• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MANAJEMEN LABA, KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BEI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH MANAJEMEN LABA, KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BEI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MANAJEMEN LABA, KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG

TERDAFTAR DI BEI

Mohammad Fendy Affifudin1, Martha Suhardiyah2, Arista Purwantari Sawitri3 Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 1

Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2, 3 FendyAffifudin90@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemern laba dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan pada perusahaan industri sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016 sampai dengan 2018. Populasi pada penelitan ini adalah laporan manajemen laba, laporan kebijakan hutang dan laporan nilai perusahaan pada perusahaan industri sub sektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 8 perusahaan yang sudah sesuai dengan kriteria perusahaan yang menerapkan manajemen laba dan kebijakan hutang dengan menggunakan metode purposive sampling. Jenis data berupa data sekunder dengan menggunakan metode dokumentasi yang berupa laporan keuangan lengkap yang dipublikasikan setiap tahun oleh Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun berturut-turut mulai tahun 2016 sampai dengan 2018 kemudian dianalisis dengan menggunakan uji asumsi klasik, regresi linier berganda dan juga uji hipotesis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel manajemen laba dan kebijakan hutang secara simultan dan parsial berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci :Manajemen Laba, Kebijakan Hutang,dan Nilai Perusahaan ABSTRAK

This study aims to analyzethe effect of earnings management and debt policy based on firm value of the company in the automotive sub-sector industrial companies listed on the Indonesian Stock Exchange in 2016 to 2018. The population in this study are earnings management reports, debt policy reports and reports company value in the automotive sub-sector industrial companies listed on the Indonesia Stock Exchange with a total sample of 8 companies using purposive sampling method. the type of data in the form of secondary data using the documentation method in the form of a complete financial report published every year by the Indonesian Stock Exchange for 3 consecutive years from 2016 to 2018 then analyzed using the classical assumption test, multiple linear regression and hypothesis testing. the results of this study indicate that earnings management and debt policy variables simuptan and partiallyhave a negative effect on firm value.

Keywords : Earning Management, Debt Policy and Company Value

PENDAHULUAN Latar Belakang

Setiap perusahaan selalu berusaha untuk memaksimumkan keuntungan yang diperolehnya. Berbagai cara dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Perusahaan akan selalu menjaga nama baik dimata para stakeholdernya, tentu saja perusahaan akan berusaha memanipulasi bila mana ada yang

kurang baik dari perusahaan tersebut dengan melakukan manajemen laba.

Manajemen laba merupakan sebuah proses penyusunan pelaporan keuangan eksternal, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi. (Schipper dalam ; Sri Sulistyanto, 2008). Manajemen laba dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan apabila digunakan untuk pengambilan keputusan, karena manajemen laba

(2)

merupakan suatu bentuk manipulasi atas laporan keuangan yang menjadi sasaran komunikasi antara manajer dan pihak eksternal perusahaan.(Surifah, 1999; dalam Lestari dan Pamudji, 2013).

Minimnya kualitas laba tersebut akan berakibat pada salahnya dalam pembuatan keputusan yang dilakukanpara pemakai laporan keuangan seperti investor dan kreditor, sehingga bisa membuat nilai perusahaan menjadi berkurang dan akan memaksa suatu perusahaan untuk mengambil keputusan kebijakan hutang.

Kebijakan hutang merupakan penentuan besarnya hutang yang akan digunakan perusahaan untuk mendanai biaya operasional perusahaan. Dengan demikian semakin tinggi proporsi hutang maka semakin tinggi nilai perusahaan (Mogdiliani dan Miller, 1963 dalam Mitfah, 2008).

Untuk mengukur sejauh mana perusahan dibiayai dengan hutang salah satunya dapat dilihat melalui dept to equity ratio (DER).dept to equity ratiomelihatkan besarnya ukiuran antara total dept (total hutang) dengan total shareholders (total modal sendiri). Total dept merupakan total liabilities (baik utang jangka pendek maupun jangka panjang), sedangkan total shareholders equity merupakan total modal sendiri (total modal saham yang disetor dan laba yang ditahan) yang dimiliki perusahaan (Kasmir, 2010). Oleh sebab itu hal yang perlu dilakukan perusahaan sebelum melakukan utang usaha yaitu dengan menyusun manajemen laba terlebih dahulu, selain sebagai alat untuk pengambilan keputusan, manajemen laba juga bisa digunakan sebagai usaha untuk menutupi keadaan perusahaan yang sedang dalam kondisi tidak baik dan keadaan nilai perusahaan yang mulai menurun.

Untuk memaksimumkan nilai perusahaan dalam jangka panjang seorang

manajer berperan besar dalam pembuatan keputusan yang memperhitungkan kepentingan semua pihak. Nilai perusahaan dapat dicerminkan dari harga saham. Jika perusahaan mencapai prospek yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan banyak menarik minat para investor, karenasebelum melakukan investasi, para investor tersebut perlu memilih saham mana yang akan memberikan para investor tersebut keuntungan paling optimal bagi dana yang telahmereka investasikan. Dalam kegiatan analisis dan memilih saham yang cocok, para investor memerlukandata data prospek perusahaan yang ingin diinvetasikan.

Untuk menilai kondisi keuangan dan prospek perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa perbandingan perbandingan antara data keuangan satu dengan dsata keuangan yang lainnya.

Nilai perusahaan dapat dilihat dengan menggunakan metode price to book value (PBV), Sihombing (2008) dalam Riska (2013) berpendapat bahwa PBV merupakan suatu nilai yang dapat digunakan untuk membandingkan apakah sebuah saham lebih mahal atau lebih murah dibandingkan saham lainnya. Menurut Ahmed dan Nanda (2004), hampir semua keputusan investasi di pasar modal didasarkan pada perkembangan PBV. Semakin tinggi nilai tersebut maka semakin tinggi juga peminat dari para investor.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalis pengaruh manajemen laba dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan industriotomotif yang terdaftar di BEI.

Rumusan Masalah

dari latar belakang diatas, terdapat beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah manajemen laba berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

(3)

2. Apakah kebijakan hutang berpengaruh terhadap nilai harga perusahaan?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh manajemen laba terhadap nilai perusahaan.

2. Untuk menganalisis pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan.

LANDASAN TEORI Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan adalah suatu nilai yang harus dibayar oleh perusahaan saat perusahan dijual kepada pihak lain.

Melambungnya suatu nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang diharapkan pemegang saham karena dengan melambungnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga akan lebih baik.

Adapuntujuan suatu perusahaan dalam memaksimalkan nilai perusahaan adalah : 1. Menjaga kestabilan dan meningkatkan

nilai perusahaan dari taun ke tahun.

2. Mempertimbangkan resiko resiko yang akan diterima.

3. Menjaga nama baik dimata para investor Kebijakan Hutang

Kebijakan hutang perusahaan merupakan suatu kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen untuk mendapatkan sumber dana dari pihak lain untuk biaya operasional perusahaan. Pihak manajer juga harus berfikir kerastentang kebijakan tersebut meskipun harus mengambil kebijakan hutang tetapi harus juga bisa mencari peluang sekecil mungkin untuk bisa mendapatkan keuntungan dari pengambilan

keputusan tersebut. Menurut Irawan Arry (2009) mengatakan bahwa : Kebijakan hutang berkaitan dengan keputusan manajemen dalam menambah atau mengurangi proporsi hutang jangka panjang dan ekuitas yang digunakan dalam membiayai kegiatan operasional perusahaan. Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan hutang sebagai berikut :

1. Ukuran Perusahaan, 2. Likuiditas,

3. Kepemilikan Institusional, 4. Kepemilikan Manajerial, 5. Profitabilitas,

6. Free Cash Flow 7. Kebijakan Dividen 8. Struktur Aset Manajemen Laba

Manajemen laba merupakan proses pembuatan laporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Dalam kegiatan yang penuh persaingan serta didasari oleh keinginan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal secara cepat, maka berbagai bentuk tindakan dilakukan agar perolehan keuntungan itu dapat diterima entah itu dengan cara apa saja. Informasi laba memegang peranan yang penting dalam proses pengambilan keputusan oleh pengguna laporan keuangan

Scott (2000;302) dalam rahmawati dkk (2006) mengemukakan beberapa terjadinya motivasi manajemen laba yaitu: pertama, bonus purposes: Manajer yang memiliki informasi atas laba bersih perusahaan akan bertindak secara oportunistik untuk melakukan manajemen laba dengan memaksimalkan laba saat ini (Healy, 1985) dalam Rahmawati dkk (2006). Kedua, Political Motivations: Manajemen laba

(4)

digunakan untuk mengurangi laba yang dilaporkan pada perusahaan publik.

METODE PENELITIAN

Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini memiliki beberapa popolasi sebagai berikut, laporan manajemen laba, kebijakan hutang dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur perusahaan industri otomotif yang terdaftar di BEI tahun 2016 sampai dengan 2018.Sampel pada penelitian ini berupa laporan manajemen laba, kebijakan hutang dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur subsektor otomotif yaitu PT. Prima Alloy Stell Universal Tbk, PT. Astra Otopars Tbk, PT. Garuda Metalindo Tbk, PT. Indo Kordsa Tbk, PT.

Indospring Tbk, PT. Multistrada Sarana Tbk, PT. Gajah Tunggal Tbk dan PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk yang terdaftar di BEI. Penelitian ini menggunakan metode purposive samplingdalam teknik pengambilan sampe, yaitu sampel yang ditarik menggunakan pertimbangan pertimbangan sesuai kriteria dengan perusahaan yang menerapkan manajemen laba, kebijakan hutang dan nilai perusahan.

Definisi Operasional Variabel Manajemen Laba

Manajemen laba adalah suatu proses penyusunan laporan keuangan guna untuk menutupi keadaan perusahaan yang lagi kurang baik supaya tetap bisa mendapatkan keperxayaan dari para investor

Beberapa hal yang dapat membuat terjadinya motivasi manajemen laba yaitu : 1. bonus purposes: Manajer yang

mempunyai beberapa informasi tentang laba perusahaan akan bertindak secara oportunistik untuk melakukan manajemen

laba dengan memaksimalkan laba yang ada.

2. Political Motivations: Manajemen laba digunakan untuk memanipulasi laporan yang belum beredar di public.

3. Taxation Motivation: Motivasi menghemat pajak menjadi motivasi manajemen laba yang paling nyata.

4. Pergantian CEO: CEO yang mendekati masa pensiun dapat menaikkan pendapatan untuk meningkatkan bonus mereka.

5. Initial Public Offering (IPO): perusahaan akan memanfaatkan go public merekauntuk meningkatkan nilai perusahaan..Pengukuran manajemen

laba bisa denganrumus

procydiscrMtionary accruals (DA), DAit = TAit – NDAit

DAit : Discretionary Accruals perusahaan i Pada tahun t

TAit : Total Accruals i pada tahun t NDAit :Non Discretionary Accruals Perusahaan i pada tahun t Kebijakan Hutang

Kebijakan hutang adalah kebijakan yang sudah difikirkan dengan matang matang dan disetujui oleh manajemen untuk memperoleh dana bagi perusahaan sehingga dapat digunakan untuk membiayai operasional. Kebijakan hutang diproyeksikan dalam rumus DER, yaitu perbandingan antara total hutang dengan total rquitas / total modal sendiri. Rumus DER menggunakan skala rasio

DER = Total Hutang Total Ekuitas Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan yaitunilai yang harus dibayarkan oleh para pembeli kepada pemilik saham perusahaan. Semakin tinggi

(5)

nilai suatu perusahaan maka akan semakin banyak diminati oleh para investor. Tujuan perusahaan memaksimalkan nilai perusahaan adalah :

1. Menjaga kestabilan dan meningkatkan nilai perusahaan dari taun ke tahun.

2. Mempertimbangkan resiko resiko yang akan diterima.

3. Menjaga nama baik dimata para investor

Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dapat kita lihat dari harga pasar saham yang menunjukkan suatu keputusan investasi, pembiayaan.Pengukuran nilai perusahaan salah satunya bisa menggunakan Price Book Value, karena dapat menilai pasar yang tercermin dari harga saham.Nilai perusahaan dapat kita ukur menggunakan rumus PER sebsagai berikut :

Rumus Price Earning Ratio (PER) PER =Harga pasar per saham Penghasilan per saham HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil dari analisis regresi linier berganda terdapat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.

Hasil Uji Analisis RegresiLinier Berganda

Model Unstandardized

Coefficients B Std. Error (Constant)

Manajemen Laba Kebijakan Hutang

1,202,539 -,800 -644,603

690,523 ,000 296,172 Sumber:Lampiran Output SPSS Uji Regresi Linier Berganda

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui model regresinya dari ketiga variabel, yaitu:

Y = 1201,539 - 0,800X1 -644,603X2 + e Berdasarkan hasil persamaan yang diperoleh dapat dijelaskan makna dan arti dari koefisien regresi sebagai berikut

1. Dari hasilperbandingan persamaan tersebut, dihasilkan nilai konstanta sebesar 1201,539. Hal ini menunjukkan bahwa jika nilai variabel manajemen laba dan kebijakan hutang sama dengan nol.maka nilai variabel nilai perusahaansebesar 1201,539.

2. Koefisien regresi variabel manajemen laba (X1) sebesar -0,800. menunjukkan besar pengaruh variabel manajemen laba (X1) terhadap nilai perusahaan.

manajemen laba (X1) mendapatkan hasil negatif yang menunjukkan pengaruh yang berbalik. Mempunyai Arti yaitu jika manajemen laba (X1) mengalami penurunan satu satuan, maka nilai perusahaan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar -0,800.

3. Koefisien regresi variabel kebijakan hutang (X2) sebesar -644,603.

menunjukkan besar pengaruh variabel kebijakan hutang (X2) terhadap nilai perusahaan. kebijakan hutang (X2) bertanda negatif menunjukkan pengaruh yang berbalik. Artinya jika variabel kebijakan hutang (X2) mengalami penurunan satu satuan, maka nilai perusahaan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar -644,603.

Pengujian Hipotesis Uji t

Berdasarkan uji t ditemukan hasil pada tabel berikut ini :

Tabel 2.

Uji t

Variabel T Sig.

(6)

Manajemen laba -5,017 ,000 Kebijakan Hutang -2,176 ,041

a. Dependent Variable : Nilai Perusahaan Sumber: Lampiran SPSS uji t

1. Berdasarkan tabel 2 diperoleh nilai t- hitung variabel manajemen laba sebesar -5,017 nilai signifikan 0,000. Nilai signifikansebesar 0,000< 0,05. Dengan hasil ini menunjukkan bahwa Hipotesis diterima yang berartiManajemen laba berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh nilai t- hitung variabel kebijakan hutang sebesar -2,176 dengan nilai signifikan sebesar 0,041. Dimana nilai signifikan 0,041 <

0,05. Dengan hasil ini menyatakan Hipotesis telah diterimadan berarti Kebijakan hutang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitan diatas, maka ditemukan kesimpulan sebagai berikut : 1. Manajemen laba mempunyai pengaruh

negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan pada sub otomotif yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian ini kami dapatkan setelah dilakukanPengujian hipotesis degan uji-t dan menghasilkannilai signifikan < 0,05.

Dari hasil ini menunjukkan adanya pengaruh signifikan, menjadikan sejalan dengan penelihan terdahulu yang menunjukkan pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Kebijakan Hutang mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan pada sub otomotif yang terdaftar di BEI.Hasil ini kami dapatkan setelah dilakukan Pengujian hipotesis dengan uji-t dan

menghasilkan nilai signifikan < 0,05.

Dimana hasil tersebut menunjukkan terdapat pengaruh signifikan,dan sejalan dengan penelitian Zulin Nur Faridah (2012) yang juga menunjukkan bahwa kebijakan hutang berpengaruh negative terhadap nilai perusahaan.

Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian mengingat bahwa variabel independenberpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel dependen, Sebaiknya para manajer harus berfikir ulang sebelum menerapkan manajemen laba karena terbukti memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Pihak institusional perlu mengontrol perusahaan dengan lebih teliti lagi dikarenakan sudah tau apa dampak yang akan timbul dari penerapan manajemen laba tersebut dan perusahaan harus lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan sehingga tidak mengurangi nilai perusahaan.

Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini menggunakan 3 variabel yaitu manajemen laba, kebijakan hutang dan nilai perusahaan

2. Penelitian ini hanya mengambil 8 perusahaan dari beberapa perusahaan yang tersedia.

3. Terdapat laporan keuangan yang kurang lengkap dari perusahaan tersebut DAFRAR PUSTAKA

Herawati,Titin. 2012. Pengaruh KebijakanDeviden Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan.Padang.

Herawati, Titin. 2012. “Pengaruh kebijakan, kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap

(7)

nilai perusahaan”. Artikel Universitas Negeri padang. Padang. Ikatan Akuntan Indonesia.

2004. Standar Akuntansi Keuangan. Per 1 Oktober 2004. Salemba Empat, Jakarta.

Sugiri,S.1998. EarningManagement: Teori Model dan Bukti Empiris,Telaah Pustaka : Jakarta

Hardinigsih. 2011. “Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang dan Nilai Perusahaan”. Jurnal Akuntansi FE Universitas Stikubank, Vol. 3 No.1.Hal. 68 - 87

Sulistyanto, Sri. (2008). Manajemen Laba Teori dan Model Empiris.Jakarta : PT.

Gramedia Widiasarana Indonesia.

www.idx.com www.sahamok.com

Referensi

Dokumen terkait

menerapkan hal yang sama kepada anaknya bahwa mereka harus selalu. semangat dalam belajar agar

Pada transistor bipolar, arus yang mengalir berupa arus lubang (hole) dan arus electron atau berupa pembawa muatan mayoritas dan minoritas. Transistor dapat

Hasil tahap identifikasi pada sampel dengan penambahan ekstrak kulit buah naga merah menunjukkan 20% ada bakteri, uji biokimia pada TSIA terjadi perubahan warna pada

Pengaruh Shared Value , Komunikasi , Opportunistic Behavior Control Terhadap Kepercayaan Pengguna Internet Banking.. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh shared value

Dari keseluruhan jamaah yang mengikuti kegiatan program pembinaan manasik ibadah haji terdapat sekitar 80% jamaah yang sudah lebih paham dalam bimbingan manasik ibadah

Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua: Pertama , primer yang diperoleh melalui wawancara ( interview ) dengan beberapa informan, yaitu: para kepala sekolah

Produk Midi Cashew pada tahun ini juga terlihat lebih baik di bandingkan dengan pola permintaan yang terjadi pada produk-produk yang lain, dimana pada periode-periode