• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh minat belajar, lingkungan keluarga, dan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh minat belajar, lingkungan keluarga, dan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA, DAN

SARANA PRASARANA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS

DI SMP NEGERI 4 GUNUNG TALANG

JURNAL

Oleh:

Ratna Sari Dewi 12090064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2017

(2)

2

(3)

1 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA, DAN SARANA

PRASARANA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 4 GUNUNG TALANG

Oleh

,

1Mahasiswa-prodi-pendidikan-ekonomi

2.3Dosen STKIP PGRI Sumbar

dsari2874@gmail.com, stevani060390@gmail.com, desiareva@yahoo.co.id ABSTRAK

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan asosiatif.. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dan analisis induktif, dengan bantuan program SPSS versi 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama minat belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,320. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 4,202 > ttabel sebesar 1,98. Kedua lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,180. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,807 > ttabel 1,98. Ketiga sarana prasarana berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,215. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung, 3,613 > ttabel

sebesar 1,98. Keempat minat belajar, lingkungan keluarga dan sarana prasarana secara bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana diperoleh nilai Fhitung 96,669>

Ftabel 2,69 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan H0

ditolak.

Kata kunci :

minat belajar, lingkungan keluarga, sarana prasarana dan motivasi belajar

ABSTRACT

Cheating behavior is behavior that is negative, cheating and dishonestly justifies any means such as, imitate, citing the writings of others to benefit the academic and high scores. The purpose of this study was to analyze the effect of the interest in learning, self-efficacy and conformity to peer menyontekpada behavior of economic subjects in class XI IPS SMAN 6 Padang. This study was conducted in November 2016. The type of research is descriptive and associative. The population in this study were all students of class X1 IPS SMAN 6 Padang in the school year 2015/2016 as many as 128 people with a sample of 97 people. Sampling using proportional random sampling technique. The instrument used for research in the form of closed questionnaire to find out the effect of the interest in learning, self-efficacy and conformity to peer toward cheating behavior class X1 IPS SMAN 6 Padang used the t test and F test results of data analysis showed that (1) there is a negative and significant impact between interest in learning the behavior of cheating on economic subjects in high school social studies class X1 N 6 Padang, where the coefficient value of 0,544 with a value thitung5,843> ttable 1.985. This means that if interest in learning increases the cheating behavior will decrease by 0,544 a unit. (2) there is a negative and significant effect between self efficacy against cheating behavior on economic subjects in high school social studies class X1 N 6 Padang, where the value of the coefficient of 0,253 with a value thitung 2.519> 1.985 ttabel. This means that if the self-efficacy increases the cheating behavior will decrease by 0,253 a unit. (3) there is a negative and significant influence between peer conformity to the behavior of cheating on economic subjects in high school social studies class X1 N 6 Padang, where the value of the coefficient of 0.251 with thitung 3.569> 1.985 ttabel. This means that if the conformity of peers increases, the behavior will decrease by 0.251 nebyontek one unit. (4) there is significant influence between interest in learning, self-efficacy and conformity to peer toward cheating behavior class X1 IPS SMAN 6 Padang, where the value of F 99.052> Ftabel2,70. This means that there is a negative and significant effect between interest in learning, self-efficacy and conformity peers on learning outcomes on economic subjects in high school social studies class X1 N 6 Padang. Based on test results obtained value coefficient R square of 0.762 which means that 76.2% of the change in the dependent variable (attitude cheating) can be explained by the independent variables (interest in learning, self-efficacy and conformity peers) while the remaining 23.8% is influenced by variables other.

(4)

2 PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh manusia agar dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran.

Pendidikan mengembangkan tugas untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas bagi pembangunan bangsa dan negara. Selain itu, pendidikan juga berperan penting dalam rangka mengembangkan kehidupan manusia dan meningkatkan kemajuan suatu negara.

Menurut Sardiman (2011:75) menyatakan Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai. Indikator motivasi belajar adalah : 1) Dorongan/kebutuhan belajar, 2) Ketekunan dalam belajar, 3) Rasa ingin tahu siswa dan 5) Harapan dan cita-cita siswa.

Minat merupakan faktor pikologis yang akan mempengaruhi belajar. Minat yang dapat menunjang belajar adalah minat kepada bahan/mata pelajaran dan kepada guru yang mengajarnya. Apabila siswa tidak berminat kepada bahan/mata

pelajaran juga kepada gurunya, maka siswa tidak akan mau belajar.

Selain dari minat adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar yaitu lingkungan keluarga dan faktor lain yang besar pengaruhnya terhadap motivasi belajar adalah faktor lingkungan keluarga. Kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya dukungan dari keluarga itu sendiri, misalnya dari pendapatan orang tua untuk menunjang/memenuhi fasilitas dalam belajar dan tujuan dari kegiatan tersebut tidak akan tercapai tanpa adanya motivasi belajar dari peserta didik.

Sarana prasarana yang lengkap dan memadai akan memberikan pengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa dan merupakan sumber daya yang sangat berperan dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik. Oleh karena itu sarana prasarana sangat mendukung proses belajar mengajar disekolah dan juga sangat menunjang keberhasilan peserta didik.

Misalnya penguasaan siswa serta hasil akademik lainnya setelah proses pelajaran selesai. Dapat kita lihat tabel dibawah ini mengenai nilai UN SMP N se-Kabupaten Solok.

Tabel 1. Data Perbandingan Rata-RataNilai UN Tingkat SMPN di Kecamatan Gunung TalangTahun Pelajaran 2015/2016

N

o Nama Sekolah

Perbandingan Rata-rata

Nilai UN Peringkat Akreditasi Sekolah

1 SMP Negeri 2 Gunung Talang 60,20 1 A

2 SMP Negeri 5 Gunung Talang 53,53 2 B

3 SMP Negeri 1 Gunung Talang 50,76 3 A

4 SMP Negeri 6 Gunung Talang 50,51 4 B

5 SMP Negeri 4 Gunung Talang 49,31 5 B

6 SMP Negeri 3 Gunung Talang 48,44 6 A

Sumber: Data Referensi Kemendikbud.co.id Berdasarkan data perbandingan di

atas bahwa SMP Negeri 4 Gunung Talang mendapatkan peringkat 5 dari 6 sekolah yang mana nilai rata-rata UN sebesar 49,31, dan yang mencapai nilai

UN tertinggi adalah SMP Negeri 2 Gunung Talang, dengan nilai UN 60,20.

Menurut Slameto, (2010:54) Menyatakan bahwa belajar atau proses perubahan tingkah laku di sekolah yang dilakukan siswa dipengaruhi oleh faktor

(5)

5 internal yaitu faktor jamsani, faktor

psikologis dan faktor

kelelahansedangkan faktor eksternal

siswa adalah faktor keluarga dan faktor sekolah.

Tabel

2. Absensi Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran IPS Semester II di SMP N 4 Gunung TalangTahun Ajaran 2015/2016

Kls Jmlh siswa

Jmlh tatap muka

Keterangan

Absen Sakit Izin Terlambat Jmlh % Jmlh % Jmlh % Jmlh %

VIII A 28 20 57 60 13 13,7 17 17,9 8 8,4

VIII B 29 20 36 46,7 18 23,4 12 15,6 11 14,3

VIII C 29 20 41 57,7 12 16,9 9 12,7 9 12,7

VIII D 29 20 33 47,1 20 28,6 11 15,7 6 8,6

VIII E 30 20 25 46,3 15 27,8 10 18,5 4 7,4

Jumlah 192 51,56 78 22,08 59 16,8 38 10,28

Sumber : Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP N 4 Gunung Talang Berdasarkan tabel 2 di atas dapat

dilihat bahwa kehadiran siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 4 Gunung Talang masih kurang baik dimana dapat dilihat dari tingkat absensi siswa kelas VIII semester II bahwa kasus yang paling tinggi adalah absen (tanpa keterangan) siswa berjumlah 51,56%

dari jumlah siswa 192 orang.

Selanjutnya kasus yang paling rendah adalah kasus keterlambatan dimana 10,28% dimana jumlah siswa 38 orang dari keselurahan siswa yang berjumlah 145 orang. Rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 4 Gunung Talang diduga karena beberapa faktor yang diantaranya berkaitan dengan minat belajar siswa, lingkungan sekolah dan sarana prasarana.

RUMUSAN MASALAH

1. Apakah minat belajar berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa SMP N 4 Gunung Talang?

2. Apakah lingkungan keluarga berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa SMP N 4 Gunung Talang?

3. Apakah sarana dan prasarana berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa SMP N 4 Gunung Talang?

4. Apakah minat belajar, lingkungan keluarga dan sarana prasarana secara bersama-sama berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa SMP N 4 Gunung Talang?

TUJUAN PENELITIAN

1. Pengaruh minat belajar terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 4 Gunung Talang

2. Pengaruh lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 4 Gunung Talang

3. Pengaruh sarana prasarana terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 4 Gunung Talang

4. Pengaruh minat belajar, lingkungan keluarga dan sarana prasarana secara bersama-sama terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 4 Gunung Talang

LANDASAN TEORI

Menurut Sardiman, (2011:73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “felling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

(6)

5 Belajar ada sejak manusia dilahirkan

sampai usia lanjut, dalam kehidupan sehari-hari manusia banyak melakukan kegiatan yng sebenarnya merupakan suatu gejala belajar. Menurut Slameto, (2010:9) “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.”

Berdasarkan pendapat di atas, menurut Uno (2008:23) maka aspek yang akan penulis jadikan indikator motivasi belajar siswa yaitu: 1) dorongan/kebutuhan belajar, 2) ketentuan dalam belajar, 3) rasa ingin tahu siswa, dan 4) harapan dan cita-cita siswa.

Menurut Syaiful Bahri &

Djamarah, (2011:37) minat belajar adalah seseorang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tertentu.

Menurut Slameto (2010:180) beberapa indikator minat belajar yaitu:

perasaan senang, ketertarikan, penerimaan, dan keterlibatan siswa.

Menurut Helmawati, (2014:42) lingkungan keluarga adalah kelompok kecil yang memiliki pemimpin dan anggota, mempunyai pembagian tugas dan kerja, serta hak dan kewajiban bagi masing-masing anggotanya.

Menurut Slameto, (2010:60) mengemukakan indikator yang mempengaruhi lingkungan keluarga adalah: 1) cara orang tua mendidik, 2) relasi antar anggota keluarga, 3) suasana rumah, 4) keadaan ekonomi keluarga, 5) perhatian orang tua, dan 6) latar belakang kebudayaan.

Menurut Aunurrahman

(2010:195) sarana dan prasarana pembelajaran merupakan faktor yang turut memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keadaan gedung sekolah, ruang kelas yang tertata dengan baik, ruang perpustakaan sekolah yang

teratur, tersedianya fasilitas kelas, tersedianya fasilitas laboratorium, tersedianya buku-buku pelajaran.

Media/alat bantu belajar merupakan komponen-komponen penting yang dapat mendukung terwujudnya kegiatan belajar siswa.

Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sarana sekolah seluruh fasilitas yang tersedia di SMP Negeri 4 Gunung Talang yang menunjang jalannya proses belajar mengajar baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung. Dengan lengkapnya sarana prasarana pembelajaran sehingga meningkatkan kreatifitas dan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran dan akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa tersebut.

Menurut Aunurrahman

(2011:195) indikator sarana prasarana adalah sebagai berikut: 1) keadaan gedung sekolah, 2) ruang kelas yang rapi dan nyaman, 3) ruang perpustakaan, 4) fasilitas sekolah, 5) fasilitas kelas, dan 6) buku-buku pelajaran.

HIPOTESIS

1. Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara minat belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 4 Gunung Talang.

2. Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 4 Gunung Talang.

3. Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara sarana prasarana terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 4 Gunung

(7)

6 Talang.

4. Diduga terdapat pengaruh positif dansignifikan antara minat belajar, lingkungan keluarga dan sarana prasarana secara bersama terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 4 Gunung Talang.

: β12, β3 < 0 : β123

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Menurut Iskandar (2009:19) penelitian Deskriptif dan Asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahuai pengaruh atau hu bungan antara dua variabel atau lebih. Berdasarkan indikator-indikator dari yang diteliti guna untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih atau pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Gunung Talang yang terdiri dari 145 orang reponden siswa, dan jumlah sampel responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 106 orang siswa dengan menggunakan teknik Proposional random sampling.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel motivasi belajar (Y) sebagai variabel terikat, minat belajar (X1), lingkungan keluarga (X2), dan

sarana prasarana (X3) sebagai variabel bebasnya.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Gunung Talang pada siswa kelas VIII yaitu pada bulan November 2016 yang beralamat di Jr.

Koto Ateh, Air Batumbuk, Kecamatan Gunung Talang.

Teknik analisis data yang di gunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.592 2.250 2.041 .044

Minat Belajar .320 .076 .368 4.202 .000

Lingkungan Keluarga .180 .064 .273 2.807 .006

Sarana Prasarana .215 .060 .297 3.613 .000

a. Dependent Variable: Motivasi Belajar

Sumber: Olahan Data Primer (Peneliti) SPSS, Desember 2016

(8)

4 Berdasarkan hasil yang terdapat

pada tabel di atas, maka dapat dirumuskan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y= 4,592 + 0,3202X1 + 0,180X2 + 0,215X3.

Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa Nilai konstanta sebesar 4,592 yang berarti bahwa tanpa adanya pengaruh dari variable minat belajar, lingkungan keluraga dan sarana prasarana maka motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS adalah sebesar 4,592.

Nilai koefesien regresi minat belajar sebesar 0,3202 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif antara minat belajar terhadap motivasi belajar, apabila nilai variabel minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 4 Gunung Talang meningkat sebesar satua satuan maka motivasi belajar akan menurun sebesar 0,3202 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Nilai koefesien regresi lingkungan keluarga sebesar 0,180 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif antara lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar, apabila nilai variabel lingkungan keluarga kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 4 Gunung Talang meningkat sebesar satu satuan, maka motivasi belajar menurun sebesar 0,180 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Nilai koefesien regresi sarana prasarana sebesar 0,215 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh antara sarana prasarana terhadap motivasi belajar, apabila nilai variabel sarana prasarana siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 4 Gunung Talang meningkat sebesar satu satuan, maka motivasi belajar siswa menurun sebesar 0,251 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Model R

1 0,860 (a) 0,740

Berdasarkan tabel diatas nilai R square sebesar 0,740 yang artinya 74,0% perubahan pada variabel dependen (motivasi belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (minat belajar, lingkungan keluarga dan sarana prasarana) sedangkan sisanya sebesar 26% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini

.

UJI HIPOTESIS

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu uji t (parsial) dan uji F (simultan).

Hasil Uji t

Pengaruh masing-masing variabel bebas (minat belajar, lingkungan keluarga, dan sarana prasarana) terhadap variabel terikat (motivasi belajar).

(9)

4

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.592 2.250 2.041 .044

Minat Belajar .320 .076 .368 4.202 .000

Lingkungan Keluarga .180 .064 .273 2.807 .006

Sarana Prasarana .215 .060 .297 3.613 .000

a. Dependent Variable: Motivasi Belajar

Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang signifikan antara minat belajar (X1) terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 4 Gunung Talang (Y) dengan nilai koefisien regresi minat belajar sebesar 0,320 bertanda positif. Nilai ini signifikan karna nilai thitung sebesar 4,202> ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara minat belajar terhadap motivasi belajar. Hal ini berarti semakin baik minat belajar, maka akan semakin baik pula motivasi belajar.

Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan keluarga siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 4 Gunung Talang (X2) terhadap motivasi belajar (Y) dengan nilai koefisien regresi lingkungan keluarga sebesar 0,180 bertanda positif. Nilai ini signifikan karena nilai thitung sebesar 2,807> ttabel

sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,006< = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar. Hal ini berarti semakin baiklingkungan keluarga maka akan semakin meningkatkan motivasi belajar.

Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan antara sarana prasarana siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 4 Gunung Talang (X3) terhadap motivasi belajar (Y)

dengan nilai koefisien regresi sarana prasarana sebesar 0,215 bertanda positif.

Nilai ini signifikan karena nilai thitung

sebesar 3,613 > ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000< = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara sarana prasarana terhadap motivasi belajar. Hal ini berarti semakin tinggi sarana prasarana maka akan semakin meningkat pula motivasi belajar.

PEMBAHASAN

Pengaruh Minat Belajar Terhadap motivasi belajar

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil penelitian terdapat pengaruh positif dan signifikan antara minat belajar (X1) terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 4 Gunung Talang (Y) dengan nilai koefisien regresi minat belajar 0,320 yang bertanda positif (+). Nilai ini signifikan karena nilai thitung sebesar 4,202 > ttabel

sebesar 1,98 sedangkan nilai signifikan 0,000 <0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak. Hal ini berarti semakin baik minat belajar, maka akan semakin baik pula motivasi belajar. Menurut Slameto (2010:180) bahwa “minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selajutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru”. Cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subjek

(10)

5 yang baru adalah dengan menggunakan

minat siswa yang telah ada.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Pitriani (2016 ) yang hasil penelitianya mengenai pengaruh minat belajar siswa, pola asuh orang tua, kompetensi pedagogik guru dan kreatifitas siswa terhadap motivasi belajar siswa, dimana bahwa minat belajar berpengaruh positif terhadap motivasi belajar yang mengatakan semakin tinggi nminat belajar maka semakin tinggi pula motivasi belajar.

Pengaruh lingkungan keluarga (X2) Terhadap motivasi belajar

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil, bahwa lingkungan keluarga (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 4 Gunung Talang (Y) dengan nilai koefisien sebesar 0,180 yang bertanda positif (+). Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,807 >

ttabel 1,98 dengan taraf signifikan sebesar 0,000< = 0,05. Berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Dalyono (2005:27) tingkat pendidikan orang tua memang menjadi salah satu sorotan utama dalam memainkan perannya sebagai pendidik informal yang menentukan tercapainya prestasi belajar siswa di sekolah. Mengingat dengan tingkat pendidikan yang memadai, orang tua relatif memahami cara-cara mendidik anak sesuai dengan irama perkembangannya, baik secara fisiologis maupun psikologis.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Vera Yulianti (2016) yang menyatakan bahwa pengaruh Pemanfaatan media

pembelajaran, lingkungan keluarga dan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa.

Pengaruh sarana prasarana (X3) Terhadap motivasi belajar

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa sarana prasarana (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 4 Gunung Talang (Y) dengan nilai hasil koefisien sebesar 0,215. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung, 3,613> ttabel sebesar 1,98dengan taraf signifikan sebesar 0,000< = 0,05.

Berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara sarana prasarana terhadap motivasi belajar. Hal ini berarti semakin tinggi sarana prasarana maka akan semakin meningkat pula motivasi belajar.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Ibrahim (2003:2) sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah.

Sarana prasarana dan pengelolaannya guna untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sangat diperlukan karena sarana prasarana menunjang kelanjutan dalam proses pencapain tujuan pendidikan, yang terutama adalam untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Indah Permata Sari (2015) yang menyatakan bahwa pengaruh kreatifitas belajar, sarana prasarana, dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa.

(11)

6

Pengaruh Minat Belajar (X1),

Lingkungan Keluarga (X2) dan Sarana Prasarana (X3) Terhadap Motivasi Belajar (Y) Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri 4 Gunung Talang

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai Fhitung sebesar 96,669 > Ftabel 2,69 dengan taraf signifikan 0,000 < = 0,05.

Hal ini berarti

H

0

ditolak dan H

a

diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan antara minat belajar, lingkungan keluarga, dan sarana prasarana secara bersama-sama terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 4 Gunung Talang. Sedangkan berdasarkan

nilai square sebesar 0,740 yang artinya 74,00% perubahan pada variabel dependen (motivasi belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (minat belajar, lingkungan keluarga dan sarana prasarana) sedangkan sisanya sebesar 26,00%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hal ini berarti bahwa semakin baik minat belajar, lingkungan keluarga dan sarana prasarana maka akan semakin baik pula motivasi belajar, begitu juga sebaliknya minat belajar, lingkungan keluarga dan sarana prasarana tidak baik, maka motivasi belajar juga tidak akan baik

.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Minat belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,320. Nilai

koefisien ini signifikan karena nilai thitung 4,202 > ttabel sebesar 1,98.

Artinya apabila minat belajar meningkat sebesar 1%, maka motivasi belajar 0,320 dalam setiap satuannya.

2.

Lingkungan keluarga berpengaruh positif dan

signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,180. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t

hitung

2,807 > t

tabel

1,98. Artinya, apabila lingkungan keluarga meningkat sebesar 1%, maka motivasi belajar akan meningkat sebesar 0,180 dalam setiap satuannya.

3.

Sarana prasarana berpengaruh po

sitif dan signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,215. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t

hitung

, 3,613 > t

tabel

sebesar 1,98.

Artinya, apabila sarana prasarana meningkat sebesar 1%, maka motivasi belajar akan meningkat sebesar 0,215 dalam setiap satuannya.

4.

Minat belajar, lingkungan keluarga dan

sarana prasarana secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar. Dimana diperoleh nilai F

hitung

96,669 >

F

tabel

2,69 dengan taraf

signifikansi sebesar 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti H

a

diterima dan H

0

ditolak.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah penulis uraikan, maka untuk meningkatkan motivasi belajar lebih baik untuk masa yang akan datang penulis menyarankan:

(12)

7 1. Minat belajar yang harus

ditingkatkan adalah keterlibatan siswa dimana siswa harus meningkatkan keaktifannya dalam diskusi pelajaran IPS dan meningkatkan kemampuan untuk menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh guru serta mengurangi pembicaraan dengan teman saat diskusi berlangsung.

2.

Lingkungan keluarga yang harus ditingkatkan adalah keadaan ekonomi keluarga sebaiknya orang tua memenuhi semua fasilitas yang diperlukan anaknya untuk belajar dan membelikan semua buku yang berkaitan

dengan pelajaran anaknya dan meningkatkan indikator suasana rumah berupa keluarga harus memperhatikan suasana rumah agar nyaman sehingga membuat anaknya senang belajar di rumah.

3.

Dalam sarana prasarana, sekolah harus meningkatkan keadaan gedung sekolah berupa memperbaiki gedung perpustakaan yang memadai dan membuat ruang kelas yang terbuat dari beton dan dicat dengan indah dan meningkatkan indikator ruang kelas yang rapi dan nyaman berupa siswa kursi dan meja tersusun dengan baik dan rapi dan tidak ada sampah

yang berserakkan di dalam ruang kelas .

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan rujukan dalam melakukan penelitian yang sejenis yang lebih mendalam di masa yang akan datang.

5. Bagi Orang Tua

Penelitian ini dapat

dijadikan/memberikan pemahaman dalam

mendidik anak, dan memenuhi kebutuhan setiap anak dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (2009). Psikologi Sosial.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Aunurrahman. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung:

Alfabet.

Dalyono. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rhineka Cipta.

Djaali. (2012). Psikologi Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.

Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hamalik, O. (2012). Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Helmawati. (2014). Pendidikan Keluarga. Jakarta: Rosda.

Irianto, A. (2007). Statistik Konsep Dasar Aplikasi Dan Perkembangan. Jakarta:

Kencana.

Iskandar. (2009). Psikologi

Pendidikan. Ciputat: Gaung

Persada Press.

(13)

8

Mahmud, D. (2009). Psikologi

Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan. Yogyakarta: MPFE.

Mudjiono, D. dan. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:

Rhineka Cipta.

Ola, Eke Stefanus (2015) Hubungan Minat dan Motivasi dengan Prestasi Belajar.

Pitriani (2016) Pengaruh Minat Belajar Siswa, Pola Asuh Orang Tua, Kompetensi Guru dan Kreatifitas siswa Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII di SMPN 1 Koto Tarusan.

Purwanto. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT.

Rosdakarya.

Ridho, Muhammad Akbar (2012) Pengaruh Lingkungan Terhadap Motivasi Belajar dan Dampaknya Terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Santrock, j. w. (2007).

Perkembangan Anak, (Ahli bahasa : mila Rachmawati, S.Psi & Anna Kuswanti).

Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sari, Permata Indah (2015) Pengaruh Kreatifitas Belajar, Sarana Prasarana dan Motivasi Belajar

Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran IPS di Linggo Sari Baganti.

Siregar. (2012). Statistik Deskriptif Untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta:

Raja Wali Pers.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor- faktor Yang Mempengaruhinya.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, nana. (2005). Metode Statisti. Bandung: Tarsito Bandung.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif (alfabeta).

Bandung.

Sukardi. (2001). Bimbingan dan Penyuluhan. Surabaya: Usaha Nasional.

Suliyanto. (2011). Ekonomitrika Terapan. Yogyakarta: Andi Offset.

Syah, M. (2012). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syaiful Bahri, & Djamarah. (2011).

Psikologi Pendidikan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Uno, H. B. (2008). Teori Motivasi

dan Pengukurannya. Jakarta:

(14)

9

Bumi Aksara.

Widarjono, A. (2013). Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis.

Yogyakarta: FE UI.

Yuliati, Vera (2016) Pengaruh

Pemanfaatan Media

Pembelajaran, Lingkungan Keluarga dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VII Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMPN 3 Lembah Gumanti.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mempertegas dalam mendalami masalah, maka perlu rumusan masalah yang terarah, yaitu Apakah terdapat pengaruh lingkungan keluarga dan teman sebaya secara bersama-sama