!
" # $ #
% & & $ # ' $
( & & $ $
) & & $
* # #
+ ,- # , . - # ' $
/ # # # ' $
0 0 $
1 0 1 . 0
1 $$ 1 . 2
" -1 - $ 1 !
% - - $
( 34 . 0
) , , $ $
* 5
+ 6# !
/7"/ 7 +/ /7 "( /7 / 7 +/
/7* 7 / /7 ( /7 (/ 7"+/
! /7 +/ /7 +/ /7 *+ /7 )/ 7(//
# $ # /7 / /7%+/ /7 )) /7 "/ 7*"/
& & $ # ' $ /7 /" /7))/ /7 " /7 // 7" /
& & $ $ /7 )% /7"+/ /7 ) /7/*/ /7+ /
& & $ /7 %% 7/// /7 ( /7 / 7/ /
# # /7/"( /7% / /7"** /7/(/ /7)+/
,- # , . - # ' $ /7*"+ 7*%/ /7/(/ /7 */ /7 +/
# # # ' $ /7/)/ /7%"/ /7 %+ /7/%/ /7**/
0 0 $ /7 " 7 %/ /7 " /7 +/ 7*"/
1 0 1 . 0 /7 (" /7)*/ /7/)/ /7 // 7///
1 $$ 1 . 2 /7 ( 7 )/ /7 (+ /7 / 7/ /
-1 - $ 1 ! /7 +" /7"+/ /7" /7 / 7 (/
- - $ /7 (% /7 // /7 *% /7 / 7( /
34 . 0 /7 ) 7" / /7/+ /7 "/ 7"(/
, , $ $ /7/(/ /7*(/ /7/++ /7/*/ /7( /
5 8/7/() /7))/ /7(" /7 // 7%*/
6# ! /7/(/ /7" / /7 )% /7/*/ /7( /
- 2 /7 " 7*%/ /7 + /7 / 7%+/
Universitas
Sumatera
" !
/7 +% 7) / /7 " /7 / /7( /
/7 * 7) / /7 " /7 )/ 7%*/
! /7")/ /7 (/ /7 " /7 // 7) /
# $ # /7 ") /7(*/ /7/+) /7 / 7(*/
& & $ # ' $ /7 + 7/(/ /7 +) /7 %/ 7 (/
& & $ $ /7 +/ /7()/ /7 /7/+/ /7* /
& & $ /7 / 7 / /7 +) /7 (/ 7/"/
# # /7 /7( / 7/ ) /7/(/ /7"*/
,- # , . - # ' $ /7"% 7 "/ /7/%% /7 / 7/+/
# # # ' $ /7 ( /7*"/ /7 %/ /7/*/ /7*//
0 0 $ /7 7 // 7 % /7 // "7 //
1 0 1 . 0 /7 (( /7+)/ 7%// /7/ / /7+ /
1 $$ 1 . 2 /7 %+ 7 / /7 " /7 / 7"*/
-1 - $ 1 ! /7 /7"*/ /7% * /7 +/ "7(+/
- - $ /7"/( /7( / /7 (* /7 "/ 7( /
34 . 0 /7 + 7 )/ /7 "( /7 */ 7 )/
, , $ $ /7/ ) /7((/ /7/*) /7 / /7* /
5 /7/"% /7+ / 7" ) /7/ / 7 (/
6# ! /7/ % /7 / /7 %/ /7/+/ /7%)/
- 2 /7 %( 7+ / /7%(( /7 / 7" /
Universitas
Sumatera
% "
/7 /" 7*// /7 " /7 ( /7* /
/7 ) 7((/ /7 % /7 *% 7) /
! /7/*) /7 */ /7/%( /7 ) 7")/
# $ # /7 "( /7% / /7/) /7 ( 7*//
& & $ # ' $ /7 %* 7/"/ /7 * /7 %) 7((/
& & $ $ /7 %* /7* / /7 * /7/* 7/(/
& & $ /7/( 7/ / /7 ) /7 + 7+"/
# # /7/) /7%*/ /7 % /7 ( /7((/
,- # , . - # ' $ /7 (( 7 +/ /7/" /7 */ /7+ /
# # # ' $ /7 +( 7/ / /7/+( /7/+) 7% /
0 0 $ /7/*% 7/+/ /7 %% /7 "7")/
1 0 1 . 0 /7/ / /7* / /7 )% /7/*% 7 */
1 $$ 1 . 2 /7 /( 7 "/ /7 * /7 )* 7 /
-1 - $ 1 ! /7% / 7/// /7 %* /7 / (7) /
- - $ /7 ") /7(// /7 *( /7 % 7((/
34 . 0 /7*/" 7/ / /7/*) /7 " 7++/
, , $ $ /7 + /7) / /7/+% /7 / 7""/
5 /7 / /7+ / /7" % /7 % %7( /
6# ! /7/+( /7 +/ /7 ( /7/% /7%//
- 2 /7 ( 7%)/ /7 ) /7 7((/
Universitas
Sumatera
*
& # 2
- # ' &
@
9 2 $
:& ; , # # 4
))* /// // / / / /
)"/ %+ // /" // (% /
(" )* / * " // (
" ) " ()/ /" () + /
% /"% + + +" / %" " )
# $ 9 = 9
& . # 2
& 9 2 9
%" " /// ( ) / (( " +* (
%* )/ % ( / " "*%((+
# $ 9 = 9
Universitas
Sumatera
+
2
- - @ - # '
2 9 ( % * " )(/ +% ) * +%% (/
2 9 8 (/% ()/ /// /// (/
? 2 9 ( *+ + (/
! 2 9 ( %/( " ) +/ ++ "( + *+( (/
8 +*" + " +* ( ////// /( % (/
8 */% " /// /// +(( (/
8 %( " " 8 / % / (/
# 8 * /+ " " ) " +% 8 / + *+ )+%*+ (/
# 8 " +") // /+" (/
- < # 2 ( ) + + % %)) (/
& A # 2 /// +) / % /)/ (/
& ' 9 //% (" /() /+% (/
# $ 9 = 9
Universitas
Sumatera
/
4 8 $ 1 '8 '
6 5
(/
7 - ///////
# ' /( % /(+
- @ # ?? 2
%%
' %%
' 8 /%
1 '8 ' B /
$ : 8 ;
1' I 8 ,
$ 77 * 7 2! . 3 0 "
000 F (
000 0 (
48
6 ?
7 8 " " "
Jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif yang bersifat kausal
. Menurut Sugiyono (2013 : 57), penelitian asosisatif adalah
penelitian yang bersifat kausal (menjelaskan hubungan antara dua variabel atau
lebih) dan hubungan yang bersifat sebab akibat, terdapat variabel independen dan
dependen. Penelitian ini menganalisis hubungan tersebut untuk menguji pengaruh
keputusan investasi, kebijakan hutang, kebijakan dividen, dan profitabilitas
terhadap nilai perusahaan.
7 # ) @ " "
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada perusahaan Properti
dan , yang diakses melalui media internet di situs www.idx.co.id. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober sampai dengan
Desember 2015.
7 7 ? "
Batasan operasional berguna agar peneliti dapat lebih fokus dalam
melakukan pengamatan. Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :
49
a. Variabel bebas , yaitu keputusan investasi
( , keputusan pendanaan ,
kebijakan dividen dan profitabilitas.
b. Variabel terikat , yaitu nilai perusahaan.
2. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini adalah Perusahaan Properti
dan , yang terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI).
3. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan masing – masing
perusahaan Properti dan , periode 2012 – 2014.
7 & 2" " " ? "
Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
7 & " "
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Menurut
Martono dan Harjito (2001:2), nilai perusahaan dapat menunjukkan nilai asset
yang dimiliki perusahaan seperti surat surat berharga. Nilai perusahaan
merupakan penilaian investor tentang seberapa baik kondisi suatu perusahaan dan
kondisi ini dapat tercermin melalui harga pasar saham perusahaan.
Nilai perusahaan pada penelitian ini diukur dengan PBV (
) yang merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga
pasar saham terhadap nilai, Prihadi (2010 : 171).
50 (PBV) menggambarkan seberapa besar pasar menghargai
nilai buku saham pada suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini berarti pasar
percaya akan prospek perusahaan tersebut. Perusahaan yang berjalan dengan baik,
umumnya rasio PBV nya mencapai diatas satu, yang menunjukkan bahwa nilai
pasar lebih besar dari nilai bukunya
7 & # "
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :
1. Keputusan Investasi
Keputusan investasi menyangkut tentang keputusan pengalokasian dana
baik dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun dana yang berasal dari luar
perusahaan pada berbagai bentuk investasi baik investasi jangka pendek maupun
investasi jangka panjang (Ningsih dan Iin, 2014). Keputusan investasi akan
tercermin pada sisi aktiva dalam neraca perusahaan yang berarti bahwa modal
yang akan diinvestasikan ke dalam perusahaan dan bagaimana kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo.
Proksi keputusan investasi yang digunakan pada penelitian ini adalah TAG
yaitu total pertumbuhan aset perusahaan pada satu periode jika
dibandingkan dengan periode sebelumnya (Qodariyah, 2013). TAG dapat dihitung
dengan :
TAG =Total Aset t − Total Aset t − 1
51 2. Kebijakan Hutang
Kebijakan hutang adalah seberapa banyak penggunaan hutang oleh
perusahaan sebagai pendanaannya. Kebijakan hutang pada penelitian ini diukur
dengan $ (DER) yang merupakan rasio yang melihat seberapa banyak penggunaan hutang oleh perusahaan sebagai sumber pendanaannya,
Prihadi (2010 : 168). Jadi besarnya hutang yang digunakan perusahaan dapat
dilihat pada nilai DER perusahaan. Nilai DER dapat dicari dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
DER = Total hutang
Total ekuitas
3. Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen adalah kebijakan yang dikaitkan dengan penentuan
apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang
saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan. Kebijakan
dividen dalam penelitian ini diukur dengan / , (DPR) yang bisa dilihat pada tahun yang dianalisis. Menurut Brigham dan Ehrhardt (2011),
adalah persentase laba dibayarkan kepada para pemegang
saham dalam bentuk kas. / , (DPR) dapat dihitung dengan :
DPR = DPS
EPS
Keterangan :
DPR = / ,
DPS = /
52 4. Profitabilitas
Profitabilitas adalah sejauh mana perusahaan menghasilkan laba dari
penjualan dan investasi perusahaan. Brigham dan Houston (2011) mendefinisikan
profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen
perusahaaan. Rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur keberhasilan
manajemen sebagaimana ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan
dan investasi adalah , (ROA), Prihadi (2010 : 166).
Rasio yang menunjukkan
apakah harga saham (harga pasarnya) diperdagangkan di atas atau di bawah nilai buku
Rasio ini menunjukkan
seberapa besar pertumbuhan aset suatu perusahaan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Ukuran untuk menilai sejauh
mana suatu perusahaan
menggunakan dana dari pihak luar dibandingkan dengan modal sendiri
Rasio ini menunjukkan
persentase laba perusahaan
yang dibayarkan kepada
pemegang saham biasa
perusahaan berupa dividen.
Rasio ini menunjukkan
seberapa jauh aset yang
53
7 9 " ( )
Populasi pada penelitian ini adalah Perusahaan Properti dan ,
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 – 2014. Seluruhnya adalah
berjumlah 45 perusahaan. Sampel merupakan bagian dari populasi yang
digunakan sebagai objek penelitian. Pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan teknik populasi sasaran. Teknik populasi sasaran pada penelitian ini
didasarkan pada kriteria tertentu yang disesuaikan dengan tujuan dan masalah
penelitian (Erlina, 2011). Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
7 #
/ " " " (
/ " " " ( 8 ) !
Perusahaan properti dan yang terdaftar ( ) di
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2012 2014
45 buah
Perusahaan properti dan yang telah mengeluarkan
laporan keuangan lengkap pada tahun 2012 – 2014
45 buah
Perusahaan properti dan yang tidak membagikan
dividen kas selama periode penelitian yaitu tahun 2012 – 2014
22 buah
Jumlah perusahaan properti dan real estate yang menjadi sampel 23 buah
Berdasarkan kriteria populasi sasaran tersebut diatas, maka diperoleh 20
buah perusahaan yang akan menjadi sampel pada penelitian ini yang dapat dilihat
54
3 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk..
4 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk..
5 CTRA Ciputra Development Tbk.
6 CTRP Ciputra Property Tbk.
7 CTRS Ciputra Surya Tbk.
8 DART Duta Anggada Realty Tbk.
9 GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk.
10 DILD Intiland Development Tbk.
11 JRPT Jaya Real Property Tbk.
12 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk.
13 LPKR Lippo Karawaci Tbk.
14 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk.
15 MTLA Metropolitan Land Tbk.
16 PWON Pakuwon Jati Tbk.
17 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk.
18 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk.
19 PUDP Pudjiadi Prestige Tbk.
20 SMRA Summarecon Agung Tbk.
( ) * +++ " , - " " !
7 : 8 " ( )
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data penelitian berupa data
kuantitatif, yaitu data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya pasti,
data sekunder yang berupa data dimana data yang dikumpulkan
sebanyak 20 sampel dan yang digunakan selama tiga tahun yaitu dari
55
7 ; 6 )
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder (data
eksternal). Pola penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama
dilakukan melalui studi pustaka yaitu mencari jurnal, penelitian terdahulu serta
buku – buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan tahap kedua dengan
mengumpulkan laporan keuangan masing masing perusahaan yang menjadi
sampel penelitian selama periode 2012 2014 melalui 1
dengan mengakses situs www.idx.co.id.
7 < 6 " "
7 < 1" ) " / "
Menurut Helmi dan Lufti (2012 : 100), uji asumsi klasik adalah
persayaratan statistic yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda.
Untuk mengetahui apakah model regresi benar benar menunjukkan hubungan
yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi asumsi
klasik regresi. Pengujian Asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan hasil
penelitian yang BLUE & ! 3 ! 4 ! . Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan
heteroskedastisitas.
7 < 1" ) "
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
56 adalah bentuk distribusi normal atau mendekati normal. Menurut Helmi dan Lufti
(2012:100), uji normalitas dapat dilakukan melalui pendekatan histogram,
pendekatan grafik, dan pendekatan Kolmogorv – Smirnov. Pada pendekatan
histogram, data dikatakan berdistribusi normal apabila distribusi data tersebut
tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Pada pendekatan grafik, data
dikatakan berdistribusi normal apabila pada PP plot membentuk plot antara nilai
nilai teoritis (sumbu x) melawan nilai nilai yang didapat dari sampel (sumbu y)
berbentuk linier atau pada terlihat titik yang mengikuti data di
sepanjang garis diagonal. Dan pada pendekatan Kolmogorv – Smirnov, data
dikatakan berdistribusi normal apabila jika signifikansi > 0.05, sebaliknya
dsitribusi dikatakan tidak normal jika signifikansi < 0.05.
7 < # 1" 6 " " " "
Menurut Erlina (2011:102), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai dan '
1 % (VIF). Untuk mendetteksi ada atau tidak adanya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat VIF dengan membandingkan sebagai berikut :
a. Bila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas
b. Bila VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinieritas
c. < 0,2 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas
57
7 < 7 1" "
Uji autokolerasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi linear berganda terdapat kolerasi antara pengganggu pada periode t dan
kesalahan pengganggu pada periode t 1 (periode sebelumnya). Model regresi yang
baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Gejala autokorelasi dideteksi
dengan menggunakan / +5 " Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian / +5 (DW) dengan ketentuan dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
a. Jika nilai DW terdapat di antara batas atas atau Upper Bound (DU) dan
4 – DU, koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada
autokorelasi.
b. Jika nilai DW lebih rendah dari batas bawah atau 3 & (DL), koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada autokorelasi
lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.
c. Jika nilai DW lebih besar daripada (4−DL), koefisien autokorelasi lebih
kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.
d. Jika nilai DW terdapat diantara batas atas (DU) dan batas bawah (DL)
atau DW terdapat di antara (4−DU) dan (4−DL), maka hasilnya tidak
dapat disimpulkan.
7 < & 1" " "
Asumsi heterokedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians
58 dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homokedastisitas. Salah satu uji untuk mengetahui heterokedastisitas ini adalah
dengan melihat menyebaran dari varians residual pada diagram pencar (
). Menurut Nugroho (2005) dalam Rudi Harianto (2015), analisis pada gambar
yang menyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat
heterokedastisitas jika :
a. Titik – titik data menyebar diatas dan dibawah atau di sekitar angka 0
b. Titik – titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja
c. Penyebaran titik – titik data tidak boleh membentuk bola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali
d. Penyebaran titik – titik data sebaiknya tidak berpola
7 < # " " ' "
Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi berganda. Regresi berganda digunakan untuk melihat pengaruh dua
variabel kriteriumnya, atau untuk mencari hubungan fungsional dua variabel
predikstor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya. Analisis regresi berganda
digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel independen (profitabilitas,
kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan keputusan investasi) terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan Properti dan , yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Model analisis linier berganda guna menjawab hipotesis dengan model
59 Y=α+β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+ε
Keterangan:
Y = & ' (PBV)
α = Konstanta
β1,β2,β3,β4 = Koefisien regresi X1,XL,X3
X? = 6 (TAG)
XL = / $ , (DER)
X3 = / , (DPR)
X4 = , (ROA)
ε =
7 < 7 1" " "
7 < 7 1" (") A%
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara serempak. Pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0.05).
Kriteria pengujian hipotesis untuk uji F:
a. H0 : β1=β2=β3=β4= 0 (keputusan investasi, kebijakan hutang,
kebijakan dividend dan profitabilitas secara simultan berpengaruh tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan properti dan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b. H1 : βi≠ 0 (Minimal satu dari variabel keputusan inveestasi,
60 berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
properti dan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Uji ini dilakukan dengan ketentuan:
H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel, H0 ditolak jika Fhitung ≥ Ftabel.
7 < 7 # 1" " %
Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
independen. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji t:
a. H0 : βi = 0 (Secara parsial variabel keputusan investasi, kebijakan
hutang, kebijakan dividen, dan profitabilitas berpengaruh tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Properti dan ,
yang terdaftar di BEI).
b. H1 : βi ≠ 0 (Secara parsial variabel keputusan investasi, kebijakan
hutang, kebijakan dividen, dan profitabilitas berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Properti dan ,
yang terdaftar di BEI)
Dengan ketentuan dasar sebagai berikut:
HQ diterima jika thitung < ttabel, H0 ditolak jika thitung > ttabel.
7 < 7 7 " " / 2" " )" " '#
Menurut Helmi dan Lufti (2012:154), koefisien determinasi (R2) pada
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
61 untuk menguji pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara
bersama sama. Besarnya koefisien determinasi dari 0 sampai dengan 1. Semakin
mendekati nol besarnya koefisien determinasi suatu persamaan regresi, maka
semakin kecil pengaruh variabel independen sedangkan nilai yang mendekati satu
berarti variabel variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
!
!
"
!
#
$ $$!
% $ ! " % $
&&
"
' ( ! $
)
* + ) , $
- * ) , .
, ' ' " /0 !
* - ) , .
$$ , . 33
- ! " 14
5 2 1 % ' 2
$ " 6
- * && ) ,
" 7 / &&!
, ' ,. 0
/ , / 1 2 8 7 /
#38
( 8 ' 9
- && * +& ) , .
+& ( "
" +& 1 /: ,' +&2 "
0 3
$
++ * 7 )
( ,. /
. ++! $ 1 $2
3 , 1 3,2!
-++ 1 /: ,' -++2 "
" . + !
, ' " 1 ,'2
8 0 " 8 , ' "
& . ) ,. 0 / , /
0 8
#38 ,.
+ - ) ' 6 ,.
( ./8' 1 2 7
; -! 3 *3 ; + 8
- 3 <3
. $ ,
' "
777 * 77 ) ' 8 5 1 2
$ ,.
1 2
7 77& ) , ' " 1 ,'2 , .
" #
. " 7
< " ,
$ " )
8 / 4 8
8 / 4 8
" "
8 8 . " % 3 ' 4
7 7 8 8
. " 8 / 4 8
/ ; / 7 7 . '
" 0
" ! ! !
! ! ! !
"
' ! 8 /
4 8 0
"
-7 777 777 "
-7 777 777
"
7 -77 777 777 " ( , $
&
8 / ' % " 8
8 / ' % " 8
=
! 0 ! 0
! !
1 0 2
# 8 8 /
; ' 77&
8 / ' % "
! ( " ,
$ /'%$ + 77& : 0
+77 0 " ' ! 8
# 7 ! 0 / '
! " <
-7 77
! ! !
= $ , 8
= $ , 8 /
+ : = $ , 8
: 0 $ 77! > ! : ( 9
+ 8
$ 1 $ 2!
0 9 ! :
' ! "
" ! !
0 !
0
7 ! = $ , 8 "
<4: 0
1$ 62 " " & - 777 777
% 77!< 0 % &7!<
5 ' $ " ( ( <(
" ++ -77 777
% 77!< ' 5
" 7
6 7 7 / 7 - ' <
( , $ 1 ,$2 7 / 7
' 8
' 8 1 ' ,2 . +
( + : ' ,
' 4 ? ! ' > 6 ( ! 8
' ' ,
0 " " ( "
< !
' 9 " + 77+! ' , "
/ , / <4: 0
" " 7 - 777
% 77!< 0 % --7!<
' < ( , $
7 . 77+
- 9 8
9 8 198%/2 6 +
8 9 # $
" + : 98%/ 9
5 ' 8 0 4 ! . % ' : <-! .
7 !
98%/
1 2! 1 2!
! ! ! 0 0
< " <
" ( !
!
! !
&7
+ = ! 98%/ "
<4: 0 3
' 98%/ 1$ 62 " " -7 777 777
% 777!< 0
% - 77!< ' < ( ,
$ +
9 8
9 8 198% 2 8 9
: 98% .
' : ! . $ 9 8
9 8 1 - ! -@ 98% 2!
9 8 8 '
/ !
98% < !
! " 0 !
1 2! ! ! !
" 7 6 77&! 98%
" <4: 0
98% " " 7 7 777 777
% -7!< 0
% &77!< ' < ( ,
&
& 9 ' " 8
9 ' " 8 198%'2 ; +
8 9 "
" + 7!
8 9 " 8 9 ' "
" + = &
8 9 ' " : 98%' 9 5
' 8 0 4 . % ' : <- . 7
$ 98%' 9 8 198%/2!
98%' 8 '
/ !
98%' ( ! ( !
0 1 2! ! !
< " +! 98%'
" <4:
0 3
" 7 ++ 777
% -77!< ' < ( ,
$ - .
+ / % " 8
/ % " 8 1 /%82 7
+ 8 / $
&
> 9 ? ! 4 ! . . ' : ! . !
" !
.
!
/%8
: /%8 ! ! " 0
!
"
7! /%8 " <4:
0 /%8
" " 7 777 777
% 777!< 0 % & -77!<
> 0 8 8
> 0 8 8 1> 8 2
8 > 0 8
9 "
. & : > 8 .
8 >89 >/< ; 8 * !
' 0 ' / !
> 8
!
! ! ! !
& "
777! > 8 " <4:
0 > 8 "
" - - + 777 % -77!<
0 % -&-!< ' < (
, $ 1 ,$2 777
7 $ 8
$ 8 1 $4 2 7 . +
" 7 6 +& :
$4 $ 8 0 ! ! . . '
: ! . $4 $
/ ! $4
0
' $4 ) 0 !
!
A5 ?A 0 7 / ! $4
" / , / <4:
0 $4 " "
777 777 % 777!<
0 % -77!< ' < (
&
. " % 8
. " % 8 1.% 82 - &
" +7 :
.% 8 9 , 9,B/ ; ! . "
8 * - &! " .
8 / !
.% 8 1 2 "
0 !
! " < !
!
< 7 . !
.% 8 " <4:
0 .% 8 " "
- 777 777 % 777!<
0 % - 77!< ' < (
, $ .
: 0 $ . 8
: 0 $ . 8 1:$./2
. + "
+ : :$./ ! 4 -! .
: # " : ! . 7 7 /
! :$./
&-! ! ! !
! !
< "
0 ! " "
< 0 !
< " < "
0
7- ! :$./ "
<4: 0 3
' :$./ 1$ 62 " " & 777 777
% 777!< 0 % -7!<
' < ( , $ 1 ,$2
7 .
-4 : 0 ( 8
4 : 0 ( 8 14 :%2 - 6 7
8 8 % ( : 4 :%
. % " ; &! 4 < ! 4
: 0 ( 9 ! 8 -+ ! * $
/ ! 4 :%
! 1 2!
B ! ! !
C B C
&
< ! ! ! ! !
! ! !
! < ! !
< ! !
" ( " 1 2
1 2 C " 0
!
" ! !
4 : 0 ( " (
, $ 1 ,$2! " ' $ # 8 1'$462
" ( 8 : "
7 . ! 4 :% "
<4: 0
4 :% " " 7 +77 777
% -77!< 0 % -7!<
: 8
: 8 1 : $2 &
( &- : : $
. ; - $ ! .
' / !
: $ ! ! " 0
&&
! ' !
: $ " 0 !
. 77 !
: $ " <4:
0 : $ " "
- 777 777 % 77!<
0 % 77!<
- 4 8
4 8 1 84/2 =
(
> / ' 4 7! . #%
% ' D< : -! . /
! 84/
"
' "
! ! 0 !
7 . 7 ! 84/ "
<4: 0 3 '
84/ " " + + 777
&+
' < ( , $ 1 ,$2
7 . 7
0 . 8
0 . 8 1 56;2 7 ' +
" + :
56; , ( 9 4 -! 0 8 0 'E *
0 9 "! . : 0 ; &! ' " ! $
/ ! 56;
! )
18 ? ! ' 0 $ ! % " ? ! ? 2!
1 2! 1'
' " # ! 8 0 ' 2! 1 0 !
> : 2 / + !
56; " <4:
0 56; "
" 777 777 % 777!<
0 % & 77!< ' < (
, $ 1 ,$2 7 6 +
& > 8
> 8 1> %/2 +&
8 >
" : > %/ 8
&
/ ! > %/
!
! ( 0
!
7 6 77&!
> %/ " <4:
0 > %/ " "
777 777 % 77!<
0 % 7!< 77 777
5 ' $
+ ? $ % " 8
? $ % " 8 1 4$;2 8
, ' 7- ; +
( 7 : 4$; 8 ? 6 (
8 0 4 7! . # 8 : +< 7! .
/ ! 4$;
! !
4$; > #" . 1# 2! ?
$ ' 9 ! 8 ? 6 ( 8 0 1
2! : 8 ? 4 F " 9 ( # :
% ( 1 2
' ! 4$;
+7
? $ 3 1 " 8 9 / "2
8 ' $ 1' $2 7 ! 4$;
" <4:
0 3 ' 1$ 62 4$; "
" - 777 777 % 777!<
0 % -7!< ' < (
, $ 1 ,$2 - .
8
8 1 3 2 8
4 ' +7
" + : 3
. " 8 0 . # " 5 .
/ ! 3
!
+ ' ! 3 "
<4: 0 3
" " 777 777 % 777!<
0 % -77!< ' <
( , $ + ;
7 ' ( / 8
' ( / 8 1' %/2 ;
+
' %/ ? ' ( ! . :
: ; ! . / !
' %/ !
" 0 '
! ' ( "
" 0 ' ( : > ! ' ( '
' (
7! ' %/ "
<4: 0 3 ' %/
" " & 777
% 777!< 0 % +77 ' <
( , $ 1 ,$2
7& 7
& . 77&! ' %/ " ,
/ , / <4: 0 3
8 $ 1 38 $ B % $ $2 % 38 $
# ,8
% 77 # % 77
! ' 5 ' $ 5
' $ " "
% 77
+
8 0 * # $! % 1 ,%2
> 0 8 8
1> 8 2 " +- ; ,%
7 7 " *
+-7 > 8 +@
" & @
" "
0
% < # $! % 1 ,%2
= $ , 8 1 ,'82 " 7 7
7 ,% ,'8 " *
7 7 + ; ,% "
" ,'8
7 @ "
&@ " ,%
++
8 - 0 * " 1 G2
: 1 : $2 " - ;
G : $ 7 < 7 " <
+ & : $
"
"
" # "
< "
% < " 1 G2
8 1 3 2 " 7 - 7 "
1 G2 > 0 8 8
1> 8 2 " 7 ! 7 / % "
" 7 + 7 8
1 3 2 " 7 -7
- 4 *
- 4 !
3
! "
+ #
!5
. 2 #
> 0
" ( ! ( (
* (
>
"
- " 4 !
3 #
" . !
" 3
"
( >
-!
. 2 #
> < " ( (
"
8 0 8 ( L 7! G$= K
-" 0
' 5 5
%
0 )
= +, 8"3 + , 8" > ? , 66< >"? 3 >-? "- ,< > ?
$ )
: <7 & - 0
" ! !
7 & -@
: D " 18/>2 <7 &
0 8/> @ G
7 & @
1 2
: D 1 ,%2 7
0 ,% @ G
7! @
1 2
: D 1 %2
-7 -@
1 2
- : D 1%6/2 7
0 %6/ @ G
7 @
1 2
3 5 4 $!
3 4 (@+ )
3 ' 1=< 2
(
% ,
4 (@+ )
2
' 'E 'E = '
% 7 - 7 + 777
% + -- 7
8 7&
-G ) G
( ) 19 2! %6/! ,%! %! 8/>
. ! #
8 7 0 =< 1+ 2 L =< 1 &&2
7!777 K 7!7- # =<
=< #7 # ! " 0
( " "
, # 0
"
3 " 4 (%+ )
3 18< 2 "
. K #7 # !
L #7 # .
0 7!7- #7 #
%
4 (%+ )
3 ?
9 (
' ?
9 (
'
' ,
19 2 < & - - < &+
8/> < & < 77 < & +
,% + -+ 7 & 7
% - 7 77
%6/ 7 7- - 777
. ! #
8 0 )
; 8/> <7 & +
7 ; <7 & + K 77 7!
L 7!7- # 0 8/>
G
; ,% 7 &
+
,%! % %6/ G @ "
@ " "
" !
! ! <
" #
8 "
( "
8/> 1D 2! " ,% 1D 2!
" % 1D 2! "
%6/ 1D 2 "
G 1I2 # 0 (
18/>2! 1 ,%2! 1 %2
1%6/2 1 G2 #
( " 0 18/>2
1 G2
1 ,%2! 1 %2 1%6/2
"
" , $
" ,
5 # $ 7 (% ) # $ $ # ( )
; 8/> <7 & + 77 1
<7 & + K 77 2 7 1
7!7-2 # 0
" 8/>
" G!
8/> G #
" ' 1 7 2 " "
0 18/>2
1 G2
# I "
1 7 2 M " 1 7 2 "
18/>2 " 0
" 1 7 ) -+2
0 " "
(
#
" ( "
" " "
#
" 8 1 77&2 " 0
$ "
77
" " "
" "
8 " "
"
"
"
' "
"
" 5 n
! "
'
.
"
0
" 5 # 4 # 5 ( ') # $ $ # ( )
; ,% 7 &
77 7 & L 77
7!7 1 ( 7 7-2 '
0 (
,% ,%
7
/ ( 1 7 72 " " 0
!
" ' " ( 0 1 7 2
" " 0 ,%
: <
" '
! " " " 1
,% " 2 0
" # "
0 "
" "
1 "
( "
" 2
; ,% " ( 0
" ( " # "
1 2 " $ "
7
,% " "
- 5 # 4 7 ( ') # $ $ # ( )
; % 7 !77 1
! 7 L !77 2 7!77 1 (
7 7-2 # 0 %
G #
" ; 1 7 2 " 0
#
/ ( 1 7 72 5 "
5 0 1 7 72 " " 0 " (
" "
" "
8 "
"
# 1 77& ) +
2-"
" " , 8
" 0 " "
"
"
7 "
" " "
"
5 # $ ! ('2 ) # $ $ # ( )
; %6/ - 77 1
- L 77 2 7!777 1 (
7!7-2 # 0 %6/
G # "
" ! / ! 1 7 2 /
1 7 2 " "
0 " #
"
"
7
* '
3 * $
!
! !
" " 7
" , $
7 < 7 # "
)
: " 8/>
1 G2
" ,
$ 7 < 7 #
<7 & < <7 & +
7! "
" -@! #7
: " ,% !
1 G2
" , $
7 < 7 #
7 < 7 & 7!7
( " " -@!
7-: " % "
1 G2
" , $
7 < 7 #
- < 7 7!77
( " " -@!
#
" %6/
"
G " "
, $ 7 < 7 #
7 <
-7!777 (
" " -@! #
- ' ( ! 18/>2! 1 ,%2!
1 %2 1%6/2
1 G2
" , $ 7 < 7
# =< +
7!777 (
" " -@! #
-0
7
' %6/ "
" " 0 %6/
" " #
0 %6/ "
" ' %6/
"
!
3 "
/ * "
)
! "
<
18/>2! 1 ,%2! 1 %2
1%6/2 " "
7& "
*
" ! " "
* "
" "
" ! "
12
8 ( /
# " "
# " ("
Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah
perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan.
! Brigham dan Houston (2007 : 441)"
Sinyal merupakan tindakan manajemen perusahaan untuk memberikan informasi
kepada manajemen mengenai kondisi perusahaan. Sinyal dapat berupa informasi
mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan
keinginan pemilik.
Informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan merupakan hal yang penting
karena pengaruhnya terhadap keputusan investasi pihak diluar perusahaan.
Informasi tersebut penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada
hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran, baik untuk keadaan
masa lalu, saat ini maupun masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup
perusahaan dan bagaimana efeknya pada perusahaan. Pada waktu informasi
diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, pelaku
pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut
sebagai signal baik ( ) atau signal buruk ( ). Jika pengumuman
informasi tersebut sebagai signal baik bagi investor, maka terjadi perubahan
13 menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan
untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan
perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat asimetri informasi antara
perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai
perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor dan
kreditor). Kurangnya informasi bagi pihak luar mengenai perusahaan
menyebabkan mereka melindungi diri mereka dengan memberikan harga yang
rendah untuk perusahaan.
Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat
menjadi signal bagi pihak di luar perusahaan, terutama bagi pihak investor adalah
laporan tahunan. Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat
berupa informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan dan informasi yang
tidak berkaitan dengan laporan keuangan. Laporan tahunan hendaknya memuat
informasi yang relevan dan mengungkapkan informasi yang dianggap penting
untuk diketahui oleh pengguna laporan baik pihak dalam maupun pihak luar.
Semua investor memerlukan informasi untuk mengevaluasi risiko relatif setiap
perusahaan sehingga dapat melakukan diversifikasi portofolio dan kombinasi
investasi dengan preferensi risiko yang diinginkan. Jika suatu perusahaan ingin
sahamnya dibeli oleh investor maka perusahaan harus melakukan pengungkapan
14
# # " /
Teori keagenan merupakan konsep yang menjelaskan hubungan
kontraktual antara dan " Pihak adalah pihak yang
memberikan mandat kepada pihak lain, yaitu untuk melakukan semua
kegiatan atas nama dalam kapasitasnya sebagai pengambil keputusan.
Dalam hubungan keagenan manajer sebagai pihak yang memiliki akses langsung
terhadap informasi perusahaan, memiliki asimetris informasi terhadap pihak
eksternal perusahaan, seperti kreditor dan investor.
Masalah keagenan antara pemegang saham dengan manajer terjadi apabila
manajer tidak memiliki saham mayoritas perusahaan sehingga manajer cenderung
bertindak untuk mengejar kepentingan dirinya dan sudah tidak berdasarkan
maksimalisasi nilai dalam pengambilan keputusan pendanaan. Kondisi tersebut
merupakan konsekuensi dari pemisahan fungsi pengelola dengan fungsi
kepemilikan, manajemen tidak menanggung risiko atas kesalahan dalam
mengambil keputusan, risiko tersebut sepenuhnya ditanggung pemegang saham
. Oleh karena itu, manajemen cenderung melakukan pengeluaran yang
bersifat konsumtif dan tidak produktif untuk kepentingan pribadinya, seperti
peningkatan gaji dan status. Pemegang saham menginginkan manajer bekerja
dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham sebaliknya
manajer bisa saja bertindak tidak untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang
saham tetapi memaksimumkan kemakmuran diri sendiri, Syahyunan (2013 : 5).
Perbedaan kepentingan tersebut sering sekali membuat beberapa informasi tidak
15 Untuk memperkecil asimetris informasi, maka pengelolaan perusahaan
harus diawasi dan dikendalikan untuk memastikan bahwa pengelolaan dilakukan
dengan penuh kepatuhan kepada berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Upaya ini menimbulkan apa yang disebut sebagai ! yang menurut
teori ini harus dikeluarkan sedemikian rupa sehingga biaya untuk mengurangi
kerugian yang timbul. Menurut Wachowicz dan Horne (2008 : 460),
"
mencakup biaya untuk pengawasan oleh pemegang saham, biaya
yang dikeluarkan oleh manajemen untuk menghasilkan laporan yang transparan,
serta biaya audit yang independen dan pengendalian internal. Pengawasan secara
total terhadap kegiatan para manajer akan memecahkan masalah keagenan, tetapi
dibutuhkan biaya yang mahal dan terkadang kurang efesien. Solusi yang lebih
baik adalah memberi satu paket kompensasi berupa gaji tetap ditambah dengan
bonus kepemilikan perusahaan jika kinerja mereka baik.
Masalah keagenan juga dapat terjadi antara manajemen dan kreditur atau
pemegang obligasi. Konflik antara mereka akan muncul jika manajemen
mengambil proyek yang berisiko besar dan juga ketika perusahaan meningkatkan
jumlah hutang mencapai tingkatan yang lebih tinggi. Tindakan tersebut akan
meningkatkan risiko perusahaan dan selanjutnya akan menurunkan nilai
pasar hutang/ obligasi yang belum jatuh tempo sehingga kreditur atau pemegang
16
# 7 /
Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan dengan data
atau aktivitas perusahaan. Laporan keuangan berisikan data data yang
menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu
sehingga pihak pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan suatu
perusahaan dapat mengetahui keadaan keuangan dari laporan keuangan yang
disusun dan disajikan oleh perusahaan. Pihak pihak yang berkepentingan terhadap
lapoaran keuangan anatara lain para pemilik perusahaan, manajer perusahaan
yang bersangkutan, para kreditur, bankers, investor, karyawan, dan masyarakat.
Menurut Syahyunan (2013 : 25), laporan keuangan adalah produk dari
manajemen dalam rangka mempertanggungjawabkan penggunaan sumberdaya
dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya. Secara umum laporan ini
menyediakan informasi tentang posisi keuangan pada saat tertentu, kinerja dan
arus kas dalam suatu periode yang ditujukan bagi pengguna laporan keuangan di
luar perusahaan untuk menilai dan mengambil keputusan yang bersangkutan
dengan perusahaan. Sebagai sumber informasi, laporan keuangan harus disajikan
secara wajar, transparan, mudah dipahami, dan dapat diperbandingkan dengan
tahun sebelumnya ataupun perusahaan sejenis.
Menurut Warchowicz dan Horne (2008), secara umum ada 2 macam
bentuk laporan keuangan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dan juga biasa
17
1. Neraca
Menurut Warchowicz dan Horne (2008 : 128),
# ! ! $
! $ " Neraca merupakan
ringkasan yang menggambarkan posisi keuangan berupa aktiva,
kewajiban, dan ekuitas perusahaan Neraca perusahaan disusun berdasarkan
persamaan dasar akuntansi, yaitu bahwa kekayaan atau aktiva
sama dengan kewajiban ditambah modal sendiri $
2. Laporan laba rugi
Menurut Warchowicz dan Horne (2008 : 129),
#
! $ " Laporan laba rugi merupakan
ringkasan mengenai penerimaan dan beban perusahaan. Laba rugi bersih
adalah selisih antara pendapatan total dengan biaya atau pengeluaran total.
Pendapatan mengukur aliran masuk asset bersih (setelah dikurangi utang)
dari penjualan barang atau jasa.
Fungsi laporan keuangan menurut Sofyan (2008) dalam Putri (2014)
antara lain :
1. Bagi pemilik perusahaan, laporan keuangan berfungsi untuk menilai
kinerja manajemen, melihat posisi keuangan perusahaan dan bagaimana
pertumbuhan keuangan perusahaan. Selain itu laporan keuangan juga
18
2. Bagi manajemen perusahaan, laporan keuangan berfungsi untuk menilai
hasil kinerja karyawan dan sebagai alat untuk mempertanggungjawabkan
pengelolaan perusahaan kepada pemegang saham. Laporan keungan juga
berfungsi untuk mengevaluasi kebijakan yang lama dan jika diperlukan
membuat kebijakan yang baru untuk kemajuan perusahaan.
3. Bagi investor , laporan keuangan dapat digunakan investor untuk menilai
kondisi perusahaan, memprediksi keadaan perusahaan dimasa yang akan
datang sehingga dapat memutuskan apakah investor akan
menginvestasikan dananya diperusahaan atau tidak.
4. Bagi kreditur, dan , laporan keuangan digunakan untuk
menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik dalam jangka
pendek maupun dalam jangka panjang, untuk menilai kualitas jaminan
kredit/investasi untuk menopang kredit yang akan diberikan, untuk melihat
dan memprediksi prospek keuntungan yang mungkin diperoleh dari
perusahaan atau menilai perusahaan dan untuk menilai
kemampuan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas perusahaan sebagai dasar
dalam pertimbangan keputusan kredit
5. Bagi pemerintah, laporan keuangan digunakan untuk menghitung dan
menetapkan jumlah pajak yang harus dibayar, untuk mengevaluasi
kepatuhan peraturan perusahaan terhadap aturan yang ditetapkan dan juga
19
6. Bagi para analis, akademis, dan juga lembaga lembaga pengumpulan data
bisnis, laporan keuangan ini penting sebagai bahan atau sumber informasi
yang bermanfaat bagi analis, ilmu pengetahuan, dan komoditi informasi.
# & " " /
Untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil hasil yang
telah dicapai oleh perusahaan perlu adanya analisis terhadap laporan keuangan dari
perusahaan yang bersangkutan. %
! Warchowicz dan Horne (2008 : 128). Analisis laporan
keuangan merupakan seni dalam mengubah data laporan keuangan menjadi
informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan.
Ada 3 macam laporan keuangan yang pokok yang biasanya dianalisis oleh
stakeholders yaitu neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Neraca
dimaksudkan membantu pihak eksternal untuk menganalisis likuiditas
perusahaan, fleksibilitas keuangan, kemampuan operasional, dan kemampuan
menghasilkan pendapatan selama periode tertentu. Laporan laba rugi digunakan
untuk menganalisis kegiatan perusahaan selama periode tertentu yang merupakan
aktivitas rutin atau operasional yang mencakup pendapatan operasional, beban
operasional, dan untung atau rugi " Laporan arus kas digunakan
untuk menganalisis dan memberikan informasi mengenai penerimaan dan
20
# 9 " " !
Secara normatif, tujuan keputusan keuangan adalah untuk
memaksimumkan nilai perusahaan. Menurut Suad dan Enny (2007) dalam Putri
(2014), nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli
apabila perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu
yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan
masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama
beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini.
Meningkatnya nilai perusahaan merupakan sebuah prestasi dari perusahaan
tersebut, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para
pemilik juga akan meningkat.
Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang
tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Nilai
perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham
perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi
disebut nilai pasar perusahaan karena harga pasar saham dianggap cerminan dari
nilai aset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui
indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang peluang investasi.
Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Kekayaan
pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham
yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan ( ), dan
21 perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang
saham juga tinggi.
Nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan Tobin’s Q yang
dikembangkan oleh James Tobin atau dengan menggunakan & '
(PBV). Rasio Tobin’s Q menunjukkan kesempatan bertumbuh perusahaan di
masa yang akan datang melalui kebijakan investasinya. Rasio
(PBV) berfungsi untuk mengidentifikasi saham mana yang harganya wajar, terlalu
rendah ( dan terlalu tinggi ( ).
# : / 0 "
# : " 0 "
Investasi berkaitan dengan keputusan untuk mengalokasikan sejumlah
dana, dalam suatu waktu tertentu, pada aset tertentu, sehingga investor akan
mendapatkan pengembalian di masa yang akan datang. Menurut Relly Brown
(2012 : 4),
(
! ) !
* " Menurut PSAK Nomor 13 dalam
Standar Akuntansi Keuangan per 1 Oktober 2004, investasi adalah suatu asset
yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan
melalui distribusi hasil investasi seperti bunga, royalti, dividen dan uang sewa,
untuk apresiasi nilai investasi, atau manfaat yang diperoleh melalui hubungan
22
1. Investasi lancar adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan
dimahsudkan untuk dimiliki selama setahun atau kurang dari setahun.
2. Investasi jangka panjang adalah investasi selain investasi lancar.
3. Investasi properti adalah investasi pada tanah atau bangunan yang tidak
digunakan atau dioperasikan oleh perusahaan yang berinvestasi atau
perusahaan lain dalam grup yang sama dengan perusahaan yang
berinvestasi.
4. Investasi dagang adalah investasi yang ditujukan untuk mempermudah
atau mempertahankan bisnis atau hubungan dagang.
Dengan demikian, investasi dapat didefinisikan sebagai bentuk pengelolaan dana
guna memberikan keuntungan dengan cara menempatkan dana tersebut pada
alokasi yang diperkirakan akan memberikan tambahan keuntungan.
# : # 1 0 "
Untuk mencapai suatu efektivitas dan efisiensi dalam keputusan maka
diperlukan ketegasan akan tujuan yang diharapkan. Begitu pula halnya dalam
bidang investasi kita perlu menetapkan tujuan yang hendak dicapai. Menurut
Fahmi (2012 : 3) tujuan investasi, yaitu:
1. Terciptanya keberlanjutan ( ) dalam investasi tersebut
2. Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan
( )
3. Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham
23
# : 7 0 "
Bentuk investasi yang sangat beragam dapat dijadikan sarana investasi.
Masing masing dengan ciri tersendiri dengan kandungan risiko dan
harapan yang berbeda beda. Menurut Fahmi (2012 : 4), dalam aktivitasnya
investasi pada umumnya dikenal ada dua bentuk, yaitu:
1. Investasi nyata (
Investasi nyata ( ) secara umum merupakan investasi yang
melibatkan aset berwujud, seperti tanah, mesin mesin atau pabrik.
)" Investasi keuangan (
Investasi keuangan ( ) secara umum merupakan
investasi yang melibatkan kontrak tertulis, seperti saham biasa (
) dan obligasi ( )
Perbedaan antara investasi pada dan
adalah tingkat likuiditas dari kedua investasi tersebut. Investasi pada
relatif lebih sulit untuk dicairkan karena terbentur pada komitmen
jangka panjang antara investor dengan perusahaan. Sementara investasi pada
lebih mudah dicairkan karena dapat diperjualbelikan tanpa
terikat waktu.
# : & / 0 " !
Keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang
diharapkan dan risiko suatu investasi artinya, semakin besar risiko yang harus
24
(2001:5). Myers (1977) memperkenalkan (IOS) pada
studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan keputusan investasi. IOS
memberi petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan tergantung pada
pengeluaran perusahaan dimasa yang akan datang. Prospek perusahaan dapat
ditaksir dari (IOS), yang didefinisikan sebagai
kombinasi antara aktiva yang dimiliki ( ) dan pilihan investasi
dimasa akan datang dengan positif.
Gaver (2009 : 109) menyatakan bahwa, kesempatan investasi merupakan
nilai perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran pengeluaran yang
ditetapkan manajemen di masa yang akan datang. Dalam hal ini pilihan pilihan
investasi yang diharapkan akan menghasilkan yang lebih besar.Secara
umum dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan tentang luasnya kesempatan
atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat tergantung pada
pilihan perusahaan untuk kepentingan di masa yang akan datang.
Dengan demikian IOS bersifat tidak dapat diobservasi, sehingga perlu dipilih
suatu proksi yang dapat dihubungkan dengan variabel lain dalam perusahaan,
misalnya variabel pertumbuhan, variabel kebijkan dan lain lain.
Proksi proksi IOS dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Proksi IOS berdasar harga ( + )
IOS berdasar harga ( + ) merupakan proksi yang
menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan
dalam harga saham. Proksi yang didasari pada suatu ide yang menyatakan
25 pasar. Proksi yang didasari pada suatu ide yang menyataan bahwa prospek
pertumbuhan perusahaan secara parsial dinyatakan dalam harga saham dan
perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi
secara relatif untuk aktiva aktiva yang dimiliki. IOS yang didasari pada
harga akan berbentuk suatu rasio sebagai suatu ukuran aktiva yang
dimiliki dan nilai pasar perusahaan.
2. Proksi IOS berdasar investasi ( + )
Proksi IOS berbasis pada investasi ( + ) merupakan
proksi yang percaya pada gagasan bahwa suatu level kegiatan investasi
yang tinggi berkaitan secara positif dengan nilai IOS suatu perusahaan.
3. Proksi IOS berdasar varian ( ).
Proksi IOS berbasis pada varian ( ) merupakan
proksi yang mengungkapkan bahwa suatu opsi akan menjadi lebih bernilai
jika menggunakan variabilitas ukuran untuk memperkirakan besarnya opsi
yang tumbuh seperti yang mendasari peningkatan aset.
Proksi IOS yang dapat digunakan untuk mengukur keputusan investasi
perusahaan adalah (CATA) dan
(PER). , (PER) merupakan ratio yang menunjukkan
perbandingan antara dengan laba per lembar saham (
). - (CATA) merupakan perbandingan antara aset
26
# ; / "1
# ; "
Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak pihak
lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal
suatu perusahaan. Hutang menunjukkan sumber modal yang berasal dari kreditur
dan dalam jangka waktu tertentu pihak perusahaan wajib membayar kembali atau
wajib memenuhi tagihan yang berasal dari pihak luar tersebut.
Pemenuhan kewajiban ini dapat berupa pembayaran uang, penyerahan
barang atau jasa kepada pihak yang telah memberikan pinjaman kepada
perusahaan. Dalam pengambilan keputusan mengenai penggunaan hutang, harus
dipertimbangkan besarnya biaya tetap berupa bunga yang akan menyebabkan
meningkatnya hutang.
# ; # / "2" "
Hutang dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Hutang lancar (hutang jangka pendek)
Hutang lancar yaitu kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya
atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang lancar
meliputi:
a. Hutang dagang adalah semua pinjaman yang timbul
27
b. Wesel bayar . adalah promes tertulis dari perusahaan
untuk membayar sejumlah uang atas perintah pihak lain pada tanggal
tertentu yang akan datang ditetapkan (utang wesel).
c. Penghasilan yang ditangguhkan / adalah penghasilan
yang sebenarnya belum menjadi hak perusahaan. Pihak lain telah
menyerahkan uang lebih dahulu menyerahkan uang kepada perusahaan
sebelum perusahaan menyerahkan barang atau jasanya.
d. Kewajiban yang masih harus dipenuhi adalah
kewajiban yang timbul karena jasa jasa yang diberikan kepada
perusahaan selama jangka waktu tetapi pembayarannya belum
dilakukan, misalnya upah, bunga, sewa, pensiun, pajak harta milik dan
lain lain.
e. Hutang jangka panjang yang telah jatuh tempo 0
adalah sebagian atau seluruh utang jangka panjang yang menjadi
utang jangka pendek karena sudah waktunya untuk dilunasi.
2. Hutang tidak lancar (hutang jangka panjang)
Hutang tidak lancar yaitu kewajiban keuangan yang jangka waktu
pembayarannya (jatuh tempo) lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca.
Klasifikasi hutang jangka panjang adalah sebagai berikut :
a. Hutang hipotek (0 adalah surat tanda berutang
dengan jangka waktu pembayaran yang melebihi satu tahun, di mana
pembayarannya dijamin dengan aktiva tertentu misalnya bangunan,
28
b. Hutang obligasi (& ) adalah surat tanda utang yang
dikeluarkan di bawah cap segel, yang berisi kesanggupan membayar
pokok pinjaman pada tanggal jatuh temponya dan membayar bunganya
secara teratur pada setiap interval waktu tertentu yang telah disepakati.
c. Wesel bayar jangka panjang (. + ) adalah wesel
bayar dimana jangka waktu pembayarannya melebihi jangka waktu
satu tahun atau melebihi jangka waktu operasi normal.
# : 7 / "1 !
Kebijakan hutang merupakan salah satu bentuk kebijakan pendanaan yang
dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam memperoleh sumber pendanaan
untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan. Kebijakan hutang merupakan
kebijakan pendanaan yang berasal dari eksternal perusahaan.
Kebijakan hutang suatu perusahaan dapat diukur dengan menggunakan
$ (DER), , dan
(DAR). DER ( $ mencerminkan kemampuan perusahaan dengan
menggunakan seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian
modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang.
mencerminkan kemampuan seluruh modal yang dimiliki oleh perusahaan untuk
membayar hutang yang dimilikinya. / (DAR) menunjukkan
seberapa besar suatu perusahaan dibiayai oleh hutang atau dengan pengertian lain
29 dihitung dengen membagikan total hutang dengan total aset yang dimiliki
perusahaan.
# < / "1 "0"
# < " "0"
Dividen merupakan proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada
pemegang saham. Jumlah yang diperoleh sebanding dengan jumlah lembar saham
yang dimiliki pemegang saham dan disesuaikan dengan keuntungan yang
diperoleh perusahaan. Nilai dan waktu pembayaran dividen ditentukan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) dan nilai yang dibagikan berkisar antara nol
hingga sebesar laba bersih tahun berjalan atau tahun lalu. Dividen diperoleh dari
selisih antara nilai realisasi aset perusahaan dikurangi dengan semua
kewajibannya.
Pada praktiknya, dividen tidak selalu dibagikan dalam bentuk kas. Adapun
bentuk bentuk dividen lainnya adalah :
1. Dividen saham ( ), yaitu dividen yang dibagikan perusahaan
dalam bentuk saham perusahaan sehingga jumlah saham perusahaan
menjadi bertambah. Namun demikian arus kas perusahaan tidak terganggu
karena perusahaan tidak perlu mengeluarkan kas.
2. Dividen properti ( ), yaitu dividen yang dibagikan dalam
bentuk aktiva lain selain kas atau saham, misalnya aktiva tetap dan surat
30
3. Dividen likuidasi ( $ ), yaitu dividen yang diberikan
kepada pemegang saham sebagai akibat dilikuidasinya perusahaan.
# < # / "1 "0" !
Kebijakan dividen ( ) adalah kebijakan mengenai apakah
laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai
dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi.
Kebijakan dividen mengacu kepada pilihan perusahaan apakah akan membagikan
dividen dalam bentuk kas ataupun dalam bentuk lainnya, berapa besaran dividen
yang akan dibagikan, dan seberapa sering dividen akan dibagikan.
Beberapa faktor yang dapat dan harus dianalisis perusahaan dalam
melakukan pendekatan terhadap keputusan dividen adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan dana bagi perusahaan
Semakin besar kebutuhan dana perusahaan berarti semakin kecil
kemampuan untuk membayar dividen. Penghasilan perusahaan akan
digunakan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan dananya (semua
proyek investasi yang menguntungkan) kemudian sisanya untuk
pembayaran dividen.
2. Likuiditas perusahaan
Likuiditas perusahaan merupakan salah satu pertimbangan utama dalam
kebijakan dividen. Dividen merupakan arus kas keluar, semakin besar
jumlah kas yang tersedia dan likuiditas perusahaan, semakin besar pula
31
3. Kemampuan untuk meminjam
Perusahaan yang mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mendapatkan
pinjaman, hal ini juga merupakan fleksibilitas keuangan yang tinggi
sehingga kemampuan untuk membayar dividen juga tinggi. Jika
perusahaan memerlukan pendanaan melalui hutang, manajemen tidak
perlu mengkhawatirkan pengaruh dividen kas terhadap likuiditas
perusahaan.
4. Pembatasan pembatasan dalam perjanjian hutang
Ketentuan perlindungan ( ) dalam suatu perjanjian
hutang sering mencantumkan pembatasan terhadap pembayaran dividen.
Pembatasan ini digunakan oleh para kreditur untuk menjaga kemampuan
perusahaan tersebut membayar hutangnya. Apabila pembatasan ini
dilakukan, maka manajemen perusahaan dapat menyambut baik
pembatasan dividen yang dikenakan para kreditur, karena dengan
demikian manajemen tidak harus mempertanggungjawabkan penahanan
laba kepada para pemegang saham.
5. Pengendalian perusahaan
Apabila suatu perusahaan membayar dividn yang sangat besar, maka
perusahaan mungkin menaikkan modal di waktu yang akan datang melalui
penjualan sahamnya untuk membiayai kesempatan investasi yang
menguntungkan. Dengan bertambahnya jumlah saham yang beredar, ada