PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, METODE MENGAJAR GURU DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR
EKONOMI SISWA KELAS X MAN PALANGKI
E-JURNAL
Oleh :
ZELI KURNIATI 11090275
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2016
PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, METODE MENGAJAR GU DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL
BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X MAN PALANGKI Oleh
,
1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl. Gunung Pangilun No.1 Padang Sumatra Barat
Email: [email protected]
,
2, 3) Dosen Program Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl. Gunung Pangilun No.1 Padang Sumatra Barat
ABSTRACT
This research is aim to know the school environment’s influence, teacher’s teaching method and studiying creativity of students of class X MAN Palangki in Economic lesson. The method that will be used is descriptive and associative with quantitative approach by 85 population and 85 sample. Technique to gain sample is total sampling, school environment, teacher’s teaching method and studiying creativity of students that obtained from result of spreading of quesioner. The using analysis in this research are descriptive and inductive analysis consisting of maximum likelyhood test, ramsey test, normality test, heteroskedastisity test, multycolnierity test, autocorrelation test, and double linear regression analisys test. Result of this research indicate that (1) School environment has positive effects in result of study (2)Teacher’s teaching method has positive and significant effects in result of study (3)Student’s studiying creativity has positive and significant effect in result of study (4) School environment, teacher’s teaching method and student’s studiying creativity has positive and significant effect in result of study
Keywords: School Environment, Teacher’s Teaching Method, Student’s Studiying Creativity
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Lingkungan sekolah, Metode mengajar guru dan kreativitas belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X MAN Palangki. Metode yang digunakan adalah deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, dengan jumlah populasi sebanyak 85 orang dan sampel 85 orang. Teknik pengambilan sampel dengan total Sampling, lingkungan sekolah, metode mengajar guru dan kreativitas belajar diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner. sedangkan hasil belajar (Y) diperoleh dari dokumentasi berupa nilai rapor kognitif mata pelajaran ekonomi semester II. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji maximum likelihood, uji ramsey, uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Lingkungan sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar (2)Metod mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap haasil belajar (3)Kreatifitas belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar, dan (4) Lingkungan sekolah, metod mengajar guru dan kreativitas belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar.
Kata-kata Kunci: Lingkungan Sekolah, Metode Mengajar Guru, Kreatifitas Belajar Siswa
PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran yang kondusif. Menyadari akan pentingnya pendidikan, pemerintah Republik Indonesia telah menciptakan tujuan pendidikan nasional. Tujuan tersebut sebagaimana tertulis dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) dinyatakan bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.”
Hasil belajar yang baik menjadi salah satu indikator berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran. Meningkatnya hasil belajar merupakan harapan semua pihak, baik guru, siswa dan orang tua. Ekspektasi tersebut benar-benar akan terwujud bila proses pembelajaran ditunjang dengam baik oleh faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
Para pakar, di antaranya Slameto, Dalyono, dan Hamalik mengungkapkan bahwa secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal,
menurut Slameto (2003:72) di antaranya adalah faktor lingkungan sekolah. Dalyono (2007:60) menulis bahwa faktor eksternal lainnya adalah keadaan sekolah tempat belajar, di dalamnya termasuk kualitas guru dan metode mengajar. Sedangkan Hamalik (2009: 28) menyatakan bahwa faktor internal yang dapat mempengaruhi hasil belajar seseorang antara lain kondisi psikologis seperti minat dan tingkat kecerdasan. Termasuk di antara faktor internal yaitu kreativitas belajar siswa.
Pencapaian hasil belajar yang baik atau kurang baik dapat diukur dengan mengadakan evaluasi belajar.
Memperhatikan hasil belajar yang dicapai oleh siswa kelas X MAN Palangki untuk mata pelajaran Ekonomi pada Ujian Tengah Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016 memang ditemukan fakta bahwa nilai yang dicapai cenderung kurang memuaskan.
Untuk bidang studi Ekonomi, Guru pengampu menetapkan bahwa nilai KKM adalah 77. Jumlah siswa yang mampu mencapai atau melewati batas tuntas itu hanya sebanyak 52 orang dari 85 orang siswa. Dengan demikian, ketuntasan hanya mencapai angka 61,1%. Sisanya 33 orang siswa (38,8%) tidak tuntas. Berikut disajikan data hasil belajar siswa kelas X MAN Palangki untuk mata pelajaran Ekonomi pada Ujian Tengah Semester Ganjil TP.
2015-2016.
Tabel 1. Absensi Siswa Semester 1 MAN Padang Sibusuk Tahun Ajaran 2015/2016
Kelas Jumlah Siswa
Nilai Rata- rata
KKM Siswa Yang Tuntas Siswa Yang Tidak Tuntas Jumlah % Jumlah %
X3 30 73,2 77 19 63,3% 11 36,6%
X4 28 74,92 77 17 60,7% 11 39,2%
X5 27 74,48 77 16 59,2% 11 40,7%
Tuntas/Tidak Tuntas 52 61,1% 33 38,8%
Sumber : Wali Kelas X3, X4 dan X5 MAN Palangki
Berdasarkan tabel di atas dapat dicermati bahwa tidak satu kelaspun yang nilai rata-rata kelasnya (hasil belajarnya) mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) untuk mata pelajaran Ekonomi (77).
Nilai rata-rata kelas X3 adalah 73,2, kelas X4, 74,92 dan kelas X5, 74,48. Secara keseluruhan, hasil belajar per kelas masih jauh dari hasil minimal.
Ketuntasan belajar siswa pun belum mencapai hasil yang diharapkan. Siswa kelas X3 yang tuntas hasil belajarnya hanyalah sebanyak 19 orang (63,3%) dari 30 orang siswa. Sedangkan yang tidak tuntas 11 orang (36,6%). Sementara siswa kelas X4 yang tuntas hasil belajarnya adalah sebanyak 17 orang (60,7%) dan yang tidak tuntas 11 orang (39,2%). Sedangkan siswa kelas X5
yang tuntas adalah sebanyak 16 orang (59,2%) dan tidak tuntas 11 orang (40,7%).
Diduga permasalahan ini timbul disebabkan oleh faktor eksternal dan internal sebagaimana telah dikemukakan di atas.
Keadaan ini bisa disebabkan oleh keadaan lingkungan sekolah yang kurang mendukung dan, metode mengajar guru yang belum sesuai dan tepat sasaran. Penyebab lainnya adalah kreativitas belajar siswa yang kurang baik. Semua faktor di atas dapat mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi rendah.
Slameto (2003:72) mengemukakan bahwa di antara faktor-faktor dalam lingkungan sekolah, di bidang non-fisik, yang memberi dampak terhadap hasil belajar antara lain: kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, dan waktu belajar. Permasalahan yang kentara di lingkungan sekolah MAN Palangki, di bidang non-fisik, antara lain penguasaan Kurikulum 2013 oleh guru mata pelajaran yang belum menyeluruh.
Indikasinya adalah sampai akhir tahun 2015, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama Kabupaten Sijunjung (Seksi Pendidikan Madrasah), masih terus mengadakan pelatihan (workshop) bagi guru-guru yang berada di bawah Kementerian Agama (Seksi Pendidikan Madrasah).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Deskriptif dan Asosiatif. Menurut Arikunto (2010:105) penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan menjelaskan atau mendiskripsikan
suatu hal seperti apa adanya. Selanjutnya Arikunto (2010:239) menjelaskan bahwa metode asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan antar variabel dan apabila ada, berapa erat hubungannya.
Penelitian dilakukan pada siswa kelas X MAN Palangki. Waktu yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah selama kurang lebih 1 (satu) bulan.
Polulasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X3, X4 dan X5 MAN Palangki yang terdaftar pada semester I tahun ajaran 2015/2016. Jumlah siswa kelas X3, X4 dan X5 MAN Palangki sebanyak 85 orang siswa.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total Sampling dalam penelitian ini jumlah 75 orang. Lingkungan sekolah, metode mengajar guru dan kreatifitas belajar diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang telah diuji cobakan terlebih dahulu. Penyusunan angket atau kuesioner berpedoman kepada skala likert dengan beberapa alternatif jawaban dengan diberi bobot penilaian positif dan negatif. sedangkan hasil belajar (Y) diperoleh dari dokumentasi berupa nilai rapor kognitif mata pelajaran ekonomi semester II. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji maximum likelihood, uji ramsey, uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, dan analisis regresi linear berganda .
HASIL PENELITIAN A. Hasil Belajar
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar
No Kelas Interval Frekuensi Persentase
(%)
1
55-59 3 3,529
2
60-64 19 22,353
3
65-69 12 14,118
4
70-74 8 9,412
5
75-79 13 15,294
6
80-84 10 11,765
7
85-89 17 20
8
90-94 3 3,529
Jumlah 85 100
Rata-Rata 72,57
Median 75
Modus 60
Range 35
Maximal 90
Minimal 55
Sumber: Olahan Data Primer 2016
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai rapor kognitif mata pelajaran ekonomi semester II diperoleh rata-rata sebesar 72,57;
median 75; modus 60; maksimum 90 dan minimum 55. hasil belajar di MAN Palangki memiliki Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 78.
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa rata-rata nilai rapor kognitif siswa berdasarkan KKM masih belum memenuhi standar KKM yakni 78, sehingga masih banyak siswa yang belum tuntas. Hal ini dapat dibuktikan bahwa prestasi belajar siswa tergolong rendah dan sangat jauh dari harapan.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X MAN Palangki Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa lingkungan sekolah (X1 ) diperoleh thitung
sebesar 3,185 > ttabel 1,98969 dengan signifikan 0,002 < 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara lingkungan sekolah terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X MAN Palangki Kabupaten Sijunjung. Hal ini berarti bahwa semakin baik lingkungan sekolah maka semakin baik pula hasil belajar yang akan diperoleh dan begitu juga sebaliknya.
Slameto (2010:54) mengungkapkan bahwa ada dua faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri atas faktor jasmaniah (kesehatan) tubuh, faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan), dan faktor kelelahan (baik jasmani maupun rohani). Sedangkan faktor eksternal terdiri atas faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga), faktor lingkungan sekolah (kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran dan waktu sekolah) dan faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat).
Clark, dalam Nana Sudjana (2009:
39) menyatakan bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan, di antaranya lingkungan sekolah. Pernyataan ini menegaskan adanya hubungan yang erat dan saling mempengaruhi antara lingkungan sekolah dengan hasil belajar siswa.
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Adi Afriadi dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh lingkungan sekolah, disiplin belajar, dan minat belajar terhadap hasil belajar IPS ekonomi siswa kelas VII di SMPN 26 Padang. Hasil penelitian tersebut adalah Lingkungan sekolah, disiplin belajar, dan minat belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar.
Dari hasil penelitian ini secara keseluruhan lingkungan sekolah berada dalam kategori cukup baik, dilihat dari frekuensi lingkungan sekolah di MAN Palangki yaitu memiliki skor rata-rata 3,5 dengan TCR cukup baik. Dampaknya adalah hasil belajar siswa berada pada kategori cukup baik pula. Semua indikator pengukur seperti indikator kurikulum, indikator relasi guru dengan siswa, indikator relasi siswa dengan siswa, indikator disiplin sekolah, indikator waktu sekolah semuanya menunjukkan bahwa lingkungan sekolah berada pada kategori cukup baik, berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X MAN Palangki Kabupaten Sijunjung.
Untuk melihat lingkungan sekolah, maka kita perlu mengetahui indikator untuk mengukur lingkungan sekolah yang dalam hal ini adalah lingkungan sekolah di MAN Palangki Kabupaten Sijunjung. Di dalam indikator lingkungan sekolah tersebut adalah kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah dan waktu sekolah.
Dari penelitian ini terlihat jelas bahwa lingkungan sekolah yang baik dan teratur dapat dipastikan akan meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan. Oleh karenanya, lingkungan sekolah harus terus ditingkatkan kualitasnya.
2. Pengaruh Metode Mengajar Guru terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X MAN Palangki
Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa metode mengajar guru (X2 ) diperoleh thitung
sebesar 11,978 > ttabel 1,98969 dengan signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara metode mengajar guru terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X MAN Palangki Kabupaten Sijunjung. Hal ini berarti bahwa semakin baik metode mengajar guru maka semakin baik pula hasil belajar yang akan diperoleh, dan begitu juga sebaliknya.
Menurut Sudjana (2005: 76) metode mengajar merupakan cara yang digunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat kegiatan pembelajaran. Setidaknya ada tujuh jenis metode mengajar yang telah dipakai selama ini, yaitu: metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode pemberian tugas, metode demonstrasi dan eksperimen, metode sosiodrama dan metode karyawisata.
Dalyono (2007: 55-60) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor internal (yang berasal dari dalam diri) dan eksternal (yang berasal dari luar diri). Faktor eksternal meliputi faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar. Dari sisi faktor sekolah, metode mengajar guru menjadi satu poin penting yang berpengaruh besar terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik.
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Umi Khasanah dengan judul Pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X program keahlian akuntansi SMKN 1 Pengasih. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa persepsi siswa tentang metode mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar akuntansi.
Dari hasil penelitian ini secara keseluruhan metode mengajar guru berada dalam kategori cukup baik, dilihat dari frekuensi metode mengajar guru di MAN Palangki yaitu memiliki skor rata-rata 3,9 dengan TCR cukup baik. Di mana indikator metode mengajar harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa dengan rata-rata TCR baik.
Indikator metode mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa dengan rata-rata TCR baik. Indikator metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya dengan rata-rata TCR cukup. Indikator metode mengajar harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaruan) dengan rata-rata TCR cukup. Indikator metode mengajar harus dapat mendidik murid dengan teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi dengan rata-rata TCR cukup.
Seterusnya, indikator metode mengajar harus dapat mendidik murid dengan teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan situasi dan pengalaman yang nyata dan bertujuan dengan rata-rata TCR cukup.
Indikator metode mengajar harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai- nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari dengan rata- rata TCR baik.
Untuk melihat metode mengajar guru, maka kita perlu mengetahui indikator untuk mengukur metode mengajar guru. Indikator metode mengajar guru tersebut adalah:
metode mengajar harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah
belajar siswa, metode mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa, metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya, metode mengajar harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan ekslorasi dan inovasi (pembaruan), metode mengajar harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi, metode mengajar harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan situasi dan pengalaman yang nyata dan bertujuan, metode mengajar harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai- nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Dari penelitian ini terlihat jelas bahwa metode mengajar guru yang tepat dapat dipastikan akan meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan. Oleh karenanya, guru harus berupaya semaksimal mungkin merumuskan dan menetapkan metode mengajar yang tepat dan dapat mencapai tujuan dan sasaran pembelajaran.
3. Pengaruh Kreativitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X MAN Palangki
Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa kreativitas belajar siswa (X3 ) diperoleh thitung
sebesar 4,448 > ttabel 1,98969 dengan signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kreativitas belajar siswa terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X MAN Palangki Kabupaten Sijunjung. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kreativitas belajar siswa maka semakin tinggi pula hasil belajar yang akan diperoleh, dan begitu juga sebaliknya.
Kreativitas belajar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan menciptakan hal baru, cara- cara baru, model baru yang berguna bagi dirinya dan masyarakat (Sukmadinata: 2009;
104). Pengaruh kreativitas hasil belajar ekonomi pada penelitian ini yaitu daya yang ada dan timbul dari kemampuan siswa untuk menemukan dan menciptakan hal baru, cara-
cara baru, model baru dalam memecahkan masalah Ekonomi terhadap nilai tes atau angka, nilai dari hasil evaluasi yang diberikan oleh guru Ekonomi.
Slameto (2003:54-71) mengatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah kreativitas belajar.
Sedangkan menurut Munandar dalam Sukmadinata (2009:104), kreativitas sama absahnya dengan intellegensi, di mana taraf inteligensi sangat mempengaruhi hasil belajar, karena siswa yang memiliki inteligensi yang tinggi mempunyai peluang lebih besar untuk mencapai hasil belajar yang lebih tinggi. Sebaliknya, siswa yang memiliki inteligensi rendah diperkirakan juga memiliki hasil beajar yang rendah (Syah, 2010:134).
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Chandra Putri Tirtiana dengan judul Pengaruh kreativitas belajar, penggunaan media pembelajaran power poin, dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar mata pelajaran Akuntansi pada siswa kelas X Akt SMKN 2 Blora tahun ajaran 2012/2013 (Motivasi belajar sebagai variable Intervening). Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kreativitas belajar, penggunaan media pembelajaran power poin, dan lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar mata pelajaran Akuntansi pada siswa kelas X Akt SMKN 2 Blora tahun ajaran 2012/2013 (Hasil belajar sebagai variable Intervening).
Dari hasil penelitian ini secara keseluruhan kreativitas belajar siswa berada dalam kategori cukup baik, dilihat dari frekuensi kreativitas belajar Ekonomi siswa kelas X MAN Palangki yaitu memiliki skor rata-rata 3,8 dengan TCR cukup baik.
Indikator keterampilan berfikir lancar rata- rata TCR cukup, keterampilan berfikir luwes rata-rata TCR cukup, keterampilan berfikir orisinil rata-rata TCR cukup, keterampilan elaborasi rata-rata TCR cukup, rasa ingin tahu rata-rata TCR cukup, bersifat imajinatif rata-rata TCR cukup, merasa tertantang rata-rata TCR cukup dan berani mengambil resiko rata-rata TCR cukup.
Berdasarkan hasil nilai di atas diketahui bahwa kreativitas belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap
hasil belajar Ekonomi siswa kelas X MAN Palangki Kabupaten Sijunjung. Untuk melihat kreativitas belajar siswa, maka kita perlu mengetahui indikator untuk mengukur kreativitas belajar siswa yang dalam hal ini adalah kreativitas belajar ekonomi siswa kelas X MAN Palangki Kabupaten Sijunjung. Indikator kreativitas belajar siswa tersebut adalah keterampilan berfikir lancar, keterampilan berfikir luwes, keterampilan berfikir orisinil, keterampilan elaborasi, rasa ingin tahu, bersifat imajinatif, merasa tertantang dan berani mengambil resiko.
Dari penelitian ini terlihat jelas bahwa kreatifitas belajar siswa dapat dipastikan akan meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan. Oleh karenanya, para siswa harus meningkatkan daya kreatifitasnya semaksimal mungkin agar mendukung kemandirian pola belajarnya.
Kreatifitas ini pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar yang dapat diraihnya.
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan pada penelitian ini maka diajukan beberapa saran diantaranya:
1.
Dari hasil penelitian secara keseluruhan lingkungan sekolah berada pada kategori cukup baik, di mana tingkat pencapaian terendah berada pada indikator kurikulum dengan TCR 68,3%. Disarankan kepada Kepala Sekolah, dalam hal ini Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum (Wakakur) untuk lebih mensosialisasikan pengembangan pengajaran menggunakan Kurikulum 2013 agar para guru mampu menerapkannya secara utuh sesuai yang diamanahkan oleh Undang-undang.2.
Dari hasil penelitian secara keseluruhan metode mengajar guru berada pada kategori cukup baik, di mana tingkat pencapaian terendah berada pada indikator metode mengajar harus dapat mendidik murid dengan teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi dengan TCR 70,4%. Disarankan kepada para guru untuk merumuskan danmenetapkan metode mengajar yang mengembangkan teknik belajar siswa secara mandiri dan dengan cara madiri (usaha pribadi) tersebut siswa dapat memperoleh pengetahuan yang lebih baik.
3.
Dari hasil penelitian secara keseluruhan kreatifitas belajar siswa berada pada kategori cukup baik, di mana tingkat pencapaian terendah berada pada indikator bersifat imajinatif dengan TCR 69,4%.disarankan kepada para siswa untuk lebih imajinatif lagi dalam mencari materi pelajaran, menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru maupun dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Suharsimi Arikunto.Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek).
Jakarta: Rineka Cipta.
Dalyono, M. (2007). Psikologi Pendidikan.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Hamalik, O. (2009). Psikologi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Sinar Baru.
Munandar, Utami. 2012. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. PT Rineka Cipta: Jakarta.
Syah, M. (2010). Muhibin Syah. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajaaad Gravindo Pers.
Slameto. (2003). Slameto. Belajar dan
Faktor-faktor Yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana, 2009, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Jakarta:
Remaja Rosda Karya
Sukmadinata, S. (2009). Landasan Psikologi Preses Pendidikan. Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya.