• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh lingkungan sosial, teknologi, modal dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pengaruh lingkungan sosial, teknologi, modal dan"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL, TEKNOLOGI, MODAL DAN SELF EFFICACY TERHADAP MINAT MAHASISWA FEB UNIVERSITAS ISLAM MALANG DALAM BERWIRAUSAHA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh:

KENDIS MAULIYANA WULANDARI NPM. 21801082099

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2022

(2)

xii ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan sosial, teknologi, modal dan self efficacy terhadap minat mahasiswa FEB Universitas Islam Malang dalam berwirausaha. Jenis penelitian ini menguji hipotesis dan berdasarkan jenis hubungan yang digunakan adalah penelitian korelasional. Sumber data yang digunakan adalah data primer dengan menyebarkan kuesioner. Pengambilan sampel menggunakan rumus slovin yang menghasilkan 91 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Lingkungan Sosial, Teknologi, Modal dan Self Efficacy secara simultan berpengaruh terhadap minat mahasiswa FEB Universitas Islam Malang dalam berwirausaha. 2) Teknologi dan Self Efficacy secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa FEB Universitas Islam Malang. 3) Lingkungan Sosial dan Modal secara parsial tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa FEB Universitas Islam Malang.

Kata kunci: lingkungan sosial, teknologi, modal, self efficacy, minat berwirausaha

(3)

xiii ABSTRACK

This research was conducted to determine the effect of Social Environment, Technology, Capital, and Self Efficacy on FEB students of the Islamic University of Malang in entrepreneurship. This type of research tests the hypothesis and, based on the type of relationship used, is correlational research. The Source of data used is primary data by distributing questionnaires. Sampling using the Slovin formula resulted in 91 respondents. The outcome of this study shows that:

1) Social Environment, Technology, Capital, and Self Efficacy simultaneously affected the interest of FEB students at the Islamic University of Malang. 2) Technology and Self Efficacy partially have a positive and significant effect on the interest of FEB students at the Islamic University of Malang. 3) Social Environment and Capital partially have no effect on the interest of FEB students at the Islamic University of Malang.

Keywords: social environment, technology, capital, self-efficacy, interest in entrepreneurship

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dua hal yang menjadi isu finansial di seluruh dunia yaitu pengangguran dan kemiskinan. Adanya kedua permasalahan tersebut memberikan dampak negatif pada bidang perekonomian. Saat ini seluruh dunia sedang dihadapkan dengan Pandemi Covid-19. Adanya pandemi Covid-19 mempengaruhi perekonomian di seluruh dunia. Kondisi tersebut mengakibatkan perekonomian semakin memburuk serta menimbulkan masalah, seperti pengangguran dan kemiskinan. Saat ini banyak perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat kurang stabilnya jalan perekonomian perusahaan sehingga menurunkan pendapatan.

Banyak perusahaan yang gagal dikarenakan tidak dapat memenuhi biaya produksi. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran meningkat. Berdasarkan data dari International Labour Organization persentase angka pengangguran global pada tahun 2021 sebesar 6,3%. Namun tahun depan diperkirakan akan turun menjadi 5,7%. Akan tetapi masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan pra- pandemi pada tahun 2019 sebesar 5,4%, Rini (2021).

Jumlah penduduk Indonesia per Juni 2021 menurut data Adminduk yaitu 272.229.372, yang terdiri dari 137.521.557 laki-laki dan 134.707.815 perempuan (Distribusi Penduduk Indonesia Per Juni 2021: Jabar Terbanyak, Kaltara Paling Sedikit, 2021). Banyaknya Sumber Daya Manusia (SDM) tidak menjadikan Indonesia menjadi negara maju. Hal ini dikarenakan, jumlah Sumber Daya

(5)

Manusia (SDM) yang ada tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja. Selain itu kualitas SDM di Indonesia juga memiliki kekurangan jika dibandingkan dengan negara lain. Kondisi tersebut diakibatkan oleh banyaknya SDM yang kurang aware terhadap pendidikan. Dengan banyaknya SDM jika tidak diimbangi dengan kualitas, maka akan menyebabkan berbagai permasalahan, salah satunya adalah pengangguran.

Sukirno (2015: 13) pengangguran merupakan suatu kondisi di mana angkatan kerja ingin bekerja namun belum memperoleh pekerjaan. Berdasarkan data BPS tahun 2021, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,75 juta orang pada Februari 2021. Jumlah ini meningkat 26,26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 6,93 juta orang. Pada tahun 2021 TPT di Indonesia mencapai 6,25% pada Februari 2020. TPT meningkat 1,32% dibandingkan dengan Februari 2020 sebesar 4,99%. Namun angka tersebut turun 0,81 poin berbanding terbalik dengan Agustus yang sebesar 7,07%. Tingkat Pengangguran Terbuka pada Februari 2021 sebesar 8% di wilayah perkotaan, sedangkan di wilayah pedesaan sebesar 4,11%, Annur (2021a).

Berbeda dengan negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN), menurut Menteri BUMN Erick Thohir, tingkat kewirausahaan di Indonesia jika dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara masih tergolong rendah. Jumlah pelaku usaha di Indonesia sekitar 3,47% dari total penduduk. Sedangkan negara- negara tetangga, misalnya Malaysia dan Thailand, tingkat wirausahanya kini berkisar 4,74% dan 4,26%. Sementara itu, Singapura merupakan negara tertinggi di ASEAN yang memiliki berbagai pelaku bisnis sebesar 8,76%., Putra (2021).

(6)

Kondisi Pandemi Covid-19 saat ini berpengaruh besar terhadap perekonomian di Indonesia. Banyak karyawan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dikarenakan perusahaan mengalami penurunan akibat Pandemi Covid-19. Kondisi ini berdampak terhadap angka pengangguran yang meningkat di Indonesia. Berdasarkan BPS pada Februari 2021 jumlah pengangguran lulusan perguruan tinggi hampir menyentuh 1 juta orang. Sebagian besar pengangguran terbuka merupakan lulusan SLTA berjumlah 1.305.093 orang pada Februari 2021. Sementara itu, lulusan SMK berjumlah 2.305.093.

Pengangguran lulusan SLTP berjumlah 1.515.089 orang. Dan tingkat pengangguran paling rendah berasal dari individu yang tidak atau tidak pernah sekolah yang berjumlah 20.461, Pusparisa (2021).

Jumlah pengangguran lulusan perguruan tinggi menjadi perhatian pada kondisi ini. Setiap tahun perguruan tinggi menghasilkan lulusan yang semestinya mampu untuk mengurangi tingkat pengangguran dan memperbaiki perekonomian negara. Namun sebaliknya, dengan kurangnya lapangan pekerjaan dan belum memaksimalkan potensi yang dimiliki menjadikan mereka kesulitan untuk mencari pekerjaan.

Rata-rata lulusan perguruan tinggi lebih memilih untuk mencari pekerjaan dibandingkan menciptakan usaha. Kondisi ini ditunjukkan dengan banyaknya lulusan perguruan tinggi yang memilih mengikuti tes penerimaan tenaga kerja dibandingkan dengan berwirausaha. Bahlil Lahadalia selaku Menteri Investasi mengungkapkan berdasarkan hasil riset, mahasiswa yang ingin bekerja sebagai karyawan sebesar 83%, mahasiswa yang ingin berwirausaha sebesar 4% dan

(7)

sisanya memutuskan untuk bekerja di LSM dan jenis pekerjaan lain. Bahlil mengungkapkan bahwa perguruan tinggi seharusnya dapat mengubah mindset mahasiswa untuk berwirausaha, Anjani (2021). Oleh karena itu, mahasiswa perlu didukung dan dimotivasi untuk berwirausaha sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran serta memperbaiki perekonomian.

Menumbuhkan minat berwirausaha merupakan salah satu pilihan untuk menurunkan angka pengangguran. Hal ini diharapkan agar mahasiswa dapat merintis usaha setelah lulus dari universitas. Selain dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran, dengan berwirausaha dapat membantu meningkatkan kemakmuran ekonomi suatu negara. Seperti yang dikemukakan oleh David McClelland dalam Romli (2019) bahwa suatu negara akan mencapai kemakmuran apabila minimal 2% dari populasi penduduknya menjadi wirausahawan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dengan banyaknya wirausaha di suatu negara dapat mengantarkan penduduk untuk mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.

Purnamawati (2009) mengemukakan menjadi wirausahawan menjadi alternatif pilihan yang tepat. Dengan berwirausaha dapat menyediakan lapangan kerja untuk diri sendiri sehingga tidak bergantung kepada orang lain.

Menurut Brygave (1994) dalam Alma (2004: 21) wirausaha merupakan seseorang yang melihat peluang dengan menciptakan organisasi dengan memanfaatkan peluang tersebut. Seseorang yang menjalankan usaha disebut dengan wirausahawan. Seorang wirausahawan memiliki karakteristik yaitu berani mencoba, mampu menghadapi risiko, kreatif dan inovatif, dan sebagainya. Oleh

(8)

karena itu seorang wirausahawan berperan penting dalam perekonomian suatu negara.

Menurut Winkel (1991: 105) minat merupakan kecenderungan subyek yang menetap, tertarik pada bidang tertentu dan menimbulkan perasaan senang mempelajari materi itu. Semakin besar keinginan seseorang terhadap sesuatu semakin besar pula minat. Minat tumbuh karena ketertarikan seseorang terhadap sesuatu sehingga mendorong seseorang dalam memperhatikan hal tersebut.

Dengan adanya minat, seseorang akan cenderung menyukai atau sering melakukan hal yang diinginkan. Adanya minat mempengaruhi seseorang untuk menekuni sesuatu yang membuat dirinya tertarik dan menyukai hal tersebut.

Minat dalam berwirausaha dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor dari dalam individu dan faktor dari luar individu. Faktor dari dalam merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam individu yang mendorong individu untuk berwirausaha. Sedangkan faktor dari luar adalah faktor-faktor yang ada dalam luar individu yang mendorong individu untuk berwirausaha. Menurut Nagel &

Suhartatik (2019) faktor internal yang mempengaruhi seseorang dalam berwirausaha antara lain: need achievement, kreativitas, risk taking, emosi, inovasi, Locus Of Control dan jiwa entrepreneurship.

Walgito (2004) dalam Wibowo (2011) mengemukakan apabila lingkungan sosial mempunyai fungsi penting dalam pertumbuhan seseorang. Hal ini dapat dilihat dari seseorang yang tumbuh di lingkungan pedagang secara tidak langsung memberikan kesempatan untuk menjadi pedagang pula. Wibowo (2011)

(9)

membedakan lingkungan sosial antara lain lingkungan primer dan sekunder.

Lingkungan primer meliputi lingkungan yang memiliki hubungan erat dengan individu seperti keluarga. Sedangkan lingkungan sekunder yaitu lingkungan dimana individu memiliki hubungan dengan individu lainnya, seperti teman.

Teknologi merupakan media yang dibuat untuk mempermudah pekerjaan manusia dengan menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Adanya teknologi saat ini sangat membantu manusia dalam kehidupannya. Teknologi bermanfaat untuk mempermudah dalam berkomunikasi, mempercepat pekerjaan sehingga dapat efektif dan efisien serta mendapatkan informasi yang akurat dan dapat memberikan manfaat untuk kelangsungan hidup manusia. Dengan mudahnya mengakses teknologi, dapat menarik minat mahasiswa untuk berwirausaha. Saat ini era 4.0 teknologi sangat berkembang dan dapat diyakini akan memberikan perubahan sosial dalam segi bisnis. Salah satunya dengan adanya media sosial dan e-commerce. Media sosial sangat mendukung terhadap entrepreneur. Media sosial digunakan sebagai media promosi atau digital marketing. Selain itu ada e-commerce yang juga mendukung wirausahawan dalam menyediakan wadah untuk menjual produk usahanya,

Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan kenaikan pada transaksi belanja online. Hal ini menyebabkan perusahaan e-commerce mengalami kenaikan drastis. Berdasarkan data dari SimilarWeb, Tokopedia menjadi pemimpin e- commerce dengan jumlah traffic share terbesar dibandingkan dengan e-commerce lainnya. Tercatat sebanyak 32,04% dari all out traffic share dengan jumlah kunjungan bulanan sebesar 129,1%. Shopee berada di posisi berikutnya yaitu

(10)

sebesar 72,4%. Di posisi ketiga ditempati oleh Bukalapak 78,7%, Lazada dengan traffic share 7,11% dan Blibli dengan traffic share 4,22%, Catriana (2021).

Berdasarkan databoks.katadata.com ada 10 negara dengan persentase penggunaan e-commerce tertinggi di dunia. Indonesia menjadi negara pertama dengan penggunaan e-commerce terbanyak yaitu sebesar 88,1%. Inggris negara kedua yaitu sebesar 86,9%. Kemudian Filipina menjadi negara ketiga pengguna e- commerce terbanyak dengan jumlah 86,2%. Thailand dan Malaysia dengan jumlah 85%. Lalu, Jerman, Irlandia dan Korea Selatan berkisar 84%. Sementara Italia dan Polandia masing-masing sebanyak 82,9%. Adapun rata-rata penggunaan e-commerce secara global sebanyak 78,6%. Mesir menjadi negara dibawah rata- rata di dunia yang menggunakan e-commerce yaitu sebanyak 54,3%, Lidwina (2021).

Berdasarkan data Hootsuite (We Are Social) total populasi di seluruh dunia adalah 7,83 miliar. Adapun pengguna mobile phone sebanyak 5,22 miliar. Jumlah tersebut merupakan 66,6% total populasi di seluruh dunia. Kemudian pengguna internet berjumlah 4,66 miliar. Jumlah ini merupakan 59,8% populasi di dunia.

Sementara itu social user yang aktif sebanyak 4,20 miliar. Jumlah tersebut merupakan 53,6% jumlah populasi yang ada di dunia. Adapun total populasi di Indonesia berjumlah 274,9 juta dengan pengguna mobile phone sebanyak 343,3 juta. Jumlah tersebut merupakan 125,6% populasi di Indonesia. Kemudian internet user sebanyak 202,6 juta yaitu 73,7% populasi penduduk Indonesia. Dan pengguna social user yang aktif berjumlah 170 juta yang merupakan 61,8% dari jumlah populasi di Indonesia. Di Indonesia rata-rata penggunaan internet melalui

(11)

device apapun yaitu 8 jam 52 menit. Sedangkan biasanya seseorang menggunakan media sosial selama 3 jam 41 menit, Riyanto (2021).

Menurut data dari databoks.katadata.co.id pada masa pandemi Covid-19, media sosial semakin diminati banyak orang. Menurut survei Jakpat, pada tahun 2021 Youtube menjadi hiburan berbasis web yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia yaitu sebesar 82%. Kemudian Facebook dan Instagram dengan persentase sebesar 77%. Tiktok sebesar 43%, Pinterest 14%, LinkedIn 11% dan Snapchat 7%. Survei dikumpulkan pada Januari sampai Juni secara online melalui aplikasi Jakpat dengan responden berjumlah 1.321 dari 33 provinsi di Indonesia, Annur (2021b).

Sedangkan berdasarkan data Hootsuite (We Are Social) pada tahun 2021 platform media sosial yang banyak digunakan di Indonesia merupakan Youtube yaitu 93,8% dari jumlah populasi. Di posisi kedua Whatsapp yaitu 87,7% dari jumlah populasi. Kemudian Instagram dan Facebook dengan jumlah masing- masing 86,6% dan 85,5%. Twitter berada di posisi kelima dengan jumlah 63,6%

dari jumlah populasi di Indonesia. Kemudian disusul oleh Facebook Messenger dan Line dengan jumlah masing-masing 52,4% dan 44,3%. Sementara itu LinkedIn berada pada posisi kesembilan dengan jumlah 38,7%. Tiktok, Pinterest dan Telegram dengan jumlah masing-masing 38,7%, 35,6% dan 28,5%.

Kemudian Wechat, Snapchat, Skype, dan Tumblr dengan jumlah 26,ˡ%, 25,4%, 24,3% dan 18,4%. Dan di posisi terakhir Reddit dengan jumlah 17,1% dari jumlah populasi di Indonesia, Riyanto (2021).

(12)

Dengan adanya perkembangan teknologi dapat memudahkan manusia dalam memperoleh kebutuhan serta informasi yang dibutuhkan. Perkembangan teknologi memberikan dampak positif di bidang kewirausahaan atau dalam berbisnis. Saat ini banyak orang di seluruh dunia yang mengakses internet untuk memenuhi kebutuhannya. Banyaknya orang yang bergantung terhadap internet memberikan peluang untuk perkembangan bisnis. Seperti halnya media sosial dan e-commerce yang saat ini penting sebagai media untuk berwirausaha.

Dikarenakan penggunaannya yang mudah serta efektif dan efisien menyebabkan banyak orang yang menggunakan teknologi tersebut.

Modal adalah sekumpulan aset dalam bentuk uang atau barang yang digunakan untuk mendirikan dan menjalankan usaha. Modal merupakan bagian terpenting dalam sebuah usaha. Jika tidak ada modal, sebuah usaha tidak akan berjalan dengan baik. Adanya modal memberikan dampak terhadap sebuah usaha yaitu memastikan adanya bahan untuk dijadikan hasil dari usaha tersebut. Selain itu, adanya modal menjadikan seseorang mempunyai keinginan untuk menjadikan modal tersebut mengalir dan berlipat nilainya. Oleh karena itu, modal berpengaruh terhadap minat mahasiswa dalam berwirausaha dikarenakan merupakan sebuah jalan untuk membuka suatu usahanya.

Kebanyakan mahasiswa menganggap berwirausaha sulit dilakukan, karena akan ada banyak risiko yang akan dilalui. Selain itu mahasiswa menganggap dirinya belum cukup ilmu untuk terjun ke dunia wirausaha. Oleh karena itu menyebabkan mahasiswa belum berani untuk memulai berwirausaha. Kondisi tersebut disebabkan oleh rendahnya keyakinan diri pada mahasiswa untuk

(13)

berwirausaha. Keyakinan yang ada dalam diri inilah yang dinamakan self efficacy.

Menurut Bandura (1997: 3) self efficacy yaitu keyakinan pada kemampuan individu untuk mengatur dan melaksanakan perbuatan yang dibutuhkan untuk menciptakan perolehan tertentu. Seorang wirausahawan harus mempunyai sifat yakin dan percaya diri akan mampu mengelola usahanya.

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, peneliti tertarik mengambil judul “PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL, TEKNOLOGI, MODAL DAN SELF EFFICACY TERHADAP MINAT MAHASISWA FEB UNIVERSITAS ISLAM MALANG DALAM BERWIRAUSAHA”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Lingkungan Sosial, Teknologi, Modal dan Self Efficacy terhadap Minat Mahasiswa FEB Universitas Islam Malang dalam Berwirausaha?

2. Bagaimana pengaruh Lingkungan Sosial terhadap Minat Mahasiswa FEB Universitas Islam Malang dalam Berwirausaha?

3. Bagaimana pengaruh Teknologi terhadap Minat Mahasiswa FEB Universitas Islam Malang dalam Berwirausaha?

4. Bagaimana pengaruh Modal terhadap Minat Mahasiswa FEB Universitas Islam Malang dalam Berwirausaha?

(14)

5. Bagaimana pengaruh Self Efficacy terhadap Minat Mahasiswa FEB Universitas Islam Malang dalam Berwirausaha?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Lingkungan Sosial, Teknologi, Modal dan Self Efficacy terhadap Minat Mahasiswa FEB Universitas Islam Malang dalam Berwirausaha.

2. Untuk mengetahui pengaruh Lingkungan Sosial terhadap Minat Mahasiswa FEB Universitas Islam Malang dalam Berwirausaha.

3. Untuk mengetahui pengaruh Teknologi terhadap Minat Mahasiswa FEB Universitas Islam Malang dalam Berwirausaha.

4. Untuk mengetahui pengaruh Modal terhadap Minat Mahasiswa FEB Universitas Islam Malang dalam Berwirausaha.

5. Untuk mengetahui pengaruh Self Efficacy terhadap Minat Mahasiswa FEB Universitas Islam Malang dalam Berwirausaha.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Pengembangan Ilmu

(15)

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kewirausahaan.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan referensi-referensi pada penelitian selanjutnya agar bisa dikembangkan dalam penelitian sejenis terkait dengan pengaruh lingkungan sosial, teknologi, modal dan self efficacy terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa serta dapat digunakan sebagai pedoman di masa yang akan datang dengan topik yang sama.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pihak Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Universitas Islam Malang dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak universitas dalam mengembangkan kurikulum atau mata kuliah yang yang lebih baik di masa mendatang terutama pada mata kuliah kewirausahaan.

(16)

b. Bagi Mahasiswa

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai pengaruh lingkungan sosial, teknologi, modal dan self efficacy terhadap minat berwirausaha. Diharapkan mahasiswa setelah lulus dari universitas dapat berwirausaha dibandingkan menjadi pencari kerja untuk mengurangi tingkat pengangguran.

(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan sosial, teknologi, modal dan self efficacy terhadap minat mahasiswa FEB Universitas Islam Malang dalam berwirausaha. Alat pengujian dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Lingkungan Sosial (X1), Teknologi (X2), Modal (X3), dan Self Efficacy (X4) secara simultan berpengaruh terhadap minat mahasiswa FEB Universitas Islam Malang dalam berwirausaha (Y).

2. Lingkungan Sosial tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa FEB Universitas Islam Malang dalam berwirausaha.

3. Teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa FEB Universitas Islam Malang dalam berwirausaha.

4. Modal tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa FEB Universitas Islam Malang dalam berwirausaha.

5. Self efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa FEB Universitas Islam Malang dalam berwirausaha.

(18)

5.2 Keterbatasan

Penelitian ini masih memiliki keterbatasan. Adanya keterbatasan ini, peneliti berharap adanya perbaikan pada penelitian selanjutnya. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Penelitian ini menggunakan kuesioner, sehingga belum memberikan informasi yang lebih detail dan sampel tidak menujukkan keadaan yang sesungguhnya.

2. Penelitian ini menujukkan nilai Adjusted R2 Square terbatas sebesar 0,603 atau 60,3% untuk memprediksi minat berwirausaha yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial, teknologi, modal dan self efficacy. Sedangkan 39,7%

dipengaruhi oleh variabel yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini.

3. Sampel penelitian terbatas pada mahasiswa FEB angkatan 2018 Universitas Islam Malang sehingga daya generalisasi penelitian ini rendah.

5.3 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan wawancara secara langsung kepada responden sehingga dapat menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Dikarenakan dengan wawancara peneliti dapat menggali informasi dengan lebih mendalam dan berkualitas.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambahkan beberapa variabel lain sebagai variabel independen yang terkait dengan minat berwirausaha

(19)

mahasiswa misalnya pengetahuan kewirausahaan, karakter wirausaha (Mustofa, 2014), berorientasi pada masa depan, keberanian mengambil risiko (Mahanani & Yuniawan, 2014), inovasi & kreativitas (Rahmadi &

Heryanto, 2016), lingkungan keluarga, pendidikan kewirausahaan (Susanto, 2017).

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan sampel seperti menambah sampel tahun angkatan mahasiswa FEB Universitas Islam Malang atau mahasiswa FEB Perguruan Tinggi di Kota Malang sehingga daya generalisasi hasil penelitian ini lebih luas lagi.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Aco, A., & Endang, H. (2017). Analisis Bisnis E-Commerce pada Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Jurnal INSYPRO (Information System and Processing), 2(1).

https://doi.org/10.24252/INSYPRO.V2I1.3246.G3088

Aghniya, N. I., & Subroto, W. T. (2021). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 1891–1903. Diambil dari

https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/674 Alma, B. (2004). Kewirausahaan (7 ed.). Bandung: Alfabeta.

Anastia, P. W. (2016). Pengaruh personal attributes dan personal environment terhadap minat mahasiswa menjadi entrepreneur. journal.unnes.ac.id.

Diambil dari https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/2765 Anglin, G. J. (1991). Instructional Technology Past Present and Future. NASSP

Bulletin (Vol. 47). Colorado: Libraries Unlimited, Inc.

https://doi.org/10.1177/019263656304728310

Anjani, A. (2021). Bahlil Lahadalia: 83% Mahasiswa Ingin Jadi Karyawan.

Diambil 3 April 2022, dari https://www.detik.com/edu/edutainment/d- 5658502/bahlil-lahadalia-83-mahasiswa-ingin-jadi-karyawan

Annur, C. M. (2021a). Jumlah Pengangguran Capai 8,75 Juta Orang per Februari 2021 | Databoks. Diambil 20 Oktober 2021, dari

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/05/05/jumlah- pengangguran-capai-875-juta-orang-per-februari-2021

Annur, C. M. (2021b). Masyarakat Indonesia Paling Banyak Akses YouTubepada Semester I-2021 | Databoks. Diambil 21 Oktober 2021, dari

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/09/05/masyarakat- indonesia-paling-banyak-akses-youtubepada-semester-i-2021

Arbiansyah, R., Surdayanti, D., & Anwar, S. A. (2021). Pengaruh Lingkungan Sosial, Inovasi, Teknologi dan Modal terhadap Minat Berbisnis Pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi. riset.unisma.ac.id, 10. Diambil dari http://riset.unisma.ac.id/index.php/jra/article/view/13273

Ariani, D. W. (2015). Pengantar Bisnis. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Arisinta, O. (2021). Pengaruh Media Teknologi dan Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Mahasiswa Program Study Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Bangkalan dalam Berwirausaha. ojs.widyakartika.ac.id. Diambil dari https://ojs.widyakartika.ac.id/index.php/kewirausahaan/article/view/276

(21)

Bandura, A. (1997). Self-Efficacy: The Exercise of Control. New: W.H. Freeman and Company. https://doi.org/10.1891/0889-8391.13.2.158

Catriana, E. (2021). 5 E-commerce yang Paling Banyak Dikunjungi di Indonesia Halaman all - Kompas.com. Diambil 23 Oktober 2021, dari

https://money.kompas.com/read/2021/02/24/072440626/5-e-commerce- yang-paling-banyak-dikunjungi-di-indonesia?page=all

Chaniago, H., & Sayuti, A. M. (2019). Peran Adopsi Teknologi Social Media Terhadap Niat Berwirausaha Mahasiswa. Jurnal Riset Bisnis dan Investasi, 5(3), 24–35. https://doi.org/10.35313/JRBI.V5I3.1578

Distribusi Penduduk Indonesia Per Juni 2021: Jabar Terbanyak, Kaltara Paling Sedikit. (2021). Diambil 20 Oktober 2021, dari

https://dukcapil.kemendagri.go.id/berita/baca/809/distribusi-penduduk- indonesia-per-juni-2021-jabar-terbanyak-kaltara-paling-sedikit

Dumilah, R., Sunarto, A., Ahyani, Solihin, D., & Maulida, H. (2020). Pelatihan Pemanfaatan Media Sosial Untuk Promosi Usaha Atau Bisnis Bagi Siswa.

openjournal.unpam.ac.id, 1(1). Diambil dari

http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/DKP/article/view/6045 Fahmi, F., Yozza, H., & HG, I. R. (2009). Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Minat Berwirausaha dengan Teknik SEM.

Firdaus. (2021). Metodologi Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Analisis Regresi IBM SPSS Statistics Version 26.0. DOTPLUS Publisher.

Firmansyah, A., & Roosmawarni, A. (2020). Kewirausahaan (Dasar dan Konsep). Pasuruan: CV. Penerbit Qiara Media.

Fraenkel, J. R., & Wallen, N. E. (2008). How to Design and Evaluate Research Education (Seventh). New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Fu’adi, I. F., Eko, B., & Murdani. (2009). Hubungan Minat Berwirausaha dengan Prestasi Praktik Kerja Industri Siswa Kelas XII Teknik Otomotif SMK Negeri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2008/2009. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, 9(2). Diambil dari

https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPTM/article/view/205 Fuad, M., H, C., Nurlela, Sugiarto, & Y, E, F, P. (2006). Pengantar Bisnis.

Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Edisi ke 4) (4 ed.). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25 (Edisi 9). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ginting, M., & Yuliawan, E. (2015). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

(22)

minat berwirausaha mahasiswa (studi kasus pada STMIK Mikroskil Medan).

mikroskil.ac.id, 5, 1. Diambil dari

https://www.mikroskil.ac.id/ejurnal/index.php/jwem/article/view/226 Gustam, R. R. (2015). Karakteristik Media Sosial dalam Membentuk Budaya

Populer Korean Pop di Kalangan Komunitas Samarinda dan Balikpapan.

ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id. Diambil dari https://ejournal.ilkom.fisip- unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2015/02/Jurnal - Rizky Ramanda Gustam (02-25-15-06-07-31).pdf

Himayaturrohmah, E. (2020). Model Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Minat.

Jakarta Pusat: Litbangdiklat Press.

Hogg, M. A., & Vaughan, G. M. (2011). Social Psychology (Sixth). London:

Pearson Education Limited.

Ibrahim, M. M. (2020). Pengaruh Kreatifitas, Lingkungan Sosial Dan Keluarga, Dan Modal Terhadap Minat Wirausaha. Eprints.Uad.Ac.Id, (1). Diambil dari http://eprints.uad.ac.id/20924/

Intansari, U. (2016). Pengaruh Modal, Inovasi, dan Karakteristik Individu terhadap Minat Berwirausaha Masyarakat Dusun Winongsari Desa Bakalan Kecamatan Grogol, Kediri. simki.unpkediri.ac.id. Diambil dari

http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2016/12.1.02.02.0208.pdf Kartavianus, O. (2012). Faktor-Faktor Penentu Keputusan Pembelian Melalui E-

Commerce.

http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail.aspx?ethesisid=TSA- 2012-0119.

Koranti, K. (2013). Analisis Pengaruh Faktoreksternal Dan Internal Terhadap Minat Berwirausaha. ejournal.gunadarma.ac.id, 5. Diambil dari

http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/pesat/article/download/801/713 Latief, J. (2017). Kewirausahaan (Kiat Sukses Menjadi Wirausaha). Jakarta:

Citapustaka Media.

Lelly, W., Setyanti, H., Herlambang, D., & Prajitiasari, E. D. (2018). Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sosial Terhadap Kepribadian dan Minat Berwirausaha Mahasiswa. jurnal.unmuhjember.ac.id, 4(1), 1–9.

Diambil dari

http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/JMBI/article/view/1711 Lidwina, A. (2021). Penggunaan E-Commerce Indonesia Tertinggi di Dunia |

Databoks. Diambil 23 Oktober 2021, dari

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/06/04/penggunaan-e- commerce-indonesia-tertinggi-di-dunia

Mahanani, H. R., & Yuniawan, A. (2014). Analisis pengaruh faktor internal Dan

(23)

faktor lingkungan eksternal Terhadap minat berwirausaha (Studi pada siswa SMA Negeri 1 Semarang). Diambil dari

https://repofeb.undip.ac.id/id/eprint/5510

Mahesa, A. D., & Rahardja, E. (2012). Analisis Faktor-Faktor Motivasi Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha (Studi Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro. Diambil dari

http://eprints.undip.ac.id/36201

Mulyadi. (2011). Kewirausahaan: Bertindak Kreatif dan Inovatif. Palembang:

Rafah Press.

Mustofa, M. A. (2014). Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Self Efficacy, dan Karakter Wirausaha terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Depok Kabupaten Sleman. eprints.uny.ac.id. Diambil dari https://eprints.uny.ac.id/16081/1/SKRIPSI-MUCHAMMAD ARIF- 10404244048-PEND.EKONOMI.pdf

Nagel, P. J. F., & Suhartatik, A. (2019). Faktor internal dan eksternal minat berwirausaha dan keberhasilan usaha pada UMKM di Surabaya.

journal.ibs.ac.id, 2579–4841. Diambil dari

http://journal.ibs.ac.id/index.php/jkp/article/view/164

Ormrod, J. E., Anderman, E. M., & Anderman, L. (2017). Educational psychology: Developing Learners (9th ed.). Boston: Pearson Education.

Parnawi, A. (2020). Psikologi Belajar (2 ed.). Yogyakarta: Deepublish Publisher.

Praditya, A. (2019). Pengaruh Media Sosial dan Komuniakasi Bisnis terhadap Perkembangan Bisnis Online Shop. JURNAL SeMaRaK, 2(1), 31–43.

https://doi.org/10.32493/SMK.V2I1.2664

Purba, J. (2002). Pengelolaan Lingkungan Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Purnamawati, Z. (2009). Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Terhadap Minat Mahasiswa Berwirausaha. Diambil dari

http://eprints.undip.ac.id/5662/

Purwanti, E. (2013). Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha, Strategi Pemasaran terhadap Perkembangan UMKM Di Desa Dayaan dan Kalilondo Salatiga. Among Makarti, 5(1). https://doi.org/10.52353/AMA.V5I1.65 Pusparisa, Y. (2021). BPS: Sarjana yang Menganggur Hampir 1 Juta Orang pada

Februari 2021 | Databoks. Diambil 20 Oktober 2021, dari

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/05/31/bps-sarjana-yang- menganggur-hampir-1-juta-orang-pada-februari-2021

Puspitarini, D. S., & Nuraeni, R. (2019). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai

(24)

Media Promosi. ojs.unikom.ac.id, 3. Diambil dari

https://ojs.unikom.ac.id/index.php/common/article/view/1950

Putra, D. A. (2021). Jumlah Wirausaha Indonesia Jauh di Bawah Malaysia dan Thailand | merdeka.com. Diambil 20 Oktober 2021, dari

https://www.merdeka.com/uang/jumlah-wirausaha-indonesia-jauh-di-bawah- malaysia-dan-thailand.html

Putri, C. S. (2016). Pengaruh media sosial terhadap keputusan pembelian konsumen cherie melalui minat beli. journal.uc.ac.id. Diambil dari https://journal.uc.ac.id/index.php/performa/article/view/348

Rahmadi, A. N., & Heryanto, B. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kadiri. ojs.unik-kediri.ac.id.

Diambil dari http://ojs.unik-kediri.ac.id/index.php/ekonika/article/view/13 Rini, A. S. (2021). Dampak Pandemi, ILO Ramal Lebih dari 200 Juta Orang

Tetap Nganggur pada 2022 - Ekonomi Bisnis.com. Diambil 20 Oktober 2021, dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20210603/620/1400701/dampak- pandemi-ilo-ramal-lebih-dari-200-juta-orang-tetap-nganggur-pada-2022 Riyanto, A. D. (2021). Hootsuite (We are Social): Indonesian Digital Report 2021

– Andi Dwi Riyanto, Dosen, Praktisi, Konsultan, Pembicara: E-bisnis/Digital Marketing/Promotion/Internet marketing, SEO, Technopreneur, Fasilitator Google Gapura Digital yogyakarta. Diambil 23 Oktober 2021, dari

https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-2021/

Romindo, Muttaqin, Saputra, D. H., Purba, D. W., Iswahyudi, W., Banjarnahor, A. R., … Simarmata, J. (2019). E-commerce: Implementasi, Strategi &

Inovasinya. Yayasan Kita Menulis.

Romli, M. E. (2019). Analisis Tentang Faktor Penyebab Kewirausahaan Belum Dapat Mensejahterakan Kehidupan Penduduk. Jurnal Media Wahana Ekonomika, 15(4), 48. https://doi.org/10.31851/jmwe.v15i4.3057 Sari, R., & Hasanah, M. (2019). Pendidikan Kewirausahaan. Yogyakarta: K-

Media.

Setiawan, D. (2016). Pengaruh Ekspektasi Pendapatan, Lingkungan Keluarga dan Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha. eprints.uny.ac.id.

Diambil dari https://eprints.uny.ac.id/30122/1/Skripsi Full.pdf Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Peneltian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

(25)

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukirno, S. (2015). Makroekonomi Teori Pengantar (3 ed.). Jakarta: Rajawali Pers.

Sukirno, S., Husin, W. S., Indrianto, D., Sianturi, C., & Saefullah, K. (2017).

Pengantar Bisnis. Jakarta: Kencana.

Suralaga, F. (2021). Psikologi Pendidikan Implikasi dalam Pembelajaran. Depok:

Rajawali Pers.

Suryadi, A. (2020). Teknologi dan Media Pembelajaran Jilid I. Sukabumi: CV Jejak.

Susanto, S. C. (2017). Pengaruh Lingkungan Keluarga, Pendidikan

Kewirausahaan, dan Efikasi Diri terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa.

journal.uc.ac.id, 2. Diambil dari

https://journal.uc.ac.id/index.php/performa/article/view/549

Suyono. (2018). Analisis Regresi untuk Penelitian. Yogyakarta: Deepublish.

Wibowo, M. (2011). Pembelajaran kewirausahaan dan minat wirausaha lulusan SMK. academia.edu. Diambil dari

https://www.academia.edu/download/57800041/jurnal_a.pdf

Wijoyo, H., Indrawan, I., & Firmansyah. (2020). Kewirausahaan Berbasis Teknologi (Technopreneurship). Banyumas: Pena Persada.

Winkel, W. . (1991). Psikologi Pengajaran (3 ed.). Jakarta: PT Gramedia.

Winkel, W. ., & Hastuti, S. (2005). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Woolfolk, A. (2017). Educational Psychology (13th ed.). Boston: Pearson Education.

Yadewani, D., & Wijaya, R. (2017). Pengaruh E-Commerce Terhadap minat Berwirausaha. jurnal.iaii.or.id. Diambil dari

http://jurnal.iaii.or.id/index.php/RESTI/article/view/6

Yulianto, Alfiah, F., Harahap, E. P., Pahad, B. A., Andriyanto, Azhari, I. A., &

Saputra, R. S. (2015). Analisa Peranan Teknologi Internet Sebagai Media Transaksi E-Commerce Dalam Meningkatkan Perkembangan Ekonomi.

ojs.amikom.ac.id. Diambil dari

http://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/827 Zhao, F. (2016). Entrepreneurship and Innovation in E-Business. USA: Idea

Group Publishing.

Referensi

Dokumen terkait

penelitian yang berjudul “ Pengaruh Persepsi, Motivasi, dan Lingkungan Sosial Terhadap Minat Peserta didik Memilih Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) (Survey

terhadap modal sosial penghuni perumahan urban; (2) Kontribusi tata atur.. lingkungan, fungsi arsitektur, penampilan arsitektur, identitas tempat,

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Modal Sosial Dimensi Relasional, Modal Sosial Dimensi Struktural, dan Motivasi terhadap Kinerja In-Role dan Ex-Role Karyawan “Koperasi

Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Motivasi Berwirausaha terhadap Minat Berwirausaha melalui Self Efficacy pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran Angkatan

masyarakat migran yang ditinjau dari teori modal sosial Bourdieu, untuk melihat. modal sosial yang dimiliki masyarakat lingkungan Kampung Jawa

Modal sosial yang dibangun dari hubungan antara modal sosial kognitif, modal sosial struktural, dan modal sosial relasional diharapkan mampu memberikan dampak yang

Penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan, penerapan teknologi yang mempengaruhi lingkungan fisik kimia, serta proses dan hasilnya mempengaruhi kondisi sosial

Dengan demikian, dapat dirumuskan hipotesis yaitu : H2: Lingkungan Keluarga berpengaruh terhadap Minat Berwirausaha Self Efficacy Memoderasi Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan