PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Sedangkan nilai perusahaan non-publik diwujudkan jika perusahaan tersebut dijual (total aset) dan prospek perusahaan, risiko bisnis, lingkungan bisnis dan sebagainya (Farah Margaretha: 2004). Judul penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan LQ45.
Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ini ingin mengkaji kembali penelitian Hayuningtyas Pramesti Dewi yang meneliti pengaruh manajemen laba terhadap nilai perusahaan pada perusahaan industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2013. Judul penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan LQ45 Tahun 2012-2016”.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan teori mengenai dampak manajemen laba terhadap nilai perusahaan, sehingga dapat menjadi referensi bagi pengembangan penelitian-penelitian lain yang berkaitan dengan manajemen laba dan nilai perusahaan. tegas. Bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan wawasan bagaimana praktik manajemen laba dapat mempengaruhi nilai perusahaan.
LANDASAN TEORITIS
Landasan Teori
Hipotesis Debt Covenant menyatakan bahwa “semakin besar rasio hutang suatu perusahaan, maka semakin besar kemungkinan manajer menggunakan metode akuntansi yang meningkatkan laba”. Merupakan upaya manajer dalam mengelola dan mengatur besarnya laba yang menjadi indikator kemampuan perusahaan dalam membayar utang-utangnya.
Manajemen Laba
Menurut Scott (2009), manajemen laba adalah tindakan manajerial untuk memilih kebijakan akuntansi dari standar tertentu guna mencapai tujuan laba tertentu, dengan tujuan memaksimalkan kesejahteraan manajemen dan/atau nilai perusahaan. Manajemen laba terjadi ketika manajemen menggunakan asumsi dalam pelaporan keuangan dan dalam penyusunan transaksi untuk mengubah laporan keuangan dengan tujuan menyesatkan berbagai pemangku kepentingan mengenai kinerja ekonomi dasar perusahaan atau untuk mengubah hasil kontrak yang dipengaruhi oleh angka akuntansi yang dilaporkan. & Wahlen, 1998).
Nilai Perusahaan
Harga saham yang tinggi juga membuat nilai perusahaan menjadi tinggi dan meningkatkan kepercayaan pasar tidak hanya terhadap kinerja perusahaan saat ini, namun juga terhadap prospek perusahaan di masa depan. Semakin besar PER maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut dapat berkembang sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa GCG dapat memoderasi dampak manajemen laba riil terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan price-to-book value (PBV), struktur modal diukur dengan debt-to-equity rasio (DER), dan profitabilitas diukur dengan menggunakan Return on Assets (ROA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan dan simultan terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh langsung yang positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Variabel ketiga yaitu struktur modal juga mempunyai pengaruh langsung positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Analisis kepemilikan manajemen, kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012.
Kerangka Pemikiran
Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan kepemilikan manajerial, kebijakan hutang, dan kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pengembangan Hipotesis
Hasil penelitian Nanik Lestari (2014) dan Hayuningtyas (2016) menunjukkan adanya pengaruh positif manajemen laba terhadap nilai perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian Hermuningsih (2010) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hubungan negatif antara kebijakan hutang dengan nilai perusahaan dibuktikan dengan penelitian Chai dan Zang (2010) v.
Beberapa penelitian secara empiris menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempengaruhi kinerja dan nilai perusahaan. Tri Lasita Rahmatia (2015) menyatakan salah satu hal yang mempengaruhi naik turunnya nilai perusahaan adalah struktur kepemilikan. Penelitian Nurlela dan Islahudin (2008) menunjukkan bahwa variabel persentase kepemilikan manajemen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
METODOLOGI PENELITIAN
Objek Penelitian
Koefisien yang dihasilkan menunjukkan tanda negatif, menunjukkan bahwa manajemen laba secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 tahun 2012-2016. Koefisien yang dihasilkan menunjukkan tanda positif, menunjukkan bahwa secara parsial profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 tahun 2012-2016. Koefisien yang dihasilkan menunjukkan tanda positif, menunjukkan bahwa secara parsial kebijakan utang berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 tahun 2012-2016.
Koefisien yang dihasilkan menunjukkan tanda negatif, menunjukkan bahwa secara parsial profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 tahun 2012-2016. Dari hasil uji t (secara parsial) dapat disimpulkan bahwa dari satu variabel independen (DACC) dan empat variabel kontrol (LEV, PROFIT, SIZE, MGOWN) yang diyakini mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. (VALUE), terdapat empat variabel (DACC, LEV, PROFIT dan SIZE) yang secara statistik mempengaruhi nilai perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ45 tahun 2012-2016. Dapat disimpulkan bahwa variabel manajemen laba (DACC), kebijakan hutang (LEV), profitabilitas (PROFIT), ukuran perusahaan (SIZE) dan kepemilikan manajerial (MGOWN) secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ45 tahun 2012-2016. .
Hasil regresi menunjukkan bahwa manajemen laba berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan arah negatif. Artinya praktik manajemen laba dapat menurunkan nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 tahun 2012-2016. Ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan arah negatif.
Variabel ukuran perusahaan (SIZE) dalam penelitian ini mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ45 tahun 2012-2016.
Teknik Pengumpula Data
Metode Analisis Data
Ghozali (2009) menjelaskan tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi variabel perancu atau residu berdistribusi normal atau tidak. Ada tiga pendekatan yang biasa digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan data panel, yaitu Common Effect, Fixed Effect dan Random Effect (Widarjono, 2007). Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ditemukan korelasi antar variabel independen dalam model regresi.
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi mempunyai variansi residual yang tidak sama antara observasi yang satu dengan observasi yang lain. Model regresi yang lebih baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak ada heteroskedastisitas karena data cross-sectional memuat beberapa ukuran (kecil, sedang, dan besar) (Ghozali, 2009). Pengujian tersebut bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan yang mengganggu pada periode t dan kesalahan yang membingungkan pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2009).
Pengujian Hipotesis
Jika manajemen laba mengalami peningkatan satu kali maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar 2,708382 kali. Jika manajemen laba mengalami peningkatan satu kali maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar 5,833593 kali. H5: Kepemilikan manajemen berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan Dari hasil uji t (parsial) pada Tabel 4.4, variabel kepemilikan manajemen (MGOWN) mempunyai probabilitas sebesar 0,3272 lebih besar dari tingkat signifikansi 5%.
Koefisien yang dihasilkan menunjukkan tanda negatif yang menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial secara parsial berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 tahun 2012-2016. Hal ini menunjukkan bahwa variabel manajemen laba (DACC), kebijakan hutang (LEV), profitabilitas (PROFIT), ukuran perusahaan (SIZE) dan kepemilikan manajerial (MGOWN) dapat menjelaskan variasi nilai perusahaan sebesar 48,96%. Pengaruh negatif antara manajemen laba terhadap nilai perusahaan konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Herawaty (2008) dan Ferdawati (2009).
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hermuningsih (2010) bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan. Variabel profitabilitas (PROFIT) yang merupakan variabel kontrol dalam penelitian ini menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gmbaran Umum Objek Penelitian
Analisis Hasil Penelitian
Rata-rata variabel manajemen laba (DACC) yang dihitung menggunakan modeldiscretionary accruals (DA) Jones (1991) pada perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 tahun 2012-2016 adalah sebesar 6.04E-17, dengan DACC tertinggi mencapai 0.391828 dan terendah - 0,337096 . Rata-rata variabel kebijakan utang (LEV) yang dihitung berdasarkan proksi Debt to Equity Ratio (DER) pada perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 tahun 2012-2016 adalah sebesar 0,433713, dengan LEV tertinggi mencapai 0,744317 pada perusahaan PT Jasa Marga pada tahun 2016. dan terendah sebesar 0,034992. . Rata-rata variabel profitabilitas (PROFIT) yang dihitung dari proksi return to assets (ROA) perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 tahun 2012-2016 adalah sebesar 0.107928, dengan PROFIT tertinggi mencapai 0.421351 dimiliki oleh perusahaan PT Unilever pada tahun 2013 dan yang terendah adalah perusahaan PT Unilever pada tahun 2013. 0,000856.
Jika manajemen laba mengalami kenaikan satu kali lipat, maka nilai perusahaan akan turun sebesar -17,15365 kali lipat. H3 : Kebijakan hutang berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan Dari hasil uji t (parsial) pada tabel 4.4 variabel kebijakan hutang (LEV) mempunyai probabilitas sebesar 0,0000 kurang dari tingkat signifikansi 5% yang berarti hipotesisnya dapat diterima. H4 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan Dari hasil uji t (parsial) pada tabel 4.4 variabel ukuran perusahaan (SIZE) mempunyai probabilitas sebesar 0,0003 kurang dari tingkat signifikansi 5% yang berarti hipotesisnya dapat diterima.
Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan Hayuningtyas (2015) yang menyatakan terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini menolak hipotesis awal dan tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ela Mahdela (2015) yang menyatakan bahwa kebijakan hutang berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, namun sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Hermuningsih (2013) dan Nenggar Bestaningrum (2015) yang mengatakan bahwa penambahan hutang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada perusahaan yang termasuk dalam observasi penelitian, nilai perusahaan semakin kecil maka semakin besar ukuran perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis dan teori awal yang dikemukakan Nenggar Bestaningrum (2015) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Temuan penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jorenza Chiquita Sumanti (2015) dan Tri Lasita Rahmatia (2015) yang menetapkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian ini hubungan MGOWN dengan nilai perusahaan bersifat negatif yang artinya semakin kecil proporsi kepemilikan oleh dewan direksi maka semakin tinggi pula nilai perusahaan yang dimasukkan dalam observasi.
SIMPULAN DAN PENUTUP
Simpulan
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan LQ45 yang termasuk dalam pengamatan ini mengambil risiko utang yang tinggi dalam iklim perekonomian yang baik, sehingga utang dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi dan meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa calon investor yang ingin menanamkan modalnya sangat mempertimbangkan tingkat profitabilitas perusahaan ketika mengambil keputusan. Pada perusahaan yang termasuk dalam penelitian observasional ini, rata-rata kepemilikan manajerial (MGOWN) kurang dari 1% sehingga hasil yang diperoleh tidak signifikan.
Saran
Kami berharap pada penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel lain baik variabel independen maupun variabel kontrol, serta menggunakan proksi yang berbeda untuk masing-masing variabel, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Financial Leverage Terhadap Nilai Perusahaan dan Bagaimana Kualitas Keuangan Perusahaan Pengaruhnya Dewi, Hayuningtyas Pramesti. Tinjauan Pustaka Manajemen Laba dan Implikasinya Terhadap Penetapan Standar, Accounting Horizons, Vol.13, No. Peran praktik tata kelola perusahaan sebagai variabel moderasi pengaruh manajemen laba terhadap nilai perusahaan.
Teori Akuntansi Positif: Perspektif Sepuluh Tahun, Tinjauan Akuntansi Vol 65 No. Komentar Katherine tentang Manajemen Laba Schroeder, Richard G., Myrtle W. Teori dan Analisis Akuntansi Keuangan. Analisis kepemilikan manajemen, kebijakan hutang dan profitabilitas ditinjau dari kebijakan dividen dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 9 PT Vale Indonesia Tbk Produsen nikel 10 PT Indofood Sukses Makmur Tbk Barang konsumsi 11 PT Indocement Tuggak Prakarsa Tbk Produksi 12 PT Jasa Marga (Persero) Tbk Konstruksi &.