• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) KANTOR PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) KANTOR PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ObjekPenelitian

1. Sejarah Singkat Lembaga Administrasi Negara (LAN)

Sebelumnya, Pusat Kajian dan Pendidikan serta Pelatihan Aparatur III Lembaga Administrasi Negara (PKP2A III LAN) mengalami perubahan identitas menjadi Pusat Pelatihan dan Pengembangan serta Kajian Desentralisasi Daerah (Puslatbang KDOD). Transformasi ini berasal dari pertemuan yang terjadi pada tanggal 8 Agustus 2002, di mana Asisten IV, Kepala BKD, dan Kepala Badan Diklat Provinsi Kalimantan Timur bertemu dengan perwakilan Lembaga Administrasi Negara di Jakarta. Hasil dari pertemuan tersebut kemudian dicatat dalam Surat Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 537/IX/1/10/2002 pada tanggal 29 Agustus 2002, yang membahas Rencana Pengembangan Pusat Kajian dan Pendidikan serta Pelatihan Aparatur di Samarinda.

Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur memberikan tanggapan positif terhadap rencana pembentukan Pusat Kajian dan Pengembangan Administrasi Publik III Lembaga Administrasi Negara (PKP2A III LAN) di Samarinda. Hal ini dapat dilihat dalam Surat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Nomor 61/7232/org, yang diterbitkan pada tanggal 27 November 2002

(2)

sebagai persetujuan untuk membentuk PKP2A Regional Wilayah Kalimantan. Pada awal tahun 2019, melalui penerbitan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2019 mengenai Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara, PKP2A III LAN mengalami perubahan menjadi Pusat Pelatihan dan Pengembangan serta Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah, yang saat ini dikenal sebagai Puslatbang KDOD.

2. Visi, Misi, Tugas dan Fungsi a. Visi

Sebagai Institusi Pembelajar Berkelas Dunia yang Mampu menjadi Penggerak Utama dalam mewujudkan World Class Government Untuk Mendukung Visi Indonesia Maju yang berdaulat, Mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”.

b. Misi

Berperan aktif dalam meningkatkan kemampuan aparat pemerintah dan sistem administrasi negara untuk mencapai tata kelola pemerintahan yang efektif, dengan cara:

1) Mencapai sumber daya manusia dalam aparatur yang unggul dengan menerapkan kebijakan, memberikan pembinaan, serta mengatur program pengembangan kompetensi yang memenuhi standar internasional.

2) Menghasilkan Kebijakan Administrasi Negara yang unggul melalui

(3)

yang terampil.

3) Menciptakan tingkat kualitas yang tinggi dalam Administrasi Negara dengan cara mengembangkan model-model inovatif dan memperkuat kemampuan serta budaya inovasi.

4) Meningkatkan kinerja organisasi pembelajar yang tinggi dengan bantuan layanan berkualitas yang didukung oleh teknologi elektronik.

c. Tugas dan Fungsi

Menurut peraturan yang tercantum dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2019, Pusat Latihan dan Penelitian Kebijakan dan Desentralisasi (Puslatbang KDOD) memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan pelatihan dan meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN), serta melakukan riset dalam konteks desentralisasi dan otonomi daerah. Dalam menjalankan perannya, Puslatbang KDOD fokus pada tiga aspek utama, yakni:

1) Pelaksanaan program pelatihan dan peningkatan kompetensi aparatur sipil negara (ASN)

2) Pelaksanaan penelitian di bidang desentralisasi dan otonomi daerah;

serta

3) Manajemen tugas yang melibatkan perencanaan, keuangan, manajemen sumber daya manusia, serta aspek administratif.

(4)

B. Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini,ciri-ciri peserta penelitian dapat dicermati melalui data yang diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh 41 karyawan dari jumlah keseluruhan karyawan di Kantor Pusat Penelitian dan Pengembangan Kepegawaian dan Organisasi Departemen Dalam Negeri. Responden yang menjadi sampel dipilih dengan menggunakan metode sampel jenuh, dan berikut adalah aspek-aspek yang terdapat pada mereka:

1. Jenis Kelamin

Berikut adalah Tabel 4.1 yang menggambarkan atribut partisipan dengan rincian berdasarkan jenis kelamin karyawan di Kantor Puslatbang KDOD LAN kota samarinda:

Tabel 4 1 karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin

Dari sampel contoh yang diambil, terdapat 4 1 peserta yang terlibat, dengan jumlah perempuan lebih dominan daripada jumlah laki-laki. Hal ini terlihat dari kenyataan bahwa peserta laki-laki berjumlah 15 orang (36,60% dari seluruh sampel),

(5)

sedangkan peserta perempuan mencapai 26 orang (63,40% dari total sampel).

2. Golongan

Tabel di bawah ini menggambarkan ciri-ciri para peserta yang diuraikan berdasarkan klasifikasi golongan pada staf kantor Pusat Latihan Dan Pengembangan (Puslatbang) KDOD LAN Samarinda.:

Tabel 4 2 karakteristik Responden Berdasarkan Golongan

Dari hasil pengumpulan sampel lengkap yang melibatkan 4 2 partisipan, dapat disetujui bahwa seluruh peserta dalam sampel tersebut adalah anggota Golongan PNS dengan jumlah 41 orang.

3. Usia

Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan ciri-ciri responden yang dibagi berdasarkan kelompok usia di antara pegawai Kantor Puslatbang KDOD LAN:

(6)

Tabel 4 3 karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan informasi yang tertera pada tabel 4.3, tidak ada satu pun peserta yang memiliki usia 20 tahun atau kurang. Sejumlah 12,20% dari seluruh peserta, yang setara dengan 5 orang, memiliki rentang usia antara 21 hingga 30 tahun. Kelompok usia 31-40 tahun diwakili oleh 20 peserta, mencakup 48,8% dari keseluruhan sampel.

Sementara itu, kelompok usia 41-50 tahun diisi oleh 15 peserta, menyumbang 36,6% dari jumlah total peserta. Terakhir, kelompok usia di atas 50 tahun hanya terdiri dari satu peserta, berkontribusi sebesar 2,4% dari total peserta.

4. Tingkat Pendidikan Terakhir

Di bawah ini, terdapat tabel yang menggambarkan ciri-ciri dari responden, dengan rincian berdasarkan tingkat pendidikan pegawai di Kantor Puslatbang KDOD LAN Samarinda.:

(7)

Tabel 4 4 karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir

Berdasarkan informasi yang tercantum dalam tabel 4 4, dapat diamati bahwa dari keseluruhan 41 peserta yang terlibat dalam penelitian ini, sebagian besar di antaranya memiliki tingkat pendidikan SARJANA/DIPLOMA, yakni mencapai 40 peserta (97,6%), sedangkan hanya satu peserta (2,4%) yang memiliki tingkat pendidikan SMA/SMK. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa mayoritas karyawan di Kantor Puslatbang KDOD LAN Samarinda memiliki tingkat pendidikan SARJANA/DIPLOMA yang lebih tinggi.

D. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini, kami menganalisis data mengenai variabel penelitian dengan menggunakan skala Likert yang memiliki skor rentang 1 hingga 4.

Untuk memahami persepsi terhadap variabel penelitian, hasil jawaban dari 41 responden akan dijelaskan secara terperinci, yang kemudian dikelompokkan dalam kerangka statistik deskriptif.

a. Lingkungan Kerja (X)

Berdasarkan respons dari semua peserta terkait variabel Lingkungan Kerja (X), deskripsi variabel ini dapat disajikan

(8)

sebagai berikut.:

Tabel 4 5 Deskripsi Variabel Lingkungan Kerja (X)

(9)

Dalam tabel 4.5 di atas, terlihat bahwa persentase persetujuan untuk variabel Lingkungan Kerja fisik terkait indikator Fasilitas, khususnya pada pernyataan "Penyediaan peralatan kantor yang diperlukan oleh instansi," mencapai 70,7%. Sementara itu, untuk indikator Lingkungan Kerja fisik dengan pernyataan "Partisipasi saya dalam menjaga kebersihan di tempat kerja," persetujuan mencapai 68,3%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa fasilitas yang disediakan di tempat kerja karyawan Kantor Puslatbang KDOD LAN Samarinda sudah memadai untuk kebutuhan pekerjaan, dan kebersihan di kantor tersebut telah terjaga dengan baik.

(10)

b. Kinerja (Y)

Berdasarkan tanggapan dari semua peserta dalam kaitannya dengan variabel Kinerja (Y), maka berikut adalah gambaran hasil dari variabel tersebut.:

Tabel 4 6 Deskripsi Variabel Lingkungan Kerja (Y)

Dari tabel 4.6 di atas, dapat diamati bahwa variabel Kinerja berkaitan dengan Efisiensi dalam hal kualitas, kuantitas, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas. Temuan tersebut menunjukkan bahwa mayoritas partisipan menyetujui pernyataan "Saya merasa bersalah jika hasil pekerjaan tidak memenuhi harapan," dengan tingkat

(11)

para karyawan di Kantor Puslatbang KDOD LAN Samarinda secara konsisten berhasil menyelesaikan tugas mereka dengan baik, menunjukkan komitmen dan tanggung jawab yang tinggi.

D. Analisis Data

1. Uji Instrument a. Uji Validitas

Untuk memverifikasi keabsahan dan kehandalan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, penulis melakukan analisis dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 29. Berikut adalah hasil dari uji validitas yang dilakukan:

Tabel 4 7 Hasil Uji Validitas

(12)

Berdasarkan evaluasi keabsahan yang melibatkan partisipan, kesimpulan dapat diambil bahwa semua pernyataan yang terkait dengan kondisi kerja dan prestasi karyawan di Kantor Puslatbang KDOD LAN Samarinda dianggap sah, karena tingkat signifikansi yang dicatat berada di bawah 0,05. Oleh karena itu, dapat disetujui bahwa semua pertanyaan dalam kuesioner ini tepat untuk mengukur data penelitian.

b. Uji Reliabilitas Uji

Pemanfaatan reliabilitas bertujuan untuk menilai apakah hasil yang diperoleh dari suatu instrumen pengukur tetap konsisten dan dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas digunakan untuk menentukan apakah suatu kuesioner dapat dianggap sebagai petunjuk dari suatu variabel tertentu. Suatu alat dianggap dapat diandalkan jika nilai koefisien Cronbach's alpha melebihi angka 0,60.

(13)

Tabel 4 8 Hasil Uji Reabilitas

Berdasarkan informasi dalam tabel 4.8, dapat disimpulkan bahwa nilai Cronbach Alpha memiliki angka yang melebihi 0,6. Temuan ini menunjukkan bahwa variabel yang digunakan telah berhasil melewati uji reliabilitas.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Untuk menguji kesesuaian distribusi normal dari perhitungan, kita dapat mengevaluasi histogram yang membandingkan data observasi dengan pola distribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji normalitas memverifikasi sifat normal data tersebut, sebagaimana terlihat pada grafik probabilitas yang membentuk pola garis lurus, seperti yang tergambar pada Gambar 1 di bawah ini:

(14)

Gambar 4 1 Analisis Probability Plot

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilaksanakan untuk menilai apakah ada variasi yang berbeda dalam residu antar pengamatan dalam model regresi. Adanya heteroskedastisitas menunjukkan variasi yang tidak merata dari variabel independen, sementara variasi yang acak mengindikasikan kualitas yang baik dalam model regresi. Secara sederhana, homoskedastisitas menggambarkan ketiadaan heteroskedastisitas. Salah satu metode untuk mengidentifikasi adanya heteroskedastisitas adalah melalui analisis grafik yang menghubungkan nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan sisa (SRESID). Temuan dari analisis ini dapat ditemui dalam hasil pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS:

(15)

Sumber data: Output SPSS diolah peneliti Gambar 4 2 Grafik Scaterplot Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilaksanakan untuk menilai apakah ada variasi yang berbeda dalam residu antar pengamatan dalam model regresi. Adanya heteroskedastisitas menunjukkan variasi yang tidak merata dari variabel independen, sementara variasi yang acak mengindikasikan kualitas yang baik dalam model regresi. Secara sederhana, homoskedastisitas menggambarkan ketiadaan heteroskedastisitas. Salah satu metode untuk mengidentifikasi adanya heteroskedastisitas adalah melalui analisis grafik yang menghubungkan nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan sisa (SRESID). Temuan dari analisis ini dapat ditemui dalam hasil pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS.

3. Uji Regresi Linier Sederhana

Analisis Regresi Linier Sederhana mencakup identifikasi korelasi linier antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Tujuan utama

(16)

dari analisis ini adalah menetapkan arah hubungan antara kedua variabel tersebut. Data yang telah diolah untuk penelitian ini dapat ditemukan dalam tabel yang disusun dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 29:

Tabel 4 9 Analisis regresi Linier Sederhana

Dengan merujuk pada tabel 3 di atas, kita dapat merumuskan sebuah persamaan untuk menilai dampak lingkungan terhadap produktivitas karyawan di Kantor Puslatbang KDOD LAN Samarinda

1) Konstanta(Y)= 12.279,

Apabila nilai Lingkungan Kerja melebihi nol (0), maka kinerja karyawan akan naik, yang dapat dikenali melalui konstanta kinerja sekitar 12.279.

2) Lingkungan Kerja (X) = 0,469

(17)

Koefisien regresi untuk variabel lingkungan kerja (X) sebesar 0,469 mengindikasikan korelasi positif dengan variabel dependen (Y).

Artinya, jika lingkungan kerja (X) mengalami peningkatan, kemungkinan besar kinerja juga akan meningkat.

4. Uji Hipotesis a. Uji t (parsial)

Uji t merupakan suatu teknik pengujian yang digunakan secara terpisah untuk menilai apakah setiap variabel independen berdampak pada variabel dependennya. Dalam konteks probabilitas, jika nilai signifikansi ≤ α = 0,05, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan.

Sebaliknya, jika nilai signifikansi dalam pendekatan probabilitas > α = 0,05, dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan atau hubungan tersebut tidak signifikan.

Berdasarkan hasil dari uji regresi linier sederhana, seperti yang tertera pada tabel 4.9, variabel lingkungan kerja memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. Hal ini menandakan bahwa variabel lingkungan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependennya secara individual. Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan bahwa Lingkungan Kerja memiliki dampak signifikan terhadap kinerja karyawan di Kantor Puslatbang KDOD LAN kota Samarinda dapat dianggap benar. Hal ini diperkuat dengan

(18)

penolakan hipotesis nol (H0) dan penerimaan hipotesis alternatif (Ha).

5. Uji Koefisien Determinasi

Berdasarkan analisis regresi linier sederhana pada tabel 4.9, didapati bahwa nilai koefisien determinasi (R-Square) mencapai 0,393 atau setara dengan 39,3%. Temuan ini menggambarkan bahwa pengaruh variabel lingkungan kerja (X) terhadap variabel kinerja (Y) berada pada tingkat sedang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sekitar 39,3% variasi dalam kinerja dapat dijelaskan oleh variabel lingkungan kerja, sementara sekitar 60,7% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diinvestigasi dalam penelitian ini.

E. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh Lingkungan Kerja terhadap kinerja Karyawan di Kantor Puslatbang KDOD LAN Kota Samarinda. Fokus penelitian ini adalah mengidentifikasi dampak Lingkungan Kerja terhadap kinerja Karyawan di kantor tersebut. Hasil analisis uji t menunjukkan bahwa variabel Lingkungan Kerja memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,001, lebih rendah daripada tingkat signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05. Temuan ini mengungkapkan bahwa secara parsial, Lingkungan Kerja (X) memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja Karyawan (Y).

Dengan kata lain, terdapat korelasi yang signifikan antara Lingkungan Kerja dan kinerja Karyawan di Kantor Puslatbang KDOD LAN Kota Samarinda.

(19)

memadai dapat menciptakan kenyamanan bagi para pekerja, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas dan tanggung jawab karyawan dalam menjalankan tugas mereka.

Temuan dari penelitian ini juga diperkuat oleh hasil survei melalui penggunaan kuesioner terkait suasana kerja, terutama dalam aspek menjaga kebersihan. Mayoritas responden, mencapai 68,3%, menyatakan setuju dengan pernyataan "Saya turut berperan dalam memelihara kebersihan di lingkungan kerja." Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa staf di pusat pelatihan dan pengembangan KDOD LAN secara aktif dan tanggung jawab dalam menjaga kebersihan di tempat kerja mereka. Temuan ini sejalan dengan riset yang dilakukan oleh Ronal & Hotlin pada tahun 2019, yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel lingkungan kerja dan kinerja karyawan di PT. Super Setia Sagita Medan, baik secara parsial maupun simultan. Selain itu, penelitian Rosminah pada tahun 2021 juga menunjukkan bahwa kedua variabel independen, yaitu lingkungan kerja fisik dan non fisik, berpengaruh terhadap kinerja karyawan, baik secara bersama-sama maupun terpisah. Hasil riset lain oleh Lyta Lestary dan Harmon pada tahun 2017 mendapati bahwa lingkungan kerja memiliki korelasi positif yang sedang dengan kinerja karyawan.

Referensi

Dokumen terkait

(Sebuah istilah yang mencakup beberapa kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan koleksi perpustakaan, termasuk penentuan dan koordinasi kebijakan seleksi, assesment

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) adalah kegiatan tahunan sebagai manifestasi dari hasil evaluasi semua rangkaian kegiatan yang telah dilakukan selama kurun

Berdasarkan definisi-definisi para ahli sebagaimana tersebut di atas mengenai pegawai, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pegawai adalah seseorang yang bekerja

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, sebagai perwujudan pertanggungjawaban keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang

PKP2A I LAN merupakan institusi yang memiliki tugas poko dan fungsi yaitu melaksanakan tugas pemerintahan di bidang administrasi negara sesuai dengan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai penempatan pegawai pada Kantor PKP2A II LAN Makassar adalah menunjukkan pada

Tujuan diadakannya latihan dasar CPNS yaitu untuk menjadi karakter ASN sebagai professional dalam menanamkan kesadaran kepada para peserta bahwa mereka secara sukarela dan sadar telah

Berdasarkan Subramanian dan Nilikanta dalam Abdiaziz dan Ali 2014, inovasi teknologi dapat didefinisikan sebagai adopsi dari ide baru dengan tujuan membangun produk atau layanan baru,