• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh lingkungan keluarga terhadap motivasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh lingkungan keluarga terhadap motivasi"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

Tiada kata kata yang pertama kali penulis persembahkan, kecuali segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai macam rahmat dan nikmat sehingga skripsi ini diberi judul “Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Motivasi Mahasiswa Dalam Bidang Pendidikan” Kajian Pendidikan Agama Islam di Desa Maradekaya Kec. Judul: Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Motivasi Belajar Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di Desa Maradekaya Kecamatan Permasalahan utama adalah pengaruh lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa , khususnya di Desa Maradekaya Kec.

Permasalahan pengaruh lingkungan sosial juga memerlukan perhatian yang serius, karena faktor lingkungan inilah yang menjadi penentu peningkatan mutu pendidikan. Berdasarkan hal tersebut penulis mencoba melakukan suatu penelitian yang dapat memecahkan masalah pengaruh lingkungan keluarga terhadap peningkatan motivasi belajar siswa khususnya pendidikan agama.

Rumusan Masalah

Dalam proses belajar mengajar pendidikan agama Islam di desa masih banyak permasalahan yang muncul sehingga meningkatkan motivasi peserta didik dalam bidang pembelajaran pendidikan agama Islam, padahal bidang tersebut perlu disosialisasikan di lingkungan. Desa Maredaya Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dan Kabupaten Gowa pada umumnya untuk mendorong dan membina siswa dalam nilai-nilai keagamaan. Oleh karena itu, orang tua di Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa perlu menggunakan psikologi pendidikan untuk meningkatkan motivasi belajar pendidikan agama Islam dikalangan siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa di Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa pada bidang kajian pendidikan agama Islam.

Adakah pengaruh lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa pada pendidikan agama Islam di Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Bagaimana solusi mengatasi pengaruh lingkungan sosial bagi peserta didik dalam pendidikan agama islam.

Tujuan penulisan

Kegunaan Penelitian

Penerapan teori ini untuk menambah wawasan penulis sekaligus sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam bidang studi pendidikan agama Islam di Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Penerapan praktisnya mencoba mencari solusi atau solusi mengenai pengaruh lingkungan sosial, dan juga penelitian ini bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada pola pikir masyarakat untuk menciptakan kerjasama yang baik.

Pengertian Lingkungan Keluarga

Dari konsep di atas dapat dipahami bahwa keluarga dapat diartikan secara luas yang meliputi keluarga dan kerabat, serta dapat diartikan secara sempit atau sempit yang hanya mencakup ibu, ayah dan anak. Pengertian sempitnya adalah sistem kekeluargaan yang diakui Islam, yaitu sistem “al-Usrah Azzaujiah” suami istri, yaitu keluarga itu sendiri dari suami istri dan anak. Pengertian keluarga yang pertama ini merupakan konsep yang dipahami masyarakat Indonesia yang hanya mencakup ayah, ibu dan anak yang masih lajang, karena jika mereka menikah maka tentunya mereka juga akan membentuk keluarga yang lain.

Dalam Islam, menurut pengertian luasnya, keluarga tidak hanya mencakup suami-istri serta anak-anak dan keturunannya saja, tetapi juga mencakup garis keturunan utama ayah dan ibu. Oleh karena itu meliputi kakek dan nenek dari pihak ayah yaitu saudara laki-laki dan perempuan beserta anak-anaknya, termasuk cucu dari kakek-nenek yaitu paman, bibi serta anak cucunya.

Pandangan Islam Tentang Lingkungan Keluarga

Pandangan Islam tentang pengaruh lingkungan keluarga dalam kaitannya dengan motivasi belajar siswa, dan kita mengetahui pengaruh itu ada dua, yaitu pengaruh keturunan dan pengaruh lingkungan. Besar kecilnya pengaruh faktor keturunan dalam lingkungan terhadap anak berbeda-beda tergantung pada aspek perkembangan kepribadian anak, dan besarnya pengaruh tersebut berbeda-beda menurut umur dan tahap pertumbuhannya. Lingkungan memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap perkembangan siswa. Yang dimaksud dengan pengaruh positif adalah lingkungan yang memberikan dorongan atau rangsangan motivasi kepada siswa untuk berbuat baik dan sebaliknya.

Melihat pernyataan tersebut maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam pandangan Islam, lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan dan pertumbuhan peserta didik dalam upaya peningkatan pendidikan. Sebagai seorang pendidik baik formal maupun informal harus memperhatikan lingkungan peserta didik dimana ia berada, oleh karena itu pengawasan terhadap peserta didik harus selalu dilakukan yang menjadi tanggung jawab setiap komponen dalam hal ini lingkungan keluarga. , lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat untuk mewujudkan dan melahirkan generasi-generasi yang berkualitas, berbudi luhur dan berakhlak mulia, inilah tugas dan tanggung jawab kita semua.

Tugas dan Tanggung Jawab Keluarga Terhadap Pendidikan Anak

Pengertian dan Fungsi Belajar

  • Prinsip Belajar
  • Faktor-faktor Yang Terkait Dengan Belajar

Surya (1997:9) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk mencapai perubahan tingkah laku baru secara menyeluruh, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Senada dengan Surya, Slameto (1991:2) dan Ali (1987:14) menyatakan bahwa belajar adalah usaha individu untuk mencapai perubahan baru dalam tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Selain belajar untuk menambah ilmu baik teori maupun praktek, belajar juga dianggap sebagai ibadah kepada Tuhan.

Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, pokok bahasan, tujuan, motivasi, yang mempengaruhi proses interaksi dengan materi yang dipelajari. Secara umum menurut Slamet (1991), faktor-faktor yang berkaitan dengan pembelajaran dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Shah (1996) menyatakan bahwa secara umum faktor-faktor yang berhubungan dengan pembelajaran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu;

Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti keadaan atau kondisi fisik dan mental. murid. Faktor psikologis yang mempengaruhi belajar termasuk dalam faktor internal atau internal yaitu faktor dari dalam diri siswa. Aspek fisiologis yang mempengaruhi belajar berkaitan dengan keadaan atau kondisi umum tubuh seseorang, misalnya mengenai kesehatan atau kondisi tubuh, seperti penyakit atau gangguan fungsi tubuh.

Sebenarnya ada banyak faktor, termasuk aspek psikologis, yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil belajar siswa. Namun beberapa faktor yang termasuk dalam aspek psikologis yang dianggap penting adalah: 1) tingkat kecerdasan, 2) sikap siswa, 3) bakat siswa, 4) minat siswa dan 5) motivasi siswa. Slameto menyatakan bahwa faktor psikologis yang mempengaruhi belajar adalah: kecerdasan, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

Fungsi Motivasi dalam Proses Belajar Mengajar

Siswa yang tampak tidak termotivasi sebenarnya mungkin cukup termotivasi, namun tidak sesuai dengan yang diharapkan dalam proses belajar mengajar. Mungkin siswa cukup termotivasi untuk berprestasi di sekolah, namun pada saat yang sama ada kekuatan lain, misalnya dari teman yang mendorong mereka untuk tidak berprestasi di sekolah. Jumlah motivator yang diketahui siswa tidak ada pada saat yang sama sangatlah banyak, dan motif (yaitu faktor-faktor yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku) dari motivator-motivator tersebut menghasilkan perilaku yang memungkinkan siswa untuk menunjukkannya.

Mengingat pentingnya motivasi siswa dalam proses belajar mengajar, maka guru diharapkan dapat menciptakan motivasi siswa. Dalam upaya tersebut dapat menimbulkan motivasi belajar dengan berbagai cara, misalnya dengan menciptakan kondisi tertentu. Sehubungan dengan kondisi tersebut, ada empat fungsi motivasi bagi guru yang ditawarkan oleh De Ceceo dan Grawford dalam kaitannya dengan menjaga dan meningkatkan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar di kelas, yaitu.

Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, pendidik harus berusaha menghindari hal-hal yang monoton dan membosankan. Apabila siswa berhasil, guru diharapkan memberikan penghargaan kepada siswa (berupa pujian, hadiah, nilai bagus) agar siswa termotivasi untuk berusaha lebih giat lagi mencapai tujuan pengajaran. Guru perlu mengelola perilaku siswa dengan menunjukkan kepada siswa hal-hal yang salah dan meminta mereka melakukan yang terbaik.

Dengan demikian, permasalahan fungsi motivasi dalam proses belajar mengajar terfokus pada guru dan siswa karena tanpa motivasi maka kegiatan belajar mengajar sulit tercapai. Dengan kata lain, dengan usaha yang tekun dan terutama didasari oleh motivasi, maka seseorang yang belajar akan mampu melahirkan prestasi yang baik.

Jenis Penelitian

Lokasi dan Objek Penelitian

Variabel Penelitian

Defenisi Operasional Variabel

Populasi dan Sampel

Populasi

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa populasi sebenarnya adalah keseluruhan objek dari satuan yang mempunyai ciri dan ciri yang sama, atau sekelompok kasus yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Dengan demikian populasi yang menjadi objek penelitian penulis yaitu seluruh masyarakat di Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

Sampel

Instrumen Penelitian

Pedoman Observasi

Dokumen

Tekhnik Pengumpulan Data

Kepustakaan

Observasi

Wawancara (interviw)

Dokumen

Tekhnik Analisa Data

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng sebagian besar berprofesi sebagai petani. Jumlah penduduk Desa Maradekaya sebanyak 5.329 jiwa yang terdiri dari 2.660 jiwa laki-laki dan 2.669 jiwa perempuan. Mengingat pentingnya motivasi bagi siswa dalam proses belajar mengajar, maka orang tua diharapkan dapat membangkitkan motivasi belajar anak.

Kurangnya motivasi orang tua akan memberikan sugesti negatif pada anak yang pada akhirnya bisa gagal. Oleh karena itu, orang tua harus berperan sebagai motivator bagi dirinya dan anak-anaknya. Gowa ditinjau dari motivasi orang tua adalah tingkat pendidikan orang tua yang rata-rata pekerjaannya hanya bertani, namun semangat dan semangat untuk menyemangati anaknya bersekolah sangat tinggi, bahkan sawah dan ladangnya terkadang harus digadaikan untuk melanjutkan. pendidikan anaknya di perguruan tinggi, khususnya di jurusan agama Islam.

Pengaruh Keluarga Terhadap Peningkatan Prestasi Siswa Pendidikan Agama Islam Di Desa Maradekaya Kec. Orang tua hendaknya menganggap anak sebagai anak yang penting, memberikan kesempatan kepada anak untuk berbicara dengan orang tuanya dan mengutarakan pendapatnya, dan bila perlu orang tua dapat memberikan arahan kepada anak. Orang tua dapat menjadikan dirinya sebagai teladan atau teladan bagi anak-anaknya, menyemangati atau menyemangati mereka, dan orang tua menawarkan kesempatan kepada anak-anak untuk berpartisipasi, mengambil inisiatif, tampil di garis depan, melatih secara mandiri dan mengambil tanggung jawab.

Irmayanti (30 Mei 2014) menyatakan bahawa cara untuk memotivasikan anak-anak dalam pembelajaran ialah dengan bertukar-tukar fikiran dengan anak-anak dan mendengar rungutan tentang subjek yang dianggap sukar di sekolah. Anak-anak dan ibu bapa bertukar-tukar fikiran dan anak-anak menghormati ibu bapa dan tidak lari untuk mendapatkan nasihat apabila menghadapi masalah. Kebo (30 Mei 2014) menyatakan bahawa cara untuk memotivasikan anak-anak dalam pembelajaran ialah mendengar keluhan anak-anak dan sentiasa.

Solusi Untuk Mengatasi Pengaruh Lingkungan Sosial Bagi Anak/Siswa Dalam Bidang Studi Pendidikan Agama Islam

Jadi memotivasi anak untuk belajar tidak hanya dengan mendengarkan keluh kesah anak saja, namun juga dengan memberikan kasih sayang, komunikasi yang akrab dan sapaan yang ramah.

PENUTUP

Kesimpulan

Implikasi Penelitian

Pustaka Setia, Bandung

Gambar

TABEL II

Referensi

Dokumen terkait

Thus, users, algorithms, dating technolo- gies, account settings, and the system designers co-create user experiences and the cultural outcome of user interactions with online dating