar 6,534 lebih besar dari ttabel
sebesar 1,97 dengan nilai signifikan 0,000 ˂ α = 0,05, berarti Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VII IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Semakin meningkat minat belajar maka akan semakin meningkat hasil belajar siswa sebaliknya jika minat belajar menurun, maka hasil belajar siswa juga akan menurun.
Berdasarkan analisis deskriptif minat belajar (X2), tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator adanya perhatian siswa dengan rata-rata skor sebesar 3,95
pada TCR sebesar 79.04% tergolong pada kategori sedang. Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator adanya perasaaan senang dengan rata-rata skor sebesar 3.55 pada TCR sebesar 71.03% tergolong pada kategori sedang. Sedangkan total rata-rata pada variabel minat belajar adalah sebesar 3.82 pada TCR sebesar 76.45% tergolong pada kategori Sedang. Hal ini menunjukan bahwa minat belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman tergolong pada kategori Sedang.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Lestari (2014:124) menyatakan bahwa terdapat pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa.
Karena jika siswa senang dengan pelajaran tersebut maka siswa akan memotivasi dirinya sendiri untuk belajar dengan baik sehingga mendapatkan hasil belajar yang sangat memuaskan. Minat terhadap sesuatu dipelajari akan mempengaruhi proses belajar dan selanjutnya akan mempengaruhi penerimaan minat- minat baru, dengan kata lain minat
besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya, sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak akan maksimal.
Sedangkan menurut pendapat Slameto (2013:57) minat adalah kecendrungan yang tepat untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai rasa tenang. Minat dapat timbul dengan sendirinya yang diterangi dengan adanya rasa suka terhadap sesuatu.
Jika terdapat siswa yang kurang berminat terhadap belajar dapatlah diusahakan agar ia memiliki minat yang besar, dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta berhubungan dengan cita-cita serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajari itu. Maka jelaslah bahwa minat merupakan salah satu hal yang ikut menentukan keberhasilan seseorang dalam segala bidang, baik dalam studi kerja dan kegiatan lain.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Atika Prama Deswita (2013) dengan judul”Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Gaya Mengajar Guru Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Pada Program Keahlian Akuntansi Siswa Kelas X di SMKN 1 Sawahlunto”.
Dimana berdasarkan hasil penelitian diperoleh adanya pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar akuntansi pada program keahlian akuntansi siswa kelas X di SMK N 1 Sawahlunto.Yang menandakan bahwa minat belajar mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis ketiga diketahui pengaruh pendidikan karakter terhadap hasil belajar sebesar 0,409.
Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 9,094 lebih besar dari ttabel sebesar 1,97 dengan nilai signifikan 0,000 ˂ α = 0,05, berarti Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara pendidikan karakter terhadap hasil belajar siswa kelas VII IPS
Terpadu di SMP Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.
Semakin meningkat pendidikan karakter maka akan semakin meningkat hasil belajar siswa sebaliknya jika pendidikan karakter menurun, maka hasil belajar siswa juga akan menurun.
Berdasarkan analisis deskriptif pendidikan karakter (X3), tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator jujur dengan rata-rata skor sebesar 4.34 pada TCR sebesar 86.90% tergolong pada kategori baik.
Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator kreatif dengan rata-rata skor sebesar 3.70 pada TCR sebesar 74.08%
tergolong pada kategori sedang.
Sedangkan total rata-rata pada variabel pendidikan karakter adalah sebesar 4.01 pada TCR sebesar 80.17% tergolong pada kategori Baik.
Hal ini menunjukan bahwa pendidikan karakter siswa kelas VII SMP Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman tergolong pada kategori Baik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Wahyuliono (2013:108) mengatakan
bahwa sekolah-sekolah yang menerapkan pendidikan karakter, terjadi peningkatan motivasi siswa dalam meraih prestasi akademik.
Sedangkan menurut Sudjana (2005:22) pendidikan karakter yang diberikan oleh seorang guru dan direspon baik oleh siswa maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Siswa yang merespon penerapan pendidikan karakter ditandai dengan perubahan tindakan atau perilaku kearah yang lebih baik.
Pendidikan karakter adalah sebuah sistem yang menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik, yang mengandung komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad, serta adanya kemamuan dan tindakan untuk melaksanakan nilai- nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, maupun bangsa, sehingga akan terwujud insan kamil.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Trian Wahyuliono (2013) dengan judul ”Pengaruh Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Mata Pelajaran Produktif Teknik Mesin Di SMKN 1
Trenggalek”. Dimana berdasarkan hasil penelitian diperoleh adanya pengaruh pendidikan karakter terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran produktif teknik mesin di SMKN 1 Trenggalek. Yang menandakan bahwa pendidikan karakter mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis keempat diketahui pengaruh budaya sekolah terhadap hasil belajar sebesar 0,469. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 5,649 lebih besar dari ttabel sebesar 1,97 dengan nilai signifikan 0,000 ˂ α = 0,05, berarti Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara budaya sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas VII IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.
Semakin baik budaya sekolah maka akan semakin meningkat hasil belajar siswa sebaliknya jika budaya sekolah tidak baik, maka hasil belajar siswajuga akan menurun.
Berdasarkan analisis deskriptif budaya sekolah (X4), tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator norms (norma) dengan rata-rata skor sebesar 4.13 pada TCR sebesar 82.53% tergolong pada kategori baik. Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator observed bevarional regulaties (keteraturan prilaku yang diamati) dengan rata-rata skor sebesar 3.86 pada TCR sebesar 77.18%
tergolong pada kategori sedang.
Sedangkan total rata-rata pada variabel budaya sekolah adalah sebesar 3.98 pada TCR sebesar 79.67% tergolong pada kategori Sedang. Hal ini menunjukan bahwa budaya sekolah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman tergolong pada kategori Sedang.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Yudana &Sunu (2013) bahwa dari beberapa menunjukkan bahwa budaya organisasi di sekolah berkorelasi dengan peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa serta kepuasan kerja dan produktifitas guru. Budaya organisasi merupakan nilai-nilai yang
berkembang dalam suatu organisasi, di mana nilai-nilai tersebut digunakan untuk mengarahkan perilaku anggota- anggota organisasi Taurisa (2012:171). Perilaku karyawan tersebut dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka bekerja yang dibentuk melalui budaya organisasi, di mana keberadaan budaya dalam suatu organisasi diharapkan akan meningkatkan kinerja karyawan. Jadi, dapat disimpulkan budaya organisasi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis kelima diketahui pengaruh lingkungan keluarga, minat belajar, pendidikan karakter dan budaya sekolah secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar sebesar Fhitung sebesar 56,711
> Ftabel sebesar 2,48 dan nilai signifikan 0,000 < α 0,05 artinya H0
ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lingkungan keluarga, minat belajar, pendidikan karakter dan budaya sekolah berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar.
Maka dapat dikatakan bahwa lingkungan keluarga, minat belajar,
pendidikan karakter dan budaya sekolah berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar (Y) siswa kelas VII IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Dengan demikian, penelitian ini sesuai dengan teori yang telah dikemukakan oleh para ahli.
KESIMPULAN
Berdasarkan permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Lingkungan keluarga berpengaruh
signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.
2. Minat belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.
3. Pendidikan karakter berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.
4. Budaya sekolah berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar
siswa kelas VII IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.
5. Lingkungan keluarga, minat belajar, pendidikan karakter dan budaya sekolah berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, R. (2011). Integrasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Sidoharjo: Universitas Nuhammadiyah Sidoharjo.
Arikunto, Suharsimi. (2010).Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Dimyati dan Mudjino. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ghozali. (2011). Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hamalik, O. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Helmawati. (2014). Pendidikan Keluarga. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Lestari, I. (2014). Pengaruh Waktu Belajar Dan Minat Belajar
Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Formatif, 3(2), 115–125.
Muchlas Samani. (2011). Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Saptono. (2011). Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sutardi, S. (2016). Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi Belajar, Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi, 3(2), 188–198.
Wahyuliono, T. (2013). Pengaruh Pendidikan Karakter Tehadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Mata Pelajaran Produktif Teknik Mesin Di SMKN 1 Trenggalek, (1), 102–112.
Yusron Muhammad. (2013).
Pengaruh Cara Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS DI SMA AL-IRSYA.