• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Keputusan Investasi, Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Keputusan Investasi, Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

!

" # $ #

% & & $ # ' $

( & & $ $

) & & $

* # #

+ ,- # , . - # ' $

/ # # # ' $

0 0 $

1 0 1 . 0

1 $$ 1 . 2

" -1 - $ 1 !

% - - $

( 34 . 0

) , , $ $

* 5

+ 6# !

(2)

/7"/ 7 +/ /7 "( /7 / 7 +/

/7* 7 / /7 ( /7 (/ 7"+/

! /7 +/ /7 +/ /7 *+ /7 )/ 7(//

# $ # /7 / /7%+/ /7 )) /7 "/ 7*"/

& & $ # ' $ /7 /" /7))/ /7 " /7 // 7" /

& & $ $ /7 )% /7"+/ /7 ) /7/*/ /7+ /

& & $ /7 %% 7/// /7 ( /7 / 7/ /

# # /7/"( /7% / /7"** /7/(/ /7)+/

,- # , . - # ' $ /7*"+ 7*%/ /7/(/ /7 */ /7 +/

# # # ' $ /7/)/ /7%"/ /7 %+ /7/%/ /7**/

0 0 $ /7 " 7 %/ /7 " /7 +/ 7*"/

1 0 1 . 0 /7 (" /7)*/ /7/)/ /7 // 7///

1 $$ 1 . 2 /7 ( 7 )/ /7 (+ /7 / 7/ /

-1 - $ 1 ! /7 +" /7"+/ /7" /7 / 7 (/

- - $ /7 (% /7 // /7 *% /7 / 7( /

34 . 0 /7 ) 7" / /7/+ /7 "/ 7"(/

, , $ $ /7/(/ /7*(/ /7/++ /7/*/ /7( /

5 8/7/() /7))/ /7(" /7 // 7%*/

6# ! /7/(/ /7" / /7 )% /7/*/ /7( /

- 2 /7 " 7*%/ /7 + /7 / 7%+/

Universitas

Sumatera

(3)

" !

/7 +% 7) / /7 " /7 / /7( /

/7 * 7) / /7 " /7 )/ 7%*/

! /7")/ /7 (/ /7 " /7 // 7) /

# $ # /7 ") /7(*/ /7/+) /7 / 7(*/

& & $ # ' $ /7 + 7/(/ /7 +) /7 %/ 7 (/

& & $ $ /7 +/ /7()/ /7 /7/+/ /7* /

& & $ /7 / 7 / /7 +) /7 (/ 7/"/

# # /7 /7( / 7/ ) /7/(/ /7"*/

,- # , . - # ' $ /7"% 7 "/ /7/%% /7 / 7/+/

# # # ' $ /7 ( /7*"/ /7 %/ /7/*/ /7*//

0 0 $ /7 7 // 7 % /7 // "7 //

1 0 1 . 0 /7 (( /7+)/ 7%// /7/ / /7+ /

1 $$ 1 . 2 /7 %+ 7 / /7 " /7 / 7"*/

-1 - $ 1 ! /7 /7"*/ /7% * /7 +/ "7(+/

- - $ /7"/( /7( / /7 (* /7 "/ 7( /

34 . 0 /7 + 7 )/ /7 "( /7 */ 7 )/

, , $ $ /7/ ) /7((/ /7/*) /7 / /7* /

5 /7/"% /7+ / 7" ) /7/ / 7 (/

6# ! /7/ % /7 / /7 %/ /7/+/ /7%)/

- 2 /7 %( 7+ / /7%(( /7 / 7" /

Universitas

Sumatera

(4)

% "

/7 /" 7*// /7 " /7 ( /7* /

/7 ) 7((/ /7 % /7 *% 7) /

! /7/*) /7 */ /7/%( /7 ) 7")/

# $ # /7 "( /7% / /7/) /7 ( 7*//

& & $ # ' $ /7 %* 7/"/ /7 * /7 %) 7((/

& & $ $ /7 %* /7* / /7 * /7/* 7/(/

& & $ /7/( 7/ / /7 ) /7 + 7+"/

# # /7/) /7%*/ /7 % /7 ( /7((/

,- # , . - # ' $ /7 (( 7 +/ /7/" /7 */ /7+ /

# # # ' $ /7 +( 7/ / /7/+( /7/+) 7% /

0 0 $ /7/*% 7/+/ /7 %% /7 "7")/

1 0 1 . 0 /7/ / /7* / /7 )% /7/*% 7 */

1 $$ 1 . 2 /7 /( 7 "/ /7 * /7 )* 7 /

-1 - $ 1 ! /7% / 7/// /7 %* /7 / (7) /

- - $ /7 ") /7(// /7 *( /7 % 7((/

34 . 0 /7*/" 7/ / /7/*) /7 " 7++/

, , $ $ /7 + /7) / /7/+% /7 / 7""/

5 /7 / /7+ / /7" % /7 % %7( /

6# ! /7/+( /7 +/ /7 ( /7/% /7%//

- 2 /7 ( 7%)/ /7 ) /7 7((/

Universitas

Sumatera

(5)
(6)
(7)

*

& # 2

- # ' &

@

9 2 $

:& ; , # # 4

))* /// // / / / /

)"/ %+ // /" // (% /

(" )* / * " // (

" ) " ()/ /" () + /

% /"% + + +" / %" " )

# $ 9 = 9

& . # 2

& 9 2 9

%" " /// ( ) / (( " +* (

%* )/ % ( / " "*%((+

# $ 9 = 9

Universitas

Sumatera

(8)

+

2

- - @ - # '

2 9 ( % * " )(/ +% ) * +%% (/

2 9 8 (/% ()/ /// /// (/

? 2 9 ( *+ + (/

! 2 9 ( %/( " ) +/ ++ "( + *+( (/

8 +*" + " +* ( ////// /( % (/

8 */% " /// /// +(( (/

8 %( " " 8 / % / (/

# 8 * /+ " " ) " +% 8 / + *+ )+%*+ (/

# 8 " +") // /+" (/

- < # 2 ( ) + + % %)) (/

& A # 2 /// +) / % /)/ (/

& ' 9 //% (" /() /+% (/

# $ 9 = 9

Universitas

Sumatera

(9)

/

(10)

4 8 $ 1 '8 '

6 5

(/

7 - ///////

# ' /( % /(+

- @ # ?? 2

%%

' %%

' 8 /%

1 '8 ' B /

$ : 8 ;

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

1' I 8 ,

$ 77 * 7 2! . 3 0 "

000 F (

000 0 (

(16)

48

6 ?

7 8 " " "

Jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif yang bersifat kausal

. Menurut Sugiyono (2013 : 57), penelitian asosisatif adalah

penelitian yang bersifat kausal (menjelaskan hubungan antara dua variabel atau

lebih) dan hubungan yang bersifat sebab akibat, terdapat variabel independen dan

dependen. Penelitian ini menganalisis hubungan tersebut untuk menguji pengaruh

keputusan investasi, kebijakan hutang, kebijakan dividen, dan profitabilitas

terhadap nilai perusahaan.

7 # ) @ " "

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada perusahaan Properti

dan , yang diakses melalui media internet di situs www.idx.co.id. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober sampai dengan

Desember 2015.

7 7 ? "

Batasan operasional berguna agar peneliti dapat lebih fokus dalam

melakukan pengamatan. Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

(17)

49

a. Variabel bebas , yaitu keputusan investasi

( , keputusan pendanaan ,

kebijakan dividen dan profitabilitas.

b. Variabel terikat , yaitu nilai perusahaan.

2. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini adalah Perusahaan Properti

dan , yang terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI).

3. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan masing – masing

perusahaan Properti dan , periode 2012 – 2014.

7 & 2" " " ? "

Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

7 & " "

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Menurut

Martono dan Harjito (2001:2), nilai perusahaan dapat menunjukkan nilai asset

yang dimiliki perusahaan seperti surat surat berharga. Nilai perusahaan

merupakan penilaian investor tentang seberapa baik kondisi suatu perusahaan dan

kondisi ini dapat tercermin melalui harga pasar saham perusahaan.

Nilai perusahaan pada penelitian ini diukur dengan PBV (

) yang merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga

pasar saham terhadap nilai, Prihadi (2010 : 171).

(18)

50 (PBV) menggambarkan seberapa besar pasar menghargai

nilai buku saham pada suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini berarti pasar

percaya akan prospek perusahaan tersebut. Perusahaan yang berjalan dengan baik,

umumnya rasio PBV nya mencapai diatas satu, yang menunjukkan bahwa nilai

pasar lebih besar dari nilai bukunya

7 & # "

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :

1. Keputusan Investasi

Keputusan investasi menyangkut tentang keputusan pengalokasian dana

baik dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun dana yang berasal dari luar

perusahaan pada berbagai bentuk investasi baik investasi jangka pendek maupun

investasi jangka panjang (Ningsih dan Iin, 2014). Keputusan investasi akan

tercermin pada sisi aktiva dalam neraca perusahaan yang berarti bahwa modal

yang akan diinvestasikan ke dalam perusahaan dan bagaimana kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo.

Proksi keputusan investasi yang digunakan pada penelitian ini adalah TAG

yaitu total pertumbuhan aset perusahaan pada satu periode jika

dibandingkan dengan periode sebelumnya (Qodariyah, 2013). TAG dapat dihitung

dengan :

TAG =Total Aset t − Total Aset t − 1

(19)

51 2. Kebijakan Hutang

Kebijakan hutang adalah seberapa banyak penggunaan hutang oleh

perusahaan sebagai pendanaannya. Kebijakan hutang pada penelitian ini diukur

dengan $ (DER) yang merupakan rasio yang melihat seberapa banyak penggunaan hutang oleh perusahaan sebagai sumber pendanaannya,

Prihadi (2010 : 168). Jadi besarnya hutang yang digunakan perusahaan dapat

dilihat pada nilai DER perusahaan. Nilai DER dapat dicari dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

DER = Total hutang

Total ekuitas

3. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen adalah kebijakan yang dikaitkan dengan penentuan

apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang

saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan. Kebijakan

dividen dalam penelitian ini diukur dengan / , (DPR) yang bisa dilihat pada tahun yang dianalisis. Menurut Brigham dan Ehrhardt (2011),

adalah persentase laba dibayarkan kepada para pemegang

saham dalam bentuk kas. / , (DPR) dapat dihitung dengan :

DPR = DPS

EPS

Keterangan :

DPR = / ,

DPS = /

(20)

52 4. Profitabilitas

Profitabilitas adalah sejauh mana perusahaan menghasilkan laba dari

penjualan dan investasi perusahaan. Brigham dan Houston (2011) mendefinisikan

profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen

perusahaaan. Rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur keberhasilan

manajemen sebagaimana ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan

dan investasi adalah , (ROA), Prihadi (2010 : 166).

Rasio yang menunjukkan

apakah harga saham (harga pasarnya) diperdagangkan di atas atau di bawah nilai buku

Rasio ini menunjukkan

seberapa besar pertumbuhan aset suatu perusahaan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Ukuran untuk menilai sejauh

mana suatu perusahaan

menggunakan dana dari pihak luar dibandingkan dengan modal sendiri

Rasio ini menunjukkan

persentase laba perusahaan

yang dibayarkan kepada

pemegang saham biasa

perusahaan berupa dividen.

Rasio ini menunjukkan

seberapa jauh aset yang

(21)

53

7 9 " ( )

Populasi pada penelitian ini adalah Perusahaan Properti dan ,

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 – 2014. Seluruhnya adalah

berjumlah 45 perusahaan. Sampel merupakan bagian dari populasi yang

digunakan sebagai objek penelitian. Pengambilan sampel pada penelitian ini

menggunakan teknik populasi sasaran. Teknik populasi sasaran pada penelitian ini

didasarkan pada kriteria tertentu yang disesuaikan dengan tujuan dan masalah

penelitian (Erlina, 2011). Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

7 #

/ " " " (

/ " " " ( 8 ) !

Perusahaan properti dan yang terdaftar ( ) di

Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2012 2014

45 buah

Perusahaan properti dan yang telah mengeluarkan

laporan keuangan lengkap pada tahun 2012 – 2014

45 buah

Perusahaan properti dan yang tidak membagikan

dividen kas selama periode penelitian yaitu tahun 2012 – 2014

22 buah

Jumlah perusahaan properti dan real estate yang menjadi sampel 23 buah

Berdasarkan kriteria populasi sasaran tersebut diatas, maka diperoleh 20

buah perusahaan yang akan menjadi sampel pada penelitian ini yang dapat dilihat

(22)

54

3 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk..

4 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk..

5 CTRA Ciputra Development Tbk.

6 CTRP Ciputra Property Tbk.

7 CTRS Ciputra Surya Tbk.

8 DART Duta Anggada Realty Tbk.

9 GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk.

10 DILD Intiland Development Tbk.

11 JRPT Jaya Real Property Tbk.

12 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk.

13 LPKR Lippo Karawaci Tbk.

14 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk.

15 MTLA Metropolitan Land Tbk.

16 PWON Pakuwon Jati Tbk.

17 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk.

18 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk.

19 PUDP Pudjiadi Prestige Tbk.

20 SMRA Summarecon Agung Tbk.

( ) * +++ " , - " " !

7 : 8 " ( )

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data penelitian berupa data

kuantitatif, yaitu data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya pasti,

data sekunder yang berupa data dimana data yang dikumpulkan

sebanyak 20 sampel dan yang digunakan selama tiga tahun yaitu dari

(23)

55

7 ; 6 )

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder (data

eksternal). Pola penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama

dilakukan melalui studi pustaka yaitu mencari jurnal, penelitian terdahulu serta

buku – buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan tahap kedua dengan

mengumpulkan laporan keuangan masing masing perusahaan yang menjadi

sampel penelitian selama periode 2012 2014 melalui 1

dengan mengakses situs www.idx.co.id.

7 < 6 " "

7 < 1" ) " / "

Menurut Helmi dan Lufti (2012 : 100), uji asumsi klasik adalah

persayaratan statistic yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda.

Untuk mengetahui apakah model regresi benar benar menunjukkan hubungan

yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi asumsi

klasik regresi. Pengujian Asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan hasil

penelitian yang BLUE & ! 3 ! 4 ! . Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan

heteroskedastisitas.

7 < 1" ) "

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data

(24)

56 adalah bentuk distribusi normal atau mendekati normal. Menurut Helmi dan Lufti

(2012:100), uji normalitas dapat dilakukan melalui pendekatan histogram,

pendekatan grafik, dan pendekatan Kolmogorv – Smirnov. Pada pendekatan

histogram, data dikatakan berdistribusi normal apabila distribusi data tersebut

tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Pada pendekatan grafik, data

dikatakan berdistribusi normal apabila pada PP plot membentuk plot antara nilai

nilai teoritis (sumbu x) melawan nilai nilai yang didapat dari sampel (sumbu y)

berbentuk linier atau pada terlihat titik yang mengikuti data di

sepanjang garis diagonal. Dan pada pendekatan Kolmogorv – Smirnov, data

dikatakan berdistribusi normal apabila jika signifikansi > 0.05, sebaliknya

dsitribusi dikatakan tidak normal jika signifikansi < 0.05.

7 < # 1" 6 " " " "

Menurut Erlina (2011:102), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai dan '

1 % (VIF). Untuk mendetteksi ada atau tidak adanya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat VIF dengan membandingkan sebagai berikut :

a. Bila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas

b. Bila VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinieritas

c. < 0,2 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas

(25)

57

7 < 7 1" "

Uji autokolerasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi linear berganda terdapat kolerasi antara pengganggu pada periode t dan

kesalahan pengganggu pada periode t 1 (periode sebelumnya). Model regresi yang

baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Gejala autokorelasi dideteksi

dengan menggunakan / +5 " Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian / +5 (DW) dengan ketentuan dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

a. Jika nilai DW terdapat di antara batas atas atau Upper Bound (DU) dan

4 – DU, koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada

autokorelasi.

b. Jika nilai DW lebih rendah dari batas bawah atau 3 & (DL), koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada autokorelasi

lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.

c. Jika nilai DW lebih besar daripada (4−DL), koefisien autokorelasi lebih

kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.

d. Jika nilai DW terdapat diantara batas atas (DU) dan batas bawah (DL)

atau DW terdapat di antara (4−DU) dan (4−DL), maka hasilnya tidak

dapat disimpulkan.

7 < & 1" " "

Asumsi heterokedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians

(26)

58 dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homokedastisitas. Salah satu uji untuk mengetahui heterokedastisitas ini adalah

dengan melihat menyebaran dari varians residual pada diagram pencar (

). Menurut Nugroho (2005) dalam Rudi Harianto (2015), analisis pada gambar

yang menyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat

heterokedastisitas jika :

a. Titik – titik data menyebar diatas dan dibawah atau di sekitar angka 0

b. Titik – titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja

c. Penyebaran titik – titik data tidak boleh membentuk bola bergelombang

melebar kemudian menyempit dan melebar kembali

d. Penyebaran titik – titik data sebaiknya tidak berpola

7 < # " " ' "

Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi berganda. Regresi berganda digunakan untuk melihat pengaruh dua

variabel kriteriumnya, atau untuk mencari hubungan fungsional dua variabel

predikstor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya. Analisis regresi berganda

digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel independen (profitabilitas,

kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan keputusan investasi) terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan Properti dan , yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Model analisis linier berganda guna menjawab hipotesis dengan model

(27)

59 Y=α+β1X12X23X34X4

Keterangan:

Y = & ' (PBV)

α = Konstanta

β1234 = Koefisien regresi X1,XL,X3

X? = 6 (TAG)

XL = / $ , (DER)

X3 = / , (DPR)

X4 = , (ROA)

ε =

7 < 7 1" " "

7 < 7 1" (") A%

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara serempak. Pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0.05).

Kriteria pengujian hipotesis untuk uji F:

a. H0 : β1234= 0 (keputusan investasi, kebijakan hutang,

kebijakan dividend dan profitabilitas secara simultan berpengaruh tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan properti dan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. H1 : βi≠ 0 (Minimal satu dari variabel keputusan inveestasi,

(28)

60 berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

properti dan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Uji ini dilakukan dengan ketentuan:

H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel, H0 ditolak jika Fhitung ≥ Ftabel.

7 < 7 # 1" " %

Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

independen. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji t:

a. H0 : βi = 0 (Secara parsial variabel keputusan investasi, kebijakan

hutang, kebijakan dividen, dan profitabilitas berpengaruh tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Properti dan ,

yang terdaftar di BEI).

b. H1 : βi ≠ 0 (Secara parsial variabel keputusan investasi, kebijakan

hutang, kebijakan dividen, dan profitabilitas berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Properti dan ,

yang terdaftar di BEI)

Dengan ketentuan dasar sebagai berikut:

HQ diterima jika thitung < ttabel, H0 ditolak jika thitung > ttabel.

7 < 7 7 " " / 2" " )" " '#

Menurut Helmi dan Lufti (2012:154), koefisien determinasi (R2) pada

intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

(29)

61 untuk menguji pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara

bersama sama. Besarnya koefisien determinasi dari 0 sampai dengan 1. Semakin

mendekati nol besarnya koefisien determinasi suatu persamaan regresi, maka

semakin kecil pengaruh variabel independen sedangkan nilai yang mendekati satu

berarti variabel variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

(30)

!

!

"

!

#

$ $$!

% $ ! " % $

&&

"

' ( ! $

)

* + ) , $

- * ) , .

, ' ' " /0 !

(31)

* - ) , .

$$ , . 33

- ! " 14

5 2 1 % ' 2

$ " 6

- * && ) ,

" 7 / &&!

, ' ,. 0

/ , / 1 2 8 7 /

#38

( 8 ' 9

- && * +& ) , .

+& ( "

" +& 1 /: ,' +&2 "

0 3

$

++ * 7 )

( ,. /

. ++! $ 1 $2

3 , 1 3,2!

(32)

-++ 1 /: ,' -++2 "

" . + !

, ' " 1 ,'2

8 0 " 8 , ' "

& . ) ,. 0 / , /

0 8

#38 ,.

+ - ) ' 6 ,.

( ./8' 1 2 7

; -! 3 *3 ; + 8

- 3 <3

. $ ,

' "

777 * 77 ) ' 8 5 1 2

$ ,.

1 2

7 77& ) , ' " 1 ,'2 , .

(33)

" #

. " 7

< " ,

$ " )

8 / 4 8

8 / 4 8

" "

8 8 . " % 3 ' 4

7 7 8 8

. " 8 / 4 8

/ ; / 7 7 . '

" 0

" ! ! !

! ! ! !

"

' ! 8 /

4 8 0

"

-7 777 777 "

-7 777 777

"

7 -77 777 777 " ( , $

(34)

&

8 / ' % " 8

8 / ' % " 8

=

! 0 ! 0

! !

1 0 2

# 8 8 /

; ' 77&

8 / ' % "

! ( " ,

$ /'%$ + 77& : 0

+77 0 " ' ! 8

# 7 ! 0 / '

! " <

-7 77

! ! !

= $ , 8

= $ , 8 /

+ : = $ , 8

: 0 $ 77! > ! : ( 9

(35)

+ 8

$ 1 $ 2!

0 9 ! :

' ! "

" ! !

0 !

0

7 ! = $ , 8 "

<4: 0

1$ 62 " " & - 777 777

% 77!< 0 % &7!<

5 ' $ " ( ( <(

" ++ -77 777

% 77!< ' 5

" 7

6 7 7 / 7 - ' <

( , $ 1 ,$2 7 / 7

' 8

' 8 1 ' ,2 . +

( + : ' ,

' 4 ? ! ' > 6 ( ! 8

(36)

' ' ,

0 " " ( "

< !

' 9 " + 77+! ' , "

/ , / <4: 0

" " 7 - 777

% 77!< 0 % --7!<

' < ( , $

7 . 77+

- 9 8

9 8 198%/2 6 +

8 9 # $

" + : 98%/ 9

5 ' 8 0 4 ! . % ' : <-! .

7 !

98%/

1 2! 1 2!

! ! ! 0 0

< " <

" ( !

!

! !

(37)

&7

+ = ! 98%/ "

<4: 0 3

' 98%/ 1$ 62 " " -7 777 777

% 777!< 0

% - 77!< ' < ( ,

$ +

9 8

9 8 198% 2 8 9

: 98% .

' : ! . $ 9 8

9 8 1 - ! -@ 98% 2!

9 8 8 '

/ !

98% < !

! " 0 !

1 2! ! ! !

" 7 6 77&! 98%

" <4: 0

98% " " 7 7 777 777

% -7!< 0

% &77!< ' < ( ,

(38)

&

& 9 ' " 8

9 ' " 8 198%'2 ; +

8 9 "

" + 7!

8 9 " 8 9 ' "

" + = &

8 9 ' " : 98%' 9 5

' 8 0 4 . % ' : <- . 7

$ 98%' 9 8 198%/2!

98%' 8 '

/ !

98%' ( ! ( !

0 1 2! ! !

< " +! 98%'

" <4:

0 3

" 7 ++ 777

% -77!< ' < ( ,

$ - .

+ / % " 8

/ % " 8 1 /%82 7

+ 8 / $

(39)

&

> 9 ? ! 4 ! . . ' : ! . !

" !

.

!

/%8

: /%8 ! ! " 0

!

"

7! /%8 " <4:

0 /%8

" " 7 777 777

% 777!< 0 % & -77!<

> 0 8 8

> 0 8 8 1> 8 2

8 > 0 8

9 "

. & : > 8 .

8 >89 >/< ; 8 * !

' 0 ' / !

> 8

!

! ! ! !

(40)

& "

777! > 8 " <4:

0 > 8 "

" - - + 777 % -77!<

0 % -&-!< ' < (

, $ 1 ,$2 777

7 $ 8

$ 8 1 $4 2 7 . +

" 7 6 +& :

$4 $ 8 0 ! ! . . '

: ! . $4 $

/ ! $4

0

' $4 ) 0 !

!

A5 ?A 0 7 / ! $4

" / , / <4:

0 $4 " "

777 777 % 777!<

0 % -77!< ' < (

(41)

&

. " % 8

. " % 8 1.% 82 - &

" +7 :

.% 8 9 , 9,B/ ; ! . "

8 * - &! " .

8 / !

.% 8 1 2 "

0 !

! " < !

!

< 7 . !

.% 8 " <4:

0 .% 8 " "

- 777 777 % 777!<

0 % - 77!< ' < (

, $ .

: 0 $ . 8

: 0 $ . 8 1:$./2

. + "

+ : :$./ ! 4 -! .

: # " : ! . 7 7 /

! :$./

(42)

&-! ! ! !

! !

< "

0 ! " "

< 0 !

< " < "

0

7- ! :$./ "

<4: 0 3

' :$./ 1$ 62 " " & 777 777

% 777!< 0 % -7!<

' < ( , $ 1 ,$2

7 .

-4 : 0 ( 8

4 : 0 ( 8 14 :%2 - 6 7

8 8 % ( : 4 :%

. % " ; &! 4 < ! 4

: 0 ( 9 ! 8 -+ ! * $

/ ! 4 :%

! 1 2!

B ! ! !

C B C

(43)

&

< ! ! ! ! !

! ! !

! < ! !

< ! !

" ( " 1 2

1 2 C " 0

!

" ! !

4 : 0 ( " (

, $ 1 ,$2! " ' $ # 8 1'$462

" ( 8 : "

7 . ! 4 :% "

<4: 0

4 :% " " 7 +77 777

% -77!< 0 % -7!<

: 8

: 8 1 : $2 &

( &- : : $

. ; - $ ! .

' / !

: $ ! ! " 0

(44)

&&

! ' !

: $ " 0 !

. 77 !

: $ " <4:

0 : $ " "

- 777 777 % 77!<

0 % 77!<

- 4 8

4 8 1 84/2 =

(

> / ' 4 7! . #%

% ' D< : -! . /

! 84/

"

' "

! ! 0 !

7 . 7 ! 84/ "

<4: 0 3 '

84/ " " + + 777

(45)

&+

' < ( , $ 1 ,$2

7 . 7

0 . 8

0 . 8 1 56;2 7 ' +

" + :

56; , ( 9 4 -! 0 8 0 'E *

0 9 "! . : 0 ; &! ' " ! $

/ ! 56;

! )

18 ? ! ' 0 $ ! % " ? ! ? 2!

1 2! 1'

' " # ! 8 0 ' 2! 1 0 !

> : 2 / + !

56; " <4:

0 56; "

" 777 777 % 777!<

0 % & 77!< ' < (

, $ 1 ,$2 7 6 +

& > 8

> 8 1> %/2 +&

8 >

" : > %/ 8

(46)

&

/ ! > %/

!

! ( 0

!

7 6 77&!

> %/ " <4:

0 > %/ " "

777 777 % 77!<

0 % 7!< 77 777

5 ' $

+ ? $ % " 8

? $ % " 8 1 4$;2 8

, ' 7- ; +

( 7 : 4$; 8 ? 6 (

8 0 4 7! . # 8 : +< 7! .

/ ! 4$;

! !

4$; > #" . 1# 2! ?

$ ' 9 ! 8 ? 6 ( 8 0 1

2! : 8 ? 4 F " 9 ( # :

% ( 1 2

' ! 4$;

(47)

+7

? $ 3 1 " 8 9 / "2

8 ' $ 1' $2 7 ! 4$;

" <4:

0 3 ' 1$ 62 4$; "

" - 777 777 % 777!<

0 % -7!< ' < (

, $ 1 ,$2 - .

8

8 1 3 2 8

4 ' +7

" + : 3

. " 8 0 . # " 5 .

/ ! 3

!

+ ' ! 3 "

<4: 0 3

" " 777 777 % 777!<

0 % -77!< ' <

( , $ + ;

7 ' ( / 8

' ( / 8 1' %/2 ;

(48)

+

' %/ ? ' ( ! . :

: ; ! . / !

' %/ !

" 0 '

! ' ( "

" 0 ' ( : > ! ' ( '

' (

7! ' %/ "

<4: 0 3 ' %/

" " & 777

% 777!< 0 % +77 ' <

( , $ 1 ,$2

7& 7

& . 77&! ' %/ " ,

/ , / <4: 0 3

8 $ 1 38 $ B % $ $2 % 38 $

# ,8

% 77 # % 77

! ' 5 ' $ 5

' $ " "

% 77

(49)
(50)
(51)

+

8 0 * # $! % 1 ,%2

> 0 8 8

1> 8 2 " +- ; ,%

7 7 " *

+-7 > 8 +@

" & @

" "

0

% < # $! % 1 ,%2

= $ , 8 1 ,'82 " 7 7

7 ,% ,'8 " *

7 7 + ; ,% "

" ,'8

7 @ "

&@ " ,%

(52)
(53)
(54)
(55)

++

8 - 0 * " 1 G2

: 1 : $2 " - ;

G : $ 7 < 7 " <

+ & : $

"

"

" # "

< "

% < " 1 G2

8 1 3 2 " 7 - 7 "

1 G2 > 0 8 8

1> 8 2 " 7 ! 7 / % "

" 7 + 7 8

1 3 2 " 7 -7

- 4 *

- 4 !

3

! "

(56)

+ #

!5

. 2 #

> 0

" ( ! ( (

* (

>

"

(57)
(58)

- " 4 !

3 #

" . !

" 3

"

( >

-!

. 2 #

> < " ( (

"

(59)
(60)
(61)

8 0 8 ( L 7! G$= K

-" 0

' 5 5

%

0 )

= +, 8"3 + , 8" > ? , 66< >"? 3 >-? "- ,< > ?

$ )

: <7 & - 0

" ! !

7 & -@

: D " 18/>2 <7 &

0 8/> @ G

7 & @

1 2

: D 1 ,%2 7

0 ,% @ G

7! @

1 2

: D 1 %2

(62)

-7 -@

1 2

- : D 1%6/2 7

0 %6/ @ G

7 @

1 2

3 5 4 $!

3 4 (@+ )

3 ' 1=< 2

(

% ,

4 (@+ )

2

' 'E 'E = '

% 7 - 7 + 777

% + -- 7

8 7&

-G ) G

( ) 19 2! %6/! ,%! %! 8/>

. ! #

8 7 0 =< 1+ 2 L =< 1 &&2

7!777 K 7!7- # =<

=< #7 # ! " 0

( " "

, # 0

(63)

"

3 " 4 (%+ )

3 18< 2 "

. K #7 # !

L #7 # .

0 7!7- #7 #

%

4 (%+ )

3 ?

9 (

' ?

9 (

'

' ,

19 2 < & - - < &+

8/> < & < 77 < & +

,% + -+ 7 & 7

% - 7 77

%6/ 7 7- - 777

. ! #

8 0 )

; 8/> <7 & +

7 ; <7 & + K 77 7!

L 7!7- # 0 8/>

G

; ,% 7 &

(64)
(65)

+

,%! % %6/ G @ "

@ " "

" !

! ! <

" #

8 "

( "

8/> 1D 2! " ,% 1D 2!

" % 1D 2! "

%6/ 1D 2 "

G 1I2 # 0 (

18/>2! 1 ,%2! 1 %2

1%6/2 1 G2 #

( " 0 18/>2

1 G2

1 ,%2! 1 %2 1%6/2

"

" , $

" ,

(66)

5 # $ 7 (% ) # $ $ # ( )

; 8/> <7 & + 77 1

<7 & + K 77 2 7 1

7!7-2 # 0

" 8/>

" G!

8/> G #

" ' 1 7 2 " "

0 18/>2

1 G2

# I "

1 7 2 M " 1 7 2 "

18/>2 " 0

" 1 7 ) -+2

0 " "

(

#

" ( "

" " "

#

" 8 1 77&2 " 0

$ "

(67)

77

" " "

" "

8 " "

"

"

"

' "

"

" 5 n

! "

'

.

"

0

" 5 # 4 # 5 ( ') # $ $ # ( )

; ,% 7 &

77 7 & L 77

7!7 1 ( 7 7-2 '

0 (

,% ,%

(68)

7

/ ( 1 7 72 " " 0

!

" ' " ( 0 1 7 2

" " 0 ,%

: <

" '

! " " " 1

,% " 2 0

" # "

0 "

" "

1 "

( "

" 2

; ,% " ( 0

" ( " # "

1 2 " $ "

(69)

7

,% " "

- 5 # 4 7 ( ') # $ $ # ( )

; % 7 !77 1

! 7 L !77 2 7!77 1 (

7 7-2 # 0 %

G #

" ; 1 7 2 " 0

#

/ ( 1 7 72 5 "

5 0 1 7 72 " " 0 " (

" "

" "

8 "

"

# 1 77& ) +

2-"

" " , 8

" 0 " "

"

"

(70)

7 "

" " "

"

5 # $ ! ('2 ) # $ $ # ( )

; %6/ - 77 1

- L 77 2 7!777 1 (

7!7-2 # 0 %6/

G # "

" ! / ! 1 7 2 /

1 7 2 " "

0 " #

"

"

(71)

7

* '

3 * $

!

! !

" " 7

" , $

7 < 7 # "

)

: " 8/>

1 G2

" ,

$ 7 < 7 #

<7 & < <7 & +

7! "

" -@! #7

: " ,% !

1 G2

" , $

7 < 7 #

7 < 7 & 7!7

( " " -@!

(72)

7-: " % "

1 G2

" , $

7 < 7 #

- < 7 7!77

( " " -@!

#

" %6/

"

G " "

, $ 7 < 7 #

7 <

-7!777 (

" " -@! #

- ' ( ! 18/>2! 1 ,%2!

1 %2 1%6/2

1 G2

" , $ 7 < 7

# =< +

7!777 (

" " -@! #

-0

(73)

7

' %6/ "

" " 0 %6/

" " #

0 %6/ "

" ' %6/

"

!

3 "

/ * "

)

! "

<

18/>2! 1 ,%2! 1 %2

1%6/2 " "

(74)

7& "

*

" ! " "

* "

" "

" ! "

(75)

12

8 ( /

# " "

# " ("

Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah

perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan.

! Brigham dan Houston (2007 : 441)"

Sinyal merupakan tindakan manajemen perusahaan untuk memberikan informasi

kepada manajemen mengenai kondisi perusahaan. Sinyal dapat berupa informasi

mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan

keinginan pemilik.

Informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan merupakan hal yang penting

karena pengaruhnya terhadap keputusan investasi pihak diluar perusahaan.

Informasi tersebut penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada

hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran, baik untuk keadaan

masa lalu, saat ini maupun masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup

perusahaan dan bagaimana efeknya pada perusahaan. Pada waktu informasi

diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, pelaku

pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut

sebagai signal baik ( ) atau signal buruk ( ). Jika pengumuman

informasi tersebut sebagai signal baik bagi investor, maka terjadi perubahan

(76)

13 menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan

untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan

perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat asimetri informasi antara

perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai

perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor dan

kreditor). Kurangnya informasi bagi pihak luar mengenai perusahaan

menyebabkan mereka melindungi diri mereka dengan memberikan harga yang

rendah untuk perusahaan.

Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat

menjadi signal bagi pihak di luar perusahaan, terutama bagi pihak investor adalah

laporan tahunan. Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat

berupa informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan dan informasi yang

tidak berkaitan dengan laporan keuangan. Laporan tahunan hendaknya memuat

informasi yang relevan dan mengungkapkan informasi yang dianggap penting

untuk diketahui oleh pengguna laporan baik pihak dalam maupun pihak luar.

Semua investor memerlukan informasi untuk mengevaluasi risiko relatif setiap

perusahaan sehingga dapat melakukan diversifikasi portofolio dan kombinasi

investasi dengan preferensi risiko yang diinginkan. Jika suatu perusahaan ingin

sahamnya dibeli oleh investor maka perusahaan harus melakukan pengungkapan

(77)

14

# # " /

Teori keagenan merupakan konsep yang menjelaskan hubungan

kontraktual antara dan " Pihak adalah pihak yang

memberikan mandat kepada pihak lain, yaitu untuk melakukan semua

kegiatan atas nama dalam kapasitasnya sebagai pengambil keputusan.

Dalam hubungan keagenan manajer sebagai pihak yang memiliki akses langsung

terhadap informasi perusahaan, memiliki asimetris informasi terhadap pihak

eksternal perusahaan, seperti kreditor dan investor.

Masalah keagenan antara pemegang saham dengan manajer terjadi apabila

manajer tidak memiliki saham mayoritas perusahaan sehingga manajer cenderung

bertindak untuk mengejar kepentingan dirinya dan sudah tidak berdasarkan

maksimalisasi nilai dalam pengambilan keputusan pendanaan. Kondisi tersebut

merupakan konsekuensi dari pemisahan fungsi pengelola dengan fungsi

kepemilikan, manajemen tidak menanggung risiko atas kesalahan dalam

mengambil keputusan, risiko tersebut sepenuhnya ditanggung pemegang saham

. Oleh karena itu, manajemen cenderung melakukan pengeluaran yang

bersifat konsumtif dan tidak produktif untuk kepentingan pribadinya, seperti

peningkatan gaji dan status. Pemegang saham menginginkan manajer bekerja

dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham sebaliknya

manajer bisa saja bertindak tidak untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang

saham tetapi memaksimumkan kemakmuran diri sendiri, Syahyunan (2013 : 5).

Perbedaan kepentingan tersebut sering sekali membuat beberapa informasi tidak

(78)

15 Untuk memperkecil asimetris informasi, maka pengelolaan perusahaan

harus diawasi dan dikendalikan untuk memastikan bahwa pengelolaan dilakukan

dengan penuh kepatuhan kepada berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Upaya ini menimbulkan apa yang disebut sebagai ! yang menurut

teori ini harus dikeluarkan sedemikian rupa sehingga biaya untuk mengurangi

kerugian yang timbul. Menurut Wachowicz dan Horne (2008 : 460),

"

mencakup biaya untuk pengawasan oleh pemegang saham, biaya

yang dikeluarkan oleh manajemen untuk menghasilkan laporan yang transparan,

serta biaya audit yang independen dan pengendalian internal. Pengawasan secara

total terhadap kegiatan para manajer akan memecahkan masalah keagenan, tetapi

dibutuhkan biaya yang mahal dan terkadang kurang efesien. Solusi yang lebih

baik adalah memberi satu paket kompensasi berupa gaji tetap ditambah dengan

bonus kepemilikan perusahaan jika kinerja mereka baik.

Masalah keagenan juga dapat terjadi antara manajemen dan kreditur atau

pemegang obligasi. Konflik antara mereka akan muncul jika manajemen

mengambil proyek yang berisiko besar dan juga ketika perusahaan meningkatkan

jumlah hutang mencapai tingkatan yang lebih tinggi. Tindakan tersebut akan

meningkatkan risiko perusahaan dan selanjutnya akan menurunkan nilai

pasar hutang/ obligasi yang belum jatuh tempo sehingga kreditur atau pemegang

(79)

16

# 7 /

Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi

yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau

aktivitas suatu perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan dengan data

atau aktivitas perusahaan. Laporan keuangan berisikan data data yang

menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu

sehingga pihak pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan suatu

perusahaan dapat mengetahui keadaan keuangan dari laporan keuangan yang

disusun dan disajikan oleh perusahaan. Pihak pihak yang berkepentingan terhadap

lapoaran keuangan anatara lain para pemilik perusahaan, manajer perusahaan

yang bersangkutan, para kreditur, bankers, investor, karyawan, dan masyarakat.

Menurut Syahyunan (2013 : 25), laporan keuangan adalah produk dari

manajemen dalam rangka mempertanggungjawabkan penggunaan sumberdaya

dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya. Secara umum laporan ini

menyediakan informasi tentang posisi keuangan pada saat tertentu, kinerja dan

arus kas dalam suatu periode yang ditujukan bagi pengguna laporan keuangan di

luar perusahaan untuk menilai dan mengambil keputusan yang bersangkutan

dengan perusahaan. Sebagai sumber informasi, laporan keuangan harus disajikan

secara wajar, transparan, mudah dipahami, dan dapat diperbandingkan dengan

tahun sebelumnya ataupun perusahaan sejenis.

Menurut Warchowicz dan Horne (2008), secara umum ada 2 macam

bentuk laporan keuangan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dan juga biasa

(80)

17

1. Neraca

Menurut Warchowicz dan Horne (2008 : 128),

# ! ! $

! $ " Neraca merupakan

ringkasan yang menggambarkan posisi keuangan berupa aktiva,

kewajiban, dan ekuitas perusahaan Neraca perusahaan disusun berdasarkan

persamaan dasar akuntansi, yaitu bahwa kekayaan atau aktiva

sama dengan kewajiban ditambah modal sendiri $

2. Laporan laba rugi

Menurut Warchowicz dan Horne (2008 : 129),

#

! $ " Laporan laba rugi merupakan

ringkasan mengenai penerimaan dan beban perusahaan. Laba rugi bersih

adalah selisih antara pendapatan total dengan biaya atau pengeluaran total.

Pendapatan mengukur aliran masuk asset bersih (setelah dikurangi utang)

dari penjualan barang atau jasa.

Fungsi laporan keuangan menurut Sofyan (2008) dalam Putri (2014)

antara lain :

1. Bagi pemilik perusahaan, laporan keuangan berfungsi untuk menilai

kinerja manajemen, melihat posisi keuangan perusahaan dan bagaimana

pertumbuhan keuangan perusahaan. Selain itu laporan keuangan juga

(81)

18

2. Bagi manajemen perusahaan, laporan keuangan berfungsi untuk menilai

hasil kinerja karyawan dan sebagai alat untuk mempertanggungjawabkan

pengelolaan perusahaan kepada pemegang saham. Laporan keungan juga

berfungsi untuk mengevaluasi kebijakan yang lama dan jika diperlukan

membuat kebijakan yang baru untuk kemajuan perusahaan.

3. Bagi investor , laporan keuangan dapat digunakan investor untuk menilai

kondisi perusahaan, memprediksi keadaan perusahaan dimasa yang akan

datang sehingga dapat memutuskan apakah investor akan

menginvestasikan dananya diperusahaan atau tidak.

4. Bagi kreditur, dan , laporan keuangan digunakan untuk

menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik dalam jangka

pendek maupun dalam jangka panjang, untuk menilai kualitas jaminan

kredit/investasi untuk menopang kredit yang akan diberikan, untuk melihat

dan memprediksi prospek keuntungan yang mungkin diperoleh dari

perusahaan atau menilai perusahaan dan untuk menilai

kemampuan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas perusahaan sebagai dasar

dalam pertimbangan keputusan kredit

5. Bagi pemerintah, laporan keuangan digunakan untuk menghitung dan

menetapkan jumlah pajak yang harus dibayar, untuk mengevaluasi

kepatuhan peraturan perusahaan terhadap aturan yang ditetapkan dan juga

(82)

19

6. Bagi para analis, akademis, dan juga lembaga lembaga pengumpulan data

bisnis, laporan keuangan ini penting sebagai bahan atau sumber informasi

yang bermanfaat bagi analis, ilmu pengetahuan, dan komoditi informasi.

# & " " /

Untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil hasil yang

telah dicapai oleh perusahaan perlu adanya analisis terhadap laporan keuangan dari

perusahaan yang bersangkutan. %

! Warchowicz dan Horne (2008 : 128). Analisis laporan

keuangan merupakan seni dalam mengubah data laporan keuangan menjadi

informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan.

Ada 3 macam laporan keuangan yang pokok yang biasanya dianalisis oleh

stakeholders yaitu neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Neraca

dimaksudkan membantu pihak eksternal untuk menganalisis likuiditas

perusahaan, fleksibilitas keuangan, kemampuan operasional, dan kemampuan

menghasilkan pendapatan selama periode tertentu. Laporan laba rugi digunakan

untuk menganalisis kegiatan perusahaan selama periode tertentu yang merupakan

aktivitas rutin atau operasional yang mencakup pendapatan operasional, beban

operasional, dan untung atau rugi " Laporan arus kas digunakan

untuk menganalisis dan memberikan informasi mengenai penerimaan dan

(83)

20

# 9 " " !

Secara normatif, tujuan keputusan keuangan adalah untuk

memaksimumkan nilai perusahaan. Menurut Suad dan Enny (2007) dalam Putri

(2014), nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli

apabila perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu

yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan

masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama

beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini.

Meningkatnya nilai perusahaan merupakan sebuah prestasi dari perusahaan

tersebut, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para

pemilik juga akan meningkat.

Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang

tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Nilai

perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham

perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi

disebut nilai pasar perusahaan karena harga pasar saham dianggap cerminan dari

nilai aset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui

indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang peluang investasi.

Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Kekayaan

pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham

yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan ( ), dan

(84)

21 perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang

saham juga tinggi.

Nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan Tobin’s Q yang

dikembangkan oleh James Tobin atau dengan menggunakan & '

(PBV). Rasio Tobin’s Q menunjukkan kesempatan bertumbuh perusahaan di

masa yang akan datang melalui kebijakan investasinya. Rasio

(PBV) berfungsi untuk mengidentifikasi saham mana yang harganya wajar, terlalu

rendah ( dan terlalu tinggi ( ).

# : / 0 "

# : " 0 "

Investasi berkaitan dengan keputusan untuk mengalokasikan sejumlah

dana, dalam suatu waktu tertentu, pada aset tertentu, sehingga investor akan

mendapatkan pengembalian di masa yang akan datang. Menurut Relly Brown

(2012 : 4),

(

! ) !

* " Menurut PSAK Nomor 13 dalam

Standar Akuntansi Keuangan per 1 Oktober 2004, investasi adalah suatu asset

yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan

melalui distribusi hasil investasi seperti bunga, royalti, dividen dan uang sewa,

untuk apresiasi nilai investasi, atau manfaat yang diperoleh melalui hubungan

(85)

22

1. Investasi lancar adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan

dimahsudkan untuk dimiliki selama setahun atau kurang dari setahun.

2. Investasi jangka panjang adalah investasi selain investasi lancar.

3. Investasi properti adalah investasi pada tanah atau bangunan yang tidak

digunakan atau dioperasikan oleh perusahaan yang berinvestasi atau

perusahaan lain dalam grup yang sama dengan perusahaan yang

berinvestasi.

4. Investasi dagang adalah investasi yang ditujukan untuk mempermudah

atau mempertahankan bisnis atau hubungan dagang.

Dengan demikian, investasi dapat didefinisikan sebagai bentuk pengelolaan dana

guna memberikan keuntungan dengan cara menempatkan dana tersebut pada

alokasi yang diperkirakan akan memberikan tambahan keuntungan.

# : # 1 0 "

Untuk mencapai suatu efektivitas dan efisiensi dalam keputusan maka

diperlukan ketegasan akan tujuan yang diharapkan. Begitu pula halnya dalam

bidang investasi kita perlu menetapkan tujuan yang hendak dicapai. Menurut

Fahmi (2012 : 3) tujuan investasi, yaitu:

1. Terciptanya keberlanjutan ( ) dalam investasi tersebut

2. Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan

( )

3. Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham

(86)

23

# : 7 0 "

Bentuk investasi yang sangat beragam dapat dijadikan sarana investasi.

Masing masing dengan ciri tersendiri dengan kandungan risiko dan

harapan yang berbeda beda. Menurut Fahmi (2012 : 4), dalam aktivitasnya

investasi pada umumnya dikenal ada dua bentuk, yaitu:

1. Investasi nyata (

Investasi nyata ( ) secara umum merupakan investasi yang

melibatkan aset berwujud, seperti tanah, mesin mesin atau pabrik.

)" Investasi keuangan (

Investasi keuangan ( ) secara umum merupakan

investasi yang melibatkan kontrak tertulis, seperti saham biasa (

) dan obligasi ( )

Perbedaan antara investasi pada dan

adalah tingkat likuiditas dari kedua investasi tersebut. Investasi pada

relatif lebih sulit untuk dicairkan karena terbentur pada komitmen

jangka panjang antara investor dengan perusahaan. Sementara investasi pada

lebih mudah dicairkan karena dapat diperjualbelikan tanpa

terikat waktu.

# : & / 0 " !

Keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang

diharapkan dan risiko suatu investasi artinya, semakin besar risiko yang harus

(87)

24

(2001:5). Myers (1977) memperkenalkan (IOS) pada

studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan keputusan investasi. IOS

memberi petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan tergantung pada

pengeluaran perusahaan dimasa yang akan datang. Prospek perusahaan dapat

ditaksir dari (IOS), yang didefinisikan sebagai

kombinasi antara aktiva yang dimiliki ( ) dan pilihan investasi

dimasa akan datang dengan positif.

Gaver (2009 : 109) menyatakan bahwa, kesempatan investasi merupakan

nilai perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran pengeluaran yang

ditetapkan manajemen di masa yang akan datang. Dalam hal ini pilihan pilihan

investasi yang diharapkan akan menghasilkan yang lebih besar.Secara

umum dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan tentang luasnya kesempatan

atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat tergantung pada

pilihan perusahaan untuk kepentingan di masa yang akan datang.

Dengan demikian IOS bersifat tidak dapat diobservasi, sehingga perlu dipilih

suatu proksi yang dapat dihubungkan dengan variabel lain dalam perusahaan,

misalnya variabel pertumbuhan, variabel kebijkan dan lain lain.

Proksi proksi IOS dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Proksi IOS berdasar harga ( + )

IOS berdasar harga ( + ) merupakan proksi yang

menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan

dalam harga saham. Proksi yang didasari pada suatu ide yang menyatakan

(88)

25 pasar. Proksi yang didasari pada suatu ide yang menyataan bahwa prospek

pertumbuhan perusahaan secara parsial dinyatakan dalam harga saham dan

perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi

secara relatif untuk aktiva aktiva yang dimiliki. IOS yang didasari pada

harga akan berbentuk suatu rasio sebagai suatu ukuran aktiva yang

dimiliki dan nilai pasar perusahaan.

2. Proksi IOS berdasar investasi ( + )

Proksi IOS berbasis pada investasi ( + ) merupakan

proksi yang percaya pada gagasan bahwa suatu level kegiatan investasi

yang tinggi berkaitan secara positif dengan nilai IOS suatu perusahaan.

3. Proksi IOS berdasar varian ( ).

Proksi IOS berbasis pada varian ( ) merupakan

proksi yang mengungkapkan bahwa suatu opsi akan menjadi lebih bernilai

jika menggunakan variabilitas ukuran untuk memperkirakan besarnya opsi

yang tumbuh seperti yang mendasari peningkatan aset.

Proksi IOS yang dapat digunakan untuk mengukur keputusan investasi

perusahaan adalah (CATA) dan

(PER). , (PER) merupakan ratio yang menunjukkan

perbandingan antara dengan laba per lembar saham (

). - (CATA) merupakan perbandingan antara aset

(89)

26

# ; / "1

# ; "

Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak pihak

lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal

suatu perusahaan. Hutang menunjukkan sumber modal yang berasal dari kreditur

dan dalam jangka waktu tertentu pihak perusahaan wajib membayar kembali atau

wajib memenuhi tagihan yang berasal dari pihak luar tersebut.

Pemenuhan kewajiban ini dapat berupa pembayaran uang, penyerahan

barang atau jasa kepada pihak yang telah memberikan pinjaman kepada

perusahaan. Dalam pengambilan keputusan mengenai penggunaan hutang, harus

dipertimbangkan besarnya biaya tetap berupa bunga yang akan menyebabkan

meningkatnya hutang.

# ; # / "2" "

Hutang dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Hutang lancar (hutang jangka pendek)

Hutang lancar yaitu kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya

atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek dengan

menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang lancar

meliputi:

a. Hutang dagang adalah semua pinjaman yang timbul

(90)

27

b. Wesel bayar . adalah promes tertulis dari perusahaan

untuk membayar sejumlah uang atas perintah pihak lain pada tanggal

tertentu yang akan datang ditetapkan (utang wesel).

c. Penghasilan yang ditangguhkan / adalah penghasilan

yang sebenarnya belum menjadi hak perusahaan. Pihak lain telah

menyerahkan uang lebih dahulu menyerahkan uang kepada perusahaan

sebelum perusahaan menyerahkan barang atau jasanya.

d. Kewajiban yang masih harus dipenuhi adalah

kewajiban yang timbul karena jasa jasa yang diberikan kepada

perusahaan selama jangka waktu tetapi pembayarannya belum

dilakukan, misalnya upah, bunga, sewa, pensiun, pajak harta milik dan

lain lain.

e. Hutang jangka panjang yang telah jatuh tempo 0

adalah sebagian atau seluruh utang jangka panjang yang menjadi

utang jangka pendek karena sudah waktunya untuk dilunasi.

2. Hutang tidak lancar (hutang jangka panjang)

Hutang tidak lancar yaitu kewajiban keuangan yang jangka waktu

pembayarannya (jatuh tempo) lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca.

Klasifikasi hutang jangka panjang adalah sebagai berikut :

a. Hutang hipotek (0 adalah surat tanda berutang

dengan jangka waktu pembayaran yang melebihi satu tahun, di mana

pembayarannya dijamin dengan aktiva tertentu misalnya bangunan,

(91)

28

b. Hutang obligasi (& ) adalah surat tanda utang yang

dikeluarkan di bawah cap segel, yang berisi kesanggupan membayar

pokok pinjaman pada tanggal jatuh temponya dan membayar bunganya

secara teratur pada setiap interval waktu tertentu yang telah disepakati.

c. Wesel bayar jangka panjang (. + ) adalah wesel

bayar dimana jangka waktu pembayarannya melebihi jangka waktu

satu tahun atau melebihi jangka waktu operasi normal.

# : 7 / "1 !

Kebijakan hutang merupakan salah satu bentuk kebijakan pendanaan yang

dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam memperoleh sumber pendanaan

untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan. Kebijakan hutang merupakan

kebijakan pendanaan yang berasal dari eksternal perusahaan.

Kebijakan hutang suatu perusahaan dapat diukur dengan menggunakan

$ (DER), , dan

(DAR). DER ( $ mencerminkan kemampuan perusahaan dengan

menggunakan seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian

modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang.

mencerminkan kemampuan seluruh modal yang dimiliki oleh perusahaan untuk

membayar hutang yang dimilikinya. / (DAR) menunjukkan

seberapa besar suatu perusahaan dibiayai oleh hutang atau dengan pengertian lain

(92)

29 dihitung dengen membagikan total hutang dengan total aset yang dimiliki

perusahaan.

# < / "1 "0"

# < " "0"

Dividen merupakan proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada

pemegang saham. Jumlah yang diperoleh sebanding dengan jumlah lembar saham

yang dimiliki pemegang saham dan disesuaikan dengan keuntungan yang

diperoleh perusahaan. Nilai dan waktu pembayaran dividen ditentukan oleh Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS) dan nilai yang dibagikan berkisar antara nol

hingga sebesar laba bersih tahun berjalan atau tahun lalu. Dividen diperoleh dari

selisih antara nilai realisasi aset perusahaan dikurangi dengan semua

kewajibannya.

Pada praktiknya, dividen tidak selalu dibagikan dalam bentuk kas. Adapun

bentuk bentuk dividen lainnya adalah :

1. Dividen saham ( ), yaitu dividen yang dibagikan perusahaan

dalam bentuk saham perusahaan sehingga jumlah saham perusahaan

menjadi bertambah. Namun demikian arus kas perusahaan tidak terganggu

karena perusahaan tidak perlu mengeluarkan kas.

2. Dividen properti ( ), yaitu dividen yang dibagikan dalam

bentuk aktiva lain selain kas atau saham, misalnya aktiva tetap dan surat

(93)

30

3. Dividen likuidasi ( $ ), yaitu dividen yang diberikan

kepada pemegang saham sebagai akibat dilikuidasinya perusahaan.

# < # / "1 "0" !

Kebijakan dividen ( ) adalah kebijakan mengenai apakah

laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai

dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi.

Kebijakan dividen mengacu kepada pilihan perusahaan apakah akan membagikan

dividen dalam bentuk kas ataupun dalam bentuk lainnya, berapa besaran dividen

yang akan dibagikan, dan seberapa sering dividen akan dibagikan.

Beberapa faktor yang dapat dan harus dianalisis perusahaan dalam

melakukan pendekatan terhadap keputusan dividen adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan dana bagi perusahaan

Semakin besar kebutuhan dana perusahaan berarti semakin kecil

kemampuan untuk membayar dividen. Penghasilan perusahaan akan

digunakan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan dananya (semua

proyek investasi yang menguntungkan) kemudian sisanya untuk

pembayaran dividen.

2. Likuiditas perusahaan

Likuiditas perusahaan merupakan salah satu pertimbangan utama dalam

kebijakan dividen. Dividen merupakan arus kas keluar, semakin besar

jumlah kas yang tersedia dan likuiditas perusahaan, semakin besar pula

(94)

31

3. Kemampuan untuk meminjam

Perusahaan yang mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mendapatkan

pinjaman, hal ini juga merupakan fleksibilitas keuangan yang tinggi

sehingga kemampuan untuk membayar dividen juga tinggi. Jika

perusahaan memerlukan pendanaan melalui hutang, manajemen tidak

perlu mengkhawatirkan pengaruh dividen kas terhadap likuiditas

perusahaan.

4. Pembatasan pembatasan dalam perjanjian hutang

Ketentuan perlindungan ( ) dalam suatu perjanjian

hutang sering mencantumkan pembatasan terhadap pembayaran dividen.

Pembatasan ini digunakan oleh para kreditur untuk menjaga kemampuan

perusahaan tersebut membayar hutangnya. Apabila pembatasan ini

dilakukan, maka manajemen perusahaan dapat menyambut baik

pembatasan dividen yang dikenakan para kreditur, karena dengan

demikian manajemen tidak harus mempertanggungjawabkan penahanan

laba kepada para pemegang saham.

5. Pengendalian perusahaan

Apabila suatu perusahaan membayar dividn yang sangat besar, maka

perusahaan mungkin menaikkan modal di waktu yang akan datang melalui

penjualan sahamnya untuk membiayai kesempatan investasi yang

menguntungkan. Dengan bertambahnya jumlah saham yang beredar, ada

Referensi

Dokumen terkait

praktek kerja profesi apoteker di Apotek Kimia Farma Kalibokor yang.. diselenggarakan pada tanggal 15 Januari – 17 Februari

Program studi yang diusulkan harus memiliki manfaat terhadap institusi, masyarakat, serta bangsa dan negara. Institusi pengusul memiliki kemampuan dan potensi untuk

5 Tahun 2010 menyebutkan bahwa infrastruktur merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan

Tabel 4.10 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Keyakinan yang tidak dimiliki Picture Health Warning tentang resiko yang akan dialami dalam merokok seperti tergambar pada bungkus

Hasil periapikal radiograf gigi dengan berjumlah 45 dengan rincian 15 citra untuk setiap kelas baik pada kelas gigi normal, pupitis reversible, dan pulpitis irreversible

Dokumen RPIJM ini berisi uraian tentang Profil Kabupaten Belu, Arahan Kebijakan dan Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya, Analisa Sosial, Ekonomi dan Lingkungan,

Proses rekoveri yang dilakukan berperan sekalian sebagai pengolahan limbah, karena hasil akhirnya adalah terpisahannya senyawa - senyawa aktif (kontaminan) dan endapan

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan koagulan asam (asam asetat dan asam sitrat) pada tahu yang disubstitusi dengan kacang hijau tehadap karakteristik